• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru Chapter III IV"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KAMIKAZE SEBAGAI PASUKAN MILITER JEPANG

3.1 Lahirnya Pasukan Kamikaze

Setelah meluluhlantakkan Pearl Harbour, Tentara Kekaisaran Jepang pun mulai menyerbu kawasan Asia Tenggara dan Kepulauan di Samudera Pasifik. Kemenangan demi kemenangan pun mereka raih hingga Pertempuran Midway menjadi titik balik agresi Jepang Pasifik (Kutoyo, 1997:288). Dalam Pertempuran Midway, Kaigun (Angkatan Laut Jepang) mengirimkan empat kapal induk ke Kepulauan Midway di tengah Samudera Pasifik untuk menghabisi sisa armada Pasifik Amerika Serikat.

Alih-alih mengalahkan armada Amerika Serikat, kode komunikasi rahasia Kaigun berhasil dibuka pihak AS. Jumlah kekuatan musuh bias diketahui dengan pasti, waktu serangan Jepang juga diprediksi dengan tepat, sehingga armada Jepang dapat dihancurkan dalam Pertempuran Midway. Pada perang tersebut, Amerika Serikat mengalami sedikit kerugian sedangkan Jepang kehilangan empat buah kapal induknya, yakni Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu (Ojong, 2008:53). Ke empat kapal tersebut mengalami kerusakan parah hingga akhirnya tenggelam karena dibom oleh pesawat-pesawat tempur Amerika.

(2)

meramalkan bahwa Sekutu akan mencoba untuk segera menduduki Filipina, yang lokasinya strategis dan karena berada di ladang minyak antara Asia Tenggara dan Jepang (www.wikipedia.org)

Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang sendiri hampir habis dan Angkatan Darat nya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Laksamana Muda Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super. Ide ini kemudian direalisasikan oleh Laksamana Muda Takejiro Onishi yang menggantikan Teraoka pada Oktober 1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze itu karena Onishi lah yang dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. Dalam waktu yang sama pada tahun 1944, Letnan Tanaka menekankan pukulan telak pada sasaran lawan ditekankan hanya bisa berhasil bila pilot ikut serta dalam pesawat roket itu sampai kesasaran, bahkan dia bersedia menjadi orang yang pertama untuk melakukan itu (www.wikipedia.org)

(3)

Ramalan menjadi kenyataan pada 17 Oktober tahun 1944, ketika Pasukan Sekutu menyerang Pulau Suluan, Untuk memulai Pertempuran Teluk Leyte. Armada Udara ke 1 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, yang berpangkalan di Manila diberi tugas membantu kapal Jepang yang akan mencoba menghancurkan pasukan Sekutu di Teluk Leyte. Akan tetapi karena Armada Udara ke-1 Jepang pada waktu itu hanya mempunyai 40 pesawat : 34 pesawat tempur Mitsubishi Zero. tiga Nakajima B6N yaitu Pesawat Torpedo Bomber, satu Mitsubishi G4M dan dua Yokosuka P1Y pesawat pembom yang berpangkalan di daratan, dan satu pesawat pengintai. Misi yang di hadapi oleh angkatan perang udara Jepang jadi terlihat mustahil untuk dilalukan. Oleh karena Itu Seorang Komandan Armada Udara ke-1 Yaitu Laksamana Muda Takijiro Onishi memutuskan membentuk Suatu kesatuan serangan bunuh diri yaitu Special Attack Air Force kamikaze yang terdiri dari pilot-pilot berani mati.

3.2 Konsep Bushido Pada Pasukan Kamikaze

Pada Perang Dunia II, Jepang membentuk sebuah pasukan berani mati, yang disebut pasukan Kamikaze. Pasukan ini melakukan serangan mendadak dengan menabrakkan yang mereka kendalikan ke kapal musuh, dalam hal ini kapal Amerika.Kamikaze berakar pada sebuah paham yang disebut Bushido.

