104
LAMPIRAN KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI
No
Tahap
Evaluasi
Komponen Evaluasi
Indikator Butir
1
Masukan
(
Antecedents
)
Perencanaan Penilaian
Kompetensi
Pengetahuan
Rancangan penilaian pengetahuan
dibuat di dalam RPP yang terdiri
atas teknik penilaian, bentuk
penilaian, instrumen penilaian, dan
alat penilaian penilaian
Mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi
pengetahuan
Menentukan teknik penilaian
pengetahuan yang bervariasi
Mengembangkan penilaian
pengetahuan
Perencanaan Penilaian
Kompetensi
Ketrampilan
Rancangan penilaian ketrampilan
dibuat di dalam RPP yang terdiri
atas teknik penilaian, bentuk
penilaian, instrumen penilaian, dan
alat penilaian penilaian
Mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi
ketrampilan
Menentukan teknik penilaian
ketrampilan yang bervariasi
Mengembangkan penilaian
ketrampilan
2
Tahap Proses
(
Transaction
)
Pelaksanaan Penilaian
Kompetensi
Pengetahuan
Menginformasikan kepada peserta
didik mengenai rancangan penilaian
pengetahuan yang telah disusun
Ulangan harian dilakukan secara
Periodik dalam setiap satu KD atau
lebih untuk mengukur pencapaian
kompetensi
Penilaian hasil belajar
pengetahuan menggunakan
berbagai teknik penilaian berupa
tes tertulis, tes lisan, penugasan
perseorangan atau kelompok,
bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan
tingkat
105
berdasarkan kisi-kisi penilaian
yang kemudian dihitung
menggunakan pedoman penskoran
dan dibandingkan dengan KKM
Pelaksanaan Penilaian
Kompetensi
Ketrampilan
Menginformasikan kepada peserta
didik mengenai rancangan penilaian
ketrampilan yang telah disusun
Penilaian Ketrampilan dilakukan
selama proses pembelajaran
Penilaian hasil belajar ketrampilan
menggunakan
berbagai
teknik
penilaian berupa praktik/kinerja,
proyek, portofolio, atau produk,
yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat
Penilaian ketrampilan dilakukan
berdasarkan instrumen penilaian
yang kemudian dihitung
menggunakan pedoman penskoran
3
Tahap Hasil
(
Outcomes
)
Manajemen Hasil
Penilaian Kompetensi
Pengetahuan
Mengolah hasil penilaian
pengetahuan sesuai dengan
pedoman penskoran dan kriteria
penilaian untuk setiap teknik yang
digunakan
Hasil penilaian pengetahuan
dibandingkan dengan KKM
Melakukan dokumentasi hasil
penilaian pengetahuan
Melaporkan hasil penilaian
pengetahuan kepada peserta didik
setelah proses penilaian
Manajemen Hasil
Penilaian Kompetensi
Ketrampilan
Mengolah hasil penilaian sesuai
dengan pedoman penskoran dan
kriteria penilaian untuk
setiap
keterampilan yang dinilai
Menentukan predikat nilai capaian
menggunakan dasar rubrik
penilaian keterampilan yang telah
dibuat
Melakukan dokumentasi hasil
penilaian keterampilan
Melaporkan hasil penilaian
keterampilan kepada peserta didik
setelah proses penilaian
99
LAMPIRAN LEMBAR OBSERAVASI
EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN EKONOMI BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 DI SMA SE-KABUPATEN BANYUMAS
Petunjuk Penggunaan Lembar Observasi
1.
skor
2.
Isilah kolom fakta dengan informasi sesuai keterlaksanaan di lapangan.
Nama Guru
:
Sekolah
:
1.
Tahap Masukan (Antecedents)
a.
Perencanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan
No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta
4 3 2 1 Rancangan penilaian pengetahuan dibuat di dalam RPP yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian
Skor 4:
Rancangan penilaian pengetahuan dibuat di dalam RPP tertulis secara lengkap dan jelas (dalam RPP terdapat teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian)
Skor 3:
Rancangan penilaian pengetahuan dibuat di dalam RPP kurang lengkap, hanya terdapat 3 komponen saja.
Skor 2:
Rancangan penilaian pengetahuan yang dibuat di dalam RPP komponennya tidak lengkap, hanya terdapat 2 komponen.
100
Skor 1:Rancangan penilaian pengetahuan didalam RPP, hanya terdiri dari 1 komponen saja.
2 Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan Skor 4:
Mengembangkan indikator pengetahuan dengan lengkap dan jelas
(indikator pengetahuan memiliki keterkaitan dengan KD, menggunakan kata kerja operasional, dan sesuai dengan kurikulum).
