• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MAHASISWA TERHADAP MINAT BELI PRODUK MADOE HONEY IPB ANISA PRATAMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MAHASISWA TERHADAP MINAT BELI PRODUK MADOE HONEY IPB ANISA PRATAMI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MAHASISWA

TERHADAP MINAT BELI PRODUK MADOE HONEY IPB

ANISA PRATAMI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Mahasiswa terhadap Minat Beli Produk Madoe honey IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014 Anisa Pratami NIM I24100012

(4)

ABSTRAK

ANISA PRATAMI. Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Mahasiswa terhadap Minat Beli Produk Madoe honey IPB. Dibimbing oleh RETNANINGSIH.

Pengetahuan dan motivasi merupakan faktor yang memengaruhi minat beli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan motivasi konsumen terhadap minat beli produk Madoe honey IPB. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di IPB Dramaga, Jawa Barat pada bulan April 2014. Jumlah contoh 200 orang yang dipilih secara acak sederhana dengan jumlah proporsional berdasarkan fakultas. Pengetahuan mahasiswa tentang produk Madoe honey IPB tergolong masih rendah. Sedangkan motivasi mahasiswa memiliki motivasi yang cukup. Sebanyak 61,5 % mahasiswa berminat untuk membeli produk Madoe honey IPB. Pengetahuan dan motivasi memiiki hubungan dengan minat beli. Dari hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh negatif signifikan terhadap minat beli artinya semakin tinggi pengetahuan maka minat beli akan semakin rendah sedangkan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli artinya semakin tinggi motivasi mahasiswa maka semakin tinggi pula minat beli.

Kata kunci: minat beli, motivasi, Madoe honey IPB, pengetahuan.

ABSTRACT

ANISA PRATAMI. The Effect of Knowledge and Motivation Towards Intention to Buy Madoe honey IPB Product. Supervised by RETNANINGSIH.

Knowledge and motivation are factors that influence the buying interest. This research was aimed to analyzed the effect of knowledge and motivation on Madoe honey purchase intention. This study used cross sectional design took in IPB Dramaga, West Java. Totally 200 respondents chosen with proporsional sampling technique. The respondent have knowledge about Madoe honey IPB is low. Motivation of respondent have enough. Totally 61,5 percent respondents have purchase interest for to buy product Madoe honey IPB. Knowledge and motivational variables influence the purchase interest. The regression test showed that knowledge negatively influence on purchase interest, it meant if knowledge up, purchase interest will low. And the motivation positively influence on purchase interest, it meant if motivation up, purchase interest will up too.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MAHASISWA

TERHADAP MINAT BELI PRODUK MADOE HONEY IPB

ANISA PRATAMI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Mahasiswa terhadap Minat Beli produk Madoe honey IPB

Nama : Anisa Pratami NIM : I24100012

Disetujui oleh

Ir Retnaningsih, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

(8)

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada;

1. Ir Retnaningsih, MSi sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran selama penulisan ini, serta berbagai masukan yang membangun.

2. Alfiasari, SP MSi selaku dosen pemandu seminar atas kritik serta saran yang sangat bermanfaat.

3. Dr Ir Lilik Noor, MFSA dan Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si sebagai dosen penguji atas saran dan masukannya yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

4. Prof Dr Ir Ujang Sumarwan MSc selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan dan motivasinya.

5. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk terus berkarya dan berjuang untuk berprestasi. Ayahanda Mugiyatna dan Ibunda Dede Narsih yang telah memberikan segala-galanya. Selain itu, nenek dan adik-adik tersayang Hj. Encih Murtasih, Yasinta Putri Damayanti, Rehan Egi Junior, Intan Purnamasari, dan Puspa Maulida serta keluarga besar atas doa dan dukungannya.

6. Rafika Zhakidan Carolina Lindawati sebagai teman satu penelitian. Terimakasih atas kerjasama dan dukungan yang diberikan selama menyusun proposal penelitian

7. Farida, Susan, Nita, Mitha, Kinanti, Lia, Novi serta semua anak IKK 47 yang telah memberikan dukungan dan semangatnya dalam suka dan duka. 8. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

membantu kelancaran penyusunan skripsi.

Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi institusi pendidikan, pemerintahan. Selain itu, bisa juga bermanfaat untuk masyarakat luas dalam membeli sesuatu.

Bogor, September 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 3 KERANGKA PEMIKIRAN 3 METODE 4

Desain, Lokasi, dan Waktu 6

Teknik Penarikan Contoh 6

Jenis dan Cara Pengumpulan Data 7

Pengolahan dan Analisis Data 8

Definisi Operasional 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Hasil 10 Gambaran Umum produk Madoe honey IPB 10

Karakteristik Mahasiswa 10

Karakteristik Keluarga Mahasiswa 12

Pengetahuan 13

Motivasi 14

Minat beli 15

Hubungan Karakteristik Mahasiswa dengan Pengetahuan, Motivasi 16

dan Minat Beli Hubungan Karakteristik Keluarga Mahasiswa dengan Pengetahuan, 17

Motivasi, dan Minat Beli Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Minat Beli dengan 18

produk Madoe honey IPB Variabel-variabel yang Memengaruhi Minat Beli Produk 18 Madoe honey IPB

Pembahasan 18

SIMPULAN DAN SARAN 20

Simpulan 20

Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 21

(10)

