• Tidak ada hasil yang ditemukan

bekerja dalam konteks organisasi. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "bekerja dalam konteks organisasi. doc"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tanpa mengalami hambatan yang berarti.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kasus ini berisi paparan tentang bekerja dalam konteks organisasional.

Seperti fitrah manusia, tidak ada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan penyusunan tugas makalah ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terlewatkan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna untuk perbaikan pada penyusunan tugas berikutnya.

Bandung, Mei 2016

Penyusun

(2)

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Pokok Bahasan...2

C. Tujuan...2

PEMBAHASAN...3

A. Hakekat Organisasi...3

1. Memahami Organisasi dan Strukturnya...3

2. Rencana Organisasi...3

3. Struktur Organisasi...4

4. Bagan Organisasi...5

5. Struktur Informal...5

6. Iklim Organisasi...6

7. Mengelola Sumber Daya...7

8. Fitur Anggaran...9

9. Sumber-Sumber Pendapatan...10

B. Organisasi Pelayanan Sosial...13

1. Meningkatkan Layanan...13

2. Melakukan Suatu Kajian Pemanfaatan...14

3. Perencanaan Program Jaminan Kualitas...15

PENUTUP...17

A. Simpulan...17

Daftar Pustaka...18

(3)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesejahteraan sosial dalam pengertian yang dikemukakan oleh Friedlander (1982) yaitu sistem yang terorganisir dari institusi dan pelayanan sosial, yang dirancang untuk membantu individu ataupun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan.

Sistem yang terorganisir dan pelayanan sosial merupakan tools yang diperlukan dalam upaya pencapaian kesejahteraan. Lebih jauh lagi, lembaga organisasi merupakan wujud dari sistem yang terorganisir tersebut. Dalam dunia kesejahteraan sosial, lembaga organisasi ini sering disebut dengan Human Service Organization (HSO) atau organisasi pelayan masyarakat atau yang disebut dengan Non-Governance Organization (NGO).

Istilah yang bermacam – macam tersebut memiliki makna yang sama karena bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat sesuai dengan UU Kesejahteraan Sosial No.11 tahun 2009 yang berbunyi :

“Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhnya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.

Kesejahteraan sosial dapat diwujudkan dengan adanya manajeman kasus yang dijalankan oleh manajer kasus. Manajer kasus harus dapat menjalankan perannya dalam konteks organisasional. Adapun peran dari manajer kasus adalah membantu mengakses dan mengkoordinasikan pelayanan, sehingga kelompok klien yang sangat rawa mendapatkan pelayanan yang komprehensif secara berkesinambungan dari waktu ke waktu. Selain itu adalah; untuk menilai kebutuhan-kebutuhan klien, menyusun rencana pelayanan, mengatur penyediaan pelayanan yang cocok bagi klien, memonitor kualitas dari pelayanan dan kesinambungan kontak dengan klien tersebut.Dalam makalah ini akan membahas bagaimana peran tim manajemen kasus dalam organisasi pelayanan sosial.

B. Pokok Bahasan

Pokok bahasan dalam makalah ini yaitu :

(4)

1. Hakekat Organisasi

2. Organisasi Pelayanan Sosial

C. Tujuan

Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk :

1. memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kasus.

(5)

PEMBAHASAN

A. Hakekat Organisasi

1. Memahami Organisasi dan Strukturnya

Manajer kasus yang efektif, seseorang harus memahami organisasi dan strukturnya. Pengetahuan ini sangat membantu dalam tiga cara. Pertama, menjadikan manajer kasus lebih memahami tanggung jawab pekerjaannya dan bagaimana mereka berhubungan dengantujuan dari lembaga dan tujuan unit tertentu. Kedua, manajer kasus dapat membantu memenuhi tujuan klien lebih mudah jika mereka menggunakan prosedur badan dengan benar. Akhirnya, setelah manajer kasus memahami iklim organisasi, mereka dalam bekerja dapat masuk dengan tepat ke dalam konteks badan tersebut. Mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka, berapa banyak otonomi yang mereka miliki, dan yang dapat membantu situasi sulit yang mereka hadapi. Manajer kasus menghadapi hambatan dalam berbagai pengaturan; pengetahuan tentang lingkungan kerja tertentu membantu untuk mengidentifikasi hambatan dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

