• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh SK Akreditasi Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh SK Akreditasi Puskesmas"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LUBUK SIKAPING NOMOR .../UKP/2015

TENTANG PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS LUBUK SIKAPING KEPALA PUSKESMAS LUBUK SIKAPING,

Menimbang : a. bahwa pelayanan ante natal care di Puskesmas merupakan salah satu tugas Puskesmas;

b. bahwa pelayanan ante natal care yang berkualitas merupakan hak pasien;

c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut di atas perlu ditetapkan kebijakan pelayanan ante natal care di Puskesmas;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan ante natal care di Puskesmas; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Lubuk Sikaping Nomor ... tahun ... tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, Jabatan, dan Tata Kerja Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS LUBUK SIKAPING

KESATU : Kebijakan pelayanan ante natal care Puskesmas Lubuk Sikaping sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lubuk Sikaping pada tanggal : 20 Januari 2015

KEPALA PUSKESMAS LUBUK SIKAPING,

(2)

SOP ASUHAN ANTE NATAL CARE / PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL 1. Nama Pekerjaan

Pemeriksaan Antenatal Care pada Ibu Hamil

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care ( ANC ), sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan baik dan benar.

3. Ruang lingkup

Pemeriksaan Ibu hamil di unit pelayanan KIA

4. Uraian Umum

4.1 ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan selama

kehamilannya.

4.2 Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas.

4.3 Mendeteksi dini faktor resiko dan menangani masalah tersebut secara dini.

5. Keterampilan petugas

5.1 Bidan terlatih.

5.2 Dokter

6. Alat dan Bahan 6.1 Alat

6.1.1 Leanec

6.1.2 Doppler / spekulum corong

6.1.3 Meteran kain pengukur tinggi fundus uteri

6.1.4 Meteran pengukur LILA

6.1.5 Selimut

6.1.6 Reflex Hammer

6.1.7 Jarum suntik disposibel 2,5 ml

(3)

6.1.9 Timbangan Berat Badan dewasa

6.1.10 Tensimeter Air Raksa

6.1.11 Stetoscope

6.1.12 Bed Obstetric

6.1.13 Spekulum gynec

6.1.14 Lampu halogen / senter

6.1.15 Kalender kehamilan 6.2 Bahan 6.2.1 Sarung tangan 6.2.2 Kapas steril 6.2.3 Kassa steril 6.2.4 Alkohol 70 % 6.2.5 Jelly 6.2.6 Sabun antiseptik

6.2.7 Wastafel dengan air mengalir

6.2.8 Vaksin TT

7. Instruksi Kerja

7.1 PERSIAPAN.

7.1.1.Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan. 7.1.2.Mempersiapkan Bumil mengosongkan kandung kemih.

7.1.3.Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan bilas dengan air mengalir dan keringkan.

7.2 PELAKSANAAN:

7.2.1 Anamnesa:

7.2.1.1 Riwayat perkawinan.

7.2.1.2 Riwayat penyakit ibu dan keluarga.

(4)

7.2.1.4 Riwayat imunisasi Ibu saat ini

7.2.1.5 Kebiasaan ibu.

7.2.1.6 Riwayat persalinan terdahulu

Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat taksiran persalinan. 7.2.2 Pemeriksaan

7.2.2.1 Pemeriksaan Umum.

· Keadaan umum Bumil

· Ukur TB, BB, Lila.

· Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR

· Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas).

Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi , Kaki : Oedema kaki , dst.

7.2.2.2 Pemeriksaan khusus.

UMUR KEHAMILAN <20 mgg : a). Inspeksi.

1. Tinggi fundus

2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae, Linea nigra).

3. Striae. b) Palpasi.

1. Tinggi fundus uteri

2. Keadaan perut c) Auskultasi

UMUR KEHAMILAN > 20 mgg: a). Inspeksi.

1. Tinggi fundus uteri

(5)

3. Keadaan dinding perut b). Palpasi.

Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :

Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral kanan. a. Leopold 1.

1.Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis)

2.Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala ibu.

3.Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian

b. Leopold 2.

1.Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama.

2.Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan telapak tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memenjang

(punggung) atau bagaian yang kecil (ekstremitas). c. Leopold 3.

1.Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki ibu.

2.Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk menentukan bagian bawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong).

d. Leopold 4.

1.Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.

2.Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.

(6)

4.Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala didekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi)

5.Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan jari- jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah

memasuki pintu atas panggul. c). Auskultasi.

- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin. d).Pemeriksaan Tambahan.

- Laboratorium rutin : Hb, Albumin

- USG

7.2.3 Akhir pemeriksaan :

7.2.3.1 . Buat kesimpulan hasil pemeriksaan

7.2.3.2 . Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.

7.2.3.3 . Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.

