• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER UJIAN AKHIR SEMESTER I (SATU) MATA KULIAH KULTUS PESONA PSIKOLOGI BARAT Disusun Oleh ; Dwiyono, S.Pd.B. SINTESIS PSIKOLOGI BARAT DAN TIMUR Dosen Pengampu : Sapardi, S.Ag., M.Hum., Edi Ramawijaya Putra, S.Pd., M.Pd. PROGRAM PASCA SARJANA SEKOLAH TING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PAPER UJIAN AKHIR SEMESTER I (SATU) MATA KULIAH KULTUS PESONA PSIKOLOGI BARAT Disusun Oleh ; Dwiyono, S.Pd.B. SINTESIS PSIKOLOGI BARAT DAN TIMUR Dosen Pengampu : Sapardi, S.Ag., M.Hum., Edi Ramawijaya Putra, S.Pd., M.Pd. PROGRAM PASCA SARJANA SEKOLAH TING"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER

UJIAN AKHIR SEMESTER I (SATU)

MATA KULIAH KULTUS PESONA PSIKOLOGI BARAT

Disusun Oleh ;

Dwiyono, S.Pd.B.

SINTESIS PSIKOLOGI BARAT DAN TIMUR

Dosen Pengampu :

Sapardi, S.Ag., M.Hum., Edi Ramawijaya Putra, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM PASCA SARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA

TANGERANG -BANTEN

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan metta, penulis memuja Sang Tiratana, para Bodhisattva, dan Mahasattva, bahwa atas pancaran cinta kasih-nya serta usaha keras yang penulis lakukan akhirnya paper dengan jidul “Sintesis Psikologi Barat

Dan Timur” dapat diselesaikan. Paper ini disusun sebagai salah satu tugas akhir semester 1 pada Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri

Sriwijaya Tangerang Banten.

Dalam menyelasaikan paper, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Sapardi, S.Ag., M.Hum., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama

Buddha Negeri Sriwijaya dan dosen pengampu mata kuliah psikologi Barat.

2. Bapak Edi Ramawijaya Putra, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu

mata kuliah psikologi Barat.

3. Keluarga tercinta yang telah memberikan kesempatan, motivasi serta

dukungan baik moril maupun materil yang tiada taranya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari sisi meteri maupun teknis.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang berupa membangun demi penyempurnaan paper ini. Akhirnya, penulis

berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Sadhu,Sadhu, Sadhu.

(3)

ABSTRACT

The approach of Psychology-psychology Asia based on introspection and self-examination. Unlike Western psychology-Psychology more rests on observations of behavior. The road to this

transformation is always through a comprehensive change in the personality of the person, so that these qualities can be just the right

properties. Eastern psychology recognizes that the main road in the direction of self transformation is meditation. Practical psychology that is interpreted by the most loyal practitioners for practicing cultivation and

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Walaupun psikologi-psikologi Timur banyak menaruh perhatian pada alam kesadaran dan hukum-hukum yang mengatur perubahannya,

psikologi ini juga mengandung teori-teori kepribadian yang cukup jelas. Tujuan dari psikologi-psikologi Timur adalah mengubah kesadaran seseorang agar mampu melampaui batas-batas yang diciptakan oleh

kebiasaan-kebiasaan yang membentuk kepribadian orang itu. Dalam hal ini, setiap tipe kepribadian perlu mengatasi hambatan-hambatan yang

berbeda untuk membebaskan diri dari batas-batas ini.

Pengaruh penting Psikologi Timur terhadap sejarah perkembangan Psikologi secara umum dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Pemikiran, tradisi intelektual dan religius Daerah Timur yang terkadang lebih kompleks dan bervariasi daripada Dunia Barat membawa

kemajuan yang baru bagi perkembangan intelektual, yang kemudian diwujudkan dengan penemuan-penemuan kembali tulisan-tulisan kuno oleh ilmuwan-ilmuwan Daerah Timur.

2. Ketertarikan terhadap filsuf-filsuf kuno maupun modern dari Asia dan sistem kepercayaannya, hingga sekarang semakin memperluas dan

(5)

BAB II

2.1 Psikologi Barat

Pandangan Barat yang sangat berkembang pada saat ini adalah Perkembangan sains dan teknologi. Inilah yang berkembang sangat

pesat selama kurun waktu satu abad terakhir membuat sebagian umat Buddha bertanya-tanya bagaimana sebenarnya posisi agama Buddha

dalam kacamata sains. Sesungguhnya, agama Buddha mempunyai peranan besar dalam bidang psikologi. Dikatakan bahwa agama Buddha adalah sains mengenai pikiran.

