• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Ekonomi berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Se-Kabupaten Banyumas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Ekonomi berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Se-Kabupaten Banyumas."

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

104

LAMPIRAN KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI

No

Tahap

Evaluasi

Komponen Evaluasi

Indikator Butir

1

Masukan

(

Antecedents

)

Perencanaan Penilaian

Kompetensi

Pengetahuan

Rancangan penilaian pengetahuan

dibuat di dalam RPP yang terdiri

atas teknik penilaian, bentuk

penilaian, instrumen penilaian, dan

alat penilaian penilaian

Mengembangkan indikator

pencapaian kompetensi

pengetahuan

Menentukan teknik penilaian

pengetahuan yang bervariasi

Mengembangkan penilaian

pengetahuan

Perencanaan Penilaian

Kompetensi

Ketrampilan

Rancangan penilaian ketrampilan

dibuat di dalam RPP yang terdiri

atas teknik penilaian, bentuk

penilaian, instrumen penilaian, dan

alat penilaian penilaian

Mengembangkan indikator

pencapaian kompetensi

ketrampilan

Menentukan teknik penilaian

ketrampilan yang bervariasi

Mengembangkan penilaian

ketrampilan

2

Tahap Proses

(

Transaction

)

Pelaksanaan Penilaian

Kompetensi

Pengetahuan

Menginformasikan kepada peserta

didik mengenai rancangan penilaian

pengetahuan yang telah disusun

Ulangan harian dilakukan secara

Periodik dalam setiap satu KD atau

lebih untuk mengukur pencapaian

kompetensi

Penilaian hasil belajar

pengetahuan menggunakan

berbagai teknik penilaian berupa

tes tertulis, tes lisan, penugasan

perseorangan atau kelompok,

bentuk lain yang sesuai dengan

karakteristik kompetensi dan

tingkat

(2)

105

berdasarkan kisi-kisi penilaian

yang kemudian dihitung

menggunakan pedoman penskoran

dan dibandingkan dengan KKM

Pelaksanaan Penilaian

Kompetensi

Ketrampilan

Menginformasikan kepada peserta

didik mengenai rancangan penilaian

ketrampilan yang telah disusun

Penilaian Ketrampilan dilakukan

selama proses pembelajaran

Penilaian hasil belajar ketrampilan

menggunakan

berbagai

teknik

penilaian berupa praktik/kinerja,

proyek, portofolio, atau produk,

yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan tingkat

Penilaian ketrampilan dilakukan

berdasarkan instrumen penilaian

yang kemudian dihitung

menggunakan pedoman penskoran

3

Tahap Hasil

(

Outcomes

)

Manajemen Hasil

Penilaian Kompetensi

Pengetahuan

Mengolah hasil penilaian

pengetahuan sesuai dengan

pedoman penskoran dan kriteria

penilaian untuk setiap teknik yang

digunakan

Hasil penilaian pengetahuan

dibandingkan dengan KKM

Melakukan dokumentasi hasil

penilaian pengetahuan

Melaporkan hasil penilaian

pengetahuan kepada peserta didik

setelah proses penilaian

Manajemen Hasil

Penilaian Kompetensi

Ketrampilan

Mengolah hasil penilaian sesuai

dengan pedoman penskoran dan

kriteria penilaian untuk

setiap

keterampilan yang dinilai

Menentukan predikat nilai capaian

menggunakan dasar rubrik

penilaian keterampilan yang telah

dibuat

Melakukan dokumentasi hasil

penilaian keterampilan

Melaporkan hasil penilaian

keterampilan kepada peserta didik

setelah proses penilaian

(3)

99

LAMPIRAN LEMBAR OBSERAVASI

EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN EKONOMI BERDASARKAN

KURIKULUM 2013 DI SMA SE-KABUPATEN BANYUMAS

Petunjuk Penggunaan Lembar Observasi

1.

skor

2.

Isilah kolom fakta dengan informasi sesuai keterlaksanaan di lapangan.

Nama Guru

:

Sekolah

:

1.

Tahap Masukan (Antecedents)

a.

Perencanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan

No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta

4 3 2 1 Rancangan penilaian pengetahuan dibuat di dalam RPP yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian

Skor 4:

Rancangan penilaian pengetahuan dibuat di dalam RPP tertulis secara lengkap dan jelas (dalam RPP terdapat teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian)

Skor 3:

Rancangan penilaian pengetahuan dibuat di dalam RPP kurang lengkap, hanya terdapat 3 komponen saja.

Skor 2:

Rancangan penilaian pengetahuan yang dibuat di dalam RPP komponennya tidak lengkap, hanya terdapat 2 komponen.

(4)

100

Skor 1:

Rancangan penilaian pengetahuan didalam RPP, hanya terdiri dari 1 komponen saja.

2 Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan Skor 4:

Mengembangkan indikator pengetahuan dengan lengkap dan jelas

(indikator pengetahuan memiliki keterkaitan dengan KD, menggunakan kata kerja operasional, dan sesuai dengan kurikulum).

