• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN KONSUMEN PADA ALFAMART BATU BATU KECAMATAN GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN KONSUMEN PADA ALFAMART BATU BATU KECAMATAN GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN

KONSUMEN PADA ALFAMART BATU – BATU

KECAMATAN GALESONG UTARA

KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

HASYIM

NIM 105720481414

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN

KONSUMEN PADA ALFAMART BATU – BATU

KECAMATAN GALESONG UTARA

KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Disusun dan diajukan oleh :

HASYIM

NIM 105720481414

Kepada:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(3)

Moto dan persembahan

Urusan seorang mukmin patut dikagumi. Semua urusannya

merupakan kebaikan bagi dirinya dan tidak terdapat kecuali

pada diri seorang mukmin. Apabila memperoleh kesenangan

dia bersyukur dan itu baik untuk dirnya. Dan bila ditimpa

kesusahan dia bersabar dan itu baik untuk dirinya”.

(HR. Imam Muslim)

*

Karya ini kupersembahkan untuk orang tuaku

(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah swt atas segala rahmat, kasih sayang, dan taufik-Nyalah sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Salam dan sholawat senantiasa dikirimkan kepada nabi Muhammad saw, nabi yang telah mampu menggulingkan tirani penindasan dan menghamparkan permadani kesucian, nabi yang telah berjasa besar dalam menegakkan nilai-nilai keadilan. Serta kepada para sahabat-sahabatnya, tabi’in-tabi’in yang senantiasa konsisten menjalankan risalah tauhid. Proposal dengan judul “Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar ". merupakan karya tulis yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyusun Skripsi pada jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Proposal ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara material maupun moril. Terutama kedua orang tua penulis yang selama ini dengan senang hati dan penuh pengorbanan telah memberikan biaya perkuliahan sejak awal sampai akhir studi. Kepada mereka tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terima kasih yang tak terhingga dan do’a yang tulus dari penulis semoga semua yang diberikan mendapat pahala dan balasan yang setimpal dari Allah swt. Amin.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada Prof H. Abd Rahman Rahim, SE. MM., rektor Universitas Muhammadiyah Makassar;.Ismail Rasulong, SE, MM. selaku dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar;. Muh. Nur Rasyid,

(8)

SE., MM. selaku ketua jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar; Muh. Aris Pasingai, SE, MM dan Muh. Nur Rasyid, SE., MM;. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di Manajemen Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ismail Rasulong, SE, MM. selaku dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan pelayanan akademik selama kuliah di Manajemen Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Muh. Nur Rasyid, SE., MM. selaku ketua jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi.

4. Muh. Aris Pasingai, SE, MM,. dosen pembimbing I yang dengan sabar meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penyusunan skripsi ini.

5. Muh. Nur Rasyid, SE., MM., pembimbing II yang dengan sabar dan teliti memberikan arahan, masukan, saran dan motivasi saya dalam penulisan skripsi ini.

(9)

6. Seluruh dosen jurusan pendidikan guru sekolah dasar yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Bapak dan Ibu serta seluruh karyawan Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar yang telah memberikan informasi dan kesempatan bagi peneliti dalam menjalankan kegiatan penelitian.

8. Sahabatku – sahabatku mahasiswa program studi manajemen angkatan 2014 khususnya kelas Man14. 4 atas semangat dan dukungannya selama ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

mendukung dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan sebagai manusia sesungguhnya tidak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, segala khilaf dan salah mohon dimaafkan. Akhirnya penulis berdo’a semoga Allah senantiasa mencurahkan hikmah-Nya dan pengetahuan kepada kita semua, amin.

Makassar, 29 Agustus 2019

Penulis Hasyim

(10)

ABSTRAK

Hasyim. 2017.Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar”. skripsi, Jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Moh Aris Pasingai. Dan pembimbing II Muh Nur Rasyid.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan positif, antara Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan yang positif signifikan antara Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar.

Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Analisis korelasi dala penelitian ini menggunakan analisis product momen dan pearson dengan bantuan program perhitungan statistik SPSS 22.0 for Window. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Place Strategi Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab.Takalar berada pada kategori sangat tinggi 38% dan volume kunjungan konsumen berada pada kategori sangat tinggi 62%. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa koefisien korelasi 0,829.

Maka hasil penelitian adalah ada hubungan positif signifikan antara Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar

(11)

ABSTRACT

Hashim. 2017. Effect of Place Strategy on Consumer Visit Volume on Alfamart Batu Kec. North Galesong Regency. Takalar". thesis, Department of management, faculty of economics and

effect business. Makassar Muhammadiyah University. Advisor I Moh Aris Pasingai. And supervisor II Muh Nur Rasyid.

The purpose of this study was to determine whether there was a positive significant between Place Strategies and Consumer Visits Volume on Batu Alfamart Kec. North Galesong Regency. Takalar The hypothesis proposed is that there is a significant positive relationship between Place Strategy and Consumer Visit Volume at Alfamart Batu, Kec. North Galesong Regency. Takalar.

This research method is correlational research. Correlation analysis in this research uses the product moment and Pearson analysis with the help of the statistical calculation program SPSS 22.0 for Window. The results showed that the Place Strategy in Alfamart Batu Kec. Galesong Utara, Takalar Regency is in the very high category 38% and the volume of consumer visits is in the very high category 62%. The results of the correlation analysis show that the correlation coefficient is 0.829.

Then the results of the study are that there is a significant positive relationship between Place Strategy and Consumer Visit Volume at Alfamart Batu Kec. North Galesong Regency. Takalar.

