• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

4.1.5 URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG

4.1.5.1 KONDISI UMUM

Tujuan penyelenggaraan penataan ruang adalah terwujudnya ruang

nusantara yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan akan dapat

dicapai melaui implementasi rencana tata ruang serta koordinasi dan

sinkronisasi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam

penyelenggaraan tata ruang. Kota Semarang sudah memiliki Peraturan

Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Semarang Tahun 2011-2031 yang pada saat penetapannya merupakan

perda tata ruang pertama yang disahkan untuk kategori kota metropolitan di

seluruh indonesia. Prestasi itu harus diikuti dengan implementasi rencana

tata ruang baik dari sisi pemanfaatannya maupun sisi pengendalian.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan rencana tata ruang yang

bersifat umum yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah,

rencana struktur ruang, rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis,

arahan pemanfaatan ruang, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

wilayah baik tingkat nasional (RTRWN), provinsi (RTRWP) maupun RTRW

kab/kota. Tujuan RTRW merupakan arahan perwujudan visi dan misi

pembangunan jangka panjang pada aspek keruangan, yang pada dasarnya

mendukung terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,

produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan

Ketahanan Nasional. Dan yang terpenting adalah, RTRW menjadi dasar

dalam memberikan rekomendasi pengarahan pemanfaatan ruang. Adapun

fungsi dari RTRW itu sendiri diantaranya:

1. Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD)

2. Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah

3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah

4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah yang dilakukan pemerintah,

masyarakat, dan swasta

5. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah

6. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan

wilayah yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian

(2)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

7. Acuan dalam administrasi pertanahan.

Kegiatan pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program

pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya. Pemanfaatan ruang

sebagaimana dimaksud dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan ruang, baik

pemanfaatan ruang secara vertikal maupun pemanfaatan ruang di dalam

bumi. Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya sebagaimana

dimaksud di atas termasuk jabaran dari indikasi program utama yang termuat

di dalam rencana tata ruang wilayah. Pemanfaatan ruang diselenggarakan

secara bertahap sesuai dengan jangka waktu indikasi program utama

pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang.

Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki

kedudukan strategis dalam RTRW Nasional, ditetapkan sebagai Pusat

Kegiatan Nasional (PKN). Perda RTRW yang sudah berlaku harus segera

diimplementasikan melalui program-program pemanfaatan ruang. Indikasi

program dari RTRW harus menjadi acuan dalam setiap penyusunan program/

kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun anggaran dan tercantum di dalam

APBD.

4.1.5.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan pada Urusan penataan ruang diarahkan pada upaya untuk

mewujudkan indikasi program dalam rencana tata ruang ke dalam

program-program pembangunan, penegakan hukum (law enforcement) yang tegas,

dan tersedianya aparat pelaksana yang bertanggung jawab.

Program-program pembangunan pada Urusan penataan ruang yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Program Perencanaan Tata Ruang

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

6. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

(3)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

Kebijakan dan program dalam Urusan Penataan Ruang diarahkan pada

upaya untuk mengimplementasikan apa yang telah dirumuskan dalam

dokumen rencana tata ruang dan menjadikan landasan serta acuan kebijakan

spasial bagi pembangunan lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan

ruang dapat berkelanjutan secara teratur dan selaras dengan didukung

aturan hukum yang tegas (law-enforcement).

Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada urusan

Penataan Ruang adalah sebagai berikut :

Program-program penunjang, yang meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan

administrasi perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana

prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja

dan kualitas layanan publik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui

peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

pelaksanaan tugas kedinasan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui

penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :

1. Program Perencanaan Tata Ruang

Program ini diarahkan untuk fasilitasi dan koordinasi dalam rangka

implementasi rencana tata ruang dengan cara memastikan indikasi

program RTRW masuk dalam program pembangunan tahunan, serta

memastikan setiap program pembangunan mengacu pada dokumen

rencana tata ruang, sehingga dalam jangka waktu yang telah

direncanakan seluruh target program dapat terlaksana sepenuhnya.

2. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program ini diarahkan bagi tercapainya struktur dan pola ruang

(4)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

pengendalian pembangunan dan penyediaan media informasi tata

ruang secara visual bagi masyarakat dan stakeholder sehingga

diharapkan hasil-hasil pembangunan, perencanaan infrastruktur kota,

dan perencanaan kota dapat tersosialisasikan dengan baik dan dapat

diakses dengan mudah sehingga masyarakat dan berbagai stakeholder

dapat mengetahui rencana dan perkembangan kota dan pada gilirannya

dapat memberikan respon balik berupa saran dan masukan sehingga

arah pembangunan kota sesuai dengan harapan segenap lapisan

masyarakat.

3. Program Pengelolaan Reklame

Program ini diarahkan untuk penyusunan updating database reklame

dan pengendalian reklame sehingga pemasangan reklame dapat sesuai

dengan kaidah tata ruang dan keindahan kota, serta intensifikasi

penagihan tunggakan reklame untuk mencapai optimalisasi penerimaan

Pendapatan Asli Daerah di bidang reklame.

4.1.5.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.5.3.1 PENDANAAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan

dalam Urusan Penataan Ruang pada tahun 2013 sebesar

Rp.10.582.305.789,- dengan perincian Rp.4.840.479.789,- untuk program

penunjang dan Rp.5.741.826.000,- untuk program yang berkaitan dengan

tugas pelaksanaan teknis pada urusan Penataan Ruang.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Penataan

Ruang adalah sebagai berikut :

Anggaran program penunjang Urusan Penataan Ruang

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 203.788.000 149.303.860 73,26 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya

Air dan Listrik

350.000.000 184.527.684 52,72

(5)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) 5 Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

10.000.000 9.979.500 99,80

6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

628.600.000 603.396.800 95,99

7 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10.000.000 9.962.200 99,62 8 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

1.000.000 600.000 60,00

9 Penyediaan Makanan dan Minuman 41.145.989 40.932.801 99,48 10 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah

240.000.000 239.337.601 99,72

11 Penyelesaian Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

30.000.000 30.000.000 100,00

JUMLAH SKPD 1.714.766.489 1.467.674.646 85,59

SKPD : Dinas PJPR

Penyediaan Jasa Surat Menyurat 40.000.000 38.168.420 95,42 13 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya

Air dan Listrik

28.800.000 14.306.767 49,68

14 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

25.400.000 17.759.000 69,92

15 Penyediaan jasa administrasi keuangan 198.550.000 183.688.000 92,51 16 Penyediaan jasa kebersihan kantor 4.700.000 4.598.500 97,84 17 Penyediaan Alat Tulis Kantor 52.000.000 51.995.600 99,99 18 Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

35.750.000 30.534.200 85,41

19 Penyediaan Makanan dan Minuman 11.800.000 6.422.400 54,43 20 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah

60.000.000 58.474.250 97,46

21 Penyediaan Jasa Kegiatan Kepanitiaan 35.000.000 25.238.600 72,11 22 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah

2.500.000 1.260.000 50,40

JUMLAH SKPD 494.500.000 432.445.737 87,45

JUMLAH PROGRAM .209.266.489 1.900.120.383 86,01

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan

1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 270.000.000 265.802.000 98,45 2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung

Kantor

66.542.000 64.054.300 96,26

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

303.978.000 295.182.851 97,11

4 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair 15.000.000 14.900.000 99,33 JUMLAH SKPD 655.520.000 639.939.151 97,62

SKPD : DINAS PJPR

5 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 200.000.000 190.695.000 95,35 6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 17.200.000 17.000.000 98,84 7 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

1.025.691.000 1.012.791.500 98,74

8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

22.000.000 18.055.650 82,07

9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

5.000.000 2.846.500 56,93

(6)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) 11 Pengembangan Website Dinas PJPR 57.000.000 40.602.500 71,23

