• Tidak ada hasil yang ditemukan

55 Wasiat Rasulullah | Abu Dzakwan's Blog

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "55 Wasiat Rasulullah | Abu Dzakwan's Blog"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Judul Asli :

Judul Terjemah : 55 Wasiat Rasul

Penulis :

Penerjemah : Eva Mushaffa, S.Ag Halaman Terjemah: 69

DARI PENERBIT

Allah azza wajalla memerintahkan kita untuk mentaati perintah-perintah-Nya yang disampaikan melalui rasul-Nya Muhammad SAW, dan mengambil suri tauladan darinya serta meminta petunjuknya. Dan sunnah Rasulullah SAW baik dalam bentuk perkataan ataupun perbuatan adalah lampu corong yang bisa kita jadikan petunjuk dalam memahami tujuan-tujuan agama, dan mengatahui hukum-hukumnya secara terperinci. Semua sunnah Rasulullah SAW –baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan- yang termasuk dalam kategori shahih dengan sendirinya memiliki landasan argumentatif, meskipun kandungan isinya tidak terdapat dalam al-Qur`an. Misalnya, perkataan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA: “seorang wanita dan bibinya dari pihak bapak tidak boleh disatukan (dalam perkawinan-pent), dan seorang wanita dan bibinya (dari pihak ibu) juga tidak boleh disatukan”. Hal itu, karena Allah Ta’aala telah berfirman dalam surat al-Hasyr: (...Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah! Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah...).

(2)

petunjuk nubuwwah yang sangat mulia adalah langkah yang sangat sesuai dengan konteks penyebar-luasan tersebut. wallâhu al-muwâfiq.

Ahmad Muhammad Thahûn.

PENGANTAR

Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang terpilih dan Nabi terpilih yang paling utama Muhammad SAW yang telah mendapat kemuliaan dengan 2 ayat yang diturunkan oleh-Nya; “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (al-Anbiyâ: 107) Dan “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”(at Taubah: 128). Beliau adalah Rasulullah SAW yang memiliki petunjuk kebaikan dan peringatan dari segala keburukan dalam setiap perkataan dan perbuatannya. Di dalamnya juga terdapat seruan kepada Allah yang dengan izin-Nya bisa menjadi lentera yang terang benderang.

(3)

surat-surat al-Qur’an yang tidak ada kebatilan di dalamnya, karena al-Qur`an memang benar-benar diturunkan oleh zat yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji. Bacalah wasiat-wasiat Rasulullah SAW dan renungkanlah serta peganglah erat-erat! Maka barang siapa yang berpegang teguh pada petunjuk Rasulullah SAW, pasti akan mendapat keberuntungan yang amat besar.

(...Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah...)

Allah telah menjadikan kita dan orang-orang yang mendengarkan perkataan rasul serta mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada di dalamnya sebagai bagian dari golongan orang-orang yang telah lebih dahulu diberi kebaikan. Allah telah menempatkan mereka di dalam rumah yang dipenuhi keutamaan-Nya dan tidak ada pemisah antara mereka dengan-Nya. Jiwa mereka senantiasa dialiri olah dahaga dan kebahagian yanhg abadi. Salam sejahtera bagi para rasul yang telah diutus. Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Madinah al-munawarrah

Hamba yang selalu mengharapkan Rahmat Tuhan yang maha Pemurah

(4)

Bismillahrrahmanirrahim

Pendahulan

Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam. Shalawat dan salam sejahtera semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Utusan yang paling mulia. Dan semoga kesejahteraan juga tercurah kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya. Dan seterusnya.

Dari buku-buku hadits, Penulis telah membaca beberapa wasiat yang berasal Nabi Muhammad SAW dan ditujukan kepada sahabat-sahabatnya Ridhwânullahu Ta’âla ‘Alaihim. Hal itulah yang melatar-belakangi penulis untuk mengumpulkannnya dalam buku kecil ini. Penulis telah memilih 55 wasiat yang di sarikan dari kitab Shahih Bukhari dari Imam Bukhari, shahih Muslim dari Imam Muslim, Sunan Abi Dâud dari Imam Abu Dâud, at-Targhîb wa at-Tarhîb dari Imam al-Mundziri, Riyâdh as-Shâlihîin dari Imam Nawawi, at-tâj al-Jâmi’li al-Ushûl dari Syeikh Manshûr ‘Ali Nâshif dan taysîr al-Wushûl dari Ibnu dabî’ as-Syaibâni.

(5)

Akhirnya kepada Allah penulis memohon agar Dia menjadikan seluruh perbuatan kita sebagai amal shalih yang diterima dan semata-mata hanya ditujukan untuk-Nya. Semoga Allah memberikan manfaat dari wasiat-wasiat ini, sehingga kita bisa mempraktekkannya. Dan hanya Allah-lah Pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Shalawat dan salam semoga tercurah kpada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnnya.

Hamzah Muhammad Shalih ’Ujjâj

Bismillâhirrahmânirrahîm WASIAT PERTAMA

Keutamaan kalimat Lâ ilâha illa Allah

Dari AbU Hurairah RA, dia berkata: “saya berkata: “wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berbahagia menerima syafa’atmu di hari kiamat nanti?” Rasulullah SAW berkata: “Aku telah menduganya wahai Abu Hurairah, pasti engkau yang pertama bertanya tentang hal ini sebelum orang lain. Karena aku melihat bahwa engkau memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar tentang hadits. Manusia yang paling berbahagia mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang mengucapan kalimat Lâ ilâha illa Allah dengan ikhlas dari hati dan jiwanya. (HR. Bukhari)

(6)

Allah akan memasukkan seseorang ke dalam syurga sesuai dengan amal perbuatannya” (HR. Bukhari Muslim dan Turmuzi) Imam Junâdah menambahkan: “dari delapan pintu syurga manapun yang dia inginkan”. (HR. Bukhari dan Muslim dengan redaksi dari Imam Bukhari)

Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah, maka Allah akan mengharamkannya dari api neraka”.

WASIAT KEDUA

Wasiat Umum dalam Tauhid

Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: “Suatu hari aku pernah duduk di belakang Rasulullah SAW (di atas onta-pent), kemudian beliau berkata: “Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan memberimu beberapa nasehat: Ingatlah Allah! maka Allah akan mengingatmu, ingatlah Allah! maka Dia akan selalu berada di hadapanmu. Ketika engkau membutuhkan sesuatu mintalah kepada Allah. Dan jika engkau membutuhkan pertolongan, maka mintalah kapada Allah. Dan ketahuilah bahwa jika sekelompok orang bersatu untuk mengajarkanmu beberapa hal yang bermanfaat, maka hal tersebut tidak akan terjadi kecuali dengan ketentuan Allah yang telah tetapkan untukmu. Dan jika mereka bersatu untuk berbuat jahat kepadamu, maka hal tersebut juga tidak akan terjadi kecuali dengan ketentuan Allah yang telah ditetapkan untukmu. Pena telah diangkat, dan kertas telah mengering (ketentuan Allah tidak bisa dirubah-pent).(HR. Turmuzi. Beliau mengatakan bahwa hadits ini hasan Shahih)

(7)

berada dalam kesulitan. Dan ketahuilah bahwa bahwa apa yang Allah takdirkan untukmu, pasti akan menimpamu, dan apa yang tidak ditakdirkan untukmu, maka hal itu tidak akan menimpamu. Ketahuilah bahwa kemenangan ada dalam kesabaran dan kelapangan ada dalam kesusahan. Dan dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

WASIAT KETIGA Keutamaan Menuntut Ilmu

Dari Qabîshah bin al-Mukhâriq RA dia berkata: “Saya mengunjungi Rasulullah SAW, kemudian beliau berkata: “Wahai Qabîshah apa gerangan yang membuatmu datang?”. Kemudian aku berkata: “Usiaku telah bertambah, dan aku telah menjadi tua renta. Maka aku datang agar engkau mengajarkanku hal yang bisa memberikan manfaat untukku di sisi Allah SWT”. Kemudian beliau bersabda: “Wahai Qabîshah, sesungguhnya jika engkau melewati batu-batu, pepohonan dan tanah liat, maka mereka akan meminta Ampunan untukmu. Wahai Qabîshah, Jika engkau menunaikan shalat subuh, maka ucapkanlah : “Maha suci Allah yag Maha mulia dan Terpuji” (Subhânallah al ‘azhîmi wa bihamdihi) tiga kali, maka engkau akan terhindar dari kebutaan, lepra dan kelumpuhan. Wahai Qabîshah katakanlah: “Ya Allah sesungguhnya aku meminta karunia-Mu dan limpahkanlah keutamaan-Mu kepadaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan turunkanlah keberkahan-Mu kepadaku. (HR.Imam Ahmad)

