• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA kebersihan keindahan kesehatan umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA kebersihan keindahan kesehatan umum"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2003

TENTANG

PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KESEHATAN UMUM DAN KETERTIBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH,

Menimbang : a. bahwa masalah kebersihan, keindahan, kesehatan umum dan kertertiban kota adalah merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah kota dan masyarakat;

a. bahwa dalam rangka untuk lebih meningkatkan kebersihan, keindahan, keamanan, ketertiban dan kekeluargaan didalam kota Prabumulih, dipandang perlu memberikan bimbingan petunjuk dan pengarahan kepada masyarakat dalam kota atau tempat-tempat lainnya di kota Prabumulih sehingga kebersihan, keindahan, keapikan, keamanan dan kekeluargaan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat;

b. bahwa sehubungan hal tersebut dipandang perlu mengatur tentang kebersihan, keindahan, keapikan, keamanan, ketertiban dan kekeluargaan tersebut kedalam Peraturan Daerah Kota Prabumulih;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana;

(Lembaran Negara Nomor 76 Tahun 1981, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3259);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara 3699);

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Nomor 60 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang pembayaran keuangan antara Pemerintah pusat dan daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan lembaran Negara 3848);

5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota Prabumulih (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4113);

(2)

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PRABUMULIH MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TENTANG PENYELENGGARA KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KESEHATAN UMUM, DAN KETERTIBAN KOTA PRABUMULIH

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal l

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Prabumulih

2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Prabumulih 3. Walikota adalah Walikota Prabumulih

4. Kantor Kebersihan dan Pertamanan adalah Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kota Prabumulih.

5. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kota Prabumulih. 6. Pemilik adalah setiap orang atau badan hukum yang berdasarkan hukum memiliki harta

kekayaan ;

7. Penghuni adalah setiap orang yang memakai dan atau menguasai sesuatu bangunan atau perkarangan atas nama pribadi ataupun atas nama badan hukum ;

8. Persil adalah sebidang tanah di atasnya tidak terdapat bangunan atau terdapat bangunan sebagai tempat tinggal atau tempat kegiatan lainnya, milik pribadi atau badan hukum termasuk parit, selokan, pagar, dan riool didalam/ diluar persil itu ;

9. Bangunan adalah setiap bangunan yang berada di atas persil yang dipergunakann untuk tempat tinggal atau tempat kegiatan lainnya, milik pribadi atau badan hukum termasuk kantor, gardu listrik, tempat-tempat pemberhentian bus dan bangunan lainnya ;

10. Tempat sampah adalah daerah atau tempat yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota untuk pembuangan sampah ;

11. Trotoar adalah lajur di pinggir jalan yang disediakan khusus untuk pejalan kaki ;

12. Sungai dan anak sungai adalah saluran air yang besar yang pada umumnya menampung kegiatan lalu lintas menampung air kotor dan air hujan ;

13. Saluran adalah setiap jalur galian tanah meliputi selokan, riool, saluran terbuka dan saluran tertutup ;

14. Taman adalah sebidang tanah yang dipergunakan bagi penghijauan dan keindahan kota yang meliputi, taman bunga, taman bibit, jalur hijau dan taman-taman lainnya yang dibangun dan dipelihara oleh Pemerintah Kota Prabumulih.

(3)

16. Sampah adalah benda-benda buangan atau kotoran/benda-benda yang tidak berguna lagi; 17. Pekarangan adalah bagian dari persil yang tidak tertutup bangunan.

18. Pedagang minuman atau makanan keliling adalah pedagang minuman atau makanan yang tidak mempergunakan suatu tempat yang tetap.

19. Membuang sampah sembarangan /tidak pada tempatnya adalah tindakan dan atau perbuatan setiap orang yang menempatkan, meletakkan, melempar dan atau memposisikan sampah pada tempat yang bukan merupakan tempat pembuangan sementara atau tempat-tempat lain yang dapat dipersamakan dengan tempat pembuangan sementara;

BAB ll.

KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN SERTA TAMAN KOTA

Pasal 2

Pemilik atau Penghuni suatu bangunan/Persil diwajibkan :

a. Memelihara dengan baik dan bersih persilnya dan segala sesuatu yang ada pada persil tersebut, termasuk tanamannya, jalan masuk pekarangan, pagar dan batas pekarangan, jamban dan saluran-saluran pembuangan atau riool yang ada diluar dan didalam persilnya. b. Memagar persilnya dengan baik dan dikapur atau dicat dengan rapi.

c. Tiap-tiap awal bulan juni atau selambat-lambatnya dua minggu sebelum sebelum tanggal 1 Agustus mengatur/mengecat kembali dinding/tembok bangunan sebelah luar dengan baik dan rapi.