JUMLAH SKPD 1.336.891.000 1.291.991.150 97,77

JUMLAH PROGRAM 1.992.411.000 1.931.930.301 97,72

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : DINAS PJPR

1 Sosialisasi PJU dan Reklame 76.794.800 4.708.200 6,13 2 Asuransi Kecelakaan Kerja Pegawai Dinas

PJPR

50.000.000 48.101.000 96,20

JUMLAH PROGRAM 126.794.800 52.809.200 41,65

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

25.000.000 24.151.000 96,60

2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 25.000.000 24.449.950 97,80 3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi

anggaran

13.257.500 12.500.000 94,29

4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

25.000.000 24.999.900 100,00

5 Penyusunan pelaporan target pendapatan 74.700.000 74.699.900 100,00 6 Penyusunan RKA dan DPA Murni 15.000.000 14.820.000 98,80 7 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan

Pembantu

44.400.000 37.400.000 84,23

8 Penyusunan RKA dan DPA Perubahan 15.000.000 14.999.900 100,00 9 Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah)

21.000.000 20.999.650 100,00

10 Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban)

21.000.000 20.559.700 97,90

11 Penyusunan Renja 21.000.000 21.000.000 100,00 12 Perencanaan Program Kegiatan DTKP 35.000.000 34.760.000 99,31 13 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan DTKP 40.000.000 40.000.000 100,00 14 Penyusunan Laporan CALK 20.000.000 19.999.900 100,00 JUMLAH SKPD 395.357.500 385.339.900 97,47

SKPD : DINAS PJPR

15 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 9.000.000 8.120.000 90,22 16 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran

9.000.000 8.120.000 90,22

17 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

20.000.000 17.914.500 89,57

19 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan 25.650.000 24.240.000 94,50 20 Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah)

7.000.000 4.774.000 68,20

(7)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) 22 Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja

Pertanggung Jawaban)

9.000.000 6.024.000 66,93

23 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 8.000.000 5.306.300 66,33 24 Penyusunan kua/ppa, rka dan dpa skpd 20.000.000 16.110.000 80,55 JUMLAH SKPD 116.650.000 96.803.800 82,99

JUMLAH PROGRAM 512.007.500 482.143.700 94,17

Anggaran program pelaksanaan Urusan Penataan Ruang

1. Program Perencanaan Tata Ruang

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan

1 Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Perkotaan

193.000.000 143.708.000 74,46

2 Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya

150.000.000 145.353.900 96,9

3 Pembuatan Peta Planning Kota Semarang 150.000.000 141.575.000 94,38 4 Peningkatan Pelayanan Informasi KRK 200.000.000 185.353.000 92,68 5 Labelisasi Bangunan Cagar Budaya 150.000.000 58.976.000 39,32 6 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan Rejomulyo dan Sekitarnya

300.000.000 271.366.800 90,46

7 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kali Semarang

300.000.000 275.407.000 91,8

8 Penyusunan Raperda RDTRK 750.000.000 685.243.000 91,37 9 Penyusunan Naskah Akademis Perda PSU 50.000.000 48.639.000 97,28 JUMLAH SKPD 2.243.000.000 1.955.621.700 87,19

SKPD : BAPPEDA

9 Koordinasi Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

1.147.625.000 916.988.750 79,9

JUMLAH SKPD 1.147.625.000 916.988.750 79,9

JUMLAH PROGRAM 3.390.625.000 2.872.610.450 84,72

2. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan

1 Proses Pengukuran dan Penandaan Keterangan Rencana Kota

100.000.000 97.840.000 97,84

2 Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung 200.000.000 200.000.000 100 3 Pengawasan dan Pengendalian Bangunan