(8)

gembira atas ilmu yang mereka cari. Dan sesungguhnya seluruh makhluk yang berada di langit dan di bumi hingga ikan-ikan yang berada di lautan akan memohon ampunan bagi seorang yang menuntut ilmu. Dan keutamaan seseorang yang berilmu atas seorang hamba biasa bagaikan keutamaan bulan purnama di antara jajaran bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama (orang-orang yang berilmu) adalah pewaris Nabi-Nabi dan sesunguhnya para Nabi-Nabi tidak mewariskan dinar atau dirham. Tetapi mereka mewariskan Ilmu. Maka barang siapa yang mendapatkan Ilmu maka sesungguhnya dia telah mendapatkan keuntungan yang berlimpah. (HR. Abu Dâud, Turmuzi, Ibnu mâjah dan Ibnu Hibbân dalam shahihnya serta Imam Baihaqi)

Dari Shafwan bin ‘Usâl al-Murâdhi RA, dia berkata: “Aku mendatangi Nabi SAW. Dan beliau berada di masjid sedang berleha-leha beralaskan selimut merah. Kemudian aku berkata: “Wahai rasulullah sesungguhnya aku datang kepadamu untuk menuntut ilmu. Kemudian beliau bersabda: “Selamat datang wahai penuntut ilmu, sesungguhnya para malaikat merentangkan sayapnya bagi para penuntut ilmu, kemudian mereka saling bergandengan hingga bisa mencapai langit dunia karena rasa cinta mereka yang amat besar terhadap ilmu yang dicarinya. (HR. Ahmad dan Thabrani dengan sanad Jayyid dan redaksi hadits dari Imam Thabrani. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibbân dalam Shahih-nya dan Imam Hakim yang menilai bahwa sanadnya shahih.

WASIAT KE EMPAT

Menolong Orang Yang Dizhalimi

(9)

menzhalimi dan mengkhianati saudaranya. Barang siapa yang melapangkan jalan bagi seorang muslim yang berada dalam kesempitan, maka Allah akan melapangkannya kelak dari kesempitan hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya kelak di hari kiamat”. (Hadits Muttafaq ‘Alaih)

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Barang siapa yang membantu seorang muslim terlepas dari kesempitan dunia, maka Allah akan melepaskan kesempitannya kelak di hari kiamat. Dan barang siapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang sedang berada dalam kesusahan, Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya yang menolong saudaranya. Dan barang siapa yang meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memberikan jalan yang mudah menuju syurga. Dan jika sekelompok orang berkumpul di rumah Allah (masjid), membaca kitab-Nya dan mempelajarinya, maka allah akan memberikan kedamaian kepada mereka. Rahmat Allah akan meliputi mereka. Dan sayap-sayap malaikat akan menaunginya. Dan Allah akan menyebutnya di depan hamba-hamba-Nya yang lain (malaikat). dan barang siapa yang memperlambat pekerjaannya maka keturunan yang dimilikinya (seperti keturunan orang pintar-pent) tidak akan mempercepatnya untuk mendapatkan hasilnya. (HR. Muslim)

WASIAT KELIMA

Keutamaan Bersujud Kepada Allah SWT

(10)

”Beri-tahukan kepadaku perbuatan yang bisa membuatku masuk syurga jika aku melakukannya”. (Atau dia berkata): “aku berkata: “Beri-tahukan kepadaku perbuatan-perbuatan yang paling disukai oleh Allah”. Maka dia diam. Kemudian aku bertanya lagi, dan dia masih diam. Kemudian aku bertanya untuk ketiga kalinya, maka dia berkata: “Aku telah menanyakan tentang hal itu kepada Nabi SAW dan beliau bersabda: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud, karena sesungguhnya setiap sujud yang engkau lakukan akan mengangkat derajatmu satu kali lebih tinggi, dan menghapuskan satu kesalahan yang engkau lakukan”.

Dari ‘Ubâdah bin as-Shâmit RA dia telah mendengar Nabi SAW berkata: “Allah akan mencatat satu kebaikan dalam setiap sujud yang dilakukan oleh seorang hamba. Dan Allah akan menghapuskan satu keburukan darinya, dan mengangkatnya satu derajat. Maka perbanyaklah sujud”. (HR.Ibnu Mâjah dengan sanad shahih)

Dari Huzaifah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “kondisi seorang hamba yang paling disukai Allah adalah ketika Allah melihatnya sujud dan membenamkan1 wajahnya di

tanah”. (HR. Thabrani dalam al-Ausâth)

WASIAT KEENAM Keutamaan Bershadaqah

Dari Ka’ab bin ‘Ujrah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya daging dan darah yang tumbuh dari sesuatu yang diharamkan tidak akan masuk syurga, neraka akan lebih dahulu melahapnya. Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, manusia yang keluar rumah ada dua golongan. Golongan pertama adalah yang keluar dan berbuat

1 “membenamkan wajahnya dalam tanah” adalah analogi dari

(11)

kebaikan maka dia membebaskan dirinya dari keburukan, dan golongan kedua adalah yang keluar dan berbuat keburukan, maka dia menjerumuskan dirinya dalam keburukan. wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, shalat itu adalah penyucian jiwa dan puasa itu perisai. Dan shadaqah dapat menghapus sebuah kesalahan seperti air yang memadamkan api”. (HR.Turmuzi dan dia menilai hadits ini hasan shahih)

Imam Thabrani meriwayatkan dalam kitab al-Kabîr dan Imam Baihaqi berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya shadaqah akan memadamkan panasnya api neraka di dalam kubur. Dan sesungguhnya orang yang beriman di hari kiamat akan bernaung di bawah amal shadaqahnya”. (HR. Thabrâni dalam al-kabîr dn Imam Baihaqi dari ‘Uqbah bin ‘Âmir).

Dari Maimûnah binti Sa’ad RA dia berkata: “Wahai Rasulullah berilah kami fatwa tentang shadaqah”. Kemudian Rasulullah berkata: “Sesungguhnya shadaqah itu adalah tameng dari api neraka bagi yang mengharapkan dan menginginkan kerirhdaan Allah azza wa jalla”. (HR. Thabrani)

WASIAT KETUJUH

Keutamaan Dua Rakaat Dalam Shalat Duhâ Dan Puasa Tiga Hari di Setiap Bulan

Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Kekasihku SAW telah mewasiatkan kepadaku puasa tiga hari dalam setiap bulan, dan dua rakat shalat duhâ, dan shalat witir sebelum aku tidur”. (HR. Lima Imam).

(12)

Duhâ itu termasuk shalat orang-orang yang bertaubat, dan berpuasa tiga hari setiap bulan”.

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Âsh RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Pahala berpuasa tiga hari setiap bulan seperti pahala berpuasa sepanjang tahun” (HR. Bukhari Muslim)

Dari Abu Dzar RA dari Nabi SAW beliau bersabda: “Dalam setiap ruas persendian jarimu harus dikeluarkan shadaqahnya; maka mengucapkan kalimat tasbih adalah Shadaqah, dan setiap kalimat tahmid adalah shadaqah, setiap kalimat tahlil adalah shadaqah, setiap kalimat takbir adalah shadaqah dan menyeru untuk berbuat kebaikan adalah shadaqah, mencegah untuk melakukan perbuatan inkar adalah shadaqah dan dalam setiap rakaat dari dua rakaat shalat Duhâ akan mendapat balasan” (HR. Muslim)

Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang mengerjakan puasa tiga hari di setiap bulan, maka dia telah melakukan puasa sepanjang tahun”. Kemudian Allah membenarkn hal tersebut dalam kitab-Nya yang sangat Mulia: ”Barangsiapa yang berbuat satu kebaikan, maka dia akan dibalas sepuluh kebaikan”, yaitu satu hari puasa seperti sepuluh hari puasa. (HR. Ahmad dan Turmuzi dengan redaksi dari Turmuzi dan dia menilai hadits ini hasan Shahih. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam an-Nasâ’I, Ibnu Mâjah dan Ibnu Khazîmah)

(13)

Dari Jarir RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “Berpuasa tiga hari di setiap bulan sama dengan berpuasa sepanjang tahun, dan yang dinamakan ayyam al-Bîdh itu adalah siang hari tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan” (HR. Nasâ’I dengan sanad jayyid dan Imam Baihaqi).