Di dalam kitab Abhidhamma Pitaka dijelaskan secara terperinci mengenai berbagai macam kondisi pikiran dan kategori kesadaran.

Banyak neuroscientist dan psikoterapist terkemuka menjadi pelopor dalam mempelajari agama Buddha untuk digunakan dalam studi seperti terapi untuk gangguan tidur, penyembuhan terhadap pemikiran dan

bentuk-bentuk mental yang negatif, pemahaman terhadap proses terjadinya mimpi, tidur, dan proses kematian.

Berikut ini penulis sedikit mengulas mengenai kepribadian yang sehat menurut pandangan Barat (psikologi) dan pandangan Timur (agama Buddha), berikut ini:

Apakah kepribadian yang sehat itu? Beberapa ahli teori ilmu psikologi Barat mengemukakan bahwa persepsi kita mengenai diri dan

(6)

mengemukakan bahwa kita tidak dapat menjadi sehat secara psikologis

tanpa sungguh-sungguh melibatkan diri dalam suatu pekerjaan; atau soal tanggung jawab terhadap orang lain.

Orang yang sehat secara psikologis mengontrol kehidupan

mereka secara sadar. Walaupun tidak secara rasional, orang yang sehat mampu secara sadar mengatur tingkah laku mereka dan bertanggung

jawab terhadap nasib mereka sendiri. Orang yang sehat secara psikologis mengetahui diri mereka siapa dan apa. Orang-orang seperti ini menyadari kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan, kebaikan-kebaikan dan

keburukan-keburukan mereka, dan umumnya mereka sabar dan menerima apa adanya hal-hal mereka. Mereka tidak berkeinginan menjadi

sesuatu yang bukan mereka. Meskipun mereka dapat memainkan peranan-peranan sosial untuk memenuhi tuntutan dari orang lain atau situasi-situasi, namun mereka tidak mengacaubalaukan peranan-peranan

ini dengan diri mereka yang sebenarnya.

Orang lain umumnya menyetujui bahwa sifat kesehatan

psikologis ialah bersandar dengan kuat pada masa sekarang. Meskipun kebanyakan diantara ahli-ahli teori itu percaya bahwa kita tidak kebal terhadap pengaruh-pengaruh masa lampau (khususnya masa

kanak-kanak), namun tidak seorangpun mengemukakan bahwa kita tetap dibentuk oleh pengalaman-pengalaman awal. Orang-orang yang sehat

secara psikologis hidup di masa sekarang.

(7)

sehat. Orientasi kita harus ke tujuan-tujuan dan tugas-tugas yang akan

datang, tetapi tidak mendorong kita untuk mengganti masa sekarang dengan masa depan. Orang yang sehat secara psikologis tidak merindukan ketenangan dan kestabilan, tetapi merindukan tantangan dan

kegembiraan dalam kehidupan, tujuan-tujuan baru, dan pengalaman-pengalaman baru.

Tidak ada petunjuk untuk kesehatan psikologis yang berlaku sama untuk setiap orang karena kita bukan salinan atau cetakan duplikat satu sama lain. Ada satu hal yang tetap dalam kodrat manusia yang

kebanyakan para ahli psikologis sependapat adalah kodratnya yang istimewa; atau khas kita masing-masing adalah unik. Tidak ada

pendekatan-pendekatan untuk kesehatan psikologis yang cocok untuk setiap orang, sama seperti satu obat yang tidak akan menimbulkan akibat yang sama, meskipun semua orang yang menggunakannya memiliki

penyakit yang sama. Obat itu akan mujarab untuk beberapa orang dan kesehatan mereka akan membaik atau obat itu tidak akan menghasilkan

pengaruh pada orang-orang lain, dan berbahaya untuk orang-orang yang lain lagi.

Pengaruh dari pendekatan-pendekatan bagi kepribadian yang

sehat berbeda tidak hanya untuk orang-orang yang berbeda, tetapi juga untuk orang yang sama pada usia yang berbeda. Nilai-nilai,

(8)

kanak-kanak ke masa muda, masa remaja dewasa, usia setengah tua, usia tua,

kepribadian kita terus berkembang. Apa yang kita butuhkan untuk diri kita pada usia 20 tahun mungkin tidak sesuai lagi pada usia 40 tahun.

