• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KADAR SERUM PROSTATE SPECIFIC ANTIGEN (PSA) PADA PASIEN POLIKLINIK

UROLOGI RSUP H. ADAM MALIK

Oleh:

WIDYA MANJA PUTRI

110100064

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”

Oleh:

WIDYA MANJA PUTRI

110100064

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik

Nama : Widya Manja Putri

NIM : 110100064

Pembimbing Penguji I

(dr. Syah Mirsya Warli, SpU) NIP. 19650505 199503 1 001

(dr. Melvin NG Barus, M.Ked(OG), SpOG) NIP. 19741107 200502 1 001

Penguji II

NIP. 19700908 200003 2 001 (dr. Nurchaliza H Siregar, Sp.M)

Medan, 12 Januari 2015 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

NIP. 19540220 198011 1 001

(4)

ABSTRAK

Prostate Specific Antigen (PSA) merupakan glycoprotein spesifik untuk prostat namun tidak untuk kanker prostat, yang normalnya terkonsentrasi di prostat dan kadarnya sangat rendah di serum. Kadar serum PSA mengalami peningkatan pada beberapa gangguan prostat, sehingga dapat digunakan untuk diagnostik dini dan parameter berkelanjutan pada BPH dan kanker prostat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor resiko terjadinya BPH dan kanker prostat, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kadar serum PSA pada pria dengan IMT normal dan rendah cenderung lebih

tinggi daripada pria overweight dan obese.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi usia, IMT, dan kadar serum PSA, serta hubungan antara IMT dan kadar serum PSA pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik.

Penelitian ini merupakan studi cross sectional menggunakan data rekam

medik pasien dengan gejala LUTS pada Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik.

Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dari Juli hingga

Nopember 2014 dengan mengeksklusi pasien yang menjalani operasi prostat atau tindakan yang berhubungan dengan prostat <3 bulan, retensi urin akut, akut dan kronis prostatitis, dan kateterisasi <5 hari.

Hasil penelitian menunjukkan total 125 sampel dengan usia rerata 66,2 tahun, IMT rerata 23,22827 (BB berlebih), dan kadar serum PSA rerata 11,9880 ng/ml. Hasil analisis korelasi Spearman didapatkan nilai IMT berkorelasi negatif terhadap kadar serum PSA (p=0,001; r=-0,368). Dimana rerata kadar serum PSA untuk IMT kurus (mean IMT=17,209; mean PSA=33,459ng/ml; n=16) dan IMT normal (mean IMT=22,299; mean PSA=10,172ng/ml; n=72) >10ng/ml, sedangkan untuk IMT berat badan lebih (mean IMT=25,976; mean PSA=8,664ng/ml; n=11) dan obese (mean IMT=28,343; mean PSA=5,212ng/ml; n=26) <10ng/ml. Dari analisis regresi linier didapatkan sebuah persamaan, kadar serum PSA = 59,478 – 2,044(nilai IMT) + e, dimana IMT mempengaruhi 12,4%

kadar serum PSA (p=0,001; R square=0,124).

Dari penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan antara IMT dengan kadar serum PSA.

(5)

ABSTRACT

Prostate Specific Antigen (PSA) is a specific glycoprotein for prostate but not for prostate cancer, which is normally concentrated in prostate and very low in serum. Serum PSA levels increased in some prostate problems, so it can be used for early diagnostics and continuous parameters in BPH and prostate cancer. Several studies have suggested that obesity is a risk factor for BPH and prostate cancer, but recent studies have suggested that serum PSA levels at normal BMI and lower tended to be higher than the overweight and obese.

This study aimed to determine the distribution of age, BMI, and serum PSA levels, as well as the relationship between BMI and serum PSA levels in patient Polyclinic of Urology RSUP H. Adam Malik.

This study was a cross sectional study using medical records of patients with LUTS in Polyclinic of Urology RSUP H. Adam Malik. The sampling technique was total sampling from July to November 2014. Patients who have had prostate surgery or actions associated with prostate <3 months, acute urinary retention, acute and chronic prostatitis, and catheterization <5 days were excluded.

The result showed a total 125 samples with mean age was 66.2 years, mean BMI was 23.22827 (overweight), and mean serum PSA levels was 11.9880ng/ml. Spearman’s correlation analysis showed that BMI was negatively correlated with serum PSA levels (p=0.001; r=-0.368). Serum PSA levels at normal BMI (mean IMT=22.299; mean PSA=10.172ng/ml; n=72) and lower (mean IMT=17.209; mean PSA=33.459ng/ml; n=16) >10ng/ml, whereas at overweight (mean IMT=25.976; mean PSA=8.664ng/ml; n=11) and obese (mean IMT=28.343; mean PSA=5.212ng/ml; n=26) <10ng/ml. Linier regression analysis yields an equation, levels of serum PSA= 59.478 - 2.044(BMI values) + e, and IMT affects 12.4% of the serum PSA levels (p=0.001; R square=0.124).

The conclusion showed that there is a relationship between BMI and serum PSA levels.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah SWT, sumber segala nikmat yang telah melimpahkan rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan sebagai tugas akhir yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dan juga shalawat serta salam penulis kepada Rasulullah SAW, para sahabat dan keluarganya.

