• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI JUKSUN RKAKL 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SOSIALISASI JUKSUN RKAKL 2014"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Jakarta, Juli 2013

(2)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Lampiran PMK

2

Pokok Bahasan

Beberapa Perubahan Pengaturan

Pendahuluan

2

1

Pokok-pokok Pengaturan dalam

PMK

4

Jan 2, 2018

(3)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 3

Pendahuluan :

a.Latar Belakang;

b.Kerangka Pikir;

c.Tujuan Pengaturan.

1

(4)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 4

1.a. Latar Belakang

Beberapa pertimbangan yang menjadi dasar perubahan terkait petunjuk penyusunan dan penelaahan RKA-K/L antara lain :

1.Menyempurnakan pedoman penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan dan

penganggaran.

2.Menyempurnakan ketentuan terkait tata cara penyusunan dan penelaahan RKA-K/L dengan mengacu pada pemisahan tugas dan peran antara Menteri Keuangan sebagai Chief Financial Officer (CFO), Kementerian Perencanaan sebagai Chief Planning Officer (CPO) dan Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Chief

Operational Officer (COO).

3.Menyediakan payung hukum terkait keterlibatan unit Aparat Pengawasan Intern Kementerian/Lembaga (API K/L) dalam meneliti RKA-K/L sebagai quality assurance.

4.Meningkatkan kualitas RKA-K/L dan DIPA dalam rangka

meningkatkan kualitas belanja serta menjamin tersedianya data anggaran yang valid melalui penyederhanaan dokumen

penelaahan dan minimalisir blokir.

(5)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 5

1.b. Kerangka Pikir

…(1/2)

1. Sesuai amanah di dalam UU No. 17 tahun 2003 ttg Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pemisahan peran, tugas, dan tanggung jawab antara Menteri Keuangan sebagai CFO, Menteri Perencanaan sebagai CPO dan Menteri/Pimpinan

Lembaga sebagai COO dalam pengelolaan keuangan negara telah diatur secara tegas.

Menteri/Pimpinan Lembaga bertanggung jawab di dalam

perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban atas anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.

Menteri Keuangan bertanggung jawab dalam menjamin

ketersediaan anggaran sesuai kemampuan keuangan negara untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab masing-masing K/L dan

mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran.

Menteri Perencanaan bertanggung jawab dalam menyusun

dan menetapkan prioritas dan fokus prioritas pembangunan nasional beserta target kinerja yang direncanakan yang

dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah.

(6)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 6

1.b. Kerangka Pikir

…(2/2)

2. Dalam rangka menjamin kebenaran, kelengkapan dan

kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran, maka dipandang perlu untuk melibatkan peran unit Aparat Pengawasan Intern K/L (API K/L) dalam proses

perencanaan penganggaran dengan melakukan penelitian

RKA-K/L dan dokumen pendukungnya dan berperan sebagai quality

assurance.

3. Dengan adanya keterlibatan peran unit API K/L dalam proses perencanaan penganggaran (melalui penelitian RKA-K/L), maka proses penelaahan RKA-K/L yang dilaksanakan oleh

Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan menjadi lebih sederhana dan bersifat lebih strategis dengan fokus pada level Output dan Outcome.

4. Dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam penyusunan dan penelaahan RKA-K/L kepada stakeholder, maka

penyederhanaan proses bisnis dan persyaratan dokumen penelaahan termasuk format-format yang digunakan terus

disempurnakan serta diikuti dengan pemanfaatan dukungan IT yang handal dan terintegrasi. Dengan demikian diharapkan dapat meniadakan alokasi anggaran yang diblokir dalam DIPA.

(7)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 7

1.c. Tujuan Pengaturan

Menyediakan payung hukum sebagai landasan dalam melakukan penyusunan dan penelaahan RKA-K/L TA 2014 meliputi :

1.Pemantapan penerapan penganggaran berbasis kinerja (PBK) dan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM).

2.Penegasan pengaturan bahwa penyusunan RKA-K/L

merupakan tugas dan tanggung jawab Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran dan Chief Operational Officer (COO). 3.Keterlibatan peran unit Aparat Pengawasan Intern K/L dalam reviu RKA-K/L untuk meningkatkan kualitas perencanaan K/L dan menjamin kepatuhan terhadap kaidah-kaidah penganggaran

sebagai quality assurance.

4.Penyederhanaan proses penelaahan yang dilaksanakan oleh

Kementerian Keuangan selaku Chief Financial Officer (CFO) dan

Kementerian Perenca-naan selaku Chief Planning Officer (CPO).

5.Standardisasi format-format yang digunakan dalam

penyusunan RKA-K/L, dokumen penelaahan, dan dokumen hasil penelaahan RKA-K/L.

(8)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 8

Beberapa Perubahan Pengaturan :

a.Sistematika Penyajian;

b.Dokumen yang harus disiapkan oleh K/L;

c.Penelitian RKA-K/L oleh API K/L dan Biro

Perencanaan K/L;

d.Penelaahan RKA-K/L.

2

(9)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.a. Sistematika Penyajian

9

1. Batang Tubuh PMK (20 Pasal);

2. Lampiran PMK (3 Lampiran):

Lampiran I : Pedoman

Umum RKA-K/L;

Lampiran II : Tata Cara

Penyusunan RKA-K/L;

Lampiran III : Tata Cara

Penelaahan RKA-K/L; 1. Batang Tubuh PMK (18 Pasal);

2. Lampiran PMK (1 Lampiran) :

Bab I : Sistem Penganggaran;

Bab II : Penerapan PBK;

Bab III : Penerapan KPJM;

Bab IV : Ketentuan Dalam

Pengalokasian Anggaran;

Bab V : Tata Cara Penyusunan

RKA-K/L;

Bab VI : Tata Cara Penelaahan

RKA-K/L;

Bab VII : Dukungan TI Dalam

Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L;

Bab VIII : Standardisasi Format;

Bab IX : Penutup.

PMK No. 112/2012 PMK yg baru

(10)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.b. Dokumen yang harus disiapkan oleh K/L

10

1. Surat pengantar yang

ditandatangani oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga atau

Pejabat yang ditunjuk; 2. Surat Pernyataan Pejabat

Eselon I penanggung jawab RKA-K/L;

3. RKA-K/L Eselon I; 4. Daftar Rincian Pagu

Anggaran per Satker/eselon I;

5. RKA Satker; 6. ADK RKA-K/L. 1. Surat pengantar yang

ditanda-tangani oleh Pejabat Eselon I/ Penanggung jawab portofolio; 2. Surat Pernyataan Pejabat

Eselon I penanggung jawab RKA-K/L;

3. Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/eselon I;

4. RKA-K/L Eselon I; 5. RKA Satker;

6. Kertas Kerja Satker; 7. TOR/RAB dan dokumen

pendukung terkait lainnya, khusus untuk inisiatif baru dan/atau baseline yg berubah pd level komponen.

Penelitian RKA-K/L Penelaahan RKA-K/L

API K/L dan Biro Perencanaan

Kementerian Keuangan dan

Bappenas

(11)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.c. Penelitian RKA-K/L oleh API K/L

11 1. Konsistensi pencantuman sasaran

kinerja dalam RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP;

2. Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;

3. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran al : penerapan SBM dan SBK, kesesuaian jenis

belanja, hal-hal yang dibatasi atau dilarang, pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari PNBP, PHLN, PHDN, BLU, kontrak tahun jamak, dan pengalokasian anggaran yang akan diserahkan menjadi Penyertaan Modal Negara (PMN) pada BUMN;

4. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L al : RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya;

5. Kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN.

Ruang lingkup Penelitian

1. Pagu Anggaran K/L :

rincian anggaran untuk

mendanai inisiatif baru; dan/atau

angka dasar yang

mengalami perubahan pada level tahapan/komponen.

2. Alokasi Anggaran K/L :

Penyesuaian RKA-K/L dengan

Alokasi Anggaran;

rincian anggaran untuk

mendanai inisiatif baru (dari hasil Optimalisasi DPR);

dan/atau

angka dasar yang

mengalami perubahan pada level tahapan/ komponen.

