• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

22

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI SAHAM PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Niken Ayuningrum Rangga Dwi Saputra

Dosen Program Studi Akuntansi Politeknik Sekayu Email: nikenayu.ningrum@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Saham Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada Perbankan Syariah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data tahunan dari tahun 2009 sampai 2013. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) dengan bantuan programAnalysis of Moment Structure (AMOS). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa, 1) Corporate Governance ( CG) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai saham (TQ), 2) Kebijakan Dividen (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai saham (TQ) kemudian, 3) Corporate Governance (CG) berpengaruh posotif dan signifikan terhadap nilai saham (TQ) melalui profitabilitas (ROI) sebagai variabel intervening pada perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Kata kunci: Corporate Governance (CG), nilai saham (TQ), dan Profitabilitas (ROI).

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 - 1998 membuat perekonomian nasional menjadi terpuruk. Pada pertengahan tahun 1998, bursa ditinggalkan oleh hampir seluruh investor asing, hanya pemain domestik yang bertahan di bursa saat itu. Indonesia dianggap sebagai negara yang tidak kompetitif untuk investasi jangka panjang, bahkan bursa Indonesia mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir bursa beroperasi, dan kini, krisis global yang terjadi sejak Oktober 2008 juga membuat perekonomian nasional menjadi limbung. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan di Indonesia, seperti lemahnya hukum, standar akuntansi dan pemeriksaan keuangan (auditing) yang belum mapan, pasar modal yang masih under-regulated, lemahnya pengawasan komisaris, dan terabaikannya hak minoritas (Kusumawati dan Riyanto, 2005:248). Sejak saat itu, baik pemerintah

maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktik corporate governance.

(2)

23 melakukan transformasi budaya di mana nilai-nilai etika bisnis Islami menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan syariah (Pramono,2002: 19).

Sebagian besar peneliti menggunakan ukuran perusahaan sebagai proksi sensitifitas politis dan perilaku manajer dalam melaporkan kinerja keuangannya . Watt dan Zimmerman (1986) menyarankan untuk menggunakan proksi ukuran perusahaan dalam kerangka political cost. Berdasarkan size hypothesis yang dipaparkan oleh Watt dan Zimmerman (1986), berasumsi bahwa perusahaan besar secara politis, lebih besar melakukan transfer political cost dalam kerangka politic process, dibandingkan dengan perusahaan kecil. Lebih lanjut beberapa peneliti berhasil membuktikan bahwa political process memiliki dampak pada pemilihan prosedur akuntansi oleh perusahaan yang berukuran.

Berbicara mengenai kinerja perusahaan yang dihitung dengan rasio keuangan, tidak akan dapat dipisahkan dari ukuran perusahaan yang dicerminkan dengan total aset yang dimiliki. Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan, memungkinkan kinerja keuangan yang terjadi dalam operasional suatu perusahaan semakin besar pula. Keuntungan, kerugian dan biaya yang dapat ditekan mungkin saja berbeda dengan perusahaan dengan aset yang lebih kecil.

Perusahaan meyakini bahwa penerapan GCG merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan dan penerapan GCG berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG akan mengalami perbaikan citra dan peningkatan nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul untuk penulisan tesis ini, yaitu “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Saham Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada Perbankan Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia“.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di BEI ? 2. Bagaimana pengaruh Good Corporate

Governance terhadap profitabilitas? 3. Bagaimana pengaruhGood Corporate

Governance terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening?.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di BEI dengan profitabilitas sebagai variabel intervening.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Good Corporate Governance

Secara sederhana corporate governance dapat diartikan sebagai suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholders. Corporate governance merupakan tata kelola yang berhubungan dengan interaksi antara pemerintah dan masyarakat.

Menurut Surat Keputusan Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23/M-PM.PBUMN/2000 tentang pengembangan praktek GCG dalam Perusahaan Perseroan (PERSERO), menjelasakan bahwa GCG adalah prinsip korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Malaysian High Level Finance Committee On Good Corporate Governance dalam jurnal ekonomi & bisnis (2008), mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan pihak-pihak lain.

