Lampiran 2. Gambar bahan dan alat
Keterangan: A. Cetakan kaca
B. Pemotong bentuk masker C. Viskometer Brookfield D. pH meter Kedida
A B
C
Lampiran 2. (Lanjutan)
Keterangan: E. Skin analyzer F. Moisture checker G. Timbangan analitik
E
F
Lampiran 2. (Lanjutan)
Keterangan:
H. Lembaran masker bioselulosa sebelum dipotong I. Lembaran masker bioselulosa sesudah dipotong J. Foil bag
K. Alat penyegel
H I
J
Lampiran 3. Bagan pembuatan masker bioselulosa
←dipanaskan selama 15 menit suhu 80oC ←ditambahkan gula putih
← ditambah amonium sulfat ← ditambah asam cuka ← dicek pH = 4
← didiamkan hingga dingin (27-29oC) ← ditambahkan stater bakteri Acetobacter
xylinum
← dituang dalam cetakan kaca sebanyak 250ml
← diinkubasi selama 48 jam (27-30oC)
← dicuci pada air mengalir
← dibersihkan kulit ari pada bagian bawah lembaran
← direbus pada air mendidih 30 menit ← direndam dengan larutan panas NaOH
0,5 M (15 menit)
← dicuci pada air mengalir
← direndam dengan akuades 1 hari hingga pH = 6-7
← diletakan diatas plat kaca
← dipotong dengan alat pemotong berbentuk wajah
← dicuci masker hingga bersih dan direndam dengan airpanas
←dimasukan kedalam autoklaf dan disterilisasi pada suhu 121oC selama 30 menit
Masker Bioselulosa Masker Bioselulosa
Air Kelapa Tua
Lampiran 4. Bagan pembuatan blanko essence masker bioselulosa
ditambahkan PEG-40 HCO ditambahkan butilen glikol
ditambah gliserin diaduk homogen
diaduk homogen
dilarutkan dengan air DM dan diaduk merata
dicampurkan massa II dan III hingga homogen
dicampurkan secara perlahan massa IV ke dalam massa I hingga homogen
ditambah oleum citri diaduk hingga homogen Tween 80
Massa I
Xanthan Gum
Massa III
Massa IV
blanko essence masker
Massa II
Lampiran 5. Bagan pembuatan essence masker bioselulosa Vitamin E
ditambahkan campuran ditambahkan butilen glikol Tween 80 dan PEG-40 HCO diaduk homogen
ditambah gliserin diaduk homogen
dilarutkan dengan air DM dan diaduk merata
dicampurkan massa II dan III hingga homogen
dicampurkan secara perlahan massa IV ke dalam massa I hingga homogen
ditambah oleum citri diaduk hingga homogen Vitamin E
Massa I
Xanthan Gum
Massa II
Massa III
Massa IV
essence masker Vitamin E
Lampiran 7. Gambar sediaan essence masker bioselulosa
Keterangan:
Lampiran 8. Gambar hasil evaluasi dan stabilitas masker bio-seulosa
Keterangan:
A. Essence masker bioselulosa pada awal pembuatan
B. Essence masker bioselulosa setelah penyimpanan 12 minggu A
Lampiran 8. (Lanjutan)
Keterangan:
Lampiran 9. Gambar proses pengemasan masker bioselulosa
(1) (2)
(3) (4)
Lampiran 9. (Lanjutan)
(7) (8)
(9) (10)
Lampiran 10. Gambar uji iritasi dan pemakaian masker pada sukarelawan
Keterangan: A. Uji iritasi
B. Aplikasi masker bioselulosa pada sukarelawan
Lampiran 11. Lampiran skin analyzer
− Kadar air (moisture)
Kondisi awal
Perawatan minggu-1
Perawatan minggu ke-2
Perawatan minggu ke-3
Lampiran 11. (Lanjutan)
− Kehalusan/pori (evenness/pore)
Kondisi awal
Perawatan minggu-1
Lampiran 11. (Lanjutan)
Perawatan minggu ke-3
Lampiran 11. (Lanjutan)
− Noda (spot)
Kondisi awal
Perawatan minggu-1
Lampiran 11. (Lanjutan)
Perawatan minggu ke-3
Lampiran 11. (Lanjutan)
− Keriput (wrinkle)
Kondisi awal
Perawatan minggu-1
Lampiran 11. (Lanjutan)
Perawatan minggu ke-3
Lampiran 12. Data hasil uji statistik
Kadar air (Moisture)
1. Uji Normalitas
Lampiran 12. (Lanjutan)
3. Uji Mann-Whitney Blanko-F1
Blanko-F2
Lampiran 12. (Lanjutan)
F1-F2
F1-F3
Lampiran 12. (Lanjutan)
Kehalusan (evenness)
1. Uji Normalitas
Lampiran 12. (Lanjutan)
3. Uji Mann-Whitney
Blanko-F1
Blanko-F2
Lampiran 12. (Lanjutan)
F1-F2
F1-F3
F2-F3
Lampiran 12. (Lanjutan)
Pori (pore)
1. Uji Normalitas
Lampiran 12. (Lanjutan)
3. Uji Mann-Whitney Blanko - F1
Blanko-F2
Lampiran 12. (Lanjutan)
F1-F2
F1-F3
F2-F3
Lampiran 12. (Lanjutan)
Noda (spot) 1. Uji Normalitas
Lampiran 12. (Lanjutan)
3. Uji Mann-Whitney Blanko - F1
Blanko-F2
Lampiran 12. (Lanjutan)
F1-F2
F1-F3
Lampiran 12. (Lanjutan)
Keriput (wrinkle)
1. Uji Normalitas
Lampiran 12. (Lanjutan)
3. Uji Mann-Whitney Blanko - F1
Blanko-F2
Lampiran 12. (Lanjutan)
F1-F2
F1-F3