2. Rencana Organisasi

Beberapa dokumen dapat menjelaskan rencana lembaga secara terstruktur. Salah satunya adalah pernyataan misi instansi bersangkutan. Pernyataan penting lainnya adalah tujuan, sasaran, dan kebijakan dan prosedur (Ellis & Hartley. 1999;. Gillies199; Lewis & Packard.2000;. Morgan & Hiltner1992; Porter-O'Grady 0,1994). Pernyataan misi ini adalah ringkasan dari prinsip-prinsip badan, biasanya menyatakan tujuan yang luas dari organisasi yang sangat singkat dan menggambarkan populasi yang akan mendapatkan keuntungan dari kerja organisasi. Hal ini juga dapat menentukan nilai-nilai yang memandu semua keputusan, struktur lembaga, sumber dana, prioritas badan, dan pekerjaan staf. (Ellis & Hartley. 1999: Lewis & Packard.2000) pada pernyataan misi untuk lembaga nasional mengenai kesehatan mental, lembaga federal yang bertanggung jawab untuk penelitian di bidang kesehatan dan penyakit mental. Mengikuti pemberitahuan bahwa itu adalah ringkas memiliki fokus yang jelas pada penelitian, dan target

(6)

masyarakat sebagai penerima layanan. Contohnya misi dari lembaga nasional mengenai kesehatan mental adalah untuk mengurangi beban penyakit mental melalui penelitian. Mandat kesehatan masyarakat ini menuntut agar kita memanfaatkan alat ilmiah yang kuat untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, pengobatan dan, akhirnya pencegahan penyakit mental.

Setiap organisasi memiliki seperangkat kebijakan dan prosedur, beberapa di antaranya menyangkut perilaku seluruh karyawan. Dokumen tersebut seringkali sangats pesifik, prosedur yang menjelaskan dengan sangat rinci. Banyak mencerminkan standar praktek yang ditentukan oleh lembaga, serta persyaratan hukum yang didirikan oleh federal, negara, dan pemerintah lokal. Juga termasuk standar praktek yang didirikan oleh kode etik profesi atau oleh badan akreditasi profesional. Jarang deskripsi posisi secara akurat mencerminkan pekerjaan yang sebenarnya, tetapi berfungsi sebagai pedoman. Deskripsi pekerjaan tidak menentukan pekerjaan untuk manamanajer kasus yang bertanggung jawab, tetapi sering berubah dengan reorganisasi, tekanan ekonomi, dan perubahan kebutuhan populasi klien.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkanm dan dikoordinasikan secara formal. Dua hal penting dalam memahami struktur organisasi adalah otoritas dan akuntabilitas. Otoritas mengacu pada pengendalian sumber daya dan tindakan, sedangkan akuntabilitas mengacu pada tanggung jawab kepada orang lain dalam organisasi.

Rantai komando adalah garis wewenang yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan dapat menjelaskan pertanggung jawaban dalam organisasi. banyak lapisan profesional yang mungkin berada dalam suatu organisasi, setiap orang mempunyai wewenang dan bertanggung jawab pada bagiannya.

4. Bagan Organisasi

(7)

5

organisasi. bagan organisasi tersusun atas susunan bidang yang mewakili kantor-kantor, departemen, dan mungkin individu. Bidang yang terhubung oleh sebuah garis vertikal yang solid (tidak putus) merupakan jalur kewenangan.

Gambar : Contoh bagan Organisasi

Fungsi dari bagan adalah sebagai dokumen perencanaan organisasi, mendeskripsikan pekerjaan, dan sebagai rantai komando.