Fokus Penelitian

(12)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.d. Penelaahan RKA-K/L

12

1. Kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;

2. Kesesuaian antara Kegiatan – Keluaran - Anggarannya;

3. Relevansi tahapan/komponen dengan Keluaran;

4. Konsistensi pencantuman

sasaran Kinerja K/L dengan RKP termasuk prakiraan maju untuk tiga tahun ke depan.

Ruang lingkup penelaahan

1. Pagu Anggaran K/L :

rincian anggaran untuk

mendanai inisiatif baru;

2. Alokasi Anggaran K/L :

Penyesuaian RKA-K/L dengan

Alokasi Anggaran;

rincian anggaran untuk

mendanai inisiatif baru (dari hasil Optimalisasi DPR);

Persetujuan dari Komisi DPR. Fokus Penelaahan

(13)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 13

Pokok-pokok Pengaturan dalam PMK :

a.Kewajiban Menteri/Pimpinan Lembaga;

b.Hal-hal Yang Harus Diperhatikan;

c.Penanggung Jawab RKA-K/L;

d.Penelitian RKA-K/L oleh API K/L dan Biro

Perencanaan;

e.Penelaahan RKA-K/L;

f.Himpunan RKA-K/L, RUU APBN dan Nota Keuangan;

g.Penyesuaian RKA-K/L;

h.DHP RKA-K/L dan Keppres RABPP;

i.Penutup.

3

(14)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.a. Kewajiban Menteri/Pimpinan Lembaga

14

1) Dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN), Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) yang dipimpinnya.

2) Selain menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran Kementerian Keuangan (BA 015), Menteri Keuangan menyusun RKA-K/L untuk Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA 999) yang selanjutnya disebut Rencana Dana

Pengeluaran-Bendahara Umum Negara (RDP-BUN).

3) Menteri/Pimpinan Lembaga bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan RKA-K/L beserta dokumen pendukungnya.

(15)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.b. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

….(1/2)

15

1) RKA-K/L disusun berdasarkan pedoman umum RKA-K/L meliputi:

a. Pendekatan sistem penganggaran terdiri atas: i. kerangka pengeluaran jangka menengah;

ii. penganggaran terpadu; dan iii. penganggaran berbasis kinerja. b. Klasifikasi anggaran terdiri atas:

i. klasifikasi organisasi; ii. klasifikasi fungsi; dan iii. klasifikasi jenis belanja.

c. Instrumen RKA-K/L terdiri atas: i. indikator kinerja;

ii. standar biaya; dan iii. evaluasi kinerja.

(16)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.b. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

….(2/2)

16

2) RKA-K/L disusun berdasarkan:

a. Pagu Anggaran K/L yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; b. Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga (Renja K/L); c. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) hasil kesepakatan

Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN;

d. Standar Biaya; dan

e. Kebijakan pemerintah lainnya.  

  Pedoman Umum terkait kaidah-kaidah penganggaran seperti :

penerapan pendekatan penganggaran, instrumen dalam penyusunan RKA-K/L, hal-hal yang dibatasi atau dilarang dan

pencantuman tematik APBN, selengkapnya dimuat dalam Lampiran I PMK.

(17)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.c. Penanggung Jawab RKA-K/L

…(1/2)

17

1) Menteri/Pimpinan Lembaga c.q. pejabat eselon I atau pejabat lain yg memiliki alokasi anggaran (portofolio) dan sbg penanggung jawab program, menyusun RKA-K/L per program/eselon I menggunakan format RKA-K/L dan sistem aplikasi RKA-K/L –DIPA yang memuat rincian alokasi berdasarkan:

a. angka dasar; dan/atau b. inisiatif baru.

2) RKA-K/L yang disusun wajib dilengkapi dokumen pendukung antara lain berupa TOR/RAB dan dokumen terkait lainnya untuk:

a. inisiatif baru; dan/atau

b. rincian angka dasar mengalami perubahan pada level tahapan/komponen.

3) RKA-K/L disusun secara berjenjang terdiri atas :

a. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA Satker), dan b. RKA-K/L unit eselon I.

4) RKA-K/L yang telah disusun ditandatangani oleh

Menteri/Pimpinan Lembaga c.q. pejabat eselon I atau pejabat lain yang memiliki alokasi anggaran (portofolio) dan sebagai

penanggungjawab program.Tata cara penyusunan RKA-K/L dan format yang digunakan selengkapnya tercantum dalam Lampiran II PMK.

(18)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.c. Penanggung Jawab RKA-K/L

…(2/2)

18

RKA-K/L dan dokumen pendukung yang disusun harus memenuhi kaidah perencanaan penganggaran, yaitu:

a.mencantumkan sasaran kinerja meliputi volume Keluaran dan Indikator Kinerja Keluaran dalam RKA-K/L sesuai dengan Sasaran Kinerja dalam Renja K/L dan RKP;

b.menjamin total pagu dalam RKA-K/L sesuai dengan Pagu Anggaran K/L;

c.menjamin rincian sumber dana dalam RKA-K/L sesuai dengan sumber dana yang ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L;

d.menjamin kelayakan anggaran dan mematuhi penerapan kaidah-kaidah penganggaran antara lain penerapan SBM dan SBK,

kesesuaian jenis belanja, hal-hal yang dibatasi atau dilarang, pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari PNBP, PHLN, PHDN, SBSN, BLU, kontrak tahun jamak, dan pengalokasian anggaran yang akan diserahkan menjadi Penyertaan Modal Negara (PMN) pada BUMN; dan

e.memastikan pencantuman tematik APBN pada level Keluaran.

(19)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.d. Penelitian RKA-K/L oleh API K/L

…(1/2)

19

1) Dalam rangka menjamin kebenaran, kelengkapan, dan kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran, RKA-K/L yang

telah ditandatangani disampaikan kepada unit Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/ Lembaga (API K/L) dan Sekretariat Jenderal/ Sekretariat Utama/Sekretariat c.q. Biro Perencanaan/ Unit Perencanaan K/L untuk diteliti.

2) Ruang lingkup penelitian RKA-K/L dan dokumen pendukung meliputi:

a. konsistensi pencantuman sasaran kinerja meliputi volume

Keluaran dan Indikator Kinerja Keluaran dalam RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP;

b. kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;

c. kesesuaian sumber dana dalam RKA-K/L dengan sumber dana yang ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L;

d. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran

antara lain: penerapan SBM dan SBK, hal-hal yang dibatasi atau dilarang, pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari PNBP, PHLN, PHDN, SBSN, BLU, kontrak tahun jamak dan pengalokasian anggaran yang akan diserahkan menjadi

Penyertaan Modal Negara (PMN) pada BUMN; e. ………….

(20)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 20

e. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L antara lain: RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya; f. Kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN.

3.d. Penelitian RKA-K/L oleh API K/L

…(2/2)

Catatan : Dalam hal Kementerian Negara/Lembaga

melakukan pembahasan RKA-K/L dengan DPR dalam rangka pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN, pembahasan tersebut difokuskan pada konsultasi atas usulan inisiatif baru.

(21)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

1. Konsistensi pencantuman sasaran kinerja dalam RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP;

2. Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran RKA-K/L

3. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran al : penerapan SBM dan SBK, kesesuaian akun/jenis belanja, hal-hal yang dibatasi atau dilarang, pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari PNBP, PHLN, PHDN, SBSN BLU, dan kontrak tahun jamak;

4. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L al : RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya;

5. Kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN.

Penelitian RKA-K/L (Pagu Anggaran K/L)

21

Pagu Anggaran

K/L & KK SatkerRKA-Satker

RKA-K/L Eselon I &

dok pndkng 1. Meneliti :

 total pagu dan rincian sumber dana.

 alokasi angka dasar dan inisiatif baru.

 Biaya Operasional dan Non Opr. 2. Mengecek target kinerja (volume

Ouput untuk masing2 Kegiatan). 3. Menyusun Daftar rincian alokasi

pagu per satker :

Total pagu dan sumber dana.Target kinerja per Satker. 4. Menyiapkan dokumen

pendukung : TOR/RAB dan dok. pendukung terkait lainnya. (inisiatif baru/baseline yg berubah).

