• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Dr. Hj. aisyah ismail, s.h., m.h.). (H. Cholidul Azhar, SH., M. Hum) Halaman 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Dr. Hj. aisyah ismail, s.h., m.h.). (H. Cholidul Azhar, SH., M. Hum) Halaman 2"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HASH PEMBINAAN DAN RAPAT KOORDINASI

KETUA PENGADILAN AGAMA SEWILAYAH PTA MAKASSAR

YANG DILAKSANAKAN PADA HARI SELASA TANGGAL 19 FEBRUARI 2019 Di AULA KANTOR PENGADILAN TINGGI AGAMA MAKASSAR*

Latar Belakanq Pembinaan dan Rapat Koordinasi:

Sebagai tindak lanjut dari pembinaan dan inspeksi Dirjen Badan Peradilan Agama MARI ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Pengadilan Agama Sungguminasa, Pengadilan Agama Jeneponto dan Pengadilan Agama Takalar pada hari jum’at tanggal 15 Februari 2019.

Kondisi atau Hasil Inspeksi:

Penilaian SAPM tahun yang lalu PTA Makassar dan beberapa PA di wilayah Makassar mendapat predikat “A excellent” sehingga kriteria penilaian inspeksi Dirjen Badilag mengikuti dari hasil SAPM tersebut. Dari inspeksi tersebut didapati kondisi yang tidak sesuai dengan nilai A excellent tersebut, diantaranya:

Kondisi di PTA Makassar, kantor tidak bersih karena ada sampah yang terletak di atas meja padahal ada tempat sampah di lokasi tersebut, dan pegawai tidak dalam kondisi stand by di kantor. Di PA Sungguminasa kondisi dalam keadaan baik dan Dirjen Badilag langsung melihat jurnal keuangan sebagaimana dalam SIPP. Di Pengadilan Agama Takalar, kondisi ada yang tidak ada di tempat sedang tidak ada izin tertulis dari atasannya, dan di Pengadilan Jeneponto kondisi dalam keadaan baik.

Selain itu Peradilan Agama di wilayah PTA Makassar dalam hal penilaian SIPP permingguan dipandang masih kurang/kalah dibandingkan Peradilan Agama PTA lainnya

Reaksi/penilaian Dirien Badilaq :

1. Tidak puas dengan kinerja Peradilan Agama di wilayah PTA Makassar yang dinilai lamban dalam merespon kebijakan-kebijakan Badilag.

2. Kurangnya kedisiplinan aparatur Peradilan Agama di wilayah PTA Makassar

(2)

4. Kurangnya kepatuhan aparatur Peradilan Agama di lingkungan PTA Makassar terhadap atasan langsung.

Berdasarkan hasil inspeksi tersebut di atas, maka Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Makassar perlu untuk membina dan memberikan arahan strategis dalam menyikapi kondisi temuan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Ketua Pengadilan Tinggi Agama (Dr. Hj. aisyahismail, s.h., m.h.).

a. Harus ada perubahan budaya kerja, seperti bekerja yang penting selesai, atau bekerja berdasarkan kebiasaan tidak berdasarkan ilmu atau peraturan, bekerja namun kurang melayani dan Iain-lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka aparatur peradilan agama mempunyai keharusan untuk meningkatkan kualitas kerja dan melayani pencari keadilan dengan cara:

- Sering membaca buku dan peraturan-peraturan yang terbaru - Buka website Badilag dan PTA Makassar

- Bekerja dengan cepat dan tepat, paling lambat masyarakat sudah selesai dilayani 1 (satu) jam pelayanan. Dan bagi aparatur peradilan harus mempunyai semboyan “Api Ape” (bekerja cepat dan tepat), dan budaya “Macucung” (kontrol, membina yang berkelanjutan dari atasan dan menunggu pekerjaan sampai tugas selesai dikerjakan) harus diterapkan.

b. Kebijakan Badilag harus dikerjakan dan dilengkapi dengan cepat dan tepat.

c. Bagi Pimpinan untuk mengontrol SIPP pada pagi hari dan sore hari sebelum pulang kerja.

d. Pimpinan peradilan agama termasuk hakim sebagai role model, uswantun hasanah aparatur peradilan agama.

e. Sebarkan ilmu, jangan pelit terhadap ilmu, dan terus bekerjasama yang baik sesama aparatur peradilan agama dan jangan saling menyalahkan atau “mencele” (bully).

2. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar (H. Cholidul Azhar, SH.,

M. Hum)

a. Pimpinan dan aparatur Peradilan Agama di lingkungan PTA Makassar harus memahami program-program dan kebijakan yang dikeluarkan

(3)

oleh Badilag tidak hanya diperlukan percepatan kinerja tetapi juga harus berlaru cepat untuk dapat mensejajarkan ketinggalan dengan peradilan agama di wilayah PTA lainnya, seperti “one day minute”, “one day publish”, “hijaukan SIPP”, dan Optimalkan PTSP dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencarj keadilan, dan program- program lain-lainnya.

b. Peradilan Agama yang telah berhasil menyandang predikat “A Ecxellent” harus dapat dipertahankan, dijaga, terutama dalam hal kerapihan dan kebersihan kantor.

c. Meningkatkan kedisiplinan kerja, baik jam masuk dan pulang kantor, maupun bekerja sesuai dengan target yang optimal.

d. Bila ada kesalahan atau ketidakakuratan data dalam penilaian raport SIPP mingguan yang dikeluarkan Badilag dengan kondisi nyata pada Pengadilan Agama (“asumsi” kesalahan error dalam data base/sarver Badilag), maka segera screenshot kondisi SIPP satker yang senyatanya dan sampaikan melalui WA pimpinan Pengadilan Agama untuk dilanjutkan kepada pimpinan PTA Makassar (Waka PTA Makassar) sebagai bahan evaluasi kebijakan Badilag ke depan.

e. Memperhatikan dengan 18 (delapan belas) item norma penilaian dalam kegiatan kantor peradilan agama yang merupakan sistem penilaian dalam promosi dan mutasi tenaga teknis di lingkungan Peradilan Agama sebagaimana surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama MA Rl Nomor : 121/DJA/KP.02.1/I/2019, tanggal 9 Januari 2019, perihal "Sistem Penilaian dalam Promosi dan Mutasi Tenaga Teknis di Lingkungan Peradilan Agama" Untuk itu paling tidak ada perubahan yang lebih baik (dengan limit waktu paling lambat tanggal 15 Maret 2019 akan ada rapat pimpinan dalam rangka pembahasan TPM).

18 (delapan belas) item tersebut di bawah ini merupakan penilaian dalam skala prioritas dalam promosi dan mutasi tenaga teknis di lingkungan Peradilan Agama, yaitu :

1) Hasil penilaian kinerja penyelesaian perkara melalui SIPP yang di-

release setiap hari jum’at. Langkah strategisnya adalah dengan

(4)

day minut dan one day publish untuk diaktifkan, dan upload

putusan tahun sebelumnya harus segera diselesaikan. Bila ada perbedaan raport dengan keadaan SIPP kantor yang senyatanya, segera screenshot SIPP dan sampaikan kepada WAKA PTA Makassar melalui Pimpinan Pengadilan Agama dengan bentuk e- mail atau WA.

2) Pengelolaan dan implementasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Dengan asumsi paling lambat 1 (satu) jam masyarakat telah selesai dilayani maka pelayanan cepat dan tepat serta kepuasan masyarakat adalah salah satu strategi dalam penilaian inj. dan bila perlu dibuatkan video dokumenter tentang PTSP Pengadilan Agama Masamba.

3) Akreditasi Penjaminan Mutu (APM). Segera lengkapi data revisi APM, SK APM, dakumen dan notulen rapat lainnya, photo-photo dan data-data lainnya. diperkirakan data revisi pertanggal awal bulan Februari 2019 dengan perhitungan 3 (tiga) bulan sebelum peninjauan (survey) dan penilaian ulang oleh auditor eksternal. Dan pelaksanaan penilaian auditor internal dilaksanakan paling lambat bulan April 2019.

4) Pengelolaan website pengadilan. Langkah strategis/arahan adalah lengkapi dan up-date data atau berita, peraturan perundang- undangan, layanan menu, dan release berita paling tidak 1 (satu) minggu ada 2 (dua) berita di website.

5) Up-date dan kelengkapan data kepegawaian melalui aplikasi

SIKEP. Langkah strategis/arahan adalah Kasubag Kepegawaian dan Tata Laksana segera mendata ulang kelengkapan data pegawai/hakim dalam SIKEP bila ada yang data yang tidak lengkap segera lengkapi dengan memintakan data tersebut kepada aparatur yang bersangkutan, kemudian aparatur peradilan juga mengecek kelengkapan data dan akurasi data yang ada di aplikasi SIKEP dengan yang senyatanya. Kegiatan mengecek data ini dilakukan paling tidak 1 (satu) bulan sekali.

