• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.96, 2015 KEMENHUB. Peta Jabatan. Uraian Jenis Kegiatan Jabatan. Direktorat Jenderal Perhubunga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.96, 2015 KEMENHUB. Peta Jabatan. Uraian Jenis Kegiatan Jabatan. Direktorat Jenderal Perhubunga"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.96, 2015 KEMENHUB. Peta Jabatan. Uraian Jenis Kegiatan Jabatan. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 98 TAHUN 2014

TENTANG

PETA JABATAN DAN URAIAN JENIS KEGIATAN JABATAN

DI LINGKUNGAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan penataan sistem manajemen kepegawaian, dan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi serta kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan struktural dalam setiap satuan organisasi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan Di Lingkungan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5944);

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13

(2)

2015, No.96 2

Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 24);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 273);

4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 59 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor;

5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Penyeberangan;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 85 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 658);

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Lalu Lintas Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 659);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PETA JABATAN DAN URAIAN JENIS KEGIATAN JABATAN DI LINGKUNGAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.

Pasal 1

(1) Peta Jabatan merupakan susunan jabatan yang menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam unit kerja, baik secara vertikal maupun horizontal menurut struktur kewenangan, tugas, dan tanggung jawab, serta kompetensi jabatan.

(2) Uraian jenis kegiatan jabatan merupakan bentuk proses kegiatan yang dilaksanakan untuk mengolah bahan-bahan kerja menjadi hasil kerja sesuai dengan tanggung jawab, kewenangan, serta tugas dan fungsi.

(3)

2015, No.96 3

Pasal 2

Peta jabatan dan uraian jenis kegiatan jabatan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 3

Peta jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wajib digunakan sebagai bahan dalam melaksanakan penyusunan formasi, analisis beban kerja, dan pengangkatan dan penetapan pegawai Aparatur Sipil Negara ke dalam jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional umum di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Pasal 4

Uraian jenis kegiatan organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wajib digunakan sebagai bahan dalam penyusunan rencana kerja pegawai Aparatur Sipil Negara, sasaran kerja pegawai Aparatur Sipil Negara, dan penilaian prestasi kerja pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Pasal 5

(1) Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi bertanggung jawab terhadap koordinasi pembinaan peta jabatan dan uraian jenis kegiatan jabatan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

(2) Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bertanggung jawab terhadap penerapan peta jabatan dan uraian jenis kegiatan jabatan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Pasal 6

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2013 tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 7

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yang mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2015.

(4)

2015, No.96 4

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di JAKARTA

pada tanggal 31 Desember 2014 MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA, IGNASIUS JONAN

Diundangkan di JAKARTA pada tanggal 23 Januari 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

(5)

2015, No.96 5

(6)

2015, No.96 6

(7)

2015, No.96 7

(8)

2015, No.96 8

(9)

2015, No.96 9

(10)

2015, No.96 10

(11)

2015, No.96 11

(12)

2015, No.96 12

(13)

2015, No.96 13

(14)

2015, No.96 14

(15)

2015, No.96 15

(16)

2015, No.96 16

(17)

2015, No.96 17

(18)

2015, No.96 18

(19)

2015, No.96 19

(20)

2015, No.96 20

(21)

2015, No.96 21

(22)

2015, No.96 22

(23)

2015, No.96 23

(24)

2015, No.96 24

(25)

2015, No.96 25

(26)

2015, No.96 26

(27)

2015, No.96 27

(28)

2015, No.96 28

(29)

2015, No.96 29

(30)

2015, No.96 30

(31)

2015, No.96 31

(32)

2015, No.96 32

(33)

2015, No.96 33

(34)

2015, No.96 34

(35)

2015, No.96 35

(36)

2015, No.96 36

(37)

2015, No.96 37

(38)

2015, No.96 38

(39)

2015, No.96 39

(40)

2015, No.96 40

(41)

2015, No.96 41

(42)

2015, No.96 42

(43)

2015, No.96 43

(44)

2015, No.96 44

(45)

2015, No.96 45

(46)

2015, No.96 46

(47)

2015, No.96 47

(48)

2015, No.96 48

(49)

2015, No.96 49

(50)

2015, No.96 50

(51)

2015, No.96 51

(52)

2015, No.96 52

(53)

2015, No.96 53

(54)

2015, No.96 54

(55)

2015, No.96 55

(56)

2015, No.96 56

(57)

2015, No.96 57

(58)

2015, No.96 58

(59)

2015, No.96 59

(60)

2015, No.96 60

(61)

2015, No.96 61

(62)

2015, No.96 62

(63)

2015, No.96 63

(64)

2015, No.96 64

(65)

2015, No.96 65

(66)

2015, No.96 66

(67)

2015, No.96 67

(68)

2015, No.96 68

(69)

