• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIM EJOURNAL. Ketua Penyunting: Dr. Suparji, M.Pd. Penyunting:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TIM EJOURNAL. Ketua Penyunting: Dr. Suparji, M.Pd. Penyunting:"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TIM EJOURNAL

Ketua Penyunting:

Dr. Suparji, M.Pd

Penyunting:

1. Prof. Dr. E. Titiek Winanti, M.S.

2. Prof. Dr. Ir. Kusnan, S.E, M.M, M.T

3. Dr. Nurmi Frida DBP, MPd

4. Dr. Suparji, M.Pd

5. Dr. Naniek Esti Darsani, M.Pd

6. Dr. Dadang Supryatno, MT

Mitra bestari:

1. Prof. Dr. Husaini Usman, M.T (UNJ)

2. Dr. Achmad Dardiri (UM)

3. Prof. Dr. Mulyadi(UNM)

4. Dr. Abdul Muis Mapalotteng (UNM)

5. Dr. Akmad Jaedun (UNY)

6. Prof. Dr. Bambang Budi (UM)

7. Dr. Nurhasanyah (UP Padang)

Penyunting Pelaksana:

1. Drs. Ir. H. Karyoto, M.S

2. Ari Widayanti, S.T,M.T

3. Agus Wiyono,S.Pd, M.T

4. Eko Heru Santoso, A.Md

Redaksi :

Jurusan Teknik Sipil (A4) FT UNESA Ketintang - Surabaya

Website: tekniksipilunesa.org

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

TIM EJOURNAL ... i

DAFTAR ISI ... ii

 Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016)

PERILAKU SISWA KELAS X TGB DALAM PEMBELAJARAN ILMU BANGUNAN DI

SMKN 3 SURABAYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DAN

STRATEGI PQ4R

Agus Fahmi, Suparji ... 1 - 7

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE BELAJAR AKTIF TIPE

GROUP-TO-GROUP EXCHANGE DAN METODE CERAMAH PADA MATA PELAJARAN

ILMU BANGUNAN GEDUNG KELAS X TKK SMK NEGERI 2 TRENGGALEK

Sylvia Dewani Hindratna, Djoni Irianto ... 8 - 15

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK

MENINGKATKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMKN 1 NGANJUK KELAS X PADA

MATA PELAJARAN SURVEY PEMETAAN

Usias Soleman Baitanu, Indiah Kustini ... 16 - 25

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS XI TGB PADA MATERI MENGGAMBAR PELAT LANTAI (STUDI DI SMK

NEGERI 1 BENDO MAGETAN)

Rudiansyah, Nanik Estidarsani ... 26 - 32

PENGEMBANGAN JOBSHEET BERBASIS PERFORMANCE ASSESSMENT PADA

KOMPETENSI KETERAMPILAN PENGUKURAN PENYIPAT DATAR MEMANJANG

KELILING DI SMK NEGERI 1 NGANJUK

Rachmat Hidayat, Indiah Kustini... 33 - 42

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MODUL PADA

PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN SOFTWARE KELAS XI GB DI SMK NEGERI 1

BENDO MAGETAN

Nanang Adi Apriyanto, Sudijono ... 43 - 51

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA KONSTUKSI BANGUNAN

RUMAH SEDERHANA BAGI SISWA TEKNIK BANGUNAN DI SMKN 1 SAMPANG

(4)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUILDING KNOWLEDGE ADVENTURE

GAME PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN UNTUK SISWA KELAS X TGB SMK

NEGERI 1 JENANGAN PONOROGO

Deddy Mahendra Wijaya, Nurmi Frida Dorintan Bertua Pakpahan ... 60 - 67

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMAMPUAN SPASIAL DASAR, DAN KEMAMPUAN

SPASIAL LANJUTAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR MENGGUNAKAN CAD

SISWA TGB SMKN 1

(5)

Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016) : 68 - 77

68

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMAMPUAN SPASIAL DASAR, DAN KEMAMPUAN

SPASIAL LANJUTAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR MENGGUNAKAN CAD

SISWA TGB SMKN 1

Mochammad Sunan Firdaus

Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail : [email protected]

Drs. Ir. H. Karyoto, M.S

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri secara akademik prestasi belajar dapat dikategorikan cukup baik yaitu nilai rata – rata sebesar 78. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dua faktor yang diprediksi memiliki pengaruh dalam peningkatan kemampuan menggambar siswa adalah bakat (kemampuan spasial) dan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ex post facto dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan di SMKN 1 Kediri. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII TGB 2 SMKN 1 Kediri yang berjumlah 26 responden. Penelitian ini menggunakan dua macam variabel yaitu: 1) variabel bebas: motivasi belajar (X1), kemampuan spasial dasar (X2), kemampuan spasial lanjutan (X3) , 2) variabel terikat: kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD siswa (Y). Pengumpulan data untuk variabel motivasi belajar menggunakan metode angket dengan skala Likert. Pengumpulan data untuk variabel kemampuan spasial dasar, kemampuan spasial lanjutan, dan kemampuan menggambar menggunakan metode tes. Analisis data untuk uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana dan untuk mengetahui besarnya persentase derajat pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara motivasi belajar dan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F

test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat tingkat signifikansi 0,21, dengan nilai statistik hitung >

statistik tabel (2,472 > 2,074). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kemampuan spasial dasar dan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat tingkat signifikansi 0,094, dengan nilai statistik hitung < statistik tabel (1,742 < 2,074). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kemampuan spasial lanjutan dan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat tingkat signifikansi 0,278, dengan nilai statistik hitung < statistik tabel (1,110 < 2,074)

Kata kunci: Motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, kemampuan spasial lanjutan, kemampuan menggambar siswa

menggunakan CAD.

Abstract

Based on the observations students of class XII SMK 1 Kediri TGB academically learning achievement can be categorized enough good that is value - average of 78. This is of course influenced by several factors. Two factors are predicted to have an effect in improving students' ability to draw is the talent (spatial ability) and motivation to learn. This research aim to find the effect of learning motivation, basic spatial relations, and advanced spatial relations of the student skills in drawing using CAD.

The method used in this research is ex post facto with an approach quantitative research. The research was done in SMK 1 Kediri. The subjects of this research were students of class XII SMK 1 TGB 2 Kediri, amounting to as many as 26 respondents. This research uses two kinds of variables: 1) independent variables: learning motivation (X1), the basic spatial relations (X2), advanced spatial relations (X3), 2) the dependent variable: student skills of drawing using CAD (Y). The collection of data for the variable learning motivation using a questionnaire with Likert scale. The collection of data for variable spatial relations, advanced spatial relations, and student skills of drawing using the test method. Analysis of the data to test the hypothesis using a simple linear regression analysis and to find out the percentage of the degree of influence of variable X to variable Y used the coefficient of determination.

The results showed that between learning motivation and the student skills of drawing using CAD there are a positive and significant influence. It can be seen by ANOVA or F test using IBM SPSS Statistics 18 program gained a significance level of 0,21, with a value of statistics count > statistics table (2,472> 2,074). The results showed that

(6)

Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016) : 68 - 77

69

between basic spatial reliations and student skills of drawing using CAD there are no a positive and significant influence. It can be seen by ANOVA or F test using IBM SPSS Statistics 18 program gained a significance level of 0,094, the statistics count < statistics table (1,742 < 2,074). The results showed that between the advanced spatial reliations and student skills of drawing using CAD are no a positive and significant influence. It can be seen by ANOVA or F test using IBM SPSS Statistics 18 program gained a significance level of 0,278, the statistics count < statistics table (1,110 < 2,074)

Keywords: Learning Motivation, Basic Spatial Relations, Advance Spatial Relations, student skills of drawing using

CAD.

PENDAHULUAN

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang direncanakan untuk menyiapkan siswa guna memasuki dunia kerja, serta mampu mengembangkan sikap-sikap professional di bidang-bidang profesi tertentu. Pendidikan kejuruan diprogramkan untuk membekali peserta didiknya dengan berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan kejuruan lebih menekankan pada kemampuan keterampilan (teori maupun praktik) siswa untuk memasuki lapangan kerja kelak. Lulusan pendidikan kejuruan diharapkan menjadi manusia produktif yang mampu menciptakan produk unggul yang dapat bersaing di pasar bebas (Handayani, 2011: 13).

Siswa dibekali dengan mata pelajaran Menggambar Teknik untuk menjawab tantangan tersebut di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya pada jurusan teknik gambar bangunan. SMK harus mampu memanfaatkan dan mengikuti kemajuan teknologi yang ada pada saat ini, salah satunya menerapkan penguasaan menggambar dengan perangkat lunak menggunakan bantuan program CAD (Computer Aided Design) sebagai salah satu kompetensi dasar yang mulai dari kelas XII.

Program CAD merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan mendasar yang harus dipahami siswa Teknik Gambar Bangunan (TGB), karena dapat dijadikan salah satu bekal keahlian dalam mencari pekerjaan setelah lulus. Siswa diharapkan menjadi drafter yang handal (Romadhuna, 2013:52).

Kemampuan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, begitupula kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD. Menurut Azwar (dalam Arini, 2008:2) secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental.

Menurut Mc. Donald (dalam Soemanto, 1987:191) motivasi adalah suatu perubahan tenaga dalam diri

seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran dengan baik, harus mempunyai motivasi yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, jadi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran teori maupun praktik bisa dikurangi, dengan demikian siswa tersebut mampu mengerjakan tugas dengan baik. Motivasi yang tinggi membuat hasil belajar teori maupun praktik dapat memuaskan, sebaliknya motivasi yang rendah hasil belajar teori maupun praktik tidak memuaskan.

Menurut Sukardi (1997:144) Kemampuan spasial dasar (Spatial Relation) adalah kemampuan membayangkan suatu objek yang dikonstruksi dari suatu gambar dalam suatu pola. Kemampuan spasial dapat mengungkapkan bagaimana seseorang dapat membayangkan, membentuk gambar dari objek-objek padat, dengan hanya melihat rencana di atas kertas yang rata, serta bagaimana sebaiknya seseorang dapat berpikir dalam tiga dimensi. Kemampuan spasial lanjutan adalah kemampuan spasial dasar yang diterapkan dalam bidang teknik menggambar bangunan.

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh kemampuan spasial terhadap kemampuan menggambar teknik siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Balongan didapat keterangan bahwa variabel kemampuan spasial memberikan pengaruh sebesar 0,39 atau sebesar 15,37 % sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain (Handayani, 2011:19). Menurut Hamdu (2011:85) motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Tarumanagara Tawang Tasikmalaya setelah dikorelasikan menunjukkan interprestasi tingkat reliabilitas tinggi yaitu sebesar 48,1%.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri secara akademik prestasi belajar dapat dikategorikan cukup baik yaitu nilai rata – rata sebesar 78. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dua faktor yang diprediksi memiliki pengaruh dalam peningkatan kemampuan menggambar siswa adalah bakat (kemampuan spasial) dan motivasi belajar.

(7)

70 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat guru memberikan latihan menggambar kepada siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri didapat beberapa siswa mempunyai kemampuan menggambar yang baik. Dilihat juga adanya motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan bertanya siswa kepada guru, keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat, mencatat penjelasan yang diberikan guru serta mengerjakan latihan – latihan sesuai dengan jobsheet.

Berdasarkan kajian di atas dapat dilakukan penelitian tentang pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan menggambar menggunakan CAD Siswa TGB SMKN 1 Kediri.

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD ?

2. Bagaimanakah pengaruh kemampuan spasial dasar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD ?

3. Bagaimanakah pengaruh kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD ?

Berdasarkan rumusan masalah penelitian didapat tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan

CAD.

2. Mengetahui pengaruh kemampuan spasial dasar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD.

3. Mengetahui pengaruh kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD.

Menurut Sardiman (2010:75) motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual dan berperan untuk menumbuhkan gairah serta semangat untuk belajar. Menurut Nashar (2004:42) motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang ada pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatanya.

Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah faktor psikis yang mendorong siswa untuk semangat dalam belajar dan mengadakan perubahan seluruh tingkah laku sehingga diharapkan tujuan belajar dapat tercapai.

Menurut Sukardi (1997:144) Kemampuan spasial dasar (Spatial Relation) adalah kemampuan membayangkan suatu objek yang dikonstruksi dari suatu

gambar dalam suatu pola. Kemampuan spasial dapat mengungkapkan bagaimana seseorang dapat membayangkan, membentuk gambar dari objek-objek padat, dengan hanya melihat rencana di atas kertas yang rata, serta bagaimana sebaiknya seseorang dapat berpikir dalam tiga dimensi. Kemampuan spasial lanjutan adalah kemampuan spasial dasar yang diterapkan dalam bidang teknik menggambar bangunan.

Menurut Prasetyono (2013:7) Tes kemampuan spasial adalah tes untuk menguji sejauh mana orang bisa memvisualisasikan suatu benda dan membuat pengertiannya serta berpikir secara asbtrak melalui benda atau simbol – simbol.

Kemampuan penalaran spasial memvisualisasikan dan memanipulasi dua dimensi atau tiga dimensi bentuk atau pola. Tingkat tinggi kemampuan penalaran spasial sangat penting dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan bangun ruang dan tiga dimensi.

Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan spasial dasar adalah kemampuan seseorang untuk memvisualisasi sebuah objek menjadi tiga dimensi. Sedangkan kemampuan spasial lanjutan adalah kemampuan spasial dasar yang diterapkan dalam semua bidang yang berhubungan dengan gambar bangun ruang dan tiga dimensi.

Menurut Semiawan (1987:1) kemampuan adalah suatu daya untuk mengerjakan sesuatu, terutama untuk mengerjakannya dalam waktu sekarang. Jadi, kemampuan menunjukkan suatu tindakan yang dapat dilaksanakan pada waktu itu.

