BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Yayasan Perkantas merupakan organisasi sosial keagamaan yang bergerak di bidang pembinaan kerohaniaan siswa, mahasiswa, serta alumni Kristen. Perkantas telah berdiri semenjak 29 Juni 1971. Sekarang sudah tersebar di tujuh puluh tujuh kota dan kabupaten di Indonesia.1 Pelayanan interdenominasi ini bukan gereja namun merupakan kepanjangan tangan pelayanan Gereja (parachurch)2. Lembaga Pelayanan yang dibangun
oleh Jonathan Parapak, Panusunan (Soen) Siregar dan Jimmy Kuswadi, Awalnya lembaga ini didisain untuk melayani sebagai suatu kegiatan ekstrakulikuler kerohanian dalam kampus. Namun, setelah empat puluh tahun pelayanan ini berjalan, ternyata memiliki perkembangan yang signifikan bagi dunia siswa, mahasiswa dan alumni, hingga sekarang.3
Lembaga pelayanan kemahasiswaan ini sekarang mampu berdiri sendiri dan menjadi organisasi sosial keagamaan dalam bentuk Yayasan. Organisasi sosial keagamaan ini telah diakui oleh Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Departemen Agama dan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI). Organisasi ini telah memiliki akte
notaris dan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Lembaga yang awalnya dirancang hanya sebagai suatu persekutuan mahasiswa yang sederhana dan bernuasa komunitas kecil, sekarang sudah menjadi lembaga yang memberikan kontribusi bagi kampus, sekolah, masyarakat, gereja, negara dan dunia. Lembaga
1 Perkantas Nasional. Annual Review Pelayanan Perkantas 2014.(Jakarta:Perkantas,2014)
Pelayanan ini menjadi sangat diperhitungkan sebagai organisasi kemasyarakatan yang mampu membangun kehidupan rohani masyarakat. Perkantas bisa seperti sekarang
dikarenakan organisasi ini menekankan aspek visi dan misi dalam menggerakkan organisasinya.
Penulis melihat selama empat puluh empat tahun perjalanan pelayanan Perkantas secara nasional dan secara regional dikarenakan berakarnya visi dan misi. Lembaga pelayanan kemahasiswaan ini memiliki suatu visi dan misi sebagai alat pemersatu gerakan pelayanan bersama se-Indonesia. Hal ini menjadi sistem nilai dan
sistem kepercayaan yang berfungsi sebagai gerakan dalam pelayanan siswa, mahasiswa maupun alumni. Visi dan Misi menjadi suatu pengikat dalam pelayanan organisasi ini. Adanya suatu jalinan pemahaman sistem kepercayaan dalam melakukan suatu gerakan sosial keagamaan.
Visi merupakan suatu gambaran dan tujuan pada masa depan yang kita inginkan
bersama. Bennis dan Nanus mendefinisikan visi sebagai: something that articulates a
view of a realistic, credible, attractive future for the organization, a condition that is better in some important ways than what now exists. 4 Kita bisa melihat bahwa visi lahir dari cara pandang pemikiran yang realistis, dapat dipercaya, masa depan yang menarik bagi
organisasi dibandingkan dengan kondisi nyata pada saat ini. Oleh sebab itu sebenarnya Visi bisa dikatakan sebagai suatu utopia ataupun ideologi. Suatu ide-ide yang bersifat masa depan yang bersifat deskriptif, namun bisa juga sebagai hasil kristalisasi sejarah ide maupun harapan dari para pendiri Perkantas.
Visi dan Misi pelayanan perkantas adalah melayani kaum intelektual yang takut akan Tuhan. Visi Perkantas berdasarkan rumusan Master Plan Pelayanan Perkantas
(MP3) adalah Alumni yang menjadi berkat bagi keluarga, gereja, bangsa dan
negara serta dunia . Sedangkan Misi dari Perkantas adalah Perkantas hadir karena
mentaati panggilan Tuhan untuk melayani kaum intelektual .5 Visi dan Misi inilah yang ada semenjak pendiri Lembaga pelayanan ini memulai pelayanan ini. Melalui hal ini juga Gerakan pelayanan kaum intelektual bisa dilakukan dan didorong dalam satu tujuan
bersama dan ide yang sama.
