• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Teknologi Multimedia terhadap Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efektifitas Teknologi Multimedia terhadap Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Teknik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509

Penelitian eksperimen/ uji coba (Experimental Study) ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penguasaan kosakata bahasa Inggris teknik berbasis multimedia di pendidikan tinggi vokasi. Pre-test dan Post-test serta quisioner sebagai instrumen penelitian diberikan pada mahasiswa semester pertama yang terbagi dalam dua kelompok. Hasil uji coba menunjukkan jika terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara experimental group dengan control group. Pada kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) selama 5 (lima) kali pertemuan, terjadi peningkatan nilai dari hasil Post-test. Penggunaan multimedia di sini sebagai salah satu aplikasi teknologi interaktif yang dapat diterima dalam proses belajar mengajar kosakata bahasa Inggris dapat meningkatkan pengetahuan kosakata teknik, memotivasi mahasiswa untuk lebih belajar mandiri dan berkolaborasi dalam belajar serta membangun kemampuan dalam pemecahan masalah (problem solving skill). Sehingga tidak dapat dipungkiri jika penggunaan teknologi multimedia memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi pengajar, dikarenakan penggunaan teknologi multimedia dalam pembelajaran kosakata teknik lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan di era moderen ini.

PENDAHULUAN

Sebagai sebuah institusi pendidikan kejuruan (vokasi), PPNS memiliki misi untuk menghasilkan lulusan dengan keahlian teknik yang kompeten dan berkualitas agar mampu bersaing di dunia kerja. Oleh karena itu, lulusan PPNS tersebut diharapkan dapat mengembangkan keahlian teknik mereka termasuk keterampilan berbahasa untuk mampu bersaing dengan tidak hanya orang domestik tetapi juga dengan orang asing. Namun, bagi sebagian besar peserta didik di lingkungan pendidikan vokasi ini, mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing bukanlah hal yang mudah dibandingkan ketika mereka mempelajari pelajaran-pelajaran teknik yang lebih menekankan pada praktek langsung daripada teori.

Dalam pembelajaran bahasa asing (bahasa Inggris) yang melibatkan kemampuan berbahasa, kosakata merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki seseorang agar mampu mempraktekkan bahasa tersebut di dalam berbicara (speaking), mendengarkan (listening), membaca (reading) dan menulis (writing). Menurut Nunnan yang telah dikutip dari River (1998:117), bahwa perolehan suatu kosakata yang memadai sangat penting untuk digunakan pada penguasaan bahasa kedua. Penguasaan kosakata itu sendiri tidak hanya dengan mengetahui artinya, melainkan harus memahami dan mengetahui bagaimana menggunakan kosakata tersebut di dalam konteks kalimat. Meskipun banyaknya penguasaan kosakata tidak dapat menjamin kompetensi peserta didik dalam belajar bahasa Inggris, namun dengan kecukupan kosakata akan menjadi peluang bagi mereka untuk mencapai keberhasilan dalam belajar bahasa tersebut. Sayangnya, banyak mahasiswa PPNS masih minim penguasaan kosakata bahasa Inggris, khususnya bahasa Inggris teknik. Terlebih lagi, terdapat banyak perbedaan arti antara bahasa Inggris umum (General English) dengan bahasa Inggris teknik (Technical English). Terdapat kosakata dan istilah-istilah khusus dalam bahasa Inggris teknik (missal: breastline dan spring - tali yang digunakan di kapal, nut - mur, stroke– langkah, stress– tegangan, lever – tuas, dll) yang membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Padahal, untuk sukses dalam studi akademis, peserta didik harus mengetahui kosakata umum yang sering digunakan (high frequency vocabulary) maupun kosakata yang umum bagi disiplin akademik tertentu (Nation, 1993: p 120).