Skor 3:
Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 2 komponen. Skor 2:
Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 1 komponen saja Skor 1:
Indikator pengetahuan tidak terkait dengan KD, tidak menggunakan kata kerja operasional dan tidak sesuai kurikulum
3 Menentukan teknik penilaian
pengetahuan yang bervariasi.
Skor 4:
Teknik penilaian menggunakan berbagai macam teknik (tes tertulis, tes lisan, atau penugasan) dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).
Skor 3:
Teknik penilaian menggunakan satu macam teknik penilaian dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).
Skor 2:
Teknik penilaian menggunakan berbagai macam teknik penilaian dan tidak sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tidak tepat dalam penggunaan teknik penilaian).
Skor 1:
Teknik penilaian menggunakan satu macam teknik penilaian dan tidak tepat dalam penggunaan teknik penilaian.
4 Mengembangkan penilaian pengetahuan
Skor 4:
penilaian pengetahuan lengkap dan jelas = terdapat 4 komponen
(menetapkan KKM, menyusun kisi-kisi penilaian, menyusun instrumen penilaian, dan pedoman penskoran)
Skor 3:
101
Skor 2:penilaian pengetahuan kurang lengkap (hanya ada 2 komponen saja) Skor 1:
Instrumen penilaian pengetahuan tidak lengkap (hanya terdapat 1 komponen saja)
b.
Perencanaan Penilaian Kompetensi Keterampilan
No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta
4 3 2 1 Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian
Skor 4:
Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP tertulis secara lengkap dan jelas (dalam RPP terdapat teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian)
Skor 3:
Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP kurang lengkap, hanya terdapat 3 komponen saja.
Skor 2:
Rancangan penilaian ketrampilan yang dibuat di dalam RPP komponennya tidak lengkap, hanya terdapat 2 komponen.
Skor 1:
Rancangan penilaian ketrampilan didalam RPP, hanya terdiri dari 1 komponen saja.
2 Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi
ketrampilan
Skor 4:
Mengembangkan indikator ketrampilan dengan lengkap dan jelas
(indikator pengetahuan memiliki keterkaitan dengan KD, menggunakan kata kerja operasional, dan sesuai dengan kurikulum).
Skor 3:
Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 2 komponen. Skor 2:
Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 1 komponen saja Skor 1:
102
3 Menentukan teknik penilaian ketrampilan yang bervariasi. Skor 4:Teknik penilaian menggunakan berbagai macam teknik (praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk) dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai pada KI-4 materi pembelajaran (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).
Skor 3:
Teknik penilaian menggunakan satu macam teknik penilaian dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).
Skor 2:
Teknik penilaian menggunakan berbagai satu macam teknik penilaian dan tidak tepat dalam penggunaan teknik penilaian.
Skor 1:
Tidak menentukan teknik penilaian pengetahuan.
4 Mengembangkan penilaian ketrampilan
Skor 4:
penilaian ketrampilan lengkap dan jelas = terdapat 3 komponen
(instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian, terdapat rubrik penilaian, dan pedoman penskoran)
Skor 3:
Dalam penilaian ketrampilan hanya terdapat 2 komponen saja. Skor 2:
penilaian pengetahuan kurang lengkap (hanya ada 1 komponen saja) Skor 1:
103
2.
Tahap Proses (Transaction)
a.
Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan
No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta
4 3 2
1 Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian
pengetahuan yang telah disusun
Skor 4:
Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian pada setiap menjelang ulangan dan setiap materi
pembelajaran/KD yang baru Skor 3:
Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika pergantian materi pembelajaran/KD baru
Skor 2:
Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika awal semester berlangsung
Skor 1:
Guru tidak menginformasikan mengenai teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian
2 Ulangan harian dilakukan secara periodik dalam setiap satu KD atau lebih untuk mengukur pencapaian kompetensi
Skor 4:
Ulangan harian dilakukan secara periodik dalam setiap satu KD untuk mengukur pencapaian kompetensi
Skor 3:
Ulangan harian dilakukan secara periodik tidak dalam setiap satu KD untuk mengukur pencapaian kompetensi
Skor 2:
104
Skor 1:Ulangan harian tidak dilakukan
3 Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, penugasan
perseorangan atau kelompok, bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat
Skor 4:
Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, penugasan perseorangan atau kelompok, bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
Skor 3:
Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan satumacam teknik penilaian, tetapi
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat Skor 2:
Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan berbagai macam teknik penilaian namun tidak sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
Skor 1:
Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan satu macam teknik penilaian tetapi tidak sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
4 Penilaian pengetahuan dilakukan berdasarkan kisi-kisi penilaian yang kemudian dihitung menggunakan pedoman penskoran dan dibandingkan dengan KKM Skor 4:
penilaian pengetahuan dilakukan berdasarkan kisi-kisi dan instrumen penilaian yang telah ditetapkan, kemudian dihitung dengan pedoman penskoran yang telah ditetapkan serta dibandingkan dengan KKM.
