• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIDANG ARSIP DAN MUSEUM"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

I , I I . ' I I . PENGANTAR MUSYAWARAH

FRAKSI KARY A PEMBANGUNAN DPR-RI TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · TENTANG

J-PEMBENTUKAN DAER.\H PROPINSI IRIAN JA YA BARA T, IRIAN JAY A

TENGAH, 1\'IALUKU UTARA., DAN DAERAH KABUPATEN PANIAI, 1\'IIMIKA, PUNCAKJA YA, l\'IALUKU TENGGARA BAG IAN BARA T .. PULAU BURU, MALINAU, NUNUKAN, KUTAI BARAT, KUT . .\1 TIMUR, SIMEULUE, BIREUEN,

MENTA \VAl, BOALEI\'10, BUOL, MOROW . .\LI, BANGGAI KEPULAUAN,

LE!\'IBATA, PELALA\VAN .. ROK.\N HULU .. ROKAN HILIR, SIAK, KUANTAN

I'

SINGINGI,.KARIMUN, NATUNA, MUARA

J ..

.\.MBI, TANJUNG JABUNG TUriUR,

II

SOROLANGUN, TEBO, LANDAK, SERTA DAERAH KOT .. -\ SORONG. ~ONTANG,

I

DAN BATAi\'1

DISA~IP . .\IKAN OLEH :

GBPH. H. JOYOKUSU~IO

ANGGOT A DPR-RI ~0.: A-269

JAK.\RTA., 26 AGUSTUS 1999

(2)

- - - -

-PENGANT AR MUSY A WARAH FRAKSI KARYA PEMBANGUNAN DPR-Rl

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDA1"/G REPUBLIK INDONESIA TENT~?\JG

PEMBENTUKAN DAERAH PROP INS I IRIAl"l JAY A BARA T, IRIAN JAY A TENGAH, MALUKU UT ARA, DAN DAERAH KABUPATEN PANIAI~ lVIIMIKA, PUNCAKJA Y A, MALUKU TENGGARA BAGIAN BARAT, PlJLAU BURU, IvfALINAU, NiJNuKAN, KUT Al

BARA T, KUT.J\.1 Tll\ITUR, SHvlEULUE, BIREUEN, l\tlENTAW AI, BOALEl\110, BUOL, ivlOROWALI, BAi\lGGAI KEPlJLAUAN, LEMBATA, PELALAWA.t~, ROKAN HlJLU, ROKAN

HILI~ SIAK, KUANT A.t'\I SINGING!, KARll\tfUN, NA TUN-A. lVIUARA JM!BI, T ANJUNG JABUNG TIMUR, SOROLA1'\IGUN, TEBO, LAl~UAK, SERT A DAERAH KOT A SORONG,

BONTANG, DAl'.[ BATA.M

ASSALAivlU' ALAIKUM WF __ WB.

SALAM SEJAHTERA BAGJ KITA SEMUA.

Y a.1g terhormat

Pi1npinan

Rapat Ketja Komisi II DPR-RI, Yang terhonnat Saudara·Menteri Dalam Negeri,

selalt.t wakil Pemerintah,

. Yang terhonnat Saudara Gt1b~mur Propinsi Istimewa Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,~ Sulawesi Tengah, Maluku, Irian Jaya, dan Gubemur Propinsi·Nusa Tenggara Timl.Ji.

Marilah kita bersama-sama menyampaikan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan kanmia-Nya pada hari yang berbahagia ini kita diberikan kesehatan, sehingga dapat menghadiri Rapat Kerja Komisi II dengan Menteri Dalam Negeri tmtuk membahas RUU tentang Pembennlkan Daerah Propinsi Irian Jaya Barat, Irian Jaya Tengah, iVlaluku Utara, dan Daerah Kabupaten Pani~i, Mimika, Puncakjaya, Maluku Tenggara Bagian Barat, Pulau Bunt, Malinau, Nunukan, Kutai Barat, Kutai Timur, Simeulue, Bireuen, Mentawai, Boalemo, Boul, Morowali, Banggai Kepulauan, Lembata, Pelala\van, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Kuantan Singingi, Karimun, Natuna, Muara Jambi, Tanjtmg Jabung Titnur, Sorolangun, Tebo, Landak serta Daerah Kota Sorong, Bontang, dan Batam.

(3)

RUU tersebut disampaikan oleh Presiden RI dengan Atnanat tanggal 20 Juli ·1999

No. R~34/PU/VII/1999 dan dilanjutkan dengan Keterangan Pemerintah · yang disampaikan oleh Menteri DaJam Negeri pada tanggal 29 J uli 1999 di depan Rapat

Paripuma DPR-RI.

Saudara Pimpinan Komisi II DPR-Rl, yang terhormat,

Saudara Menteri Dalam Negeri beserta staf yang terhonnat, ·

Saudara para Gubernur yang terhonnat,

Hadirin

yang

berbahagia._.

1.-:...

~

Dimulainya pembahasru:;· Tingkat III g a hari ini tenttmya akan disambut dengan

rasa gembira dan lega oleh selUL~ syarakat dari Daerah Propinsi dan Daerah

K abtJpatc-n/Kota

hang

akan dibentuk mengingat tenggang waktu yang sudah cukup

lama,·

keinginml~tuk

mewtgudkan terbentuknya daerah Propinsi dan Daerah-daerah Kabupaten/Kota tersebut. Nat~Ttlll berkat pengertian dar1 pemahaman Petnerintah bersama-sama DPR-RI tehadap aspirasi yang berkembang di masyarakat akhimya

pembahasan .. RUU

ini

dapat diselenggaraka.t, hati ini. Sebagaimana pembentukan Daerah KotaJKabupaten yang sudah dilakukan, maka pembentukan Daerah Daerah Propmsi da.Tl

· · Daerah ·daerah Kota/Kabupaten terse but mempunyai arti dan makna penting bukan saja menambah jumlah Daerah Propinsi Daerah Kota/K.abupaten di Indonesia, tetapi juga . mengandung dimensi yang luas terhadap pemenuhan aspirasi rakyat dahun upaya untuk menyebarkan hasil-hasil pembangunan guna · mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih 'baik.

1\tlengawali disampaikannya

R UU

tentang Pembentukan Daerah-daerah Propinsi

1.

dan

Daerah daerah Kota/Kabupaten yang bersangkutan kepada DPR, Komisi II DPR-RI

telah mengadakan kunjungan ·ke Daerah-daerah Propinsi dan daerah daerah

Kota/Kabupaten tersebut untuk memperoleh informasi yang selengkap-selengkapnya

baik dari pejabat Pemerintah Daerah Propinsi dan Daerah daerah Kota/Kabupaten maupun tokoh-tokoh masyarakat., para ulama dan lain-lain.

Atas dasar hal-hal tersebut., maka F raksi Karya Pembangunan menyambut baik usul RUU tentang Pembentukan Daerah daerah Propinsi dan Daerah daerah Kota/Kabupaten tersebut. Pembentukan Daerah Propinsi dan Daerah Kota/Kabupaten tersebut mempunyai nilai sejarah tersendiri karena men1pakan pembentukan daerah otonom Propinsi yang kedua dan yang ketiga kali bagi Daerah Kota/Kabupaten yang dilakukan dalaan era retonnasi, sehingga setnangat refonnasi disegala bidang, secara

2

(4)

I

I

I I .

i

inateri substansi niscaya akan memberi isi dan mewamai suasana pembahasan RUU ini. ·tf>embentukan daerah otonom baru, pada hakekatnya tidak sekedar untuk memenuhi

~ . .

