• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Dan Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Pegawai(Studi Empiris Pada Seluruh Pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Karanganyar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Dan Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Pegawai(Studi Empiris Pada Seluruh Pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Karanganyar)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAR KERJA D (Studi Em Di susu pa RUH KEPE DAN PENER TE mpiris Pada un sebagai sa ada Program P FAK UNIVERS EMIMPINA RAPAN IN ERHADAP a Seluruh P Ka

alah satu sya m Studi Akun RIA HAST B PROGRAM KULTAS E ITAS MUH 1 AN, MOTIV NFORMASI KINERJA egawai Kan aranganyar arat menyele ntansi Fakult Oleh: TUTI PUJI L 200 130 260 M STUDI AK EKONOMI HAMMADIY 2017 VASI KERJA AKUNTAN PEGAWA ntor Kecam r) esaikan Progr tas Ekonomi LESTARI 0 KUNTANSI DAN BISN YAH SURA A, LINGKU NSI MANA I atan di Kab ram Studi St i Dan Bisnis I NIS AKARTA UNGAN AJEMEN bupaten trata 1 s

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP

KINERJA PEGAWAI

(Studi Empiris Pada Seluruh Pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Karanganyar)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan penerapan informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja pegawai. Obyek dari penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui survei kuisioner. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode convinience sampling. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda, koefisien determinasi (R2), uji F dan uji t.

Hasil uji kualitas data penelitian menyatakan bahwa seluruh data valid dan reliabel. Pada uji Asumsi klasik menunjukan bahwa data berdistribusi secara normal, bebas dari multikolinieritas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,241 dan uji signifikan simultan diperoleh nilai F hitung sebesar 10,265 dengan signifikan sebesar 0,000. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menunjukan variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sedangkan variabel motivasi kerja dan penerapan informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Informasi Akuntansi Manajemen dan Kinerja Pegawai.

ABSTRACT

The objective of this research is to find out the influence of leadership, work motivation, work environment and application of management accounting information on employee performance. The object of this research is all off subdistrict office employees in Karanganyar district.

The data collection of this research was gathered through questionnaire survey. The sampling technique in this research was used non-probability sampling technicewith convinience sampling method. The processing and data analysis of this research was done by using descriptive statistic, data quality test, classical assumption test and hypothesis test by using multiple linear regression, coefficient of determination (R2), F test and t test.

The result of data quality research test stated that all of the data is valid and reliable. In the classical assumption test shows that the data is normally distributed, free from multicollinearity and does not occur heteroscedasticity. The

(6)

2

results of determination coefficient test (R2) is 0,241 and simultancous significant test obtained value of F arithmatic is 10,265 with significant 0,000. The result of hypothesis testing that conducted by t tes shows the variable of leadership and work environment have no effect on employee performs while the variable of work motivation and application of management accounting information have an effect on employee performarce.

Keywords: Leadership, Work Motivation, Work Environment, Information Management Accounting Information And Employee Performance.

1. PENDAHULUAN

Dinamika kehidupan masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun terutama meningkatnya tuntutan hak atas pelayanan masyarakat yang semakin cepat, tepat, murah, adil dan berkualitas menimbulkan tantangan yang sering dihadapi oleh organisasi publik yang ada pada masa sekarang. Dengan adanya tuntutan pelayanan yang baik dan berkualitas mengharuskan organisasi publik untuk berorientasi pada fungsi pelayanan yang semakin efektif, efisien, representatif dan responsif. Setiap organisasi dituntut untuk meningkatkan kemampuannya, baik dalam bidang operasional maupun dalam bidang manajerial organisasi.

Manajemen yang baik dalam suatu organisasi sangat tergantung pada kepemimpinan dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi dan kontrol tidak terkecuali pada kantor Kecamatan. Kantor Kecamatan memiliki pemimpin yang disebut dengan Camat. Camat perlu memiliki dan menguasai kemampuan manajerial agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Seorang camat dituntut memiliki kemampuan yang lebih memadai, sehingga dapat memimpin dan meningkatkan kinerja pegawai yang dipimpinnya. Keberhasilan organisasi sangat tergantung pada sumber daya manusia yang dimiliki dalam organisasi.