Skor 3:

Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 2 komponen. Skor 2:

Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 1 komponen saja Skor 1:

Indikator pengetahuan tidak terkait dengan KD, tidak menggunakan kata kerja operasional dan tidak sesuai kurikulum

3 Menentukan teknik penilaian

pengetahuan yang bervariasi.

Skor 4:

Teknik penilaian menggunakan berbagai macam teknik (tes tertulis, tes lisan, atau penugasan) dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).

Skor 3:

Teknik penilaian menggunakan satu macam teknik penilaian dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).

Skor 2:

Teknik penilaian menggunakan berbagai macam teknik penilaian dan tidak sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tidak tepat dalam penggunaan teknik penilaian).

Skor 1:

Teknik penilaian menggunakan satu macam teknik penilaian dan tidak tepat dalam penggunaan teknik penilaian.

4 Mengembangkan penilaian pengetahuan

Skor 4:

penilaian pengetahuan lengkap dan jelas = terdapat 4 komponen

(menetapkan KKM, menyusun kisi-kisi penilaian, menyusun instrumen penilaian, dan pedoman penskoran)

Skor 3:

(5)

101

Skor 2:

penilaian pengetahuan kurang lengkap (hanya ada 2 komponen saja) Skor 1:

Instrumen penilaian pengetahuan tidak lengkap (hanya terdapat 1 komponen saja)

b.

Perencanaan Penilaian Kompetensi Keterampilan

No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta

4 3 2 1 Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian

Skor 4:

Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP tertulis secara lengkap dan jelas (dalam RPP terdapat teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian)

Skor 3:

Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP kurang lengkap, hanya terdapat 3 komponen saja.

Skor 2:

Rancangan penilaian ketrampilan yang dibuat di dalam RPP komponennya tidak lengkap, hanya terdapat 2 komponen.

Skor 1:

Rancangan penilaian ketrampilan didalam RPP, hanya terdiri dari 1 komponen saja.

2 Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi

ketrampilan

Skor 4:

Mengembangkan indikator ketrampilan dengan lengkap dan jelas

(indikator pengetahuan memiliki keterkaitan dengan KD, menggunakan kata kerja operasional, dan sesuai dengan kurikulum).

Skor 3:

Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 2 komponen. Skor 2:

Mengembangkan indikator pengetahuan menggunakan 1 komponen saja Skor 1:

(6)

102

3 Menentukan teknik penilaian ketrampilan yang bervariasi. Skor 4:

Teknik penilaian menggunakan berbagai macam teknik (praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk) dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai pada KI-4 materi pembelajaran (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).

Skor 3:

Teknik penilaian menggunakan satu macam teknik penilaian dan sesuai dengan kompetensi yang dinilai (tepat dalam penggunaan teknik penilaian).

Skor 2:

Teknik penilaian menggunakan berbagai satu macam teknik penilaian dan tidak tepat dalam penggunaan teknik penilaian.

Skor 1:

Tidak menentukan teknik penilaian pengetahuan.

4 Mengembangkan penilaian ketrampilan

Skor 4:

penilaian ketrampilan lengkap dan jelas = terdapat 3 komponen

(instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian, terdapat rubrik penilaian, dan pedoman penskoran)

Skor 3:

Dalam penilaian ketrampilan hanya terdapat 2 komponen saja. Skor 2:

penilaian pengetahuan kurang lengkap (hanya ada 1 komponen saja) Skor 1:

(7)

103

2.

Tahap Proses (Transaction)

a.

Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan

No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta

4 3 2

1 Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian

pengetahuan yang telah disusun

Skor 4:

Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian pada setiap menjelang ulangan dan setiap materi

pembelajaran/KD yang baru Skor 3:

Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika pergantian materi pembelajaran/KD baru

Skor 2:

Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika awal semester berlangsung

Skor 1:

Guru tidak menginformasikan mengenai teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian

2 Ulangan harian dilakukan secara periodik dalam setiap satu KD atau lebih untuk mengukur pencapaian kompetensi

Skor 4:

Ulangan harian dilakukan secara periodik dalam setiap satu KD untuk mengukur pencapaian kompetensi

Skor 3:

Ulangan harian dilakukan secara periodik tidak dalam setiap satu KD untuk mengukur pencapaian kompetensi

Skor 2:

(8)

104

Skor 1:

Ulangan harian tidak dilakukan

3 Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, penugasan

perseorangan atau kelompok, bentuk lain yang sesuai dengan

karakteristik kompetensi dan tingkat

Skor 4:

Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, penugasan perseorangan atau kelompok, bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

Skor 3:

Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan satumacam teknik penilaian, tetapi

sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat Skor 2:

Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan berbagai macam teknik penilaian namun tidak sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

Skor 1:

Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan satu macam teknik penilaian tetapi tidak sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

4 Penilaian pengetahuan dilakukan berdasarkan kisi-kisi penilaian yang kemudian dihitung menggunakan pedoman penskoran dan dibandingkan dengan KKM Skor 4:

penilaian pengetahuan dilakukan berdasarkan kisi-kisi dan instrumen penilaian yang telah ditetapkan, kemudian dihitung dengan pedoman penskoran yang telah ditetapkan serta dibandingkan dengan KKM.