Dalam menyelesaikan penelitian yang berjudul “Hubungan Indeks Massa

Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien

Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik”, penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan. Namun karena bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun material, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :

1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD.KGEH, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Sumatera Utara.

2. dr. Syah Mirsya Warli, SpU selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberi bimbingan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini.

3. dr. Melvin Ng Barus, M.Ked (OG), SpOG dan dr. Nurchaliza H.

Siregar, SpM selaku dosen penguji yang banyak memberikan masukan untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini.

4. Yang terhormat dan tercinta, kedua orang tua penulis, Ayahanda

Kamaruddin dan Ibunda Asnidar yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, doa, dan semangat serta bantuan materil selama ini. Serta terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada adik dan keluarga besar yang telah memberikan masukan dan dukungan.

5. Untuk sahabat-sahabat tercinta Tgk. Nurhasannah, Fenti Nofita Sari,

(7)

untuk masukan-masukan maupun informasi yang mendukung penelitian ini.

6. Untuk teman satu dosen pembimbing Nichi Firani yang sudah

membantu dan mendukung selama proses penelitian.

7. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun

telah memberikan kontribusinya pada penelitian ini

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahan penulisan maupun kemampuan ilmiah. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang.

Medan, Januari 2015 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR SINGKATAN ………. xii

DAFTAR LAMPIRAN ………...……… xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ………..… 1

1.1. Latar Belakang ……….. 1

1.2. Rumusan Masalah ………. 2

1.3. Tujuan Penelitian ……… 2

1.3.1. Tujuan Umum ………... 2

2.3. Prostate Specific Antigen (PSA)………... 10

(9)

2.3.2.Jenis dan Nilai Kadar Serum PSA ……… 11

2.3.3.Hal-hal yang Mempengaruhi Kadar Serum PSA ………... 13

2.4. Hubungan IMT dengan Kadar Serum PSA ……… 15

Bab 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL………….17

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ………... 17

3.2. Definisi Operasional ………... 17

3.2.1. Indeks Massa Tubuh ………... 17

3.2.2. Kadar Serum Prostate Specific Antigen ………. 18

3.3. Hipotesa ……….. 18

BAB 4 METODE PENELITIAN………... 19

4.1. Jenis Penelitian ………. 19

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 19

4.3. Populasi dan Sampel ………... 19

4.3.1. Populasi ………. 19

4.3.2. Sampel ………... 19

4.4. Teknik Pengambilan Data ……….. 20

4.5. Metode Analisis Data ………. 20

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 21

5.1. Hasil Penelitian ………. 21

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ……….……. 21

5.1.2. Karakteristik Responden ………... 21

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi internasional IMT untuk dewasa ………. 5

Tabel 2.2. Klasifikasi IMT Asia menurut IOTF ……... 5

Tabel 2.3. Klasifikasi indeks massa tubuh di Indonesia ………... 6

Tabel 2.4. Protein sekresi mayor kelenjar aksesoris genitalia pria …………... 10

Tabel 2.5. Molecular Forms of Prostate-Specific Antigen ………. 12

Tabel 2.6. Rata-rata nilai normal kadar PSA menurut umur ……….. 13

Tabel 3.1. Klasifikasi indeks massa tubuh di Indonesia ………. 17

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan usia ………... 22

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan IMT ………... 22

(11)

DAFTAR GRAFIK

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Rongga panggul pria ……….. 8

Gambar 2.2. Organ prostat ……… 8

Gambar 2.3. Zona pada prostat menurut McNeal ……….………. 9

(13)

DAFTAR SINGKATAN

ACT : α1-antichymotrypsin

AUA : American Urologic Association BMI : Body Mass Index

BPH : Benign Prostate Hyperplasia

CDC : Centers for Disease Control and Prevention DRE : Digital Rectal Examination

DXA : Dual-energy X-Ray Absorptiometry hK2 : human Kallikrein 2

IMT : Indeks Massa Tubuh

IOTF : International Obesity Taskforce

LUTS : Lower Urinary Tract Symptoms

PSA : Prostate Specific Antigen

PSP-94 : Prostate-Specific Protein 94

SPSS : Statistic Package for Social Science

TRUS : Trans Rectal Ultrasonography

TURP : Transurethral Resection of the Prostate

WHO : World Health Organization

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Data Induk Subjek Penelitian

Lampiran 3 Output Data Hasil Penelitian

Lampiran 4 Lembar Ethical Clearance

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi pengelolaan Alokasi Dana Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul

Apabila Universitas Jenderal Soedirman dalam memberikan pelayanan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai dengan Standar

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Bantul

(1) Guru yang bertugas pada satuan pendidikan layanan khusus, berkeahlian khusus, atau dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional yang tidak dapat memenuhi

[r]

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI DAN JASA LAINNYA.. Klaten, 18 Juli 2011 Nomor : 027/06.J.ULP/083

Dengan keterampilan yang telah dilatih secara khusus, seorang Hypnotist dapat membuat filter orang lain terbuka, sehingga selanjutnya ia dapat memasukkan berbagai saran, mulai

Wonosari 95,200,000 Dispertan PEMENANG Nama Penyedia