Pada dasarnya instansi sangat memerlukan pegawai yang mau bekerja keras dengan menggunakan kemampuan, kecakapan dan ketrampilan yang dimilikinya untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Oleh karena itu motivasi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap individu pegawai mau bekerja keras

(7)

3

dan antusias untuk mencapai kinerja yang tinggi (Alwi Suddin dan Sudarman, 2010).

Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan kinerja pegawai, sebab pimpinan merupakan panutan dan teladan bagi bawahan. Dengan demikian bila dalam suatu organisasi ingin memiliki kinerja yang tinggi maka diperlukan kepemimpinan yang mampu menggerakkan para bawahan, sehingga bawahan akan terpacu dan termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan arah dan kinerja yang tinggi.

Wahyu Triyono (2015) menyatakan kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan adanya kinerja yang baik maka dapat digunakan untuk menilai sukses atau tidaknya suatu organisasi, program atau kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.

Wahyuni (2015) menyatakan bahwa kepemimpinan yang baik merupakan kepemimpinan yang suportif yang mau menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah mendekati dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap para bawahannya sehingga menciptakan komunikasi yang baik dan keakraban yang menumbuhkan motivasi kerja bagi karyawan di lingkungan kerja. Kurang adanya peranan pemimpin dalam menciptakan komunikasi yang harmonis terhadap pagawai akan menyebabkan tingkat kinerja pegawai menjadi rendah.

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan (Alwi Suddin dan Sudarman, 2010). Motivasi kerja yang tinggi dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, karena dengan adanya motivasi kerja dalam diri pegawai dapat menghasilkan kinerja pagawai yang tinggi. Motivasi menurut Ariefiantoro (2012) merupakan sebuah keahlian pemimpin dalam mengarahkan karyawan pada tujuan organisasi agar bersedia bekerja dan berusaha sehingga keinginan para karyawan dan tujuan organisasi dapat tercapai.

(8)

4

Utomo (2014) menyatakan Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berhubungan dan mempunyai pengaruh terhadap jiwa karyawan yang meliputi suasana kerja dan keamanan kerja karyawan. Lingkungan kerja dalam organisasi mempunyai pengaruh penting untuk kelancaran produktivitas bagi karyawan. Lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat, dan menyenangkan mampu menimbulkan kepuasan bagi karyawan dalam melaksanakan kegiatannya dan juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.

Selain itu informasi merupakan alat yang penting bagi manajemen untuk membantu menggerakkan dan mengembangkan kegiatan organisasi. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu organisasi tergantung pada sistem informasi yang digunakan. Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi, baik keuangan maupun non keuangan, kepada manajer dan karyawan organisasi dalam perusahaan. Dengan menggunakkan informasi akuntansi manajemen membantu manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif, mengurangi ketidak pastian, dan mengurangi resiko dalam memilih alternatif (Lesmana, 2013).

Dari beberapa penelitian mengenai kinerja pegawai dan karyawan yang telah penulis ketahui, terdapat hasil yang cukup beragam, diantaranya hasil penelitian Evi Wahyuni (2015); Bangun Prajadi Cipto Utomo (2014); Renggani Nur’aini Vidianingtyas dan Wika Harisa Putri (2014) menyatakan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan atau pegawai. Variabel motivasi kerja juga memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai didukung oleh penelitian Evi Wahyuni (2015); Bangun Prajadi Cipto Utomo (2014); Renggani Nur’aini Vidianingtyas dan Wika Harisa Putri (2014). Namun dalam penelitian Bangun Prajadi Cipto Utomo (2014) menyatakan bahwa motivasi kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh Kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan penerapan informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja pegawai pada kantor kecamatan di kabupaten karanganyar.