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan penelitian ... 4 D. Manfaat penelitian ... 4

(13)

1. Pengertian Place ... 5

2. Klasipikasi Place ... 10

3. Manfaat Dari Pengelolan Place Yang Benar ... 23

4. Pengertian Strategi ... 24

5. Definisi Strategi ... 24

6. Perumusan Strategi ... 25

7. Tingkat – Tingkat Strategi ... 26

8. Jenis – jenis Strategi ... 28

9. Pengertian Strategi Pemasaran ... 31

10. Pengertian Place strategi ... 35

11. Pengertian volume kunjungan ... 35

B. Kerangka Pikir ... 36

C. Hipotesis penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

C. Definisi Oprasional ... 40

D. Populasi dan Sampel ... 40

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 41

F. Tehnik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A.

Gambaran Umum Alfamart ... 45

1. Profil perusahaan dan sejarah singkat Alfamart... 45

(14)

3. Struktur Organisasi Alfamart... 47

4. Sistem informasi Alfamart ... 48

B.

Hasil penelitian... 53

1.

Hasil penelitian Analisis tentang pengaruh place strategi

terhadap volume kunjungan konsumen pada alfamart batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar ... 54

2.

Analisis tentang volume kunjungan konsumen pada alfamart

batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar ... 58

3.

Korelasi pengaruh place strategi terhadap volume

kunjungan konsumen pada alfamart batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar ... 63

C.

Pembahasan penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……… 70

A.

Simpulan ... 70

B.

Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 38

Gambar 4.1 diagram persentase hubungan place strategi ... 57

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 4.1 Organisasi Alfamart... 47

Tabel 4.2 Hasil skor tentang Place Strategi ... 55

Tabel 4.3 Statistik deskriptif pengaruh Place Strategi ... 56

Tabel 4.4 Distribusi hubungan Place Strategi ... 57

Tabel 4.5 Hasil Skor tentang Volume Kunjungan Konsumen ... 59

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Volume Kunjungan Konsumen... 61

Tabel 4.7 distribusi volume kunjungan konsumen ... 62

Tabel 4.8 analisis korelasi Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar ... 63

Tabel 4.9 Hasil Analisis SPSS 22.0 for windows………..…. 66

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada masa ini dunia usaha memasuki era globalisasi, dimana semua pihak sudah dapat secara bebas memasuki setiap pasar yang dikehendaki baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri tanpa ada batasannya lagi. Melihat kondisi yang demikian ini maka sudah seharusnya jika setiap bidang usaha dituntut untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan atau perubahan iklim dari setiap kegiatan usaha.

Perusahaan harus secara jelas menetapkan kearah mana aktivitas usahanya dijalankan dan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari pergerakan kegiatan usahanya atau dengan kata lain telah menetapkan arah kegiatan usahanya, perusahaan tersebut harus menetapkan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Alfamart merupakan toko retail yang sekarang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Seperti yang kita ketahui, hingga sampai saat ini alfamart mempunyai kurang lebih 3500 gerai yang terletak diberbagai kota besar Indonesia bahkan sampai ke kampung-kampung. Gerai alfamart telah menyebar diberbagai pelosok daerah di Indonesia dan menghadirkan berbagai macam Promo Indonesia. Alfamart merupakan milik PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. yang merupakan perusahaan waralaba swalayan yang menjual barang keperluan sehari-hari.

(18)

Awal mula nama alfamart sendiri adalah alfa minimarket sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto sekeluarga. dan pertama beroperasi di karawaci, tangerang, banten. Perkembangan alfamart dibilang sangat cepat, meskipun banyak saingan utama seperti alfamidi, alfa express, indomart dan Omi. Perusahaan yang berkantor pusat di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha komersilanya pada 1989 dalam bidang perdagangan rokok. Seiring dengan berkembangnya waktu, dirinya melihat adanya potensi di bidang penjualan rokok. Melihat ini, H.M. Sampoerna yang juga memiliki ide yang sangat luar biasa akhirnya ikut berinvestasi dalam bidang ritel ini. Dengan adanya kerjasama dari raja bisnis tersebut akhirnya lahirlah konsep supermarket yang diberi nama Alfa Toko Gudang Rabat.

Supermarket ini sendiri dirikan pada tanggal 27 Agustus 1989. Pemberian nama Alfa sendiri didasarkan atas asas netral dan tidak mengandung unsur nama keduanya. Djoko Susanto sendiri menilai nama Alfa lebih menjual ketimbang menggunakan unsur namanya sendiriatau nama H.M Sampoerna. Dari Alfa Toko Gudang Rabat inilah yang menjadikan bisnisnya semakin berkembang.

Setelah itu, barulah muncul nama-nama lain seperti Alfamart, Alfamidi, dan Lawson. Pada awalnya, Alfamart diberi nama Alfa Mini Mart dan didirikan pada tahun 1999. Supermarket mini ini justru didirikan pada saat terjadinya krisis ekonomi di Indonesia bahkan dunia. Namun, Djoko Susanto tidak pantang menyerah dan tetap yakin bahwa dirinya akan sukses dengan bisnis ini. Namun sejak tahun 2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan

(19)

jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” Tentu saja hal ini tidak terlepas

Didalam perusahaan, startegi merupakan proses yang memegang peranan penting terhadap perusahaan yang memasarkan barang dan jasa kepada konsumen karena setiap perusahaan mempunyai peluang yang sama dalam memproduksi barang atau jasa. Sehingga dapat saja terjadi persaingan antara perusahaan dengan kompetitor dalam merebut pasar, selain strategi pemasaran peranan keryawan yang ada juga berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan karena itu hendaknya perusahaan dapat memberikan motivasi kepada karyawan dengan pemberian insentif sehingga karyawan tersebut dapat lebih giat bekerja didalam memasarkan produk perusahaan.

Disamping itu, pemasaran berfungsi untuk mendekatkan jarak antara produsen dan konsumen. Dengan memproduksi barang dan jasa, perusahaan berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan cara dan stratergi yang tepat. Untuk merebut pelanggan sebanyak mungkin, setiap perusahaan memiliki cara dan strategi yang berbeda. Penggunaan cara metode tersebut dalam ilmu pemasaran di sebut strategi pemasaran.