Pusat kantor Yayasan Perkantas terletak di Jakarta, namun sistemnya tidak terpusat tetapi berdasarkan otonomi daerah atau regional, berdasarkan perkembangan pelayanan daerah masing-masing. Perkantas memiliki Cabang Pelayanan yang tersebar di tujuh puluh tujuh daerah di Indonesia. Perkantas secara organisasi terdiri dari empat
belas Badan Pengurus Cabang (BPC), tiga belas Badan Pengurus Perwakilan (BPP), dua puluh Badan Pengurus Ranting (BPR) dan tiga puluh kota perintisan.6 Salah satu kantor cabang pelayanan Perkantas terletak di kota Medan untuk melayani di regional Sumatera bagian Utara. Kantor area regional Sumbagut bertugas menanggani pelayanan mencakup
Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.
Di Kota Medan terdapat organisasi pelayanan Perkantas yang menangani pelayanan siswa, mahasiswa dan alumni. Perkantas Medan sebagai kantor Cabang
Sumatera bagian Utara. Pelayanan kemahasiswaan di kota ini dipengaruhi oleh dua kampus universitas negeri. Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas
Negeri Medan (UNIMED). Sedangkan yang lainnya merupakan kampus-kampus swasta diantaranya Universitas HKBP Nomensen (UHN), Universitas Metodis Indonesia (UMI), Universitas Katolik (UNIKA), Universitas Dharma Agung (UDA), dan sisanya adalah Sekolah-Sekolah Tinggi Swasta.7
Salah satu Gerakan Pelayanan Kemahasiswaan yang berbasis massa cukup besar di Kota Medan adalah pelayanan mahasiswa di UNIMED. Pelayanan ini diakui
keberadaannya sebagai organisasi kemahasiswaan pada tahun 1986.8 Organisasi kemahasiswaan ini sebelumnya bernama RAP (Rubrik Akhir Pekan) yang akhirnya berubah nama menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan (UKMKP) UNIMED. Pelayanan ini sebelumnya dirintis pada tahun 1972 melalui suatu gerakan kelompok
kecil yang dirintis oleh Viktor Tobing. Namun pada tahun 1975 sampai 1985 pelayanan ini mengalami kevakuman. Adanya pola pelayanan yang berbeda menyebabkan munculnya pergerakan pelayanan baru muncul dengan nama RAP (Rubrik Akhir Pekan). Perintisan ulang pelayanan ini dilakukan oleh tokoh-tokoh dari Perkantas Medan yang
memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan pendiri sebelumnya. Ide-ide dan gagasan-gagasan yang dibawa oleh tokoh-tokoh perintisan inilah yang sangat mempengaruhi UKMKP UNIMED, sehingga organisasi kemahasiswaan ini menjadi suatu Gerakan sosial keagamaan.
7 Laporan Pelayanan Perkantas Medan tahun 2014, yang dilaporkan pada Rapat Kerja Pelayanan Perkantas Medan
tanggal 7-9 November 2014
Gerakan sosial keagamaan merupakan suatu bentuk perilaku kolektif yang dilakukan karena interaksi agen dengan sebuah keyakinan, ide bersama yang di
digeneralisasi (generalized belief) yang memiliki tujuan untuk menyusun kembali nilai-nilai dalam tindakan sosial.9 Gerakan sosial keagamaan lahir dari suatu sistem nilai baru dalam suatu perilaku kolektif. Sistem nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai, ide-ide, individu-individu, event-event, dan organisasi-organisasi terhubung satu sama lain di dalam proses-proses tindakan kolektif.10 UKMKP UNIMED merupakan organisasi
kemahasiswaan yang kembali dirintis dengan suatu sistem nilai baru dalam perilaku kolektif. Bentuk pergerakkannya bersifat kolektif dan dinamis untuk membangun suatu sistem nilai keagamaan yang baru dan memberikan perubahan sosial.
