Lampiran 1. Flowchart penelitian
Mulai
Pengambilan sampel tanah
Inceptisol di lapangan
- Tekstur tanah - Bahan organik tanah - Bulk Density
- Particle Density
- Porositas tanah - Kadar Air Kapasitas
Lapang
- Berat Kering Tanaman Pengujian penelitian di rumah kaca
Ditentukan koefisien dan evapotranspirasi
tanaman
Ditentukan kebutuhan air
Lampiran 2. Tekstur Tanah Berdasarkan Segitiga USDA
Gambar 1. Segitiga USDA
Lampiran 6. Data Penurunan Tinggi Air Pada Evapopan (mm/hari) Fase tengah (16 – 30 hari)
Tanggal Evaporasi dari panci (mm/hari)
Tanggal Evaporasi dari panci (mm/hari)
Perhitungan : E = k x Ep dimana :
E = evaporasi dari badan air (mm/hari) K = koefisien panci (0,7)
Lampiran 7. Perhitungan Pemberian Air Awal Pada Masing-masing Tanaman
Rata-rata ΔW (%)
Perhitungan Pemberian Air di awal : a. Tanaman Pakcoy
Tanaman Ulangan A
Pakcoy K1U5
- Kadar air basis kering (Wd) Pakcoy K1U7
- Luas polybag (A)
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd =BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 135,73 g– 79,10 g
79,10 g
x 100%
- Kerapatan massa (
ρ
b
)
ρ
b= Massa tanah
Volume total
= 79,10 g
94,24 cm3
= 0,84 g/cm3 Sehingga diperoleh :
- Ketinggian polybag rata-rata = 25,47+25,85
2 cm = 25,70 cm - Bulk density rata-rata = 0,80+0,84
2 g/cm 3
= 0,82 g/cm3
- Kadar air basis kering rata-rata = 68,20+71,60
2 % = 69,90 %
-Pemberian air tanaman Pakcoy di awal (usia 15 hari) : θ = ΔW x ρb
ρw
= 14,68% x 0,82 g/cm 3
1 g/cm3
= 12,04%
V = A x hT x Koefisien Polybag 10 kg x θ = 314 cm2 x 25,70 cm x 0,5 x 12,04% = 485,8 cm3
= 485,8 mL
b. Caisim
Caisim K2U1
- Luas polybag (A)
- Kadar air basis kering (Wd)
Caisim K2U2
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO Sehingga diperoleh :
- Ketinggian polybag rata-rata = 26,40+25,92
2 cm = 26,20 cm - Bulk density rata-rata = 0,73+0,83
2 g/cm 3
- Kadar air basis kering rata-rata = 66,90+64,99
2 % = 65,90% Pemberian air Tanaman Caisim di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x ρb
Jadi, jumlah air yang harus diberikan pada tanaman Caisim sebanyak 485,8 mL. c. Selada
Selada K3U4
= 27,50 cm
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 122,07 g– 74,34 g
= 64,20% - Kerapatan massa (
ρ
b)
ρ
b = Massa tanahVolume total
= 74,34 g
94,24 cm3
= 0,80 g/cm3 Sehingga diperoleh :
- Ketinggian polybag rata-rata = 27,50+26,80
2 cm = 27,15 cm - Bulk density rata-rata = 0,75+0,80
2 g/cm 3
= 0,77 g/cm3
- Kadar air basis kering rata-rata = 64,60+64,20
2 % = 64,40 % Pemberian air Tanaman Selada di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x ρb ρw
= 11,06% x 0,77 g/cm 3
1 g/cm3
= 8,52%
V = A x
h
T x Koefisien Polybag 10 kg x θ= 314 cm2 x 27,15 cm x 0,5 x 8,52% = 363,17 cm3
= 363,17 mL
Lampiran 8. Perhitungan pemberian air setelah terjadi evapotranspirasi selama 2
Pakcoy K1U2
- Luas polybag (A)
- Kadar air basis kering (Wd)
= 0,83 g/cm3 Pakcoy K1U4
- Luas polybag (A)
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO Sehingga diperoleh :
- Ketinggian polybag rata-rata = 26,67+27,02
2 cm = 26,84 cm
= 25,70+26,84
2 cm = 26,27 cm - Bulk density rata-rata = 0,83+0,90
2 g/cm 3
= 0,86 g/cm3
- Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi = 0,82+0,86
2 g/cm 3
= 0,84 g/cm3
- Kadar air basis kering rata-rata = 67,90+67,98
2 % = 67,94%
Maka, pemberian air tanaman Pakcoy setelah terjadi evapotranspirasi : - Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
69,90% x Y2 = 67,94% x 46,46% Y2 = 45,16%
ΔW = Wdawal – Wakhir
= 46,46% - 45,16% = 1,3%
θ = ΔW xρb ρw
= 1,3% x0,84 g/cm 3
1 g/cm3
- Evapotranspirasi aktual
- Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg) ET = 1,43 x 0,5 = 0,71 mm/hari
V = ET x A
= 0,071 cm/hari x 314 cm2 = 22,29 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada tanaman Pakcoy sebanyak 22,29 mL/hari.