DAFTAR TABEL

1 Sebaran mahasiswa berdasarkan fakultas 7

2 Variabel, skala, dan kategori data penelitan 8

3 Sebaran mahasiswa berdasarkan usia 11

4 Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin 11

5 Sebaran mahasiswa berdasarkan uang saku 11

6 Sebaran mahasiswa berdasarkan agama 12

7 Sebaran keluarga mahasiswa berdasarkan kategori besar keluarga 12

8 Sebaran keluarga mahasiswa berdasarkan jenis pekerjaan 13

9 Sebaran keluarga mahasiswa berdasarkan kategori pendapatan 13

keluarga perkapita per bulan 10 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban benar terhadap pernyataan 14

pengetahuan produk Madoe honey IPB 11 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori pengetahuan tentang 14

produk Madoe honey IPB 12 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori penilaian atas masing-masing 15

pernyataan motivasi terhadap produk Madoe honey IPB 13 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori motivasi tentang 15

produk Madoe honey IPB 14 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban minat beli terhadap produk 16

Madoe Honey IPB 15 Sebaran mahasiswa berdasarkan minat beli pada produk Madoe honey IPB 16 16 Hubungan karakteristik mahasiswa dengan pengetahuan, motivasi, 17

dan minat beli 17 Hubungan karakteristik keluarga mahasiswa dengan pengetahuan, 17

motivasi, dan minat beli 18 Hubungan pengetahuan dan motivasi dengan minat beli terhadap 17

produk Madoe honey IPB 19 Variabel-variabel yang memengaruhi minat beli produk 18

(11)

1

Suhardiyanto H. 2012.Inovasi IPB untuk ketahanan pangan nasional. Dalam pertemuan Dies Natalies IPB ke-48.[Pidato] Bogor [1 September 2012]

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu institusi pendidikan yang banyak melakukan inovasi. Sebanyak 510 inovasi yang telah dihasilkan oleh IPB, 179 diantaranya mendapatkan penghargaan dari Kementrian Riset dan Teknologi. Keberadaan produk inovasi ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat, dari banyaknya inovasi tersebut hanya 10% produk inovasi yang digunakan masyarakat1. Produk-produk inovasi yang telah dipasarkan kepada masyarakat merupakan produk pangan.

Salah satu produk olahan pangan yang dimiliki IPB adalah Madoe honey. Madu memang sudah terbukti memiliki banyak manfaat, salah satu manfaat yang diberikan berdampak pada kemajuan kecerdasan otak. Hasil penelitian Oyefuga et. Al (2012) konsumsi madu baik jangka pendek dan jangka panjang akan meningkatkan protein otak, sehingga menunjukan peningkatan kerja otak yang signifikan. Hal tersebut sejalan dengan aktivitas mahasiswa yang memerlukan kerja otak yang ekstra setiap harinya. Selain telah banyak penelitian terkait manfaat madu, Al-Quran surat an-Nahl ayat 68-69 menjelaskan bahwa madu mengandung obat yang dapat menyembuhkan bagi manusia dan Al- Hadits juga menjelaskan bahwa manfaat madu dapat menghaluskan kulit dan mengobati luka.

Hammad (2009) menyatakan bahwa madu terdiri dari beberapa jenis yang tergantung pada sumber bunganya. Madu yang diproduksi Fapet dibagi menjadi empat jenis yaitu madu kapuk yang berasal dari bunga kapuk randu, madu karet, madu kelengkeng dan madu rambutan. Perbedaan jenis ini dilakukan karena madu dari bunga yang berbeda memberikan manfaat yang berbeda. Madu dengan manfaat yang berbeda bisa memudahkan konsumen untuk mencari sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh individu. Salah satu kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis atau kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan yang dirasakan seseorang ini akan datang jika terdapat stimulus atau rangsangan atau yang disebut dengan motivasi (Sumarwan 2011). Motivasi untuk memperoleh manfaat produk dapat berpengaruh positif signifikan dengan minat beli (Topaloğlu 2012). Menurut Setiadi (2010), minat beli juga dipengaruhi beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi, beberapa diantaranya adalah faktor pribadi dan faktor psikologis individu dimana yang akan dilihat yakni motivasi. Minat beli juga berkaitan erat dengan pengetahuan yang dimiliki untuk memakai ataupun membeli produk tertentu. Pengetahuan yang dimiliki berbeda-beda untuk setiap konsumen (Sigit 2006). Konsumen akan memilih produk yang mengandung atribut yang diyakini relevan dengan yang dibutuhkan. Penilaian konsumen terhadap atribut produk tergantung pada pengetahuan akan informasi yang lengkap dari produk yang akan dikonsumsi. Ketika konsumen sudah cukup baik memiliki pengetahuan terhadap produk, maka akan semakin kuat pula minat beli terhadap.

Sebagai salah satu produk pangan IPB Madoe honey seharusnya mampu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga dapat dikenal oleh masyarakat. Hasil penelitian terkait dengan produk pangan IPB sudah banyak dan menunjukkan bahwa minat mereka dalam membeli masih kurang, hasil penelitian Istikhomah

(12)

2

(2013) diperoleh bahwa salah satu penyebab kurangnya minat beli produk pangan IPB yaitu kurangnya promosi yang dilakukan IPB.

Penelitian terkait minat beli produk pangan IPB sudah banyak, namun, untuk spesifikasi produk tertentu masih jarang khususnya Madoe honey. Mahasiswa IPB sebagai bagian dari civitas akademika yang dekat dengan produksi Madoe honey ini berpotensi besar dalam minat beli karena memiliki akses lebih dekat untuk mendapatkan informasi dan jumlah mahasiswa yang banyak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan motivasi mahasiswa terhadap minat beli produk Madoe honey IPB.