Selama 29 tahun organisasi berdiri setelah masa kevakuman banyak hal yang telah dilakukan. Salah satu bentuk gerakan sosial keagamaan yang dilakukan UKMKP
UNIMED yaitu mengadakan berbagai kegiatan keagamaan sampai dengan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Bentuk dari kegiatan-kegiatannya adalah kelompok kecil (kelompok sel), kebaktian fakultas dan universitas, seminar-seminar, training kepemimpinan, training menulis, kamp-kamp dan ret-ret. Selain itu aktivitas kegiatan
sosial juga dilakukan oleh UKMKP UNIMED diantaranya yaitu aksi gotong royong bersama warga setempat, diskusi campus concern¸ seminar tentang pemilu, kerjasama dengan forum aksi kemahasiswaan lainnya, melakukan aksi demonstrasi khususnya berkaitan dalam permasalahan bidang pendidikan, melakukan pengawasan ujian nasional, melakukan suatu penelitian dalam bidang pendidikan di Kota Medan, dan
9 Neil Smelser. Theory of Collective Behaviour. (New York:The Free Press, 1962), 23
kegiatan lain sebagainya.11 Organisasi pelayanan kemahasiswaan ini mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan sosial keagamaan di kampus bahkan kota
Medan.
Penulis melihat bahwa pergerakan kemahasiswaan di UNIMED disebabkan oleh suatu ideologi. Adanya akar ideologis dari sejarah pembentukannya yang mempengaruhi perkembangan gerakan sosial keagamaan ini. Ideologi sebagai suatu sistem berpikir, sistem kepercayaan, praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial dan politik.12 Ideologi hadir dalam setiap program gerakan sosial maupun gerakan
politik yang menjadi tujuan dari suatu tindakan sosial dan perilaku kolektif masyarakat keagamaan.13 Oleh karena itu, Penulis melihat bahwa Ideologi dalam Gerakan sosial keagamaan merupakan hal yang mempengaruhi perilaku kolektif dari suatu organisasi dalam melakukan gerakan sosial keagamaan. Perilaku kolektif sangat dipengaruhi
dengan sistem kepercayaan dan sistem ide atau nilai yang ada dalam gerakan sosial keagamaan.
Suatu sistem nilai baru pada masa perintisan ulang membuat organisasi ini bisa mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Gerakan pelayanan kemahasiswaan UNIMED ini memiliki tujuh Unit Pelayanan (UP) kemahasiswaan dari setiap fakultas
dengan beranggotakan 1012 orang. Jumlah kelompok kecil dalam pelayanan ini ada sebesar 200 kelompok kecil.14 Kelompok yang nantinya menjadi sarana untuk
11 Rancangan Induk Pelayanan (RIP) UKMKP UNIMED 10 tahun disusun oleh Tim RIP
12 John. B Thompson. Analisis Ideologi: Kritik Wacana Ideologi-Ideologi Dunia(terj). (Yogyakarta:IrCisod, 2007),17 13Ibid, 17
14 Laporan Pertanggung Jawaban Kepengurusan UKMKP UNIMED, Semester II Periode 2014, pada bulan Desember
peregenerasian pengurus, pelayanan dan seluruh aktor yang terlibat dalam pelayanan di UKMKP UNIMED.
Penulis melihat ada ide-ide dari Yayasan Perkantas yang mempengaruhi sistem
nilai dalam pelayanan di UKMKP UNIMED, sehingga gerakan sosial keagamaan berkembang cukup besar. Adanya akar ideologis yang sangat mempengaruhi gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED inilah yang menyebabkan perlu dilakukan kajian dalam melihat ide-ide apa saja yang membuat perkembangan gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED begitu dan berlangsung begitu dinamis. Selain itu penulis melihat
pengaruh dari gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED bagi kehidupan keberagamaan di kampus UNIMED dan juga di masyarakat sekitar.