~.tuntutan dan aspirasi masyarakat

akan

·tetapi

·juga untuk meningkatkan pembangtinan

t.dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan · peran serta masyarakat, sesuai dengan

~_potensi yang berkembang di daerah-daerah tersebut. Peran aktif masyarakat dalam ·

·~ pembangunan perlu Jebih dikembangkan melalui pelimpahan ·wewenang dan tanggung 'jawab yang, lebih besat kepada daerah daerah otonom. Dalam hal ini F raksi Karya

Pembangtman

dapat

merasakan dan memahami

asp1ras1

yang

berkembang di

masyarakat dewasa

ini. ~

Khususnya mengenai pembentukan Kota Batam hendaknya pemerintah dapat mengajukan RUU yang lebih mencakup · pada kenyataan di lapangan. Dalam 'hal

ini

Fraksi Karya Pembangullan dapat memahaini bahwa Undang-undat1g pembentukcul tersebut hams. mengacu pada Undang-undang Nomor 22 TahWl 1999 dimana . kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota berlaku juga . dika~'asan otorita. Namun

dipihak lain keberada~, Otorita Batam beserta berbagai k~wenangannya sudah sejak .

lama berlangsung se~ara

mandiri di

Batarn~ dengan dem.ikian

RUU

pemberitukan

Kota

Batam perlu pula mengatur keberadaan Otorita B·atam yang ada sekarang. dalam pemerinta.han Kota Batam yang akan dibentuk.

Saudara Pimpinan Komisi 11 DPR -RI yang terhotrnat,

Saudara Menteri Dalam Negeri beserta stafyang terhormat, Saudara para Gubemur,

Hadirin yang berbahagia.

Dari keterangan Pemerintah yang disampaikan· oleh Saudara Menteri Dalam Negeri pada tanggal 29 Juli 1999 di depan Rapat Paripuma DPR-RI yang lalu, secara jelas telah diuraikan alasan dan pertimbangan yang ·digunakan dalam pengajuan R UU tentang Pembentukan Daerah Propinsi dan Daerah Kota/Kabupaten tersebut.

Alasan terse but mencakup berbagai aspek yaitu geografi, demografi~ kemampuan ·

ekonomi~ sosial politik~ pertahanan keamanan dan aspek kekhasan daerah serta faktor strategis daerah yang memtmgkinkan daerah yang akan terbentuk tersebut dapat

menjaJankan roda pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat

secara optimal. Di sa1nping

itu

juga dengan mempertimbangkan besamya potensi ekonomi calon-calon Daerah Propinsi dan· Daerah Kota/Kabupaten tersebut.

_;

(5)

---~-

-j

' '

.J.£~

I; .

Calm~

Daerah Propinsi dan

D~era!1 Kot~~abupaten

tersebut mempunyai

potens~

an<falan ya1tu kesanggupan memb1aya• sendan tanpa adanya modal· pangkal dan

p~merintah.

Sedangkan Pemerintah Propinsi

yang bersangkutan ada kewajiban untuk

membantu petnbiayaan yang diperlukan selama 3 (tiga) tahun bertuntt-h.trut.

Di

sam ping

itu, telah pula tersedia sarana dan prasarana Petnerintahan, -petnbangunan

dan

ekonomi seperti tersedia lahan -perkantoran sebagai pusat

Pemerintahan~

saran a dan

prasarana

perhubungan~

sarana perbankan, pasar, sarana dan prasarana

sosial~

kesehatan,

pendidikan

d~

lain-lain yang memadai di bidang perdagangan, koperasi, dan perbankan

serta dunia usaha swasta laitmya dalam tnenunjang kegiatan ekonotni daerah.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut

dan

dengan dukungan pegawai yang jutnlah dan

kualitasnya telah memadai, maka Fraksi Karya Pembangunan mempunyai keyakinan,

daerah

yang akan dibentuk ini mempunyai kemampuan tmtuk mengurus dan mengelola

pelaksanaan pembangunan,

penyelenggararu~

petnerintahan, dan pelayanan kepada

masyaraka~,

hingga hakekat. tujuan setiap

pe~ekaran

wilayah akan

teJWUjud~Adaptm.

hakekat

tllJUaJl pemekaran

wdayah terse.but ada!ah :

·

1.

Terwujudnya peningkata;;: kesejcJJtcraa.:.,· rnasyarakat secara

nyata.

2. Terwujudnya peningkatan kehidupan

yang demokratis dan· peningkatan peran · serta

masyarakat. .

.J.

,Tetap terjaganya. persatuan dan kesatuan bangsa dalam \Vadah Negara. Kesatuan

Rcpubiik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-tmdang Dasar 1945.

Saudara Pitnpinan Kornisi II DPR-RI yang terhonnat,

1

Saudara Menteri Daiatn Negeri beserta staf yang terhonnat,

t

Saudara Gubemur yang terhonnat,

I

j

Hadir..n yang berbahagia.

i

~

. Setelah melakukan pengamatan dan peninjauan di lapangan dari berbagai aspek,

l

dan dengan semangat refonllasi menampung aspirasi yang berkembang di masyarakat

j

i

serta melakukan perbandingan terhadap UU sejenis

yang

telah ada, dengan tetap

1

.i

metnpertirnbangkan dinatnika perkembangan yang

terjadi~

maka perkenankan Fraksi

f

t

·Karya Pe1nbangtman tnenyatnpaikan hal-hal sebagai berikut :

i

I. Berdasarkan .Pasal

125

ayat (I) Undang-undangn Nomor 22 Talnm

1999

tentang

Pemerintahan Daerah di1nungkinkan Kotatnadya, Kabupaten dan Kota Administratif

ditingkatkan menjadi Daerah Otonotn selarnbat-latnbatnya 2 (dua) tahun dengan

rnemperhatikan persyaratan Pasal

5

Undang-undang Pemerintahan Daerah Nornor 22

Tahun

l99.2..tee;ebut.

Berdasarkan. surat Presider1 Noanor

R.34/PU/Vll/1999

tanggal

20-7-1999

diajukan 3 ( tiga) pe1nbentukan Kotaanadya/Kota Adrninistratif menjadi

(6)

I p I·· I' , I i ! '

lj·.· Daerah Kota Inelalui Rancangan Undang-undang yang. akan· dibah J\)'aitu Bata1n,

f Bontang, dan Sorong.. Dari basil peninjauan oleh Komisi II DP -RI ke Daerah

J

menunjukkan

Eli

~ala

pihftk

sedemikian besar aspirasi masyarakat ,~ Pemerintah ·

~ setempat untuk meningkatkan status Kotamadya/Kota . Admin is , atif yang ada

~· menjadi Daerah Kota secepatnya · · · 1

• · · ·

r-Den~

'· hanya ada 3 (tiga) Kotamadya/Kot.a Administratif yang diajukan UU~leh ·

I

Pemerintah

..telah-;menimb

semacam kecemburuan dan kegelisahan pada

· . Kotamadya/Kota 1\.dministratif lain yang dipandang telah memenuhi syarat. Sehubungan den an itu Fraksi Kacya Pembangunan . berpendapat· bahwa dalam rangka menyika i aspirasi dan dinamika masyarakat yang berkembang · di era reformasi

ini

pe lu ditempuh langkah -kongkrit untuk mencegah berkembangnya kecemburuan d kegelisahan masyarakat sehubungan dengan peningkatan status Kodya Batam, Kptif Bon tang, dan Kotif Sorong dengan · alternatif sebagai berikut : ·

I / ) j., AA.., fi.-._, fh_, --"

/

1-~ v----V'-..__,',.

7'/\ -..

. a. Altematif

pe~a.

. . · ·

·Memproses perubahan Kotamadya/Kota Administratif

lain

yang··dipandang

telah

memenuhi syarat bcrsamaan dengan perubahan status· Kotamadya Batam, · Kotif · Bontang, · dan · Kotif Sorong melalui Rancangan Undang-undang yang sedang dibahas saat ini.

b. Altematifkedua.

Perubahan Kodya/Kota Administratif yang dipa.qdang telah memenuhi syarat menjadi Daerah Kota, dibahas bersama melalui Rancangan undang-undang tersendiri, terpisah dari Rancangan Undan,g-undang yang sedang dibahas

ini. ·

2. Berkaitan dengan angka 1 tersebut di atas, Gubemur Kepal Daerah _Tingkat I Kalimantan Barat dengan Suratnya Nomor 135/2826/PEM-C Tanggal·4-8-1999 mengusulkan kepada Menteri · Dalam Negeri pembentukan Kota Administratif Singkawang menjadi Daerah Kota Singkawang. Untuk memperkuat usulan tersebut dalam suratnya dilampiri persetujuan Keputusan Dewan PeiWakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas Nomor 12 Tahun 1997 dan Kepuntsan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat ! Kalimantan Barat Nomor 6 Tahun 1998.