(2)

mengajar kosakata bahasa Inggris teknik di dalam kelas bahasa pada peserta didik dari sekolah tinggi vokasi. Untuk mencapai hasil dari tujuan tersebut maka pertanyaan berikut dikemukakan: Efektifitas Teknologi Multimedia terhadap Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Teknik

TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA

Saat ini teknologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Banyak aspek di dunia moderen telah berubah dan berkembang dengan pesat dengan keberadaan teknologi, termasuk di dunia pendidikan. Penggunaan teknologi moderen di dalam belajar mengajar akan dapat menarik dan melibatkan peserta didik di dalam materi yang diberikan. Bagi peserta didik dengan beragam kebutuhan, teknologi dapat membawa mereka untuk masuk di dalam kelas bahasa karena teknologi dapat menyediakan akses terhadap kurikulum sebaik memberikan informasi mengenai bahasa dan budaya (Troxwell Castleberry & Evers, 2010). Multimedia adalah salah satu aplikasi teknologi interaktif merupakan media yang dapat diterima dalam proses belajar mengajar kosakata bahasa Inggris karena menyediakan banyak format termasuk video, gambar, suara, animasi dan grafik. Sehingga, baik pendidik maupun peserta didik diharapkan mampu beradaptasi terhadap perkembangan multimedia teknologi ini agar dapat mencapai standar pembelajaran di abad 21, terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris teknik di lingkungan pendidikan vokasi tanpa meninggalkan sisi positif dari pembelajaran tradisional.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen/ uji coba (Experimental Study). Subjek penelitian berjumlah 54 orang yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok kelas dengan menggunakan random sampling. Kelompok kelas A sebagai kelas kontrol, kelas yang menggunakan strategi konvensional dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris dan kelas B sebagai kelas treatment, kelas yang strategi pembelajarannya menggunakan teknologi multimedia terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris. Pre-test dan post-test yang terdiri dari tes uraian dan pilihan ganda tentang kosakata Inggris teknik diberikan kepada kedua kelompok kelas tersebut untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai kosakata yang diberikan. Ttest atau uji T digunakan untuk mengetahui perbedaan antara kelompok kelas yang dikenai pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Inggris dengan teknologi multimedia (treatment) dengan kelompok kelas yang tidak dikenai model pembelajaran tersebut. Observasi juga dilakukan untuk mengamati hal-hal yang tidak dapat dicapai hanya dari tes.

HASIL DAN DISKUSI

A. Hasil Pre-Test dan Post-Test

Penelitian ini menggunakan pre-test sebagai ukuran awal ketercapaian skor sebelum dilakukan treatment pada kelas kontrol. Adapun hasil dari pretest dari kedua kelas, treatment dan kontrol, diperoleh nilai rata-rata yang dap

at dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Hasil Nilai Rata-Rata Pre-Test

Kelas Part 1 Part 2 Skor Part 3 Rata Nilai –rata

Kontrol 16.15 6.58 1.88 44.8

Eksperimen 17.57 5.39 1.36 46.2

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemberian pre-test dilakukan dengan memberikan tiga jenis soal yang berbeda. Pre-test bagian pertama berupa soal menerjemahkan arti kosakata teknik dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Bagian ke dua yaitu menjodohkan definisi dari suatu benda (kosakata bahasa Inggris) dengan kata yang telah tersedia di tabel soal tersebut. Pada bagian ke tiga berisi pertanyaan-pertanyan tentang deskripsi sebuah benda. Dari hasil pre-test (table 1) dapat diketahui bahwa skor/ nilai dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah 44.8 dan 46.2. Nilai rata-rata ke-dua kelompok tersebut tidaklah jauh berbeda.. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan bahasa Inggris yang hampir sama, khususnya pada kosakata bahasa Inggris teknik.

Tabel 2. Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

(3)

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509

Sedangkan hasil post-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) dari kedua kelompok memiliki perbedaan yang signifikan (table 2). Masing-masing nilai rata-rata pada kelompok kelas eksperimen dan kelas control adalah 61.25 dan 52.5. Kelompok kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 8.75 di atas kelas kontrol. Sedangkan selisih standar deviasi dari kedua kelompok tersebut adalah 1.2.