WASIAT KEDELAPAN Shalat Tasbih

(14)

seperti itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu, maka kerjakanlah shalat itu sekali setiap hari, dan jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali setiap hari jum`at, jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali setiap bulan, dan jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali setiap tahun, dan jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali seumur hidupmu.2 (HR. Abu Dâud, Ibnu Mâjah dan Ibnu

Khuzaimah dalam Shahihnya)

2 Shalat ini dinamakan shalat tasbih. Keutamaannya sangat

besar, seperti yang anda lihat, karena itu, kerjakanlah semampumu wahai saudara muslim. Maka Allah akan memberi kita petunjuk kebaikan.

(15)

WASIAT KESEMBILAN

Mintalah Ampunan dan Kesehatan Kepada Allah

Dari Abu Fadl al-Abâs bin Abdul Mutthalib RA, dia berkata: “Aku berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku sesuatu yang patut aku minta dari Allah SWT!” Rasulullah bersabda: “Mintalah kepada Allah nikmat kesehatan! Kemudian aku berdiam diri selama beberapa hari. Setelah itu aku datang lagi kepada Rasulullah dan aku berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku sesuatu yang patut aku minta dari Allah SWT!”. kemudian Rasulullah berkata kepadaku: “Wahai ‘Abbas, wahai paman Rasulullah mintalah kepada Allah SWT nikmat kesehatan di dunia dan akhirat”. (HR.Turmuzi. dia menganggap hadits ini hasan Shahih)

Kami juga menulis beberapa do’a yang di ambil dari do’a-do’a Nabi SAW yang diajarkan kepada para sahabatnya Ridhwânulah ‘Alaihim.

(16)

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang ingin di dengar do’anya dalam kesusahan dan kesempitan, maka perbanyaklah mengingat Allah di kala senang!”. (HR. Turmuzi. Dia mengatakan hadits ini hasan) Dari Ibnu Mas’ud RA bahwasanya Rasulullah SAW dahulu berdo’a: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketakwaan, kesucian dan rasa cukup” (HR. Muslim)

Dari Thâriq bin ‘Asyîm bin al ’Asyja’î as-Shahâbi RA dia berkata: “Ketika ada seseorang yang masuk islam, maka Nabi SAW mengajarkan Shalat kemudian menyuruhnya berdo’a dengan kalimat ini: “Ya Allah Ampunilah aku, berilah aku petunjuk, kesehatan dan rizki!. (HR. Muslim)

Dalam sebuah riwayat Imam Muslim yang lainnya, dari Thâriq: bahwasanya dia mendengar Rasululah SAW didatangi seorang laki-laki dan kemudian dia berkata: “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan ketika aku berdo’a kepada tuhanku?” Rasulullah berkata: “katakanlah: “Ya Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, berilah aku kesehatan dan rizkimu!” Sesungguhnya do’a-do’a ini memenuhi seluruh kebutuhan dunia dan akhiratmu”.

Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW dahulu berdo’a: “Ya Allah Perbaikilah agamaku yang menjadi pegangan hidupku, perbaguslah urusan duniaku yang menjadi tempat sandaran hidupku, perbaikilah urusan akhiratku yang menjadi tempat kembaliku, dan limpahkanlah kebaikan dalam hidupku, dan jadikan kematian sebagai tempatku beristirahat dari segala keburukan”. (HR. Muslim)

(17)

“Maukah aku tunjukkan do’a yang mencakup semua yang aku ucapkan? Hendaklah engkau katakan: “Ya Allah aku memohon kebaikan yang diminta oleh Nabi-Mu Muhammad SAW, dan kami memohon perlindungan dari keburukan yang diminta oleh Nabi-Mu Nabi-Muhammad SAW untuk dilindungi. Sesungguhnya engkaulah tempat meminta tolong dan Engkaulah yang menetapkan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali yang berasal dari Allah”. (HR. Turmuzi. Beliau mengatakan hadits ini hasan).

WASIAT KESEPULUH Keutamaan Berpuasa

Dari Abi Umamah RA, dia berkata: “Aku berkata kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku sebuah pekerjaan!”. Maka Rasulullah SAW berkata: “Kerjakanlah puasa, karena ibadah puasa tidak tertandingi pahalanya”. Kemudian aku berkata: “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku sebuah pekerjaan!”. Maka Rasulullah SAW berkata: “Kerjakanlah puasa, karena ibadah puasa tidak tertandingi pahalanya”. Kemudian aku berkata lagi: “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku sebuah pekerjaan!”. Dan Rasulullah SAW berkata: “Kerjakanlah puasa, karena tidak ada pahala yang dapat melebihi pahala ibadah puasa”. (HR. Nasâ’i dan Ibnu Khuzaimah dalam shahih-nya)

Dan dalam sebuah riwayat, Imam an-Nasâ’I berkata: “Aku mendatangi Rasulullah SAW. Kemudian aku berkata: “Wahai Rasulullah Perintahkan kepadaku sebuah pekerjaan yang bisa memberi manfaat kepadaku di sisi Allah SWT!”. Rasulullah berkata: “kerjakanlah puasa, karena tiidak ada ibadah yang dapat menandingi pahala puasa”. (HR. Ibnu Hibân dalam Shahih-nya)

(18)

mengantarku masuk syurga”. Rasulullah berkata: “kerjakanlah puasa, karena tidak ada ibadah yang dapat menandingi pahala puasa”. Kemudian an-nasâ’I berkata lagi: “Di dalam rumah Abu Umamah tidak pernah terlihat asap mengepul, keculai jika ada yang bertamu”.

Hadits berikut ini juga patut kita renungkan:

Dari Abu Sa’id RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Seorang yang berpuasa di jalan Allah akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sebanyak tujuh puluh kali musim gugur”. (HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi dan an-Nasâ’I)

WASIAT KESEBELAS

Keutamaan Bertaubat Kepada Allah

Dari al-Agharr bin Yasâr al-Muzanni RA, dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah Ampunan-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat seratus kali dalam sehari”. (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Demi Allah, sesunguhnya aku meminta Ampun dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali sehari”. (HR. Bukhari)

Dari Abu Hamzah Anas bin Mâlik al-Anshâri Pembantu Rasulullah SAW dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Kegembiraan Allah menerima taubat seorang hamba lebih besar dari kegembiraan orang yang terjatuh dari ontanya dan tersesat di padang pasir”. (hadits Muttafaq ‘Alaih)

(19)

berteduh di bawah sebatang pohon, dan kehilangan harapan untuk menemukan untanya. Tetapi tiba-tiba saja dia menemukan ontanya, dan segera diambilnya tali kekangnya. Kemudian dia berkata karena senangnya: “Ya Allah sesungguhnya engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu, dia telah mengucapkan kata yang salah karena senangnya”. Dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy`ari RA, dari Nabi SAW dia berkata: “Sesungguhnya Allah membuka Tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, sehingga mata hari terbit dari peraduannya”. (HR. Muslim)

WASIAT KEDUA BELAS Rukun-Rukun Islam

(20)

kesalahan seperti air yang memadamkan api, dan shalatnya seorang laki-laki di tengah malam dengan membaca firman Allah: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (tatajâfâ junûbuhum ‘anil madhaji’i)” hingga sampai akhir ayat; “atas apa yang mereka kerjakan (ya’malûn)” (surat as-Sajdah: 16-17). Kemudian beliau berkata lagi: “Maukah engkau aku beri-tahukan tentang kunci kehidupan, tiang penyangganya dan ujung mata panahnya?”. Dan aku berkata: “Baiklah wahai Rasulullah”. Kemudian Rasulullah berkata: “Kunci kehidupan adalah islam, tiang penyangganya adalah shalat dan mata panahnya adalah jihad”, kemudian beliau berkata lagi: “Dan maukah engkau aku beri-tahukan tentang sendi utama dari semua itu?” Aku berkata: “Baiklah wahai Rasulullah”. Kemudian beliau berkata: “Jagalah ini!” seraya menunjuk kepada lidahnya. Aku berkata: “Wahai Rasulullah apakah kami akan dihisab karena lidah kami?”. Lalu Rasulullah berkata: “Celakalah kamu! Sesungguhnya manusia terlungkup wajahnya dineraka, akibat perbuatan lidah mereka”. (HR. Ahmad, Turmuzi, an-Nasâ’I dan Ibnu Mâjah. Imam Turmuzi menilai hadits ini hasan Shahih)