2015, No.96 69

(70)

2015, No.96 70

(71)

2015, No.96 71

(72)

2015, No.96 72

(73)

2015, No.96 73

(74)

2015, No.96 74

(75)

2015, No.96 75

(76)

2015, No.96 76

(77)

2015, No.96 77

(78)

2015, No.96 78

(79)

2015, No.96 79

(80)

2015, No.96 80

(81)

2015, No.96 81

(82)

2015, No.96 82

(83)

2015, No.96 83

(84)

2015, No.96 84

(85)

2015, No.96 85

(86)

2015, No.96 86

(87)

2015, No.96 87

(88)

2015, No.96 88

(89)

2015, No.96 89

(90)

2015, No.96 90

(91)

2015, No.96 91

(92)

2015, No.96 92

(93)

2015, No.96 93

(94)

2015, No.96 94

(95)

2015, No.96 95

(96)

2015, No.96 96

(97)

2015, No.96 97

(98)

2015, No.96 98

(99)

2015, No.96 99

(100)

2015, No.96 100

(101)

2015, No.96 101

(102)

2015, No.96 102

(103)

2015, No.96 103

(104)

2015, No.96 104

(105)

2015, No.96 105

(106)

2015, No.96 106

(107)

2015, No.96 107

(108)

2015, No.96 108

(109)

2015, No.96 109

(110)

2015, No.96 110

(111)

2015, No.96 111

(112)

2015, No.96 112

(113)

2015, No.96 113

(114)

2015, No.96 114

(115)

2015, No.96 115

(116)

2015, No.96 116

(117)

2015, No.96 117

(118)

2015, No.96 118

(119)

2015, No.96 119

(120)

2015, No.96 120

(121)

2015, No.96 121

(122)

2015, No.96 122

(123)

2015, No.96 123

(124)

2015, No.96 124

(125)

2015, No.96 125

(126)

2015, No.96 126

(127)

2015, No.96 127

(128)

2015, No.96 128

(129)

2015, No.96 129

(130)

2015, No.96 130

(131)

2015, No.96 131

(132)

2015, No.96 132

(133)

2015, No.96 133

(134)

2015, No.96 134

(135)

2015, No.96 135

(136)

2015, No.96 136

(137)

2015, No.96 137

(138)

2015, No.96 138

(139)

2015, No.96 139

(140)

2015, No.96 140

(141)

2015, No.96 141

(142)

2015, No.96 142

(143)

2015, No.96 143

(144)

2015, No.96 144

(145)

2015, No.96 145

(146)

2015, No.96 146

(147)

2015, No.96 147

(148)

2015, No.96 148

(149)

2015, No.96 149

(150)

2015, No.96 150

(151)

2015, No.96 151

(152)

2015, No.96 152

(153)

2015, No.96 153

(154)

2015, No.96 154

(155)

2015, No.96 155

(156)

2015, No.96 156

(157)

2015, No.96 157

(158)

2015, No.96 158

(159)

2015, No.96 159

(160)

2015, No.96 160

(161)

2015, No.96 161

(162)

2015, No.96 162

(163)

2015, No.96 163

(164)

2015, No.96 164

(165)

2015, No.96 165

(166)

2015, No.96 166

(167)

2015, No.96 167

(168)

2015, No.96 168

(169)

2015, No.96 169

Referensi

Dokumen terkait

Dinamik merupakan sebuah arsitektur yang terkesan bergerak dinamis identik dengan gerak yang diinginkan untuk menjadi aktivitas bangunan yaitu gerak dan kedinamikan positif

Kondisi ini dapat pula menjadi salah satu faktor didirikannya sebuah Sekolah Islam Tingkat Ibtidaiyah Swasta yang membawa misi khusus dengan turut berpartisipasi

1) Melanjutkan program yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya.. a) Melaksanakan kegiatan latihan gabungan yang dilaksanakan per tiga bulan (triwulan) atau per 6

Pelaporan status lingkungan hidup sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan hidup dapat menjadi alat yang berguna dalam menilai, menentukan prioritas

Sedangkan kelemahan menggunakan mekanisme penyaluran lama ini adalah mekanisme ini belum memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 (PP No. 38 Tahun 2007)

Dari hasil penelitian pendahuluan didapatkan data bahwa variasi substitusi tepung ampas tahu 40% dan 50% menghasilkan sugar pastry dengan tekstur yang keras dan

Inti dari bentuk pelayanan yang meyakinkan pada dasarnya bertumpu kepada kepuasan pelayanan yang ditunjukkan oleh setiap pegawai, komitmen organisasi yang menunjukkan

Berdasarkan hasil wawancara, paritas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seorang ibu bersalin mengalami postpartum blues , selain itu ibu yang mengalami