Matsuura (1994:92) Menurut Bary (1971:395), dikatakan para Samurai merupakan golongan yang diunggulkan serta menempati kedudukan paling tinggi dalam pembagian masyarakat dibawahnya, yakni petani buruh-pedagang

(4)

ke arah pembentukan masyarakat yang bermoral dan juga sebagai etika luhur. Oleh karena itu, Samurai harus menjadi tokoh panutan dan pemimpin masyarakat. Kutipan :

武士という言葉自体は、既に奈良時代に,”武官”“武人”の意味で使われてい

た。しかし「武士道:新渡戸稲造」で述べる武士道の主体としての武士が台頭

するのは平安時代中期の10世紀以降のことである。

Terjemahan:

Arti kata Bushi sendiri sudah digunakan pada zaman Nara yang berarti “opsir militer”

atau “ksatria.Tetapi setelah abad ke-10 pada pertengahan zaman Heian di dalam

(Bushido: Nitobe inazo) disebutkan bahwa menegakkan kepala Samurai merupakan inti dari Bushido.

Jadi, Bushido(武士道) adalah jalan ksatria yang merupakan pedoman bagi kaum

Samurai dan kode etik bagi bangsa Jepang.

Menurut Bary (1971:395), dikatakan para Samurai merupakan golongan yang diunggulkan serta menempati kedudukan paling tinggi dalam pembagian masyarakat dibawahnya, yakni petani buruh-pedagang (農-工-商:no-ko-so). Bushido merupakan

(5)

melakukannya dengan sungguh-sungguh. Bushido merupakan jalan ksatria, jalan menuju kebenaran. Nitobe (2006:17) mengungkapkan dalam bukunya versi bahasa Jepang tentang pengertian Bushido:

Kutipan :

武士道は一言でいえば「騎士道の規律」武士階級の「高い身分に伴う義

務」でる。

Terjemahan:

Singkat kata bushido berarti tata tertib jalan ksatria kewajiban yang membawa golongan Samurai pada derajat yang tinggi.

Bellah (1985:90) menjelaskan bahwa Bushido adalah sesuatu yang sangat istimewa terutama untuk persyaratan dari nilai dan etika Shogun Tokugawa dan Jepang modern. Ini disebabkan karena para bushi (ksatria) mewujudkan atau seharusnya mewujudkan nilai-nilai dasar negara Jepang dan karena faktanya bahwa etika Bushido ada pada era keshogunan Tokugawa dan etika nasional jaman modern atau setidaknya ada pada sebagian dari zaman itu. Nitobe (1998:4) dalam bukunya mengungkapkan peranan Bushido:

(6)

tidak dari hasil ciptaan dari satu pikiran, bagaimanapun mampu, atau dalam kehidupan perseorangan, bagaimanapun sudah dikenal. Itu tumbuh secara alamiah pada karir

militer selama berabad–abad dan bertahun–tahun. Oleh karena itu, semangat Bushido

semakin mempengaruhi jiwa pasukan militer di Jepang. Banyak tindakan dan keputusan yang diambil berdasarkan pola pemikiran dari Bushido. Samurai mengabdi kepada kaisar seutuhnya. Seward (1995:73) menyebutkan bahwa piagam kekaisaran diberikan kepada para prajurit militer sejak tahun 1882, yang merupakan suatu etos untuk membangkitkan kembali pentingnya semangat Bushido dalam berperang. Semua ajaran Bushido sejak masa lampau dimasukkan sebagai esensi, antara lain :

1. Kaum militer mempunyai tugas utama yaitu kesetiaan 2. Kaum militer harus berlaku sopan dan rendah hati

3 .Kaum militer harus menghargai kekuatan serta kesehatan dengan tinggi 4. Kaum militer harus menghargai kesetiaan

5.Kaum militer harus sederhana, sebagai prinsip dasar

Semua tentara atau orang yang mengikuti militer wajib menghafal kode tersebutkarena perubahan pertentangan kode Samurai, Bushido telah diserap oleh pemikiran militer (Tsouras, 2007:4). Oleh karena itu, manifestasi semangat Bushidoterhadap tentara Jepang pada saat Perang Dunia II sangat mencolok dalam mengambil keputusan dan strategi.

