• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Sutabri (2012:3) secara sederhana “sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Mulyanto (2009:1) secara umum “sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan”.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut McLeod dalam Yakub (2013:1)“sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Yakub (2013:1)“sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud menurut Sutabri (2012:13-14), sebagai berikut:

(2)

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem terebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.

5. Masukkan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

(3)

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang menurut Mulyanto (2009:8-10), adalah:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi, dan lain sebagainya.

(4)

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya sistem tata surya, sistem rotasi bumi. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi. Sedangkan sistem yang melibatkan interaksi manusia dan mesin disebut dengan human machine system.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu (Determinan system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu

(probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan. 4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative

closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan

keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan diluar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan

(5)

dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat menggangu jalannya proses didalam sistem.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut Sutabri (2012:22)“informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Suatu informasi yang berkualitas mempunyai ciri-ciri menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:13-14):

1. Akurat

Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya, artinya informasi bebas dari kesalahan tidak biasa ataupun menyesatkan, akurat dapat diartikan bahwa informasi itu dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu

Informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi ada nilainya, apabila informasi terlambat datang sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan hal tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

(6)

3. Relevan

Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi yang disampaikan harus dapat bermanfaat bagi pemakainya.

4. Lengkap

Informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan dalam arti tidak ada hal-hal yang dikurangi dalam menyampaikan informasi tersebut.

Menurut Mulyanto (2009:20)“nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost), suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya”.

Menurut Leitch dan Davis dalam Puspitawati dan Anggadini (2011:14) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manjerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Menurut Burch dan Grudnitski dalam Puspitawati dan Anggadini (2011:20-22) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya blok bangunan (building block), yang teridiri dari:

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk

metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

(7)

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Blok)

Teknologi merupakan ‘kotak alat’ (toolbox) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjelaskan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tesimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisiensian, sabotase dan lain sebagainya.

(8)

2.1.5. Pengertian Akuntansi

Menurut Alexandri dkk (2011:4)“akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Menurut Hery (2012:1)“tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

Fungsi akuntansi menurut Alexandri dkk (2011:9), yaitu:

1. Menghitung laba yang dicapai oleh perusahaan kemudian menilai apakah pimpinan perusahaan telah melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para pemilik.

2. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi financial.

2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar & Hapwood dalam Puspitawati dan Anggadini (2011:58) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus pemprosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi.

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:63)“penggunaan sistem informasi akuntansi (SIA) secara umum adalah untuk mengelola data transaksi keuangan perusahaan” .

(9)

2.1.7. Kas kecil

ALasan perlu dibuatnya (dibentuknya) sebuah sistem dana kas kecil menurut Hery (2012:255) adalah “bahwa pembayaran-pembayaran yang jumlahnya relatif kecil ini, yang sering terjadi, mungkin pada akhirnya juga dapat menjadi suatu jumlah tertentu yang cukup signifikan jika ditotal. Oleh sebab itu agar pengeluaran-pengeluaran ini juga dapat tetap dimonitor dengan baik maka pengendalian internal mutlak diperlukan, caranya adalah dengan membentuk sistem dana kas kecil”.

Sistem akuntansi dana kas kecil ada 2 menurut Hery (2012:255-259), terdiri dari:

1. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)

Dengan menggunakan sistem ini, tidak ada ayat jurnal tambahan yang diperlukan atas akun kas kecil, kecuali manajemen perusahaan memang bermaksud untuk mengubahnya (menambah) atau (mengurangi) jumlah kas kecil yang sudah dibentuk. Dengan sistem dana tetap, tidak ada ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pembayaran kas kecil. Efek akuntansi dari setiap pembayaran kas kecil baru akan diakui atau dicatat dalam pembukuan (melalui jurnal akuntansi) ketika kas kecil yang telah dibayarkan tersebut diisi kembali. Dana kas Kecil akan diisi kembali pada interval periode tertentu atau ketika jumlah uang yang ada dalam dana kas kecil telah mencapai minimum.

Jurnal pembentukan dana kas kecil

Kas Kecil XXX

(10)

Jurnal pembayaran dana kas kecil Tidak Ada Ayat Jurnal (No Entry)

Jurnal pengisian kembali dana kas kecil

Ongkos Angkut Masuk XXX

Beban Lainnya XXX

Kas di Bank XXX 2. Sistem Dana Kas Tidak Tetap (Fluctuating Fund System)

Sebagai altenatif dari impret fund system, perusahaan dapat juga menggunakan metode dana kas kecil tidak tetap (fluctuating fund system) dalam melakukan pencatatan atau pembukuan atas dana kas kecilnya. Berikut adalah ayat jurnal yang perlu dibuat apabila perusahaan memilih untuk menggunakan metode dana kas tidak tetap.

Jurnal pembentukan dana kas kecil

Kas Kecil XXX

Kas di Bank XXX

Jurnal pembayaran dana kas kecil

Ongkos Angkut Masuk XXX

Beban Lainnya XXX

(11)

Jurnal pengisian kembali dana kas kecil

Kas Kecil XXX

Kas di Bank XXX

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Menurut Sutabri (2012:115)“Media atau tool sistem merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan bentuk logical model dari sistem, dimana simbol-simbol, lambang-lambang dan diagram-diagram menunjukkan secara tepat arti fisiknya.”

