• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS TEKNIK MESIN id. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TESIS TEKNIK MESIN id. doc"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat Bantu Penekan Ban Luar Sepeda Motor

4.1.1. Gambar Alat Bantu Penekan Ban Luar Sepeda Motor

Hasil yang telah dicapai pada pembuatan alat bantu penekan ban luar sepeda motor dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Alat Bantu Penekan Ban Luar Sepeda Motor Sumber. Penulis (2015)

4.1.2 Prinsip Kerja

Alat bantu penekan ban luar sepeda motor memiliki beberapa prinsip kerja diantaranya adalah sebagai berikut:

(2)

1. Alat bantu penekan ban luar sepeda motor ini menggunakan sistem pneumatik .

2. Tekanan udara yang dibutuhkan untuk menggerakkan piston minimal 8 bar dan maksimal 10 bar.

3. Udara bertekanan dari kompressor masuk kedalam silinder pneumatik melalui katup.

4. Hanya satu katup yang digunakan sebagai tempat masuk dan keluarnya udara bertekanan.

5. Piston menerima tekanan dari udara dan meneruskan ke plat penekan melalui batang piston.

6. Plat penekan yang akan menekan ban seped motor sehingga ban akan terpisah dari kerekatannya terhadap velg.

7. Untuk membalikkan plat penekan harus memanfaatkan elastisitas ban dan tenaga operotor

8. Fungsi plat penahan (rangka) hanya menahan ban saja (tidak bergerak).

9. Alat bantu penekan ban luar sepeda motor ini hanya dapat bekerja pada ban dengan spesifikasi yang telah ditentukan .

4.1.3 Spesifikasi Alat

Spesifikasi alat bantu penekan ban luar sepeda motor dapat memberikan informasi yang berguna sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan acuan oleh konsumen. Adapun spesifikasi alat dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Spesifikasi Alat Bantu Penekan Ban Luar Sepeda Motor

NO SPESIFIKASI DIMENSI

1 Berat total ± 2.2 Kg

(3)

3 Panjang 280 mm

4 Tinggi 120 mm

5 spesifikasi rangka penjepit ban

90-120/70-80/14-18 ( ukuran ban)

6 Jarak rahang penjepit 110 mm

7 jenis alat Portable

8 Jenis ban

ban bias, ban radial, ban belted (tubles)

9 Daya kerja Udara betekanan max 10 bar

4.2 Pembuatan Komponen

4.2.1 Pembuatan Piston pneumatik

Piston yang dipakai adalah piton Suzuki Satria FU 150cc dengan Ǿ 62 mm.

Untuk mendapatkan keseuaian perencanaan dengan bentuk dudukan seal pada ring piston akan dilakukan proses pemesinan dengan mesin bubut yaitu memperluas dan memperdalaman dudukan ring piston sesuai dengan ukuran dan dimensi piston.

(4)

Gambar 4.2 dimensi dan ukuran piston

Gambar 4.3 Hasil pengerjaan piston pneumatik 4.2.2 Pembuatan Plat Penahan (Rangka)

(5)

1. Pemotongan pelat sesuai ukuran yaitu 150 x 70 x 5 mm untuk plat atas dan plat samping yaitu 120 x 70 x 5

2. Pengeboran pelat dengan mesin bor sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan, dengan memakai mata bor Ø 6 dan Ø 10

3. Kemudian Proses penyambungan dengan las listrik SMAW 4. Penggerindaan permukaan pelat yang tajam

5. Finishing

(6)

Gambar 4.5 Hasil pengerjaan rangka penahan

4.2.3 Pembuatan Plat Penekan

Plat penekan digunakan bahan dari besi pelat ST42 (SS34/ JIS H 3101) dengan ketebalan 5 mm dipotong menggunakan mesin gerinda sesuai dengan kebutuhan yaitu 60 x 70 x 5. Untuk menyambung plat dengan batang piston maka Plat ini dilas pada batang piston menggunakan las listrik. Adapun dimensinya dapat dilihat pada gambar 4.6.

(7)

Gambar 4.7 Hasil pengerjaan plat penekan

4.2.4 Pembuatan Rangka Penahan Silinder

Plat rangka penahan silinder terbuat dari besi pelat strip dengan ketebalan 3 mm dipotong menggunakan gerinda sesuai dengan kebutuhan. Plat ini dilas membentuk rangka penahan silinder menggunakan las listrik. Adapun dimensinya dapat dilihat pada gambar 4.8.