(5)

6) Inovasi-inovasi untuk pelayanan publik. Langkah strategis/arahan adalah bila ada inovasi pelayanan publik segera sampaikan ke PTA Makassar dan dipublikasikan, terutama inovasi yang berkaitan dengan Teknologi Informasi seperti Kartu Layanan Sidang, Informasi Putusan BHT/Pengambilan Akta Cerai. Bila ada gagasan inovasi tentang Tl maka bekerjasamalah dengan konsultan Tl untuk untuk mewujudkan gagasan inovasi tersebut.

7) Pengelolaan, Penyerapan, dan Pelaporan Keuangan Tahun 2018 dan tahun berjalan (termasuk penghargaan dari KPPN setempat). Langkah strategis adalah masukkan dan publish capaian prestasi dalam website Pengadilan.

8) One day minut, one day publish e-doc salinan putusan/penetapan

dalam aplikasi SIPP. Langkah strategis/arahan adalah setelah ada perkara sidang yang putus segera Panitera Pengganti membuat berita acara sidang dan diserahkan kepada Majelis Hakim untuk hari itu juga dan 6\-publish di SIPP dan Direktori Putusan. Mindset aparatur peradilan agama yang dibangun adalah memberikan pelayanan prima kepada pencari keadilan, dan para pencari keadilan di Hngkungan Peradilan Agama adalah orang-orang Islam. Lakukanlah perkerjaan dengan niat ibadah.

9) Pelaksanaan dan penyerapan anggaran Sidang Keliling, Prodeo, dan Posbakum Tahun 2018 dan tahun berjalan. Langkah strategis adalah masukkan dan publikasikan capaian prestasi dalam website Pengadilan. Perhatikan juga jadwal pelaksanaan dan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah setempat.

10) Rekapitulasi hasil laporan pengawasan (hakim pengawas bidang, hakim tinggi pengawas daerah, BAWAS) tentang kepemimpinan Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Sekretaris, dan pejabat teknis lainnya). Langkah strategis/arahan adalah mendokumentasikan laporan pengawasan dan menindaklanjuti dari hasil pengawasan tersebut, dipublikasikan dalam website pada agenda pembinaan atas hasil pengawasan. Dan bila diperlukan dari hasil pengawasan ini dapat dijadikan dasar penyusunan program kegiatan baik dalam

(6)

rencana strategis pengadiian agama atau program tahunan lainnya.

11) Laporan hasil penilaian tentang pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Langkah strategis adalah mewujudkan 8 (delapan) area Reformasi Birokrasi. Dibuatkan suatu team dalam Surat Keputusan (SK), dan kegiatan Reformasi Birokrasi didokumentasikan dan dipublikasikan dalam website Pengadiian, seperti kegiatan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.

12) Laporan implementasi E-Court. Langkah strategis/arahan adalah diawali dengan sosialisasi internal aparatur peradilan, kemudian sosialisasi kepada eksternal seperti lawyer/advokat, tokoh masyarakat, bidang hukum pemerintah daerah, dan kegiatan tersebut didokumentasikan dan dipublish dalam website Pengadiian.

13) Data pejabat teknis yang telah mengirimkan LHKPN pada tahun berjalan. Langkah strategis/arahan adalah pejabat teknis mengirimkan laporan LKHPN tepat pada waktunya, dan di up load dalam SIKEP dan Website Pengadiian.

14) Ketepatan dan kelengkapan serta kecepatan pengiriman permintaan kekurangan berkas permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Langkah stategis harus cepat mengirikan kekurangan berkas tersebut, karena berdampak pada keluhan masyarakat pencari keadilan tentang lamanya putusan kasasi atau PK.

15) Pretasi kediklatan maupun yang lainnya di up load di SIKEP. Bila perlu diberitakan dalam website Pengadiian Agama.

16) Ketaatan dan kecepatan implementasi pelaksanaan setiap kebijakan Dirjen Badilag dengan tenggang waktu yang jelas. Cepat

ada batas waktunya, dan bila terlambat akan ditegur secara iisan atau tertulis.

17) SKP. Segera dibuat diawal tahun dan dibaca serta diarsipkan di kepegawanan. Target bahwa setiap aparatur pengadiian mengetahui uraian tugasnya dengan benar.

(7)

18) Jenjang pendidikan. Langkah strategis adalah pimpinan mendorong dan mensupport aparatur peradilan untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dengan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

f. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penegakan Disiplin Kerja Hakim pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang berada di Bawahnya.

Yang dimaksud dengan Disiplin Kerja Hakim adalah kesanggupan Hakim untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan mengani jam kerja.

Pasal 2 : Hakim wajib mematuhi ketentuan mengenai disiplin kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku di satuan kerjanya.