(7)

Saruhum (1966:55) mengatakan dalam bushido, ada faktor heroisme yang berakar pada harga diri, yaitu lebih baik mati daripada kalah. Pada jaman dahulu, para prajurit Jepang yang dikenal dengan sebutan samurai akan melakukan upacara seppuku atau hara-kiri, yakni sebuah ritual bunuh diri dengan menusukkan pedang kebagian perut jika kalah dalam pertarungan. Hal ini justru memperlihatkan usaha mereka untuk menebus harga diri yang hilang akibat kalah perang. Disiplin samurai ini telah membuat bangsa Jepang sulit menerima kekalahan. Bagi mereka, kalah tidak berarti harus mati. Kekalahan dapat di tebus kembali dengan kemenangan. Jika terpaksa kalah, maka mereka mau kalah dengan penuh harga diri. Dalam perekrutan pilot Kamikaze, Bushido berperan penting. Untuk meminta seseorang untuk menjadi relawan serangan Kamikaze yang sudah pasti pilotnya akan terbunuh, sangatlah sulit jika tidak didukung oleh paham Bushido. Ada ungkapan yang berbunyi Bushido to iu wa Shinu koto to Mitsuketari ( Jalan Bushi ditemukan dalam kematian). Ungkapan ini menekankan bahwa seorang Bushilebih memilih bertempur sampai titik darah penghabisan daripada menyerah kalah. Dan tindakan ini sangat terlihat pada pasukan Kamikaze, karena mereka lebih baik mati dengan cara seperti ini demi membela kaisar dan negaranya.

3.3 Konsep Shinto Negara Pada Pasukan Kamikaze

Shinto (神) adalah sebuah kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar

(8)

Kata Shinto berasal dari 2 huruf kanji, yaitu shin (神) dan tō (道). Shin berarti

dewa dan tō berarti jalan. Jadi secara harafiah, Shinto dapat diartikan sebagai “jalan para dewa” (Ono, 1998: 2).

Tanaka (1990: 294-295) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Shinto adalah sebagai berikut:

一般に「神道」と言った場合、「日本民族などの固有の神、神霊に基づいて発

生し、民開してきた宗教の総称」であるとされているが、神や神霊についての

信念や伝統的な祭祀ばかりでなく、広く生活習俗や伝承されている考え方など

もその中に含まれる。

Terjemahan:

Shinto secara umum adalah sebuah kata yang dipakai untuk mewakili kepercayaan tradisional masyarakat Jepang yang berbasis kepada kepercayaan terhadap dewa dan roh, dan tidak hanya itu saja, secara luas ajaran Shinto juga menjadi pedoman bagi masyarakat Jepang dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Kata Shinto berasal

dari bahasa Cina, yaitu shēntao (神道) yang berarti “jalan para dewa” (shen: “kekuatan

spiritual, ketuhanan” dan tao: “jalan”). Picken (1994: xxiv) menambahkan bahwa Shinto juga dikenal dengan nama-nama lain, seperti kami no michi (jalan dewa) kannagara no michi (jalan para dewa), Kodō (jalan yang kuno), Daidō (jalan yang besar), atau Teidō (jalan kerajaan).

Menurut pendapat Tsuda dalam Kuroda (1993:10), arti kata Shinto sendiri dapat dibagi dalam enam kategori, yaitu:

(9)

2. Sebuah kekuasaan, kekuatan, aktifitas atau tindakan dewa, status dewa, menjadi dewa, atau dewa itu sendiri;

3. Konsep dan ajaran mengenai dewa;

4. Ajaran yang disebarkan oleh kuil-kuil tertentu;

5. Jalan para dewa sebagai sebuah norma politik atau moral; dan 6. Sekte Shinto seperti yang ditemukan dalam sebuah agama baru.

Ono (1998: 3) menjelaskan bahwa Shinto sangat berbeda dengan agama lainnya karena Shinto tidak memiliki pendiri dan tidak memiliki kitab suci. Penganut aliran Shinto percaya dengan keberadaan para roh leluhur dan banyak dewa. Dewa dalam Shinto dikenal dengan sebutan kami (神).

Sasaki (1987: 67) menjelaskan bahwa:

神道は日本でもっとも古い宗教であり、自然崇拝に始まり祖先崇拝を本

流とする。このため神道には多くの神々が登場する。

Terjemahan:

Shinto adalah agama tua di Jepang, dimulai dari pemujaan kepada alam dan berkembang menjadi pemujaan terhadap nenek moyang. Untuk alasan inilah, Shinto memiliki banyak kami.