Apabila perusahaan tidak menetapkan strategi pemasaran yang tepat maka perusahaan tidak dapat hidup dan berkembang karena itu hendaklah setiap perusahaan harus dapat menetapkan cara dan strategi yang tepat sehingga akhirnya dapat bersaing dan merebut pasar yang ada. Bertitik tolak dari pernyataan tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk membahas dan mengambil judul “Pengaruh Place Strategi Terhadap dari starategi yang diterapkan.

(20)

Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar”

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh place strategi terhadap volume kunjungan konsumen pada alfamart batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar?’’. Tahun 2019 s/d 2020 dengan menggunakan metode kuantitatif.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yaitu, untuk mengetahui Apakah ada

pengaruh place strategi terhadap volume kunjungan konsumen pada alfamart batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar tahun 2019 s/d 2020 dengan menggunakan metode kuantitatif.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari peneliti adalah:

1. Bagi penulis, penulis dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai dunia toko retail.

2. Sebagai bahan informasi bagi pegawai pada Alfamart Batu-Batu kec. Galesong utara kab. Takalar

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang berminat mengkaji masalah place strategi terhadap volume kunjungan konsumen pada Alfamart Batu-Batu kec. Galesong utara kab. Takalar.

4. Bagi peneliti, sebagai sumbangan referensi selanjutnya khususnya bagi mereka yang ingin memperdalam pengetahuan dan mengevaluasi kunjungan konsumen pada Alfamart Batu-Batu kec. Galesong utara kab. Takalar.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Place

Place adalah tempat atau wadah yang digunakan untuk memasarkan suatu produk. Place merupakan salah satu faktor penting dalam marketing mix agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan. Place merupakan unsur marketing mix yang ketiga. Setelah produk dibuat dengan memperhatikan segala macam atributnya seperti bentuk, desain, pembungkus, model, harga secara tepat, maka sekarang tugas yang harus dilakukan adalah mencari tempat pelemparan (pasar). Untuk mencapai pasar sasaran dan konsumen yang dituju, produsen tidak mampu mengerjakannya sendiri. Produsen harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang bergerak di bidang penyaluran barang

Menurut Kotler (2009) place merupakan segala sesuatu yang menunjukkan berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk agar mudah diperoleh oleh pelanggan dan selalu tersedia bagi pelanggan.

Apabila berada dalam kondisi bisnis yang memiliki persaingan ketat, faktor pemilihan lokasi menjadi komponen utama yang penting agar usaha yang dijalankan juga dapat bersaing secara efektif, maka perlu adanya lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang

(22)

menentukan kesuksesan sebuah usaha. Para pengusaha selalu memiliki pertimbangan yang matang mengenai lokasi sebelum membuka usahanya. Tidak menutup kemungkinan bahkan usaha jasa pun juga harus memiliki lokasi yang dekat dengan para pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan agar hubungan dengan para pelanggan dapat terjaga dengan baik.

Dalam membuka usaha Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan dengan pemilihan tempat usaha, karena lokasi yang strategis menentukan volume penjualan sebuah tempat usaha dan sasaran pelanggan. Metode menentukan sebuah lokasi yang strategis yang memiliki akses luas dan fasilitas unggul, menjadi jurus yang tidak bisa ditawar. Lokasi adalah unsur pemuasan konsumen (fullfilment) yang paling kritis. Kalau lokasinya tepat, maka pada hari pertama pembukaan, bisnis anda langsung dijamin ramai dan pengunjungnya akan banyak.

Dalam pemilihan tempat biasa ditentukan oleh beberapa faktor. contohnya deket ke tempat bahan baku. Hal ini sangat penting agar bikin usaha dekat dengan bahan baku berarti biaya angkutan kecil, apabila biaya pengangkutannya kecil berarti sumbangan ke biaya produksi kecil, apabiila biaya produksi kecil, harga bisa murah, jika harga murah kita bisa berkompetisi dengan yang lain bahkan bisa menang. Contoh usaha seperti itu biasanya seperti pasar sayuran di daerah dataran tinggi tapi pola pilih tempat usaha karena deket ke tempat bahan baku kurang populer karna usaha yang sepeti itu sudah banyak sekali sainganya.

(23)

Cara yang umum dalam pemilihan tempat biasanya dipilih karena kedekatan dengan konsumen atau tempat eksklusif. Lokasi yang deket ke konsumen itu berarti mudah dijangkautidak perlu waktu lama untuk pergi ke lokasi. Kalau seperti ini mungkin banyak contohnya. Seprti halnyas lokasi tukang bubur kacang ijo di terminal itu salah satu contohnya. Kalau buat tempat yang eksklusif biasanya dicari buat tempat nongkrong. Apalagi buat anak muda. Disini konsumen tidak hanya beli makanan tapi beli lokasi juga. Itulah kenapa harga makanan nya biasanya mahal.

Salah satu elemen Tempat (place) yang masuk dalam 7P Marketing mix bukan hanya diartikan sebagai tempat dimana usaha dijalankan, namun lebih luas lagi dimana “place” tersebut merupakan segala kegiatan penyaluran produk berupa barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen (distribusi).

Menurut Philip Kotler distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.

Sedangkan Boom dan Bitner (dalam Dias & Shah, 2009:318), mereka menyebutkan bahwa lokasi pemasaran, terdapat beberapa pemain yang terlibat di dalamnya, yaitu marketing intermediary, channel of distribution, agen atau broker, wholesaler dan retailer, serta logistik dan transportasi.JIka mengacu dari kedua pendapat diatas, fungsi distribusi disini tak lain adalah untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Berbagai saluran distribusi ini merupakan sebuah perangkat yang saling terkait satu

(24)

sama lainnya dalam proses penyediaan produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.