Pasal 3

(1). Pemilik atau Penghuni suatu persil yang terletak disepanjang jalan dimana sampahnya diangkut oleh Pemerintah Kota, diwajibkan menyimpan/membuang sampahnya dalam kotak sampah, kantong plastik, kardus, dekat pintu halaman atau bangunannya dan menyimpannya kembali pada tempat yang tidak terlihat dari jalan, segera setelah kotak sampah tersebut dikosongkan.

(2). Bentuk, jenis dan ukuran kotak tersebut pada ayat (1) diatas ditetapkan lebih lanjut oleh Walikota atau Pejabat lain yang ditunjuknya.

(3). Pemilik atau Penghuni suatu persil diwajibkan mengizinkan petugas Pemerintah Kota untuk memasuki pekarangan rumah atau persilnya, bila oleh Pemerintah Kota dilakukan suatu pekerjaan untuk kepentingan umum.

(4)

Pasal 4

Menyimpang dari ketentuan yang tersebut dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini diperkenankan :

a. Menempatkan sampah dari kebun dalam ikatan-ikatan yang panjangnya tidak lebih dari satu meter dengan garis tengahnya tidak lebih dari 0,4 meter didekat pintu halaman. b. Memasukkan kotoran binatang, sisa bahan kerajinan ataupun borongan dari

bangunan-bangunan kedalam tempat sampah, berupa peti, berupa keranjang atau tempat lainnya yang bertutup dengan masing-masing banyak-banyaknya 0,2 meter kubik. Serta dilaksanakan dimuka pintu setiap bangunan atau halaman untuk diangkat oleh Petugas Pemerintah Kota atau oleh penduduk setempat.

Pasal 5

Pedagang dan Pengusaha diwajibkan membersihkan dan membuang sampah akibat dari pekerjaannya itu ketempat sampah yang ditetapkan sebelum meninggalkan Tempat Usahanya.

Pasal 6

(1). Walikota atau Pejabat lain yang ditunjuknya dapat menentukan hari dan jam untuk membersihkan secara berkala bagi semua persil, bangunan jalan saluran dan sumur kota atau di bagian-bagian tertentu.

(2). Pada waktu membersihkan berkala dimaksudkan dalam ayat (1) diatas berlangsung dan jika dipandang perlu, semua barang pecah belah rumah tangga perlengkapan tempat tidur dapat dibersihkan dari rumah untuk dijemur.

Pasal 7

(1). Walikota bila dipandang perlu sewaktu-waktu dapat memerintahkan Pemilik atau menghuni bangunan atau dikuasakan untuk memperbaiki, memplester, mengapur mengalir atau mencat bangunan dan pagarnya serta memotong tanaman pagarnya hingga paling tinggi 1,50 meter.

(5)

Pasal 8

(1). Untuk menciptakan keindahan kota, maka ditempat-tempat tertentu Pemerintah Kota membangun dan memelihara taman kota yang ditanam tanaman hias, jalur hijau dengan pohon pelindung.

(2). Pada taman dimaksud ayat (1) Pasal ini sesuai dengan situasi dimana tanaman itu berada dan kemampuan Keuangan Pemerintah Kota dapat dibuat kolam hias dan air mancur serta dipasang lampu-lampu hias lainnya.

(3). Kepada anggota masyarakat agar dapat berpatisipasi memelihara kebersihan dan keindahan taman tersebut pada ayat (1) Pasal ini dengan tidak membuang sampah dan kotoran didalam dan disekitar dan atau mengambil tanaman hias atau memetik bunga dan merusak pagar atau perlengkapan tanaman lainnya

Pasal 9 Dilarang :

a. Menyebarkan atau menempelkan selebaran, poster, disepanjang jalan, dipohon-pohon ataupun dibangunan-bangunan tanpa izin Walikota .

b. Menguras septicktank, sebelum kotoran dibuat tidak berbau terlebih dahulu dan kotoran dari hasil pengurusan tidak boleh dibuangkan selain di tempat yang sudah ditentukan oleh Walikota

c. Membakar tumpukan sampah kecuali pada tempat pembakaran sampah.

d. Membuang sampah atau barang-barang bekas dan bangkai binatang dijalan, sungai-sungai, got, ricol dan ditaman-taman.

e. Membuang sampah dari atas kendaraan dijalan-jalan.

f. Memanjat/merusakkan pohon-pohon pelindung atau merusak pagar dan tanaman serta bangunan-bangunan pada taman.

g. Berjalan dan bermain-main diatas lapangan rumput dalam taman.

h. Mandi dan Mencuci dikolam-kolam/air mancur yang dikelolah Pemerintah Kota. i. Menghentikan atau menjalankan kendaraan di atas lapangan rumput atau di

pinggir jalan yang ditanami rumput.

j. Meletakkkan rangka-rangka/rongsokan kendaraan ditunjuk oleh Walikota. k. Melepaskan ternak berkaki empat berkeliaran dijalan-jalan/ditaman-taman.

l. Merintangi Aliran sungai atau saluran lainnya dengan mendirikan bangunan apapun atau dengan cara-cara lainnya.