Secara ideal, kita tidak pernah berhenti berkembang. Kita

mengalami pengalaman-pengalaman baru dan akibatnya kita berubah, jika kita benar-benar terbuka pada dunia. Pakaian, aktivitas-aktivitas, dan

nilai-nilai dari usia 17 tahun tidak cocok lagi untuk usia 35 tahun. Apa sebabnya? apakah kita harus sependapat bahwa jalan menuju kepribadian sehat dari anak yang berusia belasan tahun menjadi jalan

bagi orang dewasa yang matang?. Tetapi, bagaimana kita menemukan jalan yang benar pada setiap tingkat pertumbuhan? penulis menduga

bahwa kita menemukannya dengan cara yang sama sebagaimana kita pelajari apa yang cocok bagi kita dalam setiap ruang lingkup kehidupan. Kita mencoba gaya-gaya hidup yang berbeda, sejumlah kepercayaan, dan

peran-peran sosial untuk melihat bagaimana hal-hal itu cocok dengan kita. Orang-orang yang tampaknya memiliki kesempatan yang sangat besar

utnuk mencapai kesehatan psikologis adalah orang-orang yang cukup bebas (cukup aman dengan diri mereka) mengadakan percoabaan dengan petunjuk yang berbeda untuk melihat petunjuk manakah yang

berlaku dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Orang lain dapat menganjurkan jalan yang harus diikuti, tetapi

(9)

metode agama Buddha yang esensinya terkait dengan masalah asal mula

penderitaan, metode untuk mengatasinya, kategori keadaan mental, dan pemahaman yang mendalam mengenai kesadaran.

Mark Epstein, dalam bukunya yang berjudul “Thoughts Without a

Thinker” berusaha menggabungkan ilmu psikologi Barat dengan Ajaran Buddha. Ia mengatakan bahwa ingatan-ingatan yang hilang, emosi-emosi

yang menyakitkan, pandangan-pandangan khayal, nafsu untuk menghancurkan dapat ditemukan akarnya pada Ajaran Buddha. Dengan ditemukan akarnya, maka Ajaran Buddha menawarkan suatu metode bagi

seseorang untuk mencapai kebahagiaan yang sehat. Berbeda dengan tipe kepribadian yang sehat yang telah diajarkan oleh Sang Buddha.

Kepribadian yang sehat sebagaimana telah diajarkan oleh Sang Buddha di dalam Abhidhamma Pitaka disebut Arahat. Sifat-sifat kepribadian sehat tersebut telah ditransformasikan secara permanent, di mana semua motif,

persepsi, perbuatan, yang sebelumnya dilakukan di bawah pengaruh faktor faktor tidak sehat telah lenyap.

Seorang Arahat memiliki sebuah kemiripan dengan orang-orang yang mengalami aktualisasi diri sebagaimana yang mana ada pada tulisan-tulisan Maslow dan Rogers. Namun, kepribadian yang sehat

seperti seorang Arahat dianggap terlalu radikal oleh dunia Barat, sangat jauh melampaui objektivitas dan harapan terapi kejiwaan (psikoterapi) di

Barat.

(10)

seorang Arahat tidak mungkin hanya dapat terjadi dalam waktu semalam

saja tetapi membutuhkan suatu pelatihan bertahap.

2.2 Psikologi Timur

. Diantara para teoretikus kepribadian modern, C.G. Jung

mungkin adalah orang yang sangat tahu mengenai psikologi-psikologi Timur. Ia adalah sahabat Heinrich Zimmer seorang ahli India dan ahli tentang mandala, suatu motif dasar dalam banyak kesenian suci dari

Timur. Jung menulis berbagai karya D.T. Suzuki dan Richard Wilhem, penerjemah kitab I Ching dan teks-teks lainnya yang berisi ajaran Tao dari

China. Selain itu Jung menulis ulasan-ulasan atas karya-karya terjemahan Evans Wentz, The Tibetan Book of the Great Liberation dan The Tibetan Book of the Dead, dua karya penting dalam ikhtisar psikologi dari

Buddhisme di Tibet. Teman dan tetangga Jung, Hirman Hesse, menyebarkan pikiran Timur melalui novelnya, Siddharta dan Journey to

the East. Jung sampai pada hal-hal yang asing bagi ilmu pengetahuan positivistis lewat analisisnya yang ekstensif mengenai agama-agama timur. Meskipun ia juga diperingatan akan bahaya seorang Barat

tenggelam dalam tradisi-tradisi Timur, namun tulisan-tulisannya merupakan jembatan utama antara psikologi-psikologi Timur dan

psikologi-psikologi Barat.