5. Struktur Informal

Struktur informal adalah agen pendukung dalam suatu organisasi yang memiliki banyak fungsi, salah satunya dapat membantu memnuhi kebutuhan pengawas, staf, dan manajer kasus. Maksud dari struktur informal ini adalah bagaimana sesama rekan kerja dapat memberikan saran kepada seluruh anggota organisasi salah satunya dalam menangani masalah klien, menangani masalah motivasi klien, mencari layanan, dan menggunakan kebijakan lembaga untuk membantu memenuhi kebutuhan klien. Struktur informal juga melibatkan pola alternatif aliran komunikasi, dengan lebih individual dalam organisasi dapat mempermudah dalam penerimaan penggunaan informasi dari akses yang ada di luar. Memiliki akses informasi ke luar mendukung dalam proses pengambilan keputusan.

(8)

dipertanggungjawabkan, maka dari itu informasi informal harus dipertimbangkandengan hati-hati.

6. Iklim Organisasi

Kondisi lingkungan kerja yang mempengaruhi bagaimana orang mengalami pekerjaan mereka adalah iklim organisasi. Iklim dalam hal ini susah dijelaskan karena , karena didasarkan pada nilai, sikap, dan perasaan orang dalam pengaturan kerja. Pengaruh iklim organisasi menunjukkan bahwa bagaimana manajer kasus melakukan pekerjaannya dan bagaimana mereka berhubungan dengan klien. Ada dua faktor yang mempengaruhi iklim organisasi, yaitu :

a. Kebijakan dan prosedur b. Pengawasan

(Ellis dan Hartley, 1999)

Setiap organisasi memiliki seperangkat kebijakan dan prosedur yang memandu perilaku karyawannya, ini dapat memberikan salah satu dari tiga sinyal kepada karyawan (McGregor, 1985a, 1985b; Ouchi, 1981). Pertama, Manajer kasus dalam lingkungan, sangat diawasi, memiliki tanggung jawab pekerjaan yang sangat jelas. Kebijakan dan prosedur secara sempit didefinisikan dengan baik. Kedua, dalam lingkungan yang kurang terstruktur, kebijakan dan prosedur memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih otonom, dan manajer kasus memiliki deskripsi pekerjaan kurang bertanggung jawab dan kaku. Ketiga, kerangkan kerja “keluarga”. Agen berinvestasi banyak waktu dan energi dalam manajer kasus dan mengharapkan loyalitas dari mereka daam bentuk komitmen jangka panjang dan fokus pada keunggulan (Ellis dan Hartley, 1999; Gillies, 1994; Morgan dan Hitlner, 1992).

(9)

7

menciptakan iklim yang tidak terlalu kaku. Misalnya, jia atasan mendorong otonomi, manajer kasus mungkin memiliki kebebasan untuk menentukan jadwal mereka sendiri, membuat rekomendasi akhir untuk pengobatan klien, dan membangun kesepakatan dengan organisasi lain, semua tanpa persetujuan (Ellis dan Hartley, 1999).

7. Mengelola Sumber Daya

Memahami konsep dasar penganggaran adalah hal penting bagi manajer kasus. Sebagian besar perencanaan dalam lembaga berhubungan langsung dengan alokasi sumber daya. Alokasi sumber daya mencakup menentukan jumlah staf, tingkat dukungan operasi, jumlah klien yang dilayani, program-program serta layanan yang tersedia untuk klien dan jumlah waktu yang dihabiskan manajer kasus pada tugas-tugas tertentu.

Karena biaya meningkat, dengan peningkatan simultan dalam jumlah klien yang memiliki kebutuhan yang kompleks, ada keharusan untuk menyalurkan setiap uang yang ada. Mengalokasikan sumber daya secara bijaksana membutuhkan pemahaman tentang anggaran dan aplikasi mereka untuk pekerjaan manajer kasus.

Apakah yang dimaksud anggaran yang tepat ?

Pengertian anggaran menurut Gillies (1994) adalah ekspresi numerik pada lembaga yang diharapkan dan pengeluaran yang direncanakan untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Gross dan Jablonsky (1979 ) anggaran adalah sebuah rencana tindakan. Penganggaran memiliki dua tujuan yaitu:

a. Perencanaan, merupakan pendekatan kreatif dan luas untuk pelayanan manusia

b. Pengendalian/ kontrol, membatasi dan dapat diukur

(10)

yang tersedia untuk menyediakan layanan. Revisi anggaran kemudian terjadi dalam parameter sumber daya yang tersedia. Hasil langkah kedua adalah anggaran dengan biaya direvisi untuk mencerminkan tujuan, sasaran, program dan jasa disesuaikan dengan dana yang benar-benar tersedia.