Skor 3:
Dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan hanya melakukan 3 komponen saja. Skor 2:
Dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan hanya melakukan 2 komponen saja. Skor 1:
105
b.
Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Keterampilan
No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta
4 3 2
1 Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian
ketrampilan yang telah disusun
Skor 4:
Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian pada setiap menjelang ulangan dan setiap materi
pembelajaran/KD yang baru Skor 3:
Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika pergantian materi pembelajaran/KD baru
Skor 2:
Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika awal semester berlangsung
Skor 1:
Guru tidak menginformasikan mengenai teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian
2 Penilaian Ketrampilan dilakukan selama proses pembelajaran Skor 4:
Penilaian ketrampilan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan bersamaan dengan penilaian pengetahuan sesuai dengan instrumen yang dibuat
Skor 3:
Penilaian ketrampilan dilakukan setalah proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan instrumen yang dibuat tetapi masih didalam sekolah
Skor 2:
Penilaian ketrampilan dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung, dilakukan dirumah sebagai tugas rumah
Skor 1:
106
3 Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk, yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat
Skor 4:
Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk, yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
Skor 3:
Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan tiga macam teknik penilaian yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat Skor 2:
Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan dua macam teknik penilaian yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat Skor 1:
Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan satu macam teknik penilaian yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
4 Penilaian ketrampilan dilakukan berdasarkan instrumen penilaian yang kemudian dihitung menggunakan pedoman penskoran Skor 4:
penilaian ketrampilan yang dilakukan menggunakan daftar cek atau skala penilaian, terdapat rubrik penilaian, dan pedoman penskoran
Skor 3:
Dalam penilaian ketrampilan yang dilakukan hanya terdapat 2 komponen saja. Skor 2:
penilaian pengetahuan yang dilakukan kurang lengkap (hanya ada 1 komponen saja) Skor 1:
107
3.
Tahap Hasil (Outcomes)
a.
Manajemen Hasil Penilaian Kompetensi Pengetahuan
No Standar Penilaian 4 3 2 Skor 1 Kriteria Fakta
1 Mengolah hasil penilaian pengetahuan sesuai dengan pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan
Skor 4:
Hasil penilaian pengetahuan diolah sesuai pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan
Skor 3:
Hasil penilaian pengetahuan diolah tidak sesuai pedoman penskoran tetapi sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan
Skor 2:
Hasil penilaian pengetahuan diolah tidak sesuai pedoman penskoran dan tidak sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan
Skor 1:
Hasil penilaian pengetahuan tidak diolah
2 Hasil penilaian pengetahuan dibandingkan dengan KKM
Skor 4:
Hasil penilaian pengetahuan dibandingkan dengan KKM terbaru secara teliti kemudian dianalisis
Skor 3:
Hasil penilaian pengetahuan hanya dibandingkan dengan KKM tidak dianalisis
Skor 2:
Hasil penilaian pengetahuan hanya dianalisis tetapi tidak dibandingkan dengan KKM
Skor 1:
Hasil penilaian pengetahuan tidak dibandingkan dengan KKM dan tidak dianalisis 3 Melakukan
dokumentasi hasil penilaian
pengetahuan
Skor 4:
Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan secara sistematis, teliti, dan lengkap (didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat, dan dilengkapi dengan deskripsi singkat mengenai kompetensi yang menonjol)
108
Skor 3:Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan dengan mendokumentasikan pada
tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat
Skor 2:
Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan dengan mendokumentasikan pada
tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai dan hanya ditulis dalam bentuk angka
Skor 1:
Tidak melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan 4 Melaporkan hasil penilaian pengetahuan kepada siswa setelah proses penilaian Skor 4:
Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian pengetahuan selesai dan secara Berkala dan dikembalikan kepada peserta didik, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
Skor 3:
Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian pengetahuan selesai dan sekali waktu saja, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
Skor 2:
Pelaporan nilai pengetahuan tidak dilakukan, hanya mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
Skor 1:
Tidak dilakukan pelaporan nilai pengetahuan dan tidak mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
109
b.