7.2.3.4 . Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi : usia

kehamilan, letak janin, posisi janin, Tafsiran persalinan, Resiko yang ditemukan atau adanya penyakit lain.

7.2.3.5 . Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.

7.2.3.6 .Jelaskan rencanan asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan

7.2.3.7 . Jelaskan pentingnya imunisasi

7.2.3.8 . Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan

7.2.3.9 . Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumah Sakit

8. Indikator Kinerja

8.1 Kehamilan terutama kesehatan ibu dan janin dapat dipantau

9. Catatan Mutu

9.1 Kartu status ibu hamil

9.2 Buku register kohort ibu hamil

9.3 Buku register ibu hamil

9.4 Buku KIA

10. KONTRA INDIKASI Tidak ada

(7)

11. REFERENSI

Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2002.

Disahkan Oleh Dibuat Oleh

(8)

SOP PENENTUAN FAKTOR RESIKO PADA IBU HAMIL 1. Nama Pekerjaan

Faktor Resti Untuk Ibu Hamil

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil

3. Ruang Lingkup

Semua ibu hamil yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Lubuk Sikaping

4. Keterampilan Petugas

3.1 Dokter

3.2 Bidan 5. Alat dan bahan

5.1 Alat

5.1.1 Timbangan Berat badan

5.1.2 Pita pengukur lingkar lengan atas

5.1.3 Pengukur Tinggi Badan

5.1.4 Tensi Meter

5.1.5 Buku KIA ( Score Poedji Rochjati)

5.2 Bahan

5.2.1 Tidak ada

6. Instruksi KerjaFaktor Resiko Ibu Hamil diantaranya

6.1 Primi muda, hamil ke-1 umur kurang dari 16 tahun

6.2 Primi tua, hamil ke-1 umur lebih dari 35 tahun, atau terlalu lambat hamil ke-1 kawin lebih dari 4

tahun.

6.3 Terlalu lama hamil lagi, lebih dari 10 tahun.

6.4 Terlalu cepat hamil lagi, kurang dari 2 tahun

6.5 Terlalu banyak anak, Anak lebih dari 4

6.6 Terlalu tua, umur lebih dari 35 tahun

6.7 Tinggi badan kurang dari 145 cm

6.8 Pernah gagal kehamilan

6.9 Pernah melahirkan dengan tarikan tang / vakum

6.10 Pernah melahirkan dengan Uri dirogoh

6.11 Pernah melahirkan dengan diberi infuse/transfusi.

6.12 Pernah operasi seksio

6.13 Adanya penyakit pada ibu hamil : kurang darah, Malaria, TBC paru, Payah jantung, kencing manis

dan penyakit menular seksual.

6.14 Adanya bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi.

6.15 Hamil kembar 2 atau lebih.

6.16 Hamil kembar air (Hydramnion).

6.17 Bayi mati dalam kandungan.

6.18 Kehamilan lebih bulan.

6.19 Hamil letak sungsang.

6.20 Hamil letak lintang.

6.21 Hamil dengan perdarahan.

(9)

Kriteria Faktor Resiko Tinggi Ibu Hamil diantaranya

6.23 HB kurang dari 8 gr %

6.24 Tekanan darah tinggi (Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg)

6.25 Eklampsia

6.26 Oedema yang nyata

6.27 Perdarahan pervaginam

6.28 Ketuban pecah dini

6.29 Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu

6.30 Letak sungsang pada primigravida

6.31 Infeksi berat / sepsis

6.32 Persalinan premature

6.33 Kehamilan ganda

6.34 Janin yang besar

6.35 Penyakit kronis pada ibu ; Jantung, paru, ginjal, dll

6.36 Riwayat obstetric buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan .

Penatalaksanaan sesuai kelompok Resiko :

6.37.Jumlah skor 2, termasuk kelompok Bumil resiko rendah (KRR), pemeriksaan kehamilan bisa dilakukan bidan, tidak perlu dirujuk, tempat persalinan bisa di polindes, penolong bisa bidan.

6.38.Jumlah skor 6-10, termasuk kelompok Bumil resiko Tinggi (KRT), pemeriksaan kehamilan dilakukan bidan atau dokter, rujukan ke bidan dan puskesmas, penolong persalinan bidan atau dokter.

6.39.Jumlah skor lebih dari 12, termasuk kelompok Resiko Sangat Tinggi (KRST), pemeriksaan kehamilan harus oleh dokter, penolong harus dokter

7. Indikator Kinerja

Faktor resti dapat diidentifikasi sedini mungkin sehingga dapat mengatasi akibat dari resti itu sendiri dan menurunkan angka kematian ibu.