Pekerjaan manajer kasus dalam proses perencanaan dan penganggaran ditentukan oleh kebijakan organisasi dan prosedur. Tren yang berkembang sekarang adalah tren manajemen terhadap manajemen partisipatif dan tanggung jawab anggaran di tingkat unit,sehingga mungkin manajer kasus diminta untuk memberikan masukan ke dalam proses. Karena manajer kasus memilii pengetahuan tentang kebutuhan klien, tujuan departemen dan tujuan profesional dan tren baru dalam pemberian penelitian dan pengabdian; mereka dapat menawarkan rekomendasi membantu untuk memilih prioritas dan alokasi sumber daya.

Banyak manajer kasus yang terlibat langsung dalam penganggaran untuk klien masing-masing. Beberapa memiliki tanggung jawab untuk mengelola layanan untuk klien, mereka menghasilkan dan memantau anggaran untuk masing-masing dari mereka. Termasuk dalam hal mendefinisikan kebutuhan, menentukan prioritas, penyediaan layanan dan membayar untuk layanan yang diberikan. Biasanya dimulai dengan alokasi dana tetap dan daftar layanan yang dapat dibeli untuk klien yang memiliki satu set tertentu dari kebutuhan. Manajer kasus membantu menetapkan prioritas dan cara terbaik untuk menggunakan dana.

Alokasi sumber daya meluas ke bagaimana manajer kasus menggunakan waktu mereka. Waktu adalah sumber daya berharga dari manajer kasus, yang akan digunakan untuk bberbagai kegiatan, seperti asupan, perencanaan, koordinasi sumber daya, memantau kemajuan klien, advokasi, memberi konseling, mendidik, kerjasama lintas disiplin, membangun jaringan, dan menyelesaikan dokumen. Manajemen waktu setiap hari adalah keputusan sumber daya, dan penggunaan waktu harus terkait dengan hasil.

(11)

9

kontrol anggaran memiliki hubungan dengan pekerjaan manajemen kasus dalam hal bagaimana program dilaksanakan dan bagaimana kebutuhan terpenuhi. Perencanaan memperhitungkan sumber daya yang tersedia dan pembatasan pada penggunaanya. Mereka mungkin yang mengatur kebijakan tentang klien yang berhak menerima layanan.

8. Fitur Anggaran

Anggaran memiliki beberapa komponen pengeluaran yang diproyeksikan sebagai pengeluaran aktual dan keseimbangan (lihat Tabel 9.1) Proyeksi pengeluaran adalah biaya estimasi yang dibuat pada awal siklus anggaran, mereka menunjuk uang yang telah disisihkan untuk biaya dalam kategori tertentu. Pengeluaran yang sebenarnya merupakan uang yang telah dihabiskan di kategori yang diberikan sampai saat ini. Pada setiap saat dalam tahun anggaran, jelas apa yang telah dihabiskan disetiap kategori. Jumlah tersebut adalah jumlah yang dialokasikan untuk kategori tertentu dikurangi jumlah yang telah dikeluarkan.

Gaji yang dibayarkan kepada karyawan baik untuk memberikan layanan langsung ke klien atau untuk layanan tidak langsung, seperti administrasi dan supervise. Kebutuhan adalah kebutuhan uatuk menjaga kegiatan badan tersebut. biasanya barang-barang yang digunakan dalam waktu pendek atau digunakan dalam satu tahun. Contohnya adalah kertas, tinta, dan keperluan untuk perbaikan dan pembersihan. Peralatan meliputi mesin yang dibeli untuk tujuan tertentu, seperti komputer, mesin fotokopi, dan Peaiasan rekreasi Ini biasanya satu peaseluaan waktu.