Manajemen Hasil Penilaian Kompetensi Keterampilan
No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta
4 3 2 1 Mengolah hasil penilaian sesuai dengan pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap keterampilan yang dinilai Skor 4:
Hasil penilaian ketrampilan diolah sesuai pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan
Skor 3:
Hasil penilaian ketrampilan diolah tidak sesuai pedoman penskoran tetapi sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan
Skor 2:
Hasil penilaian ketrampilan diolah tidak sesuai pedoman penskoran dan tidak sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan
Skor 1:
Hasil penilaian ketrampilan tidak diolah
2 Menentukan predikat nilai capaian menggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat Skor 4:
Guru menentukan predikat nilai capaian menggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat
Skor 3:
Guru menentukan predikat nilai capaian tidak menggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat
Skor 2:
Guru tidak menentukan predikat nilai capaianmenggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat
Skor 1:
Guru tidak menentukan predikat nilai capaian 3 Melakukan
dokumentasi hasil penilaian
keterampilan
Skor 4:
Melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilan secara sistematis, teliti, dan lengkap (didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat, dan dilengkapi dengan deskripsi
110
Skor 3:Melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilandengan mendokumentasikan pada
tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat
Skor 2:
Melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilan dengan mendokumentasikan pada
tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai dan hanya ditulis dalam bentuk angka
Skor 1:
Tidak melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilan 4 Melaporkan hasil penilaian keterampilan kepada siswa setelah proses penilaian Skor 4:
Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian ketrampilan selesai dan secara Berkala dan dikembalikan kepada peserta didik, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
Skor 3:
Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian ketrampilan selesai dan sekali waktu saja, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
Skor 2:
Pelaporan nilai ketrampilan tidak dilakukan, hanya mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
Skor 1:
Tidak dilakukan pelaporan nilai ketrampilan dan tidak mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM
Skor 2:
Pelaporan penilaian keterampilan tidak dibuat secara tertulis
Skor 1:
111
LAMPIRAN HASIL DATA TIAP EVALUATOR
Standar Penilaian
Hasil data evaluasi penilaian autentik
1
2
3
4
5
6
Ev
1
Ev 2
Rata-rata
Ev
1
Ev
2
Rata-rata
Ev
1
Ev
2
Rata-rata
Ev
1
Ev
2
Rata-rata
Ev
1
Ev
2
Rata-rata
Ev
1
Ev
2
Rata-rata
TAHAP
MASUKAN
PERENCANAAN
PENILAIAN
KOMPETENSI
PENGETAHUAN
A
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
B
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
C
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
D
4
3
3,5
3
2
2,5
3
3
3
3
2
2,5
4
3
3,5
4
3
3,5
Perencanaan
Penilaian
Kompetensi
Ketrampilan
A
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
B
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
C
3
3
3
4
3
3,5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
D
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
TAHAP PROSES
112
PELAKSANAAN
PENILAIAN
PENGETAHUAN
A
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
B
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3,5
4
4
4
4
4
4
C
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
D
4
4
4
4
3
3,5
4
3
3,5
4
3
3,5
4
4
4
3
3
3
PELAKSANAAN
PENILAIAN
KETRAMPILAN
A
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3,5
4
4
4
3
3
3
B
3
2
2,5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
C
2
2
2
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
D
