• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla Dalam Prespektif Walfare State

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla Dalam Prespektif Walfare State"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL JOKO WIDODO DAN JUSUF KALLA DAN

KONSEP WELFARE STATE

II.1. Profil Joko Widodo

Ir. Joko Widodo atau lebih sering dipanggil dengan nama Joko widodo, lahir di kota Solo 21 Juni 1961. Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo dan merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono. Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali. Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 111 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawahTumbuh dari keluarga sederhana, Joko widodo menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kota yang berada di tepian Bengawan Solo. Selama di Solo, ia menempuh pendidikan dari SDN 111 Tirtoyoso, SMPN 11 hingga SMAN 6. Jokowi kemudian melanjutkan pendidikannya ke kota Yogyakarta dengan menjadi mahasiswa di Fakultas Kehutanan UGM (Universitas Gajah Mada). Di fakultas tersebut, ia memilih jurusan teknologi kayu.21

Adapun alasan yang menyebabkan beliau memilih jurusan tersebut adalah dikarenakan latar belakang keluarganya sesuai dengan jurusan tersebut, yaitu 21

A. Yogaswara, dkk,2012, Jokowi-Ahok Pemimpin yang “Biasa-Biasa Saja”, Yogyakarta: Media Pressindo,Hal. 23.

(2)

tukang kayu. Sebagai keluarga penjual kayu, Joko kecil tumbuh sebagai anak yang terbiasa hidup susah. Kondisi perekonomian yang kurang tersebut secara tidak langsung memaksa dirinya untuk segera menamatkan kuliahnya. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan dirinya tidak begitu aktif dalam kegiatan intra dan ekstra kampus. Meskipun semasa kuliah dirinya bukanlah aktivis kampus, namun beberapa kali ia sempat terlibat dengan berbagai kegiatan pecinta alam seperti berkemah dan mendaki gunung.Setelah selesai kuliah, Jokowi bekerja di sebuah BUMN di Aceh.22

Dalam rentang waktu 1,5 tahun, ia memutuskan untuk kembali ke Solo dengan bekerja di sebuah perusahaan bernama CV Roda Jati. Pada tahun 1990 ia kemudian keluar dari perusahaan tersebut dan membangun sendiri usaha bisnisnya bernama PT Rakabu, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang mebel. Usaha yang dikelola bersama adik-adiknya itu ternyata sukses dan menjadi salah satu perusahaan mebel terbesar di Solo karena berhasil merambah pasar internasional. Setiap bulannya perusahaan tersebut dapat mengirim seratus kontainer furnitur ke Uni Eropa dan Amerika. Di samping memiliki perusahaan, Jokowi juga memiliki sebuah gedung pertemuan terbesar di Solo yang bernama Graha Sabha Buwana. Berbeda dengan pada saat kuliah, setelah bekerja Jokowi mulai banyak terlibat dengan berbagai kegiatan organisasi 23

Ia pernah menghimpun para pengusaha kecil lalu mendirikan sebuah organisasi bernama Koperasi Pengembangan Industri Kecil Surakarta. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pertambangan dan Energi Kamar

22

Rini Sulistyati, “Joko Widodo: Jokowi Nama Hoki”. Artikel diunduh dari

http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Joko-Widodo-Jokowi-Nama-Hoki-1 pada 14 Oktober 2014 pukul 11:20 WIB.

23

M, Zaenuddin H. Jokowi: Dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapat Kursi. Jakarta: UFUK PRESS, 2012, Hal.78.

(3)

Dagang dan Industri Surakarta pada periode 1992- 1996, Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta periode 2002-2007, serta anggota International Sawmil Association. Figur Jokowi yang sukses secara bisnis serta peduli dengan kepentingan rakyat kecil ternyata mencuri perhatian berbagai tokoh masyarakat dan kekuatan politik di Solo.

Hal ini dikarenakan figur dirinya dinilai cocok untuk menjadi Wali Kota Surakarta. Figur yang kuat ini menyebabkan PDIP memberikan tawaran kepada Jokowi untuk menjadi calon Wali Kota pada bursa Pilkada Surakarta 2005 berpasangan dengan Ketua DPC PDIP kota Surakarta, FX Hadi Rudiyatmo. Ada beberapa alasan yang menyebabkan Jokowi menerima tawaran tersebut. Pertama, ia ingin mengakomodasi aspirasi-aspirasi serius yang muncul dari banyak pihak, baik secara pribadi maupun secara kelompok atau organiasi. Kedua, ia ingin bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat membawa Solo ke arah yang lebih baik, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Ketiga, ia ingin menciptakan good governance dan clean government di pemerintahan kota Solo.24

Ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-7, publik pun tak bisa melepaskan rasa penasaran dari sosok keluarganya. Begitu pula dengan sosok sang istri, Iriana. Iriana yang akrab di panggi dengan Bu Ana. Tempat kelahiran beliau di kota Solo, pada tanggal 1 Oktober 1963 dan lulusan dari SMA 3 Solo juga. Iriana Resmi menjadi suami istri pada 24 Desember 1986, Iriana di samping melayani suami, juga sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial, seperti di orgnisasi PKK. Iriana menjadi pimpinan PKK di kota Solo waktu

24

Bagus D. Wijoyo, 2012, Pesona dan Karisma Jokowi, Yogyakarta: Sinar Kejora, Hal. 48.

(4)

suaminya menjabat menjadi Walikota di kota tersebut. Waktu itu, banyak kegiatan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, seperti masalah kemiskinan yang ada di kota Solo dan juga kegiatan para ibu-ibu.

Iriana tidak pernah canggung dalam mengerjakan pekerjakan rumah tangga, walau ada pembantu. Kepeduliannya kepada “wong cilik” di Solo, karena dulu Suaminya juga pernah merasakan rumah digusur tanpa ada pesangon, dan kejadian pahit itu membuat Iriana tidak mau warga Solo mengalami nasib yang sama. Kemudian dia pun banyak membuat program-program, seperti pelathian usaha kepada para warga. Hal yang menarik lain adalah ketika dia mau meninggalkan kota Solo, karena sang suami terpilih sebagai Gunernur DKI Jakarta masa jabatan 2012-2017 kemudian 2 tahun menjadi istri Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2014 suaminya terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia 2014-2019. Banyak warga Solo yang merasa kehilangan sosok Bu Wali yang selalu merakyat. Jadi kesederhanaan Iriana tidak hanya dalam keluarga saja, namun sudah menjadi prinsip hdiupnya. Bahkan saking sederhananya, sampai-sampai beliau tidak punya akun facebook, twiter dan instagram, hal ini di nyatakan sendiri oleh suaminya. 25

Jokowi dan Iriana dikaruniai tiga orang putra, anak sulung dari Jokowi bernama Gibran lahir pada 1 Oktober 1987 di masa Jokowi memulai usaha sendiri mendirikan pabrik kayu di Solo. Masuk SMP, Gibran memilih sekolah SMP dan SMA di Singapura dan lanjut kuliah di Universitas Teknologi Insearch, Sydney - Australia. Lulus kuliah, Gibran kembali ke Solo dan memulai usaha catering bernama Chilli Pari. Empat tahun berjalan, Gibran kini sukses sebagai pengusaha

25

http://silontong.com/2014/06/09/profil-dan-biodata-iriana-istri-joko-widodo-atau-jokowi/

diunduh pada 25 November 2014, Pukul 12.21 Wib.

(5)

catering dengan omzet ratusan juta rupiah tanpa bantuan sang ayah. Nama Gibran Rakabuming Raka seolah melambangkan doa dari kedua orangtuanya. Gibran bisa diartikan sebagai pria yang pandai, simple dan apa adanya. Lalu Raka bisa berarti keteguhan dan kebijaksanaan sementara Bumi adalah tanah. Jadi bisa dibilang Gibran Rakabuming Raka adalah pria yang pandai, teguh dan bijaksana tetapi tetap apa adanya dan membumi (tidak sombong). Terbukti kendati dia seorang pengusaha muda yang sukses, Gibran masih tetap sederhana dan memilih tidak ingin disorot atau membanggakan punya ayah Presiden.

Anaka Kedua Jokowi dan Iriana bernaam Kahiyang Ayu adalah putri satu-satunya Jokowi. Terlahir pada tahun 1991, wanita yang sering dipanggil mbak Ayang ini adalah lulusan teknologi pangan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Dari segi fisik, Ayang memang paling mewarisi kecantikan sang ibu. Ayang memiliki tubuh yang sedikit bongsor tetapi wajah yang imut dan pipi yang chubby. Perangai sederhana masih tetap bisa kamu lihat dari wanita berusia 23 tahun ini.

Ditilik dari arti namanya, Kahiyang Ayu memang mempunyai nama yang sangat Jawa. Di mana Ayang bisa berarti sayang atau yang tersayang dan Ayu semua orang juga sudah tahu itu bermakna cantik. Jadi, Kahiyang Ayu adalah wanita tersayang yang cantik. Tentu saja dia menjadi sosok kesayangan Jokowi dan Iriana serta kedua saudara laki-lakinya yang akan selalu menjaga Ayang sampai dia menemukan sosok pria istimewa kelak.

Anak Ketiga bernama Kaesang adalah si bungsu putra Presiden Jokowi dan ibu Iriana. Pemuda berkacamata ini bisa dibilang yang paling berbeda

(6)

dibandingkan kakak-kakaknya. Kaesang memang masih muda. Lelaki yang berkuliah di Singapura ini baru akan berusia 20 tahun pada 25 Desember nanti.