(12)

Jumlah menunjuk jumlah keseluruhan yang telah dilakukan atau dikeluarkan. Seringkali anggaran disederhanakan dengan menggunakan hanya tiga kategori gaji, operasional dan modal. Kategori gaji adalah sama dengan anggaran disajikan dalam tabel 9.1. Usaha mencakup perlengkapan, peralatan penting, perjalanar, pelatihan dan komunikasi. Anggaran modal termasuk peralatan utama dan proyek bangunan.

9. Sumber-Sumber Pendapatan

Pendanaan untuk lembaga pelayanan manusia atau organisasi menentukan apakah suatu lembaga umum atau nirlaba (sukarela). Lembaga-lembaga publik atau pmerintahan ada oleh mandat publik dan menerima dana dari satu atau lebih dari sumber-sumber berikut: negara, federal, regional, kabupaten dan pemerintah kota. Departemen pelayanan manusia atau jasa anak-anak adalah contoh lembaga nirlaba atau organisasi tersebut didanai dengan kontribusi individu, pengumpulan dana, hibah yayasan, dan sumbangan perusahaan. Mereka juga diatur oleh sebuah dewan terpilih direksi. St Patricks pusat, yang Anda baca pada awal bab ini adalah contoh dari sebuah lembaga non-profit Hari ini perbedaan antara publik dan bukan menyediakan IOs tidak selalu jelas karena lembaga nirlaba semakin menyediakan layanan untuk lembaga-lembaga publik berdasarkan kontrak.

Baru-baru ini kategori ketiga untuk keuntungan lembaga, telah berkembang biak. Alasan peningkatan mereka adalah sumber daya yang terbatas untuk lembaga sukarela, dana pemerintah berkurang, dan waktu politik dan ekonomi yang berubah. Dua fumgsi panduan layanan pengiriman oleh untuk organisasi nirlaba (1) menyediakan layanan dan (2) menghasilkan uang, organisasi perawatan kesehatan, organisasi pengelolaan perawatan, dan perusahaan swasta adalah contoh organisasi publik tidak untuk profit atau nirlaba. Badan-badan dan organisasi sering menerima dari berbagai sumber. Empat aliran pendapatan utama didanai pregram pelayanan manusia: (1) federal, negara bagian dan lokal membiayai pemerintahan yang disponsori pendanaan, (2) hibah dan kontrak (3) biaya dan (4) pemberian swasta.

(13)

11

Medicaid, mereka mungkin penggantian biaya langsung untuk perawatan klien. Di masa lalu, ini dianggap pendanaan jangka panjang yang stabil dalam iklim saat ini dari kenaikan biaya, anggaran pemerintah seimbang, dan berkurangnya peran pemerintah dalam pelayanan manusia, dana tersebut kurang aman. Ada gerakan untuk mengalokasikau dukungan keuangan untuk tingkat daerah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan untuk mengembangkan program lebih dekat kemana masalah terjadi

Hibah dan kontrak. Banyak, lembaga menulis proposal untuk hibah dan mencoba untuk mengembangkan kontrak untuk pendanaan dari kedua lembaga pemerintah dan perusahaan swasta. Anggota staff yang kadang-kadang ditugaskan untuk menulis proposal untuk memperoleh hibah dan kontrak Lembaga Sponsor sering menetapkan prioritas dan mengatur pembatasan alokasi sumber daya Jika lembaga-lembaga pelayanan manusia dan populasi target mereka adalah untuk mendapatkan keuntungan dari pendanaan eksternal tersebut seperti, prioritas hibah dan kontrak harus sama dengan badan tersebut.

Biaya. Pendapatan dari biaya yang dihasilkan dalam dua cara. Pertama, banyak klien memiliki asuransi yang mencakup biaya layanan yang mereka terima. Asuransi ini dikelola melalui pihak ketiga dan pembayaran dilakukan sesuai dengan kebijakan dari perianjian asuransi. Dalam lingkungan pengelolaan perawatan, mungkin ada pembatasan pada jangkauan atau kuantitas layanan yang tersedia Biaya untuk layanan juga dikumpulkan dari individu yang memilih untuk tidak menggunakan asuransi mereka, yang telah melebihi jumlah asuransi akan membayar, atau yang tidak memenuhi syarat untuk dukungan pemerintah atau asuransi. Dalam kasus tersebut, biaya sering dinilai pada skala geser: Semakin tinggi pendapatan orang, semakin tinggi biaya, semakin rendah pendapatan, semakin rendah biaya.