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3,5
4
4
4
4
3
3,5
TAHAP HASIL
MANAJEMEN
HASIL
PENILAIAN
PENGETAHUAN
A
4
3
3,5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
B
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3,5
3
3
3
C
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
D
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
MANAJEMEN
HASIL
PENILAIAN
Ketrampilan
A
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
B
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
C
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
113
113
LAMPIRAN HASIL DATA TIAP TAHAP EVALUASI
Standar Penilaian
Hasil data evaluasi penilaian autentik
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
SB
B
CB
KB
TAHAP
MASUKAN
PERENCANAAN
PENILAIAN
KOMPETENSI
PENGETAHUAN
A
4
3
3
4
4
3
B
4
4
4
4
4
4
C
3
4
4
3
3
4
D
3,5
2,5
3
2,5
3,5
3,5
Rata-rata
3,62
3,37
3,5
3,37
3,62
3,62
Kategori
SB
B
B
B
SB
SB
3
3
Perencanaan
Penilaian
Kompetensi
Ketrampilan
A
4
3
3
4
4
3
B
4
4
4
4
4
4
C
3
3,5
4
4
4
3
D
4
4
4
4
4
4
Rata-rata
3,75
3,62
3,75
4
4
3,5
Kategori
SB
SB
SB
SB
SB
B
5
1
114
TAHAP PROSES
PELAKSANAAN
PENILAIAN
PENGETAHUAN
A
4
3
3
4
4
3
B
4
3
3
3,5
4
4
C
3
4
4
3
3
4
D
4
3,5
3,5
3,5
4
3
Rata-rata
3,75
3,37
3,37
3,5
3,75
3,5
Kategori
SB
B
B
B
SB
B
2
4
PELAKSANAAN
PENILAIAN
KETRAMPILAN
A
4
4
4
3,5
4
3
B
2,5
3
3
3
4
4
C
2
4
4
3
3
3
D
4
4
4
3,5
4
3,5
Rata-rata
3,12
3,75
3,75
3,25
3,75
3,37
Kategori
B
SB
SB
B
SB
SB
4
2
TAHAP HASIL
MANAJEMEN
HASIL
PENILAIAN
PENGETAHUAN
A
3,5
4
4
4
4
4
B
4
3
3
3
3,5
3
C
3
3
3
3
3
3
D
3
3
3
3
4
3
Rata-rata
3,37
3,25
3,25
3,25
3,62
3,25
Kategoru
B
B
B
B
SB
B
1
5
115
MANAJEMEN
HASIL
PENILAIAN
Ketrampilan
A
4
4
4
4
4
4
B
4
4
4
4
4
4
C
3
4
4
4
3
3
D
3
3
4
3
4
4
Rata-rata
3,5
3,75
4
3,75
3,75
3,75
Kategori
B
SB
SB
SB
SB
SB
5
1
116
LAMPIRAN HASIL DATA PADA TIAP INDIKATOR
Standar Penilaian
Hasil data evaluasi penilaian autentik
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Rata-rata
Kate
gori
Rata-rata
Kate
gori
Rata-rata
Kate
gori
Rata-rata
Kate
gori
Rata-rata
Kate
gori
Rata-rata
Kate
gori
SB
B
CB KB
TAHAP
MASUKAN
PERENCANAAN
PENILAIAN
KOMPETENSI
PENGETAHUAN
A
4
SB
3
B
3
B
4
SB
4
SB
3
B
3
3
B
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
6
C
3
B
4
SB
4
SB
3
B
3
B
4
SB
3
3
D
3,5
B
2,5
CB
3
B
2,5
CB
3,5
B
3,5
B
4
2
Perencanaan
Penilaian
Kompetensi
Ketrampilan
A
4
SB
3
B
3
B
4
SB
4
SB
3
B
3
5
B
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
6
C
3
B
3,5
B
4
SB
4
SB
4
SB
3
B
3
3
D
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
6
TAHAP PROSES
PELAKSANAAN
PENILAIAN
117
PENGETAHUAN
A
4
SB
3
B
3
B
4
SB
4
SB
3
B
3
3
B
4
SB
3
B
3
B
3,5
B
4
SB
4
SB
3
3
C
3
B
4
SB
4
SB
3
B
3
SB
4
SB
4
2
D
4
SB
3,5
B
3,5
B
3,5
B
4
SB
3
B
3
4
PELAKSANAAN
PENILAIAN
KETRAMPILAN
A
4
SB
4
SB
4
SB
3,5
B
4
SB
3
B
4
2
B
2,5
CB
3
B
3
B
3
B
4
SB
4
SB
2
3
1
C
2
CB
4
SB
4
SB
3
B
3
B
3
B
2
3
1
D
4
SB
4
SB
4
SB
3,5
B
4
SB
3,5
B
4
2
TAHAP HASIL
MANAJEMEN
HASIL
PENILAIAN
PENGETAHUAN
A
3,5
B
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
5
1
B
4
SB
3
B
3
B
3
B
3,5
B
3
B
1
5
C
3
B
3
B
3
B
3
B
3
B
3
B
6
D
3
B
3
B
3
B
3
B
4
SB
3
B
1
5
MANAJEMEN
HASIL
PENILAIAN
Ketrampilan
A
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
6
B
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
4
SB
6
C
3
B
4
SB
4
SB
4
SB
3
B
3
B
2
4
D
3
B
3
B
4
SB
3
B
4
SB
4
SB
3
3
121
LAMPIRAN HASIL DATA RATA-RATA TIAP TAHAP EVALUASI
No
Standar Penilaian
Rata-rata skor evaluator 1 dan evaluator 2
Rata-rata
Skor
Keseluruhan
Presentase
1
2
3
4
5
6
1
TAHAP MASUKAN
A
PERENCANAAN
PENILAIAN
KOMPETENSI
PENGETAHUAN
1
Rancangan penilaian Pengetahuan dibuat di dalam RPP
yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian,
instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian
4
3
3
4
4
3
3,5
87,5%
2
Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi
pengetahuan
4
4
4
4
4
4
4
100%
3
Menentukan teknik penilaian pengetahuan yang
bervariasi.