Tabel 3. Independent Samples T-Test menunjukkan jika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, masing-masing telah mengalami peningkatan pada pembelajaran bahasa Inggris teknik. Namun jika dilihat dari estimasi nilai rata-rata dan standar deviasi, nilai kelompok kelas eksperimen adalah 70.84 dan kelas kontrol adalah 61.02, sehingga selisih nilai tersebut menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu 9.82. Berdasarkan hasil Sig. = p-nilai = 0.025 < 0.05, menunjukkan bahwa peningkatan hasil pembelajaran di kelompok kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kelas kontrol. Hal ini menunjukkan jika pada kelompok eksperimen dimana mereka telah mendapatkan treatmen melalui pengajaran kosakata bahasa Inggris teknik dengan menggunakan aplikasi multimedia, menunjukkan kenaikan nilai yang lebih tinggi dan lebih efektif.

B. Efektifitas Teknologi Multimedia terhadap Pembelajaran Kosakata

Bagi sebagian besar mahasiswa jurusan teknik, mempelajari kosakata bahasa Inggris teknik melalui aplikasi-aplikasi teknologi multimedia akan lebih banyak memberikan manfaat. Berdasarkan hasil analisa dari perhitungan statistik data sebelumnya dan dengan melakukan lima kali perlakuan (treatment), diperoleh hasil bahwa pengajaran dengan menggunakan aplikasi teknologi multimedia memiliki efek yang sangat signifikan pada pencapaian nilai mahasiswa dibandingkan dengan pengajaran tanpa menggunakan aplikasi multimedia.

Dari hasil observasi yang dilakukan di dalam kelas bahasa Inggris, pembelajaran menggunakan aplikasi multimedia memberikan efek sebagai berikut:

1. Media untuk meningkatkan pengetahuan kosakata

Penggunaan aplikasi multimedia dalam bentuk gambar dan bahkan animasi yang ditampilkan di layar/ LCD mampu mendukung kejelasan informasi yang ditampilkan. Terlebih lagi ketika materi yang disajikan tersebut dilengkapi dengan suara dan video, hal ini dapat memberikan efek audio dan visual yang membuat materi-materi pembelajaran lebih menarik secara auditory dan visual serta memberikan informasi secara lengkap kepada mahasiswa. Sebagai hasilnya, materi-materi pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan memberikan kecukupan informasi yang dibutuhkan.

(4)

Gambar 1: Pembelajaran kosakata melalui aplikasi multimedia interaktif

Pengajaran kosakata bahasa Inggris teknik juga diberikan melalui video yang berisi bahasan seperti peralatan teknik (handtools), alat keselamatan (safety equipments), dan bagian-bagian mesin (parts of engine). Aktifitas-aktifitas pengajaran yang dilakukan tersebut membuat mahasiswa memahami informasi yang diberikan melalui gambar dan video. Aktifitas tersebut mendorong mahasiswa teknik untuk mengintepretasikan gambar yang ada, melakukan diskusi dan memahami lebih dalam materi yang diberikan.

2. Memotivasi mahasiswa untuk lebih belajar mandiri

Ketika mahasiswa diberikan aktifitas pengajaran dengan aplikasi multimedia, mereka terpacu untuk berfikir lebih mendalam dan lebih kreatif guna mendapatkan jawaban-jabawan yang benar. Mereka harus dapat mengintrepretasikan suatu gambar dan memberikan perhatian lebih untuk setiap gambar/ aktifitas/ aksi dengan alokasi waktu yang diberikan. Secara individu, hal ini dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang bagaimana menjawab setiap pertanyaan dengan benar tanpa melihat jawaban dan bantuan teman.

Dari hasil observasi, salah satu contoh aktifitas pengajaran kosakata teknik di kelas yang dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih belajar mandiri adalah dengan penggunaan software interaktif. Soal tentang bagian-bagian kapal diberikan setelah pengajar menerangkan materi yang bersangkutan melalui aplikasi multimedia, seperti yang terlihat pada gambar 2. Dengan adanya gambar dan animasi, intepretasi tentang bagian-bagian kapal tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah. Kegiatan pembelajaran pun semakin menarik dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dari kegiatan tersebut, mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengerjakan soal ini secara individu. Mereka juga dapat melakukan trial and error sendiri dengan cara meng-klik tombol yang tersedia. Bahkan ketika pelajaran usai, pengajar dapat memberikan tugas dengan menggunakan aplikasi multimedia sejenis ataupun meminta mahasiswa melakukan googling di internet tentang materi terkait.

