BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan studi literatur guna mencari tahu jumlah kanyouku
yang menggunakan kata Kubi di dalam bahasa Jepang, serta mencari tahu makna
yang terkandung dalam setiap kanyouku yang menggunakan Kubi baik makna
secara leksikal maupun idiomatikal serta mencari tahu hubungan antara makna
leksikal dan idiomatikalnya berdasarkan majas (metafora, metonimi dan
sinekdoke) dari penggunaan kanyouku Kubi tersebut. Maka kesimpulannya adalah
dari hasil penelitian ini ditemukan 17 kanyouku yang menggunakan kata Kubi
sebagai unsur pembentuknya yang telah penulis temukan dari berbagai sumber.
Ke-17 kanyouku tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Meskipun tidak semua kanyouku memiliki makna leksikal yang dapat
diartikan dan mengandung makna, namun apabila melihat pada pengertian
makna leksikal yang berarti makna yang terkandung dari setiap kata yang
membentuknya, maka secara leksikal yang terkandung dari ke-17 kanyouku
yang menggunakan kata Kubi adalah sebagai berikut:
1. 首 あぶ い : Leher berbahaya
2. 首 る : Leher tersambung
3. 首 飛ぶ : Leher melayang
4. 首 回ら い : Leher tidak berputar
5. 首 る : Menjadi leher
6. 首を切る : Memotong leher
7. 首を突 込む : Memasukan leher
9. 首を振る : Menggoyangkan leher
10.首 た : Panjangnya leher
11.首 する : Melakukan sesuatu ke leher
12.首を縦 振る : Mengayunkan leher secara vertical
13.首を長くして待 : Menunggu sampai leher memanjang
14.首 縄を付 ても : Memakaikan tali ke leher
15.首を し る : Memiringkan leher
16.首をす 替える : Mengganti leher
17.首を揃える : Menyusun leher
2. Makna idiomatikal yang terkandung dalam ke-17 kanyouku yang
menggunakan kata Kubi adalah sebagai berikut :
1. 首 あぶ い : Hampir dipecat
2. 首 る : Berusaha mempertahankan pekerjaan
3. 首 飛ぶ : Dipecat dengan tidak terhormat
4. 首 回ら い : Banyak utang
5. 首 る : Dipecat
6. 首を切る : Memecat. Memberhentikan kerja
7. 首を突 込む : Ikut campur dalam urusan orang lain
8. 首をひねる : Heran. Termenung. Berpikir keras
9. 首を振る : Menyetujui. Bisa juga digunakan sebagai
bentuk penolakan
10.首 た : Tergila-gila
11.首 する : Memecat
12.首を縦 振る : Setuju
14.首 縄を付 ても : Memaksa orang yang tidak mau
15.首を し る : Terheran-heran saat melihat atau mendengar
sesuatu yang ganjil
16.首をす 替える : mengganti posisi orang yang berada di posisi
penting
17.首を揃える : Menjalin atau berhubungan
3. Hubungan antara makna leksikal dan makna idiomatikal berdasarkan majas
yang terkandung dari ke-17 kanyouku yang menggunakan kata Kubi adalah
sebagai berikut :
1. 首 あぶ い : Metonimi
2. 首 る : Metafora
3. 首 飛ぶ : Metafora
4. 首 回ら い : Sinekdoke
5. 首 る : Metafora
6. 首を切る : Metafora
7. 首を突 込む : Metafora
8. 首をひねる : Sinekdoke
9. 首を振る : Sinekdoke
10.首 た : Metafora
11.首 する : Metafora
12.首を縦 振る : Sinekdoke
13.首を長くして待 : Metafora
14.首 縄を付 ても : Metafora
15.首を し る : Sinekdoke
16.首をす 替える : Metafora
B. Implikasi
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui makna leksikal dan makna
idiomatikal kanyouku, serta hubungan keduanya berdasarkan majas dalam bahasa
Jepang. Setelah mempelajari makna leksikal dan makna idiomatikal dari
kanyouku ini juga, dapat mengetahui cara mengungkapkan kanyouku tersebut
sesuai dengan situasi yang dirasakan dan bisa menggunakannya dengan baik
dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan. Kemudian hasil
dari penelitian ini dapat diterapkan pada mata kuliah kaiwa dan sakubun.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh
penulis sebelumnya, terdapat beberapa hal yang perlu disampaikan yang sangat
berguna untuk melengkapi kekurangan dalam penelitian ini, dan juga agar
penelitian serupa di kemudian hari menjadi lebih baik, diantaranya adalah :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang jumlah kanyouku
dalam bahasa Jepang yang menggunakan kata Kubi ;
2. Bagi peneliti selanjutnya, perlu penelitian lebih lanjut lagi mengenai kesan
yang ditimbulkan serta penggunaan situasi dalam kanyouku yang
menggunakan kata Kubi ini ;
3. Bagi mahasiswa yang akan meneliti mengenai Kanyouku, penulis
menyarankan beberapa buku sebagai referensi
a. Kanyouku Jiten Kotowaza yang ditulis oleh Yasuo Kuramochi terbitan
tahun 1987
b. Idiom Bahasa Jepang yang ditulis oleh Jeffrey G. Garisson terbitan
tahun 2006
c. Nihongo Tango Drill yang ditulis oleh Sayaka Kurashina terbitan
4. Untuk penelitian selanjutnya dianjurkan untuk melakukan penelitian
mengenai kanyouku yang mengandung unsur lain yang belum banyak
diteliti. Seperti angka, tumbuhan, dan unsur-unsur alam.
5. Pada penelitian ini, penulis mengalami kesulitan diantaranya, : (1)
keterbatasan buku-buku referensi berbahasa berbahasa Indonesia membuat
penulis memerlukan banyak waktu untuk menerjemahkan buku-buku
referensi berbahasa Jepang sebelum memulai analisis ; (2) keterbatasan
pengetahuan penulis mengenai linguistik bahasa Jepang, karena tidak
dipelajari secara mendalam selama kuliah, mengharuskan penulis
mempelajari linguistik terlebih dahulu sebelum memulai penelitian ; (3)
penulis juga merasa kesulitan dalam memahami makna yang terkandung
dalam kanyouku, hanya dengan melihat pengertian dari kamus dan buku
referensi serta kesulitan dalam mengklasifikasikan hubungan makna
leksikal dan makna idiomatikalnya berdasarkan majas. Namun dengan
memahami konteks kalimat dan mencocokan dengan
pengertian-pengertian yang terdapat pada kamus dan buku referensi, sehingga
kanyouku tersebut dapat diketahui maknanya. Diharapkan bagi penelitian
selanjutnya akan dapat menemukan cara yang lebih mudah untuk