(6)

B A B III

KESEHATAN UMUM Pasal 10

Pemilik atau penghuni suatu persil diwajibkan :

(1) Memberitahukan kepada lurah atau Kepala Desa atau Kepala Lingkungan atau Pejabat setempat bilamana terdapat bangkai binatang besar pada persilnya secepat mungkin selambat-lambatnya 18 jam setelah kematian binatang itu.

(2) Menyerahkan bangkai tersebut kepada sda Petugas yang ditunjuk untuk itu. Pasal 11

Pemilik atau penghuni suatu persil diwajibkan :

a. Menutup segala persediaan air yang ada pada persilnya

b. Menjaga agar kaleng-kaleng, botol-botol, barang-barang yang terbuat dari pada tanah liat, tempurung atau lain-lain barang sejenis itu sehingga tidak berisi air.

c. Menjaga agar Galian, galian, Saluran-saluran Lobang-lobang atau sejenisnya itu tidak tergenang air.

d. Menjaga agar kolam-kolam hias didalam atau diluar bangunan dan aquarium-aquarium tidak menjadi sarang nyamuk dengan jalan membersihkannya seminggu sekali, membubuhkan obat pembasmi jentik, memasukan ikan pemakan jentik-jentik atau lainnya.

e. Melaporkan kepada lurah/kepala Desa atau Pimpinan Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat jika ditempat tinggalnya terdapat penderita atau orang meninggal dunia suatu penyakit yang diduga termasuk kedalam golongan penyakit menular selambat-lambatnya dalam waktu 1 kali 24 jam.

f. Mentaati setiap petunjuk petugas yang ditunjuk oleh Walikota dalam hal-hal yang berhubungan dengan usaha-usaha pencegahan penyakit yang membahayakan orang banyak.

Pasal 12

Pedagang minuman atau makanan diwajibkan menutup makanannya dengan sempurna agar debu tidak dapat masuk dan mempergunakan air bersih untuk mencuci piring, gelas dan barang lainnya yang dipergunakan untuk pedagang.

Pasal 13 Dilarang :

a. Mempergunakan sampah untuk menutup atau meninggikan persil tanpa izin

b. Mengubur bangkai-bangkai binatang yang besar pekarangan atau membuangnya di sungai c. Mengotori atau merusak sumber-sumber air dan kolam air minum dan air bersih

(7)

d. Memasukan dan membuang racun-racun atau zat-zat kimia yang mengalir atau tidak. Membuat pagar atau pembatas persil dari bahan-bahan berongga seperti pipa-pipa logam atau batangan-batangan bambu dan lain sejenisnya itu, kecuali apabila bagian rongga yang menghadap/atas ditutup sedemikian rupa sehingga dapat mencegah pencemaran air di sengaja atau tidak sengaja.

BAB IV

KETERTIBAN KOTA Pasal 14

Pemilik atau Penghuni suatu persil diwajibkan :

a. Menebang pohon-pohon yang ada pada persilnya yang dikhawatirkan akan tumbang dan menganggu ketertiban.

b. Memangkas pohon-pohon dan pagar-pagar hidup pada persilnya selambat-lambatnya satu minggu setelah menerima surat perintah dari Walikota atau Pejabat yang ditunjuknya sesuai dengan ketentuan yang tersebut pada Peraturan Daerah ini.

Pasal 15

(1). Tanpa izin Walikota dilarang menjadi Penjaga Kendaraan parkir dan Usaha Penjagaan Kendaraan ditempat-tempat umum.

(2). Penjaga Kendaraan yang telah mendapat izin seperti tersebut ayat (1) diatas diwajibkan memakai tanda-tanda yang jelas menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Walikota

(3). Surat Izin dapat dicabut apabila pemegangnya melakukan pelanggaran terhadap yang tersebut ayat (2) diatas atau Peraturan-Peraturan yang berkenaan dengan itu.