(14)

Bagaimana lembaga didanai mempengaruhi proses manajemen kasus. Pendanaan pemerintah dan penggantian asuransi memiliki efek langsung terhadap layanan yang diberikan. Setiap perubahan dalam pendanaan memiliki potensi untuk memperluas, membatasi, atau mengubah layaran. Banyak program telah berubah dan waktu ke waktu sebagai pola pendanaan telah bergeser. Manajer kasus mungkin terlibat dalam penulisan hibah atau dapat berfungsi sebagai konsultan untuk mereka yang membuat aplikasi: mengerjakan hibah penulisan proyek memberi mereka kesempatan untuk berbicara untuk kebutuhan klien. Selain itu, manajer kasus mungkin terlibat dalam penggalangan dana. Selama bertahun-tahun penggalangan dana swasta adalah tanggung jawab dewan direksi dan direktur eksekutif. Sebegian Pemberian swasta menjadi bagiau lebih penting dari pendapatan lembaga, manajer kasus dapat bemarap untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan penggalangan dana.

Salah satu upaya lain yang berkaitan dengan pengaruh organisasi peran dan tanggung jawab manajer kasus dalam pelayanan manusia. Bagian selanjutnya membahas bagaimana lembaga yang melibatkan manajer kasus dalam proses peningkatan layananannya.

B. Organisasi Pelayanan Sosial 1. Meningkatkan Layanan

Dalam beberapa tahun terakhir, telah tejadi penekanan pada peningkatan penyediaan layanan yang berkualitas. Hal ini mengakibalkan penggunaan empat proses: menghubungkan hasil dengan biaya, melakukan penelaahan pemanfaatan, perencanaan kualitas - program jaminan dan mempromosikan perbaikan terus -menerus. Setiap proses membahas masalah kualitas dengan cara yang berbeda.

Apa itu kualitas ?

(15)

13

kualitas lebih. Tetapi ketika Anda mencoba untuk mengatakan apa itu kualitas selain dari hal-hal yang memilikinya, itu semua berjalan begitu saja! Tidak ada yang perlu dibicarakan. Tapi jika Anda tidak bisa mengatakan apa itu kualitas, bagaimana Anda tahu apa itu atau bagaimana Anda tahu bahkan ada?

Kualitas menurut (Kadir 2001:19),adalah tujuan yang sulit dipahami ,karena harapan para klien selalu berubah. Setiap standar baru ditemukan, maka klien akan menuntut lebih untuk mendapatkan standar baru lain yang lebih baru dan lebih baik. Dalam pandangan ini, kualitas adalah proses , bukan hasil akhir (meningkatkan kualits kuantitas ).

Kualitas menurut ISO 8402(Loh,2001:35) kualitas merupakan totalistas fasilitas dan karakteristik dariproduk atau jasa yang memenuhi kebutuhan,tersurat maupun tersirat .

Salah satu cara untuk mengidentifikasi kualitas layanan yang diberikan adalah untuk mengevaluasi program kaitannya dengan sumber daya ang dihabiskan ( Davis & Meier,2001; Gillies, 1994 )

program dan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan program ini harus dipertimbangkan terhadap pengeluaran.Hasil dicocokan dengan pengeluaran sebenarnya. Untuk melakukan evaluasi tersebut ,Feldman (1973,hal 44) menunjukan memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Tujuan dari organisasi ini ?

b. Apa program yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut ? c. Bagaimana masing-masing program dalam hal biaya manusia dan

keuangan ?

Hal analisis ini sangat membantu untuk seorang manajer kasus,untuk satu elemen yang paling membuat frustasi bagi menejemen kasus adalah sulitnya menentukan efektivitas sendiri dan efisiensi (Gillies,1994; Lewis & Packard,2000 Morgan & Hiltner,1992). Jika menejer kasus dapat mulai eghubungkan kegiatan mereka dengn tujuan organsasi (menggabungkan biaya layanan langsung ke klien ) dan biaya pelayanan yang diberikan (menggabungkan biaya langsung ke klien dengan layanan dukungan),mereka mulai melihat hubungan antara pekerjaan dan manfaat kepada klien mereka.

(16)

untuk mengawasi penyedia layanan dan monitoring biaya . Ini adalah tanggapan terhadap tuduhan bahwa pengelolaan perawatan pengganti keefektifan biaya untuk perawatan yang berkualitas.

2. Melakukan Suatu Kajian Pemanfaatan

Tujuan pemanfaatan dilakukan oleh rekan-rekan dalam sistem pelayanan manusia. Dua pendekatan yang digunakan selama injauan pemanfaatan (Corcoran & Ginericg, 1994; Tischler, 1990). Dalam tinjauan pra pengobatan, pengelola perawatan profesional harus meninjau dan menyetujui rencana pengobatan sebelum pelayanan. Kedua – mandat pendapat berlaku untuk negosiasi terentu. Gillies (1994) menyatakan bahwa kajian pemanfaatan ini dirancang untuk menentukan perawatan yang tepat untuk masalah klien atau kondisi, kusus yang sesuai dari proses pengobatan secara keseluruhan dan bagaimana rencana disampaikan harus direvisi.

Tinjauan pemanfaatan sering diterapkan karena pengobatan yang diberikan atas dasar pembayaran awal. Dengan kata lain, karena keterbatasan dana yang dialokasikan untuk setiap klien, penting untuk menilai kebutuhan klien dan biaya layanan yang relevan sebelum memberikan layanan tersebut. Tanggung jawab orang yang melakukan tinjauan pemanfaatan adalah untuk menyediakan untuk ukuran pengobatan yang mewakili penggunaan sumber daya terbaik dalam penerangan hasil yang diantisipasi.

3. Perencanaan Program Jaminan Kualitas

Fokus dari program jaminan kualitas dalam pelayanan manusia adalah pada pengembangan standar pelayanan klien (Davis & Meir, 2001, Gardner, 1992: Mullahy, 1998:Porter – O’Grady, 1994, Savitz, 1992). Relevan dengan pekerjaan manajer kasus adala dua kualitas – ukuran standar jaminan rencana pengobatan dan survei kepuasaan klien.

(17)

15

manajer kasus menyediakan kumpulan layanan yang sama untuk setiap klien. Ketika layanan yang berbeda, alasan harus disediakan. Untuk kualitas – jaminan proses menjadi nilai nyata, manajer kasus harus mampu menghubungkan penilaian dengan pelaksanaan dan dengan hasil positif.

Kepuasan klien adalah komponen lain kualitas – program jaminan. Sebagai kriteria yang dominan untuk mengevaluasi pekerjaan mereka, hal ini dilihat secara positif dan negatif oleh para profesional. Beberapa orang akan mempertanyakan kompetensi klien untuk menilai kualitas jasa (Savitz, 1992). Disisi lain, ada bukti bahwa klien yang senang dengan pengobatan mereka lebih mungkin untuk mengikuti rencana dan akan langsung dalam melaporkan apakah tujuan mereka telah tercapai (steffan, 1998).

Pendekatan akhir untuk meningkatkan kualitas layanan adalah perbaikan terus menerus (program kualitas total). Gerakan ini dimulai pada insustri tetapi cepat menjadi diterima sebagai bagian dari jaminan mutu dalam sistem pelayanan manusia (Feldman & Fitzpatrick, 1992; Hicks, Stallmeyer & Coleman, 1993). Supervisor dan manajer kasusu memiliki peran dalam setiap proses perbaikan yang berkelanjutan. Pengawas bertugas memberikan kepemimpinan yang mendorong semua staff untuk berpartisipasi dalam meningkatkan pelayanan. Manajer kasus diharapkan mampu memberikan kualitas kerja dan untuk berkolaborasi dengan orang lain dalam semangat kerja sama dan kerja tim.