Dalam saluran distribusi, semakin banyak perangkat yang digunakan biasanya akan mampu menjangkau populasi yang lebih luas. Semakin mudah produk didapatkan berarti proses distribusi semakin baik, dan penjualan produk berpeluang besar untuk meningkat. Untuk itulah saluran distribusi penting direncanakan dengan matang oleh pemasar. Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha untuk menarik konsumen dalam rangka mendapatkan keuntungan dan sebaliknya apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan secara otomatis keuntungan maksimal tidak akan dapat dirasakan oleh pengusaha tersebut. Maka, pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkannya.

Keputusan penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis bisnis apa yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut. Misalnya saja untuk pengusaha yang memilih lokasinya dekat dengan lokasi industri memiliki strategi untuk meminimalkan biaya operasional perusahaan, sedangkan untuk lokasi dekat dengan gudang para pengusaha memikirkan agar biaya operasional dapat ditekan dan kecepatan pengiriman dapat dimaksimalkan. Di balik penentuan ini terdapat strategi penentuan lokasi yang harus diketahui oleh pemilik usaha dalam rangka

(25)

Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha untuk menarik konsumen dalam rangka mendapatkan keuntungan dan sebaliknya apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan secara otomatis keuntungan maksimal tidak akan dapat dirasakan oleh pengusaha tersebut. Maka, pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkannya.

Menurut Harding (1978) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi bisnis yaitu lingkungan masyarakat, sumber daya alam, tenaga kerja, kedekatan dengan pasar, fasilitas dan biaya transportasi, tanah untuk ekspansi, dan pembangkit tenaga listrik.Keputusan penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis bisnis apa yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut. Misalnya saja untuk pengusaha yang memilih lokasinya dekat dengan lokasi industri memiliki strategi untuk meminimalkan biaya operasional perusahaan, sedangkan untuk lokasi dekat dengan gudang para pengusaha memikirkan agar biaya operasional dapat ditekan dan kecepatan pengiriman dapat dimaksimalkan. Di balik penentuan ini terdapat strategi penentuan lokasi yang harus diketahui oleh pemilik usaha dalam rangka memaksimalkan keuntungan pada lokasi mereka di kedepannya.

Berbeda jenis perusahaannya maka akan berbeda pula faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi. Sebagai contoh sebuah usaha kuliner yang memilih lokasi dekat dengan pasar,

(26)

transportasi terjamin, akses jalan mudah sehingga konsumen tidak kesulitan untuk menjangkau tempat kuliner tersebut. Lain halnya dengan perusahaan Es Batu yang lebih mempertimbangkan lokasi dekat dengan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan sekitar yang banyak dan meminimumkan biaya transportasi karyawan serta memaksimalkan jaringan vendor untuk dijadikan tujuan supply Es Batu.

2. Klasipikasi Place

Klasifikasi Place ini meliputi antara lain distribution channels, assortments, locations, inventory, dan transportasi.

a. Distribution Channels. Saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan organisasional yang melakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk dari penjual ke pembeli akhir (Chandra, 2005:221).

Menurut Swastha (1984:192), yang dimaksud dengan saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen dalam menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

Dalam distribusinya, produsen sering menggunakan perantara sebagai penyalurnya. Perantara disini merupakan suatu usaha yang berdiri sendiri, berada diantara produsen dan konsumen akhir atau pemakai industri. Mereka memberi pelayanan dalam hubungannya dengan pembelian, penjualan, dan jasa dari produsen ke konsumen. Penghasilan yang mereka terima juga secara langsung berasal dari transaksi tersebut.

(27)

menurut Corey dikutip oleh Kotler (2001: 682) mengemukakan saluran distribusi sebagai Sistem distribusi adalah sumber daya eksternal yang utama. Biasanya perlu bertahun-tahun untuk membangunnya, dan tidak dapat dirubah dengan mudah. Sistem ini sama pentingnya dengan sumber daya internal utama lainnya seperti produksi, riset, rekayasa, dan personil penjualan serta fasilitas lapangan. Sistem ini menggambarkan komitmen signifikan perusahaan terhadap sejumlah besar perusahaan independent yang bisnisnya adalah distribusi dan tehadap pasar tertentu yang mereka layani. Sistem distribusi juga menggambarkan komitmen terhadap seperangkat kebijakan dan praktek yang merupakan bahan dasar untuk disusun menjadi suatu hubungan jangka panjang yang luas.’’ 1. fungsi saluran distribusi

Supaya arus pergerakan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen sesuai dengan tujuannya maka suatu perusahaan dalam memasarkan produknya harus berpedoman pada prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi saluran distribusi. Saluran distribusi mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari calon pemakainya.

Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Djaslim Saladin (2004:154) mengemukakan bahwa anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi utama dan berpartisipasi dalam arus pemasaran sebagai berikut :

(28)

a. Informasi. Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, dan pelaku lain serta kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang potensial dan yang ada saat ini.

b. Promosi. Pengembangan dan penyaluran komunikasi persuasif mengenai penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan.

c. Negosiasi. Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

d. Pemesanan. Komunikasi terbalik dari anggota saluran pemasaran dengan produsen mengenai minat untuk membeli. e. Pembiayaan. Perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.

f. Pengambilan resiko. Asumsi resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut. g. Kepemilikan fisik. Kesinambungan penyimpanan dan

pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

h. Pembayaran. Pembeli yang membayar melalui bank dan lembaga keuangan lainnya kepada penjual.

i. Hak milik. Transfer kepemilikan sebenarnya dari suatu organisasi atau orang ke organisasi atau orang yang lain.

(29)

Selama produsen melaksanakan fungsi itu, maka biaya produsen akan meningkat dan harga pasti lebih tinggi. Bila beberapa fungsi dialihkan ke perantara, maka biaya dan harga produsen lebih rendah, namun perantara harus menambah ongkos untuk menutup pekerjaan mereka. Jika perantara lebih efisien daripada produsen, harga untuk konsumen harusnya lebih rendah. Konsumen dapat memutuskan untuk melakukan sebagian fungsi itu sendiri, dalam hal ini pelanggan seharusnya menikmati harga yang lebih rendah.