- Ketinggian tanah di dalam polybag (
h
T)h
T =26,50+27,00+27,00+26,60 4
= 26,78 cm
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
Caisim K2U8
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 131,97 g– 78,59 g
78,59 g
x 100%
= 67,90% - Kerapatan massa (
ρ
b)
ρ
b = Massa tanahVolume total
= 78,59 g
94,24 cm3
= 0,83 g/cm3 Sehingga diperoleh :
- Ketinggian polybag rata-rata = 26,77+25,50
2 cm = 26,13 cm
- Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi = 26,20+26,13
2 cm = 26,16 cm - Bulk density rata-rata = 0,77+0,83
2 g/cm 3
= 0,80 g/cm3
- Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi = 0,78+0,80
2 g/cm 3
= 0,79 g/cm3
- Kadar air basis kering rata-rata = 59,46+67,90
Maka, pemberian air tanaman Caisim setelah terjadi evapotranspirasi : - Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 = 62,68% x 44,31% Y2 = 42,14%
ΔW = Wdawal– Wdakhir
= 44,31% - 42,14% = 2,17%
θ = ΔW xρb ρw
= 2,17% x0,79 g/cm 3
1 g/cm3
= 1,7%
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
T
= 1,7 % x 26,16 cm
2 hari
= 0,22 cm/hari = 2,2 mm/hari
- Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg) ET = 2,2 x 0,5 = 1,1 mm/hari
= 0,11 cm/hari x 314 cm2 = 34,54 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada tanaman Caisim sebanyak 34,54 mL/hari.
c. Selada
Selada K3U3
- Luas Polybag (A)
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 129,93 g– 79,84 g
79,84 g
x 100%
- Kerapatan massa (
ρ
Selada K3U5
- Luas Polybag (A)
- Kadar air basis kering (Wd)
= 0,83 g/cm3 Sehingga diperoleh :
- Ketinggian polybag rata-rata = 25,30+25,00
2 cm = 25,15 cm
- Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi = 27,15+25,15
2 cm = 26,15 cm - Bulk density rata-rata = 0,85+0,83
2 g/cm 3
= 0,84 g/cm3
- Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi = 0,77+0,84
2 g/cm 3
= 0,80 g/cm3
-
Kadar air basis kering rata-rata = 62,74+61,702
% = 62,22%
Maka, pemberian air tanaman Selada setelah terjadi evapotranspirasi : - Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 62,22% x 47,87% Y2 = 46,25%
ΔW = Wdawal– Wdakhir
θ = ΔW xρb ρw
= 1,62% x0,80 g/cm 3
1 g/cm3
= 1,3%
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
T
= 1,3 % x 26,15 cm
2 hari
= 0,165 cm/hari = 1,65 mm/hari
- Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10 kg) ET = 1,65 x 0,5 = 0,82 mm/hari
V = ET x A
= 0,082 cm/hari x 314 cm2 = 25,75 mL/hari
Lampiran 9. Perhitungan Nilai Kerapatan Massa (Bulk Density), Kerapatan Partikel (Particle Density), Porositas, Evapotranspirasi Aktual, Dan Koefisien Tanaman Fase Tengah (16-30 hari).