8. Catatan mutu

8.1 Register Kohort Ibu Hamil

8.2 Register KIA

8.3 Status Ibu

8.4 Buku KIA

8.5 Laporan AMP

9. Referensi.

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Departemen Kesehatan, 2007

Disahkan Oleh Dibuat Oleh

Kepala Puskesmas Unit pengendali

S.O.P PENGUKURAN TEKANAN DARAH

PENGERTIAN

(10)

TUJUAN

Mendapatkan data obyektif KEBIJAKAN

1. Pasien baru

2. Perkembangan kondisi pasien PETUGAS Perawat PERALATAN 1. Tensimeter 2. Termometer 3. Stetoskop 4. Alat tulis PROSEDUR PELAKSANAAN A. Tahap PraInteraksi

1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2. Mencuci tangan

3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien

3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C. Tahap Kerja

1. Mengatur posisi pasien: supinasi

2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin 3. Mengukur tekanan darah dengan benar

4. Menghitung pernafasan dan nadi dengan benar 5. Mengukur suhu badan dengan benar

6. Melakukan penilaian kesadaran dengan benar

7. Memantau terjadinya perdarahan dengan benar: daerah operasi, konjunktiva, Capilery Refill, Hb (bila perlu)

8. Mencatat hasil pemeriksaan D. Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan 2. Berpamitan dengan klien 3. Membereskan alat-alat 4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Disahkan Oleh Dibuat Oleh

(11)

SOP PENERIMAAN PASIEN BARU Pengertian Menerima pasien yang baru masuk Puskesmas untuk dirawat

sesuai yang berlaku.

Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan

Tujuan Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru. Kebijakan - Ada petugas yang terampil

Prosedur Persiapan :

- Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah. - Bila pasien dapat berdiri, atau berat badan sebelum

penderita dibaringkan.

- Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnese dan pemeriksaan fisik.

- Laporan pasien pada penanggung jawab ruangan. - Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata tertib

yang berlaku di Rumah Sakit serta orientasi keadaan ruangan/fasilitas yang ada.

- Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan perawatan pasien.

- Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang segera dilakukan.

Unit terkait Poliklinik, Ruang Perawatan

Disahkan Oleh Dibuat Oleh

Kepala Puskesmas Unit pengendali

SOP MENIMBANG BERAT BADAN A. TUJUAN

(12)

B. SARAN Petugas C. SARANA 1. ) Timbangan 2.) Buku catatan D. PROSEDUR

1. Memastikan timbangan badan berfungsi dnga baik dengan cara mengatur penunjuk angka tepat diangka “ nol “

2. Meminta pasien melepas sepatu/ sandal dan meletakkan barang bawaan yang berat.

3. Meminta pasien naik keatas timbangan,dengan posisi berhadapan dengan pemeriksan

4. Memperhatikan jarum penunjuk berhenti,dari arah depan tegak lurus dengan angka

5. Mengformsikan hasil pengukur pda pasien 6. Mencatat pada kartu status atau buku

7. Menanyakan kepada pasien apakan\h ada yang ditanyakan tentang hasil pengukuran barat badannya.

Disahkan Oleh Dibuat Oleh

Kepala Puskesmas Unit pengendali

SOP PEMBERIAN TABLET ZAT BESI PADA IBU HAMIL . Nama Pekerjaan

Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

(13)

Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dan anemia pada kehamilan untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung.

3. Ruang lingkup

Semua Ibu hamil yang berkunjung ke unit pelayanan Kesehatan Ibu dan Rumah Bersalin UPTD Puskesmas Kendal Kerep meliputi pasien baru, ibu hamil 28 minggu dan pasien – pasien yang anemis.

4. Ketrampilan petugas

4.1 Bidan terlatih.

4.2 Dokter

5. Uraian Umum

Tidak ada

6. Alat dan Bahan

6.1 Alat

6.1.1 Alat tulis

6.1.2 Form Pemeriksaan Laboratorium

6.2 Bahan

Tablet Zat besi

7. Instruksi Kerja

7.1 Periksa konjungtiva pasien, untuk menentukan pasien anemis atau tidak.

7.2 Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status dan KMS ibu hamil.

7.3 Isi form pemeriksaan laboratorium.

7.4 Jelaskan pada pasien tujuan dari pemeriksaan.

7.5 Jelaskan pada pasien, untuk membayar biaya pemeriksaan laboratorium di kasir sebelum kelaboratorium dan

setelah selesai pemeriksaan membawa hasil pemeriksan kembali ke unit pelayanan kesehatan ibu.

7.6 Rujuk ke unit pelayanan gizi, jika hasil pemeriksaan Hb < 11 gr %

7.7 Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil, sedikitnya 1 tablet / hari, selama 30 hari berturut-turut untuk pasien

hamil pada trimester I, sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia diberikan tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu tablet perhari ( 3 X 1 ) , hal ini sangat tergantung dengan persediaan obat yang ada

(14)

7.9 Beri penyuluhan gizi pada semua ibu hamil disetiap kunjungan ANC, tentang perlunya minum tablet zat besi

dan vitamin C, serta menghindari minum teh / kopi / susu dalam 1 jam sebelum / sesudah makan, karena dapat mengganggu penyerapan zat besi.