Sementara itu Warren (1986:5) mengemukakan bahwa agar dapat berkomunikasi secara lengkap dengan orang lain, sarjana teknik harus cakap dalam tiga sarana komunikasi yang tersedia, yaitu: (1) bahasa (Inggris), baik tertulis maupun lisan; (2) simbol seperti yang dipakai dalam ilmu pengetahuan dasar; dan (3) gambar teknik. Kata teknik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1422) adalah suatu pengetahuan dan kepandaian dalam membuat sesuatu yang berkaitan dengan hasil industri (bangunan dan mesin).

Menurut Handayani (2011:17) Kemampuan menggambar teknik adalah daya adalah daya siswa untuk menghasilkan sebuah gambar yang bersifat tegas, terdiri dari garis-garis,simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyai standar tertentu

Hipotesis sementara pada penelitian ini adalah motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan mempengaruhi kemampuan menggambar menggunakan perangkat lunak CAD siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri

(8)

71

METODE

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ex

post facto dengan pendekatan penelitian kuantitatif.

Variabel bebas tidak dikendalikan secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi (Ary, Jacobs, & Razavieh, 2007:410).

Penelitian ini bersifat asosiatif dengan hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar beberapa variabel independent terhadap satu variabel dependent. Menurut Sugiyono (2011:36) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua/lebih variabel. Analisis statistik yang sesuai untuk melaksanakan penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana (Simple Linier

Regression Analysis). Rancangan penelitian ini

ditunjukkan pada gambar 3.1

Gambar. 3.1 Diagram Alur

Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Menggambar Menggunakan Perangkat Lunak semester gasal tahun ajaran 2015/2016 kelas XII kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Kediri sebanyak 57 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XII TGB 2 SMK Negeri 1 Kediri sebanyak 27 siswa. Dipilih kelas XII TGB 2 karena mempunyai kemampuan menggambar lebih baik.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik kuesioner dan teknik tes. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian digunakan untuk mengetahui respons siswa tentang motivasi belajar setelah mengikuti proses pembelajaran. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besar kemampuan menggambar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan siswa.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah 1. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk kuesioner tertutup, dimana setelah rumusan pertanyaan dibuat disediakan pula alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu kuesioner motivasi belajar ditunjukkan kepada siswa untuk memperoleh respon motivasi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

2. Tes Kemampuan Menggambar

Tes kemampuan menggambar yang digunakan pada penelitian ini berupa jobsheet dimana terdapat gambar denah, rencana pondasi, rencana atap, dan detail pondasi. Tes yang disusun adalah tes yang mengacu pada aspek psikomotor yaitu siswa ditugaskan untuk menggambar potongan bangunan. Tes kemampuan menggambar dalam penelitian ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan menggambar siswa..

3. Tes Kemampuan Spasial Dasar

Tes kemampuan spasial dasar yang digunakan pada penelitian ini berupa pertanyaan gambar dua dimensi dan tiga dimensi yang disediakan juga alternatif jawaban yang dapat dipilih responden. Tes kemampuan spasial dasar dalam penelitian ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan spasial dasar siswa. Soal tes yang digunakan telah standar dan telah dipergunakan sebelumnya.

4. Soal Tes Kemampuan Spasial Lanjutan

Tes kemampuan spasial dasar yang digunakan pada penelitian ini berupa pertanyaan gambar dua dimensi dan tiga dimensi yang disediakan juga alternatif jawaban yang dapat dipilih responden. Tes kemampuan spasial lanjutan dalam penelitian ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan spasial lanjutan Hipotesis Mulai Menentukan Variabel VARIABEL BEBAS ‐ Motivasi belajar siswa  ‐ Kemampuan spasial dasar siswa  ‐ Kemampuan spasial lanjutan siswa  VARIABEL TERIKAT ‐ Kemampuan siswa menggambar menggunakan  perangkat lunak (CAD)  Mengumpulkan Data (angket motivsai belajar, tes kemampuan spasial, dan tes kemampuan menggambar siswa

Validasi

Analisis data Pembuatan tes spasial,

Menentukan dan Menyusun Instrumen Selesai Kesimpulan dan Saran Memilih Pendekatan

(9)

72 siswa. Soal tes yang digunakan telah standar dan telah dipergunakan sebelumnya.

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan 1) Uji validitas instrumen, 2) Uji reliabilitas instrumen, 3) Uji Hipotesis. Teknik analisis data penelitian ini sebagai berikut.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:213). Semakin tinggi validitasnya, maka instrumen tersebut akan semakin sahih. Penelitian ini menggunakan validitas rumus angka kasar Pearson. Rumus tersebut adalah :

rXY = koefisien korelasi

X = skor total soal nomor-n (1,2,3,...dst) Y = skor total soal responden ke-n (1,2,3,...dst) Nilai rXY yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mencari harga-t untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid atau tidak.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan sekali menyebarkan instrumen kepada responden. Soal-soal yang tidak valid tersebut kemudian dibuang tanpa penggantian dengan catatan bahwa soal-soal yang valid tersebut masih mewakili seluruh indikator pada aspek-aspek yang akan diungkap dalam penelitian.