WASIAT KETIGA BELAS Patuh Kepada Orang tua

(21)

Dan hadits lain dari Abu Hurairah: “Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak untuk menerima sikapku yang paling baik?”. Kemudian Rasulullah SAW menjawab: “Ibumu, kemudian, ibumu, kemudian ibumu kemudian bapakmu, kemudian orang yang lebih rendah darimu, dan orang yang lebih rendah darimu”.(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “celakalah!, Celakalah!, Celakalah seseorang yang tidak mendapat ridha dari kedua orang tuanya di saat mereka telah renta, Salah satu dari mereka atau keduanya, dan tidak akan masuk ke dalam syurga”. (HR. Muslim)

WASIAT KEEMPAT BELAS Menjaga Shalat Lima Waktu

Dari Abdullan bin Umar RA, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau mengingat shalatnya suatu hari kemudian beliau berkata: ”Barang siapa menjaga shalatnya, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan di hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan di hari kiamat nanti, dia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hâmân dan Ubay bin Khalf”. (HR. Ahmad dengan sanad jayyid) Dari Anas RA, dia berkata: “Sesungguhnya Nabi menerima perintah wajib shalat sebanyak lima puluh kali di malam beliau ber-isra Mi’raj. Kemudian perintah itu dikurangi sehingga menjadi lima. Lalu Nabi dipanggil; “Wahai Muhammad sesungguhnya perintah-Ku tidak dapat dirubah lagi, dan sesungguhnya pahala shalat lima waktu ini seperti shalat lima puluh kali”. (HR. Lima Imam kecuali Abu Daud)

(22)

seperti pahala lima puluh kali shalat sebagai mana diperintahkan pertama kali.

Dari Abu Qatadah RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “Allah Azza wajalla berfirman: “Sesungguhnya aku mewajibkan shalat lima waktu atas ummatmu, dan aku berjanji bagi orang yang menjaga shalatnya itu pada waktunya, akan aku masukkan ke dalam syurga. Barang siapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak akan mendapatkan janjiku”. (HR. Abu Daud)

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Apa pendapatmu sekalian jika sebuah sungai berada di dekat rumah seseorang, dan dia mandi disana sebanyak lima kali, apakah akan tersisa kotoran di tubuhnya?” Kemudian mereka menjawab: “tidak akan tersisa sedikitpun kotoran di tubuhnya”. Lalu nabi bersabda: “Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu yang dapat menghapus kesalahan-kesalahan di sisi Allah”. (HR. Lima Imam kecuali Abu Daud)

Dari ‘Amr bin Sa’id, dia berkata: “Ketika aku bersama Utsman RA, beliau melaksanakan shalat zuhur, kemudian berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “tidak ada balasan bagi seorang muslim yang melaksanakan shalat wajib dengan wudhu dan ruku’ yang sempurna dan khusyu, kecuali diampuni dosanya di masa lalu maupun yang akan datang, dan dosa-dosanya seumur hidup)” (HR.Muslim)

(23)

Dari Abu Musa RA, bahwa Rasulullah berkata: “Barang siapa yang melaksanakan shalat dua waktu dingin3, maka dia akan

masuk syurga”. (hadits Muttafaq alaih)

WASIAT KELIMA BELAS Akhlak Yang Mulia

Dari Abu Dardâ’ RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya yang paling memberatkan timbangan seorang hamba adalah akhlak yang mulia. Dan sesungguhnya Allah sangat membenci perbuatan yang kotor dan tercela”. (HR. Abu daud dan Turmuzi)

Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Seorang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya, dan sebaik-baik mereka adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada keluarganya”. (HR. Abu Daud dan Turmuzi)

Dari Jâbir RA dia berkata: Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah orang yang paling mulia akhlaknya, dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah orang yang banyak bicara, orang yang paling lambat bicara dan mereka yang tergolong Mutafaihiqun”. Kemudian mereka bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah yang dimaksud dengan mutafaiqhiqun?”. Rasulullah menjawab: “orang-orang yang takabbur” (HR. Turmuzi)

WASIAT YANG KEENAM BELAS Bacaan Setelah Shalat

3 Yang dimaksud dengan shalat dua waktu dingin (bardân)

(24)

Dari Mu’az bin Jabal RA, bahwasanya Rasulullah SAW menggenggam tangannya dan berkata: “Demi Allah, Wahai Mu’az sesungguhnya aku sangat mencintaimu”. Kemudian Mu’az berkata: “Demi ayahku, demi engkau dan demi Ibuku Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku juga sangat mencintaimu”. Dan Rasulullah bersabda: “Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’az jangalah engkau lupa untuk mengucapkan: “Ya Allah, bantulah aku untuk mengigat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan sempurna untuk-Mu”, setelah selesai shalatmu”. (HR. Abu daud dan an-Nasâ’I dengan redaksi dari an-Nasâ’i. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahih mereka)

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang bertasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh tiga kali setelah selesai shalat, dan semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, kemudian untuk menyempurnakan menjadi seratus, dia mengucapkan: “tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah pemilik kerajaan dan yang patut dipuji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”, maka seluruh dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih di lautan”. (HR. Muslim)

Dari Sa’ad bin Abi Waqqâs RA, Bahwasanya Rasulullh SAW memohon perlindungan kepada Allah, setiap selesai melaksanakan shalatnya, dengan kalimat-kalimat ini: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari berumur panjang dalam kehinaan, dan aku berlindung dari fitnah dunia, dan siksa kubur”. (HR. Bukhari)

(25)

subuh, sedangkan Juwairiyah shalat di dalam rumahnya. Ketika selesai melaksanakan shalat Duhâ, Rasulullah pulang. Dan Juwairiyah masih tetap duduk, setelah selesai shalatnya. Ketika Rasulullah melihatnya, beliau bertanya: “Apakah engkau masih tetap duduk dari semenjak aku tinggalkan tadi?”. Juwairiyah menjawab: “ya”. Kemudian Nabi SAW berkata: “Sesungguhnya aku mengucapkan empat kalimat sebanyak tiga kali dan jika ditimbang dengan bacaan yang telah kau ucapkan, maka beratnya akan seimbang, yaitu: maha suci Allah yang Maha mulia dan Maha terpuji, maha berbilang ciptaan-Nya sebanyak kerelaan diri-nya kepada hamba-Nya dan seberat singgasana-Nya dan sebanyak bilangan kalimat-kalimat-Nya”. (HR. Muslim)

WASIAT KETUJUH BELAS Keutamaan Berzikir

Dari Abdullah bin Busr RA, bahwa seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku telah mempelajari banyak syariat islam. Maka beri-tahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan pegangan”. Rasulullah bersabda: “Basahilah lidahmu dengan zikir kepada Allah”. (HR.Turmuzi dengan redaksinya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu majah dan al Hakim. Dan dia menganggap hadits ini shahih sanadnya, dan Ibnu Hibban dalam shahih-nya)

(26)

kepada Allah tabâraka wa ta’alâ”, kemudian mengingat shalat, zakat, shadaqah”. Semua itu dikatakan oleh Rasulullah SAW: “Orang yang paling banyak berzikir kepada Allah tabâraka wa ta’alâ”. Kemudian Abu Bakar berkata kepada Umar: “Wahai Abu Hafs, sesungguhnya orang yang berzikir itu akan selalu disertai oleh kebaikan”. Dan Rasulullah berkata: “benar”. (HR. Ahmad dan Thabrani)

WASIAT KE DELAPAN BELAS Mendidik Jiwa

Dari Zaid al-Khair RA dia berkata: “Aku berkata: “Wahai Rasulullah beri-tahukan kepadaku tanda-tanda orang yang disukai Allah dan tanda-tanda orang yang tidak disukai-Nya?. Kemudian Rasulullah berkata: “Bagaimana engkau sendiri bersikap wahai Zaid?”. Aku berkata: “aku mencintai kebaikan dan orang-orang yang berbuat baik. Jika aku mampu untuk melakukan kebaikan maka aku segera mengerjakannya. Tetapi jika aku tidak mampu melakukannya, aku merasa sedih dan merindukannya”. Kemudian Rasulullah SAW berkata: “Itulah tanda-tanda orang yang disukai Allah. Jika Allah menghendaki engkau memiliki- tanda-tanda selain itu, maka Allah akan menjadikan engkau orang yang tidak disukainya”. (HR. Razin)

(27)

kebaikannya dan tidak pernah mengganggu orang lain. Sedangkan orang yang terburuk di antara kalian adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya. Dan kejahatannya mengganggu orang lain”. (HR.Turmizi)