Dalam bahasa Vietnam, nama Sang bisa berarti bangsawan laki-laki. Namun jika dilihat dari keturunannya di mana Jokowi berdarah Jawa, maka nama Kaesang Pangarep besar kemungkinan berarti sosok yang diarep-arep (dinanti-nanti). Kae = itu, Sang = yang, Pangarep = Diarep-arep. Jadi kalau digabungkan bisa saja Kaesang Pangarep adalah bangsawan laki-laki yang dinantikan. Hmm, memang sih dengan usia yang masih muda, bersifat kocak dan ramah membuat banyak gadis yang menanti dan jatuh hati pada Kaesang.26

Pada Pilkada Solo yang digelar pada 27 Juni 2005, Jokowi-Rudy, yang diusung oleh PDIP dan didukung PKB, bersaing melawan beberapa pasangan seperti Achmad Purnomo-Istar Yuliadi, yang diusung oleh PAN dan sejumlah partai Islam lainnya seperti PPP, PBB dan PBR serta pasangan Hardono-Dipokusumo yang diusung oleh Partai Golkar, Demokrat dan PKS.27

Sementara itu, sang incumbent, Slamet Suryanto juga ikut bertanding dalam Pilkada Surakarta 2005 dengan dipasangkan oleh Ketua DPC PDS Solo yaitu Hengky Narto Sabdo yang didukung oleh empat belas koalisi partai kecil.Pada saat penghitungan suara, pasangan Jokowi-Rudy berada di urutan teratas dengan perolehan suara sebanyak 99.747 (36,62%). Posisi kedua diduduki oleh pasangan Purnomo-Istar dengan suara sebanyak 79.213 (29,08%). Posisi selanjutnya diduduki oleh pasangan Hardono-Dipo dengan perolehan suara sebanyak 78.989 (29%). Sedangkan posisi terbawah diisi oleh pasangan

Suryanto-26

http://plus.kapanlagi.com/mengenal-ketiga-anak-jokowi-dan-arti-nama-keren-mereka-8b2c3b.html diunduh pada tanggal 25 November 2014 pukul 12.20 wib.

27

Ibid.,Hal.50.

(7)

Henky sebesar 14.414 suara (5,29%). Kemenangan ini kemudian membawa Jokowi dan Rudy menjadi Wali Kota Solo pada periode 2005-2010. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat.

Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa. Salah satu contoh gebrakan yang dilakukan olehnya selama menjadi Wali Kota di solo adalah dengan melakukan pembenahan sistem pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan perizinan sehingga menyebabkan proses pembuatan KTP dan perizinan menjadi lebih cepat.28

Jokowi semakin populer di kalangan masyarakat Solo karena ia membuat berbagai kebijakan yang cenderung pro-masyarakat. Beberapa kebijakan tersebutantara lain seperti merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat.

Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Solo menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah FMD

28

Bimo Nugroho dan Ajianto Dwi Nugroho, 2012, Jokowi: Politik Tanpa Pencitraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Hal. 11.

(8)

(Festival Musik Dunia) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.

Keberhasilan Jokowi dan Rudy dalam memimpin Solo ternyata membuat masyarakat Solo menginginkan mereka kembali untuk memimpin Solo kedua kalinya. Dan pada akhirnya, Jokowi-Rudy memutuskan untuk ikut mendaftar menjadi pasangan kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2015. Pada Pilkada Solo 2010, Jokowi-Rudy kembali diusung PDIP serta didukung PAN dan PKS. Tingginya popularitas serta keinginan masyarakat kepada mereka untuk memimpin kembali membuat kedua pasangan ini mendapatkan perolehan suara yang cukup fenomenal pada Pilkada Solo 2010, yaitu sebesar 90,09%. Sedangkan kandidat pesaingnya, KP Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Partai Demokrat dan didukung Partai Golkar, hanya mengumpulkan suara 9,91 persen.Dalam Pilkada ini, angka partisipasi mencapai 71,80 persen dari 393.703 jiwa dalam daftar pemilih tetap.29

Di samping kemenangannya yang cukup fenomenal serta keberhasilannya dalam memimpin Solo, nama Jokowi mulai banyak dikenal masyarakat luar ketika ia membuat gebrakan kembali. Pada awal 2011, Jokowi melakukan gebrakan yaitu dengan menggunakan mobil Esemka, yang merupakan sebuah mobil rakitan buatan para siswa SMK di Solo, sebagai kendaraan dinas selama memimpin di Solo. Atas dasar beberapa terobosan dan keberhasilan yang dilakukan oleh Jokowi, banyak pihak, termasuk diantaranya PDIP, yang menganggap bahwa Jokowi adalah figur yang tepat untuk menjadi Gubernur

29

Zaenuddin HM, 2012, Jokowi: Dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapat Kursi, Jakarta: Ufuk press, Hal.26-28.

(9)

Jakarta. Pada awalnya Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak dalam kapasitas sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta karena belum didaftarkan baik itu di tingkat DPD maupun di DPP PDIP. Namun fakta berbicara lain, Megawati justru menginginkan Jokowi mewakili PDIP menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Oleh sebab itu, PDIP beserta Partai Gerindra kemudian mengusung Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilukada DKI Jakarta 2012.30

Pada Pemilukada Jakarta 2012 Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama menang lewat pemilihan 2 putaran dimana pada putaran Pertama Jokowi menang dengan 42,6% suara, Berikut merupakan hasil perhitungan suara putaran pertama yang dirilis oleh KPUD DKI Jakarta atas pemungutan suara yang dilaksanakan pada 11 Juli 2012 :31

30

Ibid, Hal.34.

31

Bagus D. Wijoyo.,Op.,Cit, Hal.160.

(10)

Tabel 2.2.1. Hasil Perolehan Suara Pemilukada Jakarta tahun 2012

Pasangan Jumlah Suara Persentase

1. Fauzi Bowo - Nachroni Ramli

476.648 34,05%

2. Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria

85.990 1,98%

3. Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama

1.847.157 42,6%

4. Hidayat Nurwahid-Didik Rachbini

508.113 11,72%

5. Faisal Batubara-Biem Benjamin

215.935 4,98%

6. Alex Noerdin-Nono S 202.642 4,67%

Total Suara 4.336.486 100%

.

(11)

Sementara itu, tabel dib awah ini merupakan hasil pemungutan suara dari pilkada DKI Jakarta 2012 pada putaran kedua :32

Tabel 2.2.2. Hasil Perolehan Suara Pemilukada Jakarta tahun 2012

Pasangan Jumlah Suara Persentase

1. Fauzi Bowo - Nachroni Ramli

2.120.815 46,18%

3. Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama

2.472.130 53,82%

Total Suara 4.592.945 100%

Dari tabel diatas menuntukan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama memenangkan Pemilukada Jakarta dengan kemenangan 53,825% mengalahkan pasangan Fauzi Bowo - Nachroni Ramli yang memperoleh 46,18% suara, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama kemudian dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin 15 Oktober 2012.

Disamping elektabilitas dan popularitas Jokowi yang begitu tinggi serta diunggulkan mayoritas lembaga survei, Jokowi juga dianggap sukses memimpin

32

Ibid.,Hal.162.

(12)

Jakarta karena gaya kepemimpinannya yang tegas, suka blusukan, melakukan pelelangan Jabatan di Jakarta, Mulai menata pedagang kaki lima (PKL) akhirnya membuat Jokowi dicalonkan oleh PDI Perjuangan.

II.1.1. Profil Politik Jusuf Kalla

Jusuf Kalla adalah seorang saudagar bugis (sebuah suku di Sulawesi Selatan) yang snaagt terkenal. Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah Miad Saad, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, yaitu Solichin Jusuf, Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf dan Chaerani Jusuf. Dalam bidang politik, Jusuf Kalla kemudian mencapai jabatan tertinggi sebagai Wakil presiden Republik Indonesia melalui pemilihan Presiden untuk periode 2004-2009 dan 2014-2019, dimana pada periode 2004-2009 Jusuf Kalla mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun pada pemiihan presiden untuk periode 2014-2019 Jusuf kalla mendampingi Joko Widodo.