Gambar 2: Materi pengajaran dengan menggunakan software Maritime English

Dari penjelasan di atas, tidak dapat dipungkiri jika penggunaan aplikasi multimedia dalam pengajaran bahasa Inggris teknik dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi independent learner yang dapat membuat mereka belajar lebih bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri.

3. Memotivasi mahasiswa untuk berkolaborasi

(5)

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509

aktif berkomunikasi (communicative learners) seperti pada penggunaan komunikasi sesungguhnya, karena aplikasi multimedia menyediakan kesempatan untuk berinteraksi, baik dengan berbagai teks, pengajar mereka maupun dengan teman sekelas (Allwright, 1984b, p.164). Dengan adanya interaksi tersebut dapat memudahkan mahasiswa untuk melakukan kolaborasi, khususnya dengan teman sekelas, seperti ketika mereka dituntut untuk melakukan percakapan yang divideokan ataupun mengerjakan soal latihan dalam kelompok.

4. Membangun kemampuan dalam pemecahan masalah

Hancock (1998, p. 69) mengatakan bahwa suatu pemahaman meliputi yang salah satunya tentang pemahaman terhadap kosakata. Dengan kata lain, pengetahuan tentang kosakata sangat berperan terhadap pemahaman suatu bacaan dan konteks. Seseorang akan lebih mudah menterjemahkan dan mengetahui maksud dari kata-kata tersebut dan mengetahui bagaimana suatu kata merubah bentuk jika memiliki pemahaman terhadap kosakata.

Ketika materi pengajaran kosakata bahasa Inggris teknik disampaikan menggunakan aplikasi multimedia, hal ini tidak hanya membuat mahasiswa teknik memahami materi yang diberikan, namun mereka juga akan terdorong untuk mampu bersikap dalam pemecahan masalah, khususnya yang bersangkutan dengan materi yang diberikan tersebut. Adanya gambar, video maupun animasi yang mendukung dapat memotivasi mereka untuk mengekpresikan ide dengan leluasa serta berfikir lebih kreatif untuk mencari jawaban dari suatu pertanyaan. Mahasiswa juga menjadi lebih fokus pada informasi-informasi penting yang telah disediakan. Sebagai hasilnya, mereka lebih memahami bahwa banyak pertanyaan-pertanyaan yang ada memerlukan jawaban secara natural tanpa mengikuti bentuk jawaban bakunya. Penggunaan multimedia dalam pengajaran di sini juga memungkinkan pengajar dalam memberikan panduan dan bantuan yang berfungsi untuk mengaktifkan pengetahuan mahasiswa, termasuk pengetahuan awal yang telah dimiliki. Hal ini menjadikan mahasiswa lebih waspada tentang bagaimana memberikan suatu jawaban dengan benar.

KESIMPULAN

Keberadaan teknologi multimedia mampu menawarkan cara baru di dalam kegiatan belajar mengajar yang memberikan kesempatan dan pengalaman baru yang tidak bisa didapatkan dari pendidikan secara tradisional (Ermter, et al, 1999). Sehingga, baik pendidik maupun peserta didik diharapkan mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat mencapai standar pembelajaran di abad 21 tanpa meninggalkan sisi positif dari pembelajaran tradisional. Seperti Rana yang dikutip dari Sad (2008) menyebutkan bahwa pendidik harus berhenti mengikuti cara lama yang sama serta mampu memahami bahwa dunia telah berubah sehingga diperlukan pendidikan yang sesuai dengan perubahan tersebut.