Ono (1998: 6) mengemukakan bahwa yang disebut kami adalah sebagai berikut: Kami are the object of worship Shinto. What is meant by kami? Fundamentally, the term is an

honorific for noble, sacred spirits, which implies a sense of adoration for their virtues

(10)

Terjemahan:

Kami merupakan objek penyembahan dalam Shinto. Apakah yang disebut dengan kami? Pada dasarnya, istilah ini adalah sebutan kehormatan untuk roh-roh suci dan mulia, yang menunjukkan rasa kekaguman bagi kebaikan dan kekuasaan mereka.

Dalam Shinto, disebutkan bahwa terdapat delapan juta kami yang dikenal

dengan sebutan yaoyorozu no kami (八百万の神), walaupun jumlah kami yang

sebenarnya tidak dapat dipastikan.Keberadaan para kami ini diceritakan pada dua

dokumen sejarah yang memuat kisah-kisah mitologi Shinto, yaitu Kojiki (古事記) dan

Nihon Shoki (日本書紀). Untuk menghormati para dewa, maka didirikanlah kuil-kuil

untuk menyembah mereka. Kuil untuk para penganut Shinto disebut jinja (神社). Di

depan kuil biasanya terdapat torii (sebuah gerbang penanda pintu masuk kuil) dengan shimenawa (tali yang terbuat dari jerami) yang digantungkan diantaranya.

Picken dalam Wright (2004) mengemukakan bahwa terdapat empat prinsip penting dalam Shinto, yaitu:

1. Tradisi dan keluarga; keluarga merupakan alat utama yang melakukan tradisi. Kegiatan utama mereka berhubungan dengan kelahiran dan pernikahan.

2. Kecintaan pada alam; alam adalah sesuatu yang suci, melakukan kontak dengan alam sama dengan mendekatkan diri pada kami. Benda-benda dari alam disembah sebagai roh-roh yang suci.

3. Kebersihan fisik; penganut Shinto harus sering mandi, mencuci tangan, dan membersihkan mulut mereka.

(11)

dan pikiran sangat penting terutama jika ingin melakukan aktifitas keagamaan, karena para kami sangat membenci ketidaksucian lebih dari apapun.

Harun (1985:450) mengatakan shinto yang secara harfiah bermakna jalan/jalur dewa adalah sebuah agama yang berasal dari jepang. Shinto sebagai agama asli bangsa Jepang , agama tersebut memiliki sifat yang cukup unik. Proses pembentukannya, bentuk-bentuk upacara keagamaannya maupun ajaran-ajarannya memperlihatkan perkembangan yang sangat rumit.

Banyak istilah-istilah dalam agama Shinto yang sulit diterjemahkan dengan tepat kedalam Bahasa lainnya. Kata-kata Shinto sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa China yang berarti “jalan para dewa”, “pengajaran para dewa”, atau “agama para dewa”. Dan nama Shinto itu sendiri baru dipergunakan untuk pertama kalinya untuk menyebut agama asli Jepang itu ketika agama Buddha dan agama konfusius sudah memasuki Jepang pada abad keenam masehi (www.wikipedia.org).

Dewi matahari Shinto disebut Tensho Daijin atau juga dikenal dengan

Amaterasu Omikami. Amaterasu adalah ratu dari seluruh “Kami”, ia adalah anak dari

Izanagi dan Izanami (Dewa pencipta dari mitologi Jepang). Keluarga kekaisaran Jepang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan langsung dari garis keturunan dewi

Amaterasu. Oleh karena itu maka para kaisar Jepang dianggap sebagai keturunan para dewa.

(12)

itu, kaisar juga diyakini sebagai dewa yang hidup. Karena itu, sebagian besar masyarakat Jepang sangat menghormati kaisar, dan mau membela kaisar walaupun harus berkorban nyawa. Apapun yang diperintahkan atas nama kaisar akan dituruti khususnya pada militer. Ada yang mengatakan bahwa bila seseorang meninggal untuk Kaisar, dan didoakan di Kuil Yasukuni, mereka akan bahagia selamanya. Didalam sebagian besar surat-surat yang ditulis oleh pilot-pilot Kamikaze, mereka senang dan bangga diberi kesempatan untuk melakukan misi terhormat ini.