a. Pakcoy
BTKU = Berat tanah kering udara BTKO = Berat tanah kering oven
VTKU = Volume tanah kering udara (volume total) VTKO = Volume tanah kering oven
- Volume tanah kering oven
- Particle density (
ρ
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
4 (3,14)(4,90 cm) 2
(4,91 cm) = 92,67 cm3
- Volume tanah kering oven
= 44 mL
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 132,18 g– 79 g
79 g
x 100%
= 67,32% Sehingga diperoleh :
- Bulk density rata-rata = 0,78+0,85 2 g/cm
3
- particle density rata-rata = 1,82+1,79 2 g/cm
3
= 1,80 g/cm3
- Porositas rata-rata = 57+52,5
2 % = 54,75 % - Kadar air basis kering rata-rata = 68,56+67,32
2 % = 67,94 % Laju evapotranspirasi
- Kadar air basis kering (Wd) = 67,94% - Kerapatan massa tanah (
ρ
b) = 0,81 g/cm
- Kadar air volumetrik
= 1,04 %
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
- Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg) ET = 1,36 x 0,5 = 0,68 mm/hari
- Koefisien tanaman Kc = ET
Et0
= 0,68 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,44
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya nilai Kc untuk tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) fase 16-30 hari pada penelitian ini adalah 0,44.
b. Caisim
BTKU= Berat tanah kering udara BTKO = Berat tanah kering oven
K2U6
- Volume tanah kering oven
= 51,1 %
- Kadar air basis kering (Wd) Wd = BTKU - BTKO
- Volume tanah kering oven
= 76 g
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 124,31 g– 76 g
76 g
x 100%
= 63,56% Sehingga diperoleh :
- Bulk density rata-rata = 0,90+0,80 2 g/cm
3
= 0,85 g/cm3
- particle density rata-rata = 1,84+1,77 2 g/cm
3
= 1,80 g/cm3
- Porositas rata-rata = 51,1+54,8
2 % = 52,95 % - Kadar air basis kering rata-rata = 63,48+63,56
2 % = 63,52 % Laju evapotranspirasi
- Kadar air basis kering (Wd) = 63,52% - Kerapatan massa tanah (
ρ
b) = 0,85 g/cm
3
- Berat jenis air (
ρ
w) = 1 g/cm
- Kedalaman tanah (hT) = 26,15 cm
- Waktu (T) = 2 hari
- Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 = 63,52% x 44,31% Y2 = 42,71%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 44,31% - 42,71% = 1,6%
= ΔW x ρb ρw
= 1,6% x 0,85 g/cm 3
1 g/cm3
= 1,36%
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
T
= 1,6% x 26,15 cm
2 hari
= 0,18 cm/hari = 1,8 mm/hari
- Koefisien tanaman
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya nilai Kc untuk tanaman Caisim (Brassica juncea L.) fase 16-30 hari pada penelitian ini adalah 0,60.