Perumusan Masalah

Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang memiliki karakteristik beragam baik dari budaya, agama dan latar belakang keluarganya. Aktivitas yang dilakukan juga cukup banyak. Adanya aktivitas mahasiswa yang banyak ini menuntut mahasiswa memiliki kesehatan yang baik agar bisa menjalankan aktivitas tersebut. Mahasiswa tergolong pada remaja akhir menuju dewasa awal yang masih rawan terkena penyakit. Hal tersebut bisa dicegah dengan makan teratur, olah raga dan bisa ditambah dengan mengkonsumsi suplemen makanan. Salah satu suplemen makanan yang alami yaitu madu. Menurut Ocvilia (2005), madu merupakan produk perlebahan bergizi tinggi yang memiliki banyak manfaat dan tidak hanya sebagai obat tetapi juga dapat digunakan sebagai food supplement.

Institut Pertanian Bogor sebagai institusi pendidikan yang berbasis pertanian sudah melakukan banyak penelitian terkait dengan pangan. Salah satunya yaitu produk Madoe honey berupa madu yang diproduksi oleh fakultas peternakan. Selain Madoe honey banyak produk pangan IPB yang telah di pasarkan. Banyaknya produk pangan yang telah dipasarkan tidak sesuai dengan daya beli masyarakat, dari berbagai penelitian terkait dengan produk pangan membuktikan bahwa produk pangan IPB masih belum banyak diketahui masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan sosialisasi terhadap pengenalan produk. Namun, sebelum sampai pada masyarakat perlu dilihat terlebih dahulu tingkat pengetahuan dan minat beli civitas akademik yang merupakan konsumen terdekat. Minat beli mahasiswa terhadap produk madu IPB ini diduga dipengaruhi oleh motivasi mahasiswa.

Hasil penelitian-peneltian terkait minat beli produk pangan IPB pada mahasiswa sudah banyak dilakukan, dan menghasilkan minat beli kategori sedang. Namun, penelitian terkait produk spesifik masih jarang, seperti misalnya Madoe honey.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana pengetahuan, motivasi, dan minat beli produk Madoe honey IPB

2. Bagaimana hubungan pengetahuan dan motivasi dengan minat beli produk produk Madoe honey IPB

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan dan motivasi dengan minat beli produk Madoe honey IPB

(13)

3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan motivasi konsumen terhadap minat beli produk Madoe honey IPB

Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi pengetahuan, motivasi, dan minat beli produk Madoe honey IPB

2. Menganalisis hubungan pengetahuan dan motivasi dengan minat beli produk produk Madoe honey IPB

3. Menganalisis pengaruh pengetahuan dan motivasi dengan minat beli produk Madoe honey IPB

Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk :

1. Peneliti/mahasiswa

Peneliti ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai pengetahuan dan motivasi mahasiswa dalam minat beli madu serta merupakan sarana belajar dalam mengaplikasikan ilmu yang selama ini didapatkan dari bangku kuliah.

2. Institusi pendidikan (IPB)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan studi tentang penelitian terkait pengetahuan, motivasi, dan minat beli.

3. Bagi masyarakat/konsumen

Penelitian ini memberikan gambaran tentang pengetahuan dan motivasi terhadap minat beli produk madu khususnya pada mahasiswa sehingga dapat memberikan pertimbangan sebelum mengambil keputusan.

4. Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam pengambilan kebijakan perlindungan komsumen dan produsen

KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut Sumarwan (2011) menyebutkan perbedaan individu menggambarkan faktor-faktor karakteristik individu yang muncul dari dalam diri konsumen dan proses pasikologis yang terjadi pada diri konsumen yang sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan, yaitu agama, kebutuhan, motivasi, kepribadian, pengelolaan informasi, persepsi, proses belajar, pengetahuan, dan sikap konsumen. Pengaruh karakteristik individu dan karakteristik keluarga, merupakan hal mendasar yang diduga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, motivasi serta minat beli mahasiswa terhadap produk. Karakteristik individu yang digunakan terdiri dari jenis kelamin, usia, agama, dan uang saku. Hasil penelitian Prihatiningsih (2008), perempuan memiliki minat beli yang lebih rendah dibandingkan dengan minat beli laki-laki. Perempuan lebih mempunyai minat beli yang cenderung lebih baik untuk menuju kepada proses pembelian. Penelitian Istikhomah (2013) membuktikan bahwa uang saku dapat

(14)

4

mempengaruhi minat beli. Selain itu, karakteristik keluarga terdiri dari pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, dan besar keluarga. Hasil penelitian Putri (2012), menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap pembelian. Hal ini diduga karakteristik keluarga memengaruhi minat beli produk Madoe honey IPB.

Sebelum konsumen melakukan pengambilan keputusan konsumen hendaknya memiliki pengetahuan yang memadai. Penelitian Istikhomah (2013) membuktikan bahwapengetahuan dan pengetahuan pembelian mempengaruhi minat beli. Pengetahuan didefinisikan sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan. Himpunan bagian dari informasi total yang relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar (Engel, Blackwell, & Miniard 1994). Pengetahuan juga dibagi menjadi tiga, yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian. Konsumen yang memiliki pengetahuan yang banyak, maka akan lebih baik dalam pengambilan keputusan sehingga akan lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen dinamakan motivasi (Sumarwan 2011).

Penelitian Fitria (2012) mengungkapkan motivasi individu dapat berpengaruh terhadap minat beli. Topaloğlu (2012) mengungkapkan hal yang serupa bahwa motivasi untuk memperoleh manfaat, pengalaman, dan keamanan dapat berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli. Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael 1992). Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut, yaitu minat transaksional, minat refrensial, minat preferensial, dan minat eksploratif. Minat beli pada penelitian ini adalah minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. Minat beli produk Madoe honey IPB dapat menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen.