Sebagai seorang keturunan dewa, Kaisar Jimmu pada tahun 600 SM pernah mengungkapkan sebuah konsep yang bernama Hakko Ichiu. Konsep Hakko Ichiu

sendiri memiliki arti “8 penjuru dibawah 1”. Orang Jepang pada masa itu berasumsi bahwa seluruh dunia merupakan keluarga besar dan Jepang sebagai keturunan dewa menjadi pemimpin seluruh dunia. Asumsi bahwa kaisar sebagai perwujudan dunia nyata berasal dari shintoisme. Ajaran ini sudah mendarah daging dalam akar budaya Jepang. Bahkan pada era Meiji, Shinto menjadi agama nasional (Cross, 2015:7).

Oleh karena itu, ketika jepang melakukan invasi para tentara dengan semangat tinggi rela melakukan apapun demi kaisar yang dianggap yang dianggap dewa dengan menggunakan Hakko ichiu sebagai pemacu semangat benar-benar efektif bagi jepang pada masa itu. Dengan konsep Shinto tersebutlah yang menjerumuskan Jepang kedalam kancah Perang Dunia II.

(13)

yang dimulai dengan invasi ke wilayah daratan china dan kepulauan Sakhalin yang menyebabkan terjadinya perang Sino-Jepang dan perang Rusia-Jepang dan memperoleh kemenangan.

Kemenangan tersebut tidak lantas membuat jepang merasa puas, mereka semakin bertambah agresif dan dengan segera menginvasi wilayah asia lainnya dan kepulauan dipasifik. Kemenangan demi kemenangan mereka raih hingga tiba saatnya mereka mengalami kekalahan. dan disaat kritikal, ketika Jepang mulai terancam dan kaisar adalah titisan Dewa Matahari yang harus dijaga keberadaannya, maka dibentuklah pasukan Kamikaze dan nantinya mereka akan berjuang habis-habisan dengan seluruh kemampuan dalam bertempur.

(14)

3.4 Kamikaze Pada Perang Dunia II

Komandan Asaiki Tamai Menyatakan bahwa sekelompok pilot muda berbakat sebanyak 23 orang yang sudah dilatihnya Akan segera bergabung dengan Special Attack Air Force kamikaze. Semua pilot mengangkat kedua tangan mereka, sebagai tanda bahwa mereka setuju untuk melaksanakan misi tersebut. Kemudian Tamai meminta Letnan Yukio Seki untuk memimpin special attack air force kamikaze. Seki Menutup matanya dan menunduk untuk berpikir selama sepuluh detik sebelum menjawab" biar aku yang melakukan hal itu". Yukio Seki terpilih menjadi pilot kamikaze yang ke 24 dalam unit kamikaze pertama ini.ada empat kesatuan unit serangan kamikaze yang pertama ini yaitu Unit Shikishima, Unit Yamato, Unit Asahi, dan Unit Yamazakura

(Rielly, 2010:46)

Nama-nama ini di ambil dari sebuah puisi patriotik yang di buat oleh sarjana klasik Jepang, Motoori Norinaga yang bunyinya:

“Jika seseorang bertanya tentang Yamato orang Jepang jiwa Shikishima kota di Jepang , Itu adalah bunga yamazakura bunga buah ceri gunung bahwa ialah fragrant di

Asahi Matahari Terbit”.

(15)

diatasi. Belum lagi latihan dengan Ohka yang cukup berbahaya. Saat latihan keras itu, Kepala Staf Komandan Angkatan Laut Kekaisaran, Laksamana Noritake Toyoda sempat melakukan kunjungan pada bulan Desembernya untuk memberikan semangat dan terakhir, membuat foto bersama serta memberi hadiah berupa sebilah pedang pendek dan hachimaki berupa ikat kepala tradisional berwarna putih bertuliskan Jinrai Butai (Rielly, 2010:17)

Saat untuk berangkat ke pangkalan Kyushu, para pilot berdoa dahulu di Kuil Yasukuni, Kuil Meiji dan pelataran Istana Kekaisaran Jepang, memohon kesuksesan misi mereka.Kebanyakan para orang tua diizinkan menungunjungi putra mereka saat misi mereka sudah dekat.Umumnya, sebelum mengucapkan perpisahan, sayonara, para orang tua menerima berbagai macam tanda mata dari putranya.