Medard Boss, seorang ekstensialis Swiss yang berpengaruh, pernah diundang ke India untuk memberi pengarahan tentang psikiatri dan

(11)

dengan intensitas yang sebanding dengan metode-metode dari Timur,

maka Medard Boss mencari bimbingan dari tradisi-tradisi India.

Akan tetapi, Boss kurang terkesan dengan orang-orang Barat yang dijumpainya dengan memakai pakaian orang-orang suci India. Menurut

pendapatnya, mereka itu membanggakan diri dengan berbagai kebijaksanaan India. Sebaliknya, para arif-bijaksana India yang

dijumpainya memberinya kesan yang sangat dalam

Boss kembali dari pertemuan-pertemuan ini dengan keyakinan bahwa dari pandangan sudut-sudut ajaran dan tingkah laku guru-guru

Timur, metode dan tujuan-tujuan psikoterapi Barat tidak memadai. Jika dibandingkan dengan tingkat pemurnian diri yang dituntut oleh

latihan-latihan dari Timur, analisis latihan-latihan Barat yang paling baik pun tidak lebih daripada suatu kursus pengantar saja.

A. Kajian Psikologi Timur dalam Agama-agama Timur

Menurut robert H. Thouless, psikologi agama memusatkan kajiannya pada agama yang hidup dalam budaya suatu kelompok atau masyarakat itu sendiri. Kajiannya terpusat pada pemahaman terhadap

perilaku keagamaan tersebut dengan menggunakan pendekatan psikologi. Lapangan kajian psikologi meliputi;

1. Mempelajari tentang berbagai macam perkembangan kejiwaan keagamaan pada setiap manusia serta sikap keberagamaan mereka. 2. Perasaan dan pengalaman seseorang secara individual terhadap

Tuhannya.

(12)

4. Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap

kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan.

Oleh karena itu perkembangan psikologi Timur berkaitan erat dengan perkembangan agama-agama di bagian Timur bumi seperti

agama hindu di India, Budha di India, Kristen wilayah Romawi dan Islam di Arab.

B. Perkembangan Psikologi di beberapa Negara Timur 1. Jepang

Jepang telah menjadi pemimpin dari penelitian Psikologi dan jurnal Jepang menyediakan sebuah penghargan dan bagian yang tak terhingga nilainya dari dasar Psikologi. Penemuan model barat dari

pemeriksaan psikologi di Jepang biasanya memperhitungkan Yujiro Motiva (1858-1912) sebagai psikolog eksperimental Jepang pertama. Ia

menjadi profesor di bidang psikologi yang pertama di Jepang di Universitas Tokyo dan mendirikan laboratorium di sana. Ia melanjutkan penelitian bahwa ia maengawalinya dengan Hall pada kepekaan dermal.

Matataro Matsumoto (1865-1943) pergi ke Leipzig untuk bekerja dengan Wundt dan kembali ke Jepang pada tahun 1980. Ia mendirikan

departemen psikologi dan laboratorium di Universitas Kyoto. Matsumoto merujuk pada sistem psikologinya sebagai psikosinematik atau pekerjaan mental yang berupa sebuah tipe dari kontrol psikofisiologikal dimana ia

(13)

gerakan tubuh. Kwanichi Tanaak (1882-1962) instrumental dalam

memperkenalkan behaviorisme Watson di Jepang. Tanaka mempublikasikan tipe dari metode objektif yang diusulkan oleh Watson. Koichi Matsude (1883-1947) mengusulkan versi awal dari kognisi hewan

denganh interpretasinya tentang tingkah laku hewan pada tingkat kesadaran. Ryo Kuroda (1890-1947) berargumentasi bahwa tingkah laku

dan kesadaran adalah 2 hal dari pengalaman yang sama dan lebih bersifat komplemen daripada kontradikti.