c. Selada
BTKU= Berat tanah kering udara BTKO = Berat tanah kering oven
VTKU = Volume tanah kering udara (volume total) VTKO = Volume tanah kering oven
K3U1
- Volume tanah kering oven
= 46 mL
- Kadar air basis kering (Wd)
= 1
4 (3,14)(4,90 cm) 2
(5,07 cm) = 95,71 cm3
- Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan = 343 mL – 300 mL
- Kadar air basis kering (Wd)
= 121,37 g– 75 g
75 g
x 100%
= 61,83 Sehingga diperoleh :
- Bulk density rata-rata = 0,95+0,78 2 g/cm
3
= 0,86 g/cm3
- particle density rata-rata = 1,96+1,74 2 g/cm
3
= 1,85 g/cm3
- Porositas rata-rata = 51,5+55,3
2 % = 53,40 % - Kadar air basis kering rata-rata = 63,33+61,83
2 % = 62,58 % Laju evapotranspirasi
- Kadar air basis kering (Wd) = 62,58% - Kerapatan massa tanah (
ρ
b) = 0,86 g/cm
- Kadar air volumetrik
Subtitusi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 62,58% x 47,87% Y2 = 46,52%
ΔW = Wdawal– Wdakhir
= 1,35 % = ΔW x ρb
ρw
= 1,35% x 0,86 g/cm 3
1 g/cm3
= 1,16 %
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
T
= 1,16 % x 26,15 cm
2 hari
= 0,152 cm/hari = 1,52 mm/hari
- Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg) ET = 1,52 x 0,5 = 0,76 mm/hari
- Koefisien tanaman Kc = ET
Et0
= 0,78 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,50
Lampiran 10. Perhitungan Nilai Kerapatan Massa (Bulk Density), Kerapatan Partikel (Particle Density), Porositas, Evapotranspirasi Aktual, Dan Koefisien Tanaman Fase Akhir (31-45 hari).
a. Pakcoy
BTKU= Berat tanah kering udara BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total) VTKO= Volume tanah kering oven
K1U1
- Volume tanah kering oven
- Particle density (
ρ
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
- Volume tanah kering oven
= 43 mL
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 129,17 g– 76 g
76 g
x 100%
= 69,96% Sehingga diperoleh :
- Bulk density rata-rata = 0,88+0,81 2 g/cm
3
- Particle density rata-rata = 1,84+1,77 2 g/cm
3
= 1,80 g/cm3
- Porositas rata-rata = 52+54
2 % = 53 %
- Kadar air basis kering rata-rata = 67,88+69,96
2 % = 68,92 % Laju evapotranspirasi
- Kadar air basis kering (Wd) = 68,92% - Kerapatan massa tanah (
ρ
b) = 0,84 g/cm
- Kadar air volumetrik
= 0,55 %
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
- Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg) = 0,72 x 0,5 = 0,36 mm/hari
- Koefisien tanaman Kc = ET
Et0
= 0,36 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,30
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya nilai Kc untuk tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) fase 31-45 hari pada penelitian ini adalah 0,30.
b. Caisim
BTKU= Berat tanah kering udara BTKO= Berat tanah kering oven
K2U3
- Volume tanah kering oven
= 51%
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
- Volume tanah kering oven
= 71 g
- Kadar air basis kering (Wd)
Wd = BTKU - BTKO
BTKO x 100%
= 109,61 g– 71 g
71 g
x 100%
= 54,38% Sehingga diperoleh :
- Bulk density rata-rata = 0,78+0,87 2 g/cm
3
= 0,83 g/cm3
- particle density rata-rata = 1,75+1,73 2 g/cm
3
= 1,74 g/cm3
- Porositas rata-rata = 51+55
2 % = 53%
- Kadar air basis kering rata-rata = 55,70+54,38
2 % = 55,04 % Laju evapotranspirasi
- Kadar air basis kering (Wd) = 55,04% - Kerapatan massa tanah (
ρ
b) = 0,83 g/cm
3
- Berat jenis air (
ρ
w) = 1 g/cm
- Kedalaman tanah (hT) = 26,15 cm
- Waktu (T) = 2 hari
- Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 =55,04% x 44,31% Y2 = 37,01%
ΔW = Wawal– Wakhir
= 44,31% - 37,01% = 7,3%
= ΔW x ρb
ρw
= 7,3% x0,83 g/cm
3
1 g/cm3
= 6,06%
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
T
= 6,06% x 26,15 cm
2 hari
= 0,079 cm/hari = 0,79 mm/hari
- Koefisien tanaman
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya nilai Kc untuk tanaman Caisim (Brassica juncea L.) fase 31-45 hari pada penelitian ini adalah 0,30.
