• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Proteksi Generator

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Sistem Proteksi Generator"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROTEKSI

PROTEKSI

TERHADAP GENERATOR

TERHADAP GENERATOR

MAKALAH MAKALAH SIS

SISTEMTEM PRPROTEOTEKSKSI I TENTENAGAGAA LISLISTRITRIKK

Diajukan Sebagai Tugas Matakuliah Proteksi Sistem Tenaga Listrik  Diajukan Sebagai Tugas Matakuliah Proteksi Sistem Tenaga Listrik 

Dis

Disusuusun on olehleh ::

1.

1. AndreAndreas Agas Agus Widous Widododo NIM. NIM. 33323332111111113939 2. Bobby Rinaldi 2. Bobby Rinaldi NIM. NIM. 33323332110011009494 Dosen Matakuliah : Dosen Matakuliah : Muhammad Sadikin, S.T., M.T. Muhammad Sadikin, S.T., M.T. NIP. NIP. 197212102001972121020001210000121000

KEM

KEMENT

ENTERI

ERIAN

AN RIS

RISET

ET TEK

TEKNO

NOLOG

LOGI

I DAN

DAN PER

PERGUR

GURUAN

UAN TIN

TINGGI

GGI

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

CILEGON

CILEGON

2015

2015

(2)

ii ii ABSTRAK ABSTRAK

Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang di rancang untuk mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja yang di rancang untuk mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antara keduanya. Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan sudut fasa antara keduanya. Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk membandingkan besarannya dengan besaran ambang-batas digunakan untuk membandingkan besarannya dengan besaran ambang-batas (threshold setting

(threshold setting) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi setting ambang-batas peralatan proteksi, maka sistem proteksi akan sistem melebihi setting ambang-batas peralatan proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan proteksi pada umumnya bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa elemen yang dirancang untuk mengamati kondisi sistem dan terdiri dari beberapa elemen yang dirancang untuk mengamati kondisi sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem.

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat, anugerah dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah‘Sistem Proteksi Tenaga Listrik’ ini dengan sebaik -baiknya.

Dalam penyelesian makalah ini tak kurang hambatan dan kesulitan yang kami hadapi, namun berkat dukungan adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu khususnya kepada dosen pengampu matakuliah sistem proteksi bapak Muhammad Sadikin ST, MT.

kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak  kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan dan peningkatan selanjutnya.

Cilegon, Oktober 2015

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... .. i

ABSTRAK... ... ... . ii

KATA PENGANTAR... ... iii

DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR... ... v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan masalah... 2 1.3 Batasan masalah ... 2 1.4 Tujuan .... ... . 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Generator Listrik ... 3 2.1.1 Generator DC ... 4 2.1.2 .Generator AC ... 4

2.1.2.1 Eksitasi Generator AC... 6

2.1.2.2 Sistem Start... 7

2.2 Proteksi Generator... 8

2.3 Upaya Mengatasi Gangguan ... 15

2.3.1 Mengurangi Terjadinya Gangguan ... 15

2.3.2 Mengurangi Akibat Gangguan... 15

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 17

(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Jenis-jenis Generator ... .. 3

Gambar 2.2 Kontruksi Generator DC... ... . 4

Gambar 2.3 Generator AC... ... . 5

Gambar 2.4 Pemasangan OCR dan EFR pada generator AC... ... . 8

Gambar 2.5Over current relay... . 9

Gambar 2.6 Negative Phase Relay... ... . 9

Gambar 2.7 Pemasangan Negative Phase Protection... . 10

Gambar 2.8Sensitive Earth Fault Relay... . 11

Gambar 2.9 Direct Current Relay... . 12

Gambar 2.10 Field Failure Relay... ... . 14

(6)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Generator merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kinerja dan keandalannya adalah suatu hal yang sangat penting. Generator mempunyai konstruksi yang kompleks dan besar sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan jika mengalami kerusakan sangat besar.