(3)

24 exercising voting power to compel those in operating control of the firm to respect their interests.”, yaitu seperangkat peraturan yang memungkinkan para pemegang saham memperoleh dukungan yang mendorong agar pengendalian operasional perusahaan dapat sejalan dan menghormati kepentingan pemegang saham. Cadbury Committee dalam Budiharta & Gusnadi (2008), mengemukakan bahwa corporate goveranance merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa GCG adalah sistem yang mengatur, mengelola dan mengawasi proses pengendalian usaha untuk menaikkan nilai perusahaan, sekaligus sebagai bentuk perhatian pada para pemegang saham, kreditor dan masyarakat.

2.2 Manfaat Good Corporate Governance Penerapan GCG dalam perusahaan perbankan akan mengurangi dorongan manajer untuk melakukan manipulasi. Manajer akan melaporkan kinerjanya sesuai dengn keadaan ekonomi yang sebenarnya dari perusahaan perbankan. Menurut Azhar Maksum, Guru Besar Ilmu Akuntansi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2005), manfaat dari penerapan Good Corporate Governance adalah:

a) Mempermudah proses pengambilan keputusan, sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Penelitian membuktikan bahwa penerapan GCG mempengaruhi kinerja secara positif b) Menghindari penyalahgunaan wewenang

oleh pihak direksi dalam pengelolaan perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG yang konsisten akan menghalangi kemungkinan dilakukannya rekayasa kinerja yang mengakibatkan nilai fundamental perusahaan tidak tergambar dalam laporan keuangannya.

c) Meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Peningkatan kepercayaan investor

pada perusahaan akan dapat mengakses taambahan dana yang diperlukan untuk berbagai keperluan perusahaan, terutama untuk ekspansi.

d) Bagi para pemegang saham, dapat menaikkan nilai saham & meningkatkan perolehan nilai deviden. Bagi negara, dapat menaikkan jumlah pajak yang dibayarkan oleh perusahaan yang berarti terjadi peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak, terkhusus bagi perusahaan berbentuk perusahaan BUMN, akan meningkatkan penerimaan negara dari pembagian laba BUMN.

e) Meningkatkan kepercayaan para stakeholders kepada perusahaan, sehingga citra positif perusahaan akan naik. Hal ini dapat menekan biaya (cost) yang timbul sebagai akibat tuntutan para stakeholders kepda perusahaan.

f) Meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. penerapan Good Corporate Governance (GCG) dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Manfaat penerapan dari corporate governance juga dirumuskan oleh FGCI (Forum for Corporate Governance in Indonesia). Menurut FGCI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), dengan keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan Good Corporate Governance akan memberikan manfaat antara lain:

a) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik sehingga pencapaian efisiensi operasional perusahaan tercapai dan meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

b) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga meningkatkan corporate value

c) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sehingga membantu perusahaan untuk mengembangkan dan memperluas usahanya, dan

d) Pemegang saham akan puas dengan kinerja perusahaan karena akan meningkatkan shareholders value & deviden.

2.3 Prinsip - prinsip Good Corporate Governance

(4)

25 dalam mengembangkan framework bagi penerapan GCG. Menurut FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), prinsip-prinsip dasar GCG terdiri dari :

a) Kewajaran (Fairness): Prinsip kewajaran diartikan sebagai perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas & pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam (insider trading).

Prinsip ini diwujudkan dengan membuat peraturan korporasi. Dengan konsep korporasi, maka terdapat pemisahan antara pemegang saham atau pemilik & manajemen yang bertindak sebagai pengelola perusahaan (dalam Agency Theory, pihak pertama disebut Principal, sedangkan pihak kedua disebut Agent). Untuk dapat terlaksananya prinsip ini diperlukan ketersediaan peraturan yang melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas dan asing, membuat pedoman perilaku perusahaan (corporate conduct) atau kebijakan yang melindungi korporasi dari perlakuan buruk pihak dalam, menetapkan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi dan Komite, termasuk sistem remunerasi, menyajikan informasi secara wajar. b) Transparansi (Transparency): Keputusan