2.2.1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Menurut Kendall dan Kendall (2010:305)“diagram alir data adalah perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan penganalisis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan”.

Suatu sistem secara keseluruhan dan beberapa subsistem bisa digambarkan secara grafis dengan kombinasi empat simbol menurut Kendall dan Kendall (2010:265-266), sebagai berikut:

1. Entitas

Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal (bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang atau sebuah mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem.

(12)

2. Aliran Data

Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Aliran data yang muncul secara simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda panah paralel. Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu maka harus digambarkan dalam kata benda.

3. Proses

Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukkan suatu perubahan dalam didalam atau perubahan data; jadi, aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label sistem yang berbeda dari aliran data yang masuk.

4. Penyimpanan data

Bujur sangkar dengan ujung terbuka menunjukkan penyimpanan data.

Beberapa kesalahan umum yang dibuat saat menggambar diagram alir data menurut Kendall dan Kendall (2010:272-275), adalah:

1. Lupa memasukkan suatu aliran data atau mengarahkan kepala anak panah pada arah yang salah.

2. Menghubungkan penyimpanan data dan entitas-entitas eksternal secara langsung satu sama lain. Penyimpanan data-penyimpanan data serta entitas juga tidak perlu dikoneksikan satu sama lain; penyimpanan data dan entitas eksternal hanya terhubung dengan suatu proses.

(13)

3. Aliran data-aliran data atau proses-proses pemberian label yang tidak tepat. Periksalah diagram alir data tersebut untuk memastikan bahwa setiap objek atau aliran data diberi label yang sesuai. Sebuah proses harus menunjukkan nama sistem atau format kata kerja-kata sifat-kata benda. Masing-masing aliran data harus bisa digambarkan dengan sebuah kata benda.

4. Memasukkan lebih dari sembilan proses pada diagram aliran data. Memiliki terlalu banyak proses yang menciptakan suatu diagram yang kacau akan memusingkan untuk dibaca dan malah menghalangi komunikasi.

5. Megabaikan aliran data. Maksudnya, aliran data dimana setiap proses hanya memiliki satu masukan dan satu keluaran. Kecuali dalam hal diagram alir data anak yang sangat mendetail, aliran data linear sangat jarang.

6. Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing-masing diagram anak harus memiliki masukan dan aliran data keluaran yang sama seperti proses induk. Tahapan proses pembuatan diagram alir data (data flow diagram) menurut Kendall dan Kendall (2010:267-268), adalah:

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram alir data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data – aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju

(14)

dan dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan pengguna dan sebagai hasil analisis dokumen.

2. Diagram Nol

Diagram nol adalah pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses. Memasukkan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi diagram yang kacau yang sulit dipahami. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah. Penyimpanan data-penyimpanan data utama dari sistem (mewakili file-file master) dan semua entitas eksternal dimasukan kedalam diagram 0.

3. Diagram Detail

Setiap proses dalam diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram anak yang lebih mendetail. Proses pada diagram 0 yang dikembangkan itu disebut parent process (proses induk) dan diagram yang dihasilkan disebut

child diagram (diagram anak).

2.2.2. Kamus Data (Data Dictionary)

Menurut Kendall dan Kendall (2010:333)“kamus data adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari”.

(15)

Kamus data bentuk lengkap (long form) terdiri dari elemen-elemen menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:127-128) sebagai berikut:

1. Nama arus data

Menjelaskan suatu arus data dalam DFD. 2. Alias

Ditulis apabila ada data yang sama tetapi mempunyai nama berbeda. 3. Bentuk data

Untuk mengelompokkan kamus data sesuai dengan kegunaannya. Bentuk data dapat berupa dokumen/formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layar, variabel, parameter, field.

4. Arus data

Arus data menujukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan ditujukan.

5. Penjelasan

Berfungsi untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data.

6. Periode

Menunjukkan kapan terjadinya arus data tersebut, untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan, diproses dan dihasilkan.

7. Volume

Pencatatan tentang volume rata-rata data volume puncak (maksimal) dari arus data. Digunakan untuk mengidentifikasi besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah data.

(16)

8. Struktur data

Menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data secara detil yang terdiri dari item-item data/field data.

Menurut Kendall dan Kendall (2010:343-344)“format masukan dan keluaran juga bisa dimasukkan, menggunakan simbol-simbol pengkodean khusus untuk menunjukkan bagaimana data-data tersebut seharusnya ditampilkan”.