Jusuf kalla lahir di Watampone, sejak kecil ia mempunyai panggilan akrab "ucu" sehingga dewasa ini ia biasa dipangggil dengan panggilan "Daeng Ucu". Jusuf Kalla terdidik keras menurut kultur Bugis khusunya pada bidang agama dan bisnis, ayah dan Ibunya dikenal sangat berdisiplin dalam hal beragama. Dalam bisnis, Jusuf Kalla disosialisasikan oleh ayah sejak masih kecil. Sejak umur 8 thaun Jusuf Kallas sering ditempatkan sebagai pengawas kasir di toko tekstil ayahnya.Hadji Kalla, sang ayah, sempat mengharapkan Jusuf Kalla menjadi guru agama, namun Jusuf Kalla justru lebih mahir dipelajaran-pelajaran umum

(13)

daripada pelajaran agama. pada akhirnya, Jusuf Kalla tidak meneruskan pendidikan agamanya, ia masuk SMA umum yaitu SMA Negeri 3 Makassar dan kemudian ia masuk ke Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makasardan bahkan sempat belajar ke Prancis di The European Institute Of Busines Administration Fountainebleu, Prancis dan lulus pada tahun 1977.33

Sejak SMA itu pula Jusuf Kalla aktif belajar berorganisasi dengan masuk anggota Pelajar Islam Indonesia (PII). Pada masa menjadi mahasiswa Jusuf Kalla bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) cabang Sulawesi Selatan. Ia menjadi ketua di kedua organisasi tersebut dan terlibat dalm aksi-aksi demonstrasi menentang kebijakan Orde lama serta Partai Komunis Indonesia (PKI). berkat aktivitasnya tersebut, ia banyak berhubungan dengan dua panglima daerah militer (Pangdam) Wirabuana yaitu Jendral Muhammad Yusuf dan Jenderal Solihin GP, dua orang yang sangat berpengatruh selain dua orang tua pada diri Jusuf Kalla. Berkat dua organisasi tersebut Jusuf Kalla juga terlibat dalam pembentukan Sekretariat Bersama Golongan Karya (sekber Golkar) Sulawesi Selatan. Setelah Orde lama tumbang, Jusuf Kalla menjadi anggota DPRD dari sekber Golkar.34

Namun tak lama menjabat, Jusuf Kalla mengundurkan diri karena disuruh ayahnya mengurus bisnis yang tengah terpuruk karena krisis.Jusuf Kalla membangun kembali bisnis orang tuanya dengan modal awal 5 kilogram emas dan satu pegawai tersisa. Jusuf Kalla mulai mendirikan Perseroan Terbaytas (PT) Bumi Karya kemudian menjadi PT. Bumi Karsa dan banyak menjadi pelopor

33

Alberthiene Endah , 2013, ATHIRAH (Sebuah novel tentang ibunda dari Jusuf Kalla), Jakarta : Noura publising, Hal.20.

34

Ibid.,Hal23.

(14)

pengimpor mobil semi knock merek toyota. Jejak bisnisnya kemudian berkembang dengan mendirikan PT Bukaka Teknik dengan proyek pertama merekayasa mobil menjadi pemadaman kebakaran. Sejak itu bisnisnya melebar dan menjadi konglomerat di Sulawesi Selatan.Periode 1967 hingga pertengahan Dekade 1970-an adalah periode yang diakuinya sebagai periode menentukan dalam hidup Jusuf Kalla.35

Pada periode tersebut ia mempraktikkan nilai-nilai kewirausahaan yang disosialisasikan oleh ayahnya. Kepribadian sebagai pengusaha Bugis yang ulet dan visioner dipadu dengan keahlian berdiplomasi, menjalin hubungann baik dan nilai keagamaan serta nilai sosial yang tinggi. keberhasilanntya dibidang bisnis kemudian juga membawa keberhasilan dalam menduduki jabatan-jabatan politik, organisasi profesi dan organisasi sosial.

Ketokohan Jusuf Kalla menguat dan mulai dikenal ditingkat nasional. pasca krisi ekonomi 1997-1998 menjadi momentum baru kiprahnya ditingkat nasional dengan menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan sekaligus kepala Badan urusan Logistik (Kabulog) dizaman presiden Abdulrahman Wahid. ia hanya menjabat enam bulan, namun kemudian diangkat kembali sebagai menteri Kordinator kesejahteraan Rakyat oleh Megawati Soekarnoputri yang menggantikan Abdulrahman Wahid. Dalam periode inilah ia berperan penting sebagai mediator perdamaian konflik ambin dan poso.

Pada tahun 2004 ia menjadi wakil presiden yang dipilih langsung oleh rakyat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyhono (SBY) sebagai Presiden.

35

Huasain Abdullash, Neneng Herbawati dan Andi Suruji, 2012, JK ensiklopedia, Jakarta : Idea grup Indonesia, Hal.67.

(15)

Peran awalnya yang penting adalah menjadi Juru damai konflik Aceh antara pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Jusuf Kalla yang diserahi tugas dalam bidang ekonomi juga mempunyao peranan yang besar dalam menentukan arah kebijakan ekonomi Pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu jilid I (KIB I). ia banyak membangun kebijakan-kebijakan yang disusun di KIB I adalah kebijan Neo-liberal. Namun, sebaian lain juga melihat bahwa Jusuf Kalla juga menerapkan kebijakan yang mengusung pemikiran mengenai kemandirian ekonomi nasional. Salah satunya diantaranya diterapkan dalam pembangunan Bandara Internasional Sultah Hasanuddin Makasar.Terlepas dari debat mengenai ideologi kebijakan ekonomi KIB I, pemerintah ini terbukti berhasil memberikan indikator pembangunan yang baik. APBN misalnya meningkat dari sekitar Rp.350 triliyun pada 2004 menjadi lebih dari 1000 triliun pada tahun 2009.36

Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK) berpisah pada pemilu 2009, SBY kemudian berpasangan dengan Boediono dan Jusuf Kalla berpasanagn dengan Wiranto. Jusuf kalla kalah dalam Kontestasi tersebut. namun ketokohannya tidak surut, hanya beberapa bulan kemudian ia terpilih sebagai ketua Palang Merah Indonesia (PMI).

II.1.2. Jusuf Kalla dan Golkar

Jusuf Kalla adalah anak terrtua pasangan Hadja Kalla dan Hj Althirah, Hadji Kalla adalah seorang pengusaha yang mengawali usaha dari berjualan tekstil dipasar sentral Watampone. Ibunya, Hj Athirah adalah ibu rumah tangga yang diingat JUsuf Kalla sebagai orang yang penyabar, setia dan punya

36

dadang Solihin, Evaluasi Perencanaan RPJM Nasional 2004-2009, Jakrta : Bapennas, 2009, Hal.12.

(16)

kepedulian sosial yang tinggi.Kedua orang tua Jusuf Kalla adalah orang yang amat taat beragama, oriantasi islam menjadi nilai utama yang dipegang oleh hadji Kalla dan Athira.

Hadja Kalla adalah oeang NU yang setia kepada NKRI ketika terjadi pemberontakan Darul Islam (DI) di Sulawesi Selatan. Athira adalah angota Muhammadiyah organisasi massa islam yang juga dikenal nasionalis. dalam perjalanan selanjutnya, Jusf kalla juga menyerap nilai islam yang nasionalis dari organisasi-organisasi massa dan organisasi yang diikutinya. Jusuf kalah pernah masuk kedalam organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) sebelum masuk sebagai salah satu pendiri sekretariat bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) Sulawesi Selatan.37

Sebagai orang yang terdidik dalam keluarga pebisnis, kemandirian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian Jusuf Kalla. Menurut ponco Sutowo, kemandirian adalah institusi utama bagi seseorang pengusaha, tidak ada pengusaha tanpa semangat kemandirian. Nilai kewirausahaan sendiri dengan memampaatkan seumber daya upaya untuk dari ketergantungan dengan memamfaatkan sumberdaya yang ada untuk menciptakan nilai tambah yang berguna bagi diri sang pengusaha sendiri maupun orang lain. Namun, yang kan dibahas disini bukan hanya mengenai sosialisasi nilai-nilai kemandirian dalam arti kemandirian pribadi, tetapi kemandirian sosial politik dimana Jusuf Kalla tinggal.

Menurut Peltras, dalam nilai bugis selain konsep sirri yang berarti kehormatan diri ada juga konsep kehormatan diri ada juga konsep kehormatan sosial yang disebut mapasse. Keduanya sering kali digabung dalam sau frasa :

37

Taufik Adi Susilo.,Op.,Cit.,Hal.21.

(17)

sirri mapasse, kehormatan diri dan orang-orang sekitar (kehormatan sosial). Dalam rangka memperetahankan kehormatan tersebut dalam masyarakat bugis, diperkenankan bagi setiap orang untuk melakukan apa saja termasuk pembunuhan.

Pada tahun 1965, setelah pembentukan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara (1965-1968). Di tahun yang sama, saat Kalla tengah menyelesaikan tugas akhir, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Karir politik Kalla seketika melesat saat dirinya terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1982-1987 mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.

Munas Partai Golkar Ke-VII (Tujuh) yang dilaksanakan pada 15-20 Desember 2004 menjadi momentum bagi kebangkitan Partai Golkar terbukti keberhasilannya dengan memenangkan Pemilu Legislatif 2004. menduduki posisi pertama sebagai partai yang mendapatkan suara terbanyak di Pileg 2004 memberikan kembalinya rasa percaya diri bagi Partai Golkar sebagai Partai yang besar dan tidak bergantung pada kekuatannya pada kekuatan selain kemampuan yang dimiliki di dalam tubuh organisasi sendiri. Menjadi partai yang memnangkan pemilihan Legislatif memberikan keuntungan bagi Partai Golakar untuk bisa menegndalikan kekuasaan Legislatif. Keberhasilan Partai Golkar dalam Pemilihan Legislatif 2004 Menjadi "Obat Luka" para kader Golkar akibat kegagalan pasangan capres Wiranto-Siswono Yudhohusodo yang diusung Partai Golkar didalam Pilpres 2004.

(18)

Pada Munas Golkar tahun 2004 penyaringan Kandidat calon ketua umum ynag baru berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan didalam AD/RT Struktur organisasi Partai Golkar Maka, hanya ada 3 orang calon yang memenuhi kriteria calon ketua umum yang baru yaitu Akbar Tanjung selaku Incumbent, Marwah daud Ibrahim dan Slamet Jusuf Effendi.