Institut Pertanian Bogor yang merupakan institusi yang paling banyak menghasilkan produk pangan berupaya memenuhi segala permintaan masyarakat agar memiliki manfaat. Mahasiswa IPB yang lebih dekat seharusnya mampu mempromosikan produk IPB agar masyarakat lebih mengenal produk-produk IPB khususnya produk Madoe honey IPB yang dikembangkan Fakultas Peternakan ini. Oleh karena itu, pengetahuan, motivasi, serta pengaruhnya terhadap minat beli produk Madoe honey IPB pada mahasiswa sangat penting untuk diketahui lebih jauh. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

(15)

5

:

:

Gambar 1 Kerangka pemikiran pengaruh pengetahuan dan motivasi terhadap minat beli. PENGETAHUAN MOTIVASI MINAT BELI Perilaku Pembelian

Variabel yang di teliti

Variabel yang tidak di teliti Karakteristik contoh: Usia Jenis kelamin Uang saku Agama Karakteristik keluarga: Besar keluarga Pendapatan keluarga (kap/bl) Pekerjaan keluarga Sumber informasi

(16)

6

METODE

Desain, Lokasi, dan Waktu

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Teknik pengambilan data menggunakan metode survei. Metode yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama. Lokasi penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bertempat dikampus IPB Dramaga. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan kampus IPB Dramaga merupakan salah satu lokasi awal lebah madu yang dikembangkan menjadi produk Madoe honey IPB serta pertimbangan kemudahan aksesibilitas. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Mei 2014.

Teknik Penarikan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Sarjana (S1) reguler IPB semester empat sampai enam yang masih aktif pada tahun akademik 2014/2015 yang berjumlah 7 092 orang. Contoh dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPB dari seluruh fakultas, yang terdiri atas Faperta, FKH, Fpik, Fapet, Fahutan, Fateta, Fmipa, Fem, dan Fema. Metode pemilihan contoh yang digunakan adalah proporsional random sampling. Populasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan mahasiswa semester empat sampai enam lebih terpapar informasi mengenai produk madu di IPB khususnya produk Madoe honey IPB sehingga mempermudah dalam pengambilan data. Penentuan jumlah contoh minimal menggunakan rumus Slovin.

n = N = 7 092 = 198 ≈ 200 orang (1+Ne2) (1+ 7 092(0,07)2)

Keterangan:

n = jumlah contoh yang diambil N = jumlah populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan contoh yang dapat ditolerir atau taraf nyata (0.07)

Hasil perhitungan dengan rumus Slovin menunjukkan 198 orang harus diambil sebagai jumlah contoh minimal. Jumlah contoh yang diambil pada penelitian ini berjumlah 200 orang dengan asumsi untuk memperkecil kesalahan yang terjadi ketika penarikan contoh. Selanjutnya penentuan jumlah contoh setiap fakultas dilakukan secara proporsional.

ni= 𝑁𝑖

𝑁x n

Keterangan:

ni = jumlah contoh tiap subpopulasi Ni = total subpopulasi

N = total populasi

n = jumlah contoh yang diambil

Proporsi contoh setiap fakultas ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa dari masing-masing fakultas. Sebaran contoh berdasarkan fakultas dapat dilihat pada Tabel 1.

(17)

7 Tabel 1 Sebaran contoh berdasarkan fakultas

No. Fakultas Jumlah

Mahasiswa (Ni) Persentase (%) Jumlah Contoh (n) 1. Pertanian 837 12 24 2. Kedokteran Hewan 363 5 10

3. Perikanan dan Ilmu Kelautan

794 12 23

4. Peternakan 367 5 10

5. Kehutanan 761 11 22

6. Teknologi Pertanian 894 13 25

7. Matematika dan IPA 1324 17 37

8. Ekonomi dan Manajemen

1040 15 29

9. Ekologi Manusia 712 10 20

Total 7092 100 200

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Penelitian ini mencakup dua variabel, yaitu variabel bebas (karakteristik individu, karakteristik keluarga, pengetahuan, dan motivasi) serta variabel terikat (minat beli). Kuesioner pengetahuan menggambarkan pengetahuan tentang produk, pembelian, dan pengetahuan pemakaian (Engel, Blackwell, & Miniard 1994). Kuesioner motivasi dikembangkan dan dimodifikasi dari kuesioner Pratiwi (2013) dan Istikhomah (2013). Sebelum melakukan pengumpulan data, dilakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu dengan melibatkan 30 orang mahasiswa IPB untuk mengetahui reliabilitas dan validitas. Setelah uji reliabilitas dan validitas, terdapat beberapa pernyataan yang tidak valid digunakan. Pernyataan motivasi dan minat beli menggunakan skala Likert.Penggunaan skala Likert dapat memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan (Sumarwan et al. 2011).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik mahasiswa (usia, uang saku, jenis kelamin, dan agama), karakteristik keluarga (usia orangtua, pekerjaan orangtua, besar keluarga, dan pendapatan keluarga per kapita per bulan), pengetahuan (cronbach’s alpha 0.722), motivasi (cronbach’s alpha 0.885), minat beli (cronbach’s alpha 0.618), serta informasi dari pihak dosen IPB yang mengembangkan produk Madoe honey IPB. Data primer diperoleh melalui self-report menggunakan alat bantu kuesioner yang berisi variabel-variabel yang akan diteliti. Sementara itu, data sekunder diproleh dari Direktorat Administrasi dan Pendidikan mengenai data jumlah mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Kuisioner yang digunakan untuk pengambilan data primer dikembangkan dan dimodifikasi sedimikian rupa agar dapat memenuhi informasi bagi peneliti agar tidak menyulitkan contoh.

Setelah uji reliabilitas dan validitas, terdapat beberapa pernyataan yang tidak valid digunakan. Pernyataan motivasi dan minat beli menggunakan skala Likert. Penggunaan skala Likert dapat memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan (Sumarwan et al. 2011).