Unit Eselon I

(Portofolio) Satker Esl. I

RKA-K/L

(22)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.e. Penelaahan RKA-K/L

….(1/2)

22

1) Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk

menyampaikan RKA-K/L yang telah dibahas dengan Komisi terkait di DPR atau yg telah diteliti kepada Kementerian

Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan Kementerian Perencanaan untuk dilakukan penelaahan dalam forum

penelaahan antara K/L, Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.

2) RKA-K/L yang telah diteliti dilengkapi dengan :

Surat pengantar yang ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan

Lembaga atau pejabat yang ditunjuk;

Surat Pernyataan Pejabat Eselon I selaku penanggung jawab

RKA-K/L;

Daftar Rincian Alokasi Anggaran per Satker/eselon I;

RKA Satker;

Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L.

3) Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran mengunggah ADK RKA-K/L ke dalam aplikasi Sistem

Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) untuk dilakukan validasi.

(23)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.e. Penelaahan RKA-K/L

….(2/2)

23

4) Dalam hal proses validasi terdapat data yang tidak sesuai

dengan kaidah-kaidah SPAN, RKA-K/L dikembalikan kepada K/L untuk dilakukan perbaikan.

5) Penelaahan RKA-K/L difokuskan untuk meneliti:

Kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;

Kesesuaian antara Kegiatan-Keluaran-Anggarannya;

Relevansi komponen/tahapan dengan Keluaran; dan

Konsistensi pencantuman sasaran Kinerja K/L dengan RKP

termasuk prakiraan maju untuk tiga tahun ke depan.

6) Penelaahan RKA-K/L difokuskan untuk meneliti rincian anggaran yang digunakan untuk mendanai inisiatif baru.

7) Hasil penelaahan RKA-K/L dituangkan dalam Catatan Hasil

Penelaahan dan ditandatangani oleh pejabat eselon II dari K/L, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan.

Tata cara penelaahan RKA-K/L selengkapnya tercantum dalam Lampiran III PMK.

(24)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Penelaahan RKA-K/L (Pagu Anggaran K/L)

24

1. Kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;

2. Kesesuaian antara Kegiatan-Keluaran-Anggarannya; 3. Kelengkapan dokumen

penelaahan meliputi :  Surat pengantar yang

ditanda-tangani oleh

Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yg ditunjuk;  Surat Pernyataan Pejabat

Eselon I penanggung jawab RKA-K/L;

Daftar Rincian Pagu

Anggaran per Satker/eselon I;

 RKA Satker;

ADK RKA-K/L.; dan 4. Konsistensi pencantuman

sasaran Kinerja K/L dengan RKP termasuk prakiraan maju untuk tiga tahun ke depan.

Menteri/Pimpinan Lembaga

RKA-K/L slrh Eselon I

Bappenas

1

Forum Penelaahan

RKA-K/L slrh Eselon I

Keuangan RUU APBN

Kemkeu c.q. DJA

4

Valida si

RKA-K/L Eselon I yg sdh direviu

& dok pndkng

RKA-K/L Eselon I yg sdh direviu

& dok pndkng

Esl. I Esl. I

(25)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Klausul antisipasi penyelesaian :

“Dalam hal RKA-K/L hasil pembahasan antara K/L dg DPR belum diterima Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran sampai dengan akhir bulan Juli, RUU tentang APBN, Nota Keuangan, dan Himpunan RKA-K/L disusun

berdasarkan RKA-K/L hasil penelaahan antara K/L, Bappenas, dan Kementerian Keuangan.”

3.f. Himpunan RKA-K/L, RUU APBN, dan

Nota Keuangan

25

1) RKA-K/L hasil penelaahan dihimpun oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran untuk selanjutnya digunakan

sebagai dasar penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang APBN dan Nota Keuangan.

2) RUU tentang APBN, Nota Keuangan, dan Himpunan RKA-K/L disampaikan oleh Pemerintah kepada DPR untuk dilakukan pembahasan paling lambat minggu kedua bulan Agustus.

(26)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Kondisi I : RKA-K/L Tidak Berubah dan Disetujui DPR

3.g. Penyesuaian RKA-K/L dan DHP RKA-K/L

…(1/3)

26

1) Dalam hal pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang APBN antara Pemerintah dengan DPR tidak mengakibatkan perubahan RKA-K/L dan telah disetujui DPR, Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yg ditunjuk menyampaikan RKA-K/L yang telah disetujui DPR kepada Kementerian Keuangan c.q.

Direktorat Jenderal Anggaran.

2) RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi bahan penyusunan Daftar Hasil Penelaahan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (DHP RKA-K/L).

3) DHP RKA-K/L ditetapkan oleh Direktur Jenderal Anggaran c.q Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur Anggaran III paling lambat minggu ketiga bulan Nopember.

(27)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Kondisi II : RKA-K/L Berubah dan Disetujui DPR

27

1) Dalam hal pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang

APBN antara Pemerintah dengan DPR mengakibatkan perubahan RKA-K/L, Menteri/ Pimpinan Lembaga c.q. pejabat eselon I atau pejabat lain yang memiliki alokasi anggaran (portofolio) dan sebagai penanggungjawab program melakukan penyesuaian RKA-K/L.

2) Dalam hal penyesuaian RKA-K/L digunakan untuk mendanai inisiatif baru, termasuk tambahan yang berasal dari hasil

pembahasan dengan Komisi terkait di DPR, K/L wajib melengkapi dengan dokumen pendukung.

3) RKA-K/L yang telah disesuaikan dan dokumen pendukungnya disampaikan kepada unit API K/L dan Sekretariat Jenderal c.q. Biro Perencanaan K/L untuk diteliti kebenaran dan

kelengkapannya.

4) Penelitian RKA-K/L difokuskan untuk RKA-K/L yang mengalami perubahan.

5) RKA-K/L yang telah diteliti selanjutnya dibahas dengan Komisi terkait di DPR untuk mendapat persetujuan.

3.g. Penyesuaian RKA-K/L dan DHP RKA-K/L

…(2/3)

(28)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Kondisi II : RKA-K/L Berubah dan Disetujui DPR

28

6) Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yg ditunjuk

menyampaikan RKA-K/L yang telah disetujui DPR dan dokumen lainnya kepada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan Kementerian Perencanaan untuk dilakukan

penelaahan.

7) Penelaahan RKA-K/L difokuskan untuk RKA-K/L yang mengalami perubahan.

8) Ketentuan mengenai tata cara penelaahan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L berlaku mutatis mutandis dalam penelaahan RKA-K/L bredasarkan Alokasi Anggaran K/L.

9) RKA-K/L yang telah ditelaah sebagai bahan penyusunan DHP RKA-K/L.

10) DHP RKA-K/L ditetapkan oleh Direktur Jenderal Anggaran c.q. Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur Anggaran III paling lambat minggu ketiga bulan Nopember.

3.g. Penyesuaian RKA-K/L dan DHP RKA-K/L

…(2/3)

(29)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Kondisi III : RKA-K/L Berubah tetapi Tidak Disetujui DPR

29

1) Dalam hal penyesuaian RKA-K/L yang disampaikan kepada DPR, DPR belum menyetujui sampai dengan minggu ketiga bulan

Nopember, DHP RKA-K/L disusun mengacu pada penyesuaian RKA-K/L yang telah diteliti oleh unit API K/L dan Biro

Perencanaan K/L.

2) DHP RKA-K/L ditetapkan oleh Direktur Jenderal Anggaran c.q. Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur Anggaran III paling lambat minggu ketiga bulan Nopember dengan ketentuan :

a. Rincian alokasi anggaran untuk biaya operasional tidak diblokir;

b. Rincian alokasi anggaran untuk biaya non operasional yang telah ditetapkan dalam pagu anggaran dan tidak berubah, tidak diblokir; dan

c. Penyesuaian alokasi anggaran berupa tambahan pagu yang digunakan selain huruf a dan huruf b, dapat dituangkan

dalam output cadangan dan/atau diberikan catatan rincian alokasi tidak dapat dilaksanakan sebelum adanya

persetujuan DPR, dan tidak diblokir.

