• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PERAN UMKM DENGAN PEMBERDAY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OPTIMALISASI PERAN UMKM DENGAN PEMBERDAY"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI PERAN UMKM DENGAN PEMBERDAYAAN

BERBASIS BAGI HASIL

Oleh: Syahrizal Fauzi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat. Di Indonesia, UMKM saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. Dari statistik dan riset yang dilakukan, UMKM mewakili jumlah kelompok usaha terbesar. UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran kita untuk mengembangkan UMKM di Indonesia agar terciptanya kesejahteraan masyarakat.

Pengertian Usaha Kecil Menengah berdasarkan UU No 20 Tahun 2008

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria memiliki kekayaan bersih paling banyak 50juta tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 300juta.

(2)

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria memiliki kekayaan bersih lebih dari 500juta sampai dengan paling banyak 10milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2,5milyar sampai dengan paling banyak 50 milyar.

UMKM mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan ppenyerapan tenaga kerja, UMK juga berperan menditribusikan hasil-hasil pembangun. Selama ini UMKM telah berkontribusi pada Produk Domestik Bruto(PDB) sebesar 57-60% dan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja nasional (Profil bisnis UMKM oleh LPPI dan BI tahun 2015)

Sebagai salah satu penggerak roda ekonomi negeri, UMKM berjalan bukan tanpa hambatan. Seperti yang diungkapkan oleh Andika Chandra S. dan R.R. Retno Ardianti dalam penelitiannya pada tahun 2014 Berikut adalah beberapa hambatan dalam pertumbuhan usaha:

1. Permodalan

2. Manajerial (keahlian manajemen)

3. Lokasi dan Jaringan

4. Ekonomi dan Teknologi

5. Kompetisi

6. Kejahatan dan Korupsi

7. Tenaga kerja

8. Infrastruktur

(3)

Permodalan menjadi permasalah yang kompleks bagi kebanyakan UMKM di Indonesia untuk berkembang. Peran pemerintah sangatlah penting untuk mendukung keberlangsungan UMKM, salah satu program yang dicanangkan pada pemerintahan SBY, yakni program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dimana Pemerintah menggandeng perbankan untuk mendukung pelaku usaha dengan memberikan pinjaman/kredit dengan ketentuan dan kriteria yang telah ditetapkan. Salah satunya dengan pengembalian modal yang disertai dengan bunga sebesar 7-9% disetiap angsurannya.

Namun, disatu sisi dengan diterapkannya sistem bunga pada perkreditan, usaha kecil masyarakat belum tentu dapat memenuhi kewajiban yang harus dilakukan(Pengembalian jumlah modal). Karena dalam dunia usaha tidak bisa kita pastikan, apakah usaha yang akan kita laksanakan nanti mendatangkan keuntungan atau bahkan bisa mngalami kerugian. Hal itulah yang dapat memberatkan pelaku usaha kecil menengah.

Dalam ekonomi syariah, kita mengenal pembiayaan berbasis bagi hasil, adapun macam-macam akad yang berbasis bagihasil ada empat yakni, Mudhorobbah, Musyarokah, Muzara’ah, dan Masaqah. Namun dalam praktiknya akad yang paling banyak dipakai ialah Mudharabbah dan musyarakah.

(4)

Perbedaan antara bunga dan bagi hasil

Untuk lebih jelas memahami perbedaan konsep bunga dan bagi hasil, maka penulis mencoba memberikan gambaran umum, melalui tabel dibawah ini,

Bunga Bagi Hasil berpedoman pada kemungkinan untung-rugi

Besarnya persentase erdasarkan pada jumlah paa jumlah uang(Modal) yang dipinjamkan.

Besarnya resiko bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha rugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua pihak. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedag beranjak naik.

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peninkatan jumlah pendapatan.

Sumber: Bank syariah dari teori ke praktek

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam permasalahan UMKM

Seperti yang telah diulas sebelumnya, ada hambatan lain yang membuat UMKM sulit untuk berkembang, yakni kurangnya pemberdayaan dalam mengembangkan inovasi produk serta hal lain terkait pengembangan usaha, seperti membuat laporan keuangan dengan baik serta manajemen perusahaan yang terbilang masih “amburadul”.

(5)

Gagasan mengenai konsep Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Bagi Hasil untuk UMKM.

Disini penulis mecoba memberikan suatu gagasan Jika seandainya pemerintah membentuk suatu lembaga Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Bagi Hasil (LPMBBH) yang dimiliki oleh setiap desa dibawah struktur dinas pemberdayaan masyarakat dan desa. Lembaga ini merupakan lembaga yang dibentuk, Disahkan, Serta dinaungi oleh pemerintah. Bergerak untuk memberdayakan UMKM, memberikan pembiayaan Berbasis bagi hasi, seperti pembiayaan akad mudhorobbah untuk kegiatan usaha yang baru akan dibuat, serta akad musyarokah untuk pengembangan UMKM yang sudah berjalan. Tentu dengan kriteria dan persyaratan pengajuan yang melalui proses tertentu agar usaha yang akan dijalankan tidak main-main.

Konsep yang ditawarkan:

Dana desa yang digelontorkan pemerintah untuk pengembangan desa (Satu Desa Satu Milyar), sebagian di alokasikan untuk pembangunan dan sebagian lain dialokasikan untuk kegiatan LPMBBH. Atau diajukan saat merumuskan APBN sebagai salah satu kiat memajukan ekonomi negeri

Adapun bagan konsep yang penulis tawarkan:

Pemerintah (Kemendes)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Pengelolaan Dana 1 Desa 1 M disetaip Desa)

LPMBBH Pembangunan

infrastruktur desa

-Membangun jembatan

-Membangun masjid

-Dan Lain-Lain -Permodalan UMKM

-Pelatihan

-Pengawasan

(6)

Dengan adanya lembaga seperti apa yang digambarkan diatas, penulis berharap peran ekonomi syariah semakin terlihat dalam upaya menumbuhkan perekonomian negara Indonesia. Pemerintah sebagai payung tertinggi memiliki peran yang sangat vital untuk membangun, memngembangkan serta memmberdayakan usaha kecil menengah sebagai senjata jitu dalam mengurangi angka kemiskinan yang disebabkan oleh pengangguran.

Referensi

Dokumen terkait

Dramatari tradisional ini berkembang di seluruh kabupaten dan kota di Bali, dan topeng yang menjadi fokus dari dramatari topeng merupakan seni pertunjukkan yang bisa ditampilkan

Berdasarkan pernyataan di atas, yaitu penelitian tentang Tari Legong Lasem gaya Peliatan di Bengkel Tari Ayu Bulan, maka peneliti dalam kesempatan ini menggunakan

Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta pelatihan, adapun manfaat yang didapat oleh peserta pelatihan adalah menumbuhkan minat guru dalam

Berdasarkan hasil validasi cipta lagu yang telah peneliti lakukan pada saat “Pelatihan Penciptaan Lagu Anak Usia Dini bagi Guru PAUD di Kabupaten Kediri” yang

1. Proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Nurul Huda Banyuputih Batang tersirat satu kegiatan yang utuh terpadu dan tidak terpisahkan antara guru dan

Bendahara Pengeluaran Un