• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN and METODE PENELITIAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENELITIAN and METODE PENELITIAN (1)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN &

(2)

Penelitian ilmiah

Woody; penelitian adalah suatu metode untuk

menemukan sebuah pemikiran yang kritis, meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,

membuat formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan yang diambil dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis.

Hill Way (Introduction to Research) ; penelitian

merupakan metode studi yang sifatnya mendalam dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk

(3)

Penelitian ilmiah

Parson ;

penelitian ialah suatu pencarian atas segala

sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan

penekanan bahwa pencariannya dilakukan pada

masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan

penelitian.

Hadi Sutrisno

; penelitian sebagai usaha untuk

menemukan, mengembangkan dan menguji

(4)

Metode ilmiah

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal

sebagai

scientific method

adalah proses berpikir untuk

memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan

terkontrol.

Langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai

berikut:

Merumuskan masalah. Merumuskan hipotesis. Mengumpulkan data. Menguji hipotesis.

(5)

Metode ilmiah

I.

Merumuskan Masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan

kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini

kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat

tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan

akan memudahkan orang yang melakukan metode

ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya,

menganalisis data tersebut, kemudian

menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah

keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah

permasalahan dengan mencari jawabannya bila

(6)

Metode ilmiah

II. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada

(7)

Metode ilmiah

III.

Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak

berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam

metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di

lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan

metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan

hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data

memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab

(8)

Metode ilmiah

IV. Menguji Hipotesis

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau

langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak

hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang

tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas

(9)

Metode ilmiah

V. Merumuskan Kesimpulan

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan.

Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan

ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting,

(10)

Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah

Setiap penelitian ilmiah harus menerapkan

metode ilmiah, akan tetapi setiap metode

ilmiah belum tentu penelitian ilmiah.

Perbedaan metode ilmiah dengan penelitian

ilmiah :

Rumusan masalah;

(11)

Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah

Rumusan Masalah

 Rumusan masalah (metode ilmiah) dapat berupa masalah sederhana atau masalah yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika hari hujan, salah satu sudut lantai kamar di rumah anda

menjadi menjadi basah. Untuk menyelesaikan masalah ini, tidak perlu melakukan penelitian ilmiah, cukup berpikir dengan metode ilmiah.

 Rumusan masalah (penelitian ilmiah) cukup kompleks sehingga

membutuhkan kegiatan yang kompleks pula untuk memecahkannya. Misalnya: Apa yang menyebabkan masyarakat suku Pamona lebih senang hidup dalam kawasan belantara dibanding di perkampungan transmigrasi? Untuk memecahkan masalah ini tidak dapat dilakukan secara sederhana melalui metode ilmiah, tetapi haruslah dengan

penelitian ilmiah yang dalam pelaksanaannya menerapkan prinsip metode ilmiah. Dalam penelitian ilmiah anda harus merancang

(12)

Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah

Cara Kerja Pemecahan Masalah

 Cara kerja penelitian ilmiah lebih kompleks dibanding metode ilmiah.

 Penelitian ilmiah diperlukan ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan keahlian khusus.

 Penelitian ilmiah dilakukan secara sadar, cermat dan sistematis

mengenai subjek tertentu sehingga dapat mengungkapkan fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi-aplikasi.

 Penelitian ilmiah juga berkaitan dengan memperbaiki sesuatu yang sedang berjalan baik berupa fakta, teori atau kegiatan, dan tidak hanya mengungkap hal-hal yang bersifat baru.

(13)

Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah

 mengidentifikasi dan merumuskan masalah  melakukan studi pendahuluan

 merumuskan hipotesis

 mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel

 menentukan rancangan dan desain penelitian

 menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian  menentukan subjek penelitian

 melaksanakan penelitian  melakukan analisis data

 merumuskan hasil penelitian dan pembahasan

 menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.

(14)

Mengidentifikasi & Merumuskan Masalah

 Identifikasi masalah dilakukan agar rumusan

masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut

memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian.

 Identifikasi masalah dirumuskan sesuai dengan latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan.

 Identifikasi masalah pada umumnya

dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif,  Rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat

(15)

Melakukan Studi Pendahuluan

 Studi pendahuluan untuk bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan dalam

menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya.

 Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila

didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan, perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang bersesuaian dan relevan.

 Studi pendahuluan juga dapat membuat penelitian lebih fokus pada masalah yang

(16)

Merumuskan Hipotesis

 Hipotesis biasa juga disebut kesimpulan sementara.  Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian

ilmiah yang dilakukan peneliti akan lebih fokus terhadap masalah yang diangkat.

 Dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena data yang diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data yang berkaitan langsung dengan hipotesis.

 Hipotesis berkaitan dengan anggapan dasar.  Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang

kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi

(17)

Mengidentifikasi Variabel dan

Definisi Operasional Variabel

 Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi

sebagai akibat adanya fenomena lain.  Variabel penelitian perlu ditentukan agar

masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur.

 Definisi operasional variabel itu sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian (terukur).

 Definisi operasional variabel adalah definisi khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti.  Definisi operasional tidak sama dengan definisi

(18)

Menentukan Rancangan atau

Desain Penelitian

Rancangan penelitian merupakan prosedur

atau langkah-langkah aplikatif penelitian

yang berguna sebagai pedoman dalam

melaksanakan penelitian ilmiah bagi si

peneliti yang bersangkutan.

(19)

Menentukan dan Mengembangkan

Instrumen Penelitian

 Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

 Beragam alat & teknik pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan.

 Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya, sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

 Kriteria utama yang dipertimbangkan untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan

masalah penelitian yang ingin dipecahkan.

(20)

Menentukan Subjek Penelitian

 Unsur yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai sumber data disebut subjek penelitian.

 Subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan sampel penelitian.

 Penelitian ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka

peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya.

 Penelitian yang subjeknya sampel, menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum terhadap seluruh

populasi, walau data yang diambil hanya sampel yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian.

 Pengambilan sampel penelitian yang salah akan

mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah.

(21)

Melaksanakan Penelitian

 Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan desain atau rancangan penelitian.

 Pelaksanaan penelitian harus cermat dan hati-hati, keabsahan dan kebenaran data penelitian akan

menentukan kualitas penelitian yang dilakukan.

 Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang telah dirumuskannya dengan mengambil data berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuatnya secara ketat.

 Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data langsung dan data tidak langsung.

 Data langsung adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari subjek penelitian.

 Data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa berhubungan secara langsung dengan subjek

(22)

Melakukan Analisis Data

 Beragam data yang terkumpul saat peneliti

melaksanakan penelitian ilmiahnya tidak akan bermakna apapun sebelum dilakukan analisis.  Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk

melakukan analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri.

 Bila penelitian ilmiah yang dilakukan bersifat

kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif juga.

 Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi data kuantitatif.

(23)

Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan

 Merumuskan hasil penelitian dan melakukan

pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan.

 Saat melakukan pembahasan, berarti peneliti melakukan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.

 Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah.

 Pada penelitian ilmiah dengan hipotesis, maka pada langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak.

 Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu

prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian.

(24)

Menyusun Laporan Penelitian dan

Melakukan Desiminasi

 Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun laporan hasil penelitiannya.  Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian

merupakan langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah.

 Format laporan ilmiah seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana penelitian itu melakukannya.

 Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian.  Desiminasi penting dilakukan agar hasil penelitian

(25)

Jenis Penelitian Ilmiah

Ditinjau dari segi tujuan esensialnya :

Penelitian dasar atau penelitian murni (basic

research), bertujuan menemukan suatu generalisasi atau keumuman, dan berusaha menemukan dalil-dalil atau

teori-teori yang berlaku secara umum dimana penelitian ini diselenggarakan dalam rangka

memperluas/memperdalam pengetahuan secara teoritis.  Penelitian penerapan (applied research), diarahkan

pada penggunaan secara praktis di bidang kehidupan

sehari-hari, yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, untuk mencari sesuatu yang lebih baik. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan

(26)

Jenis Penelitian Ilmiah

Ditinjau dari segi

Bidang yang diteliti

:

Penelitian bidang sosial

; Penelitian ini

secara khusus berbentuk penilaian

pendidikan, ekonomi, hukum, psikologi dan

lain-lain.

Penelitian bidang eksakta

; Penelitian ini

secara khusus berbentuk penelitian ilmu

(27)

Jenis Penelitian Ilmiah

Ditinjau dari segi tempat dilaksanakan penelitian :

Penelitian laboratorium ; penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat

memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.  Penelitian kasus ; penelitian yang dilakukan secara

intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.

Penelitian kepustakaan ; penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum

(28)

Jenis Penelitian Ilmiah

Jenis penelitian menurut tujuan umum :

Penelitian eksploratif ; jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokan suatu gejala, fakta, dan penyakit

tertentu.

Penelitian pengembangan ; jenis penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan / atau perubahan sebagai fungsi waktu. Misalnya: penelitian tentang pemanfaatan terapi gen untuk penyakit-penyakit menurun.  Penelitian verifikatif ; jenis penelitian bertujuan untuk

(29)

Jenis Penelitian Ilmiah

Jenis penelitian menurut pendekatan analitik :

Penelitian kuantitatif ; menekankan analisisnya pada data numerikal, yang diolah dengan metoda statistik. Pada dasarnya metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar

variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitaif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar.

Penelitian kualitatif ; menekankan analisis proses dari proses berfikir secara deduktif dan induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian

kualitatif bukan tanpa menggunakan dukungan data

kuantitatif, akan tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab

(30)

Jenis Penelitian Ilmiah

Jenis penelitian menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian :

Penelitian historis (historical research) ; penelitian untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objektif, sistematik, dan akurat. Bukti sejarah dikumpul, dievaluasi, dianalisis, &

disintesis. Selanjutnya, dirumuskan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti tersebut. Penelitian historis dpt pula digunakan menguji

hipotesis tertentu.

Penelitian eksperimental ; penelitian untuk menyelidiki

hubungan antara sebab dan akibat. Penelitian ini biasa meneliti proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, objektif dan juga terkontrol guna memprediksikan hubungan sebab akibat antar variabel.

Penelitian survei ; penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi pada

(31)

Jenis Penelitian Ilmiah

Jenis penelitian menurut

rancangan penelitian:

Penelitian korelasional

; penelitian untuk

mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu

faktor berhubungan dengan variasi-variasi pada

satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada

koefisien korelasi.

Penelitian kausal-komparatif

; penelitian untuk

menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat

dengan berdasarkan atas pengamatan terhadap

(32)

Jenis Penelitian Ilmiah

Penelitian eksperimental sungguhan ; penelitian untuk

menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak

dikenai kondisi perlakuan.

Penelitian eksperimental-semu ; penelitian untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat

diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang

relevan.

(33)

TERIMA KASIH

SELAMAT BERKARIER

SEMOGA MENJADI

PENELITI YANG ANDAL

Referensi

Dokumen terkait

KEEMPAT : Taman di Perairan Teluk Moramo di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana dimaksud diktum KETIGA dengan batas koordinat sebagaimana tercantum dalam

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Ayah dan Ibu tercinta (Alm) atas barokah do’a beliau sehingga penulis bisa menyelesaikan ke perguruan tinggi ini. Suamiku tercinta yang selalu memberi dukungan,

Abstrak 1) Dibuat dalam bahasa Indonesia dan Inggris disertai kata kunci (keywords) yang memuat 3–5 kata (atau frasa). 2) Artikel asli / laporan hasil penelitian

)). belli oocyst, uns cyst, unstained & tained &et mount et mount.. nfeksi dapat terjadi jika tertelan memanjang dan mempunyai satu inti. nfeksi dapat terjadi jika

Kebermanfaatan kegiatan pengabdian masyarakat ini dievaluasi melalui kuisioner dengan pengujian kebermanfaatan perangkat simulasi yang dihitung perspektif pengelola

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat memperkaya khazanah pengetahuan dalam bidang ilmu sosial serta dapat dijadikan sebagai

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia