• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Penduduk terhadap Jumlah Penghimpunan Dana Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Indonesia Tahun 2013-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Penduduk terhadap Jumlah Penghimpunan Dana Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Indonesia Tahun 2013-2017"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH

DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP JUMLAH

PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

(ZIS) DI INDONESIA TAHUN 2013-2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dan Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Oleh : INTAN PRATIWI B300152039 / I000152039

PROGRAM STUDI TWINNING

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP JUMLAH PENGHIMPUNAN

DANA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) DI INDONESIA TAHUN 2013-2017

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk terhadap jumlah penghimpunan dana zakat infaq dan shadaqah (ZIS) di Indonesia pada tahun 2013-2017 serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk terhadap jumlah penghimpunan dana zakat infaq dan shadaqah (ZIS) di Indonesia pada tahun 2013-2017.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel dependen yang digunakan adalah jumlah penhimpunan zakat infaq dan shadaqah (ZIS). Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Outlook Zakat Indonesia 2018 Badan Amil Zakat Nasional. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia Tahun 2013-2017. Sedangkan variabel nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk berpengaruh posistif signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia Tahun 2013-2017.

Kata Kunci: Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Jumlah penduduk, Jumlah Penghimpunan Dana Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS).

Abstract

The purpose of this study is to examine whether there is an influence of inflation, the exchange rate of rupiah and population on the amount of infaq and shadaqah (ZIS) zakat collection in Indonesia in 2013-2017 and to find out how much influence inflation, rupiah exchange rate and population the number of infaq and shadaqah (ZIS) zakat funds raised in Indonesia in 2013-2017.This study uses a quantitative approach. The dependent variable used is the number of zakat collections infaq and shadaqah (ZIS). While the independent variable used is inflation, the rupiah exchange rate and the population. The data used are secondary data obtained from the 2018 Indonesian Zakat Outlook National Amil Zakat Agency. In this study using a panel data regression analysis method. Based on the results of the study it can be concluded that the inflation variable does not have a significant effect on the amount of zakat, infaq and shadaqah funds raised in Indonesia in 2013-2017. While the variables of the rupiah exchange rate and the number of residents have a significant

(6)

2

positive effect on the amount of zakat, infaq and shadaqah funds raised in Indonesia in 2013-2017.

Keywords:Inflation, Rupiah Exchange Rate, Population Amount, Amount of Alms and Sadaqah Alms Collection Funds (ZIS)

1. PENDAHULUAN

Inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang-barang secara terus-menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus-menerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan presentasi yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi(Nopirin,2014).

Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain.Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi portofolio. Dalam pasar pertukaran mata uang asing yang menyediakan secara fisik dan struktur institusi dimana mata uang suatu negara dipertukarkan dengan mata uang asing, nilai tukar ditentukan, dan transaksi pertukaran mata uang asing dilakukan dengan sempurna. Ada beberapa macam teknik penetapan nilai tukar mata uang berdasarkan sistem moneter internasional, seperti yang dijelaskan oleh Prakoso (2007) :Fixed exchange rate system atau nilai tukar stabil.Floating exchange rate system atau sistem nilai tukar mengambang, sesuai dengan permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut.Pegged exchange rate system atau sistem nilai tukar mata uang dilakukan dengan mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan nilai mata uang negara lain atas sejumlah mata uang tertentu.

Jumlah Penduduk adalah satu indikator penting dalam suatu Negara. Para ahli ekonomi klasik yang di pelopori Adam smith bahkan menganggap bahwa jumlah penduduk merupakan input yang potensial yang dapat digunakan sebagai

(7)

3

faktor produksi untuk meningkatkan produksi suatu rumah tangga perusahaan. Semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat digunakan. Oleh karena itu jumlah penduduk terus bertambah, maka banyak yang harus direncanakankan untuk mengatasi keadaan jumlah penduduk yang semakin bertambah.