(9)

5

2. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 134 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

non-probability sampling dengan metode convinience samlping.

Menurut Benardin (Sudarmanto, 2014:8) kinerja merupakan catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas-aktivitas selama periode waktu tertentu. Sementara itu Utomo (2014) mendefinisikan kinerja sebagai sebuah pencapaian seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan persyaratan-persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan (job

requirement).

Kepemimpinan merupakan suatu proses yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi sikap, perilaku dan nilai-nilai orang lain. Kepemimpinan yang baik akan memberikan hunbungan timbal balik yang selaras dan harmonis dalam menghasilkan tujuan bersama yang telah ditentukan menuju jenjang yang lebih tinggi, sesuai dengan keinginan yang akan dicapai (Utomo, 2014).

Motivasi kerja adalah kekuatan yang timbul dari sebuah keinginan atau adanya dorongan untuk mencapai sebuah keinginan yang mebuat diri seseorang melakukan rencana, membuat konsep, menyusun strategi dan mengimplementasikannya melalui tindakan dengan penuh semangat yang tinggi dalam rangka mencapai keinginan dan tujuannya tersebut (Wahyuni,2015).

Motivasi kerja diukur menggunakan enam pertanyaan pada kuisioner dengan lima point skala Likert atau skala interval. Indokator variabel motivasi kerja yaitu:

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berhubungan dan mempunyai kekuatan serta mempunyai pengaruh terhadap jiwa karyawan dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dalam suatu wilayah perusahaan Moekijat (2005) dalam Utomo (2014).

Sistem informasi akuntansi sebagai salah satu subsistem perusahaan yang harus dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya, sehingga sasaran dari

(10)

6

informasiakuntansi dan tujuan dari perusahaan dapat tercapai (Jogiyanto, 2002:49).

Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama yang dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi linier

3. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3.1Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis deskriptif maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

Hasil analisis deskriptif terhadap variabel kinerja pegawai memiliki nilai minimum sebesar 15 dan nilai maksimum sebesar 27 dengan nilai rata-rata sebesar 20,10. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 2,423 dari 134 responden yang diteliti.

Hasil analisis deskriptif terhadap variabel kepemimpinan memiliki nilai minimum sebesar 15 dan nilai maksimum 29 dengan nilai rata-rata 20,01 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,173 dari 134 responden yang diteliti.

Hasil analisis deskriptif terhadap variabel motivasi kerja memiliki nilai minimum sebesar 13 dan nilai maksimum 24 dengan nilai rata-rata 19,19 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,956 dari dari 134 responden yang diteliti.

Hasil analisis deskriptif terhadap variabel lingkungan kerja memiliki nilai minimum sebesar 12 dan nilai maksimum 27 dengan nilai rata-rata 18,84 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,294 dari 134 responden yang diteliti.

Hasil analisis deskriptif terhadap variabel informasi akuntansi manajemen memiliki nilai minimum sebesar 12 dan nilai maksimum 24 dengan nilai rata-rata 18,64 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,167 dari 134 responden yang diteliti.

(11)

7

Berdasarkan uji validitas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan tentang kinerja pegawai dinyatakan valid, karena nilai rhitung > rtabel (0,170) dan tingkat signifikasi <α (0,05). Dengan demikian semua butir pernyataan kuisioner masing –masing variabel dapat dikatakan valid.

Berdasarkan uji reliabilitas menunjukkan hasil uji reliabilitas di atas yang menunjukkan instrumen penelitian yaitu; kinerja pegawai, kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan penerapan informasi akuntansi manajemen tersebut memiliki kehandalan untuk memperoleh data penelitian, karena nilai

Cronbach’s Alpha > 0,70

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,073 dengan nilai signifikan atau asymp. sig (2-tailed) 0,200 >

0,05 (p > 0,05). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data residual model regresi dalam penelitian ini terdistribusi normal.