serta Tempat Usaha

200.000.000 169.904.000 84,95

4 Sosialisasi Perda Bangunan dan Perda HO 75.000.000 75.000.000 100 5 Peningkatan Kapasitas Personil Pelayanan

Perijinan IMB

179.000.000 174.389.400 97,42

6 Pembuatan dan Updating Database IMB dan HO

100.000.000 88.418.000 88,42

7 Penyusunan Pedoman Teknis Ijin Gangguan 100.000.000 92.660.600 92,66 8 Kerjasama Pengelolaan Kawasan dalam

Penataan Ruang

50.000.000 49.720.000 99,44

(8)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

3. Program Pengelolaan Reklame

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : DINAS PJPR

1 Updating Database Reklame 100.000.000 85.619.000 85,62 2 Penandaan Reklame 33.515.000 17.825.000 53,19 3 Intensifikasi Penagihan Tunggakan Reklame 80.000.000 73.235.000 91,54 4 Monitoring dan Pemantauan Titik Reklame 215.250.000 150.225.400 69,79 5 Pengendalian Reklame dan PJU 364.045.000 197.323.000 54,20 6 Pengadaan Truck dan Pick Up Wasdal

Reklame

504.391.000 486.741.788 96,50

7 Kajian tentang Tata Letak Reklame di Kota Semarang

50.000.000 45.252.000 90,50

JUMLAH PROGRAM 1.347.201.000 1.056.221.188 78,40

4.1.5.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Penataan ruang di tahun 2013 mencoba mengimplementasikan beberapa indikasi program tata ruang dalam RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031. Beberapa kegiatan fasilitasi dan koordinasi serta kegiatan studi telah dilaksanakan, dalam rangka menyusun acuan implementasi program RTRW antara lain :

1. Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang

Daerah (BKPRD).

BKPRD merupakan badan ad hoc yang terdiri dari beberapa SKPD yang

berhubungan dengan kegiatan penataan ruang secara spasial yang

bertugas untuk membantu kepala daerah dalam koordinasi penataan

ruang di daerah. Kegiatan BKPRD difokuskan pada upaya perencanaan,

pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun 2013

dilakukan upaya pendampingan SKPD dalam menyusun

program-program untuk mengimplementasikan RTRW Kota Semarang. Selain itu

BKPRD juga memberikan kajian terkait dengan permasalahan

pengendalian pemanfaatan ruang yang ada di Kota Semarang antara lain

berupa rekomendasi penerbitan KRK untuk pengembangan fungsi

kawasan perumahan dan/atau pemenuhan ruang terbuka hijau publik,

rekomendasi peninjauan peruntukan kawasan industri, dan rekomendasi

ijin lokasi. Di tahun 2013 BKPRD memberikan 4 (empat) surat

rekomendasi untuk beberapa permohonan dari masyarakat.

(9)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

Pada tahun 2013 dilaksanakan upaya diseminasi dan advokasi informasi

terkait perubahan iklim. Diseminasi informasi kepada stakeholder yang

lebih luas, terutama sektor swasta dan masyarakat, agar memperoleh

informasi yang jelas tentang apa itu perubahan iklim, sehingga mereka

bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kota. Advokasi diberikan

kepada SKPD Pemerintah Kota Semarang pengambil kebijakan dengan

harapan seluruh kebijakan yang diambil lebih sensitif kepada faktor

perubahan iklim.

3. Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Revitalisasi Kota Lama.

Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2013 lebih difokuskan kepada

kegiatan pendampingan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusak

(P3KP) yang pada tahap ini akan dilaksanakan kegiatan penyusunan

usulan kegiatan yang akan dilaksanakan implementasinya (fisik) pada

tahun 2014.

4. Penyusunan Masterplan Sarana Prasarana Pemerintah Kota di Kawasan

Bukit Semarang Baru (BSB) Mijen.

Implementasi RTRW Kota Semarang pada kawasan PSU yang

diserahkan oleh BSB kepada Pemerintah Kota Semarang, yang

disinergikan dengan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH).

5. Penyusunan Masterplan Simpanglima Kedua.

Perencanaan kawasan simpul aktivitas baru di Semarang Timur sebagai

akibat dari rencana pengembangan Outer dan Middle Ring Road sesuai

dengan yang tercantum dalam RTRW.

6. Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Perkotaan.