Skor 3:

Dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan hanya melakukan 3 komponen saja. Skor 2:

Dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan hanya melakukan 2 komponen saja. Skor 1:

(9)

105

b.

Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Keterampilan

No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta

4 3 2

1 Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian

ketrampilan yang telah disusun

Skor 4:

Menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian pada setiap menjelang ulangan dan setiap materi

pembelajaran/KD yang baru Skor 3:

Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika pergantian materi pembelajaran/KD baru

Skor 2:

Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai rancangan penilaian yang telah disusun meliputi teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian hanya ketika awal semester berlangsung

Skor 1:

Guru tidak menginformasikan mengenai teknik penilaian, bentuk penilaian, instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian

2 Penilaian Ketrampilan dilakukan selama proses pembelajaran Skor 4:

Penilaian ketrampilan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan bersamaan dengan penilaian pengetahuan sesuai dengan instrumen yang dibuat

Skor 3:

Penilaian ketrampilan dilakukan setalah proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan instrumen yang dibuat tetapi masih didalam sekolah

Skor 2:

Penilaian ketrampilan dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung, dilakukan dirumah sebagai tugas rumah

Skor 1:

(10)

106

3 Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk, yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan tingkat

Skor 4:

Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk, yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

Skor 3:

Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan tiga macam teknik penilaian yang

sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat Skor 2:

Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan dua macam teknik penilaian yang

sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat Skor 1:

Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan satu macam teknik penilaian yang

sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

4 Penilaian ketrampilan dilakukan berdasarkan instrumen penilaian yang kemudian dihitung menggunakan pedoman penskoran Skor 4:

penilaian ketrampilan yang dilakukan menggunakan daftar cek atau skala penilaian, terdapat rubrik penilaian, dan pedoman penskoran

Skor 3:

Dalam penilaian ketrampilan yang dilakukan hanya terdapat 2 komponen saja. Skor 2:

penilaian pengetahuan yang dilakukan kurang lengkap (hanya ada 1 komponen saja) Skor 1:

(11)

107

3.

Tahap Hasil (Outcomes)

a.

Manajemen Hasil Penilaian Kompetensi Pengetahuan

No Standar Penilaian 4 3 2 Skor 1 Kriteria Fakta

1 Mengolah hasil penilaian pengetahuan sesuai dengan pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan

Skor 4:

Hasil penilaian pengetahuan diolah sesuai pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan

Skor 3:

Hasil penilaian pengetahuan diolah tidak sesuai pedoman penskoran tetapi sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan

Skor 2:

Hasil penilaian pengetahuan diolah tidak sesuai pedoman penskoran dan tidak sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan

Skor 1:

Hasil penilaian pengetahuan tidak diolah

2 Hasil penilaian pengetahuan dibandingkan dengan KKM

Skor 4:

Hasil penilaian pengetahuan dibandingkan dengan KKM terbaru secara teliti kemudian dianalisis

Skor 3:

Hasil penilaian pengetahuan hanya dibandingkan dengan KKM tidak dianalisis

Skor 2:

Hasil penilaian pengetahuan hanya dianalisis tetapi tidak dibandingkan dengan KKM

Skor 1:

Hasil penilaian pengetahuan tidak dibandingkan dengan KKM dan tidak dianalisis 3 Melakukan

dokumentasi hasil penilaian

pengetahuan

Skor 4:

Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan secara sistematis, teliti, dan lengkap (didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat, dan dilengkapi dengan deskripsi singkat mengenai kompetensi yang menonjol)

(12)

108

Skor 3:

Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan dengan mendokumentasikan pada

tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat

Skor 2:

Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan dengan mendokumentasikan pada

tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai dan hanya ditulis dalam bentuk angka

Skor 1:

Tidak melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan 4 Melaporkan hasil penilaian pengetahuan kepada siswa setelah proses penilaian Skor 4:

Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian pengetahuan selesai dan secara Berkala dan dikembalikan kepada peserta didik, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

Skor 3:

Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian pengetahuan selesai dan sekali waktu saja, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

Skor 2:

Pelaporan nilai pengetahuan tidak dilakukan, hanya mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

Skor 1:

Tidak dilakukan pelaporan nilai pengetahuan dan tidak mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

(13)

109

b.

Manajemen Hasil Penilaian Kompetensi Keterampilan

No Standar Penilaian Skor 1 Kriteria Fakta

4 3 2 1 Mengolah hasil penilaian sesuai dengan pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap keterampilan yang dinilai Skor 4:

Hasil penilaian ketrampilan diolah sesuai pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan

Skor 3:

Hasil penilaian ketrampilan diolah tidak sesuai pedoman penskoran tetapi sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan

Skor 2:

Hasil penilaian ketrampilan diolah tidak sesuai pedoman penskoran dan tidak sesuai kriteria penilaian untuk setiap teknik yang digunakan

Skor 1:

Hasil penilaian ketrampilan tidak diolah

2 Menentukan predikat nilai capaian menggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat Skor 4:

Guru menentukan predikat nilai capaian menggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat

Skor 3:

Guru menentukan predikat nilai capaian tidak menggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat

Skor 2:

Guru tidak menentukan predikat nilai capaianmenggunakan dasar rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat

Skor 1:

Guru tidak menentukan predikat nilai capaian 3 Melakukan

dokumentasi hasil penilaian

keterampilan

Skor 4:

Melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilan secara sistematis, teliti, dan lengkap (didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat, dan dilengkapi dengan deskripsi

(14)

110

Skor 3:

Melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilandengan mendokumentasikan pada

tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka dan predikat

Skor 2:

Melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilan dengan mendokumentasikan pada

tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai dan hanya ditulis dalam bentuk angka

Skor 1:

Tidak melakukan dokumentasi hasil penilaian ketrampilan 4 Melaporkan hasil penilaian keterampilan kepada siswa setelah proses penilaian Skor 4:

Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian ketrampilan selesai dan secara Berkala dan dikembalikan kepada peserta didik, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

Skor 3:

Pelaporan dilakukan setelah satu siklus penilaian ketrampilan selesai dan sekali waktu saja, kemudian mengadakan remidila bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

Skor 2:

Pelaporan nilai ketrampilan tidak dilakukan, hanya mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

Skor 1:

Tidak dilakukan pelaporan nilai ketrampilan dan tidak mengadakan remidial bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, serta pengayaan bagi peserta didik yang nilainya sudah memenuhi KKM

Skor 2:

Pelaporan penilaian keterampilan tidak dibuat secara tertulis

Skor 1:

(15)

111

LAMPIRAN HASIL DATA TIAP EVALUATOR

Standar Penilaian

Hasil data evaluasi penilaian autentik

1

2

3

4

5

6

Ev

1

Ev 2

Rata-rata

Ev

1

Ev

2

Rata-rata

Ev

1

Ev

2

Rata-rata

Ev

1

Ev

2

Rata-rata

Ev

1

Ev

2

Rata-rata

Ev

1

Ev

2

Rata-rata

TAHAP

MASUKAN

PERENCANAAN

PENILAIAN

KOMPETENSI

PENGETAHUAN

A

4

4

4

3

3

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

3

3

3

B

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

C

3

3

3

4

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

4

4

4

D

4

3

3,5

3

2

2,5

3

3

3

3

2

2,5

4

3

3,5

4

3

3,5

Perencanaan

Penilaian

Kompetensi

Ketrampilan

A

4

4

4

3

3

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

3

3

3

B

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

C

3

3

3

4

3

3,5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

3

D

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

TAHAP PROSES

(16)

112

PELAKSANAAN

PENILAIAN

PENGETAHUAN

A

4

4

4

3

3

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

3

3

3

B

4

4

4

3

3

3

3

3

3

4

3

3,5

4

4

4

4

4

4

C

3

3

3

4

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

4

4

4

D

4

4

4

4

3

3,5

4

3

3,5

4

3

3,5

4

4

4

3

3

3

PELAKSANAAN

PENILAIAN

KETRAMPILAN

A

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3,5

4

4

4

3

3

3

B

3

2

2,5

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

C

2

2

2

4

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

D

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3,5

4

4

4

4

3

3,5

TAHAP HASIL

MANAJEMEN

HASIL

PENILAIAN

PENGETAHUAN

A

4

3

3,5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

B

4

4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

3

3,5

3

3

3

C

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

D

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

4

4

3

3

3

MANAJEMEN

HASIL

PENILAIAN

Ketrampilan

A

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

B

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

C

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

(17)

113

(18)

113

LAMPIRAN HASIL DATA TIAP TAHAP EVALUASI

Standar Penilaian

Hasil data evaluasi penilaian autentik

1

2

3

4

5

6

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata

Rata-rata

Rata-rata

Rata-rata

Rata-rata

SB

B

CB

KB

TAHAP

MASUKAN

PERENCANAAN

PENILAIAN

KOMPETENSI

PENGETAHUAN

A

4

3

3

4

4

3

B

4

4

4

4

4

4

C

3

4

4

3

3

4

D

3,5

2,5

3

2,5

3,5

3,5

Rata-rata

3,62

3,37

3,5

3,37

3,62

3,62

Kategori

SB

B

B

B

SB

SB

3

3

Perencanaan

Penilaian

Kompetensi

Ketrampilan

A

4

3

3

4

4

3

B

4

4

4

4

4

4

C

3

3,5

4

4

4

3

D

4

4

4

4

4

4

Rata-rata

3,75

3,62

3,75

4

4

3,5

Kategori

SB

SB

SB

SB

SB

B

5

1

(19)