Pentingnya peran generator dan besarnya biaya perbaikan generator menuntut adanya sistem proteksi yang sangat andal. Sistem proteksi harus dapat melindungi generator dari gangguan yang terjadi. Gangguan ini dapat berupa gangguan luar generator (jaringan kelistrikan) maupun dari dalam generator itu sendiri. Sistem proteksi generator harus memenuhi dua kriteria, yaitu harus cukup sensitif untuk  mendeteksi semua jenis gangguan pada generator, sedangkan di sisi lain tidak  mengganggu jalannya sistem saat terjadi gangguan yang tidak parah.

Proteksi generator listrik sangat diperlukan dalam sistem tenaga listrik. Dengan proteksi yang bagus, maka generator tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan yang bersifat sementara. Jika proteksi generator listrik baik, maka nilai ekonomis dapat diperoleh karena jika dalam suatu generator terjadi gangguan, maka kerusakan peralatan tidak dapat menyebar keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang dimaksud adalah tidak membahayakan manusia yang berada disekitar pembangkit tenaga listrik sehingga manusia yang berada disekitar pembangkit tidak  mengalami gangguan kesehatan maupun gangguan material.

Pembuatan karya tulis ini juga berdasarkan tugas mata kuliah konsentrasi yaitu sistem proteksi.

(7)

2

1.2 Rumusan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang terjadi pada sistem pembangkitan tenaga listrik khususnya mengenai sistem proteksi pada generator listrik maka rumusan masalah yang akan dikaji pada penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang disebut generator dan cara kerjanya ?

2. Bagaimana memberikan pemahaman tentang sistem proteksi yang terdapat pada generator ?

3. Bagaimana mengetahui gangguan-gangguan pada generator dan bagaimana sistem proteksinya ?

4. Bagaimanakah cara kerja dan jenis-jenis sistem proteksi pada generator ? 1.3 Batasan Masalah

Batasan maslah yang akan dikaji dalam pembuatan makalah ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Mengutamakan pembahasan mengenai sistem proteksi pada generator AC 2. Hanya menjelaskan prinsip-prinsip generator secara umum

3. Tidak membahas mengenai setting relay dan perhitungan sistem proteksi

1.4 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman dan kompetensi yang lebih dalam mengenai proteksi, terutama sistem proteksi pada generator listrik.

2. Mengetahui gangguan-gangguan yang terdapat pada generator dan mengetahui sistem proteksinya

3. Mengetahui jenis-jenis proteksi dan cara kerja sistem proteksi pada generator 4. Sebagai sumber referensi oleh para pembaca dan sebagai dasar pemikiran

untuk dikembangkan atau untuk dilengkapi.

(8)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Generator Listrik

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat, turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik  yang lain. Generator listrik dilihat dari jenis arus yang dihasilkan dibagi menjadi 2 yaitu generator DC dan generator AC.

(9)

4

2.2.1 Generator DC

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dan menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker ), jenis generator DC yaitu:

1. Generator penguat terpisah 2. Generator shunt

3. Generator kompon

Generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.

Gambar 2.2 Kontruksi Generator DC 2.2.2 Generator AC

Generator AC bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan

(10)

5

 jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :

1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.

2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang diinduksikan.

3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.

Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. Terdapat dua  jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat diam

dan medan magnet berputar.

(11)

6

2.2.2.1 Eksitasi Generator AC

Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik  terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan penggerak  mula generator bolak-balik. Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-sikat.

Dalam sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada poros utama.

Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac. Jadi sistem pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.

(12)

7

2.2.2.2 Sistem Start

Ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan p ada generator yaitu : 1. Dengan Penggerak Mula

Untuk sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk kapasitas daya yang kecil, turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya menengah dan turbin uap untuk kapasitas daya yang sangat besar.