Dari Abi Bakrah RA dia berkata: Rasulullah SAW ditanya: “Siapakah Manusia yang paling baik?”. Kemudian beliau menjawab: “Manusia yang paling baik adalah yang memiliki umur panjang dan berbuat kebaikan”. Kemudian beliau ditanya lagi: “Dan siapakah manusia yang paling buruk?”. Beliau menjawab: “Manusia yang paling buruk adalah yang memiliki umur panjang dan berbuat kejahatan”. (HR.Turmuzi)

WASIAT KESEMBILAN BELAS

Meninggalkan Perbuatan Maksiat Dan Berpegang Teguh Pada Ketaatan Kepada Allah Serta Mengingat-Nya

Dari Ummi Anas RA dia berkata: “Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat kata-kata bijakmu!”. Rasulullah Berkata: “Tinggalkanlah perbuatan maksiat, sesungguhnya yang demikian itu adalah hijrah yang paling utama, dan janganlah engkau meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diwajibkan. Sesungguhnya hal yang demikian adalah jihad yang paling utama. Dan perbanyaklah mengingat Allah, sesungguhnya engkau hanya bisa mendekati-Nya dengan banyak berzikir kepada-Nya” (HR. Thabrani, dengan sanad jayyid)

(28)

satu jengkal, maka aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Dan jika dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan akan mendekat kepadanya satu depa, jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, maka aku akan mendatanginya dengan berlari”. (HR. Bukhari, Muslim dan Turmuzi)

Dari Mu`awiyah RA sesunguhnya Rasulullah mendatangi kumpulan para sahabatnya dan berkata: “Untuk apa kalian duduk di sini?”. Para sahabat menjawab: “kami duduk disini untuk berzikir dan bertahmid kepada Allah yang telah memberi kami petunjuk kepada islam, dan menganugrahkannya kepada kami”. Kemudian Nabi berkata: “Demi Allah, jadi kalian sengaja duduk di sini untuk itu?”. Mereka berkata: “ya, Demi Allah, kami sengaja duduk di sini hanya untuk itu”. Kemudian Nabi berkata: “Sungguh aku tidak menyangkanya. Tetapi malaikat Jibril telah datang dan memberitahukan kepadaku bahwa Allah SWT telah membanggakan kalian di depan para malaikat. (HR. Muslim Turmuzi dan Nasâ’I)

WASIAT KEDUA PULUH

Keutamaan Dua Rakaat Shalat Fajar

Dari Ibnu Umar RA dia berkata: “Seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku perbuatan yang memberiku manfaat di sisi Allah”. Rasulullah berkata: “kerjakanlah dua rakaat shalat fajar, karena disitulah terdapat keutamaan” (HR. Thabrani dalam kitab al-Kabir)

Dalam riwayat Ibnu Umar yang lain, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah berkata: “Janganlah engkau tinggalkan dua rakaat sebelum shalat subuh, karena kedua rakaat itu sangat disukai oleh Allah”.

(29)

Dalam sebuah riwayat Muslim: “Aku lebih menyukai dua rakaat shalat fajar daripada dunia dan isinya”.(HR.Muslim dan Turmuzi)

WASIAT KEDUA PULUH SATU

Tidak Memalingkan wajah Dalam Shalat

Dari Anas RA dia berkata: rasulullh SAW berkata: “Wahai anakku, janganlah engkau memalingkan wajah di waktu shalat. Karena memalingkan wajah di waktu shalat, akan merusak shalat itu sendiri”. (HR.Turmuzi. beliau menganggap hadits ini hasan, akan tetapi dalam beberapa naskahnya, beliau mengatakan hadits ini shahih)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “jika seorang hamba melaksanakan shalat –Abu Hurairah menyangka Nabi berkata- maka sesungguhnya dia sedang berada di hadapan Allah tabâraka wa taâla. Jika dia memalingkan wajahnya, maka Allah berkata: “Kepada siapa engkau berpaling?” kepada yang lebih baik dari-Ku?, kembalilah menghadap-Ku wahai anak Adam, karena Aku lebih baik dari sesuatu yang engkau lihat”4. (HR.Bazzar)

WASIAT KE DUAPULUH DUA Keutamaan Bersikap Ikhlas

Dari Mu`az bin Jabal RA, ketika dia diutus ke negri Yaman, dia berkata: “Wahai Rasulullah berilah wasiat kepadaku!”. Kemudian Rasulullah berkata: “Ikhlaslah dalam beragama, maka pebuatan sedikit yang disertai ikhlas akan mencukupimu”. (HR. al-Hakim. Beliau menganggap sanad hadits ini shahih)

4 Yang dimaksud dengan berpaling adalah berpaling hati.

(30)

Diriwayatkan dari Tsauban RA dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Beruntunglah orang-orang yang ikhlas. Mereka itulah lentera petunjuk yang bisa menghilangakan fitnah orang-orang yang zalim”. (HR. Baihaqi) Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Umamah RA dia berkata: “Dari Nabi SAW, sesungguhnya dia berkata: “Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima amal perbuatan yang tidak disertai keikhlasan dan tidak diniatkan untuk-Nya”. (HR. Abu Daud dan an-Nasâ’I dengan sanad jayyid)

WASIAT KEDUAPULUH TIGA

Bagi Yang Ingin Memanjatkan Hajatnya (Shalat Hajat) Dari Abdullah bin Abi Aufa RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang memiliki hajat kepada Allah dan kepada manusia, maka berwudhulah dengan baik, kemudian kerjakanlah shalat dua rakaat, memuji Allah, bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian ucapkanlah: “Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Pemurah dan Maha Mulia. Maha Suci Allah yang memiliki ‘Arsy yang maha Agung. Segala puli bagi Allah Tuhan semesta alam, aku memohon limpahan rahmat-Mu dan kemurahan Ampunan-Mu. Sucikanlah aku dari segala perbuatan maksiat, perkayalah aku dengan ketaatan, selamatkan aku dari segala dosa. Jangan biarkan aku berbuat dosa kecuali Engkau ampuni, dan jangan beri aku kegelisahan kecuali engkau beri kelapangan. Dan penuhilah hajatku yang engkau ridhai, wahai zat yang maha menyayangi”. (HR.Turmuzi dan Ibnu majah)

(31)

Shalat Hajat Dan Do’a-do’anya

Dari Utsman bin Hanif RA sesungguhnya ada seorang yang buta datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata: “Wahai Rasulullah, mintalah kepada Allah untuk membuka penglihatanku”. Rasulullah berkata: “Kenapa aku harus mendo’akanmu?”. Kemudian orang buta itu berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kebutaanku ini membuatku sangat menderita”. Rasulullah berkata: “Pergilah berwudhu, kemudian shalatlah dua rakaat dan ucapkanlah: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan aku menghadap kepada-Mu melalui Nabimu Muhammad SAW, Nabi yang memberi rahmat. Wahai Muhammad sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku melalui engkau, agar Dia membuka penglihatanku. Ya Allah berilah aku Syafaat melalui Nabi-MU, dan berilah aku syafaat untuk jiwaku”. kemudian orang buta itu pulang dan Allah telah membuka penglihatannya.5 (HR. Turmuzi. Dia

mengatakan hadits ini hasan shahih akan tetapi sangat ganjil. Hadits ini juga diriwayatkan oleh an-Nasâ’I dengan redaksi yang lain, Ibnu majah, Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya, dan al-Hakim, dia berkata: hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari Muslim)

WASIAT KEDUAPULUH EMPAT Penyakit-penyakit Hati

Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Ada tiga golongan yang tidak bisa berbicara dan melihat Allah di hari kiamat nanti, Allah juga tidak akan menyelamatkan mereka dari siksa yang pedih”. Rasulullah mengulangi perkataaan ini tiga kali. Kemudian aku berkata: “Alangkah celaka dan meruginya mereka wahai Rasulullah, siapakah mereka?” Rasulullah berkata: “Orang yang takabbur (musbil),

(32)

riya(mannan)6 dan bersumpah palsu telah menafkahkan

hartanya”. (Hadits riwayat lima imam kecuali Bukhari)

Dari Abu Barzah al Aslamy dia berkata: “ Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya yang harus kalian waspadai adalah keinginan-keinginan yang menjerumuskan dalam perutmu, farajmu dan fitnah-fitnah yang menyesatan”. (HR. Zirin)

Dari Jâbir bin Abdullah al-Anshari RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Takutlah kepada kezaliman, karena kezaliman itu adalah kegelapan hari kiamat. Dan takutlah kepada sifat kikir (Syuhha)7 karena sifat kikir inilah yang

telah menyebabkan orang-orang sebelum kamu menumpahkan darahnya dan menghalalkan muhrim-muhrim mereka”. (HR. Muslim).