Dalam penerapannya pada pengajaran bagi mahasiswa teknik, penggunaan multimedia sebagai salah satu aplikasi teknologi interaktif dapat diterima dalam proses belajar mengajar kosakata bahasa Inggris karena lebih menarik. Aktifitas-aktifitas pengajaran dengan menggunakan aplikasi multimedia yang dilengkapi dengan gambar, video, suara dan animasi dapat meningkatkan pengetahuan kosakata teknik, memotivasi mahasiswa untuk lebih belajar mandiri dan berkolaborasi dalam belajar serta membangun kemampuan dalam pemecahan masalah (problem solving skill). Sehingga penggunaan aplikasi multimedia lebih efektif dalam pengajaran kosakata bahasa Inggris teknik di kelas dibandingkan dengan pengajaran yang hanya menggunakan cara tradisional.

Keterbatasan dalam penelitian ini memberikan ruang kepada penelitian selanjutnya untuk fokus pada hambatan-hambatan serta pengetahuan dasar yang dimiliki mahasiswa, khususnya mahasiswa teknik dalam pembelajaran bahasa asing. Dikarenakan penggunaan multimedia, terutama aplikasi dan software multimedia terbukti efektif di dalam kelas bahasa, maka diharapkan penelitian selanjutnya juga fokus dalam hal tersebut untuk lebih meningkatkan proses belajar mengajar yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Virginia. F. 1983. Technique in Teaching Vocabulary. Oxford: Oxford University Press.

Ermter, P., Addison, P., Lane, M., Ross, E., & Woods, D. (1999). Examining Teachers' Beliefs about The Role of Technology in The Elementary Classroom. Journal of Research on Computing in Education, 32(1), 54-72.

Hancock, O.H. (1998). Reading Skills for College Student. (4th ed.). Upper Saddle Rivers, NJ: Prentice Hall. Nation, 1. S. P. (1993). Vocabulary size, growth, and use. In R. Schreuder, & B. Weltens Ecis. The bilingual

lexicon (p. 115-134). Amsterdam. Philadelphia, PA: John Benjamins.

Nunnan, David. 1992. Research Methods in Language Learning. UK: Cambridge University Press.

(6)

34-39. Print.

Schmitt, Norbert & Mc Charty, Michael. 1997. Vocabulary: Description Acquisition and Pedagogy. Cambridge University Press.

Troxwell Castleberry, G, & Evers, R.B. (2010). Incorporate Technology into the Modern Language Classroom. ISC (Intervention in School and Clinic), Volume 45 Number 3, January 2010 201-205. Retrieved August

11, 2012, from

http://search.proquest.com.libproxy.sdsu.edu/pqrl/docview/211722687/fulltextPDF/138

Gambar

Tabel 2. Group Statistics
Tabel 3. Independent Samples T-Test
Gambar 1: Pembelajaran kosakata melalui aplikasi multimedia interaktif

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan riap tinggi semai dengan tingkat penggenangan sebatas leher akar menghasilkan nilai rataan riap tinggi semai paling baik (0,570 cm/minggu) dibandingkan

Salah satunya dengan memberikan kegiatan pembiasaan budaya mutu sekolah, yang di dalamnya banyak kegiatan keagamaan yang terkandung sebuah makna untuk menumbuhkan moral siswa

Berdasarkan hal tersebut diatas perlu kiranya dibahas tentang: pengaturan tentang organisasi ke masyarakat di Indonesia, kedudukan Organisasi Kemasyarakatan asing di

15 KETUA LIAISON PENASEHAT MEDIS HUMAS KEAMANAN OPERASIONAL YAN SOSIAL YAN PENUNJANG YAN MEDIS KES PETUGAS PSIKOLOG LAB RAD FARMASI TREAMENT IN-PATIENT BEDAH IBU &amp; ANAK

Hal ini sesuai dengan warintek (1996) yang meyatakan bahwa tujuan pasteurisasi dalam pembuatan yakult adalah untuk membunuh bakteri kontaminan sehingga bakteri asam laktat dapat

Pada tabel 2 dapat dilihat hasil analisis statistik dengan Spearman Rho Correlation didapatkan nilai koefisien korelasi 0,679 dan p=0,031 yang berarti bahwa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap budgetary slack, kecukupan anggaran memoderasi hubungan antara

pengaruhnya kepada Saya yaitu teman-teman Saya di bangku Kuliah Strata satu ini yang sudah memberikan doa dan dukungan dan berbagai canda tawa, suka duka, dan bantuan