114

TAHAP PROSES

PELAKSANAAN

PENILAIAN

PENGETAHUAN

A

4

3

3

4

4

3

B

4

3

3

3,5

4

4

C

3

4

4

3

3

4

D

4

3,5

3,5

3,5

4

3

Rata-rata

3,75

3,37

3,37

3,5

3,75

3,5

Kategori

SB

B

B

B

SB

B

2

4

PELAKSANAAN

PENILAIAN

KETRAMPILAN

A

4

4

4

3,5

4

3

B

2,5

3

3

3

4

4

C

2

4

4

3

3

3

D

4

4

4

3,5

4

3,5

Rata-rata

3,12

3,75

3,75

3,25

3,75

3,37

Kategori

B

SB

SB

B

SB

SB

4

2

TAHAP HASIL

MANAJEMEN

HASIL

PENILAIAN

PENGETAHUAN

A

3,5

4

4

4

4

4

B

4

3

3

3

3,5

3

C

3

3

3

3

3

3

D

3

3

3

3

4

3

Rata-rata

3,37

3,25

3,25

3,25

3,62

3,25

Kategoru

B

B

B

B

SB

B

1

5

(20)

115

MANAJEMEN

HASIL

PENILAIAN

Ketrampilan

A

4

4

4

4

4

4

B

4

4

4

4

4

4

C

3

4

4

4

3

3

D

3

3

4

3

4

4

Rata-rata

3,5

3,75

4

3,75

3,75

3,75

Kategori

B

SB

SB

SB

SB

SB

5

1

(21)

116

LAMPIRAN HASIL DATA PADA TIAP INDIKATOR

Standar Penilaian

Hasil data evaluasi penilaian autentik

1

2

3

4

5

6

Jumlah

Rata-rata

Kate

gori

Rata-rata

Kate

gori

Rata-rata

Kate

gori

Rata-rata

Kate

gori

Rata-rata

Kate

gori

Rata-rata

Kate

gori

SB

B

CB KB

TAHAP

MASUKAN

PERENCANAAN

PENILAIAN

KOMPETENSI

PENGETAHUAN

A

4

SB

3

B

3

B

4

SB

4

SB

3

B

3

3

B

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

6

C

3

B

4

SB

4

SB

3

B

3

B

4

SB

3

3

D

3,5

B

2,5

CB

3

B

2,5

CB

3,5

B

3,5

B

4

2

Perencanaan

Penilaian

Kompetensi

Ketrampilan

A

4

SB

3

B

3

B

4

SB

4

SB

3

B

3

5

B

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

6

C

3

B

3,5

B

4

SB

4

SB

4

SB

3

B

3

3

D

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

6

TAHAP PROSES

PELAKSANAAN

PENILAIAN

(22)

117

PENGETAHUAN

A

4

SB

3

B

3

B

4

SB

4

SB

3

B

3

3

B

4

SB

3

B

3

B

3,5

B

4

SB

4

SB

3

3

C

3

B

4

SB

4

SB

3

B

3

SB

4

SB

4

2

D

4

SB

3,5

B

3,5

B

3,5

B

4

SB

3

B

3

4

PELAKSANAAN

PENILAIAN

KETRAMPILAN

A

4

SB

4

SB

4

SB

3,5

B

4

SB

3

B

4

2

B

2,5

CB

3

B

3

B

3

B

4

SB

4

SB

2

3

1

C

2

CB

4

SB

4

SB

3

B

3

B

3

B

2

3

1

D

4

SB

4

SB

4

SB

3,5

B

4

SB

3,5

B

4

2

TAHAP HASIL

MANAJEMEN

HASIL

PENILAIAN

PENGETAHUAN

A

3,5

B

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

5

1

B

4

SB

3

B

3

B

3

B

3,5

B

3

B

1

5

C

3

B

3

B

3

B

3

B

3

B

3

B

6

D

3

B

3

B

3

B

3

B

4

SB

3

B

1

5

MANAJEMEN

HASIL

PENILAIAN

Ketrampilan

A

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

6

B

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

4

SB

6

C

3

B

4

SB

4

SB

4

SB

3

B

3

B

2

4

D

3

B

3

B

4

SB

3

B

4

SB

4

SB

3

3

(23)

121

LAMPIRAN HASIL DATA RATA-RATA TIAP TAHAP EVALUASI

No

Standar Penilaian

Rata-rata skor evaluator 1 dan evaluator 2

Rata-rata

Skor

Keseluruhan

Presentase

1

2

3

4

5

6

1

TAHAP MASUKAN

A

PERENCANAAN

PENILAIAN

KOMPETENSI

PENGETAHUAN

1

Rancangan penilaian Pengetahuan dibuat di dalam RPP

yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian,

instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian

4

3

3

4

4

3

3,5

87,5%

2

Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi

pengetahuan

4

4

4

4

4

4

4

100%

3

Menentukan teknik penilaian pengetahuan yang

bervariasi.

3

4

4

3

3

4

3,5

87,5%

4

Mengembangkan penilaian pengetahuan

3,5

2,5

3

2,5

3,5

3,5

3,08

77,08%

Jumlah

14,5

13,5

14

13,5

14,5

14,5

14,08

Rata-rata perencanaan pengetahuan

3,62

3,37

3,5

3,37

3,62

3,62

3,5

88,02%

B

Perencanaan Penilaian Kompetensi Ketrampilan

1

Rancangan penilaian ketrampilan dibuat di dalam RPP

yang terdiri atas teknik penilaian, bentuk penilaian,

instrumen penilaian, dan alat penilaian penilaian

4

3

3

4

4

3

3,5

87,5%

2

Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi

ketrampilan

4

4

4

4

4

4

4

100%

3

Menentukan teknik penilaian ketrampilan yang

bervariasi

3

3,5

4

4

4

3

3,58

89,58%

4

Mengembangkan penilaian ketrampilan

4

4

4

4

4

4

4

100%

Jumlah

15

14,5

15

16

16

14

15,08

(24)

122

2

TAHAP PROSES

A

PELAKSANAAN PENILAIAN PENGETAHUAN

1

Menginformasikan kepada peserta didik mengenai

rancangan penilaian pengetahuan yang telah disusun

4

3

3

4

4

3

3,5

87,5%

2

Ulangan harian dilakukan secara periodic dalam setiap

satu KD atau lebih untuk mengukur pencapaian

kompetensi

4

3

3

3,5

4

4

3,58

89,58%

3

Penilaian hasil belajar pengetahuan menggunakan

berbagai teknik penilaian berupa tes tertulis, tes lisan,

penugasan perseorangan atau kelompok, bentuk lain

yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan

tingkat

3

4

4

3

3

4

3,5

87,5%

4

Penilaian pengetahuan dilakukan berdasarkan kisi-kisi

penilaian yang kemudian dihitung menggunakan

pedoman penskoran dan dibandingkan dengan KKM

4

3,5

3,5

3,5

4

3

3,58

89,58%

Jumlah

15

13,5

13,5

14

15

14

14,16

Rata-rata pelaksanaan pengetahuan

3,75

3,37

3,37

3,5

3,75

3,5

3,54

88.54%

B

PELAKSANAAN PENILAIAN KETRAMPILAN

1

Menginformasikan kepada peserta didik mengenai

rancangan penilaian ketrampilan yang telah disusun

4

4

4

3,5

4

3

3,75

93,75%

2

Penilaian Ketrampilan dilakukan selama proses

pembelajaran

2,5

3

3

3

4

4

3,25

81,25%

3

Penilaian hasil belajar ketrampilan menggunakan

berbagai teknik penilaian berupa praktik/kinerja,

proyek, portofolio, atau produk, yang sesuai dengan

karakteristik kompetensi dan tingkat

2

4

4

3

3

3

3,166

79,16%

4

Penilaian

ketrampilan

dilakukan

berdasarkan

instrumen penilaian yang kemudian dihitung

(25)

123

Jumlah

12,5

15

15

13

15

13,5

14

Rata-rata pelaksanaan pengetahuan

3,12

3,75

3,75

3,25

3,75

3,37

3,5

87,5%

3

TAHAP HASIL

A

MANAJEMEN

HASIL

PENILAIAN

PENGETAHUAN

1

Mengolah hasil penilaian pengetahuan sesuai dengan

pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap

teknik yang digunakan

3,5

4

4

4

4

4

3,91

97,91%

2

Hasil penilaian pengetahuan dibandingkan dengan

KKM

4

3

3

3

3,5

3

3,25

81,25%

3

Melakukan dokumentasi hasil penilaian pengetahuan

3

3

3

3

3

3

3

75%

4

Melaporkan hasil penilaian pengetahuan kepada siswa

setelah proses penilaian

3

3

3

3

4

3

3,16

79,16%

Jumlah

13,5

13

13

13

14,5

13

13,33

Rata-rata manajemen hasil pengetahuan

3,37

3,25

3,25

3,25

3,62

3,25

3,33

83,33%

A

MANAJEMEN HASIL PENILAIAN Ketrampilan

1

Mengolah hasil penilaian sesuai dengan pedoman

penskoran dan kriteria penilaian untuk setiap

keterampilan yang dinilai

4

4

4

4

4

4

4

100%

2

Menentukan predikat nilai capaian menggunakan dasar

rubrik penilaian keterampilan yang telah dibuat

4

4

4

4

4

4

4

100%

3

Melakukan dokumentasi hasil penilaian keterampilan

3

4

4

4

3

3

3,5

87,5%

4

Melaporkan hasil penilaian keterampilan kepada

siswa setelah proses penilaian

3

3

4

3

4

4

3,5

87,5%

Jumlah

14

15

16

15

15

15

15

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

131

LAMPIRAN RPP SMA NEGERI 1 PURWOKERTO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Sekolah : SMA Negeri 1 Purwokerto Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas/Semester : X / Satu

Materi Pokok : OJK dan Lembaga Jasa Keuangan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti :

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu ―Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya‖. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu ―Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia‖.

KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator :

Kompetensi Dasar Indikator

3.5. Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia

Pertemuan 16

3.6.1 Menjelaskan pengertian dan latar belakang berdirinya OJK

3.6.2 Menjelaskan tujuan dan fungsi OJK 3.6.3 Mengidentifikasi asas-asas OJK 3.6.4 Menjelaskan wewenang OJK

Pertemuan 17

3.6.5 Menjelaskan sejarah bank dan pengertian bank 3.6.6 Mendeskripsikan fungsi bank

3.6.7 Mengidentifikasi jenis-jenis bank

3.6.8 Mendeskripsikan bank umum, bank perkreditas rakyat, dan bank syariah

3.6.9 Menjelaskan prinsip-prinsip kegiatan usaha bank

3.6.10 Menjelaskan produk-produk bank

3.6.11 Menjelaskan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

4.5. Menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa keuangan dalam

perekonomian Indonesia.