3.g. Penyesuaian RKA-K/L dan DHP RKA-K/L

…(3/3)

(30)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN Proses penelitian RKA-K/L untuk

Pagu Anggaran K/L berlaku secara mutatis mutandis dalam penelitian RKA-K/L berdasarkan

Alokasi Anggaran K/L.

Penelitian RKA-K/L (Alokasi Anggaran K/L)

30 1. Meneliti :

 Penyesuaian total pagu dan rincian sumber dana.

 alokasi angka dasar dan inisiatif baru.

 Biaya Operasional dan Non Opr. 2. Mengecek penyesuaian target

kinerja (volume Ouput untuk masing2 Kegiatan).

3. Menyusun daftar rincian

penyesuaian alokasi pagu per satker :

 Penyesuaian pagu dan sumber dana.

 Penyesuaian target kinerja per Satker.

4. Menyiapkan dokumen

pendukung : TOR/RAB dan dok. pendukung terkait lainnya.

Unit Eselon I

7 Proses Penelitian

RKA-K/L

(31)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Penelaahan RKA-K/L (Alokasi Anggaran K/L)

31

Menteri/Pimpinan Lembaga

RKA-K/L slrh Eselon I

Bappenas

1

Forum Penelaahan

RKA-K/L slrh Eselon I

K/L Keppres RABPP

Kemkeu c.q. DJA

4

Valida si

RKA-K/L Eselon I yg sdh diteliti, disetujui sdh diteliti, disetujui DPR & dok

pndkng

Esl. I

Ketentuan penelaahan RKA-K/L untuk Pagu Anggaran RKA-K/L

berlaku secara mutatis mutandis dalam penelaahan RKA-K/L berdasarkan Alokasi

(32)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.h. Keppres RABPP dan DIPA

32

1) DHP RKA-K/L yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Anggaran c.q. Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur Anggaran III menjadi dasar penyusunan Keputusan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat.

2) Keputusan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja

Pemerintah Pusat menjadi dasar penyusunan dan pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

(33)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3.i. Penutup

33

1) Dalam hal aplikasi SPAN belum dapat diterapkan, validasi dan

penelaahan K/L, penyusunan Himpunan K/L, pencetakan DHP RKA-K/L, penyusunan Keppres RABPP, penyusunan dan pengesahan DIPA

dilakukan dengan menggunakan sistem aplikasi RKA-K/L-DIPA.

2) Escape clause :

a. Dalam hal terdapat kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dan/atau efisiensi belanja yang anggaran kegiatannya telah dialokasikan dalam RKA-K/L dan harus segera

dilaksanakan, namun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini, pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat diusulkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk kepada Menteri Keuangan untuk mendapat persetujuan.

b. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku juga untuk anggaran kegiatan dalam RKA-K/L TA 2013 yang disusun berdasarkan PMK No. 112/PMK.02/ 2012 tentang Petunjuk Penyusunan Dan

Penelaahan RKA-K/L.

3) Ketentuan mengenai tata cara penyusunan dan penelaahan RKA-K/L sbgmn diatur dalam PMK ini berlaku secara mutatis mutandis terhadap tata cara penyusunan dan penelaahan revisi RKA-K/L.

4) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, PMK No. 112/PMK.02/ 2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan perubahannya,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(34)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 34

Lampiran PMK:

a.Lampiran I : Pedoman Umum RKA-K/L;

b.Lampiran II : Tata Cara Penyusunan

RKA-K/L;

c.Lampiran III : Tata Cara Penelaahan

RKA-K/L;

4

(35)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 35

4.a. Lampiran I : Pedoman Umum RKA-K/L

…(1/2)

Lampiran I PMK memuat informasi terkait hal-hal yang bersifat umum dan kaidah-kaidah penganggaran yang menjadi acuan dalam penyusunan RKA-K/L meliputi :

1.Pendahuluan, mencakup : pendekatan dalam sistem penganggaran dan klasifikasi anggaran.

2.Penerapan Sistem Penganggaran, mencakup : penerapan penganggaran berbasis kinerja (PBK) dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM).

3.Proses Penganggaran, mencakup : siklus perencanaan dan penganggaran, proses penetapan pagu belanja K/L (pagu Indikatif, pagu Anggaran, dan Alokasi Anggaran).

4.Ketentuan dalam pengalokasian anggaran, mencakup : penghitungan alokasi belanja pegawai, pengalokasian anggaran pembangunan bangunan/gedung negara, penerapan bagan akun standar, penyusunan RKA-K/L pada Satker Perwakilan di Luar Negeri, penyusunan RKA-K/L pada Satker Kementerian Pertahanan,

pengalokasian anggaran yang bersumber dari PHLN, PHDN, PNBP, penyusunan RKA-K/L untuk Satker BLU, Anggaran Responsif Gender, Kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Urusan Bersama, pengalokasian anggaran Swakelola, dan alokasi anggaran terkait kontrak tahun jamak.

(36)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 36

4.a. Lampiran I : Pedoman Umum RKA-K/L

…(2/2)

5. Hal-hal baru dan/atau yang disempurnakan, mencakup : Penataan Arisitektur Program (Logic Model) dalam Evaluasi Kinerja RKA-K/L dan penerapan standar biaya masukan (SBM) dan standar biaya keluaran (SBK).

6. Daftar istilah, mencakup : istilah-istilah atau terminologi yang digunakan dalam penyusunan dan penelaahan RKA-K/L.

(37)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 37

4.b. Lampiran II : Tata Cara Penyusunan RKA-K/L

Lampiran II PMK memuat informasi terkait mekanisme penyusunan RKA-K/L, unit-unit yang terlibat, dan hal-hal yang harus dipersiapkan oleh K/L meliputi :

1.Persiapan penyusunan RKA-K/L, mencakup : hal-hal baru dalam penyusunan K/L, pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan RKA-K/L beserta tugas perannya, dokumen yang harus dipersiapkan dalam penyu-sunan RKA-K/L, dan hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan RKA-K/L.

2.Mekanisme penyusunan RKA-K/L, mencakup : mekanisme penyusunan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L (penyusunan Kertas Kerja Satker, RKA Satker, RKA-K/L Eselon I, dan RKA-K/L) dan mekanisme penyesuaian RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran K/L (penyesuaian Kertas Kerja Satker, RKA Satker, RKA-K/L Eselon I, dan RKA-K/L).

3.Tindak lanjut hasil penyusunan RKA-K/L, mencakup : tindak

lanjut penyu-sunan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L dan tindak lanjut penyesuaian RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran K/L.

4.Format-format yang digunakan, mencakup : format RKA-K/L, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB. Gender Budget Statement, Daftar Pagu Anggaran per Satker, Surat Pernyataan Hasil Pembahasan dan

Persetujuan DPR, dan surat pengantar RKA-K/L.

(38)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 38

4.c. Lampiran III : Tata Cara Penelaahan RKA-K/L

Lampiran III PMK memuat informasi terkait perubahan dalam mekanisme penelaahan, baik penelaahan berdasarkan Pagu

Anggaran K/L maupun berdasarkan Alokasi Anggaran K/L dan tindak lanjut dari hasil penelaahan meliputi :

1.Persiapan penelaahan RKA-K/L, mencakup : hal-hal baru dalam penelaahan RKA-K/L, pihak-pihak yang terlibat dalam penelaahan RKA-K/L beserta tugas-perannya, dokumen yang harus dipersiapkan dalam penelaahan, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam

penelaahan RKA-K/L.

2.Mekanisme penelaahan RKA-K/L, mencakup : mekanisme penelaahan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L, dan

berdasarkan Alokasi Anggaran K/L.

3.Tindak lanjut hasil penelaahan RKA-K/L, mencakup :

perubahan akibat penelaahan, output cadangan, dan blokir, tindak lanjut hasil penelaahan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L dan berdasarkan Alokasi Anggaran K/L.