Validasi perangkat pembelajaran diantaranya Materi Pelajaran (Handout), Lembar Angket Motivasi, Tes Spasial Dasar, Tes Spasial Lanjutan dan Tes Kemampuan Menggambar. Penilaian perangkat pembelajaran divalidasi oleh 1 dosen jurusan Teknik Sipil Unesa dan 1 guru jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Kediri. Validator yang telah memvalidasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1. Penilaian validator bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan perangkat pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut dihitung berdasarkan skor dari tiap-tiap indikator. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat Pembelajaran Hasil Validasi (%) Jumlah Persent ase rata-rata Validator Validator 1 Validator 2 1 Materi Pembelajaran 93% 83% 176 % 88% 2 Lembar Angket Motivasi 80% 91% 171 % 85,5% 3 Tes Spasial Dasar 80% 97% 177 % 88,5% 4 Tes Spasial Lanjutan 80% 97% 177 % 88,5% 5 Kemampuan Tes Menggambar 87,5% 95% 182% 91,25%

Soal tes kemampuan spasial divalidasi terlebih dahulu sebelum diujikan untuk mengetahui butir soal layak diujikan atau tidak. Hasil olah data nilai ujicoba soal tes kemampuan spasial di SMKN 3 Surabaya dengan jumlah 29 jumlah siswa ada pada tabel 3.3:

Tabel 3.3 Hasil Data Korelasi dan Reliabilitas Butir Soal

Nomor Butir Nilai Korelasi Tingkat Kesukaran 1 0.182 0.24 2 0.518 0.69 3 0.048 0.17 4 0.337 0.41 5 0.638 0.9 6 0.254 0.45 7 0.492 0.52 8 0.002 0.14 9 0.165 0 10 0.184 0.03 11 0.184 0.72 12 0.394 0.48 13 0.585 0.62 14 0.295 0.31 15 0.423 0.33 16 0.265 0.38 17 0.328 0.45 18 0.255 0.48 19 0.521 0.55 20 0.025 0.28 21 0.370 0.52 22 0.071 0.24 23 0.288 0.66 24 0.567 0.59 25 0.644 0.76

Tabel 3.1 Daftar Nama Validator No Perangkat Pembelajaran Validator 1 Keterangan Validator 2 Keterangan 1. Materi

Pembelajaran Ahli Materi

Dosen TS FT Unesa Ahli Materi Guru SMKN 1 Kediri 2. Lembar Angket

Motivasi Ahli Materi

Dosen TS FT Unesa Ahli Materi Guru SMKN 1 Kediri 3. Tes Spasial

Dasar Ahli Materi

Dosen TS FT Unesa Ahli Materi Guru SMKN 1 Kediri 4. Tes Spasial Lanjutan Ahli Materi Dosen TS FT Unesa Materi Ahli Guru SMKN 1 Kediri

5.

Tes Kemampuan Menggambar

(10)

73 Berdasarkan hasil olah data menggunakan Microsoft

Excel didapat nilai reliabilitas soal sebesar 0,704 maka

soal dinyatakan reliable. Berdasarkan hasil data di atas diambil 15 soal dari 25 soal yang diujicobakan karena dari 25 soal ada 8 soal yang tidak valid (tidak layak) dan ada 2 soal yang dianggap mudah untuk diberikan kepada siswa. Siswa dalam penelitian ini langsung menjawab tes kemampuan spasial yang dibagikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

r11 =

Berdasarkan hasil perhitungan, nilai r11 dihitung > nilai r pada tabel sehingga angket tersebut dinyatakan reliabel. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik split

half methode yang merupakan salah satu metode dalam

uji reliabilitas internal. 3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka hipotesis penelitian diubah menjadi hipotesis statistik. Setelah mengubah hipotesis maka dilakukan uji hipotesis dengan perhitungan analisis regresi. Dalam analisis regresi dapat terjadi hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Analisis Regresi linier sederhana ini dilakukan perhitungan dengan bantuan komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS). Persamaan regresi dapat ditulis dengan rumus :

Ŷ = a + bX Keterangan :

Ŷ = harga – harga pada variabel Y yang diramalkan X = harga – harga pada variabel X

a = perpotongan garis regresi, yaitu apabila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X

Penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda untuk mengetahui arah dan besar hubungan antara motivasi, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan menggambar. Penggunaan regresi ganda dikarenakan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas. Persamaan regresi ganda untuk tiga variabel dapat adalah

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan :

X1 = Motivasi belajar

X2 = Kemampuan spasial dasar X3 = Kemampuan spasial lanjutan b1 = Koefisien regresi X1

b2 = Koefisien regresi X2 b3 = Koefisien regresi X3

Uji F-regresi digunakan untuk menguji signifikasi dari korelasi regresi. F-regresi dapat dicari dengan menggunakan persamaan :

Keterangan :

Freg = Harga garis regresi yang dicari N = Banyaknya subjek yang dilihat m = Banyaknya prediktor

R = Koefisien antara kriterium dan prediktor – prediktor

HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

1. Analisis pengaruh motivasi belajar terhadap

kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD

Hasil motivasi belajar didapatkan setelah guru menyampaikan materi potongan rumah sederhana dengan memberikan motivasi kepada siswa. Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa berdasarkan motivasi belajar yang disampaikan guru pada materi pembelajaran menggambar potongan menggunakan

CAD.

Tabel 4.1 ANOVA b Motivasi belajar dan Kemampuan

Menggambar Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 423.455 1 423.455 6.113 .021a Residual 1662.614 24 69.276 Total 2086.070 25

a. Predictors: (Constant), motivasibelajar b. Dependent Variable: kemampuan

Berdasarkan tabel 4.1 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 6,113 dengan tingkat signifikansi 0,021.

Tabel 4.2 Coefficientsa Motivasi Belajar dan Kemampuan

Menggambar

Tabel 4.2 menggambarkan persamaan regresi: Y = 15,251 + 0,777 X

Dimana:

Y = Kemampuan Menggambar Siswa Menggunakan CAD

X = Motivasi Belajar Siswa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.251 24.901 .612 .546 motivasibelajar .777 .314 .451 2.472 .021

(11)

74 Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 2,472. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074.

2. Analisis pengaruh spasial dasar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD

Hasil spasial dasar didapatkan setelah memberikan tes kepada siswa berdasarkan kemampuan spasial dasar setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar. Tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan spasial dasar siswa adalah tes kemampuan spasial dasar.

Berdasarkan tabel 4.3 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 3,033 dengan tingkat signifikansi 0,094.

Tabel 4.4 Coefficients a Kemampuan Spasial Dasar dan

Kemampuan Menggambar Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 57.523 11.135 5.166 .000 spasialdasar .265 .152 .335 1.742 .094 a. Dependent Variable: kemampuan

Tabel 4.4 menggambarkan persamaan regresi: Y = 57,523 + 0,265 X

Dimana:

Y = Kemampuan Menggambar Siswa Menggunakan CAD

X = Kemampuan Spasial Dasar

Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,742. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074.

3. Analisis pengaruh spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD

Hasil spasial lanjutan didapatkan setelah memberikan tes kepada siswa berdasarkan kemampuan spasial lanjutan setelah siswa mengisi tes kemampuan spasial dasar. Tes

yang digunakan untuk mengetahui kemampuan spasial lanjutan siswa adalah tes kemampuan spasial lanjutan.

Tabel 4.6 menggambarkan persamaan regresi: Y = 63,337+ 0,207 X

Dimana:

Y = Kemampuan Menggambar Siswa X = Kemampuan Spasial Lanjutan

Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,110. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074.

4. Analisis pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD

Analisis hasil motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan siswa terhadap kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS

Statistics 18. Tabel 4.3 ANOVA b Kemampuan Spasial Dasar dan

Kemampuan Menggambar Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 234.056 1 234.056 3.033 .094a Residual 1852.013 24 77.167 Total 2086.070 25 a. Predictors: (Constant), spasialdasar b. Dependent Variable: kemampuan

Tabel 4.5 ANOVA b Kemampuan Spasial Lanjutan dan

Kemampuan Menggambar Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 101.787 1 101.787 1.231 .278a Residual 1984.283 24 82.678 Total 2086.070 25 a. Predictors: (Constant), spasiallanjutan b. Dependent Variable: kemampuan

Berdasarkan tabel 4.5 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 1,231 dengan tingkat signifikansi 0,278.

Tabel 4.6 Coefficients a Kemampuan Spasial Lanjutan

dan Kemampuan Menggambar Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1(Constant) 63.337 12.159 5.209 .000 spasiallanjutan .207 .186 .221 1.110 .278 a. Dependent Variable: kemampuan

Tabel 4.7 ANOVA b Motivasi Belajar, Kemampuan

Spasial Dasar, dan Kemampuan Spasial Lanjutan dan Kemampuan Menggambar Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 683.942 3 227.981 3.577 .030a Residual 1402.128 22 63.733 Total 2086.070 25

a. Predictors: (Constant), spasiallanjutan, motivasibelajar, spasialdasar b. Dependent Variable: kemampuan

(12)