Adapun langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:

1. Potong plat strip dengan ukuran 3mm x 19 mm x 100 mm sebanyak 4 plat dan 3 mm x 19 mm x 70 mm sebanyak 2 plat

2. Lakukan pembengkokan sebesar 900 pada plat ukuran 100 mm menjadi

96mm

3. Plat yang telah dibengkok lalu lakukan pengeboran di ke empat sisi plat tersebut sebagai tempat lubang baut (lihat gambar 4.8 )

(8)

5. Lakukan penggerindaan apabila terdapat kampuh las dan plat yang tajam untuk proses akhir.

Gambar 4.8 Dimensi Dan Ukuran Rangka Penahan Silinder

(9)

4.2.5 Bahan/ Material Yang Digunakan

Adapun bahan atau material yang digunakan untuk membuat alat bantu penekan ban luar sepeda motor dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Bahan Atau Material Yang Digunakan

4.3 P

4.3.1 Perhitungan Pengeboran Lubang Masuk Udara Pada Silinder

Dalam pengeboran lubang masuk dan keluar udara pada silinder , material/ bahan yang digunakan adalah baja karbon tinggi ( kadar karbon > 2% ) dan pahat yang digunakan adalah dari jenis HSS (Hight Speed Steel).

Dimana:

V = 20 mm/menit Berdasarkan tabel kondisi pemotongan f = 0,1 mm/menit proses gurdi (Drilling), pada lampiran I

- Menghitung putaran spindel : n = 1000.V

π . d N

o

Jenis Dan Bahan Material

Ukuran 4. Piston Suzuki Satria FU150cc Ǿ62 mm

5. Silinder Suzuki Satria FU150cc Ǿ 62

6. Baut dan Mur 10,12,

(10)

= 1000.20 3,14.7 = 909,919 rpm

Dipilih n = 900 rpm, sesuai dengan tingkatan putaran pada mesin bor (drilling)

- Kecepatan makan : v f = f . n

= 0,1 . 900 = 90 mm/menit - Kecepatan penghasilan geram

(11)

=0,178 menit

4.3.2 Proses Pengeboran lubang pada rangka

Dalam pengeboran lubang dudukan baut pada rangka utama(plat penahan), bahan/ material untuk plat adalah SS34/ ST 42 dan pahat yang digunakan adalah dari jenis HSS (Hight Speed Steel).

Dimana:

V = 20 mm/menit Berdasarkan tabel kondisi pemotongan f = 0,1 mm/menit proses gurdi (Drilling), pada lampiran I

- Menghitung putaran spindel : n = 1000.V

- Kecepatan makan : v f = f . n

= 0,1 . 1000 = 100 mm/menit - Kecepatan penghasilan geram

(12)

lv = jarak ujung mata terhadap benda kerja

2 sudut ujung (point angle) ln =

Karena lubang yang harus dib bor pada rangka ada 4 , maka 4 x 0,128 menit adalah 0,512 menit

4.4Proses Penyambungan Dan Assembly

4.3.1 Proses Assembly

(13)

Gambar 4.10 Proses Perakitan Alat Bantu Penekan Ban Luar Sepeda Motor

Urutan pelaksanaan proses perakitan alat bantu penekan ban luar sepeda motor adalah sebagai berikut:

1. Rangka merupakan tempat dudukan komponen komponen pendukung, proses pembuatan rangka dilas menggunakan las listrik pada setiap sambungannya dan dibor untuk melubangi dudukan baut dan batang piston sebagai mana terlihat pada gambar 4.5

2. Plat penekan merupakan komponen bergerak yang befunsi untuk menekan ban, plat penekan ini disambung dengan batang piston menggunakan las sebagai media sambungan.

(14)

4. Silinder merupakan tempat dudukan piston, tempat dudukan silinder pada rangka utam yang ditahan oleh rangka silinder dan di ikat (disambung) dengan menggunakan baut dan mur.

4.5 Pengujian Alat

4.5.1 Pengujian Fungsional

Pengujian fungsional yang dilakukan adalah untuk melihat dan menguji fungsi dari komponen – komponen mesin yang di rancang atau dibuat, apakah berfungsi atau tidak, pengujian fitur dan perilaku operasioanal produk untuk memastikan sesuai dengan spesifikasinya. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Fungsional

No Komponen Funsional Keterangan

1.

