• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara (Studi Kasus pada BPA USU Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara (Studi Kasus pada BPA USU Medan)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbaikan mutu pendidikan merupakan salah satu komitmen pemerintah di

sektor pendidikan yang dituangkan dalam berbagai dokumen pemerintah seperti

GBHN dan Repelita. Mengenai mutu pendidikan dijelaskan pada pasal 1 ayat 17

UU RI Nomor 20 Tahun 2003; bahwa : “Standar nasional pendidikan adalah

kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia”. Minimal standar nasional pendidikan terdiri atas

standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus

ditingkatkan secara berencana (Pasal 35 ayat 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003).

Peran tenaga kependidikan sangatlah besar, terutama untuk mendukung

dan meningkatkan pendidikan dalam pembangunan, maka kepuasan tenaga

kependidikan dapat ditingkatkan oleh Perguruan Tinggi, sehingga menghasilkan

manfaat buat masyarakat maupun manfaat dalam organisasi. Kemampuan untuk

mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi dirasakan sangat perlu,

termasuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, karena saat ini banyak

tenaga kependidikan yang bekerja di perguruan tinggi belum menujukkan rasa

kepuasan bekerja, hal ini terlihat kurangnya perhatian organisasi.

Pegawai adalah asset atau kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka

adalah perencana, pelaksana, pengendali yang selalu berperan aktif dalam

(2)

kerja yang baik. Pegawai yang memiliki kepuasan tinggi dalam pekerjaannya

memiliki unjuk kerja yang lebih baik dalam menjalankan tugasnya dari pada

mereka yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya.

Kepuasan kerja dalam organisasi merupakan dampak atau hasil dari

keefektifan performance dan kesuksesan dalam bekerja. Kepuasan kerja yang

rendah adalah rangkaian dari menurunnya pelaksanaan tugas untuk bekerja,

meningkatnya absensi dan penurunan moral organisasi, Sedangkan pada tingkat

individu, ketidakpuasan kerja, berkaitan dengan meningkatnya stress kerja, dan

munculnya berbagai masalah psikologis dan fisik.

Handoko (2008) menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan emosional

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai

memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang

terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif pegawai terhadap

pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja terdiri dari maintenance factors (faktor

pemeliharaan) dan motivational factors (faktor motivator), (Mangkunegara,

2011).

Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja pegawai dapat dilihat dari

indikator kepuasan kerja diantaranya adalah perputaran tenaga kerja. Hal ini

sesuai dengan Mangkunegara (2011) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja

berhubungan dengan variabel-variabel perputaran tenaga kerja, tingkat absensi,

umur, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan. Ketidakpuasan kerja

telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan yang penting yang

(3)

perbaikan tingkat kepuasan kerja sehingga pegawai diharapankan dapat bekerja

dengan maksimal serta tercapainya tujuan organisasi.

Belum tercapainya tingkat kepuasan kerja tenaga kependidikan non dosen,

hal ini dapat dilihat dari faktor individu, faktor sosial dan faktor utama dalam

bekerja. Dalam Faktor individu tenaga kependidikan non dosen belum

menunjukkan kepuasan bekerja diakibatkan karena tidak menyukai pekerjaan

yang menantang, pimpinan tidak memberikan pekerjaan sesuai dengan latar

belakang pendidikan, kurang menyampaikan pekerjaan dengan jelas, belum

mencapai hasil pekerjaan yang maksimal dan tidak bertanggung jawab pada

pekerjaan.

Dalam faktor sosial yang sering mengakibatkan tenaga kependidikan non

dosen tidak mencapai kepuasan kerja yaitu tidak bersedia membantu sesama rekan

kerja, kurang menghargai hasil pekerjaan pegawai, tidak mau bekerja sama

dengan pegawai yang lain dan kurang berkomunikasi. Kemudia faktor utama

dalam bekerja yang tidak mencapai kepuasan kerja pegawai yaitu kurang fokus

dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasan dan adanya beban yang

dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan.

Fenomena yang terjadi dilingkungan Universitas Sumatera Utara akibat

belum terpenuhinya kepuasan kerja tenaga kependidikan non dosen sehingga

mengakibatkan masih ada beberapa kelemahan yang ditunjukkan oleh tenaga

kependidikan non dosen yaitu masih ada tenaga kependidikan non dosen tidak tepat

waktu masuk kantor, menunda tugas kantor, kurang disiplin waktu, ada yang tidak

menggunakan kelengkapan pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak

(4)

Dampak dari ketidakpuasan kerja tenaga kependidikan non dosen ada

sebagian yang tidak hadir tanpa pemberitahuan yang jelas sehingga berdampak

menurunnya pekerjaan yang dilakukan dan banyak pekerjaan menjadi terhambat

yang berpengaruh terhadap tujuan organisasi belum tercapai. Adanya

ketidakhadiran yang terjadi sehingga memberikan solusi buat organisasi dalam

memperbaikinya, salah satunya dengan meningkatkan semangat kerja tenaga

kependidikan secara individu.