Oleh karena itu, fungsi pemasaran bersifat lebih mendasar daripada institusi yang melaksanakannya untuk waktu tertentu. Perubahan dalam institusi saluran distribusi banyak mencerminkan penemuan cara yang lebih efisien untuk menggabungkan atau memisahkan fungsi ekonomi yang harus dijalankan agar menyediakan berbagai barang yang berarti bagi konsumen sasaran.

2. bentuk- bentuk saluran distribusi

Saluran distribusi dapat dibedakan menurut jumlah tingkatannya. Tiap perantara yang melakukan tugas membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir merupakan satu tingkatan. Karena produsen dan konsumen akhir keduanya aktif, maka mereka merupakan bagian dari tiap saluran. Dalam hal ini akan digunakan jumlah tingkat dari perantara untuk menentukan panjang sebuah saluran dan melukiskan beberapa saluran distribusi barang konsumsi dengan panjang yang berbeda.

(30)

Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Benjamin Mohan (2002:561) bentuk-bentuk saluran distribusi yang digunakan untuk menyalurkan barang konsumsi yaitu : (a). Saluran nol tingkat (saluran pemasaran langsung). Saluran pemasaran ini terdiri dari seorang produsen yang langsung menjual ke konsumen akhir. Cara utama pemasaran langsung adalah penjualan door to door, pesanan lewat surat, pemasaran melalui telepon, penjualan lewat TV, dan melalui toko-toko yang dimiliki produsen sendiri, (b). Saluran satu tingkat. Saluran ini berisi satu perantara penjualan, seperti pedagang eceran dalam barang-barang konsumsi dan agen dalam barang-barang industri, (c). Saluran dua tingkat. Saluran ini berisi dua perantara. Dalam pasar barang-barang konsumsi biasanya adalah pedagang besar dan pedagang eceran. Sedangkan dalam pasar barang industri merupakan perwakilan produsen serta distributor industri,d. Saluran tiga tingkat. Saluran ini berisi tiga perantara. Dalam pasar barang-barang konsumsi mereka adalah pedagang besar, pemborong, dan pedagang eceran.Saluran pemasaran dengan tingkat yang lebih tinggi juga dapat ditemukan tetapi saluran ini jarang terjadi.Begitu pula dengan saluran distribusi yang biasa digunakan dalam pemasaran barang industri. Produsen barang industri dapat menggunakan tenaga penjualnya untuk menjual langsung ke konsumen industri. Atau ia dapat menjual ke distributor yang menjual ke konsumen industri. Atau dapat juga menjual lewat

(31)

langsung ke pelanggan industri, atau menggunakannya untuk menjual lewat distributor industri. Maka saluran pemasaran nol tingkat, satu tingkat, dan dua tingkat tidak cukup aman dalam saluran pemasaran industri.

b. Assortment adalah kumpulan dari semua produk dan unit produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli.

1.

Bauran produk memiliki beberapa ketentuan

a) Width/lebar; berapa banyak macam lini produk perusahaan itu.

b) Length/panjang; jumlah unit produk dalam bauran produknya. c) Depth/kedalaman; berapa banyak varian yang ditawarkan tiap

produk dalam lini tersebut.

d) Consistency/ konsistensi; seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam hal penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi, atau hal lainnya.

2.

Tujuan Pengembangan Produk Baru

a) Memenuhi Keinginan Konsumen yang belum pua b) Omzet penjualan

c) Memenangkan Persaingan

d) Menigkatkan keuntungan dengan bahan yang sama e) Memberdayakan sumber produks

f) Mendayagunakan sisa sisa bahan g) Mencegah kebosanan konsumen

3.

Mengorganisasikan Pengembangan Produk Baru a) Manajer produk

(32)

b) Manajer produk baru

c) Komite manajemen tingkat tinggi d) Departemen produk baru

e) Kelompok kerja, adalah suatu kelompok yang berasal dari berbagai departemen operasi dan ditugaskan untuk mengembangkan suatu produk atau bisnis tertentu.

4.

Pengembangan Produk Baru a) Peciptaan ide

b) Penyaringan ide

c) Pengembangan dan Pengujian Konsep d) Pengembangan Strategi Pasar

e) Analisa Usaha

f) Pengembangan Produk (Kemasan &Merk) g) Market Testing

h) Komersialisasi

c. Locations dalam pengertian yang paling umum, tempat kedudukan perusahaan (plant location) adalah letak geografis bangunan, mesin-mesin, dan peralatan-peralatan yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk mengolah barang-barang dan/atau jasa-jasa.

1. Pengaruh tempat kedudukan terhadap keberhasilan perusahaan. Tempat kedudukan perusahaan atau pabrik sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan suatu perusahaan. Kegiatan pengolahan menyangkut pengubahan atau penggabungan berbagai jenis sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa. Berbagai

(33)

selalu berada pada, atau berasal dari, satu tempat tertentu saja. Untuk itu diperlukan kegiatan pengangkutan atau pemindahan agar seluruhnya dapat berada pada satu tempat, dan pada waktu yang diinginkan.

Pemindahan atau pengangkutan sumberdaya-sumberdaya tentu saja membutuhkan biaya pengangkutan yang merupakan sebagaian dari biaya yang harus dibayar oleh pembeli dalam bentuk harga barang atau jasa. Berbagai daerah pada umumnya menawarkan sumberdaya yang berbeda jenis, jumlah dan harganya. Perbedaan ini tentu saja akan menyebabkan perbedaan biaya pengadaan apabila sumberdaya itu diperoleh dari tempat yang berbeda, sarana penunjang yang disediakan oleh berbagai daerah juga berbeda-beda. Pengangkutan barang-barang ke tempat di mana pembeli berada juga merupakan satu hal yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

Biaya yang terlalu tinggi untuk pengangkutan barang-barang jadi ke pasar akan menaikkan biaya yang harus dipertimbangkan di dalam penentuan harga barang. Seluruh pertimbangan tersebut mempunyai kaitan yang sangat erat dengan biaya pengolahan. Semakin kecil biaya pengolahan ini semakin besar pula peluang untuk menetapkan harga beli yang lebih rendah untuk barang-barang dan jasa-jasa yang dibuat.