75 Berdasarkan tabel 4.7 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 3,577 dengan tingkat signifikansi 0,030.

Tabel 4.8 Coefficients a Motivasi Belajar, Kemampuan Spasial Dasar, dan Kemampuan Spasial Lanjutan dan

Kemampuan Menggambar Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -8.615 26.878 -.321 .752 motivasibelajar .760 .302 .440 2.518.020 spasialdasar .233 .142 .295 1.643.115 spasiallanjutan .130 .168 .139 .772 .448 a. Dependent Variable: kemampuan

Tabel 4.8 menggambarkan persamaan regresi: Y = -8,715+ 0,760 X1 + 0,233 X2 + 0,130 X3 Dimana:

Y = Kemampuan Menggambar Siswa X1 = Motivasi Belajar

X2 = Kemampuan Spasila Dasar X3 = Kemampuan Spasial Lanjutan

Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung motivasi belajar (tertulis t) adalah 2,518. T hitung kemampuan spasial dasar adalah 1,643. T hitung kemampuan spasial lanjutan adalah 0,772. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074.

B.Pembahasan

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD

Motivasi belajar siswa dapat diketahui melalui kuesioner yang telah diisi oleh siswa XII TGB 2 ketika proses pembelajaran selesai. Berdasarkan data hasil motivasi belajar didapat persentase tertingi sebesar 86%, sedangkan untuk persentase motivasi belajar terendah sebesar 67%.

Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 6,113 dengan tingkat signifikansi 0,21. Hal ini menunjukkan variabel motivasi belajar siswa tepat digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (motivasi belajar) berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan

IBM SPSS Statistics 18 didapat bahwa t hitung (tertulis t)

adalah 2,472. Berdasarkan perhitungan t tabel menggunakan uji dua sisi , didapat angka statistik t sebesar 2,074. Karena statistik hitung > statistik tabel (atau 2,472 > 2,074), maka Ho ditolak. Ho ditolak berarti

terdapat pengaruh secara signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD.

2. Pengaruh Kemampuan Spasial Dasar Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD

Kemampuan spasial dasar siswa dapat diketahui melalui tes kemampuan spasial yang telah dijawab oleh siswa XII TGB 2 ketika proses selesai mengisi kuesioner motivasi belajar. Berdasarkan data hasil tes kemampuan spasial didapat nilai kemampuan spasial dasar tertingi sebesar 86, sedangkan untuk nilai kemampuan spasial dasar terendah sebesar 57.

Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 3,033 dengan tingkat signifikansi 0,094. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial dasar tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial dasar) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan IBM SPSS Statistics 18 didapat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,742. Berdasarkan perhitungan t tabel menggunakan uji dua sisi , didapat angka statistik t sebesar 2,074. Karena statistik hitung < statistik tabel (atau 1,742 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial dasar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa.

3. Pengaruh Kemampuan Spasial Lanjutan Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD

Kemampuan spasial lanjutan siswa dapat diketahui melalui tes kemampuan spasial yang telah dijawab oleh siswa XII TGB 2 ketika proses selesai mengisi kuesioner motivasi belajar. Berdasarkan data hasil tes kemampuan spasial didapat nilai kemampuan spasial lanjutan tertingi sebesar 75, sedangkan untuk nilai kemampuan spasial lanjutan terendah sebesar 50.

Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 1,231 dengan tingkat signifikansi 0,278. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial lanjutan tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial lanjutan) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan IBM SPSS Statistics 18 didapat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,110. Berdasarkan perhitungan t tabel menggunakan uji dua sisi , didapat

(13)

76 angka statistik t sebesar 2,074. Karena statistik hitung < statistik tabel (atau 1,110 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial lanjutan siswa terhadap kemampuan menggambar siswa.

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Kemampuan Spasial

Dasar, dan Kemampuan Spasial Lanjutan Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD

Motivasi belajar siswa dapat diketahui setelah mengisi kuesioner motivasi belajar, sedangkan kemampuan spasial dasar dan kemampuan spasial lanjutan siswa dapat diketahui melalui tes kemampuan spasial yang telah dijawab oleh siswa XII TGB 2 ketika selesai mengisi kuesioner motivasi belajar.

Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 3,577 dengan tingkat signifikansi 0,030. Karena tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ha diterima. Ha diterima artinya motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan secara bersama – sama berpengaruh terhadap kemampuan menggambar menggunakan CAD. Hal ini menunjukkan variabel motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan secara bersama – sama bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan IBM SPSS Statistics 18 didapat statistik hitung motivasi belajar > statistik tabel (atau 2,518 > 2,074), maka Ho ditolak. Ho ditolak berarti terdapat pengaruh secara signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa. Karena statistik hitung kemampuan spasial dasar < statistik tabel (atau 1,643 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial dasar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa. Karena statistik hitung kemampuan spasial lanjutan < statistik tabel (atau 0,772 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial lanjutan siswa terhadap kemampuan menggambar siswa.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan menggambar menggunakan CAD siswa TGB SMKN 1 Kediri dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara motivasi belajar dengan kemampuan menggambar siswa menggunakan

CAD. Hal tersebut bisa dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 6,113

dengan tingkat signifikansi 0,21. Hal ini menunjukkan variabel motivasi belajar siswa tepat digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (motivasi belajar) berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD.

