Bagian 3 : Apa Sajakah Sikap Kerja yang Utama ?
Sikap yang mendominasi dalam perilaku organisasi diantaranya kepuasan kerja, keterlibatan kerja, dan komitmen organisasional. Beberapa sikap penting lainnya adalah dukungan organisasi yang dihargai dan keterlibatan pekerja.
1) Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan yang dihasilkan dari suatu evaluasi dari karakteristik-karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi memiliki perasaan yang positif mengenai pekerjaannya, sebaliknya seseorang yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah memiliki perasaan yang negatif mengenai pekerjaannya.
2) Keterlibatan Kerja (Job Involvement) merupakan tingkat dimana seseorang mengidentifikasi dengan sebuah pekerjaan, aktif berartisipasi di dalamya dan mempertimbangkan kinerja penting bagi nilai sendiri. Seseorang yang memiliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi mengidentifikasi secara kuat dengan dan benar-benar peduli terhadap pekerjaannya. Pemberdayaan Psikologis (Psychological Empowerment) merupakan kepercayaan pekerja dalam tingkat dimana mereka mempengaruhi lingkungan kerjanya, kompetensinya, arti pekerjaan mereka dan otonomi yang mereka nilai. Level tinggi dari keterlibatan kerja maupun pemberdayaan psikologis berhubungan positif dengan sikap kewargaan organisasi (Organizational Citizhenship Behavior (OCB)), perilaku kebebasan menentukan yang bukan bagian dari persyaratan formal pekerjaan namun berkontribusi pada lingkungan psikologis dan sosial tempat kerja serta kinerja
3) Komitmen Organisasi (Organizational Commitment) merupakan tingkat dimana seorang pekerja mengidentifikasi sebuah organisasi, tujuan dan harapannya untuk tetap menjadi anggota. Model teoritis menyatakan seorang pekerja yang berkomitmen akan semakin berkurang terlibat dalam pengunduran driri. Sekalipun mereka merasa tidak puas karena memiliki kesetiaan terhadap organisasi.
5) Keterlibatan Pekerja (Employee Engagement) merupakan keterlibatan individu, kepuasan, dan antusiasme terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Untuk mengevaluasi hal ini, kita dapat menanyakan para pekerja apakah mereka memiliki akses pada sumber daya dan peluang untuk mempelajari keahlian-keahlian baru, apakah mereka memiliki pekerjaan yang penting dan berarti serta apakah interaksi mereka dengan rekan kerja dan atasannya memberikan hasil.