2. Berbagai pertimbangan dalam perencanaan tempat kedudukan perusahaan. Dalam perencanaan tempat kedudukan atau pabrik terutama untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang,

(34)

terdapat berbagai unsur yang harus dipertimbangkan yang seluruhnya dapat dikelompokkan atas :

(1) Bahan – bahan (materials)

a. Bahan-bahan baku (raw materials)

b. Bahan-bahan pembantu (utilities)

Di dalam perencanaan tempat kedudukan perusahaan atau pabrik, pertimbangan atas bahan-bahan baku dan pembantu harus meliputi:

a) Jumlah yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang b) Mutu

c) Biaya pengangkutan dari sumber-sumber ke pabrik

d) Harga yang pada umumnya berbeda pada tempat atau daerah yang berbeda

(2) Tenaga kerja manusia (labor / manpower)

Tenaga kerja dalam hal ini adalah tenaga kerja manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai jenis sarana atau peralatan operasi dan produksi. Tenaga kerja manusia ini dapat dibedakan atas tenaga kerja yang memiliki keahlian keilmuan (white collar workers) serta tenaga kerja yang memiliki ketrampilan kerja (blue collar workers).Di dalam perencanaan

(35)

tempat kedudukan perusahaan. Tersedianya sumberdaya tenaga kerja harus mempertimbangkan beberapa segi:

Jumlah, tingkat keahlian, umur dan jenis kelamin tenaga kerja yang tersedia

a. Harga atau biaya penggunaan setiap jenis tenaga kerja dalam bentuk tingkat upah atau gaji disamping tunjangan-tunjangan lain

b. Tingkat pengangguran di daerah-daerah yang dipertimbangkan untuk menjadi tempat kedudukan c. Ada tidaknya serikat-serikat pekerja

d. Peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan yang mungkin berbeda pada daerah-daerah yang berbeda (3) Daya (power) – adalah sumber tenaga yang dibutuhkan di

dalam kegiatan operasi dan produksi. Tenaga listrik (electrical power) adalah jenis tenaga yang selalu dibutuhkan. Sumber tenaga kerja yang lain adalah bahan bakar minyak dan gas. (4) Persediaan air (water supply) juga adakalanya menjadi penting

di dalam kegiatan pengolahan.

(5) Jasa-jasa (services) adalah berbagai jenis jasa yang dibutuhkan untuk menopang keseluruhan kegiatan operasi dan produksi perusahaan. Jasa-jasa ini pada umumnya diperoleh dengan membeli dari perusahaan-perusahaan lain.

(6) Pajak (tax) adalah uang yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah, yang merupakan bagian dari biaya yang

(36)

harus dikeluarkan di dalam kegiatannya. Pertimbangan tentang pajak ini seharusnya meliputi

a. Jenis dan tarif pajak yang berlaku b. Kemudahan yang dapat diperoleh c. Kecenderungan pajak-pajak daerah

(7) Letak (site) adalah tempat di mana perusahaan atau pabrik benar-benar berada. Dalam hal ini mempertimbangkan mengenai letak harus meliputi:

a. Pengelompokkan “zona” atau tata guna tanah untuk tempat tersebut

b. Mutu dan harga tanah

c. Tersedianya sarana pemadam kebakaran dan keamanan d. Tersedianya bangunan untuk dibeli atau disewa Tersedianya

berbagai sarana lain seperti jalan, lapangan parkir dan gudang.

(8) Lingkungan (environment) adalah hal-hal di luar perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan tetapi sangat mempengaruhi jalannya perusahaan.

d.

inventory Manajemen persediaan menentukan jumlah persediaan yang optimal dengan biaya total yang minimal. Persediaan atau inventory meliputi bahan mentah atau bahan baku, bahan pembantu, bahan dalam proses atau work in process, suku cadang, dan barang jadi atau finished good. Alasan perlunya manajemen persediaan adalah karena timbulnya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian pasokan

(37)

adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, memperlancar proses produksi, mengantisipasi kekurangan persediaan (stock out), dan dalam rangka menghadapi fluktuasi harga. e. Transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau orang dari

tempat asal ketempat tujuan dengan menggunakan moda transportasi. Pengelolaan kegiatan perpindahan produk dari suatu tempat ke tempat lain yang terkoordinasi dalam suatu jaringan.

1. Perlurnya Manajemen Transportasi

a. Transportasi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia sebagaimana makan pakaian dan tempat tinggal.

b. Kebutuhan manusia dan barang terhadap transportasi berbeda beda.

c. Ketersediaan alat angkut sangat variatif dari yang berkapasitas kecil-besar, lambar-cepat , murah-mahal,dsb. d. Transportasi sebagai mata rantai ekonomi

Teknologi

2. Unsur-unsur Transportasi a. Ada muatan yang di angkut.

b. Ada moda transportasinya sebagai alat pengangkut. c. Ada sarana prasarana yang dapat dilalui dengan aman. d. Adanya terminal asal dan terminal tujuan.

e. Adanya SDM dan organisasi yang menggerakkan kegiatan. f. Adanya perpindahan sebagai proses pemindahan

(38)

a. Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi organisasi secara keseluruhan.

b. Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan c. Mengoperasikan angkutan secara garis besar

4. Pengaruh Transportasi Terhadap Keputusan Pemasaran yaitu a. Produk. Setiap produk pasti membutuhkan pengaturan dalam

pembuatannya. Tingkat kemudahanatau kesulitan dalam pengakutan produk yang disebabkan karena bentuk barang, biaya transportasi, ketersediaan peralatan transportasi, dan kapasitas dari barang tersebut untuk memindahkan produk akan mempengaruhi banyak hal dari keputusan pembuatan produk.