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas menunjukan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance value diatas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi penyimpangan multikolinearitas.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana tidak ada nilai p-value yang signifikan atau p-value >0,05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.

Pada penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda yaitu: KP = 8,782-0,060K+ 0,519MK-0,106LK + 0,244IAM + e

Dengan menggunakan hasil persamaan tersebut, hasil regresi dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Nilai konstanta untuk persamaan regresi adalah 8,782 dengan parameter positif. Hal ini menunjukan bahwa jika kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan penerapan informasi akuntansi manajemen dianggap konstan maka besarnya kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 8,782.

(12)

8

Koefisien regresi variabel kepemimpinan sebesar -0,060 dengan parameter negatif. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi penurunan terhadap kepemimpinan maka, mengakibatkan akan terjadi penurunan pada kinerja pegawai sebesar -0,060.

Koefisien regresi variabel motivasi kerja sebesar 0,519 dengan parameter positif. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan terhadap motivasi kerja maka, mengakibatkan akan terjadi peningkatan pada kinerja pegawai sebesar 0,519.

Koefisien regresi variabel lingkungan kerja sebesar -0,106 dengan parameter negatif. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi penurunan terhadap lingkungan kerja maka, akan berdampak penurunan pada kinerja pegawai sebesar -0,106.

Koefisien regresi variabel informasi akuntansi manajemen sebesar 0,244 dengan parameter positif. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan terhadap informasi akuntansi manajemen maka, akan berdampak peningkatan pada kinerja pegawai sebesar 0,244.

Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) mengindikasikan bahwa nilai R2 sebesar 0,241. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yang terdiri dari kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan penerapan informasi akuntansi manajemen mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen kinerja pegawai sebesar 24,1%. Sementara itu, sisanya sebesar 75,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.Uji Hasil pengujian hipotesis secara serentak diperoleh nilai Fhitung sebesar 10,265 > Ftabel sebesar 2,44 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan penerapan informasi akuntansi manajemen berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai. Hal ini juga bisa diartikan bahwa model regresi yang digunakan sudah sesuai (fit of goodness) dengan datanya.

Berdasarkan perhitungan tabel VI.19 adalah sebagai berikut:

Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel kepemimpinan diperoleh thitung sebesar -0,625 < ttabel sebesar 1,978 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,533 >

(13)

9

tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai tidak terbukti.

Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel motivasi kerja diperoleh thitung sebesar 4,156 > ttabel sebesar 1,978 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <

p-value sebesar 0,05, maka hipotesis diterima. Hal tersebut berarti motivasi kerja

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai terbukti.

Hasil pengujian statistic uji t untuk variabel lingkungan kerja diperoleh

thitung sebesar -1,006 < ttabel sebesar 1,978 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,316 > p-value sebesar 0,05, maka hipotesis ditolak. Hal tersebut berarti lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai tidak terbukti.

Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel penerapan informasi akuntansi manajemen diperoleh thitung sebesar 2,255 > ttabel sebesar 1,978 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,026 < p-value sebesar 0,05, maka hipotesis diterima. Hal tersebut berarti penerapan informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan penerapan informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja pegawai terbukti. 3.2Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data di atas, variabel kepemimpinan memiliki tingkat signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,533. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, kepemimpinan merupakan cara yang ditunjukkan oleh pimpinan untuk mempengaruhi, mengkoordinasi dan memberikan arahan kepada orang lain atau bawahannya sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pimpinan. Dalam kenyataannya tidak semua pemimpin mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab kepemimpinannya dengan baik. Kebanyakan pemimpin bertindak otoriter, seenaknya sendiri dan sibuk dengan urusan pribadinya sehingga tidak memperhatikan para pegawainya. Hal tersebut

(14)