4.Format-format yang digunakan , mencakup : Catatan Hasil

Penelaahan, Himpunan RKA-K/L, Daftar Hasil Penelaahan RKA-K/L, dan Rincian Alokasi Anggaran per Unit.

(39)
(40)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Pokok Bahasan Lampiran I

40

1. Pendekatan Dalam Sistem Penganggaran;

2. Penerapan Sistem Penganggaran :

a) Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK);

b) Penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); 3. Proses Penganggaran :

a) Siklus Penganggaran;

b) Tahapan Dalam Proses Penetapan Pagu Belanja K/L;

4. Ketentuan Dalam Pengalokasian Anggaran;

(41)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

1. Pendekatan Dalam Sistem Penganggaran

41

1. Pendekatan Penganggaran Terpadu (PT) :

Mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di

lingkungan K/L dengan klasifikasi anggaran;

Klasifikasi anggaran merupakan pengelompokan anggaran berdasarkan

organisasi, fungsi, dan jenis belanja (ekonomi).

2. Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) :

Pengalokasian anggaran berorientasi pada menghasilkan/mencapai tingkat

kinerja tertentu (output and outcome oriented);

Pengalokasian anggaran Program/Kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit

kerja yang dilekatkan pada struktur organisasi (money follow function);

Terdapatnya fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip

akuntabilitas (let the manager manages).

3. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) :

Proyeksi ketersediaan sumber daya anggaran untuk mendanai berbagai

rencana belanja pemerintah (pendekatan top-down);

Indikasi rencana kebutuhan pendanaan anggaran yang dibutuhkan untuk

mencapai tingkat kinerja yang telah ditargetkan (pendekatan Bottom-Up);

Kerangka rekonsiliasi yang memadukan antara kedua hal diatas, yaitu

(42)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2. Penerapan Sistem Penganggaran

...(1/3)

42

1. Tingkatan Penerapan PBK

a. Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja....

(43)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 43

2. Struktur Anggaran Penerapan PBK :

3. Instrumen Penerapan PBK : a) Indikator Kinerja;

b) Standar Biaya; dan c) Evaluasi Kinerja.

a. Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja ….

(2/2)

(44)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 44

1. Penerapan KPJM Pada Tingkat Nasional :

a) Reviu terhadap Kebijakan Kegiatan Prioritas; b) Penghitungan Proyeksi Prakiraan Maju.

2. Penerapan KPJM Pada Tingkat Kementerian Negara/Lembaga :

a) Reviu terhadap Kebijakan Program/Kegiatan;

b) Penghitungan Proyeksi Prakiraan Maju untuk Kegiatan/Output Layanan Perkantoran, Kegiatan /Output Multiyears, Kegiatan/Output

Non-Multiyears;

c) Penerapan Indeksasi.

3. Angka Dasar dan Ruang Fiskal :

a) Reviu dan pemuktahiran Angka Dasar; b) Perbaikan Angka Dasar;

c) Penyesuaian Angka Dasar.

4. Penyusunan dan Penetapan Inisiatif Baru.

b. Penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)

(45)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3. Proses Penganggaran

….(1/4)

45

a. Siklus Penganggaran

Unit terkai

t

Alur Proses Bisnis Fungsi Penganggaran (Jan-Des)

Perencanaan (Jan-envelope &

usulan kebijakan

APBN

Arah Kebijakan &

Prioritas PPKF dan RKP)

Penyusunan Keppres Rincian

ABPP & DHP dan DHP

RDP-BUN

Penyusunan RAPBN, RUU K/L & Reviu

RKA-K/L oleh API-RKA-K/L

Penyesuai an RKA-K/L 5a

(46)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 46

1. Pagu Indikatif : Proses penyusunan pagu indikatif adalah sbb:

b. Proses Penetapan Pagu Belanja K/L…

(1/3)

(47)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 47

2. Pagu Anggaran : Proses penyusunan pagu anggaran adalah sbb:

3. Proses Penganggaran

….(3/4)

b. Proses Penetapan Pagu Belanja K/L…

(48)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 48

3. Alokasi Anggaran K/L : Proses penetapan alokasi anggaran K/L sbb:

3. Proses Penganggaran

….(4/4)

b. Proses Penetapan Pagu Belanja K/L…

(49)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

4. Ketentuan Dalam Pengalokasian Anggaran

49

1. Penghitungan alokasi belanja pegawai pada Satker;

2. Pengalokasian Anggaran Pembangunan Bangunan/Gedung Negara; 3. Penerapan Bagan Akun Standar (BAS);

4. Penyusunan RKA-K/L pada Satker Perwakilan R.I. di Luar Negeri; 5. Penyusunan RKA-K/L pada Kementerian Pertahanan;

6. Pengalokasian anggaran dengan Sumber Dana PHLN; 7. Pengalokasian anggaran dengan Sumber Dana PDN; 8. Pengalokasian anggaran dengan sumber dana HDN; 9. Pengalokasian anggaran dengan sumber dana PNBP; 10. Penyusunan RKA-K/L untuk Satker BLU;

11. Anggaran Responsif Gender;

12. Kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Urusan Bersama; 13. Pengalokasian anggaran swakelola;

(50)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

5. Hal-hal Baru dan/atau Yang Disempurnakan

50

NO. DISEMPURNAKANHAL BARU/YANG PENJELASAN/KETERANGAN

1. Pengalokasian anggaran terkait kontrak tahun jamak

(multiyears contract)

Pengajuan usul persetujuan kontrak tahun jamak (multiyears contract) oleh K/L

disampaikan bersamaan dengan

penyampaian RKA-K/L ke Kementerian Keuangan.

2. Penataan arsitektur program (logic model) dalam evaluasi kinerja RKA-K/L

Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) Program (logic model) dalam evaluasi kinerja sehingga Outcome maupun Output terukur dan adanya relevansi antara Output dengan Outcome dalam proses perencanaan dan penganggaran.

3. Penerapan standar biaya masukan dan standar biaya keluaran

 Penggunaan SBM diluar ketentuan yang telah diatur pada PMK SBM didasari:

a. Harga pasar dari satuan biaya berkenaan b. Satuan harga diluar SBM ditetapkan oleh

Menteri/Pimpinan Lembaga/Instansi teknis yang berwenang.

(51)
(52)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Pokok Bahasan Lampiran II

1. Hal-hal Baru dalam Penyusunan RKA-K/L;

2. Persiapan Dalam Penyusunan RKA-K/L;

3. Mekanisme Penyusunan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L;

4. Mekanisme Penyesuaian RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran;

5. Format-format dalam Penyusunan RKA-K/L.

(53)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

1. Hal-hal Baru dalam Penyusunan RKA-K/L

1. Satker harus menyiapkan dokumen RKA Satker untuk

mencantumkan sasaran kinerja kegiatan dan alokasi

anggarannya pada tingkat Komponen.

2. RKA-K/L berdasarkan pagu anggaran disampaikan oleh K/L

kepada Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran

setelah diteliti oleh Aparat Pengawasan Intern Kementerian

Negara/Lembaga (API K/L) dan Sekjen/Sestama c.q Biro Perencanaan /Unit Perencanaan K/L.

3. RKA-K/L berdasarkan alokasi anggaran K/L disampaikan oleh

K/L kepada Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal

Anggaran setelah diteliti oleh Aparat Pengawasan Intern

Kementerian Negara/Lembaga (API K/L) dan Sekjen/Sestama c.q

Biro Perencanaan/Unit Perencanaan Anggaran K/L serta telah

dibahas dan disetujui oleh DPR.

(54)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

a. Meneliti dan memastikan pagu anggaran per progam per jenis belanja berdasarkan Pagu Anggaran K/L;

b. Menetapkan sasaran kinerja untuk masing-masing Satker mengacu pada Dokumen RKP dan Renja K/L tahun berkenaan:

1) volume output kegiatan dalam kerangka Angka Dasar; dan

2) volume output kegiatan dalam kerangka Inisiatif Baru.

c. Menetapkan alokasi anggaran masing-masing Satker:

1) alokasi anggaran dalam kerangka Angka Dasar; dan

2) alokasi anggaran dalam kerangka Inisiatif Baru.

d. Menyiapkan Daftar Pagu Rincian per Satker yang berfungsi sebagai batas tertinggi pagu satker.

e. Menyusun dokumen pendukung (TOR, RAB dan GBS) beserta dokumen teknis

lainnya.