Pada tanggal 28 Juni 1945, Skuadron Divine Thunderbolts atau Jinrai Butai

bergerak ke arah paling selatan di pulau Kyushu.Disana mereka berpencar. Sebagian ke markas Pangkalan udara Angkatan Laut Izumi dan yang lain ada yang ke pangkalan Myakonojo .

Dari sini mereka ke Tomitaka, Usa, Oita dan ke pangkalan udara pusat Angkatan Laut di Kanoya. latihan tetap berjalan meski sorti pertama sudah dilakukan. Bila tidak berlatih, merka berlatih kendo, yudo, renang bahkan tenis.

(16)

laut dan udara. Kapten Masafumi Arima, panglima Armada Kecil Udara ke-26 Orang Yang kadang kadang di akui keberadaannya karena taktik kamikaze ciptaanya.

Axelrod (2007:482) mengatakan Arima yang secara pribadi memimpin sekitar 100 pesawat Yokosuka D4Y Suisei yaitu pesawat tempur jenis dive bomber milik jepang pada kapal induk USS Franklin di dekat teluk Leyte pada tanggal 13 oktober tahun 1944. Walaupun Arima tewas dalam serangan itu, dan sebagian pesawat yang di kendarainya berhasil menabarak USS Franklin, tidak dijelaskan bahwa serangan ini adalah serangan bunuh diri terencana.

Menurut salah seorang saksi mata dari pasukan sekutu , kamikaze yang pertama menyerang dilakukan oleh seorang pilot yang tak dikenal, yang mungkin dari Angkatan Udara Tentara Kekaisaran Jepang, pada tanggal 21 Oktober tahun 1944. Kapal Angkatan Laut australia, yaitu kapal penjelajah HMAS Australia, diserang oleh pesawat tak dikenal milik jepang Jepang yang tidak jauh dari kepulauan Leyte. Sedikitnya 30 orang Awak kapal meninggal akibat serangan ini termasuk seorang komandan, Kapten Emile Dechaineux dan melukai Komodor John Collins yaitu panglima angkatan perang Australia.

(17)

meledak menenggelamkan kapal. Karena banyak kapal perang pengangkut pesawat Amerika Serikat yang deknya terbuat dari kayu kapal - kapal perang AS Menjadi Rentan terhadap serangan kamikaze dari pada kapal - kapal perang milik inggris yang deknya terbuat dari baja. HMAS Australia kembali Beroperasi pada Januari 1945; menjelang akhir perang dunia II kapal yang baru saja diperbaiki kembali di serang oleh kamikaze dan Menewaskan sebanyak 86 Awak kapal. Kapal lain yang selamat dalam Serangan ulang kamikazes selama Perang Dunia II Termasuk USS Franklin dan USS Intrepid.

Puncak Serangan terjadi pada 6 April tahun 1945 di kepulauan Okinawa. Serangan kamikaze di kepulauan Okinawa ini Dipusatkan untuk menghancurkan kapal kapal perusak (Destroyer) milik pasukan sekutu Serangan ini, Melibatkan sekitar 1.465 pesawat, Menciptakan kekacauan yang cukup besar tetapi menjelang akhir pertempuran, sedikitnya 21 kapal milik Amerika Serikat berhasil ditenggelamkan oleh kamikaze (Henry, 2012:10)

(18)

Walaupun taktik seperti itu tidak bisa dipakai untuk melawan serangan - serangan pesawat kamikaze jepang yang menyerang dari sudut tinggi yaitu serangan khas pilot kamikaze yang menggunakan pesawat buatan jepang yang bernama ohka Selama tahun 1945, militer Jepang mulai menyimpan ratusan pesawat - pesawatnya untuk dipakai pada misi - misi kamikaze dan kapal bunuh diri untuk menghadapi aramada laut pasukan sekutu.

Menjelang akhir Perang Dunia II, industri pesawat terbang Jepang yang saat itu berlokasi di Pulau Jawa wilayah Indonesia telah mengorbankan 2.525 Buah pesawat terbang yang digunakan dalam misi kamikaze, dan angkatan udara jepang telah mengorbankan 1.387 pilot terbaiknya untuk digunakan dalam misi yang sama ( Misi

(19)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Kamikaze adalah sebuah istilah bahasa Jepang yang berasal dari nama angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol pada tahun 1281. Kamikaze sebenarnya merupakan istilah yang digunakan oleh masyarakat Barat. Bangsa Jepang sendiri menyebut unit pasukan khusus ini

Shinpu. Baik Kamikaze maupun Shinpu memiliki karakter kanji yang sama, 神風.