2. Pengubah Frekuensi

Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus. Pengisian dilakukan dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol hingga mencapai frekuensi nominal. Dengan demikian motor sinkron mengalami start mulai putaran hampir nol hingga mencapai putaran nomin al. 3. Sebagai Generator Rotor Sangkar/Start Asinkron

Dalam hal ini rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar asinkron. Dengan demikian selama start mesin bekerja sebagai motor tak serempak. Dengan start asinkron pada kumparan medan dapat dihasilkan gaya-gaya gerak listrik yang tinggi, disebabkan jumlah lilitan magnet yang biasanya besar. Gaya-gerak listrik yang tinggi ini bukan saja dapat merusak  mesin, melainkan dapat juga menimbulkan bahaya bagi personil yang melayani mesin sinkron itu. Untuk menghindari bahaya ini kumparan magnet selama start dapat dibagi dalam beberapa belitan, yang masing-masing dihubungsingkatkan. Setelah mencapai putaran sinkron, hubungan ini dilepaskan. Dalam hal ini sistem start yang digunakan pada generator set GSC 05 adalah dengan penggerak mula

(13)

8

2.3 Proteksi Generator

1. Gangguan di luar Generator

Adanya hubung pendek, mechanical stress pada gulungan stator. Jika mechanical stress sudah terdapat pada gulungan stator maka operasi selanjutnya akan memperparah kondisi gulungan, kenaikan temperature walaupun perlahan- lahan selama 10 detik akan menaikkan temperature ke kondisi yang membahayakan. Gangguan ini dapat menimbulkan asimetri, vibrasi besar dan rotor menjadi overheating. Untuk proteksi generator akibat gangguan ini di gunakan Overcurrent dan Earth Fault Protection sebagai back up protection. Relay differensial digunakan untuk mendeteksi perbedaan arus pada gulungan generator atau trafo.

Gambar 2.4 Pemasangan OCR dan EFR pada generator AC 2. Thermal Loading

Pembebanan yang berlebih pada generator akan mengakibatkan kenaikan temperatur gulungan stator (overheating) sampai isolasi menjadi rusak, sehingga usia pemakaiannya menjadi lebih pendek. Temperatur naik   juga disebabkan oleh adanya kegagalan sistem pendingin. Pada generator besar biasanya di pasangthermocouple pada slot stator dan sistem pendingin.

(14)

9

Overcurrent Protection dipasang untuk mengamankan generator dan di setel pada harga tertinggi beban lebih yang masih dapat di tanggung.

Gambar 2.5 Over current relay

3. Beban Tak Seimbang (Unbalanced Loading) = Negative Phase Sequence

Jika generator memikul beban tak seimbang terus menerus, atau arus yang di terimanya melebihi 10% dari rating arus, ini dapat menimbulkan bahaya pada rotor silinder dari generator. Arus tiga fase yang tidak seimbang akan mempunyai komponen-komponen dengan urutan positif, negatif dan zero pada gulungan statornya. Komponen urutan positif searah dengan putaran rotor. Pada kondisi seimbang hanya ada arus urutan positif pada stator.

(15)

10

Komponen urutan negatif berputar dengan kecepatan sinkron berlawanan arah dengan putaran stator. Pada kondisi gangguan satu fase ke fase lain, dalam gulungan stator akan ada komponen urutan positif dan komponen urutan negatif. Pada komponen urutan zero (nol), tidak ada interval waktu diantara fase-fasenya. Pada kondisi gangguan satu fase ke tanah, akan menyertakan komponen urutan positif, negaif dan nol. Arus yang tak  seimbang 3 fase akan menghasilkan flux memotong rotor dengan kecepatan dua kali kecepatan putar. Karena itu arus frekuensi ganda di induksikan ke rotor, bodi dan gulungan peredam (damper winding). Oleh adanya arus eddy yang besar pada rotor ini akan menaikkan temperatur rotor dengan cepat sehingga mengakibatkan overheating. Arus stator tak seimbang juga akan menimbulkan vibrasi besar dan memanaskan stator. Proteksi yang digunakan untuk mendeteksi beban tak seimbang pada generator besar digunakan  Negative Squence Protection. Untuk generator kecil dipasang Overload 

Protection.

