Perilaku yang berhubungan dengan kesehatan dari tiap individu memerlukan pendekatan secara holistik (menyeluruh) karena individu tetap merupakan seorang manusia yang
terkait dengan aspek fisik (biologis), psikologis, sosial, dan kultural serta lingkungan.(14)
Pemahaman mengenai berbagai aspek tersebut dapat mendukung upaya pencapaian tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals / MDG’s).
ANALISIS DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PERILAKU KONSUMSI OBAT TRADISIONAL
PADA IBU MENYUSUI DI JAWA TIMUR
Oeke Yunita, Dian Natasya Raharjo
Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, Surabaya, Indonesia
Abstrak
The 1st Regional Symposium on Health Research and Development, Yogyakarta, 11-12 October, 2012.
0 10 20 30 40 50 60
kapsul/pil/tablet seduhan(serbuk) rebusan(rajangan) cairan
Profil Responden
tidak pernah sekolah
tidak tamat SD/MI
tamat SD/MI
tamat SLTP/MA
tamat SLTA/MA
tamat D1/D2/D3
1-2 anak 3-4 anak 5-6 anak
Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi obat tradisional/jamu semakin meningkat, seperti yang diberitakan dalam laporan Riskesdas 2010(1) karena
adanya persepsi bahwa obat tradisional relatif aman. Berlawanan dengan persepsi tersebut, ternyata obat tradisional dapat menyebabkan efek samping bagi para konsumennya. Kemungkinan terjadinya efek samping obat tradisional pada konsumen tidak hanya disebabkan karena kualitas bahan dalam produk obat tradisional, namun juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan konsumen, antara lain umur dan kondisi fisiologis konsumen.(2)
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis lanjut terhadap data Riskesdas 2010 pada komunitas ibu menyusui di Jawa Timur sehingga dapat memperoleh faktor-faktor determinan pada ibu menyusui meliputi usia ibu saat sampling data, usia ibu saat melahirkan, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, jarak kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya dan kondisi ekonomi, di mana hal-hal tersebut dapat berhubungan dengan perilaku konsumsi obat tradisional. Pemahaman terhadap determinan perilaku ibu menyusui merupakan suatu tahap yang kritis dan esensial dalam kesehatan masyarakat.(3) Sejauh ini
belum ada data yang secara nasional mengungkapkan determinan perilaku ibu menyusui dalam mengkonsumsi obat tradisional.
Latar Belakang
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis lanjut terhadap data Riskesdas 2010 pada ibu menyusui di Jawa Timur sehingga dapat memperoleh determinan perilaku ibu menyusui dalam mengkonsumsi obat tradisional.
Pengolahan terhadap data Riskesdas 2010, menunjukkan adanya 661 responden ibu menyusui, dengan 489 (73,98%) ibu menyusui yang pernah mengkonsumsi obat tradisional, di mana 113 (23,11%) ibu menyusui biasa minum obat tradisional buatan sendiri. Obat tradisional yang dikonsumsi berbentuk kapsul/pil/tablet (9%), seduhan/serbuk (44%), rebusan/rajangan (26%) dan cairan (58%). Sebagian besar ibu menyusui yang pernah mengkonsumsi obat tradisional (93,3%) menyatakan bahwa konsumsi obat tradisional tersebut bermanfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan analisis regresi logistik, determinan potensial yang berhubungan dengan perilaku konsumsi obat tradisional adalah jumlah anak, umur ibu saat pengambilan data, umur ibu saat melahirkan, ekonomi dan pendidikan.
Hasil dan Pembahasan
Metodologi
Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data Riskesdas 2010.
Responden: ibu menyusui di daerah Propinsi Jawa Timur, yang berasal dari data Riskesdas 2010.
Kriteria inklusi : ibu menyusui yang berumur antara 10-50 tahun; ibu menyusui anak yang dilahirkan dalam rentang waktu 5 tahun sebelum data Riskesdas 2010 diambil; ibu yang menyusui anak selama 1 bulan atau lebih.
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
 Umur ibu saat sampling  Kebiasaan minum obat tradisional
 Umur ibu saat melahirkan  Kebiasaan minum obat tradisional buatan sendiri
 Pendidikan ibu  Pemilihan bentuk sediaan
 Pekerjaan ibu  Keyakinan akan manfaat obat tradisional
 Jumlah anak
 Jarak kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya
 Kondisi ekonomi
Berdasarkan analisis regresi logistik, determinan potensial yang berhubungan dengan perilaku konsumsi obat tradisional adalah jumlah anak, umur ibu saat pengambilan data, umur ibu saat melahirkan, ekonomi dan pendidikan. Pekerjaan ibu dan jarak kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya, tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan perilaku konsumsi obat tradisional.
CHART or
PICTURE
Pustaka
1. Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, 2010.
2. De Smet, P.A.G.M., Health Risks of Herbal Remedies: An update, Clinical Pharmacology & Therapeutics, 2004, Vol. 76, No. 1.
3. Sibeko, L., Dhansay, M.A., Charlton, K.E., Johns, T., Gray-Donald, K. Beliefs, Attitudes, and Practices of Breastfeeding Mothers From a Periurban Community in South Africa, J Hum Lact, 2005. 21(1):31-38.
4. Prasetyawati, A.E. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium Development Goals (MDGs), Nuha Medika, Yogyakarta, 2012.
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih diberikan kepada Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes., sebagai konsultan statistik dalam penelitian ini. Penelitian ini terselenggara dengan bantuan dana riset analisis lanjut dari Balitbangkes, Depkes, RI, 2012.
Persentase (n=489) 58 %
26 %
44 %
9 %
Gambar 2. Perilaku konsumsi obat tradisional ibu menyusui di Jawa Timur
Gambar 3. Bentuk sediaan obat tradisional yang dikonsumsi ibu menyusui di Jawa Timur
Gambar 4. Skema hasil analisis regresi logistik
Gambar 1. Umur saat diwawancarai – samp dan umur saat melahirkan - melhrkan (a), pendidikan (b), kondisi ekonomi (c), jumlah anak (d) dari ibu menyusui di Jawa Timur (n=489)
(a) (b) (c) (d)
0 10 20 30 40 50 60
<20
21-30
31-40
41-50
samp
melhrkan
Per
se
nt
ase
Kesimpulan
Ya tidak
0 20 40 60 80 100
pernah minum OT
minum OT buatan
sendiri yakin terhadap
manfaat OT
Umur (thn)
0 5 10 15 20 25 30 35
kuintil 1 kuintil 2 kuintil 3 kuintil 4 kuintil 5
P
e
r
s
e
n
tas
e
n= 661
n= 489
n= 489
OT = obat tradisional
Pers
en
tas
e