Melihat latar belakang masalah tersebut penulis melihat sangat pentingnya melakukan penelitian tentang akar ideologis yang terdapat dari gerakan sosial
keagamaan UKMKP UNIMED. Oleh sebab itu penulis memberi judul tesis ini: Ideologi dalam Gerakan sosial Keagamaan: Studi sosiologis tentang Akar Ideologis Gerakan Sosial Keagamaan di UKMKP UNIMED.
2. Rumusan Masalah
Melihat permasalahan itu penulis mencoba merumuskan permasalahan yang
gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga ingin melihat bagaimana berakarnya ideologi ini membuat perkembangan dalam gerakan kemahasiswaan di
UKMKP UNIMED.
Oleh karena itu penulis mencoba melakukan identifikasi permasalahan terhadap subjek penelitian, yaitu: Apa akar ideologis gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED?. Bagaimana akar ideologis itu menyebabkan perkembangan gerakan
sosial keagamaan UKMKP UNIMED?. Pertanyaan-pertanyaan penting ini yang penulis coba akan ajukan dan juga untuk mengarahkan penelitian ini.
Begitu luasnya dalam menjawab pertanyaan diatas dan melihat dari beragamnya pelayanan Perkantas di Indonesia sehingga penulis perlu membatasi penelitian ini. Penulis akan mendeskripsikan serta menganalisis permasalahan dengan pertanyaan penelitian diatas. Penulis hanya memfokuskan permasalahan tentang ideologi pelayanan
Perkantas sebagai akar ideologis dalam gerakan sosial keagamaanan kemahasiswaan di UKMKP UNIMED. Pengamatan yang penulis lakukan hanyalah sebatas di Perkantas Medan dan pelayanan kemahasiswaan UKMKP UNIMED.
Mengapa hal ini dilakukan penulis karena peran sentral pelayanan mahasiswa di Medan begitu besar secara massa, terlebih khusus dua kampus besar di kota Medan.
Medan bahkan Sumut (Sumatera Utara). Oleh karena itu penulis mencoba membatasi subjek penelitian ini.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan akar ideologis dari gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED, serta bagaimana akar ideologis itu menyebabkan perkembangan terhadap gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga menganalisis ideologi tersebut serta kaitannya dengan nilai-nilai dari Perkantas. Selain itu penulis akan mendeskripsikan serta menganalisis bagaimana ideologi Perkantas
mempengaruhi gerakan pelayanan kemahasiswaan di UKMKP UNIMED.
Adanya pemahaman tentang ideologi yang memiliki dimensi deskriptif, positif dan pejorative, menyebabkan perlu adanya suatu pemikiran kritis terhadap ideologi tersebut. Pemikiran kritis terhadap dimensi ideologi yang berdampak sebagai kesadaran
palsu perlu diperhatikan oleh Perkantas dan gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Selain itu adanya pertautan antara pengetahuan dan kepentingan membuat pentingnya kita melihat ideologi yang akan berdampak pada penindasan dan ketidakadilan sosial didalamnya.
Manfaat penelitian ini secara lebih spesifik adalah memberikan gambaran serta
ideologi lembaga dan pentingnya membangun kesadaran kritis bagi individu-individu maupun organisasi sosial keagamaan di masyarakat.