Nama Jusuf Kalla berdasarjan atuan seorrang calon ketua umum yang baru tidak tidak dapat lolos karena Jususf Kalla terganjal di Tatib (Tata Tertib) yang mengatakan calon ketua umum adalah kader yang setia pada keputusan partai dan tidak pernah berpaling ke partai lain. Namun yang terjadi adalah Jusuf Kalla tetap bisa mencalonkan diri sebagai ketua Umum. Hal ini mengingat Jususf kalla pernah menjadi pengurus di DPD Sulawesi dan memiliki sertifikat sebagai bukti pernah terlibat dalam kepengerurusan DPD Golkar Sulawesi.Munas Golkar sempatt diundur disebabkan kondisi yang terjadi tidak kondusif. Jusuf Kalla pada saat itu mengklaim telah mendapatkan dukungan 28 DPD I dari total 36 Suara DPD I dan optimis akan menjadi pemenang dalam pemilihan ketua umum Golkar. Akhirnya dimunas Golkar thaun 2004 Jusuf Kalla memenangi pemilihan calon ketua umum Golkar dimana pada saat itu Jusuf Kalla mendapatkan 323 Suara, Akbar Tanjung 156 Suara dan Marwah Daud Ibrahim 13 Suara.

Jusuf Kalla akhirnya resmi menjadi Ketua Umum Golkar 2004-2009, bersamaan itu pula Jusuf Kalla berhasil mengamankan kepentingan-kepentingan pemerintah lewat Golkar. Pada tahun 2009 SBY yang merupakan Presiden Republik Indonesia pada saat itu ingin kembali mencalonkan diri di Pilpres. Namun kali ini SBY tidak mengajak Jusuf Kalla dalam pertarungan Pilpres 2009, SBY memilih Boediono mendampinginya di Pilpres 2009, kemudian Jusuf Kalla

(19)

akhirnya memilih Wiranto di Pilpres 2009 yang akhirnya kalah oleh pasangan SBY-Boediono. 38

Setelah kegagalan yang dialami kembali calon Presiden yang diusung oleh Partai Golkar Yaitu duet JK-Wiranto pada Pilpres 2009 serta kehggaalan di Pileg 2009 menjadi catatan penting bagi partai Golkar untuk mengadakan munas ke-delapan di Pekan Baru tahun 2009. Pada Pilpres 2014 JK-Wiranto hanya 12,41% dan partai Golkar hanya mendapatkan 14,45% suara dan tidak menempatkan Golkar sebagai pemenang pemilu 2009.Munas kedelapan dipekan baru menjadi sorotan banyka pihak terutama pasca kemenangan sosok JK yang berasal dari kelompok pengusaha dan menguatnya isu pragmatisme politik didalam internal partai Golkar pasca munas 2004 dibali menjadi latar yang menghantarkan proses munas golkar di pekan baru 2009. Jusuf Kalla terlihat tidak menaruh minat ynag besar untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua Umum Golkar untuk periode 2009-2014. Hal ini disebabkan dana yang terkuras habis untuk membiayai kampanye JK-Wiranto di Pilpres 2014 yang mencapai 700-900 Milyar. Dana Pribadi JK sangat besar untuk membiayai kampanye pada saat Pilpres. JK akhirnya tidak mencalonkan diri yang mana di munas Pekan Baru pertarungan Caketum Golkar adalah Yuddi Chrisnandy, Hutomo Mandala Putra, Surya Paloh dan Aburizal Bakrie dan dimunas pekan baru dimenangkan Aburizal Bakrie.

Pasca Munas Golkar tahun 2009 Jusuf Kalla mulai “Menyepi” dalam politik, Jusuf Kalla lebih banyak aktif di dunia amal seperti sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan ketua Dewan Masjid Indonesia.

.

38

Media Indonesia, 800 Pendukung Surya Paloh berangkat dari bali, senin 6 Oktober 2009, Hal.5.

(20)

II.1.3. Pencalonan Joko Widodo-Jusuf Kalla

Proses Pencalonan Jokowi-JK dimulai tiga minggu sebelum Pemilihan umum legislatif tepatnya Pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 14.49 wib Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang diwakili Ketua DPP PDI Perjuangan bidang kaderisasi Puan Maharani membacakan surat mandat yang berisikan Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan yang isinya :

"Perintah Harian: Merdeka!"

"Saya, selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan; kepada

seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata hati, keadilan, dan kejujuran di

mana pun kalian berada!

1. Dukung Bapak Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan.

2. Jaga dan amankan jalannya pemilu legislatif terutama di TPS-TPS dan

proses penghitungan yang berjalan dari segala bentuk kecurangan dan

intimidasi.

3. Teguh dan tegarkan hati dalam mengawal demokrasi di Republik

Indonesia tercinta.

Pesan harian ini kami harap disebarkan pada seluruh rakyat Indonesia. 39

Pada pemilu 9 April 2014 PDI Perjuangan akhirnya memenangi pemilu legislatif dengan perolehan suara 18,95% suara (23.681.471 suara), namun karena suara PDI Perjuangan tidak mencapai 20% sementara ketentuan ambang batas minimal pencalonan presiden tertuang dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun

39

http://nasional.kompas.com/read/2014/03/14/1604599/Ini.Surat.Mandat.Megawati.untuk.Jokowi

diunduh tanggal 19 November 2014, pukul 10.46 wib.

(21)

2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI, Pasal 9 UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden menyebutkan bahwa pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah nasional dalam Pemilu anggota DPR, sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Akhirnya memaksa PDI Perjuangan harus mencari mitra koalisi dalam mengusung Jokowi sebagai calon Pilpres 2014.

Akhirnya Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) bergabung dengan koalisi yang dibangun PDI Perjuangan yang mengusung Joko Widodo sebagai Calon Presideng di Pilpres 2014, koalisi tersebut menamakan diri sebagai Koalisi Indonesia Hebat.

Pada tanggal 19 Mei 2014 di gedung juang, Jakarta Pusat, Jokowi dan koalisi Partai pendukung mengumumkan Jusuf Kalla sebagai Cawapres yang akan bertarung menemani Joko Widodo. Dihari yang sama, Jokowi-Jusuf Kalla mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum.

Jokowi-JK memaparkan visi misinya dimulai dengan konstitusi sebagai landasan, juga paparan tiga problem pokok bangsa, yaitu :40

1. Merosotnya kewibawaan negara,

2. Melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dan 3. Merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.

40

Ibid, Hal.12.

(22)

Kemudian, pasangan Jokowi-JK menegaskan soal meneguhkan kembali jalan ideologi sebagai pandauan yaitu Pancasila 1 Juni dan Trisakti. Semua rincian mulai pendahuluan hingga akhir dijelaskan detail oleh Jokowi-JK dalam dokumen visi misi. Berikut visi misi Jokowi-Jusuf Kalla:

Visi:

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong"

Misi:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia

sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,

kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkperibadian dalam kebudayaan.

(23)

Jokowi juga menawarkan solusi untuk membawa kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik dengan menggerakkan semangat gotong royong demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi serta kepribadian dalam kebudayaan.

Serta menawarkan 12 agenda strategis dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, 16 agenda strategis untuk menuju Indonesia yang berdikari dalam bidang ekonomi dan 3 agenda strategis untuk Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan. Dari 31 agenda itu diperas lagi menjadi 9 agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan, Sembilan Agenda Prioritas (Nawa

Cita):41

1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

2. Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem

dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan

terpercya.

5. Kami akan meningkatkankualitas hidup manusia Indonesia.

6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional

41

http://news.detik.com/read/2014/05/20/113659/2586880/1562/ini-visi-misi-jokowi-jusuf-kalla diunduh pada tanggal 21 November 2014, Pukul 18.30 wib

(24)

7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa

9. Kami akan memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi

sosial Indonesia.42

Pada tanggal 1 Juni 2014 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilaksanakan pengundian nomor urut Capres dimana Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa mendapatkan Nomer Urut 1 dan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mendapatkan nomer urut 2. Pada masa kampanye Pilpres 2014 (4 juni-5 juli 2014) 43

Jokowi-JK menggunakan beberapa tagline seperti Jokowi-JK adalah Kita, Salam 2 Jari dan Revolusi Mental.

Jokowi-JK akhirnya menang di Pemilihan Presiden 9 Juli 2014, dimana kemenangan Jokowi-JK diumumkan oleh Komisi Pemilihan Uum (KPU) tanggal 22 Juli 2014 melalui Melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum nomor : 535/Kpts/KPU/Tahun 2014.