Dari Jundub RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa mendengarkan8 saudaranya maka Allah akan

mendengarkannya. Dan barang siapa yang bersikap pura-pura, maka Allah juga akan bersikap pura-pura dengannya”. (HR. Bukhari Muslim)

WASIAT KEDUAPULUH LIMA Etika memohon kepada Allah

Diriwayatkan dari jabir dalam sebuah naskah, dan dari Ibnu Umar RA dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Barang

6 yang dimaksud dengan musbil adalah orang yang memanjangkan

pakaiannya dan berjalan dengan takabbur dan sombong. Sedangkan mannân adalah orang yang mengungkit-ngungkit perbuatan baik dan pemberiannya.

7 Suyhha adalah sifat yang lebih buruk dari kikir

8 yang dimaksud dengan “mendengarkan” adalah mendengarkan

(33)

siapa yang meminta perlindungan kepada Allah, maka berilah perlindungan untuknya, barang siapa yang memohon kepada Allah maka berilah permohonannya, barang siapa yang mengundangmu maka penuhilah, dan barang siapa berbuat kebaikan kepadamu maka balaslah, dan jika engkau belum bisa membalasnya maka do’akanlah sehingga engkau yakin bahwa engkau telah membalas kebaikannya”. (HR. Abu Daud, Nasâ’I dan Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan Hakim, dia mengatakan hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari Muslim)

Larangan bertanya tentang wajah Allah

Dari Abu ‘Ubaidah pembantu Rifa’ah, dari Râ’fi’ RA, bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Dilaknatlah orang yang bertanya tentang wajah Allah. Dan dilaknatlah orang yang menjawab pertanyaan tentang wajah allah. Allah melarang manusia bertanya tentang wajah-Nya”.

WASIAT KEDUA PULUH ENAM

Keutamaan Surat al-Fatihah

Dari Abu Hurairah RA dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Allah SWT berfirman: aku membagi shalat menjadi dua bagian satu bagian untuk-Ku dan satu bagian

untuk hamba-Ku. Dan hamba-Ku boleh meminta apa yang diinginkan) dalam riwayat lain: “Setengah dari bagian shalat itu adalah untuk-Ku dan setengah bagian lagi adalah untuk hamba-Ku. Jika seorang hamba membaca: ”alhamdulillahi rabbil ‘âlamin” , maka Allah berkata: “hamba-Ku memuji-Ku”.

Dan jika dia membaca: “ar rahmânirrahîm”, maka Allah berkata: “Hambaku menyanjungku”. Jika dia berkata: “Iyyaka

na`budu wa Iyyaka nasta’în”. Allah berkata: “Bagian ini hanya untuk-Ku dan hamba-Ku, dan hamba-ku bisa meminta apa

(34)

ghair al maghdhû bi ‘alaihim wa ladhdhâllin”, Alah berkata: “bagian Ini hanya untuk hamba-Ku, dan dia boleh meminta apa

saja yang dia inginkan”. (HR. Muslim)

Dari Abu sa’îd bin Sa’id bin al-Mu’allâ RA dia berkata: “Ketika aku berada di dalam masjid, Rasulullah SAW memanggilku dan aku tidak menjawab. Kemudian aku mendatanginya dan aku berkata: “Wahai Rasulullah aku tadi sedang shalat”. Kemudian Rasulullah berkata: “Bukankan Allah SWT berkata: “Penuhilah panggilan Allah dan Rasul-Nya jika dia memanggil”. Kemudian Rasulullah berkata: “Aku akan memberi-tahukan sebuah surat yang paling mulia di dalam al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid”. Kemudian Rasulullah menggandeng tanganku. Dan ketika kami hendak keluar dari masjid aku berkata: “Wahai Rasulullah Engkau telah berkata bahwa engkau akan memberi-tahukan kepadaku tentang surat yang paling mulia dalam al-Qur’an”. Kemudian Rasulullah berkata: “al-hamdulillah rabbil ‘alamin”. Ini adalah tujuh pujian dan mencakup seluruh kandungan isi al Qur`an yang telah diturunkan kepada-Ku”. (HR.Bukhari, Abu Daud an-nasâ’I dan Ibnu Majah)

WASIAT KEDUA PULUH TUJUH

Keutamaan Beberapa Surat al-Qur`an

(35)

menjawab: “ya”. Rasulullah berkata: “itu adalah seperempat al-Qur`an”. Kemudian Rasulullah bertanya lagi: “Bukankan engkau juga bisa membaca “qul yâ ayyuha al-kâfirun?”. Sahabat berkata: “ya”. Rasulullah berkata: “Itu adalah seperempat al-Qur`an”. Kemudian Rasulullah bertanya: “Bukankah engkau juga bisa membaca “Izâ zulzilat al-Ardh”, sahabat menjawab: “ya”. Kemudian Rasulullah berkata: “Itu adalah seperempat al-qur`an, maka menikahlah, menikahlah!”(dengan mahar surat-surat tersebut-pent). (HR. Turmuzi dari Salamah bin Wardân dari Anas, dia berkata: “hadits ini hasan”)

Keutamaan Surat al-Ikhlas dan akhir surat al Baqarah serta ayat kursi.

Diriwayatkan dari Mu’az al-Juhanni RA dari Rasulullah SAW beliau berkata: “Barang siapa yang membaca Qul huwa Allahu Ahad hingga akhir ayat, sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan membangun istana untuknya di syurga”. Kemudian Umar bin khattab berkata: “kalau begitu kita harus memperbanyak membacanya wahai rasulullah”. Rasulullah SAW berkata: “Jika kalian banyak membacanya maka Allah memberi lebih banyak dan lebih baik”.

Dari Abu Dzar RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT mengakhiri surat al-Baqarah dengan dua ayat yang Dia berikan untukku dari simpanan-Nya di bawah Arsy, maka pelajarilah dan ajarkanlah kepada istri-istrimu dan anak-anakmu, karena dua ayat tersebut mencakup shalat, al Qur`an dan do’a”. (HR. al-hakim. Dia mengatakan hadits ini shahih dengan syarat Bukhari)

(36)

“qul huwa Allahu ahad”. Ketika kembali, mereka menceritakannya kepada Nabi SAW. Kemudian nabi berkata: “Tanyakan kepadanya, kenapa dia melakukan itu?”. Para sahabat menanyakannya. Dan dia menjawabnya: “Karena surat itu mengandung sifat Allah, dan aku suka membacanya. Kemudian Nabi SAW berkat: “beri-tahukan kepadanya Bahwa Allah juga menyukainya”. (HR. Bukhari, Muslim dan an-Nasâ’I)

(37)
(38)

menjawab: “tidak”. Kemudian Rasulullah berkata: “Itu adalah Setan”. (HR. Bukhari)

Dari Ubay bin Ka`ab RA bahwasanya bapaknya mengabarkan tentang wadah kurma (al jurain)9 yang mereka miliki. Ketika

diperhatikan, kurma-kurma itu berkurang. Dan suatu malam ketika dia menjaganya, dia menemukan pencurinya. Dan ternyata adalah seorang anak muda yang mengendarai seekor hewan. Kemudian bapaknya berkata: aku memberi salam dan dia menjawabnya. Kemudin aku bertanya: “apakah engkau jin atau manusia?”. Dia menjawab: “Aku adalah jin”. Kemudian aku berkata: “Tunjukkan tanganmu kepadaku!” dan ternyata aku melihat tangan anjing dan rambut anjing. Kemudian aku berkata: “Ini adalah bentuk jin”. Dan dia berkata: “Sesungguhnya para Jin telah mengetahui bahwa tidak ada jin yang lebih buruk dari aku”. Kemudian aku berkata: “Apa yang mendorongmu untuk melakukan ini?”. Kemudian dia berkata: “aku mendengar bahwasanya engkau suka bershadaqah karena itu aku ingin meminta makananmu”. Kemudian aku bertanya lagi: “Lalu apa yang bisa menjaga kami dari gangnguanmu?” kemudian dia berkata: “Yang bisa menjagamu adalah ayat ini, ayat kursi. Kemudian dia berkata: “Aku meninggalkan jin itu”. Kemudian bapakku memberi-tahukan hal itu kepada Nabi SAW dan Nabi berkata: “Jin itu benar”. (HR.Ibnu Hibban dalam shahih-nya dan beberapa perawi lain)