2. Tidak terdapat pengaruh antara kemampuan spasial dasar siswa dengan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 3,033 dengan tingkat signifikansi 0,094. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial dasar tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial dasar) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD.

3. Tidak terdapat pengaruh antara kemampuan spasial lanjutan siswa dengan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 1,231 dengan tingkat signifikansi 0,278. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial lanjutan tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial lanjutan) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada guru dan peneliti supaya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan adanya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD, maka guru diharapkan untuk tetap bisa memakai media dan metode pembelajaran yang digunakan untuk menjaga motivasi belajar siswa. Guru juga diharapkan untuk mengembangkan media dan metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar karena motivasi belajar yang tinggi akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

(14)

77 2. Siswa diharapkan melatih dan mengasah

kemampuan spasialnya karena dalam menggambar bangunan diharuskan dapat memproyeksikan dan memvisualisasiakn gambar dalam bentuk tiga dimensi untuk memudahkan dalam pembacaan gambar.

3. Penelitian ini bisa dikembangkan pada materi kompetensi dasar yang lain agar siswa dan guru bisa mengetahui faktor apa saja yang bisa mempengaruhi hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arini, Ni Kadek Sukiati.2008. Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Pps Universitas Negeri Surabaya.

Ary, D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Terj. Furchan, A. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia. Hamdu, Ghullam dan Lisa Agustina.2011. “Pengaruh

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan 2011. ISSN 1412-565X

Handayani, Idha. 2011. “Pengaruh Intelligent Quotient (IQ) dan Kemampuan Tilikan Ruang Terhadap Kemampuan Menggambar Tilikan Siswa”. Jurnal Unesa 2011. ISSN 1412-565X

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press Prasetyono, Dwi Sunar. 2013. Kupas Tuntas Psikotes

Gambar. Yogyakarta: Diva Press.

Romadhuna, Ikasiti .2013. Perbedaan Kemampuan Menggambar Berbasis CAD Siswa SMK dengan Menggunakan Jobsheet. Jurnal UNP 2013. ISSN 2302-3341

Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rajawali Pers

Semiawan, Conny. dkk. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta:

PT. Bina Aksara

Sukardi, Dewa Ketut. 1997. Analisis Tes Psikologis. Jakarta : Rineka Cipta

Wareen, J. Luzzader. (1986). Menggambar Teknik (Edisi Kedelapan). Jakarta:Erlangga.

Gambar

Tabel 3.2 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
Tabel 4.8 Coefficients  a  Motivasi Belajar, Kemampuan  Spasial Dasar, dan Kemampuan Spasial Lanjutan dan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil evaluasi yang dilakukan, terlihat bahwa peserta didik menjawab masalah yang diberikan menggunakan ide mereka sendiri. Bagi peserta didik yang masih

Jalan Kepudang Blok Kedawung RT 015 RW 003 Desa Bodesari Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon 35 UKL dan UPL Industri Kecil Furniture Dan.. Kerajinan Dari Rotan Dan Kayu

(4) Bagi Anggota Biasa yang telah menjadi anggota pada Anggota Luar Biasa Kadin, yaitu Organisasi Perusahaan atau Organisasi Pengusaha dikenakan Uang Iuran Anggota sebesar 50%

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa, meskipun perubahan kadar hemoglobin pada kelompok suplementasi besi dan vitamin C saja lebih tinggi dibandingkan dengan suplementasi

Kemampuan guru-guru SMA Negeri 1 Waingapu menyusun silabus dan RPP masih dalam predikat kurang. Penilaian terhadap silabus dan RPP yang telah diimplementasikan masih banyak

Juga diperhatikan apakah solusi yang dipilih mendukung Interrupt 14 (INT14) atau NASI yang merupakan standard yang digunakan untuk redirect lalu lintas komunikasi jaringan

SERA 2010 (2010 : Montréal, Québec) Software engineering research, management and applications 2010 / Roger Lee (Ed.) ; guest editors, Olga Ormandjieva, Alain Abran,.

Hasil penelitian membuktikan bahwa: Efektivitas Pengajaran MBTA di Desa Binaan HMJ PAI yaitu, cukup efektif karena anak-anak sudah mulai paham dan bahkan sudah bisa