42

http://news.detik.com/read/2014/05/20/113659/2586880/1562/ini-visi-misi-jokowi-jusuf-kalla

diunduh pada tanggal 19 November 2014, Pukul 11.30 wib

43

http://kpu.go.id/koleksigambar/Keputusan_KPU_Nomor_457_Tentang_Jadual_Kampanye.pdf diunduh pada tanggal 19 November 2014, Pukul 12.30 wib

(25)

Tabel 2.2.3. Hasil Perolehan Suara Pemilihan Presiden 2014

Pasangan Jumlah Suara Persentase

1. Prabowo-Hatta Rajasa 62.576.444 46,85%

2. Jokowi-Jusuf Kalla 70.997.833 53,15%

Total Suara 133.574.277 100%

Sumber: Data Komisi pemilihan Umum44

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla kemudian dikuatkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dimana pada hari kamis 21 Agustus 2014 pukul 20.44 wib Mahkamah Konstitusi menolak seluruh permohonan gugatan Prabowo-Hatta, Kesepakatan diambil pada oleh 9 hakim konstitusi yang tetap memenangkan Jokowi-JK.45

Jokowi-Jusuf Kalla akhirnya dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, Sesuai Undang Dasar 1945 Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum dilantik oleh MPR dalam sidang paripurna MPR.46

44

http://www.kpu.go.id/koleksigambar/SK_KPU_535_2272014.pdf diunduh tanggal 19 november 2014, pukul 11.52 Wib.

45

http://nasional.kompas.com/read/2014/08/21/20472051/mk.tolak.seluruh.gugatan.prabowo-hatta diunduh tanggal 19 November 2014, pukul 12.01 wib.

46

Undang Dasar 1945 Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009

(26)

Acara pelantikan Jokowi dipimpin oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Ketua MPR membacakan keputusan KPU mengenai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dilantik dengan bersumpah menurut agama Islam. Presiden, Wakil Presiden dan pimpinan MPR lalu menandatangani Berita Acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Setelah ini, Joko Widodo menyampaikan pidato awal masa jabatan di hadapan anggota MPR.47

II.2.1 Konsep Walfare State.

Welfarestate atau negara kesejahteraan adalah negara yang pemerintahannya menjamin terselenggaranya kesejahteraan rakyat. Dalam mewujudkan kesejahteraan rakyatnya harus didasarkan pada lima pilar kenegaraan, yaitu : Demokrasi (Democracy). Penegakan Hukum (Rule of Law), perlindungan Hak Asasi Manusia, Keadilan Sosial (Social Juctice) dan anti diskriminasi.48

Ide mengenai sistem kesejahteraan negara yang berkembang di Indonesia biasanya lebih sering bernuansa negatif ketimbang positif. Misalnya, sering kita dengar bahwa sistem kesejahteraan negara adalah pendekatan yang boros, tidak kompatibel dengan pembangunan ekonomi, dan menimbulkan ketergantungan pada penerimanya (beneficiaries). Akibatnya, tidak sedikit yang beranggapan bahwa sistem ini telah menemui ajalnya, alias sudah tidak dipraktekan lagi di negara manapun. Meskipun anggapan ini jarang disertai argumen dan riset yang

47

http://nasional.kompas.com/read/komentar/2014/10/20/06541351/Pukul.10.00.WIB.Jokowi.JK.D ilantik.Jadi.Presiden.Wakil.Presiden diunduh tanggal 19 November 2014, Pukul 12.08 wib.

48

Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik; Teori Kebijakan dan Implementasi, Jakarta; Bumi Aksara, 2006, hal.6.

(27)

memadai. banyak orang menjadi kurang berminat membicarakan, dan apalagi, memperhitungkan pendekatan ini.

Pelayanan yang baik dalam penyelenggaraan Pemerintahan adalah sarana menuju masyarakat negara yang sejahtera (Welfalre state). Pelayanan dimaksud pada dasarnya merupakan cermin dari perbuatan Pemerintah

(Overheidshandeling) yang tidak saja harus berdasarkan undang-undang dan

peraturan yang berlaku (Wetmatighed dan Rechtmatigheid), akan tetapi lebih dari itu bahwa administrasi negara dalam menyelenggarakan pemerintahan harus juga berdasarkan kepatutan (billijkheid) serta kesusilaan.

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:

1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti;

2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Kondisionil, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas;

4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat;

(28)

5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan lain-lain;

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberian dan penerima pelayanan publik. 49

Dari uraian di atas suatu pelayanan publik dianggap berkualitas bila telah memenuhi ke enam unsur tersebut di atas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pelayanan, namun yang paling signifikan untuk diterapkan dalam lembaga pemerintah adalah:

1. function: kinerja primer yang dituntut;

2. confirmance: kepuasan yang didasarkan pada pemenuhan persyaratan

yang telah ditetapkan;

3. reliability: kepercayaan terhadap jasa dalam kaitannya dengan waktu;

4. serviceability: kemampuan untuk melakukan perbaikan apabila terjadi

kekeliruan;

5. adanya assurance yang mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. 50

Teori Negara kesejahateraan (welfare State), teori tersebut merupakan perwujudan dari Grand theory Montesquieu yaitu ajaran pemisahan kekuasaan

(speration of power) yang terdiri dari kekuasaan legislatif (membuat

undang-undang), kekuasaan eksekutif (melaksanakan undang-undang) dan kekuasaan 49

Nyoman Sumaryadi, Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah, Jakarta; Citra Utama, 2005, hal.9

50

Ibid.,Nyoman Sumaryadi.,hal.18.

(29)

yudikatif (mengadili pelanggaran undang-undang). Trias Politika tidak dapat dilaksanakan secara konsekuen. Dalam perkembangannya ajaran Trias Politika ini mendapat berbagai modifikasi terutama melalui pembagian kekuasaan

(distribution of power). Secara teoritis diungkapkan bahwa kekuasaan itu dapat

dibagi dengan dua cara yaitu:51

a. Secara vertikal, pembagian kekuasaan menurut tingkatnya maksudnya ialah pembagian kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan. Carl J.Frederich memakai istilah pembagian kekuasaan. Ini dapat dengan jelas kita bandingkan antara negara kesatuan federasi dan konfederasi. b. Secara horizontal, pembagian kekuasaan menurut fungsinya.

Pembagian ini menunjukkan perbedaan antara fungsi-fungsi pemerintahan yang bersifat legislatif, eksekutif dan yudikatif yang lebih dikenal dengan trias politica atau pembagian kekuasaan (division of power).

Menurut C.F.Strong, negara kesatuan adalah bentuk negara di mana wewenang legislatif lebih tinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif nasional/pusat. Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi (negara kesatuan dengan sistem desentralisasi), tetapi pada tahap akhir kekuasaan tertinggi tetap pada pemerintah pusat. Jadi kedaulatannya, baik kedaulatan ke dalam maupun kedaulatan keluar, sepenuhnya terletak pada pemerintah pusat. Dengan demikian yang menjadi hakekat negara kesatuan ialah bahwa kedaulatannya tidak terbagi, atau dengan perkataan lain, kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi, oleh

51

Ibid., Nyoman Sumaryadi.,hal.28.

(30)

karena konstitusi negara kesatuan tidak mengakui badan legislatif lain, selain badan legislatif pusat. Jadi adanya kewenangan untuk membuat peraturan bagi daerahnya sendiri itu tidak berarti bahwa pemerintah daerah itu berdaulat, sebagai pengawasan dan kekuasaan tertinggi tetap pada pemerintah pusat.

Sejalan dengan pendapat C.F.Strong tersebut menurut I.Nyoman Sumaryadi mengemukakan: Otonomi daerah sebagai perwujudan pelaksanaan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan pada hakekatnya merupakan penerapan konsep areal devision of power yang membagi kekuasaan secara vertikal yaitu pembagian kekuasaan negara antara pemerintah pusat disatu pihak dan pemerintah daerah dipihak lain. Seiring dengan perkembangan kenegaraan dan pemerintahan, ajaran negara hukum yang kini dianut oleh negara-negara di dunia khususnya setelah perang dunia kedua adalah negara-negara kesejahteraan (welfare state). Konsep negara ini muncul sebagai reaksi atas kegagalan konsep legal state atau negara penjaga malam.

Negara kesejahteraan (welfare state) menurut istilah Lemaire, disebut bestuuszorg (negara berfungsi menyelenggarakan kesejahateraan umum) atau welvaarsstaat atau verzorgingsstaat merupakan konsepsi negara hukum modern, menempatkan peranan negara pada posisi yang kuat dan besar. Tugas dan wewenang serta tanggungjawab pemerintah semakin berkembang dan bertambah luas baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tugas-tugas baru terus bertambah sementara tugas-tugas lama semakin berkembang. Akhirnya sekarang ini konsepsi negara hukum modern ini menimbulkan dilema yang penuh kontradiksi, sebab suatu negara hukum modern mengharuskan setiap tindakan pemerintah berdasarkan atas hukum dan bersamaan dengan itu kepada pemerintah diserahi

(31)

pula peran, tugas dan tanggungjawab yang luas dan berat. Dalam rangka melaksanakan tugas menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat tersebut harus diatur oleh hukum.52

Namun karena luas dan kompleksnya permasalahan masyarakat yang dihadapi, maka ternyata tidak semua tindakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah tersebut tersedia aturannya dalam undang-undang, karena itu timbul konsekuensi khusus di mana pemerintah memerlukan kemerdekaan bertindak atas inisiatif sendiri, utamanya dalam menyelesaikan masalah-masalah urgensi yang timbul dengan sekonyong-konyong. Sedangkan peraturan untuk menyelesaikannya belum ada atau samara-samar atau dirumuskan dengan sangat sumir dan samara-samar atau dengan kata-kata yang sangat umum. Hal demikian disebut discretionary power atau pouvair discretionaire atau freies ermessen. Konsep Negara Kesejahteraan (welfare state) berkembang di negara-negara Eropa bahkan meluas hampir ke seluruh negara-negara di dunia.