Psikologi Gestalt diperkenalkan oleh Kanae Sakuma

(1888-1970) yang menerima pendidikan inisialnya di Jepang dan kemudian belajar di Berlin pada tahun 1925 dan 1926. Hiroshi Hayami

memperkenalkan tradisi fenomenologikal dari Husserl yang menyediakan lebih banyak akses langsung kepada pengalaman. Shoma Morita (1874-1938) beargumen bahwa reaksi dan perhatian yang tak pantas terhadap

tingkah laku neurotik sering membesar-besarkan masalah dan hasil pada masa-masa ganas. Morita menawarkan alternatif therapeutik yang

dipinjam dari Zen Buddhism. Zen bersifat antirasionalistik, tapi itu mencari jejak ilmu pengetahuan dengan intuisi dan interpretasi daripada kepercayaan pada tulisan tradisional Budha. Tujuan dari teori Morita

adalah mencari harmoni dengan alam semesta, tidak berperang atau menentang alam semesta. Morita menjelaskan ada 4 tingkat prosedur

(14)

dipengaruhi oleh Psikologi Gestalt, lalu Sato beralih pada psikoanalisis

dan Psikologi klinis. Teknik meditasi Zen menggunakan adaptasi fisikal di perawakan dan pernapasan untuk menerima ketenangan dan kejernihan melalui realisasi harmoni dan integrasi dari individu dan alam semesta.

2. India

Pada tahun 1916 di Universitas Calcuta, N.N Sangupta menjadi profesor pertama di Departemen Psikologi dan kemudian ia pergi ke

Lucknow di India utara, dimana ia memulai laboratorium Psikologi pada tahun 1929. Pada tahun 1925, Universitas Mynsore juga menawarkan

kurikulum Psikologi. Masyarakatr Psikoanalitik India dibangun pada tahun 1922, diikuti tiga tahun kemudian oleh sebuah organisasi yaiut Asosiasi Psikologi India yang menerbitkan Indian Journal of Psychology. Beberapa

tahun kemudian muncullah yoga sebagai aplikasi dari Psikologi itu sendiri. Yoga adalah sebuah filsafat dominan dari India kuno, dari Upanishad.

Yoga adalah sebuah sistem dari disip[lin diri dalam refleksi yang digunakan unutk menbantu seseorang mengumpulkan ilmu pengetahuan. Seperti yang diajarkan filsuf pertama Patanjali (150 SM) pada

Yoga-Sutras-nya, tujuan dari yoga adalah mencari kebebasan diri dari semua konteks mental. Psikolog telah memperlihatkan yoga dalam jangka waktu

(15)

3. China

Laboratorium penelitian psikologi pertama didirikan di Universitas Beijing (Peking) pada tahun 1917, dan Departemen Psikologi yang berdiri sendiri pertama didirikan di Universitas Nanking.Asosiasi Psikologi Cina

dimulai pada tahun1921 dengan Zhang Yaoxiang sebagai presiden pertama. Jurnal Psikologi berisi ringkasan dari pekerjaan eksperimen

Amerika terkini. Ketika Jepang diserang 5 provinsi di Cina utara bermula pada 1937, semua kegiatan penelitian dihentikan. Kontak dengan barat benar-benar berakhir, dan usaha awal untuk kebangkitan kembali

psikologi dipengaruhi olehpenasihat Soviet yang cenderung mengusulkan model dari refleksologi. The Chinese Academy of Sciences didirikan

kembali pada tahun 1950 dan tahun 1956 Institut of Psychologycal Research didirikan di bawah bagian akademi biologi, yang mungkin merefleksikan pengaruh dari penasihat soviet tersebut. Pada tahun 1955

The Chinese Psychological Asasociation didirikan kembali dengan Pan Shu sebagai presidennya. Kesadaran sebagai area belajar telah dihukum

sebagai perantara kelas dan penelitian psikologi telah dicela sebagai metafisikal dan borjuis.

Disamping itu, pendekatan psikologi-psikologi Asia didasarkan

pada introspeksi dan pemeriksaan diri sendiri yang menuntut banyak energi, berbeda dengan psikologi-psikologi Barat yang lebih bersandar

pada observasi tingkah laku.

(16)

pandangan tentang bagaimana jiwa bekerja, suatu teori kepribadian,

ataupun suatu model motivasi. Kendati mengakui adanya perbedaan-perbedaan diantara psikologi-psikologi Asia tersebut, namun Gardner dan Louis Murphy (1968) menyimpulkan bahwa

psikologi-psikologi itu pada hakikatnya merupakan suatu reaksi terhadap kehidupan yang dilihat sebagai penuh dengan penderitaan dan kekecewaan. Cara

umum untuk mengatasi penderitaan yang dianjurkan oleh psikologi-psikologi ini adalah disiplin dan kontrol diri, yang dapat memberikan kepada orang yang mengupayakannya “suatu perasaan ekstase yang tak

terbatas dan hanya dapat ditemukan dalam diri yang bebas dari pamrih-pamrih pribadi”. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa, minat

psikologis di Timur dan Barat “berpadu dengan sangat cepat”.