Sehubungan dengan itu., Fraksi Karya Pembangunan mengharap penjelasan Saudara Menteri, ~udall satnpai seberapa jauh prosesnya.

j

-r~

5

(7)

~

3.·:t~:J<busus

yang berkaitan dengan pembentukan daerah otonom di Propinsi Daerah

~

1.·· .. ·t·*".·stimewa Aceh, yaitu pembentukan Kabupa. ten

~ireuen

dan Kabupaten Simeuleu,

]: .. ·,setelah Komisi II mengtmjungi daerah tersebut, kami mohon pertimbangan

.:·:.''iJemerintah agar dapat memasukan pembentukan Kabupaten Aceh Baiat Daya di

..

~lang Pidie sebagai pemekaran Kabupaten Daerah Tin.gkat II Aceh Selatan dan · peningkatan K~tif Langsa menjadi daerah Kota Langsa. Demikian juga

di

Propinsi . Daerah Tingkat I Sumatera Utara yaitu Kotif Padangsidempuan,Kisaran dan · 'pemekaran daerah Musi Banyu Asin, serta Kotif Prabwnulih di Sumatera Selatan.

Mengenai pemekaran daerah Propinsi Irian Jaya pada khususnya, kami memandang · . persoalannya agak berbeda dengan kebijakan-kebijakan pemekaran wilayah yang

t~lah dilakukan selama

ini.,

karena pemekaran Irian Jaya se1ain mengandung aspek administrasi pemerintahan dan pembangunan sebagaimana

pe1nekaran

daeralt propinsi dan kabupaten pada umumnya, maka persoalan pemekaran Daerah Propinsi Irian Jaya dapat ~ikatakan .mengandung persoalan yang bersifat serba dimensi, antara lain; dl~Jner.si keadilan dalan1 pengelolaan sumber daya ekonomi, pengelolaan swnbcr

daya alam, · .distribusi kekuasaan dalam pengambilan kebijakan, persoalan-persoaJan . budaya, etnisitas serta komunitas dan entitas suku dan adat istiadat yang saling kait

mengkait sebagai

suatu

problematik.

~llelalui kesempatan ini F raksi Karya Pembangunan Komisi II, sehubungan dengan hal tersebut di atas mengingatkan, bahwa latar belakang daerah Propinsi Irian Jaya memiliki makna khusus, antara lain; p.osisi kesejarahannya dalam sejarah perjuangan kehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia, tantangail, potensi "Wilayah dan kondisi struktur sosial kemasyarakatan yang ditnilikinya serta adanya nmtutan hubungan yang lebih adil dan demokratis dalam hubungan ·antara pusat dan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya secara adil dan merata.

Oleh· karena itu Fraksi Karya Pembangunan Komisi II, mengajak agar kita sekalian benar-benar objektif, arif, bijaksana dan tnenyerap sungguh-stmgguh aspirasi masyarakat Irian Jaya pada khususnya di dalam menyelesaikan masalah pemekaran daerah Propinsi Irian Jaya. Dengan. demikian, dalam melaksanakan pemekaran wilayah daerah Propinsi Irian Jaya hendaknya kita tidak terbatasi hanya pada pertimbangan-pertimbangan administrasi pemerintahan dan pembangunan semata, yang ada kalanya lebih bersifat birokratis dan teknokratis semata. Kita harus menjiwai dan memuati makna aspiratif dan distributif sumber-sumber daya di Irian Jaya secara adil dan rnerata. Satu hal yang pasti, bahwa pemekaran wilayah Daerah Propinsi Irian J aya~ hants sernata-1nata dipentntukan keadilan dan kesejahteraan

6

(8)

I

~~ara_kat

Irian

J~ya

serta kemaslahatan

se~uruh raky~t

di wilayah· Republik ·i·Wdonesta dalam kondor negara kesatuan Repubhk Indonesta.

}~~,

5.l#~rmasalahan

yang dihadapi masyarakat Maluku khususnya Maluku Tengah saat ini

~i>sangat berat dan memprihatinkan ditinjau dari aspek apaptm. Pennasalahan yang

';'terjadi di Ambon saat

ini

sedang diusahakan penyelesaiannya secara optimal, baik oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat sendiri namun seperti kita ketahui bersama saat ini pennasalahan yang terjadi di Ambon belum terselesaikan bahkan terdapat gejala muncul kembali. Sementara itu berdasarkan surat Presiden Nomor R.34/PU/Vll/1999 tanggal 20 Juli 1999 diusulkan pembentukan Propinsi · Maluku ·lj

~/;

Utara yang diberi

n~a- ~opinsi Mal~u

Utara. Melalui RUU yang

sedan~

dip¥ese. s

!..11

>Aw,IJ

akan .terdapat 2 Propmst di Maluku yattu Maluku Utara dan Maluku. Bagannanaptm I

.N'.~

r

~embuhan

luka-luka yang

terjadi

di

Ambon memerlukan perhatian yang serius . .

f

.

dan bijaksana bukan hanya membentuk propinsi baru lli~tuk mencegah terjadinya

t desintegra~i bangsa.

6. Permasalahan posisi beberapa Ibukota Daerah Kabupaten perlu ada kejelasan· seperti antara lain Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan dan Rokan Hilir.

: 7. Permasalahan kecamatan yang harus masuk · daerah kabupaten yang mana~· antara lain Daerah Kabupaten Landak, dan lain-lain.

~elah

disusun dan disiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) sebagai bahan

fJ

~am

Pembicaraan Tingkat III. Dengan semangat kebersamaan demi mewujudkan

J

basil yang terbaik bagi rakyat dan diiringi oleh sikap toleransi dan kearifan, maka diharapkan pembahasan RUU ini akan berjalan dengan baik sebagaimana yang kita ). harapkan bersama.

Demikianlah tanggapan Fraksi Karya Pembangunan dalam Pengantar Musyawarah · dalarn rangka Pembicaraan Tingkat III RUU tentang Pembentukan Daerah Propinsi dan

Daerah-daerah Kota/Kabupaten sebagaitnana tersebttt di muka. ·

Dalam kesempatan ini ijinkan kami dari Fraksi Karya Pembangunan menyampaikan penghargaan kepada Petnerintah melalui Saudara Menteri Dalam Negeri atas diajukannya RUU ini. Untuk mewujudkan keinginan dan aspirasi tnasyarakat khustmya di calon-calon Daerah Propinsi dan masyarakat Daerah Kota/Kabupaten yang

7

(9)

:~']y~·;:,~~':'·

.·.

bersan~~~ffih·;tmaka

Fraksi Karya Petnban!:,Tttnan telah siap tnetnasuki pe1nbahasan RUU

.r~oruY~1r.·; .. fiaksi ABRI., Fraksi Persatuan Pemban!:,runan dan Fraksi POI bersama-sama

,•.·.:.

Pengantar Musyawarah Fraksi Karya Pembangunan ini kami mengawali Pembicaraan Tingkat III di Komisi II. Terima kasih atas dan pennohonan maaf sekiranya ada hal-hal yang tidak

Jakarta,

26

Agustus

1999

FRAKSI KARY A PEMBANGUNAN DPR-RI.

8

(10)

I

r

I . , ., . , . . . . ·. . , ~

: 1 ·~ ~ /·N ~, •n.V:\1.:1~_;\N ~~\~··: .... ,

DEWANPERWAKILANRAI<YAT' Rb1Ytffi·trr< 1NDONliSIA

FRAI<SI

PAI~TAI

DEMOI<RASI INDONESIA

Sekretariat : MPR/DPR-Rl, Lokawirasabha Tama, Jl. Jend. Gatol Subroto Jal::arta 10270

V 575 5908, 575 5858, 575 5867, 575 5869 Fax. 575 5905

PENGANTAR MUSYAWARAH

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

PEMBENTUKAN 3 (TIGA) DAERAH PROPINSI DAN·

32 (TIGAPULUI-1 DUA) DAERAH KABUPATEN/KOTA

;.\ssalantu' alaikwu \Vr. 'Vb.