(16)

11

4. Gangguan Belitan Stator

Gangguan pada belitan stator akan mempengaruhi gulungan jangkar ( Armature). Dalam hal ini generator harus segera di shutdown. Membuka sirkit bukanlah jalan yang membantu memperbaiki keadaan, sebabnya e.m.f di induksikan ke gulungan stator sendiri. Yang termasuk ganguan stator adalah: a. Gangguan Fase ke tanah

Gangguan ini umumnya terjadi di celah jangkar(armature slot). Gangguan pada titik tersebut secara langsung di hubungkan kepada  Natural Earthing  Resistor . Dengan arus ganguan lebih kecil dari 20 A, terbakarnya inti besi (iron core) masih belum masalah asalkan mesin segera trip dalam beberapa detik. Coil dapat diganti tanpa melapis kembali laminasi inti. Bagaimanapun, earthing resistor  akan dilewati arus gangguan (>200A), sehingga kebakaran pada inti stator akan terjadi. Jadi diperlukan pelapisan laminasi kembali. Bahkan dengan memasang High Speed Earth Fault Diferential Protection, kerusakan berat dapat terjadi disebakan oleh konstanta waktu dari sirkit medan ( field sirkit ) yang besar dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menekan tuntas field flux nya. untuk mendeteksi gangguan ini di gunakan Sensitive Earth Fault Protection. Proteksi gangguan stator hubung tanah kebanyakan di tentukan oleh jenis pentanahan titik netral. Besaran yang di gunakan untuk mendeteksi ganggaun adalah arus atau tegangan urutan nol.

(17)

12

b. Gangguan antar belitan Stator

Hubung pendek antar belitan stator dalam satu coil dapat terjadi apabila stator terbuat dari multi turn coil. Gangguan semacam ini berkembang karena adanya surge arus yang masuk dengan bagian depan gelombang yang curam, yang menyebabkan suatu tegangan tinggi melewati belitan pada jalan masuk belitan stator. Jika belitan stator terbuat dari single turn coil (gulungan tunggal), dengan satu coil per slot, tidak mungkin terjadi gangguan antar belitan. Proteksi yang di gunakan adalah Interturn Fault ProtectionatauStator Earth Fault Protection.

5. Gangguan Belitan Medan (Field Windingatau rotor)

Gambar 2.9 Direct Current Relay

Gangguan rotor, termasuk gangguan antar gulungan rotor dan konduktor ke tanah umumnya disebabkan mekanikal atau temperature stress. Sistem medan umumnya tidak di hubungkan ke tanah sehingga gangguan tanah yang tunggal umumnya tidak memberikan kenaikkan arus gangguan. Gangguan tanah yang kedua akan menghubung singkat sebagian belitan dan menghasilkan sistem medan tak simetris, memberikan gaya tak seimbang pada rotor. Gaya yang semacam ini akan menyebabkan tekanan yang

(18)

13

berlebihan pada bantalan dan distorsi poros, dan rotor akan bergetar. Proteksi rotor hubung tanah menggunakan relay arus searah. Relay bekerja apabila salah satu (kutub positif atau negatif) dari rangkaian penguat terhubung ke tanah. Untuk mendeteksi ini digunakan Rotor Earth Fault Protection yaitu pada generator besar dan rotor temperature indikator untuk mendeteksi overheating karena beban tak seimbang.

6. Kehilangan Eksitasi ( Loss of Field )

Ini berakibat hilangnya sinkronisasi dan kecepatan naik sedikit.

Penyebabnya karena terbukanya sakelar medan ( field cirkuit breaker ).