Kegiatan ini merupakan transfer management, penyerahan fasilitas PSU

oleh penyelenggara perumahan kepada Pemerintah Kota dalam hal

penguasaan, pengoperasian dan perawatan PSU, transfer

tanggungjawab, penyerahan pengawasan PSU kepada Pemerintah Kota,

transfer kewajiban, perihal pembiayaan, perlindungan konsumen dengan

PSU kepada Pemkot, jaminan hidup layak bagi masyarakat kota maupun

penghuni perumahan. Pada tahun 2013 dilakukan penyerahan PSU oleh

3 pengembang kepada Pemerintah Kota Semarang yaitu: PT. Bukit

(10)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

7. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya.

Penyusunan kebijakan ini, bertujuan untuk mendata secara teknis kondisi

bangunan cagar budaya. Dari hasil pendataan ini dibuatkan juga

kebijakan pengendalian terhadap bangunan cagar yang dimaksud

sehingga dapat dijadikan pedoman pengembangan bangunan cagar

budaya.

8. Pembuatan Peta Planning Kota Semarang.

Terlaksananya percepatan pelayanan publik di bidang perijinan

bangunan dan merupakan proses alih media arsip menjadi data

elektronik yang dapat diolah sesuai dengan kebutuhannya dan

mendukung penerapan teknologi elektronik sehingga penyelesaian

pekerjaan dapat lebih cepat, akses layanan lebih mudah, pemeliharaan

data lebih murah dan lebih mudah.

9. Peningkatan Pelayanan Informasi KRK.

Peningkatan pelayanan KRK melalui sistem jaringan aplikasi mampu

menyelesaikan penerbitan KRK pada tahun 2013 tercatat 4.223

pengajuan KRK dan yang dikeluarkan sejumlah 4.014 KRK dengan

tingkat capaian sebesar 95,05%.

10. Labelisasi Bangunan Cagar Budaya.

Terlaksananya labelisasi terhadap bangunan cagar budaya terhadap 88

bangunan cagar budaya.

11. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Rejomulyo dan

Sekitarnya.

Tersedianya dokumen RTBL kawasan Rejomulyo dan sekitarnya, suatu

acuan yang menjadi pedoman bagi Pemkot Semarang dalam

pengendalian pengembangan kawasan perencanaan dan juga sebagai

pengarah pembangunan fisik kawasan dalam rangka penataan kembali

penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan

dan sarana lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi

panduan rancangan kota pada kawasan perencanaan.

(11)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

Tersedianya dokumen RTBL kawasan Kali Semarang, suatu acuan yang

menjadi pedoman bagi Pemkot Semarang dalam pengendalian

pengembangan kawasan perencanaan dan juga sebagai pengarah

pembangunan fisik kawasan dalam rangka penataan kembali

penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan

dan sarana lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi

panduan rancangan kota pada kawasan perencanaan.

13. Penyusunan Raperda RDTRK.

Tersedianya Naskah Akademis dan dokumen Rancangan Perda RDTRK

sebagai pendukung dalam legalisasi Rancangan Peraturan Daerah

(Perda) RDTR Kota Semarang.

14. Penyusunan Naskah Akademis Perda PSU.

Tersedianya dokumen Naskah Akademis Perda PSU sebagai pendukung

dalam legalisasi Rancangan Peraturan Daerah (Perda) PSU Kota

Semarang.

15. Proses Pengukuran dan Penandaan Keterangan Rencana Kota.

Terlaksananya pelayanan masyarakat terhadap proses pengukuran pada

pemohon KRK disertai penandaan Garis Sempadan Bangunan (GSB)

dan Garis Sempadan Jalan (GSJ) setelah memperhatikan

pedoman/acuan peta planning Tata Ruang Kota Semarang, mencapai

1.000 pemohon KRK.

16. Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG).

Terlaksananya operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung dalam

menjalankan fungsinya secara optimal memberikan saran dan masukan

untuk bangunan tertentu atau perijinan bangunan gedung, pada tahun

2013 dilaksanakan kegiatan untuk 14 bangunan/ gedung.