Yth. Sauduru Phnpinun J>ansus;

Yth. Saudaru 1\llcntcri Dahun Ncgt.~ri best.~rtn st.~luruh ~Jnjat•aJutya;

Y th.l{c){an-rcluut Anggota l(ontisi II;

liadirin l{apat Pansus yang 1\anti InulialuuJ.

Pcrhuna-tan1a tnarilah kita panjatkan puji dun syukur kchadirat Allah SW'T

atas segala karunia-Nya kepada kita

tnelaksanakan rapat Pansus pada hari ini.

sen1ua

. '

lladh·in dan l{afJUt I>nnsus yang luuui naulhaluu1.

sehingga kita dapat

Sebelun1

kan1i t11enyatnpaikan pengantar tnusyawarah

ini perkenankan

kan1i rncnyan1paikan terirna kasih scrta pcnghargaan kcpudu

Petucrintah

yang

telah mcnyampaikan 11

(sebclas)

H.UU Daerah

Propinsi.dan

32

(tiga

puluh dua) Daerah Kabupaten/Kota yang tersebar di 11 (sebelas)

Propinsi.

Seperti kita ket.ahui bcrsatna dalan1 rangka pelaksanaan

·rap MPI{

No.

XV/MPR./1998 tentang Penyelcnggaraan (Jtononli J)acrl;lh, Pengaluran,.

Petnbagian, dan Petnanfaatan Stunber Daya

Nasional

yang berkeadilan

serta Perirnbangan

Keuangan Pusat dan J)aerah J)aJani Kerangka Ncgara Kcsatuan

H.cpublik

Indonesia, DPH.

bcrsatna .Pctucrintah tclah tnctnbuat

Undang-undang Non1or

22/1999 tcntang

Pen1e.rintahan

Daerah

dan

Undang-undang

Non1or

25/1999 tentang

Peritnbangan

Keuangan Antara

6

(11)

I

- 2

-Pcrnerintah Pusat dan l)ncrah. J)cngan lahirnya kcduu lJndang .. undang

tersebut

lcbih

1ncndorong pc1nbcnluknn

dncrah

olono111 bnru, ancskipun

tcrkcsun buhwu

pcnyurnpuian

11

(scbclus)

Runcungan

Undang-urH.lnng

agak tergesa .. gesa dan di puksuknn.

Kesan ini tnemang sulit ditolak kurcna surat kepulusan DPRD yang menyertaipun tertanggal pada tahun 1999. Terhadap hal ini

Fraksi

PDI dapat tnemahami karena proses yang terkesan ada "rel<.ayasa" ini sesungguhnya didukung oleh aspirasi dan kehendak kuat dari rakyat di daerah. Hal ini terbukti dari antusiasn1e tnasyarakat wak.tu tnenyan1but Team Kontisi

II

berkunjung ke daerah. Bahkan aspirasi tnasy!lrakat

ini ada

yang

tertunda

selama

45

tahun.

Bahkan

lagi, ada beberapa daerah yang aspirasinya belum sen1pat tertatnpung.

Ilndirin dan l~aput }>ansus yung kaaui ntuliah.~•n,

Melihat antusiastne daerah terkesan pula ada daerah yang untuk petnbcntukan otonon1 yang diusulkan ini hanya tncngandalkan sc1nangat tanpa didukung potensi sumber dana yang n1e1nadai dari data yang ada.

Dari

data

yang ada potensi sutnber dana terlihat dari P AD-nya, ke1nan1puan

antar dacrah yang

satu

dcngan daerah lainnya sangat bcragatu, .. range-nyu sangat Iebar, yaitu antara Rp 0,5 n1ilyar satupai dengan Rp 30 tnilyar. Ini

ntetuberi

gatnbaran betapa nanti untuk

daerah

yang

tergolong

tniskin

ha11.1s

bekerja keras untuk metnbangun daerahnya. I-Ial

ini

su9ah barang tentu harus tuenjadi perhatian Pentet~intah nanti didalan1

tnengatur

alokasi perimbangan keuangan untuk daerah. Meskipun tnereka harus bekerja lebih keras, kan1i berpendapat lebih baik hak otonotni diperoleh sckarang karena dcngan hak otonomi yang dimiliki daerah-daerah dapat lebih

rnernanfautknn potensi yang ditniliki. Pcngalanuan scluntn ini dulan1

pe1nbentukan daerah otono1n baru yang selalu tnenjadi tnasalah crusial adalah masalah penentuan calon ibukota. Selalu saja ada aspirasi atau

(12)

I

I

3

-kepentingan yang berbeda antara kelompok satu dengan

yang

lain. Hal

sen1acatn

ini pada saat sckaraug benar-bcnar perlu

tnendapatkan

perhatia.n

secara sungguh-sungguh agar

dikctnudian hari tidak bcrketnbung tncnjadi

faktor

dcsintcgrasi bangsa. Pcncnluan ibukoht dacrah otonon1 bnru hanya

tncrupakan salah satu

kclcngkapan dulun1 pcn1bcntukan Dacrah Propinsi,

Kabupaten, atau Kota. Yang lcbih pcnting dan terpenting adalah bagaitnana status dacrah olononl yang oipcrolch nanli benar-benar dapat

dimanfaatkan Pemerintah Daerah

dan

H.akyat

di

daerah

untuk

n1emanfaatkan

dan

n1engen1bangkan potcnsi

yang

ditniliki

daerah

baru ini dalan1 suatu sisten1 pctubangunan dacrah yang lcbih tnaju dan berkeadilan.

Sebulik.nyu Pen1erintuh

Pusul

juga tidak

dupat n1ck~puskun

diri duri

tanggung jawabnya unluk tncngcn1 baugkan dacrah baru ini,

tucskipun

scmua daerah tern1asuk dacrah yang baru dibcntuk bersto.tus

dncrah

olononl. Pcrhatian ·khusus ini scbaguin1anu kitu singgung di tnuk.a dapal dilakukan dengan metnbcrikan Dana Alokasi Khusus agar

daerah-daerah

otonon1 buru ini dapat segcra Juengcjar kctinggulannya dibanding dengan

daerah lain.

Saudara Pitnpinan;

Saudara Mcnteri dan IIadil'in, rapat Pansus yang liant.i nlulial{an.

Meskipun forn1at RUU pcn1bcntukan daerah ini

untuk

setia.p dacrah han1pir

sarna, nan1un daJan1 pc1nhahasan kita tctap dituntut untuk

bcrsungguh-sungguh dan cennat sepadan Jengan kebcrsungguh-sungguhan dan nntusiastne rakyat

di daerah. Scbagai contoh tnisalnya tcntang pcncntuan batas \vilayah harus ditetapkan

secermat

1nungkin supaya diketnudian

hari

tidak titnbul penuasalahan. Detuikian pula dalan1 pcnjelasan unlUlll agar tidak terkesan bah\va pcn1bcntukan dacrah ini bcrsifat tucndadak dan bcrbau rckayasa secara historis agar dijelaskan sebenar-benarnya tuulai kapan daerah yang

bersangkutan

tnulai tnenuntut otonotui.

(13)

I

4

-Saudara Pi.Jnpinan;

Saudara 1\tlenteri, hadirin, I'UJlat P~u1sus yang luuni ntulial{an.

Dengan Pengantar Musyawarah ini Fraksi PDI tnenyatakan kesiapannya bersatna rekan-rekan Fruksi yang lain bcscrta Pen1crintoh untuk tnctubahas Rancangan Undang-undang Pctnbentukan. /Jaeralt l)ropinsi

Iriatt Jaya

Barat, Irian Jaya Tengalt dan

Jlfalulcu [Ttara, serltt

32 (tiga

pulu/1 dua)

Kabupllten/Kota l'alliai, Jllintilca,

l'tuzcttl{jaya, J'lalulut

l'enggnrtt /lagian

Barat, Pulau Buru, jlfalillau, Nunuluuz, Kuttti ]Jtlrat, Kutai 1·imur,

Silltettlue, Biretut,

Jlf

entaJ-vai,

/Jualenlo, /Juol, Jllorotvttli,

Ba11ggai

Kepulauan, Le1nbata, l)elala·wan, llo/can /lulu, Ro/,an Hilir,

Siak,

Kuanttut

-.S"illgingi,

f(t~ril1uur,

Natunu, JJ:luara

.ltl17tbi,

1·anjung

Jabung

1'iuutr, Sarolangon,

1yebo, Landak,

serta J(oltl .. ~oroug, Bonltutg

dan

Bat ant

Kiranya Tuhan Yang Maha Esa sclalu tnetnbcri petunjuk kcpada kita setnua. An1in.