Zakat merupakan salah satu kewajiban seorang Muslim yang telah memenuhi syarat untuk menyucikan hartanya. Dimana zakat ini merupakan bentuk ibadah yang juga termasuk dalam rukun Islam yang ketiga. Adapun tujuan dari zakat yaitu membantu memenuhi kebutuhan para mustahik, sehingga terjadi pemerataan harta agar tidak terjadi kesenjangan di dalam masyarakat. Dalam jangka panjang, tujuan zakat dapat merubah mustahik menjadi muzakki. Dengan demikian zakat akan dapat mengatasi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan di suatu negara.

Selain itu, Islam juga mengajarkan kepada kita untuk bersikap menambah kebaikan yang kita lakukan sebagai bentuk bakti kita kepada Allah sang pencipta alam. Ini berlaku untuk semua jenis ibadah seperti misalnya dalam konteks harta, yaitu infaq dan shadaqah. Setelah seorang Muslim menunaikan kewajiban fardhunya yakni mengeluarkan zakat kepada baitulmaal atau lembaga zakat yang ada. Melakukan tambahan kebaikan sesungguhnya juga dapat menjadi barometer bagi kualitas keimanan seorang Muslim itu sendiri di hadapan Allah dan manusia. (Syaifuddin, 2012)

Membahas mengenai harta tentunya akan menyinggung mengenai pendapatan yang diperoleh. Dengan begitu masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dan kewajibannya sebagai khalifah dimuka bumi ini. Jumlah pendapatan yang diperoleh tentunya akan mempengaruhi tingkat kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan kewjiban tersebut. Kita sebagai seorang muslim wajib membayar zakat ketika kita telah mampu untuk mengeluarkannya. Dengan upaya pembangunan yang dilakukan oleh negara untuk menuju masyarakat yang lebih sejahtera. Tentunya akan mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam beribadah untuk menambah kualitas keimanannya, diantaranya yaitu ibadah zakat, infaq dan shadaqah. Jika pembangunan itu

(8)

4

berhasil, pasti akan meningkatkan jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di suatu negara.

Grafik 1.1 Total Penghimpunan ZIS di Indonesia Sumber : BAZNAS

Sejak diluncurkannya SIMBA pada tahun 2012, penghimpunan ZIS baik secara perorangan ataupun lembaga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Dilihat dari gambar 1.1 diatas, total dana ZIS yang dikumpulkan pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 6.06 trilyun, meningkat 21 persen dari tahun 2016. Peningkatan signifikan juga ditunjukkan pada tahun 2015 yaitu naik sebesar Rp. 3.3 trilyun atau 1.790 persen dari tahun 2014. Jika dilihat dari Gambar 1.1, penghimpunan ZIS perorangan menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan ZIS lembaga. Data ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya, pembayaran zakat secara individu/perorangan masih mendominasi dibandingkan pembayaran zakat secara lembaga/institusi. Padahal dari studi yang pernah dilakukan Firdaus, dkk (2012) diketahui bahwa potensi zakat yang berasal dari perusahaan dan lembaga jauh melebihi potensi zakat individu/rumah tangga. Data

(9)

5

ini mengindikasikan perlu adanya sosialisasi dan peningkatan kesadaran dari lembaga/institusi untuk membayar zakatnya melalui BAZNAS atau LAZ resmi.

Berdasarkan uraian serta pemikiran diatas, maka penulis merasa terdorong untuk meneliti dan mendalami tentang, “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Penghimpunan Dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) BAZNAS Di Indonesia Tahun 2013-2017”.

2. METODE

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data panel. Data panel adalah gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu

(time series). Untuk data nilai tukar rupiah diperoleh dari website resmi Bank Indonesia yang dapat diakses melalui situs www.bi.go.id. Data inflasi dan data jumlah penduduk diperoleh dari BPS yang dapat diakses melalui situs www.bps.go.id. Sedangkan data mengenai jumlah penghimpunan zakat, infaq dan shadaqah diperoleh dari Outlook Zakat Indonesia 2018 Badan Amil Zakat Nasional yang dapat diakses melalui situs www.puskasbasnaz.com.

Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan regresi data panel. Data panel adalah gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu

(time series). Model dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : ZISit = β0 + β1INFit + β2NTRit + β3JPit + εit

Dimana :

ZIS = Zakat, Infaq, Shadaqah β0 = Intersep

INF = Inflasi

NTR = Nilai tukar rupiah JP = Jumlah penduduk

β1 β2 β3 = Koefisien regresi variabel bebas

i = Data cross section Provinsi di Indonesia t = Data time series tahun 2013-2017

(10)

6 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian untuk mengamati pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk terhadap jumlah penghimpunan zakat infaq dan shadaqah (ZIS) di Indonesia tahun 2013-2017 menggunakan alat analisis regresi data panel, dengan model ekonometrika sebagai berikut :

ZISit = β0 + β1INFit + β2NTRit + β3JPit + εit Dimana :

ZIS = Zakat, Infaq, Shadaqah β0 = Intersep

INF = Inflasi

NTR = Nilai tukar rupiah JP = Jumlah penduduk

β1 β2 β3 = Koefisien regresi variabel bebas

i = Data cross section Provinsi di Indonesia t = Data time series tahun 2013-2017

ε = Error term

Hasil estimasi Regrei Data Panel dengan pendekatan Pooled Ordinary Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), Random Effect Model (REM)

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.Hasil Regresi Data Panel Cross Section

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM

C - 4.17E+10 -1.84E+11 -3.91E+10 INF -1.08E+08 -66768307 -2.08E+08 NTR 3733154. 1462689. 3546578. JP 617022.3 23362592 650627.9 𝑅2 0.129345 0.664827 0.115732 Adj. 𝑅2 0.113610 0.574104 0.099751 F-statistik 8.220340 7.328062 7.241942 Prob F-Statistik 0.000039 0.000000 0.000135 Sumber: Lampiran 4 dan 6.

(11)

7 3.1Uji Pemilihan Model Data Panel

Berdasarkan hasil pengujian melalui uji chow dan uji hausman, maka terpilih model yang terbaik adalah Random Effect Model (REM).

Dilakukan uji chow dengan p-value atau probabilitas F test sebesar 0.0000 < 0,01 dan Chi-Square sebesar 0.0000 < 0,01, maka H0 ditolak, kesimpulan model yang digunakan Fixed Effect Model (FEM). Kemudian dilakukan uji hausman dengan p-value atau probabilitas dari Chi-Square statistic sebesar 1.0000 > 0,10, maka H0 diterima, maka model yang terbaik adalah Random Effect Model (REM).

3.2 Uji Kebaikan Model Terpilih

Uji kebaikan model terdiri dari uji eksistensi model (uji F) dan uji koefisien determinasi (R2). Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa model yang dipakai dalam penelitian eksis, karena nilai signifikansi statistik F pada estimasi model memiliki nilai 0.000135 < 0,05. Nilai R2 sebesar 0.115732 atau 11,57% artinya adalah 11,57% variasi variabel penghimpunan zakat, infaq dan shadaqah dapat dijelaskan oleh variabel independen, dan sisanya sebesar 88,43% variabel jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 3.3 Uji Validitas Pengaruh Model Terpilih

Dari hasil uji validitas pengaruh disimpulkan variabel inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat infaq shadaqah (ZIS). Sedangkan variabel nilai tukar rupiah dan jumlah

(12)

8

penduduk memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat infaq shadaqah (ZIS).

3.4 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen Model Terpilih 3.4.1 Nilai Tukar Rupiah

Variabel Nilai Tukar Rupiah (NTR) memiliki koefisien regresi sebesar 3546578 dan pola hubungan antara Jumlah Penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah dengan Nilai Tukar Rupiah adalah linear-linear, artinya apabila variabel Nilai Tukar Rupiah naik 1 rupiah maka Jumlah Penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah akan naik sebesar 3.546.578 rupiah. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwitama (2016) yang menyatakan bahwa variabel kurs mempunyai koefisien sebesar 8609576,358 dimana ketika semua variabel bernilai tetap maka jumlah zakat akan naik satu satuan sebesar 8609576,358 rupiah.

3.4.2 Jumlah Penduduk

Variabel Jumlah Penduduk (JP) menggunakan data Jumlah Penduduk di 34 Provinsi Indonesia tahun 2013-2017. Koefisien regrei variabel Jumlah Penduduk 650627.9 dan pola hubungan antara Jumlah Penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah dengan Jumlah Penduduk adalah linear-linear, artinya apabila variabel Jumlah Penduduk naik 1 ribu jiwa maka Penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah akan naik sebesar 650627.9 miliyar rupiah.

(13)

9 4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil estimasi regresi data panel mengenai pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia Tahun 2013-2017, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:Berdasarkan uji Uji Chow dan Uji Hausman, hasil estimasi data panel (cross section) maka terpilih model yang terbaik yaitu Random Effect Model (REM).

Berdasarkan uji kebaikan model, variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah. Sedangkan variabel nilai tukar rupiah berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah dan jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah.

Nilai koefisiensi determinasi R2 sebesar 0.115732, artinya 11,57%

variasi variabel jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah dapat dijelaskan oleh variabel independen, dan sisanya sebesar 88,43% variabel penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t), berdasarkan tingkat signifikansi α menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia Tahun 2013-2017. Sedangkan variabel nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia Tahun 2013-2017.

Berdasarkan pengaruh variabel independen inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah diketahui besarnya nilai konstanta tertinggi di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 3.27E+10 dan nilai konstanta terendah di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar -5.23E+10.

(14)

10

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia Tahun 2013-2017. Sedangkan variabel nilai tukar rupiah dan jumlah penduduk berpengaruh posistif signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia Tahun 2013-2017. 4.2 Saran

Saran yang dapat disimpulakan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.2.1 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar menambah jumlah variabel maupun tahun observasi terbaru agar memperoleh hasil yang baik dan akurat.

4.2.2 Bagi pemerintah diharapkan terus melakukan penyempurnaan terhadap Undang-Undang Pengelolaan Zakat (UUPZ) diantaranya tentang kewajiban muslim yang mampu untuk membayar zakat kepada lembaga pengelola zakat yang dibentuk oleh Pemerintah. 4.2.3 Bagi Badan Amil Zakat Nasional diharapkan terus melakukan

peningkatan dalam pengelolaan zakat baik penyaluran zakat maupun penghimpunan zakat.

4.2.4 Diharapkan kedepannya nilai tukar rupiah dapat stabil dan berpengaruh lebih besar lagi untuk menambah jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia.

4.2.5 Diharapkan dengan bertambahnya jumlah penduduk dapat menambah jumlah penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia.

(15)

11 DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Thamrin, Francis Tantri. 2012. BANK dan LEMBAGA KEUANGAN. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Abimanyu, Yoopi. 2004. Memahami Kurs Valuta Asing. Jakarta : LPFE UI. Adiningsih, Sri dkk. 1998. Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia. Jakarta: P.T. Bursa Efek. Jakarta.

Afendi, Arif. 2018. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Jumlah Penerimaan Zakat di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat

Tahun 2012 – 2016. Jurnal Muqtasid. Vol.9, No. 1

Ahmad, Z. M. 2011. Pengaruh Indikator Makroekonomi Terhadap Besarnya Jumlah Zakat yang Terkumpul di Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa

Republika Tahun 1993-2009. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Ali, Ahmad Fahme Mohd dkk. 2015. The Effectiveness of Zakat in Reducing Poverty Incident: An Analysis in Kelantan, Malaysia. Asian Social Science Vol. 11, No. 21

Ali, Nuruddin, 2006.Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta,. RajaGrafindo Persada.

Ali, Nuruddin. 2006. Zakat Sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Anggraini, Rachmasari. 2016. “Analisis Pengaruh Dana Zakat, Infaq, Shadaqah

(ZIS) dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Pada

Periode 2011-2015”. Surabaya: Universitas Airlangga.

Arsyad, Lincolin. 1997. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN

Aslam, Mohamed dkk. 2017. Zakat and SDGs: Impact Zakat on Human Development in the Five States of Malaysia. International Journal of Zakat Vol. 2, No. 1

B. Yusoff, Mohammed dan Sorfina Densumite. 2012. Zakat Distribution and

Growth in the Federal Territory of Malaysia.Journal of Economics and

Behavioral Studies Vol. 4, No. 8

Bakar, Nur Barizah Abu dan Hafiz Majdi. A. R. 2010. Motivations of Paying Zakat on Income: Evidence from Malaysia.International Journal of Economics and Finance Vol. 2, No. 3

Bariadi, L., Zen, M., dan Hudri. 2005. Zakat dan Wirausaha. Jakarta: Centre for EntrepreneurshipDevelopment.

(16)

12

Beik, I. S., dan Noviyanti. 2016. Pengaruh Variabel Makro Terhadap

Penerimaan ZIS Dompet Dhuafa. Republika.

Boediono, 1982. Ekonomi Makro Edisi 4. Yogyakarta: BPFE-UGM

Canggih. C., Fikriyah. K., Yasin. A. 2017. Inklusi Pembayaran Zakat di

Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1

Chairany, Mirna. 2010. “Analisis Jumlah Penduduk Kecamatan Padang Bolak

pada Tahun 2012” (Tugas Akhir). Medan: Universitas Sumatra Utara

Djuanda, Gustian. 2006. Pelaporan Zakat Pengurangan Pajak Penghasilan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Dwitama, Rio Budi. 2015. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Inflasi Terhadap Jumlah Dana Zakat Di Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Periode

1997-2003. Surabaya: Universitas Airlangga

El-Firdausy, M. Irfan. 2009. Dahsyatnya Sedekah; Meraih Berkah dari Sedekah.

Yogyakarta: Cemerlang Publising

Fatma, Fahma Sari. 2005. Pengaruh Inflasi dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Firdaus, Muhammad, Beik, Irfan Syauqi, Irawan, Toni, Juanda, Bambang . 2012.

Economic Estimation and Determinations of Zakat Potential in

Indonesia. IRTI Working Paper Series No. 1433-07. Jeddah: IRTI

Fitriah, S. N., Asmara, A., dan Lubis, D. 2015. Dampak Makroekonomi Pada

Penghimpunan ZIS Badan Amil Zakat Nasional Pusat. Republika.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS

19 (edisi kelima.) Semarang: Universitas Diponegoro.

Goldia, Tengku Savina. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Menggunkan Jasa Basnaz dalam Penyaluran Zakat (Studi

Muzakki Tanjung Morawa Deli Serdang). Medan: Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara

Gujarati, Damodar N. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat Gujarati, Damodar. (2016). Dasar – Dasar Ekonometrika terjemahan. Jakarta. Hafidhuddin, Didin. 2002. Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta : GEMA

INSANI.

Haryo, Seto. 2016. Pengaruh Distribusi Dana ZIS di BASNAZ Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi, Belanja Pendidikan, dan

(17)

13

Belanja Kesehatan Terhadap Kemiskinan di Indonesia pada Periode

2011-2014. Surabaya: Universitas Airlangga

Huda, Nurul dkk. 2008. Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta: Prenada Media Grup.

Juanda, B dan Junaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu Teori dan Aplikasi. Bogor: PT Penerbit IPB Press

Kemenag. 2013. Kementerian Agama dalam Angka Tahun 2013. Kementerian Agama

Khalwaty, Tajul. 2000. Inflasi dan Solusinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Khasandy, Elleriz Aisha dan Rudy Badrudin. 2019. The Influence of Zakat on

Economic Growth and Welfare Society in Indonesia. Indonesia:

Financial Services Authority

Kuncoro, Mudrajad. 2008. “Dinamika Inflasi dan Kebijakan Energi Nasional”, artikel diakses tanggal 01 Maret 2019 dari http://www.anggaran.depkeu.go.id

Kuncoro, Mudrajat. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta : BPFE

Latumaerissa, Julius R. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makro Ekonomi Edisi ke-6. Jakarta : Erlangga.

Mishkin, F.S. 2004. The Economics of Money, Banking and Financial Markets.

Seventh Edition. New York : Pearson Addison Wesley Longman

Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan.

Jakarta: Rajawali Pers.

Natsir, M. 2008. Peranan Jalur Suku Bunga dalam Mekanisme Transmisi

Kebijakan Moneter Di Indonesia. Jurnal Ekonomi FE Unhalu

Nopirin, Ph.D. 2014. Ekonomi Moneter Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE

Novitasari, Kiki. 2018. Jumlah Dana Zakat dan Faktor-Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhinya. Jurnal Ekonomi Syariah dan Terapan. Vol.5, No.9

(18)

14

Noviyati. 2016. Analisis Pengaruh Variabel Makro Terhadap Penerimaan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) Dompet Dhuafa Periode 2005-2015. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Perbawa, Arip dan Dr. Hjh Rose Abdullah. 2016. Determinant Factors Of

Awareness For Paying Zakat On Baznas, Indonesia. Brunei

Darussalam: Universiti Islam Sharif Ali

Prakoso, Bayu. 2007. Korelasi Antara Variabel Ekonomi Makro dengan Jakarta Islamic Index dan Indeks Harga Saham gabungan di Bursa Efek

Jakarta (periode 2001-2005). Tesis tidak diterbitkan. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Purnomo, Agus. 2017. The Effect of Inflation on The Currency Exchange Rate Seen in The Islamic Finance. Jurnal Muqtasid Vol. 8, No. 1

Purwanto, April. 2009. Manajemen Fundraising bagi Organisasi Pengelola

Zakat. Yogyakarta: Sukses

Said, Rusli. 2001. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial

Salahunddin El Ayubbi, dan Heni Eka. S. 2018. Analysis of the Impact of Zakat, Infak, and Sadaqah Distribution on Poverty Alleviation Based on the CIBEST Model (Case Study: Jogokariyan Baitul Maal Mosque, Yogyakarta).International Journal of Zakat Vol. 3, No. 2

Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus. 2004. Ilmu Makroekonomi. Edisi Tujuh Belas. Jakarta: Media Global Edukasi.

Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. 2003. Indikator-indikator Pasar Saham dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau dari Pasar Saham sedang Bullish dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 3 No. 3.

Sriyana, Jaka. 2014. Metode Regresi Data Panel. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Ekonisia

Suci, Lailatuniyar. 2017. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan BI Rate Terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah di Indonesia pada Periode 2011-2015. Jakarta:

Universita Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Sukirno, Sadono. 2012. Makroekonomi : Teori Pengantar Edisi Tiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(19)

15

Syaifuddin, Muhammad. 2012. Efektifitas Infaq 25 Sebagai Upaya Pengentasan

Kemiskinan Di Desa Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang.

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia FE UII

Winarno, Wing Wahyu. 2017. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

www.baznas.go.id, diakses pada 27 Oktober 2018 www.bi.go.id, diakses pada tanggal 26 Januari 2019 www.bps.go.id, diakses pada tanggal 26 Januari 2019

Gambar

Grafik 1.1 Total Penghimpunan ZIS di Indonesia  Sumber : BAZNAS
Tabel 1.Hasil Regresi Data Panel Cross Section  Variabel  Koefisien Regresi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini penulis juga menyantumkan subyek dan obyek penelitian, adapun subyeknya adalah tentang strategi penghimpunan dan penyaluran dana zakat, infaq, dan shadaqah

Dilihat dari sisi yang berhak mengikuti pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, sebagaimana diatur dalam Pasal 68 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Pada waktu pendaftaran ulang, peserta wajib hadir in persona (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa dan menunjukkan identitas diri ASLI (Akte Kelahiran / KK / KIMS /

Cara Karnoto dan Farida dalam mengimprovisasi gerak yaitu dengan cara memperagakan ragam gerak yang ada pada tari Gambyong, pada setiap ragam geraknya kemudian

1. Potensi dana yang bersumber dari zakat, infaq dan shadaqah sangat besar. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan sebagian besar diantaranya adalah orang Islam,

penyiapkan iklim sekolah inklusif, penyamaan persepsi terhadap wargasekolah, b penyiapan program layanan baik untuk mapel dan program khusus untukABK, penyiapan tenaga guru, dan

Bagan alir sistem adalah suatu bagan simbolik yang menunjukan suatu proses bisnis yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten. Evaluasi terhadap bagan alir sistem ini digunakan