Dari sejumlah definisi yang ada, inti dari dari istilah welfare state adalah tanggung jawab negara terhadap kesejahteraan warganya. Seperti dalam Encyclopedia Britannica, welfare state diartikan sebagaikonsep pemerintahan dimana negara memainkan peran kunci dalam menjaga dan memajukan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga negaranya.8 Sedangkan the Concise Oxford Dictionary of Politics mendefinisikannya sebagai sebuah sistem dimana pemerintah menyatakan diri bertanggung jawab untuk menyediakan jaminan sosial dan ekonomi bagi penduduk melalui sarana pensiun, tunjangan jaminan sosial, layanan kesehatan gratis dan semacamnya.

52

Dadang Juliantara, Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah Dalam Pelayanan Publik,

Pembaharuan, Yogyakarta; Pembaharuan, 2005, hal.19-20

(32)

Welfare state diasosiasikan dengan pemenuhan kebutuhan dasar, oleh karena itu ia dianggap sebagai mekanisme pemerataan terhadap kesenjangan yang ditimbulkan oleh ekonomi pasar. Jaminan sosial, kesehatan, perumahan dan pendidikan adalah wilayah garapan utama dari kebijakan pemerintah yang menganut welfare state.10 Program pengentasan kemiskinan dan sistem perpajakan juga dianggap sebagai aspek dari welfare state. Alasan dimasukkannya perpajakan ke dalam kategori sifat welfare state adalah jika penarikan pajak bersifat progresif dan dananya digunakan untuk mencapai distribusi pendapatan yang lebih besar dan bukan hanya sekedar untuk meningkatkan pendapatan negara. Disamping itu, dana pajak tersebut juga digunakan untuk membiayai pembayaran asuransi sosial dan manfaat-manfaat lainnya yang belum dicakup oleh pembayaran premi asuransi sosial. Di negara-negara sosialis, welfare state juga meliputi jaminan pekerjaan dan administrasi harga barang dan jasa pada level konsumen (consumer prices). Konsep welfare state oleh karena itu biasanya didasarkan pada prinsip persamaan kesempatan (equality of opportunity), pemerataan pendapatan (equitable distribution of wealth), dan tanggung jawab publik (public responsibility) terhadap mereka yang tidak mampu untuk menyediakan sendiri kebutuhan minimum untuk bisa hidup layak.

Istilah welfare state sangat umum dan bisa meliputi pelbagai bentuk organisasi sosial dan ekonomi. Namun, ciri dasar dari welfare state adalah adanya asuransi sosial (social insurance). Ketentuan ini jamak dijumpai di negara-negara industri maju seperti National Insurance di Inggris dan Social Security di Amerika Serikat. Asuransi sosial biasanya didanai dengan sumbangan wajib dan dimaksudkan untuk memberikan manfaat kepada peserta dan keluarganya ketika

(33)

membutuhkan. Welfare state biasanya juga menyediakan layanan dasar publik berupa pendidikan dasar, layanan kesehatan, dan perumahan (pada beberapa kasus dengan biaya ringan atau gratis sama sekali). Program ini lazim disebut dengan social welfare yang kemudian juga menjadi ciri dasar lain dari welfare state disamping social insurance tadi

Sistem welfare state seperti ini memberikan tingkat otonomi yang tinggi dan membatasi ketergantungan individu pada keluarga dan mekanisme pasar. Adapun ideologi welfare state Konservatisme didasarkan pada prinsip subsidi dan dominasi skema asuransi sosial. Sistem ini membuat dekomodifikasi (aktivitas dan usaha pemerintah untuk mengurangi ketergantungan individu terhadap mekanisme pasar dan juga pekerjaannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya) berada pada level menengah dan stratifikasi sosial menjadi tinggi. Sedangkan ideologi welfare state rezim liberal didasarkan pada gagasan dominasi pasar dan penyediaan oleh swasta. Negara idealnya hanya baru ikut campur untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan kebutuhan dasar seperti layanan kesehatan dan pendidikan dengan terlebih dahulu menggunakan means test (penyelidikan terhadap kondisi keuangan seseorang yang mengajukan permohonan bantuan sosial dari negara). Konsekuensinya dekomodifikasi sangat rendah sedangkan stratifikasi sosial tinggi.

Keterkaitan antara dua kategori besar welfare state (institutional dan residualist) dengan tiga tipologi rezim welfare state ala Esping-Andersen adalah: tipologi konservatif lebih condong pada model residualist yang ditambah dengan dukungan khusus struktur sosial tradisional seperti keluarga. Tipologi liberal setara dengan model residualist karena menekankan pada program social

(34)

insurance, sedangkan social welfarehanya diberikan terutama untuk kalangan masyarakatsangat miskindengan menggunakan means test. Warga negara dapat memilihprogram asuransi sosial yang ditawarkan pasar yang sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan tipologi sosial demokratik adalah sama dengan model institutional karena negara memberikan jaminan kesejahteraan untuk semua warga baik kaya maupun miskin, meskipun tetap mempertahankan penekanan kuat pada kesempatan kerja penuh.

Berdasarkan dekomodifikasi dan sosial stratifikasi indeks menurut Esping-Andersen, Swedia, Norwegia dan Denmark masuk tipologi rezim sosial demokratik, sedangkan Perancis dan Jerman masuk kategori rezim konservatis. Amerika Serikat tergolong rezim liberal bersama Inggris. Awalnya Inggris hampir memiliki karakter welfare state yang sama dengan Perancis dan Jerman, akan tetapi sejak era 1970 menjadi lebih dekat ke arah liberal karena pemerintah membatasi diri dalam menggunakan program kesejahteraan, yakni hanya untuk mengatasi kesenjangan sosial.

II.2.2 Konsep Welfare State dalam Dasar Negara Indonesia

Para pendiri negara Indonesia telah menyepakati bahwa salah satu tujuan didirikannya negara Indonesia adalah agar keadilan dan kemakmuran bangsa Indonesia bisa diwujudkan. Unsur-unsur welfare state ini telah dimasukkan ke dalam dasar negara Indonesia (Pancasila dan UUD 1945) pada saat persiapan rapat pembahasan persiapan dan paska kemerdekaan negara Indonesia. Pembukaan UUD 1945 yang memuat rumusan tujuan negara Indonesia dan juga Pancasila menyatakan bahwa negara Indonesia dibentuk;

(35)

“... untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia dengan berdasar keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.”53

Rumusan dasar ideologi welfare state kemudian dimanifestasikan ke dalam batang tubuh konstitusi negara Indonesia untuk dijadikan pedoman hidup berbangsa dan penyelenggaraan kenegaraan. Dalam Pasal 34 UUD 1945 pra amandemen, negara menyatakan bertanggung jawab untuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar. Pasca amandemen keempat, tugas negara di bidang kesejahteraan sosial ini diperluas dengan tambahan tanggung jawab untuk mengembangkan sistem jaminan sosial dan memberdayakan kelompok masyarakat miskin, serta memberikan pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum bagi rakyatnya Menurut ahli Pancasila, sila kelima Pancasila tidak dimaksudkan untuk membuat Indonesia menjadi negara sosialis ataupun liberal dimana eksploitasi individu oleh individu lain atau oleh negara boleh terjadi.54

Ini sejalan dengan maksud para pendiri Indonesia ketika mengusulkan keadilan sosial menjadi salah satu dari lima sila Pancasila yakni negara yang akan berfungsi diantara ideologi sosialisme dan liberalisme/kapitalisme dalam mencapai tujuannya.23 Konsekuensi dari ideologi “jalan tengah” ini adalah sektor-sektor produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikendalikan olehnegara. Namun, hak-hak kepemilikan secara teknis dilindungi oleh hukum dan pengambilan hak tersebut oleh negara harus 53

Pembukaan UUD 1945

54

Musthafa Kamal Pasha, Pancasila dalam Tinjauan Historis, Yuridis dan Filosofis, Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2002, hal. 180-181.

(36)

dilakukan sesuai dengan proses hukum dengan pemberian kompensasi kepada pemilik.

Mahkamah Konstitusi dalam hal ini telah mengeluarkan beberapa putusan terkait konstitusional atau tidak privatisasi BUMN sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas,25 Undang-Undang No. 20/2002 tentang Ketenaga Listrikan,26 dan Undang-Undang No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air.55

Keberadaan elemen welfare state dalam dasar negara dan jaminan pemanfaatan sektor produksi vital untuk kemakmuran rakyat belum bisa dijadikan landasan untuk menyimpulkan bahwa Indonesia adalah negara dengan model institutional welfare state. Sejak berdirinya negara Indonesia, belum ada pendekatan yang jelas terhadap model kesejahteraan/keadilan sosial apa yang akan dianut. Dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dua hari paska proklamasi kemerdekaan, para pendiri bangsa memaknai konsep kesejahteraan/keadilan sosial antara lain melalui pendirian Departemen Kemakmuran yang salah satunya bertugas untuk mengurusi makanan dan keperluan rakyat, dan Departemen Sosial untuk mengurusi fakir miskin. Dalam risalah sidang pada tanggal 19 Agustus 1945 tersebut tersirat bahwa Departemen Kemakmuran diperlukan untuk mengurusi makanan dan kebutuhan rakyat

(voedsel-voorziening) di masa peperangan dan paska peperangan saat itu. Karena

sebagian anggota sidang beranggapan bahwa ruang lingkup Departemen Kemakmuran sangat besar serta urusan makanan dan kebutuhan rakyat bersifat sementara, ini kemudian menimbulkan perdebatan tentang perlu tidaknya satu

55

Emanuele Ferragina and Martin Seeleib-Kaiser, “Welfare Regime Debate: Past, Present,

Futures,” Policy & Politics, vol. 39, no. 4, (2011), p. 584.