3
4
4
3
3
4
3,5
87,5%
4
Mengembangkan penilaian pengetahuan
3,5
2,5
3
2,5
3,5
3,5
3,08
77,08%
Jumlah
14,5
13,5
14
13,5
14,5
14,5
14,08
Rata-rata perencanaan pengetahuan
3,62
3,37
3,5
3,37
3,62
3,62
3,5
88,02%
B
Perencanaan Penilaian Kompetensi Ketrampilan
1
Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP
yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian,
instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian
4
3
3
4
4
3
3,5
87,5%
2
Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi
ketrampilan
4
4
4
4
4
4
4
100%
3
Menentukan teknik penilaian ketrampilan yang
bervariasi
3
3,5
4
4
4
3
3,58
89,58%
4
Mengembangkan penilaian ketrampilan
4
4
4
4
4
4
4
100%
Jumlah
15
14,5
15
16
16
14
15,08
122
2
TAHAP PROSES
A
PELAKSANAAN PENILAIAN PENGETAHUAN
1
Menginformasikan kepada peserta didik mengenai
rancangan penilaian pengetahuan yang telah disusun
4
3
3
4
4
3
3,5
87,5%
2
Ulangan harian dilakukan secara periodic dalam setiap
satu KD atau lebih untuk mengukur pencapaian
kompetensi
4
3
3
3,5
4
4
3,58
89,58%
3
Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan
berbagai teknik penilaian berupa tes tertulis, tes lisan,
penugasan perseorangan atau kelompok, bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
tingkat
3
4
4
3
3
4
3,5
87,5%
4
Penilaian pengetahuan dilakukan berdasarkan kisi-kisi
penilaian yang kemudian dihitung menggunakan
pedoman penskoran dan dibandingkan dengan KKM
4
3,5
3,5
3,5
4
3
3,58
89,58%
Jumlah
15
13,5
13,5
14
15
14
14,16
Rata-rata pelaksanaan pengetahuan
3,75
3,37
3,37
3,5
3,75
3,5
3,54
88.54%
B
PELAKSANAAN PENILAIAN KETRAMPILAN
1
Menginformasikan kepada peserta didik mengenai
rancangan penilaian ketrampilan yang telah disusun
4
4
4
3,5
4
3
3,75
93,75%
2
Penilaian Ketrampilan dilakukan selama proses
pembelajaran
2,5
3
3
3
4
4
3,25
81,25%
3
Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan
berbagai teknik penilaian berupa praktik/kinerja,
proyek, portofolio, atau produk, yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat
2
4
4
3
3
3
3,166
79,16%
4
Penilaian
ketrampilan
dilakukan
berdasarkan
instrumen penilaian yang kemudian dihitung
123
Jumlah
12,5
15
15
13
15
13,5
14
Rata-rata pelaksanaan pengetahuan
3,12
3,75
3,75
3,25
3,75
3,37
3,5
87,5%
3
TAHAP HASIL
A
MANAJEMEN
HASIL
PENILAIAN
PENGETAHUAN
1
Mengolah hasil penilaian pengetahuan sesuai dengan
pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap
teknik yang digunakan
3,5
4
4
4
4
4
3,91
97,91%
2
Hasil penilaian pengetahuan dibandingkan dengan
KKM
4
3
3
3
3,5
3
3,25
81,25%
3
Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan
3
3
3
3
3
3
3
75%
4
Melaporkan hasil penilaian pengetahuan kepada siswa
setelah proses penilaian
3
3
3
3
4
3
3,16
79,16%
Jumlah
13,5
13
13
13
14,5
13
13,33
Rata-rata manajemen hasil pengetahuan
3,37
3,25
3,25
3,25
3,62
3,25
3,33
83,33%
A
MANAJEMEN HASIL PENILAIAN Ketrampilan
1
Mengolah hasil penilaian sesuai dengan pedoman
penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap
keterampilan yang dinilai
4
4
4
4
4
4
4
100%
2
Menentukan predikat nilai capaian menggunakan dasar
rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat
4
4
4
4
4
4
4
100%
3
Melakukan dokumentasi hasil penilaian keterampilan
3
4
4
4
3
3
3,5
87,5%
4
Melaporkan hasil penilaian keterampilan kepada
siswa setelah proses penilaian
3
3
4
3
4
4
3,5
87,5%
Jumlah
14
15
16
15
15
15
15
131
LAMPIRAN RPP SMA NEGERI 1 PURWOKERTO
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Sekolah : SMA Negeri 1 Purwokerto Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X / Satu
Materi Pokok : OJK dan Lembaga Jasa Keuangan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti :
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu ―Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya‖. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu ―Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia‖.