Pasal 16 Dilarang :

1. Berada dijalan atau tempat-tempat umum membawa/memakai senjata api, senapan angin berisi atau senjata tajam dan sejenisnya, kecuali bagi mereka yang oleh pihak berwenang diperintahkan atau diizinkan untuk itu.

2. Mendirikan pompa bensin atau menjual bensin dan bahan bakar lainnya atau bengkel dan usaha tampal ban dipinggir jalan, tepi sungai yang dapat mengganggu ketertiban lalu lintas dan bahaya kebakaran.

3. Membiarkan pohon-pohon, semak-semak dan pagar-pagar hidup yang tingginya lebih, dari 1,50 meter diatas permukaan persil yang dapat menghalangi pandangan umum di sepanjang jalan.

(8)

7. Mendirikan tenda atau alat-alat lain sebagai tempat berjual beli dijalan termasuk trotoar, kecuali pada tempat-tempat tertentu yang ditetapkan oleh Walikota.

8. Menempatkan peti-peti keranjang atau benda-benda paking lainnya dijalan-jalan, tempat-tempat umum atau tempat-tempat lainnya yang dapat mengganggu ketertiban.

9. Berolahraga atau bermain ditempat umum selain pada tempat-tempat yang telah ditentukan untuk itu, kecuali atas izin Walikota.

10. Membuang atau menempatkan benda-benda diatas jalan yang dapat membahayakan lalu-lintas dan mengganggu ketertiban serta keindahan kota.

11. Menggantung/memasang papan nama, kecuali seizin Walikota dengan dipasang serendah-rendahnya :

- 3 meter diatas jalan yang dipergunakan untuk pejalan kaki. - 5 meter diatas jalan yang dipergunakan untuk kendaraan

12. Membuka, mengambil, memindahkan, membuang dan merusak tutup-tutup riool, tanda-tanda batas peringatan rambu-rambu jalan, pot bunga, tanda-tanda-tanda-tanda batas persil pipa-pipa air pipa-pipa gas dan nama jalan, lampu penerangan jalan, pagar jalan dan taman, dan semua alat-alat jenis itu tanpa izin Walikota.

BAB V

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 17

(1). Walikota bersama-sama dengan instansi terkait melakukan pengawasan, pembinaan secara periodik;

(2). Pelaksanaan sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini, dikoordinir oleh Dinas/Instansi teknis yang ditetapkan oleh Walikota;

BAB VI

KETENTUAN PIDANA Pasal 18

(1). Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diancam dengan Pidana Kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau Denda Paling banyak 5.000.000,-(Lima juta Rupiah,-);

(9)

BAB VII PENYIDIKAN

Pasal 19

(1). Selain Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) dilingkungan Pemerintah Kota yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2). Dalam melaksanakan tugas Penyidikan para Pejabat Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini berwenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat

e. Mengambil sidik jari dan atau surat

f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi

g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara.

h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka dan keluarganya.

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

(10)

Pasal 21

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan perundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Prabumulih.

Ditetapkan di Prabumulih pada tanggal 10 September 2003 WALIKOTA PRABUMULIH

RACHMAN DJALILI

Diundangkan di Prabumulih pada tanggal 25 September 2003 SEKRETARIS DAERAH KOTA PRABUMULIH

HASBULLAH KEMIS

Referensi

Dokumen terkait

Data dan Analisis Ragam Pertumbuhan Bobot Ikan Lele Dumbo. Perlakuan Ulangan Hari Ke −

Salah satunya model jaring laba-laba (webbed model), penggunaan model pembelajaran di dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dapat membantu guru dalam menyampaikan

Dari variabel sumberdaya manusia, terlihat bahwa berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, secara umum sumber daya manusia yang

Lencana Bin tang Mela ti, atas Ketua Kwarnas Pramuka 2007 jasa/ sumbangan yang cukup besar. artinya bagi perkembangan gerakan Pramuka dan Kepramukaan di

Dari interaksi keempat lapisan pembentuk Bumi tersebut, nantinya akan ditransformasikan kedalam rancangan ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi pada Pusat Apresiasi Bumi di

“Buku besar adalah modul akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.” (Habibah, Faizah, & Solecha, 2018) Dalam buku

masyarakat Aceh yang selalu digunakan dalam berbagai upacara hingga saat ini masih dilestarikan. Bagi masyarakat Aceh, penyambutan sesuatu yang baru tetap diawali dengan

Kendati telah meraup dana sedikitnya Rp135 miliar dari hasil Initial Public Offering (IPO), Lorena masih mencari tambahan suntikan modal. Dana yang dibutuhkan Perseroan untuk tahun