Sekian, teritna kasih.

Wassalatnu'alaikum Wr. Wb.

MERDEKA

!!!

Jakarta, 26

Agustus

1999

Fraksi

Pat~\j·

e:1o ·asi Indonesia

\Jd; ...

=-

--J)I{S. S

lJ .. JAN

'T ()

(14)

- - ~ ~ ... - • ""' - -....,. ·'" 4 • , ' .. .. .. ' I. ... .J )..

. Fl~AI<SI PEHSATtJAhT PEMB/\NC;U N ;\i'l f; ~·-

~--t-'-~ ~-; -·!..< \V ."--. l< · ' _ /\ r-J ~..: , ' ~: ', • . \ ;

DALAM PEtvlUAI-lASAN TENTANG: vr..; ~r..~_.:._: :!"~ .n:-:~·~t ... HUU PElvlBENTUI<Al'-l

KA~UPATE~_/_j:J~~)l.:_J_N~_:J~l.G~1~13J.ILi~.~i}J.~.~L1-.l..:-.;J-€/(? .

'? ")

I. UMU~1:

'1. Snlnh sntu solusi l<risis ynng clihndilpi lndorw.sin ynlnh': pc~1·iunyi\ dhvujucll<nn

otonoml dnenlh- yang kemt~dinn dilllangkan clalam UU No. 22 luhun '1999 cl«~n UU Nci, 25 til hun '1999 tenblng PI<PD. UU \er.sebut l_elnh dillnch\ngknn 4 !vltd "1999 yl. Setelnh 3 blllnn !P.blh ·l<cbijnkan .. k<'bijnknn ilpa ynng bisa dinn1hil .. unlilk nH~nn;l{asl

bcrbilgni kri~is )'«Ull~ lllCilimpn Jlt~gilril ini, itl. rvten)'•lllgk~Jl/\t't.'ll, ~'h}luku, 'J'in1 Tim, lrja dll?

2. Pem benlul\a n I< a

hI

l<oln ki ni d eng''" bvrliliHiits kiln U U f\lo. 22 I id Hill 1999.

l'iHml5: llll'll~~t'llili l't:llll>l~ll,llkilll dill'l'tllt, ~i)'ill'ill·~:t)'ill'id ditc·t.qd ... illl dt'llgiill P<.' l'il t u J';i n Pl~ 11 H.'l' i nln 11

Pasal6 ayat3: I<riteria tentang penghapusi:ln, penp,gilhungan dnn penH:kcu·c1n daerah .. ditetapknn dengan Peraturan Pemerintah.

Apn suclah dikelunrkrln Pen1turan Pcmerinlah yang menjal1i1rka1' b(!rbc~gai ketentuan tsb. ?

3. ]umh1h Pemerinlnhan Daerah:

n. Propinsi menjad i

=

27 + 3 = 30 Pro pi nsi.

b. I<abupalen/I<ota = 309 + '1'1 + 32

=

352 Kabt~palen/ Kola. Pertanyaan :

1.). Berapn jum1ah 11

ideal" Propinsi dnn Kab/Kob~ clalnm lima Llhun kecfepan?

I

2). Bagaimana tindak lanjut 1·1 I<nbupaten/I~ota ·yang UU nyn di"benhll<11 sebcl11m ,.. .

1

'I 1C\C)C\? f.' I 1.1 'I,' • I

p0JHI ll I ;I '/

Jj

/t...t...tJ·~,t...~'-A~ (/ ~. L·''··~ • ..._ t•· ~ t' 1 '·' 1•~

.. ,

J-"l';.f •" ''' "·

·l'l/'·'v i .'

4. Pnsa 1 7 (2) UU 22 /'1 999 menycbul kiln ;HI illl)'il kcwc.'l1il11lJI1n bi< Inn.;; in in .. ,, pil kil h

sudah dija bark an secnra lebih rinci '?

Kasus Kab. Temanggu.ng, Jawa Tengah yang licb-,1<. "sinp" llH!Ill~l·imn ot·onomi daC:!I'ah

karena beban pembinyaan pegcnvai! OJt-(1( ·:; ... {··0

'?

""l..i

5. Dari kajfan dclta·data dasnr mnupun kunjungnn ke lapangan, dac-~nh-dar;!J"clh ynng diajukan untuk pemekarnn maupun pembenluknn Propinsi/I<.J!Hql;lt<-'ll•llntl Koti,

pnda UlllUl11n)'a l'elah meznadai. Yang rnasih hnrus disempurn;~:<.Hn pen)'liSLIJHln tnateri undnng-undetngnyn mnupun bentuknya: Sethi RUU b<:!:'i.si pembentukan

·n

I<abupnten clan Kotn.

(15)

I

':L1crah itu. D;1L1m konlPk.~ p<'lniltl I'J<JC), m;ls;llilh llH'Iljitdi p<•lik kill'<'l'i\ j'1C'miltl 'I<)<)<)

lLdam perwnluilll udon dan pt~IH.'liljlilll l·;llurt krpilih lti<~IH.I.I'ir~rkill\ JH'I't>ll~hi\ll .•;tlill'il parlai di l'eCilllli\hH'I/l<abul)''l'!". Dc.'ngrln iHLtn)'il IWIIH!kiHi\11 i1;i, ki>ttf'i(~trrM;i

perolehnn suilra di dacrah induk aknn berohilh. Anggol'a DPf\D yang nH~wakili

kecamatan/kabup.lten jugil ilknn bl~robah. Unluk nH!IljiHiilll\ill prosip k(~adilclll,

mohon bisn diberikan penjelasnn "herpedoman kcpndn pl~rintl,('"!~ill\ !illc\i\l'i\ dan

dijhvai seman~nl kcber.Si\1\\i\i\ll serli1 kt~kehtill'l~i\illl'' daLtm ratl\~·),a P'..!l\f<\llHtlnn detnokrnsi Pancnsilil.

Yang hl•r:;ifnl knsuistil<: Untuk KoL\IlliHiya lLdillll, dalcllll 1wmilu 1999, pc~milih

hanyn memilih DPR dan DPI\D I. Aapakah dfilllungkinkan ndcul)'Cl pemilihan lokal

6. Soal"hutang piutang" lermasllk hal-hal yang dilimpclhknn. Unluk menghindari kennvetan dimasda depan, kin~nya- data-delle\ ini secnrn lnut~pclrant dan autenlik

bisa disertakan dalan1 petnbahasan RUU ini.

Ill. I<HUSUS: l'l•mbenlukan KCYI'/\ 1~;\T;\tv\.

l'etnbentukan I<ota Batan1 berbeda dengan Knbupalcn/Kolc1 yClng lnin.la

cl i berntul' d cHi I<oh\nH1dyn (a dan i nislrasi) d nri Daera h olol\om Pro poi nsi. Sebellun ny a

Bntnn' dlloln oleh Bndnn Otoril'El yang dibenl'uk melnlui I<c~pulli!H&n Pt·esiden.dnnn bertanggungjawab jcnv~1b langsung kepada Presiden. Pt~laLI Bah\m, r,elelah lebih 201

tnhun dikernbangknn menjndi SlHlhl ki\\"'nsan yang snngalmaju, pl'ospcldif bagi

pengetnbangnn induslri, pariwisnta. Pemerintah pusat lelnh 111eng-investasikan US D 1,5 111ilyard untul< berbagnf infrn st'Lildlu., ScHlnlpni sant·ini ter·nyata ber·bnr,ni snr·ann

umum maupun berbagai pennnganan "p~~nH•rinLdlilrt" lllil~iih di l.d· .•i,lll·d\illl olt•lt Hild''" Olot·lta Unlc\1\l, U<.!ngHn adnnyn pembt!l\lukan Uaeritlt l>l'.JtH.>IH, bl:t'l>agai hallt~I'S<:!blll

seharusnya diserahkan kcpada Daerah Kola. Nnmun dalam RUU ini, keberadnan

Bnd n n Ol·<~t·Hn ln k dIs in ggu ng ~ill Ill n sekil I i.