Keutamaan Surat al-Ikhlas, surat al-falaq dan an-Nâs

Diriwayatkan dari Mu’az bin Abdillah bin Khubaib dari bapaknya RA, bahwasanya dia berkata: “Kami keluar dalam hujan deras dan malam yang sangat gelap. Kami meminta Rasulullah untuk shalat bersama kami. Ketika kami menjumpainya, Rasulullah berkata: “katakanlah!” . tetapi aku tidak mengucapkan apapun. Kemudian Rasulullah berkata:

(39)

“katakanlah!”. tetapi aku tidak mengucapkan apapun. Kemudian Rasulullah berkata: “katakanlah!”. Dan aku berkata: “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?” Rasulullah berkata: “Ucapkanlah qul huwa Allah hu ahad, surat al falaq dan surat an Nâs di waktu pagi dan sore hari sebanyak tiga kali. Maka itu akan mencukupimu. (HR.Abu Daud dengan redaksi dari beliau. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Turmuzi dan dia mengatakan: “Hadits ini hasan shahih tetapi sangat ganjil”)

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Tahukah engkau ayat-ayat yang diturunkan pada malam hari dan tidak ada yang bisa menandinginya; ayat ayat itu adalah: “qul ‘A’uzu bi rabbil falaq” dan “qul ‘A’uzu bi rabbi an Nâs”. (HR. Muslim, Turmuzi, an Nasâ’I dan Abu Daud)

Dalam sebuah redaksi dari ‘Uqbah, dia berkata: “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Kemudian Rasulullah berkata: “Wahai ‘Uqbah maukah engkau aku ajarkan Dua Surat al Qur`an terbaik untuk kau baca?”. Kemudian beliau mengajarkanku: “Qul ‘a’uzu bi rabbil falaq dan qul “auzu birabbin nâs”. Setelah itu, Rasulullah menyebutkan hadits (seperti dalam riwayat Mu’az bin Abdillah bin khubaib)

(40)

juga mendengar Rasulullah SAW mengimami shalat dengan membaca dua surat itu”.

Dari Jabir bin Abdillah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai jâbir, bacalah!”. Kemudian aku berkata: “Demi Bapakku, Demi Engkau dan DEmi ibuku, Apa yang harus aku baca?”. Rasulullah berkata: “Qul ‘a’uzu bi rabbil falaq dan qul “auzu birabbin nâs”. Kemudian aku membacanya. Dan Rasulullah berkata: “Bacalah dua surat itu, karena engkau tidak akan mendapat surat yang lebih besar keutamaannya daripada dua surat itu”.

WASIAT YANG KEDUAPULUH DELAPAN Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW

Dari Amr bin ‘Auf RA, bahwasanya suatu hari Nabi SAW berkata kepada Bilal bin al-Hârits: “Ketahuilah wahai Bilal!”. Bilal berkata: “Apa yang harus aku ketahui wahai Rasulullah?”. Rasulullah berkata: “Ketahuilah barang siapa yang menghidupkan sunnah-sunnahku setelah aku mati nanti, maka dia akan mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang mengerjakannya, tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa yang mengikuti bid’ah sesat yang tidak disukai Allah dan Rasul-Nya maka dia akan mendapatkan dosa sebesar dosa orang yang mengerjakannya, tanpa dikurangi sedikitpun”. (HR. Turmuzi dan Ibnu Mâjah. Imam Turmuzi mengatakan hadits ini hasan).

(41)

Hadits senada juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dengan sanad cukup (lâ ba’tsa bihî). Akan tetapi di akhir hadits Nabi berkata: “Akan mendapatkan pahala satu orang syahid”.

WASIAT KEDUAPULUH SEMBILAN Zuhud dalam kehidupan duniawi

Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’d as Sâ’idi RA dia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan dia berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku sebuah perbuatan yang bisa membuat aku dicintai oleh Allah dan manusia”. Rasulullah berkata: “berzuhudlah (bersikaplah sederhana) dalam kehidupan duniawi, maka Allah akan mencintaimu dan berzuhudlah (bersikaplah sederhana) di antara manusia, maka manusia akan mencintaimu”. (Hadits ini hasan menurut riwayat Ibnu Mâjah. Ada juga beberapa riwayat lain yang memiliki sanad hasan)

Tentang sikap zuhud Rasulullah SAW dalam kehidupan duniawi Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA dia berkata: “Rasululah SAW tidur di atas sebuah tikar kecil. Dan ketika beliau berdiri, tikar itu membekas dipunggungnya. Kemudian kami berkata: “Wahai Rasulullah bagaimana jika kami ambilkan untukmu sebuah permadani?”. Rasulullah berkata: “Apalah artinya diriku dan kehidupan duniawi, karena sesungguhnya hidupku dalam dunia seperti seorang pengembara yang berteduh di bawah sebuah pohon kemudian pergi lagi dan meninggalkan pohon itu”. (HR. Turmuzi, dia mengatakan hadits ini hasan shahih)

(42)

telah aman di sekelilingnya, sehat badannya dan memiliki bekal yang mencukupi untuk satu hari, maka seakan-akan dia telah dilimpahi oleh karunia dari seluruh penjuru dunia”. (HR. Turmuzi. Dan beliau mengatakan hadits ini hasan)

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA dia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata: “Wahai Rasulullah berilah aku nasihat singkat!”. Kemudian Nabi SAW bersabda: “Janganlah kamu mengharap bantuan dari apa yang dimiliki oleh manusia, dan jangalah kamu bersifat tamak karena sesungguhnya takam itu adalah kefakiran yang nyata dan hindarilah dirimu dari sikap mencari-cari alasan” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dengan redaksi dari Baihaqi. Dan al Hakim mengatakan hadits ini shahih sanadnya)

Dari Ibnu Umar RA dia berkata: “Rasulullah menepuk kedua pundakku lalu berkata: “jalanilah kehidupan duniamu seakan-akan engkau adalah seorang yang asing atau pengembara”. Dan Ibnu Umar juga menambahkan: “Apa yang bisa engkau lakukan di malam hari janganlah ditunda hingga pagi hari. Dan apa yang bisa engkau lakukan di pagi hari, janganlah ditunda hingga sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum datang matimu”. (HR.Bukhari)

WASIAT KE TIGA PULUH

Agar Terhindar Dari Api Neraka

(43)

ucapkanlah -sebelum mengatakan hal lain- “Ya Allah, hindarilah aku dari api neraka” sebanyak tujuh kali. Maka jika engkau meninggal malam itu, Allah tidak akan memasukkan kemu ke dalam api neraka”. (HR. An Nasâ’i. Dengan redaksinya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud dari al Harits bin Muslim dari bapaknya, Muslim bin Harits)

WASIAT KETIGA PULUH SATU Penghuni Syurga

Dari abu Hurairah RA Bahwasanya seorang laki-laki dari Arab Badui datang kepada Nabi SAW dan berkata: “Tunjukkan kepadaku sebuah perbuatan yang bisa memasukkan aku ke dalam syurga jika aku mengerjakannya”. Nabi berkata: “Sembahlah Allah dan jangalah engkau sekutukan Dia dengan yang lain, kerjakanlah shalat wajib, keluarkanlah zakat, dan kerjakanlah puasa Ramadhan”. Kemudian laki-laki itu berkata: “Demi Zat yang menggenggam jiwaku, aku tidak akan menambahkan dan mengurangi apa yang telah engkau katakan”. Dan ketika laki-laki itu berlalu, Nabi berkata: “Barang siapa yang ingin melihat penghuni syurga, maka lihatlah laki-laki ini”. (HR. Bukhari Muslim)

WASIAT TIGA PULUH DUA Shalat Istikharah

(44)

memohon dengan segala keagungan-Mu yang Mulia. Sesungguhnya Engkaulah yang memberi ketentuan sedangkan aku tidak memiliki kemampuan sedikitpun, Engkau Maha mengetahui sedang aku tidak mengetahui, Dan Hanya Engkaulah yang Maha mengetahui keghaiban. Ya Allah, Jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku, agamaku, kehidupanku dan akhir perjalananku –dalam waktu cepat maupun lambat- maka tentukanlah itu bagiku, dan mudahkanlah perkara itu bagiku, kemudian berkahilah aku di dalamnya. Tetapi seandainya Engkau tahu bahwa perkara ini buruk bagiku, agamaku, kehidupanku dan akhir perjalananku, maka –dalam waktu cepat maupun lambat- maka jauhkanlah perkara itu dariku dan jauhkanlah aku darinya, dan tentukanlah bagiku suatu kebaikan,bagaimanapun, kemudian Ridhailah aku di dalamnya”. Kemudian Jabir berkata: “Dan setelah itu ucapkanlah hajatmu”. (HR. Bukhari, Abu Daud, Turmuzi, Nasâ’i dan Ibnu Mâjah).