Jepang baru mulai menggunakan istilah Kamikaze setelah Perang Dunia II selesai. 2. Kamikaze muncul pada tentara kekaisaran Jepang disaat menjelng akhir perang dunia II (1944). Kamikaze saat itu berfungsi untuk mempertahankan daerah kekuasaan Jepng disaat Jepang mulai terdesak dan sadar kalah kekuatan. Pasukan kamikaze bekerja dengan cara membawa pesawat mereka kearah selatan untuk mencari dan menemukan musuh dan kemudian menabrakkan pesawat mereka ke kapal-kapal musuh. Armada lawan harus dihancurkan saat masih berada di laut, jauh dari perairan Jepang. Dilandasi semangat samurai dan nilai bushido, muncul gagasan menabrakkan pesawat terbang ke kapal musuh agar kapal tersebut tenggelam.

(20)

Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina.Dan kemudian direalisasikan oleh Laksamana muda Takajiro ohnishi.

4. Awalnya, Kamikaze tidak dipertimbangkan untuk menjadi strategi utama perang. Kamikaze hanya dimaksudkan sebagai penjamin keberhasilan pelaksanaan operasi shōyang dipimpin oleh Laksamana Kurita Takeo, walaupun pada akhirnya operasi

ini tidak berhasil. Pesawat-pesawat yang digunakan dalam misi Kamikaze diisi dengan bom, untuk kemudian ditabrakkan ke arah kapal-kapal Sekutu supaya bisa menimbulkan ledakan hebat. Target utama serangan ini ialah kapal induk. Laksamana Muda Takejiro Onishi dikenal sebagai Bapak Kamikaze itu karena Ohnishi lah yang dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. Sekitar 4.000 pilot yang tewas dalam misi Kamikaze. 3.000 pilot dari jumlah keseluruhan pilot adalah pilot remaja, mereka baru saja mengikuti wajib militer dan mendaftar dalam program pelatihan pilot spesial untuk remaja pria.

(21)

6. Di dalam agama Shinto, kesetiaan kepada kaisar adalah hal yang mutlak.Hal ini berakar pada salah satu paham Bushido, yakni taat kepada orang tua. Seseorang yang taat kepada orang tua otomatis dia akan setia pada tuannya, dalam hal ini adalah kaisar.

4.2 Saran

Dari penjelasan tentang skripsi yang telah diuraikan tadi, maka menurut penulis maka sudah sebaiknya pemerintah Jepang memikirkan secara matang sebelum memutuskan untuk membentuk unit pasukan khusus kamikaze tersebut karena para pilot kamikaze tersebut merupakan para pemuda terpelajar yang seharusnya dilindungi oleh pemerintah karena merupakan ujung tombak dari masa depan Jepang yang akan menjadi penentu masa depan Jepang di kemudian hari.

Referensi

Dokumen terkait

Ini dibuktikan dengan adanya ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh kepala sekolah mengenai rencana kebijakan untuk kegiatan menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, BAN-PT melakukan akreditasi bagi semua program studi dari semua institusi perguruan tinggi di seluruh

mencapai nilai error yang paling kecil. Oleh karenanya backpropagation sesuai untuk mengklasifikasi pola yang kompleks [8]. Klasifikasi batik dengan backpropagation

Karakteristik jenis endapan yang terbentuk di lingkungan pengendapan di daerah muara Sungai Bogowonto dan sekitarnya merupakan hasil dari proses geomorfologi fluvial, angin

Kinerja pembangunan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dari 3 indikator yaitu laju pertumbuhan ekonomi (LPE), indeks Gini, dan transformasi struktur kesempatan

To minimize the effect of these problems, for the selective oxidation of light alkanes using COMBICAT nanoflow catalytic reactor, a fast and complete qualitative and

Dengan adanya resital piano “ The Oeuvre ,” penulis akan memiliki manfaat yaitu pengalaman dalam melaksanakan sebuah resital yang baik dan mengetahui seberapa dalam

Ilmu Kesehatan Anak , Jakarta: Trans Info Media.. Pertolongan Pertama untuk Bayi dan Anak