“
ANALISA PERBANDINGAN HASIL OUTPUT
PEMBEBANAN TRAFO DENGAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI
DAN FUZZY LOGIC METODE SUGENO
”
Oleh :
Donny Prasetyo Santoso (7311040003)
Departemen Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
email : donnysantoso35@yahoo.co.id
ABSTRAK
Permasalahan yang timbul di dunia ini seringkali mengandung ketidakpastian, logika fuzzy merupakan salah satu metode untuk melakukan analisis sistem yang mengandung ketidakpastian. Pada penelitian ini digunakan metode mamdani atau sering juga dikenal dengan metode Min – Max. Perancangan sistem untuk mendapatkan output dilakukan dalam tahap – tahap (a) pembentukan himpunan fuzzy, (b) Aplikasi fungsi implikasi, (c) membentuk aturan – aturan, (d) penegasan (defuzzifikasi).Optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 fasa dengan melaksanakanpenyeimbangan beban pada dasarnya adalah akan memberikan beban pada transformatortersebut yang sesuai dengan kapasitas Transformator serta memberikan beban yangdiperbolehkan sesuai dengan SPLN.
1. PENDAHULUAN
Ide himpunan fuzzy (fuzzy set) di awali dari matematika dan teori system dari L.A Zadeh, pada tahun 1965. jika diterjemahkan, “fuzzy” artinya tidak jelas/buram, tidak pasti. Himpunan fuzzy adalah cabang dari matematika yang tertua, yang mempelajari proses bilang random: teori probailitas, statistik matematik, teori informasi dan lainnya. Penyelesaian masalah dengan himpunan fuzzy lebih mudah dari padadengan mengunakan teori probabilitas (konsep pengukuran). Fuzzy Logic dapat dikatakan sebagai logika baru yang lama, sebab ilmu tentang logika modern dan metodis baru ditemukan pada tahun 1965, padahal sebenarnya konsep tentang fuzzy logic itu sendiri sudah ada sejak lama.
Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik input data kedalam nilai keanggotaanya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Derajat Keanggotaan(membership function) adalah : derajat dimana nilai crisp dengan fungsi keanggotaan ( dari 0 sampai 1 ), juga mengacu sebagai tingkat keanggotaan, nilai kebenaran, atau masukan fuzzy. Label adalah nama deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah fungsi keanggotaan. Fungsi Keanggotaan adalah mendefinisikan
fuzzy set dengan memetakkan masukan crisp dari domainnya ke derajat keanggotaan.
Gambar 1. Tahapan Perancangan Pengendali Logika Fuzzy
2. PEMBAHASAN
Dalam menggunakan logika fuzzy kali ini menggunakan plant yang sudah dimodelkan menjadi transfer function berikut ini
3. HASIL SIMULASI
a) Simulasi Fuzzy metode Mamdani
b) Simulasi Fuzzy metode Sugeno
Gambar 2. Gambar Perancangan Fuzzy Logic
Gambar 3. Gambar Gelombang Output Fuzzy Logic Dengan Metode Mamdani
Gambar 4. Gambar Gelombang Output Fuzzy Logic Dengan Metode Sugeno
Set Point : 0.5
Parameter Max.
Point
tr (s)
ts (s)
Metode Mamdani 0.55 21 61,5
Metode Sugeno 0.5 24 63
Tabel 2 : Tabel unjuk kerja output respon
4. ANALISA
. Pada fuzzy karena tidak menggunakan perhitungan secara matematis maka terdapat aturan. Aturannya yakni Fuzzy If-Then (atau disebut juga aturan fuzzy, fuzzy implikasi, atau pernyataan kondisional Fuzzy) adalah aturan yang digunakan untuk merumuskan relasi conditional antara 2 atau lebih himpunan fuzzy
MOV (Maximum Overshoot) merupan nilai maksimum yang nilainya melebihi SP. Untuk nilai time rise diambil dari waktu 90% MOV Sedangkan ts (time settling) merupakan waktu dimana saat kondisi gelombangnya sudah steady state.
Pada percobaan pembebanan trafo ini nilai inputnya adalah pembebanan trafo dan tegangan.Untuk output yang dicara adalah nilai dari faktor daya.Pada percobaan dengan metode mamdani hasil faktor daya 0,423 sedangkan dengan metode sugeno faktor daya dari hasil simulasi 0,5.Perbedaan antara kedua metode ini adalah pada proses defuzzifikasi dan metode yang yang paling cocok untuk menentukan pembebanan trafo dan hasil faktor daya adalah dengan metode mamdani karena dengan rulebase yang lebih jelas.Dengan menentukan pembebanan trafo dengan fuzzy logic maka dapat ditentukan berapa lama Lifetime dari trafo tersebut apabila dibebani dengan nilai-nilai tertentu.
5. KESIMPULAN
1. Nilai overshoot lebih besar pada metode mamdani namun cepat turun ke posisi steady state
2. Nilai time rise lebih cepat 3 sekon pada metode mamdani
3. Nilai settling time berselisih 1,5 sekon
6. DAFTAR PUSTAKA
(1) Nasution, Helfi.2012.Implementasi Logika Fuzzy Pada Sistem Kecerdasan Buatan. Jurnal ELKHA Vol.4,No.2,Oktober 2012 (2) Yazid, Edwar.2009.Penerapan Kendali