c. Selada
BTKU= Berat tanah kering udara BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total) VTKO= Volume tanah kering oven
K3U2
- Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan = 343 mL – 300 mL
- � � � �(
ρ
- Kadar air basis kering (Wd)
= 1
4 (3,14)(4,8 cm) 2
(5,2 cm) = 94,05 cm3
- Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan = 346 mL – 300 mL
- Kadar air basis kering (Wd)
= 138,80 g– 85 g
85 g
x 100%
= 63,29% Sehingga diperoleh :
- Bulk density rata-rata = 0,83+0,90 2 g/cm
3
= 0,87 g/cm3
- particle density rata-rata = 1,72+1,85 2 g/cm
3
= 1,78 g/cm3
- Porositas rata-rata = 52+53
2 % = 52,50% - Kadar air basis kering rata-rata = 62,90+63,29
2 % = 63,09% Laju evapotranspirasi
- Kadar air basis kering (Wd) = 63,09% - Kerapatan massa tanah (
ρ
b) = 0,87 g/cm
- Kadar air volumetrik
Subtitusi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 63,09% x 47,87% Y2 = 46,90%
ΔW = Wawal– Wakhir
= 0,97 % = ΔW x ρb ρw
= 0,97% x 0,87 g/cm 3
1 g/cm3
= 0,84 %
- Evapotranspirasi aktual ET = θ x hT
T
= 0,84% x 26,15 cm
2 hari
= 0,11 cm/hari = 1,1 mm/hari
- Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg) = 1,1 x 0,5 = 0,55 mm/hari
- Koefisien tanaman Kc = ET
Et0
= 0,55 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,44
Lampiran 11. Perhitungan Kadar Air Bagian Tanaman Pada Kedua Fase
Fase Tengah
(16-30 hari) Tubuh tanaman K1U3 19,93 1,32 92,17 K1U6 17,38 1,02 92,48
Akar tanaman K1U3 0,26 0,05 1,04 KIU6 0,31 0,03 1,58 Fase Akhir
(31- 45) Tubuh tanaman
Fase Tengah
(16- 30 hari) Tubuh tanaman
K2U6 13,31 1,01 90,70 K2U7 29,23 2,14 90,48
Akar tanaman K2U6 0,25 0,04 1,55 K2U7 0,71 0,10 2,04 Fase Akhir
(31- 45) Tubuh tanaman K2U3 75,00 12,73 80,25 K2U4 95,00 7,41 89,37
Akar tanaman K2U3 2,59 0,48 2,72 K2U4 3,01 0,41 2,65
Selada
Fase Tengah
(16- 30 hari) Tubuh tanaman K3U1 3,15 0,22 89,60 K3U8 5,25 0,31 90,48
Akar tanaman K3U1 0,12 0,01 3,36 K3U8 0,21 0,02 3,48 Fase Akhir
(31- 45) Tubuh tanaman - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
= 0,26 g – 0,05g
19,93 g + 0,26 g
x 100%
= 1,04%
Kadar Air Pakcoy K1U6 Fase 16 – 30 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 17,38 g – 1,02 g
17,38 g + 0,31 g
x 100%
= 92,48% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 0,31 g – 0,03 g
17,38 g + 0,31 g
x 100%
= 1,58%
Kadar Air Pakcoy K1U1 Fase 31 – 45 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 70,00 g – 8,66g
70,00 g + 1,43 g
x 100%
= 85,87% - Akar tanaman
KA =Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 1,43 g – 0,16 g
= 1,78%
Kadar Air Pakcoy K1U8 Fase 31 – 45 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 80,00 g – 5,11 g
80,00 g + 1,97 g
x 100%
= 91,36% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 1,97 g – 0,24 g
80,00 g + 1,97 g
x 100%
= 2,11%
Kadar Air Caisim K2U6 Fase 16 – 30 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 13,31 g – 1,01 g
13,31 g + 0,25 g
x 100%
= 90,70% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 0,25 g – 0,04 g
13,31 g + 0,25 g
x 100%
Kadar Air Caisim K2U7 Fase 16 – 30 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 29,23 g – 2,14 g
29,23 g + 0,71 g
x 100%
= 90,48% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 0,71 g – 0,10 g
29,23 g + 0,71 g
x 100%
= 2,04%
Kadar Air Caisim K2U3 Fase 31 – 45 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 75,00 g – 12,73g
75,00 g + 2,59 g