Akibatnya tergantung hubungannya terhadap beban. Kehilangan eksitasi dapat terjadi karena adanya hubung singkat atau circuit terbuka dalam circuit

medan atau ganguan dalam AVR ( Automatic Voltage Regulator ). Jika circiut

breaker medan terbuka, maka beban penuh generator akan hilang dalam

waktu 1 detik, tetapi generator akan tetap berputar sebagai induction

generator , yang menarik  daya reaktif  dari bus. Untuk menghindari ini generator dirancang harus trip apabila circuit medan terbuka. Jika generator paralel dengan generator lain, mesin akan terus berjalan sebagai generator

induksi. Menarik arus eksitasi (arus pemagnetan ) dari busbar, damper 

winding beraksi sebagai sangkar tupai. Arus pemagnetan yang di suplai dari unit lain akan mempengaruhi stabilitas unit-unit itu. Hal ini akan menyebabkan overheating belitan stator dan rotor. Medan ( field ) harus di pulihkan atau mesin harus di shut down sebelum kestabilan sistem hilang. Output daya ini harus di kurangi sambil berjalan sebagai generator induksi. Arus stator mungkin bertambah sampai di atas arus rating normal selama beraksi sebagai generator induksi. Arus yang tinggi ini dapat menyebabkan tegangan jatuh dan overheating belitan stator. Proteksi yang di berikan

(19)

14

Gambar 2.10 Field Failure Relay 7.  Motoring of Generator (reverse power )

Ini terjadi bila torsi penggerak (turbin gas) dikurangi sampai dibawah total kerugian (losses) generator atau di stop. Daya aktif (active power ) akan di tarik dari jala-jala untuk mempertahankan sinkronisasi, dan generator bekerja sebagai motor sinkron dengan turbin sebagai bebannya. Arah putaran tak berubah. Jika hal itu dibiarkan (>20detik), overheating yang serius pada blade turbin akan terjadi akibat windage gas.

Sewaktu beraksi sebagai motor, daya mengalir dari busbar ke mesin dalam kondisi tiga fase seimbang. Reverse power protection diberikan untuk  mengatasinya. Reverse power relay cukup mendeteksi satu fase saja.

(20)

15

2.4 Upaya Mengatasi Gangguan

Dalam sistem tenaga listrik, upaya untuk mengatasi gangguan dapat dilakukan dengan cara :

2.4.1 Mengurangi Terjadinya Gangguan

Gangguan tidak dapat dicegah sama sekali, tapi dapat dikurangi kemungkinan terjadinya sebagai berikut :

1. Peralatan yang dapat diandalkan adalah peralatan yang minimum memenuhi persyaratan standart yang dibuktikan dengan type test, dan yang telah terbukti keandalannya dari pengalaman. Penggunaan peralatan di bawah mutu standart akan merupakan sumber gangguan.

2. Penentuan spesifikasi yang tepat dan design yang baik sehingga semua peralatan tahan terhadap kondisi kerja normal maupun dalam keadaan gangguan, baik secara elektris, thermis maupun mekanis.

3. Pemasangan yang benar sesuai dengan design, spesifikasi dan petunjuk dari pabrik.

4. Operasi dan pemeliharaan yang baik.

5. Menghilangkan atau mengurangi penyebab gangguan atau kerusakan melalui penyelidikan.

2.4.2 Mengurangi Akibat Gangguan

Menghilangkan gangguan sama sekali dalam suatu sistem tenaga listrik  merupakan usaha yang tidak mungkin dapat dilakukan. Oleh karena itu maka usaha yang dapat dilakukan adalah mengurangi akibat kerusakan yang ditimbulkannya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan adalah :

(21)

16

1. Mengurangi besarnya arus gangguan. Untuk mengurangi arus gangguan dapat dilakukan dengan cara : menghindari konsentrasi pembangkitan (mengurangi short circuit level) menggunakan reaktor dan menggunakan tahanan untuk  pentanahan netralnya.

2. Melepaskan bagian sistem yang terganggu dengan menggunakan circuit breaker dan relay pengaman.

3. Penggunaan relay dan circuit breaker yang cepat dan AVR dengan response yang cepat pula untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan gangguan instability(lepas sinkron).