Mungl<in Fetnerintah· men3anggap dengan adanyn pasnl'1'19 UU ?.2lnhlln l999 -· aset-nset tersebut oto1nntis disen1hl~cHl kepacln Peme1·inlnh I<otc1.

tvlenurut tafsiran kami, tidak otomalis- karena pasal '1'19lersc:~bullli\nya mcnegnskr111

bahwa : kawasan-kawasan otorita yang selama ini lak mctu"tund\lk" lerhadap pengaturnn daerah- dengc'ln berbagai dalih- dengan pas;ll ini dil.t.:!~~asknn: l·Inn.1s 'tunduk l<epncla daerah, sesuai l<.cwennngan yang dimiliki.

Dnlan1 ayat berikut, ditentul<an adanya Peraturan Peml!rinlah. Pertanyann ka:ni:

1. Mohon bisa dijelaskan n1engenai PP ini. Apak.ah sudah dilerbilknn alau siap diterbitknn. Apa pokok-pokok isinya.

1. Apa-apn ynng diserahl<an Baclan Otorita kepada Pemerinti\h !(oln 13nlnm? 2. Rencana llHlSC\ depan: 13adan ()lorilil Batam. ·

... -.. ... . ... . . .

_ ... _ ... -·-·

...

__

... . . ,.· /"

)\) (I /, I l I' .

.. / • • '· . • • . 'L.. L- ...

(16)

,I ~ ~­ ~~-r:• . • \ ' t • : . ; ' I ~.. • f • ,; • ._, ' ' l ; :· ·' ·'"~ 1' '{'}./,.\~: ., __ /.rl ,_ ·'····,·.,: ' r-· ~.: ~r-~· -~ .. : :,...: ·. -c··J --·t.-.

t

~; I) I~ 'vV AN I) Ji~ I{. \VA 1\: II, AN I { 1\ I' 't. ,., .,. ·· H I ~: FI~AI(SI ABI<.I ij. ! l.\ ---···-··-- . .. .c .•... -· ---· ---r ~ i· ·t

,I

Pl_i:N(;.t\.N'I'Ail

IVlUS\''1\ \VAH.Al-1

FI~.I\J(SI. ABI~l

1) .A I d\ f\.1 i{ ;\ N (;I(

A

P

I!~J\11131

CA I{ A AN. 'rlNG

I<A'r

II

I

PEfVI BAI-IASAN

I~UlJ

~

't'

l~:N·I'

i\

N \

~

P

1~:

rvl

B

EN'I'lJ

J(J\ N I) A

I~:

H.

All

PI~()J>l

NS

I

l n.l

i\

~~

.J ;\

'l i\

B A l

~A:

r, 1

f{ I,\

N

,J

A\' A "r

l~

N

G A

1-1, MALlJ 1(

U

t.J'I';\l"(i\

1);\N

J);\1SI~J\III(.!\ll\JPA'rl'i:N

J>ANIAl,

M.l.IVIII<A,

l'l.JN(:J\1\..J;\ , ... /\.,

1\tl,\LlJI(t.J

'J'Ji:N<;c;A.l{A

.BAG

IAN

BAl~A'f,

FULAU lHJIHJ,

IVJALINAlJ,

NUNlJKAN, KlJTAI BARAT,

KUTAI

Tl MUR,

SII\Jii:lJLUE,

BIIU~Ul~N, Ml~NTA

WAI,

BOALEMO,

BUOL;

MOIH>WALI, BANGGAI

KI~PULAUAN,

LEMDATA,

PEL;-\Lt\ '\-Vt\t\1,

I~()J(J\N

lll.JLlJ,

ll(JJ<AN 1.-IILlll,

SIAl(,

KUANTAN

SH'-JGJNGI,

I<ARIMlJN, NATUNA, MUAH.AJAMBI,

TAN.iUl'lG .IABIJNG

TI\VIlm,

SAROLANGUN,

TEBO, LANDAK

S~~lfl'.t\

!(()'rA

S()I{<JN(;,

l~()N'I'ANC;

.J)AN

UA'T'Al\1

.Jl1Ht 1 lliCAHA FHAKSl ABR[

!~£\

r

<><.;<>,

s.1

r

NO. ANCC:OTA : A- 452

.Ji\1'-;\HTA, AGlJSTlJS 1999

,.

(17)

I

I

I

0 fi: \VAN P F I~\ VA k ll,.t\ N I L\ 1( \' .1\ 'I' H-I l•'H1\ h·:~l A BH ~

PEI~(~Al'l'I'AI~

J\lllJSY

A \VAI~AI-l.FilAI<Sl

ABitl

t)l\

LAM

1~1\.

NG I( A J>EM Ill

C~A I~AAN.

TINGI(A

1,

III

J>I~IVIIlAI-IASAN

J{UU

'I,~:N'l,AN(; J>t~Mlli~N'fUI<AN

DAERAll PROPINSI

.fl~IAN

.lA

YA

BAI~A'I\ ll~.IAN

JA

YA

~fENGAII,

MALUKU

trrAJ{/\

i)A.N J)A~:I{AI-li(ABUI>A'fEN

PANIAI, MIMIKA,

P

1

lJ.NCAJ<.JA YA,

IVIAL.Ul(U 'I'ENGGARA

BAGIAN BARAT,

JlUl-_,:\U

l3tJf<U~

1\'lAL.lNAlJ,

NUNUI<AN,

I<UTA.I

DARAT,

KUTAI

'riiVlUl{, SIM.ElJI_,UE,

BlllEUEN,

MENTAWAI, BOALEMO,

IJLJOL,

JVJ()ROWAlJ·I, BANGGAI

J(El>ULAUAN,

LEMBATA,

P'I~I.~A

L.;\ W

;\N,_I~O.I<AN

1-lULlJ,

ROI<AN

1-IILIR,

SIAl<,

J(Ui\N'fAj\~

SINGING

I,

I<AI~IMUN·,

.NATUNA, MUARA JAMB!,

'fANJlJI\JG

~JAllUf~G 'fllVIUI~, SAROI.~ANGUN,

TEBO, LANDAK,

SI~f.fl'A

1\:()'rA

SOI~ONG,

BON'fANG

DAN

BAT AM

'I'AN(~(-;,\IJ,

26

1\GlJS'fUS

1999

As:utlaanu alaiku1u \V a-.Wh.

Yth. Saudara

P.irupinan

I~npat.

Yth. Saudara lVlcnh!ri Llalan1

Ncgct·i

bcscrtn

Stnf, dan

Jnjttratumya.

}Jara

Angt·~o!n

l(oinisi

II

dan

hadirin

yang

l\.atni

hornu1ti.

I>uji

syu!~ur·

Jdta

panjaUutn 1\chadirnt l,uhnn Ynng

Mnl1a

Esn

afas ridho dan racluua\Nya, s.t~hingga

pndn

hnri ini ldta

dnpnt

ntcngil\uti l{apat .f(cr·jn

d~tlant

r·angl<n pcntbicarnnn

Tinglmt III

pcntbahn~;an l~ancangan

Undang-undnng

tcntnng

Pctnbcntukan

l)acrah

Proph1si

lt·ian

,Jayn

llarat, lr·ian

Jayn

'fcngnh,

Mnlultu

Utara

d~ln

f)acrah

l(ahupat(.~n

Paniai,

IVlitnih.n, J>uncnl<

Jnyn, Mnlul<u

. l

(18)

,.I,

t·nggara Bagian llarat, J>ulau 13uru, Malinau, NunuJ\.an, l(utai

l~arat,

.!(utai

'fh~nu·,

SinJculuc, 13ireucn,

Mcnht,vni, lloalc.rno, Buol,

Mor·o,vali, Bangg:ti l(t~JHJiauan, l,ctnhnta,

l'clnln'''nn,

I~ol<an

I-Iulu,

f{ololn I iilir, Sial<, l(uanfan Singingi,

l(nt·intun,

Nntunn,

Muurn

,j;uuhi,

'l'aujureg

Jahun~ rrinuu·,

S:u·olangun,

rrcho,

IJ1UHinl<,

scrtn

f(ofn Sornn1~, BHnhtn1~ dan llnfaan.

J.>ntia

l<.t'scrnpahtn

ini F'r·al<.si

A·ni~I

tncngucnpl<nn

teritna l<asllt

dan pcngha rgaan l<.c.pada

pt'IUct·inCah,

yang

tclah

rncnyjnplutn

d~tn

1ncngajul<.au l{;utt~;UlAcUt lJnclan~-u11dan~ fca·schut l<.cpnd~t

Dl'I{-1{1

ntclalui

nananat-

Pa·csi(l(.~ll

Non1oa· ll.34/I'U/Vll/l999

tnnggal

20

Juli

1999,

h{·n1udiau

di susul l<cicrangan Pcntcrintnh

yang disatnJ>aikan

olch Saudnra f\1cnicr·i l)nlant

Nt~~ct~i

pada Rnpat J>nr·ipurna

DPR-1~

I htnggal 29 .Ju!i

'999.

llal f.crsebut

•ncnunjuld<.an

adanya

){csungguhan dan

l\cpcdulhtn

l'cnterintah

icrhndap

nspirasi

tnasynral\.nt

y~u1g

telalt

larua

IH(~ngingiukan dilu.'ntul\n)'a Propinsi,

J(abupatcn

dJUt

Koht

dalaau •·angha .'i<.~ruaugaf ofononai, guna nlcnin~l<.ntluul dnyn gunn

.1\t.'l·~a

hasil

~una

p<.·ny,·h.·ngga raan

pcancr·intnhnn,

pclul<.snruuln

pcnth~Hlf!,Unan

dan pcla)·anan

l<.t~pada

l<.crnnsynraluttan.

Sc!anjutnya, unluk

lcbih

ntcndahuni

substansi

ntatcri

RUU

f('rscbut·, J(otnisi ll tclah ·pula

ntt.~ngirhnlutn

6 (cnatn)

Titn mttuk

ancninjau

langsung

i<c

lolutsi ))acrah

yang

nl<an dibcntul{,

yang

f·crscha

di

11

(schclas)

Prnpinsi. l'arn

Anggotn Titn

berdlalog

2

(19)

I

1 Sauda1·a J(chJa dan hadia·in )':lng l<.aani ho•·ntnti. I I I I I ~

II

I

i !

llcrdasarJuu1 pasnJ

4

nynt

(l) UU No. 22 tnhwt 1999 tcntang

dnlnnt

Jlelaltsannan

as as

l)l~scntralisaf'i dibt.~ntuh. dan disusun

Dncrah Propinsi, Daerah

l(ahupa~(~IJ') dan ~)acl'ah l(ofa

yang

hcr,vcnang

tncngntuJ'"

d~ut nu.'ngtn·t!l.~

ltcpenfingan

nnasya r:tl{a{-

S(~f·ctnpnt·

tncnurut pr·al<arsa

S\.~ndirn, bcr•!as:n·}\.an aspirasi

ntasynrnlutt. Lcbih lnnjut dnla1n pnsal

5

ayat

(l)

lJ

U tcr·t-;chut ditcgasl<.an,

buh,vn

dalant

rangl{a

pcn1 hctn1uD{an Oact·nh harus Jll(.'tnpct·tirnbangl<an ){e.nlatnJ1Uan

cl{ononti, pott.~n~i .DH(.~rah, S<~sial

IJudayn, Sosial politilc,

jumlah

pcndu,~uh.,

luns 1)acrah dan pcrtilnbnngan-pcrtirnbangan

lain yang

!\1t.~n·•p<·rh~'dfl<an l<.<.·f<.·n(ua·n pasal-pasal undang-undang tcrs<.~but

tlau

'~:n~a--«<ata

l<.uanHfaQif

anaurn•n

luualitntif

(~nlon

J>rol,insi,

~(ahupa~en

''aH

~\o{a Sl~ha:!.aisnana disasnpaih.an dalant pt.~njclnsnn

J>cntcrin~ah, s•.!ria ha~il

pcninjauan langsung

l<.ch\))angun

olch l(onlisi

JI, Fral\si A lll{

J

bcrpcndapat balnva usulnn

pcncht)UUt

'''ilnyah-.,Yilaynh

~·crscbut

sncnjadi J)acrnh Ohutont

tnctnnng

htyul(.

untuh:

3

(20)

l)alant rarq.;l<a pc1nbahasan II

(scbcht.~) I~ancangan

undang-. undang

P~tnbcnhs~ou1

Dacr·ah flropinsi, J(abupatcn dun

l(otn

ini,

Fral<si AIJill

~'~~ap

l<onsistcn

bcrp'-~donuu1

pndn pol<.o){-J>OI<ol<

pHdr·an

'f(cdua

I }(cf iga

~ehaghnana

peru hcntulotn

Dacrah-dacr·nh

otonorn

P"~nJbt~nf.uhan

· J)ncr:.th I>r·opinsi,

J(nbupatcn, J(ota

schagirnana

dinlal<sud dalan1 Rnncangnn

Undang-undang hal'us.

ntcn.iaanin dnn

rncllt)lC ..

l(oh.oh. tctap

· t·c~alinya .Ncgnt·n

J(csutunn Rcpublil<.

Indonesia

. .

hc•·dasnr·lutn Pancnsila

dnn

UUD

1945.

Pctnbcntuh.an

.l)a~r:-th

J>ropinsi,

Kabupntcn dan Kota

fcr·s<.~~HJt, h~• r·us

tn:uni,u

ntcndor·ong, rnenutnbultl<an

kchh~upnn

yang

dun

l<rctarivitas ·

tnnsynrali.nf ·

nauupun

pcruerintuh

daerah, wttul<

ancau.·tuluut dan tnclnl(sannl<nn

){ebijal{sanaan ntcnurut

pr·akarsa scndit·i hcrdasnt·){Uil

US}lirasi

ill:tsyaral{at

dala1n

lu:giahtn pc1nbnngunan,

guna Jnelvujudlrnn

Pcrul>cntul<an Da<.~rah

I>t·opinsi, l(nbupntcn dnn

l(otn

tt~rst~bu~, harus

1naanpu

Jncningl{nfl{alt

){tUtlitns

dnn

pcla)'anan

1, (.'

111 (.~ ri

n

t~tltnn,

Jlcnyclcnggarnnn

pt~Juhangunan

di dact'Hh.

(21)

}(celn pa~ J)endH.'nfulotn J)act·ah Pr·opinsi,

l(niJupatcn

,. dan

J(ota

terse but:

disaruping

hat·us

tnantpu

IUCDJa~m • •

1:c,.·Jak.•utnnnnya

otonotui

bagi

Dacrah ytutg · baru

dihcntul{, juga ~1arus

tctap

tncnjnruin

tctap

l<.ol<olutya

Dncrah

Dndul\

yang

dhnch.nrl<nn.

s~u.uhtl•n V.(t~hlit dan luuliri'n

Jang luuni horJtlati.

Ilcrda~;a~·l<.an pol<oh.-pol(ol< pikiran tct·scbut,

dan

sctclnh

tncnccrtHa~ i ntH h~t·i I~

tJ

U ntnupun

~-(!Jltunn-t·crnunn

di

lnpangnn,

rucngnlYRH

JH~Ulhicar·nun

rfingl\nt

III

ini

Fral<si . ABRI

Jncnyn~npaii<tHl

hcbcrapn pendnpnt dun

J>ertunynan untult

Pcrhuna

](('dun

I>aiaan

r~cncntunn

cnlon Ihul{obt .Propinsi

Iri~n

Jnya

Bnrat nuu;ih

t(~rJndi

pcr·bcdnnn

Jtcndnpnt antara

.Pcnt(~rinhth l)aca·ah

Pt·opinsi

Ia·ian

Jnyn .

y1~~g

Jll(.~nghcndatd di

Manol\lVari

dcngan cnlon .