Batang piston

Berfungsi meneruskan gaya dari piston ke plat

penekan (sebagai

penyambung antara piston dengan plat penekan)

Berfungsi maksimal

2.

piston

Untuk mendistribusikan preassure ke batang

terjadinya kebocoran

(15)

tekanan udara 4.

Plat penekan Merupakan komponen yang bergerak untuk

Rangka penahan silinder

Sebagai penghubung dan penahan silinder dengan rangka

Berfungsi maksimal

4.5.2 Pengujian Struktural

Pengujian struktural dilakukan pada alat bantu penekan ban luar sepeda motor untuk mengetahui keandalan kinerja alat ketika beroperasi dalam keadaan dibebani. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Struktural Alat No

. Komponen Pencapaian

1. Rangka utama (palt penahan) Baik

2. Piston pneumatik Baik

3. Silinder pneumatik Baik

4. Batang piston Baik

5. Plat penekan Baik

6. Rangka penahan silinder Baik

7 O-Ring (seal) Baik

(16)

yang digunakan dari kompresor sebesar 10 bar ≈ 0.1019 kg/mm2, maka gaya

yang dapat dihasilkan alat adalah sebesar :

F = P . A A =

4

d

2

= 0,785 . (62)

2 = 3215 mm2

= 0.1019 kg/mm2 . 3215 mm2 = 327,6 kg

Sedangkan gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan kerekatan ban antara velg sebesar F = 256.72 kg (hasil pengujian), jadi gaya yang direncanakan lebih

besar dari gaya yang dibutuhkan alat yaitu 327,6 kg . maka , alat tersebut dapat bekerja sesuai dengan perencanaan untuk menekan ban dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

4.6 Waktu Dan Biaya

4.6.1 Waktu Untuk Proses Pengelasan

- Luas daerah pengelasan A = a.t

Dimana : A = luas daerah pengelasan a = Jarak antara bagian

t = Tebal

(17)

Total Banyaknya pengelasan rangka dan dudukan komponen adalah 9 sambungan yang dilas luar dan dalam, yaitu pada rangka utama,

2 x 2 = 4 , 4 kali pengelasan x 120mm = 480 mm

1 x 2 = 2 , 2 kali pengelasan x 80mm = 160 mm

Pada rangka penahan silinder,

6 x 2 = 12 , 12 kali pengelasan x 3 mm = 36 mm, sehingga didapat

480 + 160 + 36 = 676 . Jadi, panjang keseluruhan pengalasan = 676 mm.

- Menghitung Volume Sambungan Las Vs = A . L

Dimana: Vs = Volume sambungan las A = Luas daerah pengelasan L = panjang pengelasan

Vs = 6 mm3 x 676 mm3

Vs = 4056 mm3

- Menghitung Volume Elektroda - Kode elektroda RB – 2.6 - Diameter elektroda 2.6 mm - Panjang elektroda 350 mm

Maka: VE=π

4d

(18)

Dimana:

VE = Volume elektroda

d2 = Diameter elektroda

L = Panjang elektroda

VE=3,14

4 (2,6)

2

.350

VE=1857mm 3

- Menghitung Banyaknya Elektroda Yang Dibutuhkan

BE=Vs

VE

Dimana:

BE = Banyaknya elektroda

Vs = Volume sambungan las

VE = Volume elektroda

BE= 4056 1857

BE=2,18463 (2,2 batang)

Jadi jumlah elektroda yang dibutuhkan untuk pengelasan adalah sebanyak 2,2 batang.

(19)

T= L

Km Km = Koefisien elektroda ( 40 – 60 )

Dimana:

T = Waktu pengelasan L = Panjang pengelasan Km = Koefisien elektroda

T=676

50

¿13,52 menit

Maka total waktu produktif dan nonproduktif untuk proses pembuatan alat bantu penekan ban luar sepeda motor dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4.5 Waktu Pembuatan Alat

No Langkah Pengerjaan Waktu (menit)

Produktif Nonproduktif Total 1 Proses Pemesinan

 Proses bor 0.69 10 10.69

 proses gerinda 5 15 20

2 Proses Non Pemesinan

 Proses las 13.52 15 28.52

 Proses pengamplasan 15 10 25

 Proses pengecatan 15 15 30

3 Proses perakitan 25 5 30

(20)

4.6.2 Biaya Pembelian Bahan

Pembelian bahan jadi dan bahan setengah jadi merupakan bahan yang standart yang bisa digunakan pada pembutan alat bantu penekan ban luar sepeda motor ini, untuk lebih jelasnya pembelian komponen – komponen standar yang dibeli dipasaran dapat dilihat pada tabel 4.7 .