Menteri Negara BUMN tahun 2002 mengartikan transparansi sebagai keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan tentang perusahaan. Dalam prinsip ini, stakeholder harus diberi kesempatan untuk berperan dalam pengambilan keputusan atas perubahan dalam perusahaan & memperoleh informasi yang benar, dan tepat waktu, sehingga tidak ada pihak berkepentingan yang membuat keputusan yang salah. Prinsip ini diwujudkan dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasis standard akuntansi dan best practices yang menjamin pengungkapan yang berkualitas, mengembangkan Information Technology (IT) dan Management Information System (MIS) untuk menjamin pengukuran kinerja, mengembangkan Enterprise risk

Management untuk memastikan bahwa risiko signifikan telah diidentifikasi, diukur dan dikelola pada tingkat toleransi yang jelas.

c) Akuntabilitas (Accountability): Akuntabilitas diartikan sebagai kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Prinsip ini diwujudkan dengan menyiapkan laporan keuangan pada waktu dan cara yang tepat, mendorong seluruh organ perusahaan untuk menyadari tanggung jawab, wewenang, hak dan kewajiban mereka masing-masing, mengembangkan Komite Audit dan Risiko untuk mendukung fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris.

Responsibilitas (Responsibility): Prinsip tanggung jawab menekankan pada sistem yang jelas untuk mengatur mekanisme pertanggungjawaban perusahaan kepada shareholder dan stakeholder, yang dimaksudkan agar tujuan yang hendak dicapai dalam Good Corporate Governance dapat direalisasikan, yaitu mengakomodasikan kepentingan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggung jawab adalah wujud logis dari wewenang, menghindari penyalahgunaan kekuasaan, memelihara lingkungan bisnis yang sehat.

2.4 Sistem Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance

Penilaian terhadap pelaksanaan GCG di Indonesia dilakukan oleh lembaga independen, yaitu: Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Penilaian dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dijawab oleh pihak manajemen perusahaan. Aspek Self Assessment Corporate Governance yang dinilai adalah:

a) Pelaksanaaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Penilaian dilakukan terhadap apakah Dewan Komisaris telah: 1) Memilki jumlah, komposissi, integritas

dan kompetensi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

(5)

26 3) Melaksanakan tanggung jawab sesuai

prinsip GCG.

4) Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris secara efektif dan efisien 5) Memenuhi aspek transparansi dan tidak

melanggar ketentuan dan perundangan yang berlaku.

b) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Penilaian dilakukan terhadap apakah Direksi telah:

1) Memiliki jumlah, komposissi, integritas dan kompetensi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

2) Mampu bertindak & mengambil keputusan indepeden

3) Melaksanakan tanggung jawab sesuai prinsip GCG.

4) Menyelenggarakan Rapat Direksi secara efektif dan efisien

5) Memenuhi aspek transparansi dan tidak melanggar ketentuan dan perundangan yang berlaku.

c) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. Penilaian dilakukan terhadap apakah Komite telah:

1) Memiliki komposisi & kompetensi anggota komite sesuai dibandingkan dengan ukuran & kompleksitas usaha Bank

2) Melaksanakan tugas dengan efektif 3) Membuat rekomendasi komite yang

bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan komisaris

4) Menyelenggarakan rapat komite-komite sesuai dengan pedoman intern dan terselenggara secara efektif dan efisien.

d) Penanganan benturan kepentingan . Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank telah memiliki kebijakan, sistem & prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang lengkap dan efektif.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis untuk melihat pengaruh antara corporate governance terhadap kinerja perbankan syariah dengan profitabilitas sebagai variabel intervening pada periode 2009-2013.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data tahunan dari tahun 2009 sampai 2013 berupa data corporate governance perusahaan, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan data keuangan perbankan syariah yang menjadi sampel penelitian dari Bursa Efek Indonesia.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data sekunder yang diperoleh dan dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi yang berupa data keuangan dan data tahunan perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian pada periode 2009-2013 yang diperoleh dari PT. Bursa Efek Indonesia. Peneliti juga mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti, buku-buku, karya ilmiah berupa jurnal, dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Kuncoro (2007) menyatakan analisis kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berasal dari data berupa angka yang diproses menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan.