Tabel II.1 Notasi Tipe Data Karakter

Penformatan Arti

X Bisa memasukkan atau menampilkan / mencetak suatu karakter 9 Hanya memasukkan atau menampilkan angka-angka

Z Menampilkan nol-nol yang memimpin sebagai spasi ‘ Menyisipkan koma kedalam suatu tampilan numerik

. Menyisipkan suatu periode kedalam suatu tampilan numerik / Menyisipkan slash ( / ) kedalam suatu tampilan numerik

- Menyisipkan suatu tanda penghubung kedalam suatu tampilan numerik V Menunjukkan suatu posisi desimal (bila titik desimal tidak

dimasukkan)

Sumber: Kendall dan Kendall (2010:343-344)

Menurut Kendall dan Kendall (2010:338-339) “struktur data biasanya digambarkan menggunakan notasi aljabar”.

Tabel II.2 Notasi Aljabar

Notasi Keterangan

= Terdiri dari

+ Dan

{ } Kelompok berulang atau tabel-tabel

[ ] Menunjukkan salah satu dari dua situasi tertentu ( ) Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan

(17)

2.2.3. Normalisasi

Menurut Yakub (2013:70)“normalisasi adalah salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain logika basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar”.

Tujuan dari normalisasi menurut Yakub (2013:70)“tujuan normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal atau baik”.

Bentuk-bentuk normalisasi menurut Yakub (2013:71-72), adalah: 1. Tidak normal (Unnormalize)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang direkam tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu.

2. Normalisasi Pertama (First Normal Form)

Suatu relasi atau tabel memenuhi normal kesatu jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal (scalar value) dalam satu baris atau record. Bentuk normal pertama ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk file datar atau rata (flat file), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa “atomic value” artinya berupa nilai yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

3. Normalisasi Kedua (Second normal form)

Bentuk normal kedua ini mempunyai syarat yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi kepada kunci utama (primary key), sehingga untuk membuat normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field.

(18)

4. Normalisasi Ketiga (Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga ini relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci utama tidak punya hubungan transitif. Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan dan bentuk normalisasi ketiga sudah didapat tabel yang optimal.

Menurut Sutabri (2012:139-140) ada beberapa kunci (Key Function) untuk proses pencarian, penyaringan, penghapusan, dan lainya, sebagai berikut:

1. Candidate Key (Kunci Kandidat)

Candidate key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang

mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas.

2. Primary Key (Kunci Primer)

Primary Key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya

mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.

3. Alternate Key (Kunci Alternarif)

Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai ptimary key. Kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

4. Foreign Key (Kunci Tamu)

Foreign Key adalah satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu

(19)

2.2.4. Pengkodean

Menuru Sutabri dalam Puspitawati dan Anggadini (2011:96)“sistem pengkodean terdiri dari himpunan karakter,simbol-simbol yang dapat diterima dan telah dinyatakan digunakan untuk mengidentifikasi objek tertentu”.

Beberapa jenis kode yang bisa dipergunakan menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:97), adalah:

1. Kode Numerik

Kode numerik merupakan sistem kode akun yang menggunakan digit-digit tertentu yang umunya berupa himpunan kerakter dari angka 0 sampai dengan 9. 2. Kode Alphanumerik

Kode alphanumerik merupakan sistem pengkodean serangkaian angka, huruf alphabet, dan simbol-simbol khusus, bangunan dasar dari sistem pengkodean ini adalah karakter secara individual.

3. Kode Sekuensial

Kode sekuensial merupakan sistem pengkodean dengan memberikan urutan nomor dalam bentuk berurutan menaik atau menurun.

4. Kode Blok

Jenis kode ini mengklasifikasikan objek ke dalam kelompok, karakter-karakter dalam sistem pengkodean ini dibuat secara sequential (naik turun) dalam setiap blok.

5. Kode Herarkis (Kelompok)

(20)

6. Kode Desimal

Memungkinkan perluasan ke kanan setelah titik.

2.2.5. HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:114)“diagram HIPO (hierarchy

plus input process output) merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari

serangkaian level yang mengalir dari atas ke bawah yang menggambarkan sistem yang lebih detil”. Diagram HIPO dirancang sebagai alat bantu dan alat dokumentasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah atau problem. Selain itu diagram ini juga digunakan untuk menguraikan keseluruhan pemrosesan transaksi yang terjadi dalam aktivitas perusahaan.

Gambar

Tabel II.1  Notasi Tipe Data

Referensi

Dokumen terkait

Selama 30 hari kerja melaksanakan kerja praktek, penulis mendapatkan tugas untuk membuat Infographic yang akan digunakan dalam buku publikasi “Kecamatan Dalam

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa Balanced Scorecard merupakan metode yang terbaik dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, karena Balanced Scorecard

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada ketiga SMA di Kabupaten Pringsewu tersebut, diper- oleh bahwa sebanyak 66,66% guru dan 77,77% siswamenyatakan perlu dilakukan

Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan atau perairan dengan batas- batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan berkat-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

processor pada i7 proses yang lebih cepat waktu kinerjanya adalah yang menggunakan single processor [13] ... Maka dari itu tujuan percobaan real-time rendering and compression

- Rekap nilai hasil u p an yang telah diparaf seluruh peserta stdang ( tenampr ) dan dtpastikan telah sesuai dengan usulan permohonan uj i an dan PUKP. Demiklan benta