2. Persiapan Dalam Penyusunan RKA-K/L

54 a. Menyiapkan dokumen baik sebagai acuan

maupun sebagai dasar pencantuman sasaran kinerja kegiatan dan alokasi

anggarannya pada tingkat output kegiatan dalam RKA Satker, meliputi: 1) informasi kinerja yang terbagi dalam alokasi

anggaran jenis angka dasar dan inisiatif baru; 2) peraturan perundangan mengenai struktur organisasi K/L dan tusi-nya; 3) dokumen Renja K/L dan RKP tahun

berkenaan; 4) petunjuk penyusunan RKA-K/L; 5) Standar Biaya tahun berkenaan. b. Meneliti dan memastikan kesesuaian

dengan kebijakan unit eselon I dalam hal: 1) Besaran alokasi anggaran Satker;

2) Besaran Angka Dasar dan/atau Inisiatif Baru

c. Menyusun KK Satker dan RKA Satker serta menyimpan datanya dalam Arsip Data Komputer-nya (ADK);

d. Menyusun dokumen pendukung, khususnya Rencana Bisnis dan Anggaran BLU (RBA BLU) dari Satker BLU;

e. Menyampaikan dokumen pendukung teknis.

(55)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

3. Mekanisme Penyusunan RKA-K/L berdasarkan

Pagu Anggaran K/L

55

Satker

• Login aplikasi RKA-K/L DIPA;

• Menuangkan alokasi anggaran angka dasar;

• Menuangkan alokasi anggaran inisiatif baru;

• Meyakini kebenaran isian penuangan anggaran Angka Dasar (AD) dan Inisiatif baru (IB); dan

• Mencetak KK Satker dan RKA Satker;

• melengkapi data dukung.

Eselon I

• Menghimpun KK Satker dan RKA Satker dlm lingkup unit eselon I berkenaan;

• Me-restore ADK yang disampaikan satker-satker yang dalam aplikasi RKA-K/L DIPA;

• Memvalidasi kinerja dan anggaran program (apabila terdapat ketidaksesuaian, unit Eselon I melakukan

koordinasi dgn Satker untuk perbaikan pada KK Satker & RKA Satker);

• Meneliti dan menyaring relevansi komponen dengan output;

• Mengisi informasi pada formulir 2 dan formulir 3 RKA-K/L;

• Mencetak RKA-K/L unit eselon I (formulir 2 dan 3);

• Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data dukung kpd Biro Perencanaan dan API K/L untuk diteliti.

1

Biro/Unit Perencana K/L dan API K/L 3

2

• Menghimpun RKA-K/L unit eselon I dan dokumen penelaahan lainnya;

• Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen penelaahan lainnya kepada DJA dan Bappenas untuk ditelaah.

Sekjen/Sestama K/L

1. Konsistensi pencantuman sasaran kinerja dalam RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP;

2. Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L 3. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah

penganggaran al : penerapan SBM dan SBK,

kesesuaian akun/jenis belanja, hal-hal yang dibatasi atau dilarang, pengalokasian anggaran untuk

kegiatan yang didanai dari PNBP, PHLN, PHDN, SBSN BLU, dan kontrak tahun jamak;

4. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L al : RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya;

5. Kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN.

Surat Pengantar Eselon I, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA-k/L

Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB beserta dokumen pendukung.

KK Satker, RKA Satker, & Data Dukung

Surat Pengantar RKA-K/L, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, RKA-K/L Eselon I, Daftar rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK RKA-K/L.

(56)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

4. Mekanisme Penyusunan RKA-K/L berdasarkan

Alokasi

Anggaran K/L

56

Satker Eselon I

• Menghimpun KK Satker dan RKA Satker dlm lingkup unit eselon I berkenaan yg telah disesuaikan;

• Me-restore ADK yang disampaikan satker-satker yang dalam aplikasi RKA-K/L DIPA;

• Memvalidasi kinerja dan anggaran program (apabila terdapat ketidaksesuaian, unit Eselon I melakukan

koordinasi dgn Satker untuk perbaikan pada KK Satker & RKA Satker);

• Meneliti dan menyaring relevansi komponen dengan output;

• Mengisi informasi pada formulir 2 dan formulir 3 RKA-K/L;

• Mencetak RKA-K/L unit eselon I (formulir 2 dan 3);

• Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data dukung kpd Biro Perencanaan dan API K/L untuk diteliti.

1

Biro/Unit Perencana K/L dan API K/L 3

2

• Menghimpun RKA-K/L unit eselon I dan dokumen pendukung lainnya;

• Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen penelaahan lainnya kepada Komisi terkait DPR unt dibahas dan mendapt persetujuan.

Sekjen/Sestama K/L

1. Meneliti RKA-K/L dan dokumen pendukung yg mengalami perubahan/penyesuaian.

2. Menyampaikan hasil penelitian kpd unit eselon I untuk dihimpun dan dibahas dg Komisi terkait DPR.

Surat Pengantar Eselon I, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA-k/L

Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB beserta dokumen pendukung.

4

• Login aplikasi RKA-K/L DIPA;

• Mengidentifikasi dan

meneliti perubahan belanja sesuai dengan alokasi anggaran;

• Melakukan penyesuaian pada KK Satker dan RKA Satker sesuai dengan alokasi anggaran;

• Mencetak dan

Menyampaikan KK Satker & RKA Satker beserta data dukung kpd eselon I.

KK Satker, RKA Satker, & Data Dukung

• Menyampaikan RKA-K/L yg telah disetujui DPR beserta dokumen penelaahan lainnya kepada DJA dan Bappenas untuk ditelaah.

Surat Pengantar RKA-K/L, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, RKA-K/L Eselon I, Daftar rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK RKA-K/L.

(57)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

5. Format-format dalam Penyusunan RKA-K/L

…(1/2)

57 Terdiri atas:

Formulir 1 – Rencana Pencapaian Strategis Pada Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran

direncanakan (ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran);

Formulir 2 – Rencana Pencapaian Hasil Unit Organisasi Tahun Anggaran direncanakan (ditandatangani oleh Eselon I/Penanggung Jawab);

Formulir 3 – Rincian Biaya Pencapaian Hasil Unit Organisasi Tahun Anggaran direncanakan

(ditandatangani oleh Pejabat Eselon I dan untuk RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran RKA-K/L

ditambahkan tanda tangan persetujuan Komisi di DPR).

RKA-K/L

RKA-K/L

Terdiri atas:

Bagian A – Rencana Kinerja Satuan Kerja TA direncanakan;

Bagian B – Rincian Belanja Satuan Kerja TA

direncanakan (sampai dengan level Komponen);

Bagian C – Target Pendapatan Satker TA direncanakan;Bagian D – Prakiraan Maju Belanja dan Target

Pendapatan Satuan

Kerja Tahun Anggaran 20XX+1, 20XX+2, 20XX+3.

RKA Satker

RKA Satker

KK Satker merupakan “Rincian Belanja Satuan Kerja Tahun Anggaran Direncanakan” sampai dengan level detil.

KK Satker

(58)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 58

Ada 2 jenis peruntukan Kerangka Acuan Kerja/Term Of

Reference (TOR), yakni untuk output kegiatan dalam kerangka angka dasar dan untuk output dalam kerangka inisiatif baru;  KAK/TOR ditandatangani oleh Penanggung jawab Unit

Perencana unit Eselon I.

KAK/TOR

KAK/TOR

Dokumen Rincian Anggaran Biaya (RAB) merupakan dokumen pendukung KAK/TOR yang menjelaskan besaran total biaya tiap komponen yang merupakan tahapan pencapaian output kegiatan;

RAB ditandatangani oleh Penanggung jawab Unit Perencana Eselon I.

RAB

RAB

Merupakan daftar yang menunjukan alokasi anggaran dari Eselon I kepada Satker-satker yang ada dibawahnya;

Daftar Pagu Anggaran Per Satker ditandatangani oleh Eselon I K/L.