(37)

departemen khusus untuk mengurusi kebutuhan rakyat di bawah Departemen Sosial dan juga kemana urusan kesejahteraan rakyat lainnya seperti kesehatan akan ditangani.

Dalam perjalanannya kemudian, negara ternyata tidak memainkan peran lebih besar dari masyarakat atau organisasi masyarakat sipil dalam memelihara orang-orang miskin dan anak terlantar serta memberdayakan kelompok kurang mampu. Berbagai organisasi sosial kemasyarakatan terutama yang berbasis keagamaan justru lebih mempunyai program layanan sosial berkelanjutan seperti panti asuhan, rumah sakit, kredit mikro dan bantuan tunai bagi orang-orang miskin.

Di era pemerintahan Abdul Rahman Wahid, Departemen Sosial bahkan sempat dibekukan dengan alasan urusan kesejahteraan sosial seharusnya bukan diurusi oleh negara karena masyarakat (civil society) yang lebih tahu cara mengatasinya,dan juga tugas ini bisa dilimpahkan kepada departemen-departemen terkait lainnya. Pasca krisis ekonomi hebat pada tahun 1997,berbagai program kesejahteraan sosial yang diberikan oleh pemerintah, seperti perawatan kesehatan gratis, beras dan subsidi minyak atau bantuan tunai langsung, dianggap lebih sebagai tindakan reaktif semata terhadap dampak krisis ekonomi yang menyebabkan jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia meningkat. Adapun sistem jaminan sosial yang mencakup seluruh warga Indonesia belum ada; hanya empat sistem yang didasarkan pada pekerjaan dan sumbangan wajib (premium) peserta kepada penyelenggara sistem jaminan sosial.

Sistem ini dijalankan oleh empat perusahaan milik negara (yaitu PT Jamsostek, PT Taspen, PT Asabri, dan PT Askes), dan hanya mencakup pekerja di

(38)

sektor formal dan anggota keluarga langsung mereka. Ini berarti hanya dua puluh empat juta penduduk Indonesia yang tercakup dalam sistem jaminan sosial, dan sekitar tujuh puluh juta baru saja terdaftar sebagai penerima manfaat dari program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), sedangkan 164 juta penduduk Indonesia lain belum mendapatkan perlindungan jaminan sosial apapun dari negara Perkembangan terakhir tentang kebijakan pemerintah menyangkut kesejahteraan/keadilan sosial menunjukkan bahwa Indonesia semakin dekat ke arah bentuk welfare state.

Pada tahun 2009, UU No 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial disahkan untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar orang-orang miskin, yatim piatu dan manula yang terlantar, orang dengan penyakit kronis atau cacat yang mengalami ketidakmampuan sosial-ekonomi, dipenuhi dengan menyediakan jaminan sosial dalam bentuk asuransi kesejahteraan sosial dan bantuan langsung tunai.56

II.2.3 Welfare State di Indonesia

Sejarah di Indonesia yang sejak pertama pembentukan Negara Republik Indonesia (NRI), para pendiri (the founding fathers) NRI telah mencanangkan konsep welfare state dalam Konstitusi Negara, UUD 1945. Hal ini dicantumkan dalam Pembukaan alinea IV UUD 1945 yang menyatakan “…dan untuk memajukan kesejahteraan umum,..”, yang kemudian dituangkan dalam pasal-pasal di dalam UUD antara lain; Pasal 31 tentang Pendidikan, Pasal 33 dan Pasal 34 tentang Kesejahteraan Sosial. Sejak adanya amandemen pertama UUD 1945 pada tahun 1999, dan diikuti oleh perubahan berikutnya sebanyak 3 kali, yaitu,

56

Alfitri, Hak Menguasai Negara Atas Mineral dan Batubara Pasca Berlakunya Undang-Undang Minerba, Jurnal Konstitusi, Danil Volume 9 Nomor 3, September 2012 .

(39)

telah menandai adanya perubahan sistem ketatanegaraan yang cukup signifikan, dalam pemben-tukan welfare state yang memberikan akses pada partisipasi masyarakat sipil dalam bidang pemerintahan, seperti sistem pemilihan umum langsung. Namun satu sisi, memberikan lebih banyak lagi peran negara untuk mewujudkan cita Negara (staatsidée) kesejahteraan.

Hal ini sejatinya merupakan gejala paradoxal dari trend global yang cenderung mencari titik keseimbangan diantara konsep-konsep ekonomi, seperti sosialis, kapitalis, komunis, maupun liberal, sehingga terkadang menem-patkan berbagai aktor utama dalam pembentukan Negara welfare state yang saling tarik menarik, sebagai instrumen terpenting dalam pembentukan kebijakan. Dalam unsur-unsur negara demokrasi yang berbasis pada civil sociaty, maka Negara dalam arti proses pemben-tukan kebijakan, terbentuk dari 3 kekuatan utama, yaitu: Negara, Pasar dan Publik. Ketiga kekuatan tersebut saling mempengaruhi tetapi juga saling bersinerji dalam proses tersebut (law making process).

Dalam paham demokrasi sosial (social democracy), Negara berfungsi sebagaialat kesejahteraan (welfare state). Meskipun gelombang liberalisme dan kapitalisme terus berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kehidupan

umat manusia melalui arusglobalisasi yang terus meningkat, tetapi aspirasi ke arah sosialisme baru di seluruh dunia juga berkembang sebagai penyeimbang. Oleh karena itu, konsep welfare state merupakan keniscayaan dinamis yang terus mengikuti situasi dan perkembangan masyarakat. Demikian pula pengaruh globalisasi yang mencip-takan adanya modifikasi terhadap konsep Negara kesejah teraan.

(40)

Masa depan ekonomi Indonesia sendiri. Oleh karena itu, utang luar negeri bagi Indonesia adalah kecelakaan sejarah, yang menyebabkan ekonomi nasional rapuh dan terpuruk setelah timbul gejolak ekonomi eksternal karena globalisasi. Kesalahan kebijakan ini berasal dari kesalahan konseptual teoritis dalam memandang makna, fungsi, dan substansi dari utang luar negeri. Kesalahan dalam cara pandang ini kemudian bergulir menjadi kesalahan institusional yang berdimensi ekonomi politik. Kegagalan kebijakan ini terjadi karena kegagalan dalam membangun institusi yang mendukung proses kebijakan utang luar negeri.

Ketimpangan pendapatan yang mengalami penurunan drastis pada pertengahan abad ke-20 justru melonjak baru-baru ini. Akibatnya, kesenjangan antar si kaya dan si miskin secara global saat ini berada pada tingkat yang sama sebelum revolusi industri terjadi pada 1820. Peneliti dari The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam laporan utama tentang perkembangan kesejahteraan global memperingatkan, kondisi ini ialah salah satu perkembangan yang paling mengkhawatirkan selama 200 tahun terakhir (Media Indonesia, 2014). Studi mencatat ketimpangan pendapatan sempat menurun tajam pada akhir abad ke-19 hingga 1970. Namun, kontribusi dari globalisasi yang terjadi sejak 1980-an menyebabkan ketimpangan pendapatan di 25 negara semakin melebar. Peningkatan ketimpangan pendapatan itu mengakibatkan gap tingkat pendapatan antara negara satu dan yang lain melebar.

Pergeseran peta kekuasaan di Indonesia dewasa ini memperlihatkan suatu tanda penting dalam hubungan negara dan masyarakat. Jika pada masa-masa sebelumnya negara telah menjadi suatu pusat yang sangat dominan yang tidak memberikan ruang cukup bagi partisipasi politik publik, maka pada masa

(41)

sekarang ini negara tampak lebih terbuka terhadap partisipasi masyarakat dan terhadap eksistensi kultural dan struktural penduduk lokal. Mengingat sifat negara yan begitu berkuasa pada masa Orde Baru dan bahkan, dalam arti tertentu, sudah dimulai sebelumnya, maka realitas sosial yang ada sekarang ini telah lebih merupakan suatu realitas yang sarat dengan muatan politis yang dengan sengaja atau tidak sengaja dibangun untuk formasi negara dan pelestarian kekuasaan pemerintah.

Dalam era persaingan global, di mana batas antar negara menjadi kabur, tiap-tiap negara berupaya membangun dan memperkuat Positioning industri dalam negeri. Indonesia sebagai negara yang disebut akan menjadi kekuatan ekonomi global dan dikelompokkan ke dalam BRIIC (Brasil, Rusia, India, Indonesia, Cina) perlu mempersiapkan diri.

Berdasarkan ketentuan ini, Negara Republik Indonesia dituntut untuk menerapkan sistem Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dimana setiap kebijakan tentang pemerintahan berdasarkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Negara Republik Indonesia menganut asas demokrasi, karena persyaratan-persyaratan mengenai negara demokrasi ini telah dipenuhi dan dinyatakan dengan tegas di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945) . Negara-negara demokrasi modern dilihat dari sudut analisis makro, nilai-nilai dasar politik masyarakat adalah kemerdekaan (liberty), persamaan (equality), dan kesejahteraan (welfare). sehingga seharusnya melalui prinsip demokrasi nagara sejahtera dapat terwujud.