(18)

8

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS for Windows versi 16. Pengolahan data meliputi coding, scoring, entrying, cleaning, dan analyzing. Analisis data dilakukan secara statistik melalui uji deskriptif dan uji inferesia. Uji deskriptif meliputi rata-rata, standar deviasi, nilai minimal, dan nilai maksimal. Uji inferesia meliputi uji Chi-Square, uji korelasi Pearson, dan uji regresi linier berganda. Analisis deskriptif yang meliputi frekuensi, maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik mahasiswa yang meliputi jenis kelamin, usia, uang saku, karakteristik keluarga yang meliputi pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan besar keluarga, tingkat pengetahuan, motivasi dan minat beli. Selain itu, analisis deskriptif juga dilakukan pada tiga jenis pengetahuan yaitu, pengetahuan produk, pembelian, dan pemakaian.

Pengkategorian dari variabel pengetahuan dan motivasi menggunakan interval kelas dengan rumus:

interval kelas = skor maksimum – skor minimum jumlah kategori

Skala dan kategori data setiap variabel yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Variabel, skala dan kategori data penelitan

Variabel Skala data Kategori data

Karakteristik mahasiswa

Usia Rasio Berdasarkan Sumarwan (2011)

Remaja akhir (16-18 tahun) Dewasa awal (19-24 tahun) Jenis kelamin Nominal 1: laki-laki

2: Perempuan Uang saku (Rp) Rasio 1. < Rp900 000

2. Rp900 001-Rp1 800 000 3. > Rp 1 800 000

Agama Nominal 1: Islam

2: Katolik 3: Protestan 4 : Hindu 5: Budha Karakteristik keluarga

Jenis pekerjaan Nominal 1: PNS

2: Pegawai Swasta 3: Wiraswasta 4: Buruh 5: Supir 6: Petani 7: Tidak Bekerja/IRT 8: Lainnya (pensiunan)

(19)

9

Tabel 2 Variabel, skala dan kategori data penelitan (lanjutan…)

Variabel Skala data Kategori data

Besar keluarga Rasio Berdasarkan BKKBN (1998) Kecil : ≤4 orang Sedang : 5-7 orang Besar : >8 orang Pendapatan keluarga (kap/bl) Rasio Berdasarkan BPS (2013) 1. Miskin (≤ 271 626) 2. Tidak miskin (>271 626) Variabel

Motivasi Ordinal Motivasi rendah (47-61)

Motivasi sedang (62-76) Motivasi tinggi (77- 95)

Pengetahuan Ordinal Rendah (0-3)

Sedang (4-6) Tinggi (7-10) Minat beli Ordinal Tidak berminat (0)

Berminat (1-5) Definisi Operasional

Contoh adalah mahasiswa aktif Institut Pertanian Bogor semester empat sampai semester enam.

Karakteristik mahasiswa adalah segala informasi yang berkaitan dengan identitas pribadi contoh meliputi usia, uang saku, jenis kelamin, dan agama.

Usia adalah jumlah lahir sampai sekarang pada contoh yang dinyatakan dalam tahun.

Jenis kelamin adalah perbedaan contoh yang dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan

Uang saku adalah sejumlah uang yang diperoleh contoh setiap bulan yang dinyatakan dalam rupiah. Uang saku dapat bersumber dari pemberian orang tua, gaji atau upah bekerja, beasiswa atau sumber lain yang bersifat tetap.

Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh contoh, seperti islam, protestan, katolik, hindu, dan budha.

Karakteristik keluarga adalah informasi yang berkaitan dengan keluarga contoh seperti pekerjaan orangtua, besar keluarga, dan pendapatan keluarga per kapita per bulan.

Pekerjaan orangtua adalah mata pencaharian orangtua contoh yang menjadi sumber utama pemasukan finansial keluarga. Kode satu (1) untuk PNS, kode dua (2) untuk pegawai swasta, kode tiga (3) untuk wiraswasta, kode empat (4) untuk buruh, kode lima (5) untuk supir, kode enam (6) untuk

(20)

10

petani, kode tujuh (7) untuk tidak bekerja/IRT dan kode delapan (8) untuk profesi lain yang belum disebutkan (pensiunan).

Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga inti contoh, termasuk kepala keluarga yang dinyatakan dalam jumlah orang. Berdasarkan besar keluarganya, keluarga dikategorikan menjadi keluarga kecil (≤ 4 orang), keluarga sedang (5-6 orang) dan keluarga besar (≥ 7 orang).

Pendapatan keluarga adalah sejumlah uang yang diperoleh dari pendapatan keluarga contoh dibagi dengan besar keluarganya (kap/bl).

Motivasi adalah keinginan dalam diri contoh untuk memenuhi segala kebutuhannya

Pengetahuan adalah informasi yang telah dimiliki oleh contoh berkaitan dengan madu.

Minat beli adalah kecenderungan perilaku contoh untuk melakukan suatu tindakan (pembelian) terhadap produk Madoe honey IPB yang dapat dikategorikan menjadi berminat dan tidak berminat.