10

menimbulkan ketidak senangan secara pribadi pada diri pegawai. Dampak dari hal tersebut pegawai juga akan bertindak dan bekerja sesuka hati mereka tanpa memperdulikan pemimpin bahkan pegawai tidak akan merasa kehilangan ketika pemimpin tersebut tidak berada ditengah mereka. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2014), Renggani dan Wika (2014) yang menyatakan bahwa kepemimpinan terbukti mempengaruhi kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, variabel motivasi kerja memiliki tingkat signifikansi < p-value 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa seorang pegawai yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan mempengaruhi kinerja dalam suatu organisasi khususnya kantor kecamatan. Pemeberian motivasi kerja yang tepat bagi para pegawai akan menumbuhkan semangat kerja yang tinggi, meningkatkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya sehingga pegawai akan bekerja dengan senang hati dan berupaya mencapai target dan tujuan yang telah ditentukan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Renggani dan Wika (2014) Wahyuni (2015) dan Prihono, Budiartha, dan Astika (2016) yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, variabel lingkungan kerja memiliki tingkat signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,316. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, baik-buruknya kondisi lingkungan kerja, akan mempengaruhi perilaku pegawai. Semakin tidak nyaman kondisi lingkungan kerja, maka akan membuat para pegawai kurang termotivasi dan tidak bersemangat untuk melakukan suatu pekerjaan, mereka juga akan merasa terganggu dan kurang fokus pada pekerjaanya. Lingkungan kerja yang kurang baik akan menimbulkan suasana kerja yang kurang baik pula. Suasana yang kurang baik dapat menimbulkan adanya pembagian kerja yang tidak jelas, saluran dan tanggung jawab kerja yang simpang siur. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

(15)

11

penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2014) dan Untari (2014) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, variabel informasi akuntansi manajemen memiliki tingkat signifikansi < p-value 0,05 yaitu sebesar 0,026. Hal ini menunjukkan bahwa informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, dengan menggunakan informasi akuntansi manajemen membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang efektif sehingga mengurangi ketidak pastian dan mengurangi resiko dalam memilih alternatif. Untuk meningkatkan kinerja maka diperlukan informasi yang akurat dan relevan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sigilipu (2013) yang menyatakan bahwa informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang menunjukan tingkat signifikan sebesar 0,533 >

p-value sebesar 0,05, maka hipotesis ditolak. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai tidak terbukti. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hal ini dapat dibuktikan dengan uji t yang menunjukan tingkat signifikan sebesar 0,000 <

p-value sebesar 0,05, maka hipotesis diterima. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai terbukti.

Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hal ini dapat dibuktikan dengan uji t yang menunjukan ting tingkat signifikan sebesar 0,316 > p-value sebesar 0,05, maka hipotesis ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai tidak terbukti.

(16)

12

Penerapan informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hal ini dapat dibuktikan dengan uji t yang menunjukan tingkat signifikan sebesar 0,026 < p-value sebesar 0,05, maka hipotesis diterima. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan penerapan informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja pegawai terbukti.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

Penelitian mendatang diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih luas agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan dapat memberikan gambaran yang lebih riil tentang kinerja pegawai.

Penelitian mendatang hendaknya dapat menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja pegawai agar hasilnya dapat terdefinisi dengan lebih sempurna.

Penelitian mendatang diharapkan dapat melakukan observasi atau pengamatan langsung ke dalam obyek yang dilengkapi dengan wawancara dan observasi langsung agar hasil penelitian lebih akurat.

Penelitian mendatang diharapkan dapat melakukan penelitan lebih lanjut mengenai penerapan informasi akuntansi manajemen agar hasil penelitan lebih akurat dan lebih baik lagi karena masih sangat sedikit penelitian tentang penerapan informasi akuntansi manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

Bakri. 2014. “Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Keselarasan Tujuan, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Pada Perusahaan Yang Menerapkan Teknologi Informasi Di Makassar)”.jurnal ekonomi dan bisnis 2007, ISSN: 1978-3116 Vol. 8, No. 2, Juli 2014 Hal. 59-71.