Namun ternyata, amandemen UUD 1945 dalam mewujudkan welfare state sangat dipengaruhi oleh doktrin neoliberal yang bersemayam dalam Letter of

(42)

Intent mengharamkan campur tangan negara yang signifikan dalam ekonomi. Hal inilah yang dikatakan oleh Habermas dan Gidden bahwa peran negara dalam wilayah tertentu dan dalam kapasitas tertentu diperlukan untuk menjamin kedaulatan sekaligus kebebasan individu dan warga (kolektif). Demikian juga dengan Pierre Bourdieu yang menekankan perlunya menumbuhkan modal sosial untuk menghadapi gempuran neoliberalisme, terutama dampaknya yang merusak tenaga kerja.

Melihat perkembangan Welfare state di Indonesia atas konstitusi bangsa dan kebijakan pemerintah dapat dilihat dari tiga model

1. Reinert, Bourdieu, dan Walzer : Peran negara sangat penting terutama dalam hal menyangkut keadilan sosial dan distribusi public goods yang dikatakan oleh Bourdiue. Hal ini yang dilakukan oleh bapak pendiri bangsa terdahulu, yaitu suatu pengalaman dimana negara merupakan faktor penting dalam perekonomian nasional, dan memiliki sifat particular yang berbeda dengan model ekonomi kolonial. sehingga dengan adanya persoalan masa lalu menjadi pijakan pemerintah dalam mengambil kebijakan

2. Hayek, Friedman dan Stiglitz, peran negara dilucuti, dimana negara tidak perlu mencampuri kebebasan individu, terutama disektor ekonomi. Hal inilah yang dilakukan rezim Soeharto, kebijakan ekonomi negara mengadopsi sepenuhnya kebijkan ekonomi internasional yang dipimpin Amerika Serikat dengan watak kepemimpinan otoriteriannisme, diman negara seakan-akan negara ikut campur tangan mengelola ekonomi padahal sepenuhnya untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan dan keutuhan rezim.

(43)

3. Habermas, Gidden, dan Rawls : dalam menyikapi globalisasidan keadilan sosial dengan mengambil posisi menerima keduanya dalam batas-batas tidak mengabaikan kebebsan individu sebagai pokok.

II.2.4 Pembangunan dalam mekanisme pasar

Pembangunan, apa pun penjelasan ideologisnya, merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara sengaja (intervention) dan terencana dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik dari kondisi kehidupan sebelumnya. Kondisi kehidupan yang lebih baik seperti apa yang diinginkan dalam proses perubahan itu, kata yang tidak pernah absen dari telinga setiap warga negara adalah kehidupan masyarakat yang sejahtera.

Oleh sebab itu, perdebatan tentangnya berkembang menjadi perdebatan ideologis tentang bagaimana cara pencapaian perubahan dan hasil dari proses perubahan itu sendiri, yang berhubungan dengan kualitas kehidupan manusia. Kalau perubahan yang diharapkan lebih baik itu adalah sejahtera sebagai sebuah kondisi yang dapat dirasakan oleh masyarakat, pertanyaan tentangnya adalah berdasarkan basis apa hidup sejahtera itu diletakkan, apakah sejahtera itu ditunjukkan oleh basis individu atau basis komunitas, atau bahkan keduanya.57

Ketika pembangunan itu telah terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat dan menjadi pola budaya, kelihatannya semakin sedikit orang mempertanyakan asal-usul ide pembangunan. Pertanyaannya, ide siapakah sesungguhnya pembangunan itu, apakah pembangunan itu adalah ide murni negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, atau sungguhnya pembangunan itu adalah idenya negara maju, yang jauh lebih dulu berkembang dengan paham

57

Tony Fitzpatrick, Welfare Theory: an Introduction, 2001, Palgrave : New York, hal.67.

(44)

kapitalis industrialnya (industrial capitalism), yang pada tahap tertentu paham tersebut membutuhkan perluasan pasar (market expantion)? Atau ide para elit politik keduanya, baik negara maju mapun berkembang. Lalu, apa hubungannya antara pembangunan di Indonesia dengan perluasan pasar negara industri.58

Secara historis, kapitalisme industrial yang berkembang sejak Revolusi Industri di Eropa waktu itu, kini perkembangan paham tersebut telah menembus batas-batas negara di seluruh dunia. Ide utama dari paham ini adalah mencetak produksi sebesar-besarnya (mass production) melalui teknologi permesinan guna menjawab kebutuhan hidup manusia. Ide tersebut tidak hanya berhenti sampai pada penemuan teknologi baru, memperbaiki organisasi produksi dan memperbaiki hubungan produksi, melainkan juga bagaimana pasar itu diperluas dan dibentuk. Konsekuensi perubahan teknologis ke arah permesinan ini mendorong kebangkitan produksi hasil pabrikan, yang selanjutnya mempengaruhi kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Jika pasar dalam sebuah kawasan telah terpenuhi, sedang proses produksi melalui mesin berjalan terus, maka perluasan pasar merupakan syarat mutlak untuk menghindari kelebihan produksi

(over production).59

Proses produksi berkembang terus dengan logika melingkar. Artinya jika terjadi perubahan teknologi produksi maka perubahan itu juga menuntut perubahan pola konsumsi masyarakat. Sebaliknya, perkembangan pola konsumsi juga mendorong kreativitas perubahan teknologi produksi yang semakin berkembang untuk menciptakan produk produk baru dalam industri manufaktur. Perubahan itu tidak hanya berhenti sampai disini, pasar akan berkembang dengan

58

Ibid., Tony Fitzpatrick.,hal.78.

59

Ibid., Tony Fitzpatrick.,hal.80

(45)

baik kalau terjadi perubahan sosial ekonomi masyarakat guna menyongsong produk baru. Oleh sebab itu, agar perluasan pasar mampu menembus batas-batas negara di seluruh dunia maka kerja ekonomi saja tidak cukup, melainkan juga dibutuhkan kerja politik, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada akhirnya kerja politiklah yang menjadi kunci penting dalam perluasan pasar. Tanpa kerja politik pasar sulit diciptakan. Bahwa pasar itu merupakan hubungan sosial bentukan manusia, oleh karenanya membutuhkan tindakan politik. Ini adalah salah satu sisi perbedaan antara pemikiran liberal dan neoliberal. Pemikiran liberal membiarkan pasar bekerja secara bebas, akan tetapi para neoliberalis berpikir bahwa pasar harus diintervensi secara politik, dibentuk dan diarahkan sesuai dengan kepentingan untuk memenangkan persaingan. Negara sasaran perluasan pasar, selain padat penduduknya juga pendapatan per kapita penduduknya rendah seperti negara negara Afrika, Asia dan Amerika Latin. Oleh sebab itu upaya mempengaruhi para pemimpin politik negara berkembang untuk mengikuti prinsip perluasan pasar negara industri menjadi sangat penting dalam kerja politik.60

Perluasan kontruksi pasar telah dipersiapkan secara matang, bahkan tata ekonomi politik global telah dipersiapkan mengikuti pola perkembangan paham kapitalisme industrial yang berwatak neoliberal. Sangatlah disadari bahwa perluasan pasar bukan hal yang mudah sebab telah diketahui bahwa pasar yang akan menjadi sasarannya itu sebagian besar penduduknya berpendapatan per kapita rendah, yang sangat tidak mendukung perluasan pasar sebagaimana dikehendaki oleh negara industri maju.

60

Gambar

Tabel 2.2.1. Hasil Perolehan Suara Pemilukada Jakarta tahun 2012
Tabel 2.2.2. Hasil Perolehan Suara Pemilukada Jakarta tahun 2012
Tabel 2.2.3. Hasil Perolehan Suara Pemilihan Presiden 2014

Referensi

Dokumen terkait

8 Tahun 1995 tersebut diiringi juga dengan dikeluarkannya peraturan oleh Bapepam mengenai penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan melalui

Pemodelan sistem dari minimisasi rugi-rugi transmisi pada sistem kelistrikan 500 kV Jawa-Bali yang diusulkan, terdiri dari dua fase yakni fase awal untuk menentukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bobot lahir dan nilai heritabilitasnya pada sapi Bali di BPTU HMT Denpasar yang dapat digunakan sebagai dasar seleksi bibit berdasarkan

Pengaruh Kompos Sampah Kota dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Sifat Kimia Tanah dan Hasil Tanaman Jagung Manis ( Zea mays saccharata ) pada Fluventic Eutrudepts Asal

Cara penghitungan dengan haemocytometer yaitu sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas dihitung, sedangkan sel yang menyinggung garis batas sebelah kanan

11 Antara berikut, yang manakah berkaitan dengan kepentingan sumber dalam rajah di atas. I Habitat

Kenaikan peringkat ini mencerminkan peningkatan pada profil kredit Indosat dan harapan S&P bahwa Indosat akan mempertahankan performansi keuangan yang meningkat

Studi pustaka adalah melakukan riset dari berbagai bentuk pustaka seperti buku, jurnal, surat kabar. Dalam proses studi pustaka ini penulis mempngumpulkan beberapa fenomena