Madoe Honey adalah salah satu produk pangan berupa madu yang di produksi Fakultas Peternakan IPB.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Gambaran Umum produk Madoe Honey IPB

Produk Madoe honey IPB merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh IPB dengan pengolahan lebah madu yang dikembangkan menjadi produk pangan. Produk tersebut telah dikomersialkan oleh Non Ruminansia dan Satwa Harapan (NRSH) & Agroeduturism (AET) Fakultas Pertenakan IPB. Sistem yang digunakan dalam pendistribusian produk tersebut yaitu sistem kemitraan. Sistem kemitraan yang dimaksudkan adalah dimana madu yang diperoleh bukan dari IPB sendiri melainkan langsung dari petani lebah, kemudian dipilih madu yang berkualitas dan diolah di Laboratorium Fakultas Peternakan. Produk ini dipasarkan sejak tahun 2011 di indomaret, agrimart, dan koperasi atau unit usaha yang terletak di kampus IPB Dramaga. Izin pemasaran produk ini diperoleh dari PIRT pada tahun 2009, namun untuk label halal belum ada. Harga produk Madoe honey adalah Rp135 000 per kemasan (650 ml), Rp80 000 per kemasan (300 ml), Rp50 000 per kemasan (250 ml), Rp45 000 per- kemasan (200 ml), Rp40 000 (sachet isi 10), dan Rp20 000 (sachet isi 5). Produk ini memiliki beberapa jenis variasi, diantaranya madu kapuk untuk menambah nafsu makan, madu karet untuk masker, madu rambutan untuk urinase dan ginjal, dan madu lengkeng untuk daya tahan tubuh. Berbagai kandungan yang ada pada produk tersebut memiliki manfaat untuk kesehatan.

Karakteristik Mahasiswa

Usia mahasiswa. Menurut Sumarwan (2011) adanya perbedaan usia individu maka cenderung menyebabkan perbedaan kesukaan terhadap selera dan merek suatu produk. Tabel 3 menunjukkan sebaran usia mahasiswa berkisar antara 16 sampai 24 tahun. Usia maksimal mahasiswa yaitu 18 tahun sedangkan usia minimal yaitu 24 tahun. Hampir seluruh contoh (96.5%) tergolong dewasa awal.

(21)

11 Tabel 3 Sebaran mahasiswa berdasarkan usia

Kategori n % Remaja akhir (16-18 th) Dewasa awal (19-24 th) 7 193 3.5 96.5 Total 200 100.0

Jenis kelamin. Pada penelitian ini mahasiswa paling banyak yaitu berjenis kelamin perempuan. Hal ini terlihat pada Tabel 4 dimana jenis kelamin perempuan 67.5 % persen. Hal ini terkait dengan proporsi mahasiswa IPB, dimana lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Perbedaan jenis kelamin dapat memberikan perbedaan manfaat pula terhadap suatu produk. Sama halnya dengan manfaat madu yang dirasakan, untuk peremuan biasanya madu bisa digunakan untuk kecantikan.

Tabel 4 Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin n %

Laki-laki 65 32.5

Perempuan 135 67.5

Total 200 100.0

Uang saku. Sebaran jumlah uang saku contoh perbulan pada Tabel 5 berkisar antara Rp 400 000 sampai Rp 3 100 000 dengan rataan Rp 976 000.Uang saku bersumber dari orang tua, beasiswa, usaha mandiri (kerja), atau gabungan dari beberapa sumber. Uang saku sebagai sumber daya beli mahasiswa diduga berhubungan dengan minat beli produk madu.

Tabel 5 Sebaran mahasiswa berdasarkan uang saku

Uang saku n %

< 900 000 106 53.0

900 001-1 800 000 83 41.5

> 1 800 000 11 5.5

Total 200 100.0

Agama. Sumarwan (2011) menyatakan bahwa salah satu karakteristik demografik yang sangat penting adalah agama. Semua ajaran agama sangatmemengaruhi sikap, persepsi, dan perilaku konsumen dari para penganutnya. Tabel 6 menunjukkan hampir seluruh mahasiswa (88 %) menganut agama Islam, sedangkan mahasiswa lainnya beragama Kristen Katolik (5%), Protestan (6%), Hindu (0.5%), dan Budha (0.5%).

Madu dalam agama Islam sudah jelas memiliki kasiat yang luar biasa hal ini dibuktikan dalam Al-quran surat an-Nahl ayat 68-69, tidak hanya Islam saja dalam Injil (Amsal 24:13) juga menjelaskan bahwa madu merupakan salah satu obat yang baik. Selain itu, kitab suci agama Hindu dan agama Budha juga mengungkapkan hal yang sama.

(22)

12

Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan agama

Agama n % Islam 176 88.0 Katolik 10 5.0 Protestan 12 6.0 Hindu 1 0.5 Budha 1 0.5 Total 200 100.0

Sumber Informasi. Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu panca indra konsumen menerima stimulus (Sumarwan 2011). Schiffman dan Kanuk (2010) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi periaku pembelian manusia adalah faktor internal dan faktor eksternal, salah satu faktor eksternal adalah sumber informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teman merupakan sumber informasi paling banyak dimiliki oleh mahasiswa (70.0%) yaitu sebanyak 140 orang, sedangkan sumber informasi yang paling sedikit dimiliki mahasiswa adalah bersumber dari radio (0.5%) yaitu sebanyak 1 orang.

Karakteristik Keluarga Mahasiswa

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh (Kotler dan Keller 2008). Beberapa karakateristik keluarga yang digunakan pada penelitian ini diantaranya usia orang tua, jenis pekerjaan orang tua, besar keluarga, dan pendapatan orang tua.

Besar keluarga. Jumlah anggota keluarga dapat menentukan jumlah danpola konsumsi seseorang. Sumarwan (2011) menyatakan semakin banyak anggota keluarga semakin banyak pula jumlah pembelian dan konsumsi yang dilakukan. Tabel 7 menjelaskan proporsi terbesar mahasiswa (60.0%) berdasarkan besar keluarga berada pada kategori keluarga sedang dengan jumlah minimal 2 dan jumlah maksimal 11 orang.

Tabel 7 Sebaran keluarga mahasiswa berdasarkan kategori besar keluarga

Besar keluarga n % Keluarga kecil (≤ 4) Keluarga sedang (5-7) Keluarga besar (>7) 73 120 7 36.5 60.0 3.5 Total 200 100.0

Jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan orang tua mahasiswa seperti pada Tabel 8 yaitu lebih dari seperempat ayah mahasiswa memiliki pekerjaan sebagai PNS dan lebih dari separuh ibu mahasiswa merupakan ibu rumah tangga atau tidak bekerja. Pendapatan diduga mempengaruhi seseorang dalam melakukan proses konsumsi barang atau jasa.