Selain itu, Alan Watts dalam ”Psychotherapy East and West” (1961) mengakui bahwa apa yang disebutnya “cara-cara

pembebasan Timur” adalah mirip dengan psikoterapi Barat, yakni bahwa keduanya bertujuan mengubah perasaan-perasaan orang terhadap dirinya

sendiri serta hubungannya dengan orang-orang lain dan dunia alam. Sebagian besar terpai-terapi Barat menangani orang-orang yang mengalami gangguan; sedangkan disiplin-disiplin Timur menangani

orang-orang yang normal dan memilih penyesuaian sosial yang baik. Meskipun demikian, Watts melihat bahwa tujuan dari cara-cara pembebasan itu

(17)

dikenal dengan Ram Dass pun berpendapat bahwa meditasi dan

latihan-latihan rohani lainnya dapat menghasilkan jenis perubahan kepribadian terapeutik yang tidak dapat dihasilkan oleh obat-obat bius.

2.3 Sintesis Psikologi Barat dan Timur

Antara Barat dan Timur dalam hal psikologi dan psikoterapi dapat disimpulkan bahwa metode psikoterapi dan ajaran psikologi di Barat belum mencapai tingkatan yang dituntut di Timur. Medrad Boss, seorang

filosof Swiss yang terkenal pernah mengatakan bahwa dipandang dari sudut ajaran-ajaran dan tingkah laku guru-guru Timur; metode- metode

dan tujuan-tujuan psikoterapi, psikologi Barat tidaklah memadai.

Menurut Boss, jika dibandingkan dengan tingkat pemurnian diri yang dituntut oleh latihan-latihan dari Timur, maka analisa latihan Barat

(18)

BAB III

3.1 Kesimpulan

Psikologi Timur banyak menaruh perhatian pada alam kesadaran dan hukum-hukum yang mengatur perubahannya, psikologi ini

juga mengandung teori-teori kepribadian yang cukup jelas. Tujuan dari psikologi-psikologi Timur adalah mengubah kesadaran seseorang agar

mampu melampaui batas-batas yang diciptakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang membentuk kepribadian orang itu. Dalam hal ini, setiap tipe kepribadian perlu mengatasi hambatan-hambatan yang berbeda

untuk membebaskan diri dari batas-batas ini.

Psikologi barat yang sangat berkembang pada saat ini adalah

Perkembangan sains dan teknologi. Inilah yang berkembang sangat pesat selama kurun waktu satu abad terakhir membuat sebagian umat Buddha bertanya-tanya bagaimana sebenarnya posisi agama Buddha

dalam kacamata sains. Sesungguhnya, agama Buddha mempunyai peranan besar dalam bidang psikologi. Dikatakan bahwa agama Buddha

adalah sains mengenai pikiran.

3.2 Saran

Psikologi barat memang sangat sulit untuk dibendung oleh karena itu penulis menyarankan untuk menyaring segala jenis segala sesuatu

yang masuk ke psikologi timur. Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa kepribadian barat juga membawa efek positif jug. Oleh karena itu kita

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Duane Schultz, 1991. Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat.

Ivan, dkk, 2003. Sains Modern dan Buddhisme. Menelaah Persamaan Buddhisme dan Sains dalam Bidang Kosmologi, Fisika Kuantum, Biologi, Matematika dan Psikologi. Jakarta: Yayasan Karaniya,

http://lapiyu.blogdetik.com/2009/02/06/psikologi-timur/

Referensi

Dokumen terkait

2. Orang dari golongan apapun boleh datang kepada Kristus. Bandingkan dengan Yoh 6:37b yang berbunyi: “barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang”. Apakah ini berarti

Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi adab shalat dan dzikir yang telah dipelajari peserta didik pada

2 Palembang merupakan Sistem Informasi yang dapat membantu kegiatan akademik sekolah, dalam hal ini mencakup data siswa, data guru, daftar nama pelajaran, nilai

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil

Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kampung Pepayungen Angkup, mempunyai beberapa tahap dalam

38.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:.. biaya langsung pengadaan

Sosiometri merupakan metode pengumpulan data tentang pola dan struktur dan hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok.Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa

Untuk melihat bangunan atau konstruksi mana dan apa saja yang telah dibuat dengan menggunakan KSLL di daerah rawan gempa dan daerah yang memiliki tanah lunak, baik