Daftar Pagu Anggaran

Per Satker

Daftar Pagu Anggaran

Per Satker

Pernyataan Anggaran Gender/Gender Budget Statement (GBS) pada tingkat output disusun apabila berkenaan dengan

anggaran Responsif Gender (ARG);

GBS ditandatangani oleh Penanggung jawab Unit Perencana Eselon I.

GBS

GBS

(59)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 59

Merupakan surat yang ditandatangani oleh Eselon I yang menyatakan bahwa:

RKA-K/L yang disusun telah sesuai dengan PMK tentang Tata Cara Penyusunan Anggaran;

Dokumen-dokumen yang dipersyaratkan telah disusun dengan lengkap dan benar, diteliti Aparat Pengawasan Intern

Kementerian Negara/Lembaga (API K/L), disimpan oleh Satuan Kerja dan Unit Eselon I, dan siap untuk diaudit sewaktu-waktu. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar

dan menimbulkan kerugian negara, saya bersedia menyetorkan kerugian Negara tersebut ke Kas Negara.

Surat pernyataan

Eselon I

Surat pernyataan

Eselon I

Surat Pengantar RKA-K/L ditandatangani oleh

Menteri/Pimpinan Lembaga atau Pejabat Yang Ditunjuk;  Surat Pengatar RKA-K/L dilampiri RKA Satker, ADK RKA-K/L

DIPA, Surat Pernyataan Eselon I dan Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/Eselon I.

Surat Pengantar

RKA-K/L

Surat Pengantar

RKA-K/L

(60)
(61)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Pokok Bahasan Lampiran III

1. Hal-hal Baru Dalam Penelaahan RKA-K/L; 2. Persiapan Dalam Penelaahan RKA-K/L; 3. Dokumen Dalam Penelaahan RKA-K/L;

4. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penelaahan RKA-K/L; 5. Mekanisme Penelaahan RKA-K/L Berdasarkan Pagu Anggaran

K/L;

6. Mekanisme Penelaahan RKA-K/L Berdasarkan Alokasi Anggaran K/L;

7. Hal-hal Khusus Dalam Penelaahan RKA-K/L; 8. Format-format dalam Penelaahan RKA-K/L.

(62)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

1. Hal-hal Baru dalam Penelaahan RKA-K/L

1. Validasi ADK RKA-K/L oleh DJA (SPAN systems). 2. Dokumen penelaahan :

a. Surat pengantar dari Menteri/Pimpinan Lembaga;

b. Surat Pernyataan pejabat eselon I /pejabat lain yang memiliki alokasi anggaran (portofolio) dan sebagai penanggungjawab program;

c. RKA-K/L yang telah “diteliti “;

d. Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/Eselon I; e. RKA Satker;

f. Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L.

3. Fokus penelaahan oleh Kemenkeu c.q DJA tidak lagi ke level detil atau item biaya tetapi pada :

a. kesesuaian data RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;

b. kesesuaian antara Kegiatan, Keluaran dan anggarannya; c. relevansi Komponen/Tahapan dengan Keluaran;

4. Fokus penelaahan oleh Kementerian PPN/Bappenas pada konsistensi sasaran kinerja dalam RKP dengan RKA-K/L, serta (jika ada) meneliti kualitas GBS;

5. Tidak ada lagi pemblokiran atas alokasi anggaran oleh Kementerian Keuangan c.q Ditjen Anggaran.

(63)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 63

2. Persiapan Dalam Penelaahan RKA-K/L

a. Menyusun jadwal dan menyampaikan undangan penelaahan.

b. Mengunggah ADK RKA-K/L untuk divalidasi (by SPAN system).

c. Dalam proses penelaahan, DJA meneliti : 1) kelengkapan dokumen penelaahan;

2) kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;

3) kesesuaian antara Kegiatan, Keluaran dan anggarannya;

4) relevansi Komponen/tahapan dengan Keluaran; 5) prakiraan maju untuk 3 (tiga) tahun ke depan.

a. Menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam penelaahan. b. Menjaga konsistensi sasaran kinerja K/L dalam RKA-K/L

dengan RKP.

c. Meneliti kualitas GBS (jika ada).

a. Mengikuti jadwal penelaahan.

b. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan.

c. Memastikan petugas penelaah yang akan mengikuti penelaahan.

Kemenkeu c.q DJA

Kementeria n

PPN/Bappen as

(64)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 64

3. Dokumen Dalam Penelaahan RKA-K/L

1. KMK tentang Pagu Anggaran K/L;

2. PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L;

3. RKA-K/L yang disampaikan K/L; 4. Hasil reviu angka dasar;

5. Peraturan terkait pengalokasian anggaran; 6. Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan; 7. Hasil kesepakatan Trilateral Meeting.

1. Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan; 2. Hasil kesepakatan Trilateral Meeting;

3. Hasil pembahasan proposal anggaran IB yang disetujui; 4. GBS (jika ada).

1. Surat tugas penelaahan;

2. RKA-K/L yang telah diteliti oleh API K/L dan Rocan K/L; 3. RKA Satker;

4. Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/Eselon I; 5. Target dan pagu PNBP (jika ada);

6. GBS (jika ada); dan

7. Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L.

Kemenkeu Cq. DJA

Kemen PPN/Bappen

as

(65)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

4. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Dalam Penelaahan RKA-K/L

1. Kelengkapan dokumen penelaahan

Kelengkapan dan kebenaran dokumen penelaahan

merupakan tanggung jawab Eselon I K/L dan Satker.

2. Validasi ADK RKA-K/L

Validasi ADK RKA-K/L yang disampaikan oleh K/L untuk memastikan kesesuaian dengan kaidah-kaidah SPAN. Dalam

hal hasil validasi tidak sesuai maka ADK akan dikembalikan

untuk diperbaiki, dan paling lama 2 (dua) hari setelah diperbaiki harus disampaikan kembali ke DJA.

(66)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 66

5. Mekanisme Penelaahan RKA-K/L berdasarkan

Pagu Anggaran K/L

…(1/2)

Setjen K/L

1

Bappenas

2

Kemenkeu c.q DJA

3

RKA-K/L Validasi ADK

RKA-K/L

Dokumen Penelaaha

n Penelaahan Instrumen

Instrumen Penelaahan

1. Memeriksa kelengkapan administratif. 2. Kementerian Keuangan c.q. DJA :

a. Meneliti kesesuaian alokasi pagu baseline dan new initiative dalam RKA-K/L dan RKA Satker dengan Pagu Anggaran yang ditetapkan termasuk kesesuaian pencantuman sumber dana. b. Memeriksa Pencantuman prakiraan maju untuk tiga tahun ke

depan.

c. Memastikan relevansi SubKeluaran (apabila ada) dengan Keluaran.

d. Memastikan relevansi Komponen/tahapan dengan Keluarannya. e. Memeriksa ADK RKA-K/L.

3. Kementerian Perencanaan/Bappenas meneliti kriteria substantif berupa konsistensi sasaran kinerja K/L dengan Renja K/L dan RKP: a. Meneliti Program, Indikator Kinerja Utama (IKU) serta Outcome

K/L.

b. Meneliti kategori kegiatan, apakah termasuk kegiatan prioritas nasional, prioritas bidang, atau prioritas K/L.

c. Meneliti konsistensi rumusan Keluaran dalam dokumen RKA-K/L dengan Keluaran yang terdapat dalam dokumen Renja K/L dan RKP.

d. Meneliti konsistensi Volume Keluaran dalam dokumen RKA-K/L dengan dokumen Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan. e. Meneliti konsistensi Keluaran dengan indikator kinerja

kegiatannya (dalam dokumen RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP).

f. Meneliti kualitas GBS (jika ada)

Forum Penelaahan Tindak Lanjut

(67)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

b. Ketentuan Khusus Penelaahan Satker BLU dan ARG :

1) Penelaahan Satker BLU

• Meneliti Program dan Kegiatan yang digunakan dalam penyusunan RKA Satker BLU apakah merupakan bagian dari program dan kegiatan hasil restrukturisasi program dan kegiatan K/L induk.