(23)

13 Tabel 8 Sebaran keluarga mahasiswa berdasarkan jenis pekerjaan

Pekerjaan Ayah Ibu

n % n % PNS Pegawai Swasta Wiraswasta Buruh Supir Petani Tidak bekerja/IRT

Lainnya (BUMN dan pensiunan) Total* 61 34 42 13 2 15 5 19 191 30.5 17.0 21.0 6.5 1.0 7.5 2.5 9.5 95.5 40 11 15 1 0 6 120 3 196 20 5.5 7.5 0.5 0.0 3.0 60.0 1.5 80.0

* : terdapat 9 ayah dan 4 ibu yang meninggal dunia

Pendapatan keluarga. Besar pendapatan keluarga akan menentukan status ekonomi keluarga. Pendapatan per kapita keluarga mahasiswa diperoleh dari pendapatan keluarga dibagi dengan besar keluarga. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (2013) penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan atau pengeluaran kebutuhan makanan minuman yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori (kkal). Artinya, jika pengeluaran seseorang dalam satu bulan di bawah Rp 271.626, maka orang tersebut masuk kategori penduduk miskin (BPS 2013). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan per kapita berada pada Rp 968 140.2 per kapita (Tabel 9).

Tabel 9 Sebaran keluarga mahasiswa berdasarkan tingkat pendapatan keluarga kap/bl Tingkat pendapatan kap/bl n % Miskin (≤ 271 626) 30 15.0 Tidak miskin (>271 626) 170 85.0 Total 200 100.0 Pengetahuan

Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan konsumen adalah pengetahuan. Pengetahuan konsumen adalah informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sumarwan 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang masih kurang tentang produk Madoe honey IPB. Hal tersebut terlihat dari rendahnya persentase (< 60%) pada jawaban benar. Hanya satu pertanyaan saja yang dijawab benar oleh mahasiwa yang lebih dari 80 persen, yaitu produk Madoe honey IPB dapat diperoleh dimana saja (84.5%).

(24)

14

Tabel 10 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban benar terhadap pernyataan Pengetahuan Produk Madoe Honey IPB

Pernyataan

Jawaban benar

n %

1 Madoe Honey telah memiliki izin produksi dan label halal* 38 19 2 Harga yang ditawarkan tidak lebih dari seratus ribu rupiah* 62 31.5

3 Madoe Honeymerupakan produk dari hasil penelitian civitas

akademik IPB

31 15.5 4 Perbedaan antara madu lain dengan Madoe Honey adalah

kekentalannya*

85 42.5 5 Kualitas Madoe Honey sudah terjamin dengan adanya penelitian dari

IPB

29 14.5 6 Produk Madoe Honey dapat diperoleh di mana saja* 168 84.5

7 Madoe Honey dapat diperoleh dengan memesan terlebih dahulu 147 73.5

8 Madu dari bunga karet dapat bermanfaat untuk menambah nafsu makan

60 30

9 Madu dari bunga kapuk randu bisa dipakai untuk masker 70 35

10 Madoe Honey memiliki manfaat yang berbeda dengan madu yang

lainnya*

78 39

Diduga perbedaan karakteristik setiap mahasiswa tentunya akan berpengaruh pada perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa. Hasil penelitian Hayati (2010) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan yang dimiliki mahasiswa berbeda-beda tergantung pada tingkat pendidikan dan sumber informasi. Tabel 11 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa lebih dari setengahnya (53%) masih kategori rendah dengan nilai maksimal sembilan dan nilai minimal 0. Tabel 11 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori pengetahuan tentang Produk

Madoe Honey IPB

Kategori Pengetahuan n % Rendah (0-3) Sedang (4-6) Tinggi (7-10) 106 65 29 53 32.5 14.5 Total 200 100 Motivasi

Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai alasan dapat mendukung motivasi mahasiswa sebelum melakukan pembelian produk Madoe honey IPB dan motivasi paling tinggi adalah pada pernyataan yang menyebutkan bahwa mahasiswa cenderung menyatakan ingin membeli produk Madoe honey IPB karena baik untuk kesehatan (4.16). Alasan kedua dalam pertimbangan pembelian produk Madoe honey IPB juga karena memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai skor rataan yang tertinggi yaitu 4.09 ( Tabel 12).

(25)

15 Tabel 12 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori penilaian atas masing-masing

pernyataan motivasi terhadap Produk Madoe Honey IPB.

Pernyataan Motivasi Rataan

1 2 3 4 5

1 Memiliki banyak manfaat untuk tubuh 1 0 35 108 56 4.09

2 Baik untuk kulit 1 3 88 76 32 3.68

3 Kualitas produk IPB lebih baik dibandingkan produk di luar IPB

1 6 84 75 34 3.68

4 Baik untuk kesehatan 0 1 25 116 58 4.16

5 Kemasan lebih menarik 0 11 133 44 12 3.28

6 Kemudahan memperoleh produk 4 45 77 53 21 3.21 7 Terbuat dari bahan pilihan 0 3 77 94 26 3.71 8 Tanggal kadaluarsa dicantumkan di

kemasan produk.

0 4 62 90 44 3.87 9 Promosi yang dilakukan gencar 22 69 60 33 16 2.76 10 Saya mengikuti ajakan teman atau kerabat

terdekat.

7 63 98 26 6 2.80 11 Tidak sesuai dengan kebutuhan saya.* 4 23 117 45 11 3.18 12 Apresiasi terhadap produk IPB 0 6 47 113 34 3.88 13 Ada rasa bangga dalam diri bila mampu

membeli produk tersebut.