4. Mengurangi akibat pelepasan bagian sistem yang terganggu dengan cara : a. Penggunaan jenis relay yang tepat dan penyetelan relay yang selektif 

agar bagian yang terlepas sekecil mungkin. b. Penggunaan saluran double.

c. Penggunaanautomatic reclosing. d. Penggunaansectionalizer pada JTM.

e. Penggunaan spindle pada JTM atau setidak-tidaknya ada titik pertemuan antar saluran sehingga ketika ada kerusakan atau pemeliharaan tersedia alternative supply untuk maneuver.

(22)

BAB III PENUTUP 1.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan mengenai sistem proteksi generator listrik adalah sebagai berikut :

1. Proteksi digunakan untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu sehingga bagian sistem lainnya dapat terus beroperasi dan untuk menghindari kerusakan yang lebih besar dengan cara sbb :

a. Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya pada bagian sistem yang diamankannya ( fault detection ).

b. Melepaskan bagian sistem yang terganggu ( fault clearing ).

c. Memberitahu operator adanya gangguan dan lokasinya (announciation)

2. Sistem proteksi yang baik mampu mendeteksi gangguan dengan cepat dan mampu menghindarkan peralatan dari kerusakan yang lebih besar.

3. Gangguan-gangguan yang terjadi pada generator listrik yaitu adanya hubung pendek   mechanical stress pada gulungan stator,  overheating, unbalance loading, gangguan belitan stator, gangguan belitan medan, kehilangan eksitasi dan reverse power.

(23)

DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.slideshare.net/syahrulramazan/makalah-pak-maimun 2. https://scientricalengineering.wordpress.com/kuliah/mesin-eletrik/mesin-ac/generator/  3. http://www.electrical4u.com/restricted-earth-fault-protection-of-transformer-ref-protection/  4. http://www.o-digital.com/supplier-catalogs/2226/2228/Relay-Contactor-10.html 5. http://www.slideshare.net/milanmanavar/protection-of-alternator-40738269 6. http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/proteksi-generator.html 7. http://www.my.all.biz/reverse-power-relay-g37428 8. http://ezkhelenergy.blogspot.co.id/2011/11/gangguan-pada-sistem-tenaga-listrik.html 9. http://fisika.fkip.unsyiah.ac.id/2012/11/proteksi-motor-listrik-untuk-mencegah.html

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Jenis-jenis Generator
Gambar 2.2 Kontruksi Generator DC
Gambar 2.3 Generator AC
Gambar 2.4 Pemasangan OCR dan EFR pada generator AC 2. Thermal Loading
+6

Referensi

Dokumen terkait

Menurut indikator ini tingkat perhatian responden terhadap kedua program acara tersebut relatif tinggi, terbukti mayoritas responden mengaku selalu memperbincangkan

12) Untuk pembungkusan dan penyegelan benda sitaan/barang bukti ini dibuatkan Berita Acaranya yang memuat uraian tentang alat/pembungkusan dan penyegelannya sehingga barang atau

Masalah kurang gizi lain yang dihadapi anak usia balita adalah kekurangan zat. gizi mikro seperti vitamin A, zat besi, yodium

 Hitung jumlah yang berada di atas garis ke-1, tulis hasilnya pada kotak di bawah kotak.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai berikut: draft Ensiklopedia keanekaragaman buah-buahan lokal Jember

@@@@@@@@Memulihkan Sistem dengan tombol Pintas f3 Jika sistem mengalami masalah yang tidak dapat dipulihkan, sebaiknya selalu coba tombol pintas f3 untuk memulihkan sistem

Keberhasilan dan kegagalan suatu lembaga keuangan itu bisa ditentukan dari manajemen, dan pengawasan oleh lembaga keuangan itu sendiri, di Indonesia tidak

Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi (simbol-simbol) yang digunakan untuk menggambarkan arus data