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) dengan bantuan programAnalysis of Moment Structure (AMOS).

4. PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan

(6)

27 governance (CG) yang diukur melalui indikator transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh PBV adalah sebesar 0,005. Dengan demikian variabel CG mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap PBV. Hal ini menunjukkan bahwa variabel CG secara langsung tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV).

4.2 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Profitabilitas

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa besarnya pengaruh antara corporate governance (CG) terhadap profitabilitas (ROA) adalah sebesar 0,075. Hal ini berarti bahwa variabel CG berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan ROA. Maka dapat disimpulkan, apabila CG meningkat maka akan berpengaruh pada meningkatnya ROA.

4.3 Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening

Berdasarkan pengujian diperoleh bahwa pengaruh tidak langsung antara corporate governance (CG) terhadap nilai perusahaan (PBV) adalah positif tetapi tidak signifikan dengan koefisien jalur adalah sebesar 0,039.

Variabel profitabilitas (ROA) sebagai variabel intervening antara hubungan variabel corporate governance terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 dan koefisien jalurnya sebesar +0,563.

Setelah dimediasi oleh variabel profitabilitas, nilai pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan menjadi lebih besar dibandingkan pengaruh langsungnya. Dengan demikian, profitabilitas dapat dinyatakan sebagai variabel intervening antara pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa variabel CG secara langsung tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) sedangkan variabel CG berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan ROA.

2. Nilai pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan menjadi lebih besar dibandingkan pengaruh langsungnya setelah dimediasi oleh variabel profitabilitas. Dengan demikian, profitabilitas dapat dinyatakan sebagai variabel intervening antara pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Amarneh, Asmaa dan Hadeel, Yaseen. 2014. Corporate Governance and Dividend Policy in Jordan. International Journal of Economics and Finance Vol. 6 No. 4.

Algifari. 2009. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Ali Baghani, Maryam Rivandy, Samir Saghiri. 2014. The Relationship Between Corporate Governance and Dividend Policy. Kuwait Chapter of Arabian Journal of Business and Management Review. Vol. 2 No. 10(a). June, 2014. Arilaha, Muhammad Asril. 2007. Corporate

Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No. 3 September 2009. Hal: 386-394.

Bambang dan Elen. 2010. Tobin’s Q dan Altman Z-Score sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Jurnal Universitas Stikubank.

Brigham dan Houston. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Penerjemah Ali Akbar Yulianto. Edisi 10. Buku II. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta: Salemba Empat.

(7)

28 1. Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, Eugene F. Daves, Philip R. 2004. Intermediate Financial Management. 8th Edition. South-Western: Thomson.

Chung K. H. And Pruitt S. 1994. A Simple

Approximation of Tobin’s Q. 5th

Edition. USA: Richard D. Irwin, Inc. Emirzon, Joni. 2007. Prinsip-Prinsip Good

Corporate Governance; Paradigma Baru Dalam Praktik Bisnis Indonesia. Yogyakarta: Genta Press.

FCGI. 2001. Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan. Edisi Pertama. Jakarta.

Ferdinand Siagian, Sylvia V. Siregar and Yan Rahadian. 2013. Corporate Governance, Reporting Quality, and Firm Value: Evidence from Indonesia. Journal of Accounting in Emerging Economies. Vol. 3 No. 1 PP. 4-20. Gordon, Myron dan Lintner. 1963. Optimal

Investment and Financing Policy. Journal of Finance. May

Guizani, Moncef and Ezzeddine Abaoub. 2012. Does the Contribution of Dividend to Firm Value Depend On Controlling Shareholders? International Journal of Disclousure and Governance Vol. 9 No. 1 PP. 62-77. Husnan, Suad dan Pudjiastut, Enny. 2010.

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: AMP YKPN. ICMD (Indonesian Capital Market

Directory). 2013.

IICG-The Indonesian Institute for Corporate Governance. 2001. Laporan Akhir Corporate Governance Perception Index (CGPI).

Kawatu, Freddy Samuel. 2007. Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No. 3. September. 2009. Hal: 405-417. Keown, Arthur J. et al. 2010. Manajemen

Keuangan. Edisi 10. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks.