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator :
Kompetensi Dasar Indikator
3.5. Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia
Pertemuan 16
3.6.1 Menjelaskan pengertian dan latar belakang berdirinya OJK
3.6.2 Menjelaskan tujuan dan fungsi OJK 3.6.3 Mengidentifikasi asas-asas OJK 3.6.4 Menjelaskan wewenang OJK
Pertemuan 17
3.6.5 Menjelaskan sejarah bank dan pengertian bank 3.6.6 Mendeskripsikan fungsi bank
3.6.7 Mengidentifikasi jenis-jenis bank
3.6.8 Mendeskripsikan bank umum, bank perkreditas rakyat, dan bank syariah
3.6.9 Menjelaskan prinsip-prinsip kegiatan usaha bank
3.6.10 Menjelaskan produk-produk bank
3.6.11 Menjelaskan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
4.5. Menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa keuangan dalam
perekonomian Indonesia.
4.5.1. Mempresentasikan peran OJK dan produk bank dan LPS
132
C. Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia, khususnya materi OJK dan Perbankan, serta peserta didik dapat menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia khususnya materi OJK dan Perbankan dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
D. Materi Pembelajaran
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengertian OJK
Tujuan, peran/fungsi, tugas, dan wewenang OJK Lembaga Jasa Keuangan
Perbankan
Pengertian bank Fungsi bank Jenis bank
Prinsip kegiatan usaha bank(konvensional dan syariah) Produk bank
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : PBL
c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Laptop, LCD, Peta Konsep dan Power point G. Sumber Belajar
Ismawanto, Inna Ratna Sari Dewi. 2014. Ekonomi 1. Kelompok Peminatan Ilmu Sosial Kelas X. Surakarta: CV Putra Kertonatan
Ismawanto. 2017. PanduanMateri Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan Mikro). Jakarta: Bina Prestasi Insani.
Buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber
H. Langkah-Langkah Pembelajaran a. Pertemuan Minggu XVI (3 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan). b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran ini.
d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.
e) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI) dan diberikan waktu untuk diskusi 30 menit.
133
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari tentang OJK, peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan tentang perbedaan antara bank dengan lembaga keuangan bukan bank yang telah mereka ketahui.
b) Kelompok I dan IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang pengertian dan latar belakang OJK melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan. c) Kelompok II dan V ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang tujuan dan fungsi OJK melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
d) Kelompok I I I dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang wewenang OJKmelalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
e) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-gambar yang relevan melalui internet.
f) Kelompok IV, V dan VI ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok I, II dan III yang tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan. g) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi
pada lembar kertas kerja.
h) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.
100 menit
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.
b) Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
c) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik diminta untuk menyerahkan kertas kerja dan melakukan penilaian
d) Peserta didik diberi tugas untuk menjawab soal latihan baik pilihan ganda maupun uraian pada Bab V ini
15 menit
b. Pertemuan Minggu XVII (3 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan). b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan
134
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
dicapai.
c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran ini.
d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.
e) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI) dan diberikan waktu untuk diskusi 30 menit. Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari Bank,
peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan tentang kegiatan ekonomi yang melibatkan perbankan berdasarkan hal yang mereka ketahui.
b) Kelompok I dan II ditugaskan untuk melakukan kajian tentang sejarah bank dan pengertian bank dan fungsi bank melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
c) Kelompok III dan IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang jenis bank dan kegiatan usaha bank melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
d) Kelompok V dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
e) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-gambar yang relevan.
f) Kelompok II dan IV ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok I, III, V dan VI yang tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan.
g) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar kertas kerja.
h) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.
100 menit
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertas kerja.
15 menit
I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian :
135
B. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Portofolio 2. Bentuk Penilaian :
A. Tes tertulis : Pilihan ganda dan Uraian beserta pedoman penilaian B. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi dan pedoman penilaian C. Portofolio : Pengumpulan tugas mandiri
3. Instrumen penilaian : terlampir 4. Alat Penilaian : Soal terlampir
Purwokerto, 17 Juli 2018 Mengetahui, Guru Mata PelajaranKepala SMA Negeri 1 Purwokerto Ekonomi
Mohammad Husain, S.Pd., M.Si. Nani Wijayanti, S.E. M.E.
136
Lampiran Materi PembelajaranMateri Pertemuan XVI
OJK dan LEM BAGA J ASA KEUANGAN A. OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
1. Pengertian OJK dan Latar Belakang Berdirinya
OJK adalah singkatan dari Otorisasi Jasa Keuangan, yang bertugas melakukan pengawasan terhadap perbankan. Mungkin timbul pertanyaan selanjutnya, bukankah yang bertugas melakukan pengawasan terhadap perbankan adalah Bank Indonesia? Mengapa sekarang muncul lembaga OJK yang memiliki tugas pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia?