b. Harga Transportasi adalah biaya variabel sehingga ada pengaruh yang nyata pada harga. Hal inimenyebabkan perusahaan harus bertanggung jawab terhadap barang yang diproduksi dan jasayang digunakan, sehingga dapat menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan. Ketidak efisiensi dan biaya yang berlebih akibat kesalahan transportasi akan mengakibatkan naiknyaharga.

c. Pasar yang dituju. Dimana seharusnya produk dipasarkan atau dijual? Kemampuan menjual jasa pada berbagai macam pasar dipengaruhi banyak faktor termasuk di dalamnya ketersediaan transportasi yang cukup memadai, biaya transportasi dan kemampuan alat transportasi tersebut

(39)

d. Pembelian. Apa yang dibeli dapat dengan mudah dicerminkan oleh alat angkutnya. Ketersediaan, kemampuan, dan biaya transportasi terhadap produk baik itu berupa bahan baku, onderdil, komponen produk atau barang jadi sangat mempengaruhi terhadap apa, kapan, dan dimana produk tersebut dibeli.

e. Fasilitas lokasi. Transportasi adalah salah satu dari banyak factor yang harus dipertimbangkan ketikamembuat keputusan tentang lokasi. Ketersediaan dan kemampuan transportasi serta biaya yang ditimbulkannya akan mempengaruhi pemilihan pabrik, gudang, dan lokasi pedagang eceransampai konsumen.

3. Manfaat Dari Pengelolaan Place Yang Benar

a. Konsumen mudah memperoleh produk Anda. Dengan tempat atau wadah yang benar, penyebaran produk yang ingin dipasarkan akan lebih mudah didapatkan oleh konsumen. Semakin banyak produk yang beredar dipasaran maka kemungkinan untuk produk tersebut sampai ketangan konsumen akan lebih besar.

b. Availaibility atau ketersediaan produk. Banyaknya produk yang dapat dijumpai dimana-mana atau penyebarannya sangatlah luas hingga ke tempat yang terpencil. ketersediaannya produk dapat mempermudah konsumen untuk membeli/ mendapatkan produk pada tempat mereka tinggal berada.

c. Impulse buying. Keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang tidak direncanakan. Impulse buying timbul karena konsumen

(40)

melihat suatu produk di sebuah toko dan muncul keinginan untuk membelinya.

4. Pengertian Strategi

Menurut KBBI strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Secara Etimologi, Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan pada zaman demokrasi Athena. Karena pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi

Menurut Darmawan Wibisono (2006:50-51). Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.

5. Definisi Strategi.

Definisi strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: a. Definisi Umum

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

(41)

b. Definisi kusus

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti core competencies. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

6. Perumusan strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

(42)

3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005).

7. Tingkat –Tingkat Strategi.

a. Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

b. Corporate Strategy

(43)

oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.

c. Business Strategy

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.

(44)

d. Functional Strategy

Strategi ini merupakan strategipendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu: 1. Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi

yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.

2. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.

3. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.

8. Jenis-Jenis Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan

(45)

Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut: a. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing. b. Strategi Intensif

Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusaha-usahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

c. Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

d. Strategi Defensif

Disamping strategi integrative, intensif dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.

Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk

(46)

meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.

e. Strategi Umum Michael Porter

Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.Keunggulan biaya menekankan pada

(47)

untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

9. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

Strategi Pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan relationship dengan pelanggan.Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan pasar meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran dan data pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah, membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam menciptakan kepuasan pelanggan.

a. Hal-Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi Pemasaran Produk

Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus

(48)

melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara keseluruhan.

a) Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya; b) Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan ;

c) Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ; d) Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan

eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan

e) Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam Strategi Pemasaran. Dalam strategi pemasaran, ada bebarapa faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan yaitu :

a) Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap

(49)

b) Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar .

c) Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam d) Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi

pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar.

e) Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang.

b. langkah-langkah Penerapan Strategi Pemasaran

Penerapan Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a) Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan

(50)

kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah

b) Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen.

c) Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning), perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk

d) lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya.

(51)

10. Pengertian Place Strategi

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa place strategi diarttikan sebagai proses penentuan rencana yang cermat mengenai kegiatan penempatan yang digunakan untuk memasarkan suatu produk sebab ini merupakan suatu faktor penting agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan produk tersebut karna tempatnya terjangkau.

Dalam membuka usaha Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan dengan pemilihan tempat usaha, karena lokasi yang strategis menentukan volume penjualan sebuah tempat usaha dan sasaran pelanggan. Metode menentukan sebuah lokasi yang strategis yang memiliki akses luas dan fasilitas unggul, menjadi jurus yang tidak bisa ditawar. Lokasi adalah unsur pemuasan konsumen (fullfilment) yang paling kritis. Kalau lokasinya tepat, maka pada hari pertama pembukaan, bisnis anda langsung dijamin ramai dan pengunjungnya akan banyak.

11. Pengertian Volume Kunjungan

Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Volume digunakan untuk menentukan massa jenis suatu benda sedangkan Pengunjung berarti orang yang mengunjungi jadi dapat disimpulkan bahwa volume kunjungan adalah perhitungan banyaknya pengunjung yang datang dalam hal ini dikhususkan untuk volume

(52)

kunjungan konsumen ke Alfamart. Karakteristik pengunjung dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu karakteristik sosial-ekonomi dan karakteristik perjalanan wisata Smith (1989:13).

Dalam hal ini karakteristik pengunjung memberikan pengaruh yang tidak langsung terhadap pengembangan suatu industri. Pengunjung pada suatu objek perbelanjaan memiliki karakteristik dan pola kunjungan, kebutuhan ataupun alasan melakukan kunjungan ke suatu objek perbelanjaan masing-masing berbeda hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam menyediakan produk dapat sesuai dengan minat dan kebutuhan pengunjung begitupula dengan tempat yang strategis agar mudah dijangkau oleh konsumen.