Semangat kerja merupakan salah satu hal yang penting dalam organisasi

terutama yang menyangkut pekerjaan tenaga kependidikan. Semangat kerja pada

hakekatnya merupakan perwujudan dari moral yang tinggi, bahkan ada yang

mengidentifikasikan atau menterjemahkan secara bebas bahwa moral kerja yang

tinggi adalah semangat kerja. Dengan semangat kerja yang tinggi, maka pegawai

akan melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan dapat diharapkan

lebih cepat dan lebih baik. Semangat kerja merupakan sikap mental yang mampu

memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat dan

baik. Semangat kerja pegawai yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi

kerja dan efektivitas kerja.

Di dalam suatu instansi terdapat berbagai macam sistem sosial yang

berkembang yang saling berinteraksi menurut pola dan tujuan tertentu yang saling

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga membentuk

perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun dengan

lingkungannya. Suasana kerja yang kondusif, kerjasama yang kuat, menjaga

(5)

Faktor utama dalam pekerjaan merupakan karakteristik yang membedakan

antara individu satu dengan individu lainnya yang dapat mempangaruhi perilaku

individu itu sendiri dalam bekerja. Jika organisasi hanya memperhatikan tentang

pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa memikirkan faktor utama dalam bekerja,

maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi sekalipun tidak akan

memberikan hasil yang optimal dalam bekerja, karena yang bersangkutan tidak

dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dalam bekerja.

Keluhan-keluhan yang paling sering dirasakan oleh sebagian besar tenaga

kependidikan non dosen yang dirasa ada kemiripan digabung dengan

keluhan-keluhan yang agak mirip. Secara garis besar keluhan-keluhan tenaga kependidikan non

dosen Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Keluhan yang dirasakan Tenaga Kependidikan non dosen Universitas Sumatera Utara

No Keluhan yang dirasakan

1 Pimpinan kurang mendengarkan aspirasi tenaga kependidikan

2 Hubungan teman sekerja yang kurang baik

3 Informasi yang diberikan atasan kurang akurat sehingga dalam

menyelesaikan pekerjaan selalu terkendala.

4 Kurang memperhatikan kebersihan kantor

Sumber : Biro Administrasi USU, 2014

Perlu adanya perhatian tingkat kepuasan kerja tenaga kependidikan non

dosen sehingga diharapankan tenaga kependidikan dapat bekerja dengan

maksimal dan tujuan organisasi tercapai dengan baik. Adanya hubungan antara

kepuasan kerja dengan faktor individu, faktor sosial dan faktor utama dalam

bekerja dikaitkan dengan adanya permasalahaan mengenai absensi dan keluhan

tenaga kependidikan maka perlu adanya pembenahaan dan perbaikan dalam tubuh

(6)

Perguruan tinggi dalam mewujudkan tujuan pendidikan tinggi seperti

yang diuraikan, diperlukan prasarana dan sarana pendidikan yang memadai

seperti gedung dan peralatannya, laboratorium dan perpustakaan, memiliki

kurikukulum serta program penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan

yang efisien dan efektif dibarengi dengan adanya program pengabdian

masyarakat yang jelas serta tenaga kependidikan yang dapat menunjukkan sikap

yang baik dalam berupaya memajukan organisasi.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka masalah yang akan

dicari melalui penelitian ini adalah tidak tercapainya kepuasan kerja tenaga

kependidikan sehubungan dengan masalah tersebut maka perumusan masalah

yang akan dicari jawabannya adalah : Bagaimana pengaruh faktor individu, faktor

sosial dan faktor utama dalam bekerja terhadap kepuasan Kerja Tenaga

Kependidikan pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara?.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

faktor individu, faktor sosial mempengaruhi kepuasan Kerja Tenaga

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara sebagai bahan

masukan dalam meningkatkan kepuasan kerja dengan faktor-faktor yang

mendukung yaitu faktor individu, faktor sosial dan faktor utama dalam

bekerja.

2. Menambah khazanah penelitian ilmiah bagi Program Studi Magister

Manajemen Sekolah Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang Ilmu

Manajemen khususnya mengenai manajemen sumber daya manusia

tentang Faktor Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja Tenaga

Kependidikan Universitas Sumatera Utara.

4. Bagi Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam mengkaji

masalah yang akan diteliti mengenai variabel selanjutnya.

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dalam penulisan geladikarya ini dibatasi hanya pada :

a. Ruang lingkup penelitian meliputi pengaruh faktor individu, faktor sosial

dan faktor utama dalam bekerja terhadap kepuasan Kerja Tenaga

Kependidikan pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.

b. Tenaga kependidikan yang berstatus pegawai negeri sipil atau non dosen

Gambar

Tabel 1.1 Keluhan yang dirasakan Tenaga Kependidikan non dosen Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Sebagai Konsumen Yang Mengalami Malpraktik Jasa Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta Kabupaten Kutai Timur

Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan1. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran

Nilai bilangan oksiran minyak terepoksidasi yang diperoleh pada penelitian ini yaitu 3,9% lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh Petrovic (2001) yaitu sebesar

példák is döntő fontosságúak lehetnek alakváltozataikkal vagy írásmódjukkal. Egy hosz- szú vagy rövid jelölés különbsége mögött állhatnak nyelvjárási

Maka akan didesain filter harmonisa untuk memperbaiki permasalahan faktor daya dan voltage bus magnitude yang terjadi pada sistem kelistrikan Pabrik Semen

[r]

Secara empiris dilapangan seringkali dijumpai bahwa para petani produsen tampaknya tetap saja menghadapi fluktuasi harga terutama saat panen, dan para pedaganglah