4. Kerangka Teoritis
Sosiologi pengetahuan merupakan suatu teori dalam mencari latar belakang ide-ide secara historis, dan juga alat analisis yang berusaha memahami pemikiran dan pengetahuan. Latar belakang konkret lahir dari situasi sosial-historis tertentu yang memunculkan pikiran individual yang berbeda-beda secara sangat bertahap-tahap. Manusia dalam kelompok-kelompok tertentu yang telah mengembangkan suatu gaya
pemikiran tertentu dalam rangkaian tanggapan terus-menerus terhadap situasi-situasi khusus tertentu yang mencirikan posisi umum mereka.15 Selain itu teori ini tidak memisahkan cara-cara pemikiran yang konkret dengan konteks tindakan kolektif yang merupakan sarana untuk menemukan dunia dalam pengertian intelektual.16
Ideologi sering dimengerti secara sederhana sebagai sistem simbol yang berfungsi memberikan makna yang tetap bagi dunia dan memiliki suatu identitas yang tetap dalam suatu subjek.17 Dalam makna ini, Michael Freeden mendefinisikan ideologi
sebagai pembentukan ide-ide dan gagasan-gagasan yang terdiri dari konsep sosial dan
politik18. Tetapi definisi ideologi cenderung mengacu pada penggolongan makna yang
lebih luas dari suatu ide dalam sebuah wacana.19
15 Karl Mannheim. Ideologi dan Utopia :Menyingkap Pikiran dan Politik.(terj). (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 4 16IbidI, 4
17 Kølvraa, Christoffer. Ideology and the crowd, (Distinktion: Scandinavian Journal of Social Theory, 2013, Vol. 14, No. 2,
114–133
Ideologi berdasarkan etimologisnya merupakan ilmu yang meliputi kajian tentang asal-usul dan hakikat ide atau gagasan.20 Ideologi mengacu pada pengertian pada sistem
ide-ide tentang fenomena, terutama fenomena kehidupan sosial; cara berpikir khas suatu kelas atau individu.21 Ideologi merupakan suatu sistem berpikir, sistem kepercayaan, praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial dan politik.22 Ideologi hadir dalam setiap program gerakan sosial maupun gerakan politik yang menjadi tujuan dari suatu tindakan sosial dan perilaku kolektif masyarakat keagamaan.
Bentuk-bentuk simbolis dalam bentuk pernyataan visi dan misi dalam suatu gerakan sosial. Hal ini menjadi suatu sistem kepercayaan yang ketika diyakini oleh sekelompok orang atau komunitas yang mampu diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Ideologi merupakan suatu pemahaman ide atau gagasan yang dipengaruhi oleh pengetahuan kolektif dari masyarakat dan organisasi.
Penulis akan menggunakan teori sosiologi pengetahuan sebagai alat analisis dalam melihat ideologi Perkantas yang menjadi akar ideologis bagi berkembangnya pergerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Selain itu penulis juga melihat UKMKP UNIMED merupakan gerakaan sosial yang sangat dipengaruhi oleh tindakan kolektif, yang membuat ideologi itu bisa bertahan dan mampu menyebar dalam gerakan
kemahasiswaan ini.23
Teori lain sebagai alat analisis penulis dalam penelitian ini yaitu teori perilaku kolektif dari gerakan sosial keagamaan. Suatu teori yang membahas gerakan sosial
20 Raymond Geuss. The Idea of A Critical TheoryHabermas & The Frankfurt School. (Cambridge:Cambridge University
Press), 4
21Ibid, 4
22 Lih John. B Thompson. Analisis Ideologi…,17
keagamaan yang lahir dari perilaku kolektif yang didasarkan pada nilai.24 Nilai yang terkandung dalam perilaku kolektif ini bisa berdasarkan budaya, agama, maupun
ideologi.
5. Metode Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan ideologi Perkantas dalam gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga mencoba menganalisis lebih dalam tentang nilai-nilai yang membentuk ideologi Perkantas. Selanjutnya bagaimana ideologi itu bisa menyebabkan
berkembangnya suatu gerakan sosial keagamaan.
Pengumpulan Data yang dilakukan melalui pengamatan lapangan, wawancara dan dokumenter (secondary sources). Untuk dokumenter metode yang dilakukan yaitu dengan melihat dokumen AD/ART, MP3 (Master Plan Pelayanan Perkantas),
Dokumentasi rapat-rapat Organisasi, buku-buku profil pelayanan, dan lainnya. Untuk metode wawancara dipakai instrument pengumpul data yang disebut pedoman wawancara bagi beberapa orang kunci (key person). Sedangkan untuk pengamatan atau penginderaan langsung terhadap individu, benda, kondisi, situasi, serta perilaku unit pengamatan.