17. Pengawasan dan Pengendalian Bangunan serta Tempat Usaha.

Terbentuknya Tim Pengawasan dengan tujuan agar dapat melaksanakan

pengawasan terhadap bangunan dan tempat usaha yang belum berijin

dan pengawasan terhadap pelaku pembangunan/usaha di 16 Kecamatan

yang melakukan pelanggaran atas ijin yang sudah diterbitkan Pemerintah

(12)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

18. Sosialisasi Perda Bangunan dan Perda HO.

Terlaksananya sosialisasi Perda Bangunan dan Perda HO, supaya

masyarakat paham akan aturan dalam pengajuan ijin bangunan dan ijin

gangguan/ HO, sosialisasi ini dilaksanakan pada 8 Kecamatan yaitu

Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Selatan,

Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan

Banyumanik, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati dan

Kecamatan Tugu.

19. Peningkatan kapasitas personil pelayanan perijinan IMB.

Terlaksananya pelatihan teknis bangunan gedung dan pengawas

bangunan bagi personil DTKP sebanyak 30 personil, serta meningkatnya

kualitas pelayanan ijin IMB dan ijin Gangguan.

20. Pembuatan dan updating database IMB dan HO.

Terlaksananya pelatihan dan pembuatan program data base IMB, HO

dan Pengawasan dengan volume sebanyak 3.800 data IMB/HO.

21. Penyusunan pedoman teknis ijin gangguan.

Tersedianya dokumen pedoman teknis ijin gangguan yang mengatur

segala peraturan atas ijin gangguan yang diajukan kepada Pemerintah

Daerah.

22. Kerjasama pengelolaan kawasan dalam penataan ruang.

Terwujudnya fasilitasi kegiatan Badan Pengelola Kawasan Kota Lama

yang meliputi kegiatan pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan

pengawasan tata ruang.

4.1.5.4 PERMASALAHAN

Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Penataan

Ruang pada tahun 2013 yaitu :

1. Pemahaman stakeholder terkait RTRW masih rendah sehingga

implementasi pengendalian tata ruang belum optimal.

2. Pelaksanaan program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim belum bisa

(13)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a t a a n R u a n g

3. Upaya labelisasi bangunan cagar budaya menghadapi kendala terkait

penolakan pemilik bangunan untuk dilabelisasi, karena bangunan yang

sudah diberi label tidak bisa dilakukan pengembangan lebih lanjut.

4.1.5.5 RENCANA TINDAK LANJUT

1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2011–2031 yang telah

ditetapkan sebagai Perda No. 14 tahun 2011 untuk terus disosialisasikan

kepada seluruh stakeholder di Kota Semarang.

2. Sosialisasi tentang perubahan iklim terus dilaksanakan, dan dibarengi

dengan program-program percontohan untuk memberikan gambaran ke

masyarakat mengenai strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

3. Dalam upaya labelisasi bangunan cagar budaya dilakukan sosialisasi

terus menerus kepada pemilik bangunan, dan rekomendasi dari Tim Ahli

Cagar Budaya agar para pemilik bangunan cagar budaya tersebut diberi

insentif tertentu apabila bangunannya diberi label oleh Pemerintah Kota

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Dokumen Penawaran PENGADAAN SARANA PENERANGAN yang Perusahaan Saudara sampaikan kepada Kelompok Kerja PENGADAAN SARANA PENERANGAN di Unit Layanan

Gambar 3., diatas menunjukkan semua hewan uji selama penelitian memiliki tingkat kelangsungan hidup 100 % yang berarti perlakuan dosis tepung kulit Manggis pada

Hal yang paling dibutuhkan untuk jaringan akses yang baru adalah efisiensi spectral yang tinggi, laju data yang cepat, transmisi dalam waktu singkat yang fleksibel

( Seratus T Rupiah ) etapan ini akan diusulkan kepada Pejaba ) agar dapat segera memulai proses penga.. pan ini diperbuat, apabila dikemudian hari t ali

dijelaskan mengenai etika tentang apa yang diperkenankan dan tidak diperkenankan untuk disiarkan keada publik, salah satunya adalah mengenai blur atau sensor yang

[r]

Bahasa pemprograman prosedural memiliki mekanisme inferensi, yang memungkinkan komputer ‘menalar’ atau menelusuri berbagai fakta dan aturan yang diberikan untuk

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam