BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan metropolitan Mebidang-Ro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo) sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan Mebidang-Ro berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara memiliki kedudukan strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regional Indonesia-Thailand-Singapura (IMT-GT). IMT-GT merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari kerjasama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Keberhasilan Sumatera Utara dalam mencapai kerjasama dalam IMT-GT akan menopang kemitraan yang lebih besar dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam rangka mendukung kemajuan dan pengembangan Ekonomi Daerah. Metropolitan Mebidang-Ro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo), Segitiga Ekonomi Regional Indonesia-Thailand-Singapura (IMT-GT), dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sangat mempengaruhi pembangunan di Sumatera Utara.
Keberadaan Bandara Kualanamu dan Pelabuhan Laut Belawan menjadi orientasi pembangunan ekonomi Metropolitan Mebidang-Ro ke depan. Metropolitan Mebidang-Ro juga didukung pusat-pusat primer pada lokasi-lokasi terintegrasi dengan transportasi primer dan pusat-pusat sekunder yang berfungsi sebagai pusat pelayanan pemukiman sekaligus berfungsi mendukung keberadaan pusat-pusat primer.
kuis, dan pada kawasan lainnya. Selain dapat bertempat tinggal di sana, para pekerja juga dapat menikmati fasilitas-fasilitas permukiman yang jaraknya tidak jauh dari daerah perkotaan dan permukiman sesuai dengan visi Metropolitan Mebidang-Ro untuk menciptakan kenyamanan mengakses setiap lingkungan, pusat kegiatan, dan pusat pelayanan transportasi umum.
Sekolah merupakan salah satu dari banyak fasilitas yang harus ada pada suatu permukiman, karena fungsinya untuk mengarahkan dan mengajarkan anak tentang hal yang bermanfaat dan mengembangkan bakat anak agar ke depannya dapat berguna bagi dirinya. Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat memberi dan menerima pelajaran menurut tingkatnya. Salah satu penyebab seorang anak tidak berkembang dan tidak dapat menerima pelajaran secara umum disebabkan oleh sistem pendidikan yang salah, tenaga pengajar yang kurang kompeten, dan fasilitas sekolah yang minim. Diperlukan sekolah yang berstandar tinggi untuk mencapai kualitas tersebut. Selain itu, dikarenakan oleh permasalahan tentang kualitas pendidikan yang kurang baik di Indonesia, para orang tua lebih memilih keluar kota ataupun keluar negeri untuk mendapatkan fasilitas akademik yang berkualitas bagi anaknya. Hal ini mendorong pemerintah untuk membangun sekolah yang berkualitas demi menarik anak bangsa yang bersekolah di luar negeri.
1.2Maksud dan Tujuan
1.3Masalah Perancangan
Adapun masalah yang ditemui dalam proses perancangan Sekolah Internasional Beringin adalah:
1. Bagaimana menerapkan tema pada perancangan Sekolah Internasional Beringin melalui proses perancangan?
2. Bagaimana menentukan lahan perancangan yang sesuai dengan perancangan Sekolah Internasional Beringin?
3. Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan setara kualitas internasional yang diterapkan pada perancangan?
4. Bagaimana fungsi Sekolah Internasional Beringin memberikan kontribusi terhadap pengembangan kawasan aerotropolis Kuala Namu?
1.4Pendekatan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus studi di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian semacam ini disebut dengan field study.
Adapun teknik pendekatan perancangan sekolah internasional ini menggunakan metode seperti berikut.
1. Metode Literatur
Pendekatan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasi, dan mengolah data tertulis dan metode kerja yang digunakan. Literatur tersebut seperti buku, referensi internet, dan studi banding bangunan sejenis. 2. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara survey langsung ke lapangan, agar dapat diketahui kondisi riil di lapangan sehingga dapat diperoleh gambaran sebagai pertimbangan dalam perencanaan.
1.5Lingkup/ Batasan
Lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah perencanaan perancangan Sekolah Internasional Berbasis Teknologi di Kecamatan Beringin, Deli Serdang. Pembahasan ini didasari oleh analisis data, studi literatur, dan studi banding terhadap proyek sejenis. Sedangkan batasan dalam pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Kawasan lokasi perancangan merupakan kawasan yang berhubungan dengan tema New Development.
2. Kawasan pengembang sebagai lokasi perancangan adalah kawasan Kuala Namu.
3. Minimal ketinggian bangunan 4 lantai.
1.6Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir yang menjadi dasar pengerjaan ini disajikan dalam Gambar 1.1 berikut.
Latar Belakang:
Mebidang-Ro, IMT-GT, dan MEA mempengaruhi pembangunan Sumatera Utara
Mebidang-Ro menciptakan banyak lapangan kerja
Tenaga kerja membutuhkan tempat tinggal dan fasilitasnya pada zona permukiman
Maksud dan Tujuan:
Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan setara kualitas internasional.
Menarik perhatian para ekspatriat.
Rumusan Masalah:
Bagaimana cara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?
Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan setara kualitas internasional?
Bagaimana cara menarik perhatian para ekspatriat?
Bagaimana cara menstandarkan fasilitas akademik di Kecamatan Beringin.
1.7Sistematika Penulisan Laporan
Skripsi ini merupakan laporan perancangan dari tugas pada Mata Kuliah Studio Perancangan VI. Skripsi ini terdiri dari 6 bab.
Bab I merupakan pendahuluan. Pendahuluan memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan perancangan, lingkup dan batasan, kerangka berfikir, dan sistematika penulisan laporan.
Bab II merupakan tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka menjelaskan tentang pokok-pokok kajian, yaitu terminologi judul, penjelasan lokasi perancangan, fungsi bangunan yang akan dirancang, dan penjelasan tentang tema yang digunakan untuk perancangan ini.
Bab III merupakan metodologi perancangan. Bab ini merupakan uraian dan langkah-langkah kegiatan perancangan yang akan ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik diagnosis atau analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan desain atau perancangan bangunan.
Bab IV merupakan Analisa Perancangan. Bab ini berisikan tentang analisa-analisa perancangan yang sangat mempengaruhi konsep perancangan, seperti analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, dan juga berisikan tentang kesimpulan dari seluruh analisa tersebut.
Bab V merupakan konsep perancangan. Konsep perancangan merupakan penerapan hasil analisis komperhensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah perancangan. Konsep perancangan terdiri dari konseo dasar, konsep perancangan tapak, konsep perancangan bangunan, konsep perancangan struktur bangunan, dan konsep perancangan utilitas bangunan.