Jbul<.oJ~

)'Hnt~ tcrc:illlhuu

dalatn RUU

ynitu di l(ota Sorong.

lVlohon pcujclasan

dnn

I{ch.~gns1ut

dari

Pctu~rintnlt

dalnnt lutih~n ini.

l'oltoh- Cul<.oh

nutsyarnl\at

){ccnnuitHn

MclllJUl,vnh

1-lulu,

'-~alon

.l(ahupafcn Laruhd' J(nlhnantan Bnr·nt,

nu~nyatai<Hn

l<cginginanny,l

UJttul{

tctap :

bcra~la

dl

·: . . .· ..

,.

lVilnyah

Kahupatcn .1\')ntlanal<, dcngnn

pcrtintbangnn

5

(22)

K(~~.iga

l(celnpa~

terfa~npau j;~uh l<.<.~dudul<annya

dcngan

Ngabnng

S(~hagai cnlon lhul<oCa

J(abupntcn

yang

baru.

l.?iharapl<nn

pcrnc•·intah dnpat

rncntbcri

tanggaJJan

tcrhadap

hal

tct""schut.

J.,~·ah.si

A

f_lf{f

ntcntahatni

bah'''n

Bndnn

Ott1rita

Batant

nJ(~e·n~palutn L(.'llthaga

yang

"•nclnhh·l<.nn"

Bnbtnt

nntlan

dat·i didal<. adn schinggn

1ncnjndi

bet·l<entb!tng

p<~:-;at

scpct·ti .Pad a saat ini.

Di.l<aitl<.an dcngan Pasal119

a)'at · (l)

UU

notnot·

22

tahun

1999

tentang

Pcrue,.intnhan

_Dnca·nh

tucngntunnntl{Uil

bablvn

lunvcn:angau I?ncr·nh J(oftt"

berlnl<.u

jugu di IDtlVasan

()tor~~a.

\Valaupun

dalan1

Pnsul 119

nynt

(2) UU

ini

d

H<.~~as

l<au pcng«\tu ran

l<.c,vcnnngnn ini

diteta)ll<att

lchih lanjut •lt~ng.nn J.>crahn·an

Pctncr·intnh,

dintohon

pcndapat

i)cnncrinhth apn tidal<.

pcrlu dalant RUU

yang

clihahas

dicantuntl<.an

sntu

Pusul

1ncnyanglrut

pcliaupahan

l<.cll'(~lutngnn

dan hubungnn

nntara Badan

OtorHa llatani

dcngan Pcn1crintah

Dacrah Kota

.Bahun.

(~nlon

lbul<.ota

l<.ahupatcn

J{ol<.nn

I-lilh·

di

Ujung

·ranjung

biJa

dilihaf

dari

l<.l~sinpnn

sar·ana, prnsnrnnn

ser·'a

infra

sfrul<.hu·,

tatnpal<.nyn bchun

lnynl<

ntcnjadi

I hul<.ntn

l(ahupaCcn,

'"alnupun

nlcrnilil{i pros pete.

yang

haiJc

Scdangh.nn

l<ot-a

lJngan Siapiapi, yang

sccara

6

,.

(23)

J{clinln

. l(ccnanl

. pisih ll~hih siap, 11anuan lunulisi lnh~u1

1\ur·nng

nJentl'ttl<.ung tnl,UI{ pcngcrnhangnn lcbih

lnnjut scbagai

lhul~ota .I(abupat'cn.

lVlcnghnrap

J)enjclasan

fH!nH:~~ftnhth

schuhung:u1

dL'ngnn

l<cbijnh:sunnnn

Pc1nda

l'.J(.

l .lliau

ynng

rncnginginl<:nn

Jlcnctapnn Ujw1g

'r;anjung rncnjad

i

J.hu

l{~)tn

l{nbupntcn, scdang Bagan

.

Sinpbtpi

1ncnjadi llUsnt

pctncrintnhnn setnentara

scuu h

il

111

cnunggu h.cs ia pnn sn r·ann

~Inn Jl

1·nsnrana di

{Jjung '"ranjung .

. 13ch(.~a·npn · hafns f)acr·nh J(nbupntcn JtU'-U(lUn Ko.tn

Jnng din)'nhtl{an.·· dalarn

pnsul-pnsnl J.{UU dengrut

hunpir·an pcta

tnnsih tct·dapat

pcrbcdaan.

Kir·anya

p<.~l·lu.nda~lya lda~·ilil{asi dan

pcnycn1purnaan

terhndaJl

tnusnhkh

tct·scbut:, schingga bcnnr-bcnar scsuni dcngan

t:calita dilnpangan ..

Lahan

yang

dircncanal<nn schagni ibu l{ota l(utni Barnt

hct·h.cdudul<an

tli

Scnda,Yar·

scbaginn

bcsnr·

tncrupal{all

f;uutl• di l<.uasai

,.,NI-AlJ )'ang pc .. lu pcnyclcsninnlcbllt

lanjut

'IVl ..

l~ngh~~t·np

pcnjclnsan pcnlca·intnh

tct•hndnp

ntasalah. shttus lahan

a

tau

C.ancth

ini.

7

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(24)

Saudara l(cCua dan hadirin )'ang luuni horanati .

.l)<.~tnildan

pcndapnt.

dHn pcrh1nyaHn

Fral<si

ABRI

tc•·hadap

1

suhs1an.c;i

«l:u·i

I

J (.c;t~hclas) l~nncangan

undnng-undnng

tcntang

pcntb(~ntul{an dru~rah

t·crscbut,

dan sccar·a lcbih

rinci

dicruttuml<an

· dnhuu

Daf~:nr ·lnv,~ntna·isnsi

]\1.nsnlnh (DIM) yang

tclah

disatnJlnll(.an.

Sclnnjuhl)'a

Frnl~si

A

Ill~

I sinp unt·ul'

n1c1nbnhus

l{UU

i bt's·sanla-snnJH

.Pcntca·intnh, clan Fr·al<.si-J?rnl<si

lain. Fral{si

ABRI

', bcrh.arup

J,i.:·nn)'H

p(~Jnbahasan

aluut bcr·Jalan, lnncar

scsuai

jadlval

\

y~mg tcl:~h ditt~laplwn,

cia hun sunsann tctap mcnjunjwtg tinggi

1u·insip nlu:~ynlva t·ah untul<

tncncnpni ntufal<at, dengan dijilvai

·scrnnngat l{t\1'\cluargann, l<.chcrsnsnaan dnn l<cterbul<aan.

Sc!n1oga

1,uhan Yang Mnha

Esn

JtlCJnbcr·il<nn Jlctunjul<

dan

bhnhingnn, ses·ta

l<.clut:ttnn

dnn l<.cschatnn

lnhh·

·batin

I<CJlada

ldta

rcmua.

Amin.

Wassalatnu'alaU\UIH

vV ... \Vh.

,Jal{artn 26 Agustus 1999

PRA YOGO, S.IP

A- 452

'··

,

Referensi

Dokumen terkait

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan NISP OBLIGASI NEGARA EXTRA yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investas

Untuk membuat penerapan teknologi informasi di dalam perusahaan dapat berjalan secara maksimal, maka dibutuhkan pemahaman yang tepat mengenai konsep dasar dari sistem

conducted to gather information from informants, focus on representation of phenomenon that happens to get an idea of the perception of informants (stakeholders) and the public

Berdasarkan hasil penelitian bahwa Pendaftaran Peralihan dari Pemisahan Hak Guna Bangunan Induk ke Hak Guna Bangunan Perseorangan dalam Jual Beli Perumahan di Kabupaten Sleman

Pada percobaan dan pengujian monitoring control touch panel pada mesin sterilisasi botol minuman ,setelah di lakukan pengujian dan analisa beberapa kali pada sistem kontrol

Manfaat dari penelitian ini adalah dengan mengetahui manfaat dan biaya finansial serta manfaat dan biaya ekonomi dari pemanfaatan biogas dalam skala rumah tangga,

Sterilitas pada F1 ini dapat disebabkan : (1) perbedaan genom antara spesies yang disilangkan sehingga pada waktu sel mengalami proses meiosis, genom-genom yang

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. Tahun 2014 jumlah realisasi penerimaan pajak reklame sebesar Rp. Jumlah kontribusi yang diberikan kepada Pemerintah Kota Malang sebesar