8. Indikator Kinerja

Bumil tidak anemia pada saat kehamilan

9. Catatan Mutu

9.1 Kartu status ibu hamil

9.2 Buku register kohort ibu hamil

9.3 Buku register ibu hamil

9.4 Buku KIA.

10. Kontra Indikasi. 11. Referensi.

Disahkan Oleh Dibuat Oleh

Kepala Puskesmas Unit Pengendali

SOP PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID 1. NAMA PEKERJAAN

Pemberian imunisasi tetanus toxoid 2. TUJUAN

Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus. 4. RUANG LINGKUP

Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan diruang tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada ibu hamil dan calon pengantin.

5.URAIAN UMUM

5.1 Imunisasi tetanus toxoid terbukti sebagai upaya pencegahan penyakit tetanus 5.2 Diberikan pada usia kehamilan trimester pertama,dengan interval waktu 4

(15)

minggu

5.3 Disuntikan pada lengan atas secara intra musculer (IM) sebanyak 0,5 ml,Intra muskuler atau subcutan.

5.4 Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi air hangat 5.5 Konta indikasi : gejala-gejala berat karena dosis pertama TT

5.6 Referensi : pedoman teknis Imunisasi tingkat puskesmas. 6. ALAT DAN BAHAN

6.1 ALAT Tidak ada 6.2 BAHAN

6.2.1 Kapas

6.2.2 Serum Tetanus Toxoid

6.2.3 Jarum suntik disposibel 2,5 ml 7. INSTRUSI KERJA

7.1 Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien : 7.1.1 Nama,Umur, dan Alamat

7.1.2 Apakah ada alergi terhadap obat-obatan 7.2 Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat

7.3 Isi Form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda tangan untuk persetujuan

7.4 Tulis tarif tindakan dan persilkan pasien menuju ke ruangan pelayanan 7.5 Siapkan bahan dan alat suntik

7.6 Ambil vaksin dengan jarum dan spuit disposibel 2,5ml 7.7 Persilkan pasien duduk

7.8 Oleskan kapas steril pada lengan kiri bagian atas

7.9 Suntikan pada lengan kiri bagian atas secara intra musculer 7.10 Olesi bekas suntikan dengan kapas steril

(16)

7.11 Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak

7.12 Persilakan pasien menunggu 15 menit di luar,dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh pulang

7.13 Catat pada buku status dan buku KIA 8. INDIKATOR KINERJA

Tidak terjadi tetanus toxoid pada saat melahirkan 9. CATATA MUTU

9.1 Kartu status ibu

9.2 Buku register kohort ibu hamil 9.3 Buku register ibu hamil

9.4 Buku catatan resiko tinggi

9.5 Formulir persetujuan tindakan medik

Disahkan Oleh Dibuat Oleh

Kepala Puskesmas Unit Pengendali

(17)

N o Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Sasaran Cara melaksanaka n Kegiatan Jadual pelaksana an Penanggu ng jawab Ketera ngan 1Workshop mutu Puskesmas dan KP Workshop Seluruh karyawan puskesmas Pertemuan 15 Februari 2015 Kepala Puskesma s 2Monitoring dan penilaian kinerja UKM Menyusun indicator Mengumpulkan data indicator Menganalisis Evaluasi pencapaian indicator kinerja Pelaporan

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam subbab metode penelitian akan dijelaskan tahapan proses pengambilan data secara rinci dengan parameter yang sudah ditentukan dan dijelaskan juga cara mengolah

sosial (RISE), belum adanya Pembangunan Infrastruktur Wilayah Sosial dan Ekonomi seperti Pembangunan Jalan dan saluran lingkungan perdesaan di kawasan Kecamatan

Dengan ketentuan membawa semua berkas / dokumen asli atau salinan yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sebagaimana yang telah dicantumkan dalam dokumen Penawaran

“Astra Life akan terus berinovasi untuk dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan produk perlindungan jiwa yang sesuai, mulai dari kemudahan informasi

Etika pendidik untuk bersikap lembut, terdapat relevansi secara langsung dengan ayat ini, yaitu bantahlah mereka dengan cara yang baik. Bantahlah dengan cara yang

Objek kajian dalam penelitian ini adalah aspek-aspek psikologi yang berkaitan dengan konflik kejiwaan tokoh Anah, Hakim dan Bashir dalam trilogi novel PAB, BAJM,

mengakibatkan transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada

Dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan aktivitas dalam proses bisnis, menggambarkan alur proses