Edward Deming (1986), pemimpin dalam gerakan kualitas total, menunjukan beberapa panduan untuk diamati jika pekerjaan terhadap kualitas dalam suatu organisasi adalah untuk berhasil. Pertama, perhatikan bahwa semua proses dan prosedur dapat ditingkatkan, sehingga setiap komponen dari proses ini adalah tunduk pada pengawasan dan perubahan mungkin. Pedoman lain dari Deming adalah pada kebutuhan pelanggan harus dipertimbangkan. Komponen ketiga adalah persyaratan kerja tim di seluruh unit dan departemen untuk memecahkan masalah dan memperbaiki hasil.

(18)

A. Simpulan

Menjadi manajer kasus yang efektif, seseorang harus memahami organisasi dan strukturnya. Pengetahuan ini sangat membantu dalam tiga cara. Pertama, menjadikan manajer kasus lebih memahami tanggung jawab pekerjaannya dan bagaimana mereka berhubungan dengantujuan dari lembaga dan tujuan unit tertentu. Kedua, manajer kasus dapat membantu memenuhi tujuan klien lebih mudah jika mereka menggunakan prosedur badan dengan benar. Akhirnya, setelah manajer kasus memahami iklim organisasi, mereka dalam bekerja dapat masuk dengan tepat ke dalam konteks badan tersebut.

Hakekat Organisasi meliputi : rencana organisasi, struktur dan bagan organisasi, iklim organisasi, mengelola sumber daya, fitur anggaran dan sumber-sumber pendapatan.

Beberapa tugas dan peran yang dijalankan manager kasus. Edward Deming (1986), pemimpin dalam gerakan kualitas total, menunjukan beberapa panduan untuk diamati jika pekerjaan terhadap kualitas dalam suatu organisasi adalah untuk berhasil. Pertama, perhatikan bahwa semua proses dan prosedur dapat ditingkatkan, sehingga setiap komponen dari proses ini adalah tunduk pada pengawasan dan perubahan mungkin. Pedoman lain dari Deming adalah pada kebutuhan pelanggan harus dipertimbangkan. Komponen ketiga adalah persyaratan kerja tim di seluruh unit dan departemen untuk memecahkan masalah dan memperbaiki hasil.

Jika agen yang berpartisipasi dalam program kualitas total, manajer kasus mungkin akan diminta untuk melakukan tinjauan rekan atau bergabung dengan lingkaran kualitas. Fitur lain dari perbaikan terus menerus adalah lingkaran kualitas dimana mereka yang melayani di tim manajemen kasus bekerja sama untuk memecahkan masalah.

(19)

Daftar Pustaka

Tim Dosen STKS Bandung. 2016. Modul Manajemen Kasus. Bandung : Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis, temuan, paparan data, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok materi persamaan garis

Konvencija navodi da brodovi koji prevoze 100 ili više osoba i redovito plove međunarodnim vodama duže od tri dana moraju imati kvalificiranog liječnika koji je

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa inokulasi multi isolat pelarut fosfat, pemberian pupuk SP36 dan pupuk organik cair bekerja sebagaimana mestinya sesuai

sekali tidak akan bisa memuaskan para peminat dunia pemikiran filsafat bila mereka dikategorikan sebagai para filsuf eksistensialis, karena (sebagaimana sudah disinggung di

“Harus merupakan suatu perbuatan manusia, perbuatan tersebut dilarang dan diberi ancaman hukuman, baik oleh undang-undang maupun peraturan perundang-undangan lainnya,

Contoh 4 :.. Mudah-mudahan bermanfaat ya, dan teman-teman dapat menentukan persamaan fungsi kuadrat dari contoh- contoh soal diatas. Dibawah ini diberikan contoh

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa konsep tanggung jawab mempunyai mempunyai hubungan dengan konsep keimanan, oleh karena itu, maka segala aktivitas yang dilakukan