Kuncoro, Mudrajat. 2007. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mohamad Djasuli, Gabrila anisa putri, Gita Arasy Harwida. 2013. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Tingkat

Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI). Jurnal Dosen Fakultas Ekonomi Univ. Trunojoyo. Madura.

OECD. 2004. Principles of Corporate Governance. France.

Oskar Kowalewski, Ivan Stetsyuk, Oleksandr Talavera. 2007. Corporate Governance and Dividen Policy in Poland. Journal Warsaw School of Economics Poland. April, 2007.

Prasetyo, Arief. 2009. Corporate Governance, Kebijakan Dividen, dan Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2007. Tesis Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Riduwan dan Kuncoro. 2012. Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.

Samira Honarbaksh, Hamid Birjandi, and Masoud Birjandi. 2013. The Effects of Dividend Policy on Market Vaue on Companies Listed in Tehran Stock Exchange. International Review of Management and Business Research Vol. 2 Issue. 1, March, 2013.

Santoso, Singgih. 2006. Buku Latihan SPSS Untuk Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Sherman dan Titman. 2002. Building the IPO Order Book: Underpricing and Participation Limits with Costly Information. Journal of Financial Economics. Forthcoming.

Silveira, Alexandre Di Miceli da dan Lucas Ayres B. De C. Barros. 2007. Corporate Governance Quality and Firm Value in Brazil. Journal Management and Accounting of University Sao Paulo, June, 2007. Sudiyanto, Bambang dan Puspitasari, Elen.

2010. Tobin’s Q dan Altman Z-Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi.

(8)

29 Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Surat Keputusan Ketua Bapepam. Kep 38/PM/1996. Tanggal 17 Januari 1996. Syakhroza, Akhmad. 2003. Teori Corporate

Governance. Usahawan No. 08. Tahun. XXXII.

Uwalomwa Uwuigbe, Jimoh Jafaru, and Anijesushola Ajayi. 2012. Dividend Policy and Firm Performance: A Study of Listed Firms in Nigeria. Accounting and Management Information Systems Vol. 11 No. 3 PP. 442-454.

Van Horne, James C dan Wachowicz, John M. Jr. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Alih Bahasa Heru Sutojo. Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.

Van Horne, James C. 2002. Financial Management and Policy. 12th Edition.

New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Wijayanti dan Supatmi. 2006. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2006). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. XV No. 2 September, 2009. Hal: 135-146.

Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2011. Generasi Baru Mengolah Data Penelitian dengan Partial Least Square Path Modeling. Jakarta: Salemba Infotek.

Yang, Hou Ou. 2008. An Empirical Analysis of the Effect Component of the Corporate Governance Index on Firm

Value: Evidence from Taiwan’s

Financial Industry. The Business Review Cambridge. Vol. 10 No. 1 Summer.

Yarram, Subba Reddy. 2012. Dividend Policy in Indonesia: Survey Evidence From Executives. Information Management and Business Review Vol. 4 No. 12 PP. 606-614, December, 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan diatas, kemungkinan yang terjadi adalah ekstrak daun sirih merah dengan konsentrasi tersebut tidak mampu menembus EPM biofilm sehingga tidak dapat

Berdasarkan Gambar 5 diketahui bahwa besaran limpasan yang terbesar terjadi pada jam ke-1 pada saluran yang meluap yang dikarenakan pada hasil distribusi hujan

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, kami mohon bantuan Saudara untuk mengesahkan terselenggaranya Ujian Kelayakan Tesis bagi mahasiswa bimbingan

Perlakuan pupuk fosfor memberikan pengaruh yang nyata dan sangat nyata terhadap rata-rata pertambahan jumlah daun umur 90 hst dan rata-rata pertambahan diameter

Sedangkan untuk mengetahui besarnya hubungan tata letak gudang terdapat produktivitas bongkar muat pada hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa tata letak

Sekolah Islam terpadu telah mendesain sebuah kurikulum yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam berbagai mata pelajaran non pendidikan agama Islam,

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merumuskan solusi untuk mengurangi produk cacat, menentukan dan mengimplementasikan standar baku dari spesifikasi produk

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,