Adapun karakteristik volume kunjungan meliputi:

1. Jenis kelamin yang dikelompokkan menjadi laki-laki dan perempuan

2. Usia adalah umur responden pada saat survei

3. Kota atau daerah asal adalah daerah tempat tinggal responden

4. Tingkat pendidikan responden 5. Status pekerjaan responden 6. Status perkawinan responden 7. Pendapatan perbulan responden B. Kerangka Pikir

(53)

sehari-hari. Dimana setiap Alfamart perlu adanya penilaian dari konsumen agar dapat berjalan dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta dapat diminati oleh konsumenya karna hal ini dapat berpengaruh pada ku jugan konsumen oleh karena itu diperlukan place strategi agar dapat meningkatkan kunjugan konsumen. Place merupakan salah satu faktor penting agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan. Place strategi adalah strategi tempat atau tempat yang strategis, cara yang umum dalam pemilihan tempat biasanya dipilih karena kedekatan dengan konsumen atau tempat eksklusif. Lokasi yang deket ke konsumen itu berarti mudah dijangkau alias tidak perlu waktu lama untuk pergi ke lokasi. Didalam perusahaan, startegi merupakan proses yang memegang peranan penting terhadap perusahaan yang memasarkan barang dan jasa kepada konsumen karena setiap perusahaan mempunyai peluang yang sama dalam memproduksi barang atau jasa. Sehingga dapat saja terjadi persaingan antara perusahaan dengan kompetitor dalam merebut pasar, hal ini berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan karena itu memasarkan produk perusahaan. Tetapi tampa tempat yang strategi konsumen akan sulit ketempat tersebut.

Dari uraian di atas kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebuah diagram sebagai berikut:

(54)

Penelitian ini mengidentifikasi sejauh mana Place Strategi dengan Volume Kunjungan Konsumen.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir dan penelitian yang relavan, hipotesis dalam penelitian ini adalah:

“Ada hubungan antara Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart”.

Place Strategi (x)

Distribution Channels (Saluran distribusi) Assortment (kumpulan dari semua produk) Locations (tempat kedudukan) inventory (Manajemen persediaan) Transportasi

Volume Kunjungan Konsumen (Y)

Gambar 2.1 Kerangka pikir

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif Sugiyono (2007:14) menjelaskan: “metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumya dilakukan secara random, pengumpulan merupakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan”.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Nana Sudjana dan ibrahim (2007:77) menjelaskan mengenai pengertian dari metode penelitian korelasiona, “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam suatu variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. “hal ini sedana dengan Nana Sudjana (2007:79)” studi hubungan (associatonal study), disebut juga studi korelasional (correlational study), meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih”.

Dalam penelitian ini, penelitian ingin melihat hubungan dua variabel tanpa merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penilitian ini dilakukan di, Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar. 20 Agustus – 01 september 2018.

(56)

C. Defenisi Oprasiaonal

Defenisi oprasional merupakan penjelasan semua variable dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara oprasional sehiingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna peenelitian.

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap istilah-istilah yang di gunakan dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan terlebih dahulu guna memperjelas sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun penelitian yang di maksud yaitu:

1) Place adalah tempat atau wadah yang digunakan untuk memasarkan suatu produk. Place merupakan salah satu faktor penting dalam marketing mix agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan

2) Volume kunjungan adalah tingkat keseringan pengunjung berbelanja paea Alfamar. Untuk mengetahui volume kunjungan tentunya kita harus melakukan penelitian. Dengan meiniliti kita akan dapat melihat seberapa banyak pengunjung yang datang setiap harinya.

D. Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti untuk memperoleh suatu data.

Menurut Sugiyono (2015:297) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

(57)

yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang dijadikan sasaran penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung dalam masa penelitian 20 Agustus – 01 september 2018.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:118). Sedangkan menurut pendapat lainnya yang dimaksud sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (Arikunto, 2010:174).

Berdasarkan konsep yang disebutkan di atas, karena populasi jumlahnya tak terhingga maka peneliti mengambil sampel penelitian yakni 21 yang diambil sebagai sampel mewakili populasi, dengan cara membagikan angket kepada pengunjung yang datang berbelanja, dalam penentuan sampel peneliti menggunakan teknik ”Purposive Sampling”. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:124).

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data guna mencari jawaban atas permasalahan yang diajukan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, angket (kosioner) dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi atau data melalui media pengamatan. Obsevasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis artinya dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman instrument penelitian (Arikunto, 2014:157) lembar instrument observasi berisi patokan-patokan jumlah kunjungan konsumen.

Gambar

Gambar                          Judul Gambar                                                 Halaman
Gambar 2.1 Kerangka pikir Alfamart
Tabel 4.1 Organisasi Alfamart
Tabel 4.2 Hasil Skor tentang Place Strategi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan diteliti bagaimana algoritma bee colony tersebut dapat mengorganisasi gerombolan NPC dalam permainan untuk bergerak menuju target yang tersebar

Berdasarkan hasil pewarnaan gram terlihat adanya koloni berbentuk batang pendek/kokobasil dan berwarna merah muda karena dinding sel bakteri Gram negatif menyerap

dihasilkan sektor pertanian tidak berkurang dengan adanya transfonnasi tenaga. kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Perlu peningkatan effisiensi dan effektifitas di

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui alasan Perpustakaan Keperawatan POLTEKES Surakarta menggunakan aplikasi open source digilib versi rumah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Pengenalan sains berbasis eksperimen sederhana dapat meningkatkan kreativitas anak dari siklus I sebesar 73,91% (17 anak)

Angket yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh informasi berkenaan dengan kegiatan penelitian yang sedang dilakukan mengenai pendapat peserta diklat

Bimbingan dan penyuluhan agama adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh market orientation terhadap kinerja bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.. Meskipun pemilik dan karyawan UMKM