Bahwa pimpinan Pengadilan selain mematuhi aturan perma ini, juga bertanggung jawab terhadap dipatuhi dan dilaksanakannya ketentuan Pasal 2 oleh hakim dan unit kerja yang dipimpinnya.

Pasal 4 ayat (1) menyatakan ; Hari kerja senin s/d jum’at, dan ayat (2) disebutkan bahwa : Jam kerja hari senin s.d kamis jam 08.00 s/d 16.30 waktu setempat, dan hari jum’at jam 08.00 s/d 17.00 waktu setempat. Jam istirahat : senin dan jum’at 12.00 s.d 13.00 waktu setempat, hari jum’at jam 11.30 s.d 13.00 waktu setempat.

Dan jam kerja sebagaimana ditentukan di atas disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan persidangan dan pekerjaan yang harus dilakukan di luar kantor dan di luar ketentuan jam kerja antara lain

Pemeriksaan setempat, sidang keliling, atau tugas/kebijakan lainnya. Disiapkan daftar hadir dan pulang sesuai ketentuan perma ini menandatangani dan finger print.

Dibuatkan team pemeriksa dalam sebuah SK yang bertugas menangani komplain kehadiran dan kepulangan dalam jam kerja.

Petugas Absen adalah staf Kepegawaian dan Tata Laksana, dan penanggung jawab adalah Wakil Ketua.

(8)

Hakim yang hendak meninggalkan kantor sebelum jam pulang wajib mendapat izin tertulis dari Ketua atau pejabat yang ditunjuk dengan menggunakan formulir dalam perma ini (Pasal 5)

Untuk selengkapnya lihat di perma tersebut.

g. Peraturan Mahkamah Agung R! Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengawasan di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya.

Pasal 1 angka 1 : Pengawasan dan Pembinaan atasan langsung adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap pejabat pemangku jabatan struktural untuk membina dan mengendalikan secara terus menerus bawahan yang berada langsung di bawahnya untuk dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien serta berperilaku sesuai dengan kode etik aparat peradilan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 2 berbunyi:

Setiap atasan langsung wajib: a. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dan perilaku bawahannya baik di dalam maupun di luar kedinasan secara terus menerus. b. Mengupayakan tersedianya sarana atau sistem kerja berdasarkan kewenangan yang dimiliki sehingga pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 3 ayat 1 berbunyi:

Pengawasan sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf a dilaksanakan paling sedikit dengan: a. memantau, mengamati dan memeriksa pelaksanaan tugas agar berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku secara berdayaguna dan berhasilguna; b. meminta laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas bawahan; c. mengidentifikasi dan menganalisis gejala-gejala dan penyimpangan serta kesalahan yang terjadi, menentukan sebab dan akibatnya serta cara mengatasinya; d. merumuskan tindak lanjut dan mengambil langkah-langkah yang tepat sesuai dengan kewenangannya dengan memperhatikan kewenangan pejabat/instansi yang terkait; dan e.

(9)

berkonsultasi kepada atasan langsungnya secara berjenjang dalam rangka meningkatkan mutu pengawasan yang dilakukannya.

Pasal 3 ayat 2 berbunyi:

Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dilaksanakan dengan: a. menjelaskan pembagian tugas, fungsi dan kewenangan bawahan dalam struktur organisasi di bawah kendalinya secara berkala; b. menetapkan dan menyetujui sasaran kinerja bawahan serta memberikan penilaian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas capaian kinerja bawahan; c. menjelaskan, membuat dan menyepakati prosedur atau cara pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan yang dinilai kurang jelas atau belum diatur secara khusus; dan d. membina bawahan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Untuk selengkpnya dibaca dalam perma tersebut.

h. Peraturan Mahkamah Agung Rl Nomor 9 Tahun 2016 tentang PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) DI Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang berada di Bawahnya.

Dalam Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa :

Pengaduan adalah laporan yang mengandung informasi atau indikasi terjadinya Pelanggaran terhadap Kode Etik dan pedoman perilaku Hakim, Pelanggaran Kode Etik dan pedoman perilaku Panitera dan Jurusita, Pelanggaran terhadap Kode Etik dan kode perilaku pegawai Aparatur Sipil Negara, Pelanggaran hukum acara atau Pelanggaran terhadap disiplin Pegawai Negeri Sipil atau peraturan disiplin militer, maladministrasi dan pelayanan publik dan/atau Pelanggaran pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara

Dalam ayat 2:

Penanganan Pengaduan adalah proses kegiatan yang meliputi penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi, klarifikasi, penelitian, pemeriksaan, Pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan. Dalam ayat 3

Meja Pengaduan adalah unit kerja khusus yang ditunjuk untuk menangani Pengaduan di Mahkamah Agung atau Badan Peradilan yang

(10)

berada dibawahnya. Meja Pengaduan bertugas melayani dan menerima Pengaduan serta memberikan informasi lain yang diperlukan masyarakat atau Pelapor berkaitan dengan proses penanganan Pengaduan.

Pasal 2

Tujuan penanganan Pengaduan adalah untuk merespon Pengaduan baik yang berasal dari masyarakat, instansi lain di luar pengadilan, maupun dari internal pengadilan, agar citra dan wibawa lembaga peradilan tetap terjaga dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan meningkat.

Pasal 3

Pengaduan dapat disampaikan melalui: a. aplikasi SIWAS MA-RI pada situs Mahkamah Agung; b. layanan pesan singkat/SMS; c. surat elektronik (e-mail); d. faksimile; e. telepon; f. meja Pengaduan; g. surat; dan/atau h. kotak Pengaduan.

Untuk selengkapanya lihat di perma ini.

i. Tindak lanjut Surat Dirjen Badilag Nomor 424/DJA/HM/00/II/2019 tanggal 11 Februari 2019 tentang penerapan Administrasi Register Perkara dan Keuangan Perkara secara elektronik pada Pengadilan Agama.

Arahan : bahwa berdasarkan surat ini Pengadilan tidak akan menerima lagi buku cetak register dari Badilag, dan buku register masih diisi, namun bila ingin ditutup maka ditutup diakhjr bulan. Dan selanjutnya menggunakan register secara elektronik dalam aplikasi SIPP.

j. Pencanangan Zona Integritas,

Diusahakan pelaksanaan zona integritas dipercepat dan didokumentasikan dan dipublikasikan secara lengkap.

Warnasari. solusi dan informasi lainnva :

1. Rencana diadakan diskusi hukum untuk kalangan hakim sewilayah PTA Makassar untuk menambah wawasan hukum formil dan materil peradilan agama.

(11)

2. Rencana dibuat Team Tl wilayah PTA Makassar untuk memfasilitasi kesulitan dan hambatan satker tentang pelaksanaan, pengeloaan dan pemanfaatan Tl.

3. Setiap ada raport SIPP mingguan dari Badilag, maka kita buat screenshot raport SIPP satker kita, dan dikirim ke PTA Makassar sebagai data pembanding raport SIPP Badilag.

4. Pelaksanaan penilaian ulang APM akan dilaksanakan bulan Juni 2019, sehingga dokumen yang perlu direvisi adalah pertanggal awal bulan Februari 2019, dan perlu siapkan dokumen-dokumen lainnya.

Demikian laporan ini dibuat untuk dapat ditindaklanjuti, atas segala kekurangan mohon dimaafkan dan semoga laporan ini bermanfaat untuk kemajuan

Masamba

Dilaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Masamba pada hari rabu tanggal 20 Februari 2019 dan disampaikan dalam rapat pembinaan bulanan untuk seiuruh hakim dan pegawai Pengadilan Agama Masamba pada hari Senin tanggal 25 Februari 2019.

Pengadilan Agama Masamba. Masamba, 20 Februari 2019

Ketua Pengadilan Agama

I

Referensi

Dokumen terkait

Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.4..

Indeks pasien merupakan satu cara pengolahan data pasien. Indeks utama pasien adalah daftar permanen yang memuat seluruh pasien yang pernah berobat atau

Meskipun dalam survei kali ini hak untuk terlibat dalam penyusunan standar pelayanan menjadi yang paling sedikit diketahui oleh responden, namun jika dibandingkan dengan survei di

Konektor ini mendukung S/PDIF keluar dan menyambungkan sebuah kabel audio digital S/PDIF (disedi- akan oleh kartu ekspansi) untuk keluaran audio digital dari motherboard untuk

Jika dilihat dari buka stomata, pada sawi hijau yang di diberi perlakuan mengalami pembukaan yang lebih lebar di banding dengan sawi hijau tanpa perlakuan.. Kata

Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi guru menyampaikan materi bilangan bulat dan terjadi aktivitas tanya jawab, selanjutnya guru melaksanakan

Produk sarden kalengyang tidak memenuhi standar meliputi kaleng penyok, bocor, drop (lipatan tutup kaleng kurang sempurna), dan lecet.Permasalahan tersebut

Serta yang menjadi syarat-syarat agar tertanggung dapat memperoleh ganti rugi terhadap kendaran bermotor yang diasuransikan yaitu sesuai dengan isi perjanjian,