x 100%
= 80,25% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 2,59 g – 0,48 g
75,00 g + 2,59 g
x 100%
Kadar Air Caisim K2U4 Fase 31 – 45 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 95,00 g – 7,41 g
95,00 g + 3,01 g
x 100%
= 89,37% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 3,01 g – 0,41 g
95,00 g + 3,01 g
x 100%
= 2,65%
Kadar Air Selada K3U1 Fase 16 – 30 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 3,15 g – 0,22 g
3,15 g + 0,12 g
x 100%
= 89,60% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 0,12 g – 0,01 g
3,15 g + 0,12 g
x 100%
= 3,36%
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 5,25 g – 0,31 g
5,25 g + 0,21 g
x 100%
= 90,48% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 0,21 g – 0,02 g
5,25 g + 0,21 g
x 100%
= 3,48%
Kadar Air Selada K3U2 Fase 31 – 45 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 40,00 g – 1,66 g
40,00 g + 0,43 g
x 100%
= 94,83% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 0,43 g – 0,04 g
40,00 g + 0,43 g
x 100%
= 0,96%
Kadar Air Selada K3U7 Fase 31 – 45 Hari - Tubuh tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
= 30,00 g – 3,00 g
30,00 g + 0,77 g
x 100%
= 87,74% - Akar tanaman
KA = Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total x 100% = 0,77 g – 0,07 g
30,00 g + 0,77 g
x 100%
Lampiran 12. Deskripsi Sawi Varietas Green Pakchoy, Sawi Varietas Tosakan, dan Selada Varietas Grand Rapid
Nama varietas : Green Pakchoy Umur tanaman : 35-40 HST Tinggi tanaman : 25 cm Tangkai daun : Lebar Warna tangkai daun : Hijau muda
Bentuk daun : Agak bulat ukuran 20-25cm Warna daun : Hijau
Anjuran : Cocok ditanam di dataran rendah dan tinggi Potensi produksi : 150-200 g/ tanaman
Produsen benih : PT. TAKI 1 SEED Indonesia, Yogyakarta (KEPMENTAN 331/kpts/SR. 120/5/2006)
Nama varietas : Caisim (Bangkok) Umu tanaman : 30 HST
Bentuk tanaman : Besar, semi buka dan tegak
Batang : Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas Tangkai daun : Panjang dan langsing
Warna tangkai daun : Hijau tua
Bentuk daun : Lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata Warna daun : hijau
Potensi Produksi : 150-200 g/ tanaman
Nama Varietas : Selada Grand Rapid Waktu tanam : 35-42 HST
Tinggi tanama : 27-32 cm Bentuk tanaman : Pendek kompak Warna daun terluar : Hijau kekuningan Bentuk daun : Keriting
Bentuk batang : Silindris pendek Diameter batang : 2-3 cm
Potensi produksi : 570-635 g/ tanaman
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
1. Pengayakan Tanah Inceptisol Kering Udara dengan Ayakan 10 mesh
2. Pengayakan Kompos dengan Ayakan 10 mesh
3. Pencampuran 7 kg Tanah Inceptisol dengan 3 kg Kompos
4. Persiapan Untuk Pemantapan Tanah
5. Penanaman Bibit Setelah Pemantapan Tanah Selama 22 Hari
Bibit Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
Bibit Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
7. Pemberian Air Sesuai Dengan Laju Evapotranspirasi
Panci Evapopan Klas A
8. Pengambilan Sampel Untuk Fase 16-30 Hari dan 31-45 Hari a. Fase 16-30 Hari
Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
b. Fase 31-45 Hari
Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
9. Pengukuran Berat Basah, Berat Kering, & Kadar Air Tanaman 10.
Pengovenan Tanaman
Tanaman Kering Oven
10.Pengujian Tekstur Tanah
Pengadukan tanah yang telah diingkubasi untuk dishaker
Pengukuran dengan Hygrometer