Budiarta, Ketut, Prihono dan Ida Bagus Putra Astika. 2016.”Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi Dan Spiritualitas Pada Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Di Provinsi Bali”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.7 (2016): 2063-2090.ISSN : 2337-3067.

(17)

13

Cipto utomo, bangun prajadi. 2014. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dan Dosen Stmik Duta Bangsa Surakarta”. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 1. Daft, Richard L. 2006. Manajemen Edisi 6. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.

Penerbit: Rneka Cipta. Jakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi. Penerbit: Alfabeta. Bandung.

Ghazali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IMB SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, Malayu. 2003. Organisasi dan Motivasi. Penerbit: Bumi Aksara. Jakarta.

Khaerul, Amri, “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin Kerja dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan BMT Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta”. Skripsi program Sarjana Strata satu Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.. Tahun 2015.

Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU) Perencanaan, Aplikasi dan

Pengembangan. Penerbit: PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Nur’aini, V Renggani Dan Wika Harisa Putri. 2014. “Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Jasa Katering Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 5, No 1, Juni 2014, 99 – 110.

Pamungkas, Kurniawan Tricahyo. 2015. “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial (studi empiris di Perusahaan Daerah Pasar Surya)”. jurnal akuntansi,AKRUAL 6 (2) (2015): 175-193

e-ISSN: 2502-6380.

Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Bandung:Alfabeta.

Prawironegoro, Darsono dan Dewi Utari. 2016. Manajemen SDM Abad 21

(Sumber Daya Manusia). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan

Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Penerbit: PT RajaGrafindo

(18)

14

Robbins, S.P. dan Timothy A.J. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: SalembaEmpat.

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan keputusan

Strategis. Penerbit: Erlangga. Jakarata.

Salman, Kautsar Riza dan Farid, Ec Mochammad. 2016. Akuntansi Manajemen:

alat Pengukur dan Pengambilan Keputusan Manajerian. Penerbit:

Indeks. Jakarta.

Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Pustaka Setia. Bandung.

Sedarmaynti. 200. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas kerja. Mandar Maju: Bandung.

Sigilipu,Steffi. 2013. “Pengaruh Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Dan Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial”. Jurnal EMBA. ISSN 2303-1174 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 239-247.

Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Soemarsono. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1. Edisi 5. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta.

Sugiri, Slamet. 2009. Akuntansi Manajemen Sebuah Pengantar. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Untari,Siti. 2014. “Pengaruh Kompetensi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 10 (2014).

Wahyuni,Evi. 2015. “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan Organisasi Sektor Publik Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Pegawai Pemerintah Kota Tasikmalaya)”.Jurnal Nominal. Volume IV Nomor 1.

Wahyu Indralesmana, Kadek dan I.G.N. Agung Suaryana. 2014.” Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di Nusa Penida.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014): 14-26. ISSN: 2302-8556.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan

Referensi

Dokumen terkait

Uji F menunjukkan variabel kepemimpinan, gaji, motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

Hasil uji perbandingan menunjukkan F hitung &gt; F tabel maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis 4 dari penelitian bahwa gaya kepemimpinan,

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Lingkungan kerja (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 3,174 yang mana jika dibandingkan dengan t tabel (tingkat kepercayaan 95%

Koefisien determinasi (R²) diperoleh nilai sebesar 0.750, hal ini berarti bahwa 75 % variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel-variabel motivasi

Ada pengaruh yang signifikan variabel kepemimpinan terhadap peningkatan semangat kerja secara parsial yang didasarkan pada hasil pengujian nilai thitung sebesar 2,918

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas (Uji F) dapat dijelaskan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel kejujuran (honesty)(X1), variabel

Untuk pengujian hipotesis digunakan uji t, uji f dan koefisien determinasi dan dibantu oleh SPSS Versi 15.0 pengujian hipotesis uji t lingkungan kerja fisik berpengaruh

Berdasarkan uji anova, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji f nilai f hitung diperoleh sebesar 6.297 dengan signifikansi sebesar 0.001, maka dapat diketahui