Tabel 4.7 Harga Pembelian Bahan

N

(21)

5. Piston

standar 1 buah 25.000 25.000

6.

Baut, mur

dan ring Standar M10, M12,

5

buah 1.000 5.000

7. Sill (o-ring) standar - 2 buah 1.500 3.000

8 Elektroda standar RB26

3 batang

2000 6000

9 Cat minyak Standar 0.5 liter

1

standar Kecil 2 buah 5.000 10.000

Jumlah harga keseluruhan (Rp) 145.500

Catatan * barang second

Maka biaya total pembelian bahan secara keseluruhan setelah dijumlahkan adalah Rp.145.500,- (seratus empat puluh lima ribu lima rastu rupiah).

(22)

Biaya operator adalah biaya yang dikeluarkan untuk kerja dalam pembuatan komponen – komponen dari pada alat yang menggunaka mesin hingga selesai. Dalam satu hari operator bekerja 8 jam, gaji operator dalam satu hari adalah Rp. 50.000,- (sumber bengkel Kesayangan Teknik Peunteut) alat ini selesai dikerjakan dalam waktu 6 jam, maka total upah operator adalah Rp. 37.500,- (tiga puluh tujuh ribu lima ratus rupiah)

4.6.4 Biaya Total Pembuatan Alat

Biaya total adalah jumlah daripada seluruh biaya yang dikeluarkan produsen untuk membuat satu unit alat bantu penekan ban luar sepeda motor. Biaya yang dikeluarkan selama proses pembuatan komponen sampai dengan proses perakitan dan juga biaya operator maka total harga keseluruhan alat penekan ban luar sepeda motor ini adalah :

Biaya total keseluruhan = Bpembelian bahan + B operator Rp = 145.500,- + 37.500,- Rp =

183.000,-Jadi, total keseluruhan biaya untuk proses pembuatan alat bantu penenkan ban luar sepeda motor adalah sebesar Rp. 183.000,- (seratus delapan puluh tiga ribu rupiah)

(23)

Apabila produsen menginginkan keuntungan dari penjualan produk adalah 15 % per produk tanpa tambahan pajak, maka harga jual produksi adalah sebesar :

Keutungan = B total keseluruhan x 15%

Rp = 183.000,- x 15%8

Rp = 27.450

Harga Jual = B total keseluruhan + keuntungan

Rp = 183.000,-+

27.000,-Rp =

Gambar

Tabel 4.1 Spesifikasi Alat Bantu Penekan Ban Luar Sepeda Motor
gambar 4.2 dan lampiran 5.
Gambar 4.2 dimensi dan ukuran piston
Gambar 4.4 Dimensi Dan Ukuran Rangka penahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah ada 2 Value Counter, perlu dilakukan Column Appender agar dapat digabung dan dihitung pengurangan nasabah yang memiliki TAGIHAN LANCAR. Berikut adalah salah satu

Untuk mengetahui perbedaaan hasil belajar mahasiswa Jurusan Biologi semester 2 tahun pembelajaran 2013/2014 pada mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah pada

Pada tabel 2, menunjukkan pengukuran intensitas medan magnet ELF tanpa menggunakan penghalang atap, intensitas radiasi medan magnet ELF di bawah SUTT 150 kV

Abdullah Nashih Ulwan dalam hal ini berpengalaman sebagai tenaga pengajar untuk materi pendidikan Islam di sekolah-sekolah lanjutan atas di Halab yaitu pada tahun 1954 dan dia

diajukan oleh Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Direktur Jenderal atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk memberikan persetujuan atau penolakan atas perubahan

(1) Tugas Pokok Tim Pengawas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) adalah melakukan pengawasan terhadap larangan pemasukan, penyimpanan, pengedaran dan penjualan

Jumlah Layanan Banyak waktu yang terbuang saat pemillik jogja fitnes meminta laporan informasi presensi member karena banyak data yang harus dicari dalam bentuk arsip..

Pergeseran dan perubahan pemahaman wakaf tuan guru di Lombok terjadi karena memiliki latar belakang sangat beragam, yakni: Pertama, para tuan guru di Lombok memiliki