4.5.1. Mempresentasikan peran OJK dan produk bank dan LPS

(37)

132

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia, khususnya materi OJK dan Perbankan, serta peserta didik dapat menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia khususnya materi OJK dan Perbankan dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengertian OJK

Tujuan, peran/fungsi, tugas, dan wewenang OJK Lembaga Jasa Keuangan

Perbankan

Pengertian bank Fungsi bank Jenis bank

Prinsip kegiatan usaha bank(konvensional dan syariah) Produk bank

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : Saintifik

b. Model : PBL

c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media Pembelajaran

Media/Alat : Laptop, LCD, Peta Konsep dan Power point G. Sumber Belajar

Ismawanto, Inna Ratna Sari Dewi. 2014. Ekonomi 1. Kelompok Peminatan Ilmu Sosial Kelas X. Surakarta: CV Putra Kertonatan

Ismawanto. 2017. PanduanMateri Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan Mikro). Jakarta: Bina Prestasi Insani.

Buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber

H. Langkah-Langkah Pembelajaran a. Pertemuan Minggu XVI (3 JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu

Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan). b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran ini.

d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.

e) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI) dan diberikan waktu untuk diskusi 30 menit.

(38)

133

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu

Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari tentang OJK, peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan tentang perbedaan antara bank dengan lembaga keuangan bukan bank yang telah mereka ketahui.

b) Kelompok I dan IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang pengertian dan latar belakang OJK melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan. c) Kelompok II dan V ditugaskan untuk

melakukan kajian tentang tujuan dan fungsi OJK melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.

d) Kelompok I I I dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang wewenang OJKmelalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.

e) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-gambar yang relevan melalui internet.

f) Kelompok IV, V dan VI ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok I, II dan III yang tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan. g) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi

pada lembar kertas kerja.

h) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.

100 menit

Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.

b) Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.

c) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik diminta untuk menyerahkan kertas kerja dan melakukan penilaian

d) Peserta didik diberi tugas untuk menjawab soal latihan baik pilihan ganda maupun uraian pada Bab V ini

15 menit

b. Pertemuan Minggu XVII (3 JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan). b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan

(39)

134

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu

dicapai.

c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran ini.

d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.

e) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI) dan diberikan waktu untuk diskusi 30 menit. Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari Bank,

peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan tentang kegiatan ekonomi yang melibatkan perbankan berdasarkan hal yang mereka ketahui.

b) Kelompok I dan II ditugaskan untuk melakukan kajian tentang sejarah bank dan pengertian bank dan fungsi bank melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.

c) Kelompok III dan IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang jenis bank dan kegiatan usaha bank melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.

d) Kelompok V dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.

e) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-gambar yang relevan.

f) Kelompok II dan IV ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok I, III, V dan VI yang tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan.

g) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar kertas kerja.

h) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.

100 menit

Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.

b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertas kerja.

15 menit

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

1. Teknik Penilaian :

(40)

135

B. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Portofolio 2. Bentuk Penilaian :

A. Tes tertulis : Pilihan ganda dan Uraian beserta pedoman penilaian B. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi dan pedoman penilaian C. Portofolio : Pengumpulan tugas mandiri

3. Instrumen penilaian : terlampir 4. Alat Penilaian : Soal terlampir

Purwokerto, 17 Juli 2018 Mengetahui, Guru Mata PelajaranKepala SMA Negeri 1 Purwokerto Ekonomi

Mohammad Husain, S.Pd., M.Si. Nani Wijayanti, S.E. M.E.

(41)

136

Lampiran Materi Pembelajaran

Materi Pertemuan XVI

OJK dan LEM BAGA J ASA KEUANGAN A. OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

1. Pengertian OJK dan Latar Belakang Berdirinya

OJK adalah singkatan dari Otorisasi Jasa Keuangan, yang bertugas melakukan pengawasan terhadap perbankan. Mungkin timbul pertanyaan selanjutnya, bukankah yang bertugas melakukan pengawasan terhadap perbankan adalah Bank Indonesia? Mengapa sekarang muncul lembaga OJK yang memiliki tugas pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia?

OJK muncul ketika makin banyaknya berbagai macam tugas Bank Indonesia yang belum dilakukan secara maksimal. Hal ini pun mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang melihat kenyataan bahwa adanya faktor-faktor yang lain menyebabkan tugas Bank Indonesia belum sesuai harapan. Oleh karena itu, muncullah UU No. 23 Tahun 2011 yang memuat tentang pembentukan suatu lembaga keuangan lain yang bernama OJK. OJK ini tidak bersifat meniadakan Bank Indonesia. Namun, OJK hanya memindahkan dan menerima tugas pengawasan terhadap perbankan yang semula dilakukan oleh BI sekarang dilaksanakan oleh OJK. Alasan lain yang melatarbelakangi pembagian tugas tersebut adalah agar OJK benar-benar menjadi lembaga keuangan yang independen dan jauh dari campur tangan pihak lain sehingga OJK mampu bekerja secara profesional. Dengan demikian, terjadilah pembagian tugas antara OJK dan BI.