• Meneliti kesesuaian pagu dalam RKA Satker BLU dengan pagu Kegiatan RKA-KL, khususnya berkenaan dengan sumber dana (PNBP dan Rupiah Murni) sebagaimana tertuang dalam Ikhtisar Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA).

• Meneliti kesesuaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dalam rangka penyelenggaraan kegiatan

pelayanan kepada masyarakat dengan Ikhtisar RBA.

• Keluaran yang tercantum dalam RKA Satker BLU mengacu pada tabel referensi program aplikasi RKA-K/L.

• Meneliti alokasi anggaran angka dasar sama halnya dengan satker non BLU.

• Dalam proses penelaahan RBA, DJA dapat mengikutsertakan DJPB.

b. Penelaahan ARG

• Memastikan bahwa alokasi anggaran pada tingkat Keluaran yang

dikategorikan sebagai ARG dilengkapi dengan dokumen Gender Budget Statement (GBS).

• Petugas penelaah Bappenas meneliti kualitas dokumen GBS.

• Petugas penelaah DJA, memastikan pada tema Keluaran butir ketiga

(peningkatan persamaan gender dan pemberdayaan perempuan/ARG) pada aplikasi RKA-K/L telah dicentang (√).

67

(68)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 68

6. Mekanisme Penelaahan RKA-K/L berdasarkan

Alokasi Anggaran K/L

Setjen K/L

1

Bappenas

2

Kemenkeu c.q DJA

RKA-K/L yg telah disetujui

DPR

Validasi ADK RKA-K/L

1. Memeriksa kelengkapan dokumen penelaahan.

2. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih besar dari Pagu Anggaran K/L maka penelaahan difokuskan pada penambahan:

a. Jenis Keluaran (jenis dan volumenya bertambah);

b. Komponen yang relevan untuk menghasilkan Keluaran.

3. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih kecil dari Pagu Anggaran K/L maka penelahaan

difokuskan pada pengurangan :

a. Keluaran (jenis dan volumenya berkurang)

selain Keluaran dalam rangka penugasan; b. Komponen untuk menghasilkan Keluaran

yang sudah ada selain Komponen Gaji dan Operasional Perkantoran.

Forum Penelaahan

4

Tindak Lanjut Penelaahan

5

K/L Keppres RABPP

DIPA

(69)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

7. Hal-hal Khusus dalam Penelaahan RKA-K/L

...(1/3)

Perubahan Akibat Penelaahan Perubahan Akibat Penelaahan

69

Rumusan Keluaran (Jenis

dan Satuan)

Rumusan Keluaran (Jenis

dan Satuan)

Rumusan diluar Keluaran

Rumusan diluar Keluaran

1. Telah disepakati dalam proses penelaahan; 2. Tidak mengubah Keluaran Kegiatan Prioritas

Nasional;

3. Relevan dengan Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan yang ditetapkan;

4. Adanya perubahan tugas dan fungsi pada unit yang bersangkutan;

5. Adanya tambahan penugasan.

1. Adanya reorganisasi yang mengakibatkan perubahan tugas dan fungsi serta struktur organisasi;

2. Reorganisasi tersebut sudah memiliki dasar hukum yang pasti (Perpres, Persetujuan Menpan dan RB, Keputusan Menteri/Pimpinan Lembaga yang

bersangkutan);

3. Perubahan yang diusulkan telah disepakati dalam Trilateral Meeting;

(70)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 70

Keluaran/Output Cadangan…(1/2)

Keluaran/Output Cadangan…(1/2)

1. Anggaran yang belum mendapatkan persetujuan DPR,

2. Anggaran untuk satker baru. Kegiatan yang menampung alokasi anggaran untuk keperluan biaya operasional satker baru

yang belum mendapat persetujuan MenPAN dan RB,

3. Alokasi anggaran yang belum ada dasar hukumnya pada saat penyusunan RKA-K/L, tapi telah direncanakan akan dilakukan.

4. Sisa dana yang belum ditetapkan penggunaannya, hasil dari penelaahan berdasarkan alokasi anggaran, dan/atau

5. Terdapat ketidaksesuaian antara indikator kinerja kegiatan dengan Keluaran yang dihasilkan, atau kurangnya relevansi antara Keluaran dengan SubKeluaran/ komponen.

(71)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 71

“Output/Keluaran Cadangan baru bisa dilaksanakan setelah dilakukan revisi dengan berpedoman pada ketentuan mengenai tata cara revisi anggaran.”

“Output/Keluaran Cadangan baru bisa dilaksanakan setelah dilakukan revisi dengan berpedoman pada ketentuan mengenai tata cara revisi anggaran.”

Hal-hal yang harus dilakukan :

1.Untuk yang disebabkan tidak adanya persetujuan DPR:

a. Rincian alokasi anggaran untuk biaya operasional, tidak diblokir; b. Rincian alokasi anggaran untuk biaya non operasional yang telah

ditetapkan dalam pagu anggaran dan tidak berubah, tidak diblokir; dan

c. Penyesuaian alokasi anggaran berupa tambahan pagu yang digunakan selain untuk huruf a dan huruf b, dapat dituangkan dalam output

cadangan dan/atau diberikan catatan rincian alokasi tidak dapat dilaksanakan sebelum adanya persetujuan DPR, dan tidak diblokir.

2.Untuk yang disebabkan selain tidak adanya persetujuan DPR:

Memindahkan alokasi anggaran pada Keluaran/SubKeluaran/Komponen yang tidak sesuai tersebut ke “Output/Keluaran Cadangan”, dan alokasi dananya tidak diblokir.

7. Hal-hal Khusus dalam Penelaahan RKA-K/L

...(3/3)

Keluaran/Output Cadangan…(1/2)

(72)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 72

Ditandatangani oleh:

Pejabat Eselon II, Eselon III, & Eselon IV K/L c.q

Biro Perencanaan;

Pejabat Eselon II, Eselon III, & Eselon IV Kemenkeu

c.q DJA ;

Pejabat Eselon II, Eselon III, & Staff Bappenas.

8. Format-format dalam Penelaahan RKA-K/L

Menurut BA, Unit Organisasi, Program, Kegiatan & Jenis

Belanja;

Menurut Fungsi, Subfungsi & Jenis belanja;Menurut Fungsi, Subfungsi, BA & Jenis Belanja;Menurut BA, Fungsi, Subfungsi, & Jenis Belanja;

Menurut BA,Unit Organiasi, Program, Kegiatan, Keluaran

& Sumber Dana;

Menurut BA, Unit Organisasi, Program, Kegiatan & KPJM.

DHP RKA-K/L per Unit Organisasi, lampiran alokasi per

propinsi.

DHP RKA-K/L ditandatangani oleh Direktur Anggaran

I/II/III atas nama Menteri keuangan.

Catatan Penelaahan

Catatan Penelaahan

Himpunan RKA-K/L

Himpunan RKA-K/L

DHP RKA-K/L

(73)

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 73

Terima Kasih

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan penelitian dalam dua siklus dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Search Solve

Post Test – Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini 266 orang siswa. Sedangkan sampel penelitiannya sebanyak 80 orang siswa. Data motivasi

Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan metode triangulasi, peneliti harus terlebih dahulu menghitung dan memperkirakan apakah hasil yang akan diperoleh

Gambar 4, menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis pada organoleptik rasa naget rajungan dengan substitusi daging ikan lele dan daging rajungan yang paling tinggi

Data yang diperlukan dalam perancangan sistem pelaporan nilai untuk memberikan informasi kepada orangtua menggunakan SMS Gateway pada SMA Negeri 1 Petanahan

Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode ATC/DDD yang terdapat dalam Guideline WHO Collaborating Centre tahun 2011 dan DU 90% untuk mengetahui

Sebelum membagikan soal tes, guru dan peneliti bersepakat untuk tidak menyajikan soal open ended karena masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

Dengan hormat kami informasikan bahwa dalam rangka penyelesaian tugas pasca pelatihan dan persiapan pelatihan kurikulum 2013 bagi kepala sekolah sasaran, Pusat Pengembangan