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan terlebih khusus Lokasinya kantor Yayasan Perkantas di Jl. Harmonika Baru, Gg. Berlian, No.13, Medan. Penulis juga akan meneliti di
sekretariat ketujuh unit pelayanan kemahasiswaan UKMKP UNIMED yang berada di daerah Pancing, Medan.
Sumber yang akan penulis teliti yaitu melalui informasi verbal dan dokumen
(secondary sources) dari Yayasan Perkantas cabang kota Medan dan unit kegiatan pelayanan mahasiswa di UKMKP UNIMED. Teknik dalam mengumpulkan informasi verbal yaitu dengan wawancara yang mendalam dengan Pemimpin Cabang Yayasan Perkantas Medan dan Staf Senior Perkantas Medan. Sedangkan wawancara yang dilakukan dengan organisasi kemahasiswaan UNIMED yaitu Ketua koordinasi UKMKP
UNIMED dan Alumni Perintis pelayanan kampus UNIMED. Penulis juga mencoba mencari dokumen-dokumen historis tentang tentang kedua organisasi ini. Melalui arsip-arsip yang dikumpulkan, serta tulisan-tulisan tentang fenomena yang akan diteliti.
6. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini akan memberikan suatu deskripsi dan analisis yang sistematis tentang kajian pustaka dan asumsi teoritis, data, analisis dan hasil temuan. Hal ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini merupakan pintu masuk dalam melihat kajian pokok, dimana akan
dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian
Bab kedua penulis mencoba memaparkan tentang kajian pustaka dan asumsi teoritis tentang sosiologi pengetahuan. Hal ini untuk mengetahui kajian ideologi
dalam gerakan sosial dalam konsep sosiologi pengetahuan. Akan dikemukakan tentang definisi Ideologi dan gerakan sosial keagamaan. Teori ideologi dan gerakan sosial keagamaan yang tergolong dalam teori perilaku kolektif berorientasi nilai.
3. Bab III Sejarah UKMKP UNIMED
Tulisan pada bab ketiga akan membahas tentang sejarah pelayanan mahasiswa
UKMKP UNIMED. Dalam pembahasan itu penulis menjabarkan tentang sejarah berdirinya Perkantas sebagai organisasi yang penting bagi berdirinya pelayanan UKMKP UNIMED. Selanjutnya, penulis akan membahas tentang Visi dan Misi Pelayanan UKMKP UNIMED. Pada bagian selanjutnya penulis akan membahas bentuk-bentuk kegiatan sosial keagamaan yang terdapat dalam UKMKP UNIMED.
Melalui pengumpulan data ini penulis mencari nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED, yang menjadi akar ideologis berkembangnya UKMKP UNIMED.
4. Bab IV Akar Ideologis dalam Gerakan Sosial Keagamaan UKMKP UNIMED
Bab empat penulis akan mencoba menganalisa dengan menggunakan teori
sosiologi pengetahuan tentang pembentukan ideologi Perkantas sebagai akar ideologis gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Menganalisis nilai-nilai yang terkandung gerakan sosial keagamaan ini. Melihat bagaimana nilai-nilai itu menjadi ide untuk berkembangnya pelayanan di UKMKP UNIMED. Mencoba menganalisis
Pada bagian akhir bab ini penulis akan mengkritisi ideologi tersebut dengan pendekatan teori ideologi.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada akhir bab lima penulis mencoba menyimpulkan seluruh pembahasan dalam keseluruhan tesis. Kesimpulan ini untuk menjelaskan tentang pertanyaan penelitian dan menegaskan tentang jawaban dari pertanyaan penelitian. Pada bab ini penulis akan memberikan suatu rekomendasi penelitian selanjutnya untuk perkembangan teori dan