PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dengan kemaj uan t eknologi yang semakin pesat alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku semakin banyak digunakan bagi pembuat an barang-barang hasil akhir baik j umlah maupun j enisnya,
b. bahwa sehubungan dengan hal t ersebut , ket ent uan mengenai pemberian pembebasan cukai unt uk sebagian at au seluruhnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Regeringsverordening (St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666) at as barang-barang hasil akhir yang pembuat annya menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku dipandang t idak sesuai lagi dengan keadaan dan karenanya perlu disempurnakan;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2 Ordonansi Cukai Alkohol Sulingan (St aat sblad Tahun 1898 Nomor 90) sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 2 Prp Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 121);
3. Regeringsverordening Pembebasan Cukai Alkohol Sulingan (St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666);
MEMUTUSKAN:
Pasal I
Mengubah ket ent uan Pasal 18 Regeringsverordening Pembebasan Cukai Alkohol Sulingan sehingga berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 18
(1) Barang-barang hasil akhir yang diproduksi dengan menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku yait u :
a. kinine asam belerang at au lain-lain garam alkohol kina; b. cuka, et hyl aset at , asam aset at ;
c. sabun gliserin at au sabun t embus cahaya; d. preparat -preparat yodium;
e. preparat -preparat bromium;
f . et er belerang (eat her sulphuricus); g. et il chloor (eat hyl chloride);
h. preparat -preparat organis, i. kembang gula;
j . preparat -preparat vit amin;
k. et il est er yang diyodiumkan dari asam chaukmagra sekedar dalam barang hasil akhir it u t idak t erdapat alkohol sulingan dalam keadaan bebas,
dibebaskan unt uk sebagian at au seluruhnya dari Cukai Alkohol Sulingan.
(2) Dalam hal barang hasil akhir sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat unt uk t uj uan ekspor, diberikan pembebasan at as seluruh cukai yang t erhut ang.
Pasal II
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 7 April 1990
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA t t d
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a pada t anggal 7 April 1990
PENJELASAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1990
TENTANG
PERUBAHAN REGERINGSVERORDENING PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN
I. UMUM
Pasal 18 Regeringsverordening Pembebasan Cukai Alkohol Sulingan (St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666) menet apkan secara limit at if barang- barang hasil akhir produksi yang mempergunakan alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku yang dapat diberikan pembebasan cukainya. Kondisi t ersebut memang sej alan dengan keadaan pada saat it u, dan dinilai t elah memadai.
Dengan pesat nya perkembangan kemaj uan t eknologi pada saat ini, j enis barang-barang hasil akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku bert ambah dan berkembang sedemikian luas sehingga t erhadap ket ent uan Pasal 18 t ersebut perlu dilakukan penyempurnaan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Ayat (1)
Sesuai dengan perkembangan t eknologi, maka t erhadap ket ent uan ayat (1) perlu diadakan penyesuaian yait u dengan menambah barang hasil akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku berupa et hyl aset at dan asam aset at .
Ayat (2)
Pembebasan seluruh cukai dalam ket ent uan ini dimaksudkan unt uk memberikan f asilit as bagi perusahaan yang memproduksi barang hasil akhir t ersebut guna kepent ingan ekspor.
Ayat (3)
Pembebasan seluruh cukai dalam ket ent uan ini hanya diberikan t erhadap minuman keras yang diproduksi unt uk t uj uan ekspor, sedangkan minuman keras unt uk kebut uhan dalam negeri t idak diberikan pembebasan cukai.
Pasal II