Ada sebauah hadits tentang manfaat shalat istikharah

Dari Sa’ad bin Abi Waqqas RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: ”Di antara kebahagian anak manusia adalah shalat istikharahnya kepada Allah Azza wajalla”. (HR. Imam Ahmad, Abu Ya’la dan al Hakim)

Sa’ad bin Abi waqqas menambahkan: “Dan di antara kesengsaraan anak manusia adalah meninggalkan shalat istikharah kepada Allah”. Dia juga mengatakan bahwa hadits ini memiliki sanad yang shahih.

WASIAT KETIGA PULUH TIGA

Do’a Untuk Menghilangkan Kegelisahan Dan Ketakutan

(45)

maukah engkau aku ajarkan do’a yang akan dikabulkan oleh Allah jika engkau dilanda kesusahan atau kegelisahan, dan Allah akan memberimu jalan keluar dengan izin-Nya; ambillah air wudhu dan shalatlah dua rakaat. Pujilah Allah, bershalawatlah kepada Nabimu dan mintalah ampunan untuk dirimu dan orang-orang mu’min. Kemudian katakanlah: “ya Allah engkaulah yang memutuskan sesuatu yang diperseterukan manusia. Tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung, tidak ada tuhan selain Allah yang Maha pemurah dan Maha Mulia, Maha suci Allah Tuhan Pemilik Tujuh langit dan pemilik Arsy yang maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah Sirnakanlah kesusahan dan hilangkanlah kegelisahan. Wahai Zat yang mengabulkan permohonan orang-orang yang gelisah jika mereka meminta, Wahai zat yang memberikan kasih dan sayang di dunia dan akhirat. Karena itu sayangilah aku dengan mengabulkan dan membuat hajatku berhasil. Lindungilah aku dari meminta kasih sayang kepada zat selain engkau”.

Dari Ibnu Abbas RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Malaikat Jibril datang kepadaku dengan membawa do’a-do’a. Kemudian dia berkata: “Jika engkau mempunyai perkara di dunia maka adukanlah, kemudian mintalah hajatmu dengan mengucapkan: “Wahai zat yang menguasai langit dan bumi, wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai zat yang memenuhi permintaan orang-orang yang meminta bantuan10,

wahai zat yang mengabulkan permohonan orang-orang yang meminta pertolongan, wahai zat yang menghilangkan keburukan, wahai zat yang Maha menyayangi orang-orang yang menebar kasih sayang, wahai zat yang mengabulkan do’a orang-orang yang dilanda gelisah, wahai Tuhan semesta alam,

10 Yang dimaksud dengan: “yâ sharîh al mustashrakhîn”:

(46)

kepada-Mu-lah aku panjatkan hajatku. Dan engkau Maha mengetahuinya, maka kabulkanlah!”. (HR. Al Ashbahani. Dan hadits ini memiliki banyak saksi dari riwayat lainnya)

WASIAT KETIGA PULUH EMPAT

Orang Yang Banyak Bersujud Di Malam Hari Akan Masuk Syurga

Dari Abu Firâs Rabî’ah bin Ka’ab al Aslami RA, pembantu Rasulullah SAW dan juga seorang ahli tasawwuf, dia berkata: “Ketika aku bermalam bersama Rasulullah, aku mengambilkan air untuknya berwudhu dan aku melayani semua kebutuhannya”. Kemudian Rasulullah berkata: “Mintalah kepadaku!”. Dan aku berkata: “Aku memintamu untuk menjadikan aku temanmu di syurga”. Kemudian beliau berkata: “apa ada lagi permintaanmu selain itu?”. Aku menjawab: “Hanya itulah permintaanku”. Lalu Rasulullah berkata: “Bantulah aku untuk memenuhi permintaanmu dengan memperbanyak sujud”. (HR. Muslim)

Dari Abu Abdillah –dan juga dikatakan- dari Abu Abdurrahman tsauban RA seorang pembantu Rasulullah SAW dia berkata: ”Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Perbanyaklah sujud, karena dengan setiap satu sujud Allah akan mengangkatmu derajatmu sati kali lebih tinggi dan Allah akan menghapuskan satu kesalahanmu”. (HR. Muslim)

Dari Jâbir RA dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya malam adalah waktu bagi seseorang untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah. Dan Allah pasti akan memberinya kebaikan itu” (HR. Muslim)

(47)

lagi, dan dia memercikan air ke wajah istrinya. Kemudian keduanya melaksanakan shalat malam hari di dalam rumahnya dan berzikir kepada Allah aza wajalla, maka Allah akan mengampuni dosa mereka”.

Dari al Mughirah bin Syu’bah RA dia berkata: “Nabi SAW melaksanakan shalat malam sehingga kedua kakinya bengkak. Kemudian dikatakan kepadanya: “Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu maupun yang akan datang, (tetapi kenapa Engkau masih bersujud?)”. Kemudian Rasulullah berkata: “Bukankah aku lebih baik menjadi hamba yang bersyukur?”. (HR. Bukhari, Muslim dan an Nasâ’i)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dia berkata: “Rasulullah menyuruh kita untk mengerjakan shalat malam dan Rasulullah sangat menyukainya sehingga beliau berkata: “Kerjakanlah shalat malam walaupun hanya satu rakaat”. (HR. Thabrani dalam kitab al kabîr dan al Ausath)

WASIAT KETIGA PULUH LIMA

(48)

Dari Abi Malik al-‘Asy`ari RA dari Nabi SAW dia berkata: “Sesungguhnya di Syurga nanti ada sebuah ruangan yang tampak luarnya bisa dilihat dari dalam, dan ruang dalamnya bisa dilihat dari luar. Allah menyiapkan ruang itu untuk orang yang memberi makan fakir miskin, menebar salam dan mengerjakan shalat malam ketika manusia tertidur”. (HR. Ibnu Hiban dalam shahih-nya).

WASIAT KETIGA PULUH ENAM Menghormati Tetangga

Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai Abu Dzar, Jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu”. (HR. Muslim)

Dan dalam sebuah riwayat Muslim dari Abu Dzar dia berkata: “Sesungguhnya kekasihku Nabi SAW mewasiatkan kepadaku: “Jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah airnya, kemudian lihatlah keluargamu dan tetanggamu!. Dan bagikanlah mereka dengan baik”.

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah menyakiti tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir, hormatilah tetamu. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ucapkanlah kebaikan atau diamlah”. (HR. Bukhari Muslim)

WASIAT KETIGA PULUH TUJUH Mencintai orang miskin

Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Kekasihku Nabi SAW mewasiatkan tujuh hal kepadaku:

(49)

2. Melihat seseorang yang lebih rendah dari padaku dan tidak melihat seseorang yang lebih tinggi dari aku. 3. Tetap menyambung tali silaturrahmi walaupun mereka

menjauhi aku.

4. Memperbanyak ucapan: “tidak ada daya dan kekuatan selain yang berasal dari Allah”

5. Mengatakan kebenaran walau terasa pahit

6. Tidak terpengaruh terhadap ucapan seseorang yang suka mencela

7. Tidak menyusahkan orang lain (HR. Ahmad dan thabrani)

WASIAT KETIGA PULUH DELAPAN Pengertian Kaya dan Miskin

Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai Abu Dzar, apakah menurutmu orang yang banyak harta itu adalah kaya?”. Aku menjawab: “Benar wahai Rasulullah”. Kemudian Rasulullah berkata lagi: “Apakah menurutmu orang yang sedikit hartanya itu miskin?”. Aku menjawab: “Benar wahai Rasulullah”. Dan Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati, dan kemiskinan yang sebenarnya adalah miskin hati. Dan barang siapa yang kaya hatinya, maka perkara-perkara dunia tidak akan membahayakannya. Dan barang siapa yang miskin hatinya, maka dia tidak akan merasa cukup dengan harta dunia yang dimilikinya, tetapi kebakhilan akan membuat dirinya celaka”. (HR. Ibnu Hibban dalam shahih-nya)

Referensi

Dokumen terkait