Lalu, apakah pengertian OJK itu?

Pengertian OJK sendiri dapat kita melihat secara langsung pada UU no 21 tahun 2011. Pada Bab I pasal 1 ayat 1, tampak pengertian OJK, yaitu sebagai berikut.

―Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Dengan tujuan ini, OJK diharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan nasional sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional. Selain itu, OJK harus mampu menjaga kepentingan nasional, antara lain, meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan, dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.

Menurut Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Isa Rachmatarwata dengan pembentukan OJK diharapkan dapat berperan sebagai badan pengawas industry keuangan yang bersifat netral dan konsisten dalam menjalankan aturan yang berlaku.

Secara kelembagaan, Otoritas Jasa Keuangan berada di luar Pemerintah, yang dimaknai bahwa Otoritas Jasa Keuangan tidak menjadi bagian dari kekuasaan Pemerintah. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya unsur-unsur perwakilan Pemerintah karena pada hakikatnya Otoritas Jasa Keuangan merupakan otoritas di sektor jasa keuangan yang memiliki relasi dan keterkaitan yang kuat dengan otoritas lain, dalam hal ini otoritas fiskal dan moneter. Oleh karena itu, lembaga ini melibatkan keterwakilan unsur- unsur dari kedua otoritas tersebut secara Ex-officio. Keberadaan Ex-officio ini dimaksudkan dalam rangka koordinasi, kerja sama, dan harmonisasi kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan sektor jasa keuangan. Keberadaan Ex-officio juga diperlukan guna memastikan terpeliharanya kepentingan nasional dalam rangka persaingan global dan kesepakatan internasional, kebutuhan

(42)

137

koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka menjaga dan memelihara stabilitas sistem keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan asas-asas sebagai berikut.

a. Asas independensi, yakni independen dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang OJK, dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Asas kepastian hukum, yakni asas dalam Negara hokum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan;

c. Asas kepentingan umum, yakni asas yang membela dan melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat serta memajukan kesejahteraan umum;

d. Asas keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi dan golongan, sert rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

e. Asas profesionalitas, yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. Asas integritas, yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan; dan

g. Asas akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola dan asas-asas di atas, Otoritas Jasa Keuangan harus memiliki struktur dengan prinsip ―checks and balances‖. Hal ini diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan. Fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisioner melalui pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan Otoritas Jasa Keuangan. Tugas anggota Dewan Komisioner meliputi bidang tugas terkait kode etik, pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan perlindungan konsumen, serta fungsi, tugas, dan wewenang pengawasan untuk sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

2. Tujuan dan Fungsi OJK

OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan: a. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

b. mampu mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan

c. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;

b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan

c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang

(43)

138

timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.

3. Wewenang OJK

Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, OJK mempunyai wewenang berikut.

a. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi: 1) perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar,

rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan

2) kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;

b. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:

1) likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;

2) laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank; 3) sistem informasi debitur;

4) pengujian kredit (credit testing); dan 5) standar akuntansi bank;

c. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati- hatian bank, meliputi: 1) manajemen risiko;

2) tata kelola bank;

3) prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan

4) pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; d. Pemeriksaan bank.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang: a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;

b. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; c. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;

d. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan; e. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;

f. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;

g. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;

h. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan

i. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:

a. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan; b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif; c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan

tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu; e. melakukan penunjukan pengelola statuter;

f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;

g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan; dan

Gambar

tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai dan hanya ditulis dalam  bentuk angka
tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai, ditulis dalam bentuk angka  dan predikat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan mengaplikasikan edible coating pati tapioka dengan penambahan minyak atsiri kunyit putih (Kaempferia rotunda) pada produk fillet ikan

Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu, sehingga tujuan belajar yang diharapkan dapat tercapai melalui model pembelajaran

Apt., selaku Ketua Program Studi Apoteker dan Sekretaris Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan

Hasil penelitian menunjukan bahwa jika sudut yang digunakan besar dan kecepatan kerja rendah maka lebar pembajakan akan lebih lebar, Pembajakan di bagian akhir lintasan yang

Sedangkan R Square diketahui sebesar 0.576 hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari pengetahuan, religiusitas dan pendapatan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 50 responden yang merupakan pasien Puskesmas Bahu menunjukkan kadar lipid trigliserida normal berjumlah 12 responden

Tujuan penelitian ini adalah : untuk merancang sebuah mesin sederhana yang mudah digunakan dan dapat memudahkan pekerjaan bagi petani, meningkatkan efisiensi

Dari segi akses, sirkulasi, parkir dan ruang terbuka tata hijau pada skala tapak ditemukan beberapa hal yang tidak sesuai dengan standar yang ada.. Begitu pula dalam skala bangunan