OJK muncul ketika makin banyaknya berbagai macam tugas Bank Indonesia yang belum dilakukan secara maksimal. Hal ini pun mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang melihat kenyataan bahwa adanya faktor-faktor yang lain menyebabkan tugas Bank Indonesia belum sesuai harapan. Oleh karena itu, muncullah UU No. 23 Tahun 2011 yang memuat tentang pembentukan suatu lembaga keuangan lain yang bernama OJK. OJK ini tidak bersifat meniadakan Bank Indonesia. Namun, OJK hanya memindahkan dan menerima tugas pengawasan terhadap perbankan yang semula dilakukan oleh BI sekarang dilaksanakan oleh OJK. Alasan lain yang melatarbelakangi pembagian tugas tersebut adalah agar OJK benar-benar menjadi lembaga keuangan yang independen dan jauh dari campur tangan pihak lain sehingga OJK mampu bekerja secara profesional. Dengan demikian, terjadilah pembagian tugas antara OJK dan BI.
Lalu, apakah pengertian OJK itu?
Pengertian OJK sendiri dapat kita melihat secara langsung pada UU no 21 tahun 2011. Pada Bab I pasal 1 ayat 1, tampak pengertian OJK, yaitu sebagai berikut.
―Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.‖
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Dengan tujuan ini, OJK diharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan nasional sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional. Selain itu, OJK harus mampu menjaga kepentingan nasional, antara lain, meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan, dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.
Menurut Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Isa Rachmatarwata dengan pembentukan OJK diharapkan dapat berperan sebagai badan pengawas industry keuangan yang bersifat netral dan konsisten dalam menjalankan aturan yang berlaku.
Secara kelembagaan, Otoritas Jasa Keuangan berada di luar Pemerintah, yang dimaknai bahwa Otoritas Jasa Keuangan tidak menjadi bagian dari kekuasaan Pemerintah. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya unsur-unsur perwakilan Pemerintah karena pada hakikatnya Otoritas Jasa Keuangan merupakan otoritas di sektor jasa keuangan yang memiliki relasi dan keterkaitan yang kuat dengan otoritas lain, dalam hal ini otoritas fiskal dan moneter. Oleh karena itu, lembaga ini melibatkan keterwakilan unsur- unsur dari kedua otoritas tersebut secara Ex-officio. Keberadaan Ex-officio ini dimaksudkan dalam rangka koordinasi, kerja sama, dan harmonisasi kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan sektor jasa keuangan. Keberadaan Ex-officio juga diperlukan guna memastikan terpeliharanya kepentingan nasional dalam rangka persaingan global dan kesepakatan internasional, kebutuhan
137
koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka menjaga dan memelihara stabilitas sistem keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan asas-asas sebagai berikut.
a. Asas independensi, yakni independen dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang OJK, dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Asas kepastian hukum, yakni asas dalam Negara hokum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan;
c. Asas kepentingan umum, yakni asas yang membela dan melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat serta memajukan kesejahteraan umum;
d. Asas keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi dan golongan, sert rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;
e. Asas profesionalitas, yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Asas integritas, yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan; dan
g. Asas akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola dan asas-asas di atas, Otoritas Jasa Keuangan harus memiliki struktur dengan prinsip ―checks and balances‖. Hal ini diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan. Fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisioner melalui pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan Otoritas Jasa Keuangan. Tugas anggota Dewan Komisioner meliputi bidang tugas terkait kode etik, pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan perlindungan konsumen, serta fungsi, tugas, dan wewenang pengawasan untuk sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
2. Tujuan dan Fungsi OJK
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan: a. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
b. mampu mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
c. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.
OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang
138
timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.
3. Wewenang OJK
Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, OJK mempunyai wewenang berikut.
a. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi: 1) perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar,
rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
2) kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
b. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
1) likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;
2) laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank; 3) sistem informasi debitur;
4) pengujian kredit (credit testing); dan 5) standar akuntansi bank;
c. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati- hatian bank, meliputi: 1) manajemen risiko;
2) tata kelola bank;
3) prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
4) pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; d. Pemeriksaan bank.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang: a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
b. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; c. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
d. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan; e. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
f. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
g. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
h. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
i. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:
a. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan; b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif; c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan
tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu; e. melakukan penunjukan pengelola statuter;
f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan; dan