3 14 85 76 22 3.50

14 Harga terjangkau 0 10 106 62 22 3.48

15 Rasanya manis dan segar 0 3 89 90 18 3.62

16 Mengikuti sunnah Rosul 2 9 69 85 35 3.71

17 Mudah diperoleh 3 46 78 55 18 3.20

18 Mudah dinikmati dengan makanan lain 0 11 95 77 17 3.50 19 Variasi produk beragam 1 4 108 74 13 3.47

Ket: 1=sangat setuju, 2=setuju, 3=netral, 4=tidak setuju, 5=sangat tidak setuju

Solomon (2009) berpendapat bahwa dorongan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik mampu mengarahkan individu dalam mempertimbangkan berbagai alternatif merek dan manfaatnya. Mahasiswa IPB yang merasakan adanya banyak manfaat yang diberikan untuk tubuh cenderung termotivasi untuk membeli produk Madoe honey IPB. Tabel 13 menunjukkan bahwa sebanyak 62.5 persen mahasiswa IPB tergolong memiliki motivasi sedang. Kategori motivasi dibagi menjadi tiga yaitu motivasi rendah (47-61), motivasi sedang (62-76), dan motivasi tinggi (77- 95).

Tabel 13 Sebaran mahasiswa menurut kategori motivasi pembeian Produk Madoe Honey IPB Kategori Motivasi n % Motivasi rendah (47-61) Motivasi sedang (62-76) Motivasi tinggi (77- 95) 35 126 39 29 62.5 33.5 Total 200 100 Minat Beli

Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPB (53.0%) akan mencoba menggunakan produk Madoe honey IPB dalam waktu satu bulan yang akan datang. Namun, sebesar 58,5 persen mahasiswa IPB tidak akan mencoba membeli produk Madoe honey IPB dalam waktu 1 bulan yang akan datang.

(26)

16

Tabel 14 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban minat beli terhadap Produk Madoe Honey IPB

Ket: 0. Tidak, 1. Ya

Minat beli menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian sebagai tahap akhir dari suatu proses kebutuhan pembelian yang kompleks (Assael 1992). Minat beli diasumsikan sebagai kecenderungan pembelian yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan minat beli mahasiswa IPB yang menggunakan madu (70.0%) lebih tinggi dibandingkan mahasiswa IPB yang tidak menggunakan madu (58%).

Tabel 15 Sebaran mahasiswa berdasarkan minat beli pada Produk Madoe Honey IPB

Kategori minat beli

Tidak menggunakan madu

Menggunakan madu Total

n % n % n % Tidak berminat (0) Berminat (1-2) 60 83 42 58 17 40 30 70 77 123 38.5 61.5 Total 143 100 57 100 200 100.0

Hubungan Karakteristik Mahasiswa dengan Pengetahuan, Motivasi, dan Minat Beli

Hasil uji Chi-Square dan uji korelasi Pearson antara karakteristik mahasiswa dengan pengetahuan, motivasi, dan minat beli mahasiswa menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik mahasiswa (usia, jenis kelamin, uang saku, agama) dengan pengetahuan, motivasi dan minat beli mahasiswa (Tabel 16). Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Istikhomah (2013) yang menyebutkan bahwa jenis kelamin dan usia memiliki hubungan yang signifikan positif dan negatif dengan pengetahuan, namun hasil penelitian Pratiwi (2013) yang menyebutkan bahwa uang saku tidak berhubungan dengan minat beli sesuai dengan penelitian ini.

Tabel 16 Hubungan karakteristik mahasiswa dengan pengetahuan, motivasi, dan minat beli

Hubungan antar variabel Koefisien korelasi

Pengetahuan Motivasi Minat beli

Usia1 -0.038 0.087 -0.034

Jenis kelamin2 0.103 0.073 0.051

Uang saku1 -0.071 -0.054 0.032

Agama2 0.011 0.093 0.122

Ket: 1 uji korelasi pearson, 2uji Chi-Square

Pertanyaan Minat beli (%)

0 1

1. Dalam waktu 1 bulan yang akan datang, saya akan membeli

produk Madoe Honey 58.5 41.5

2. Saya akan mencoba menggunakan produk Madoe Honey

(27)

17 Hubungan Karakteristik Keluarga Mahasiswa dengan Pengetahuan,

Motivasi, dan Minat Beli

Hasil uji Chi-Square dan uji korelasi Pearson antara karakteristik keluarga mahasiswa dengan pengetahuan, motivasi, dan minat beli mahasiswa menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik keluarga (jumlah anggota keluarga, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga) dengan pengetahuan, motivasi dan minat beli mahasiswa (Tabel 17).

Tabel 17 Hubungan karakteristik keluarga mahasiswa dengan pengetahuan, motivasi, dan minat beli

Hubungan antar variabel Koefisien korelasi

Pengetahuan Motivasi Minat beli Jumlah anggota keluarga1 -0.011 0.095 -0.009 Jenis Pekerjaan Ayah2

Jenis Pekerjaan Ibu2

0.592 0.717 0.694 3.236 0.260 0.043 Pendapatan kel/kap/bln1 -0.100 -0.058 0.106 Ket: 1 uji korelasi pearson, 2uji Chi-Square

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Minat Beli Produk

Madoe Honey lPB

Hasil uji korelasi Pearson menjelaskan terdapat hubungan yang negatif signifikan antara pengetahuan dengan minat beli dengan koefisien korelasi sebesar -0.215(p<0.05) yang berarti bahwa semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki maka semakin rendah minat beli produk Madoe honey IPB. Selain pengetahuan, motivasi juga memiliki hubungan yang positif dengan minat beli dengan koefisien korelasi 0.277 (p=<0.05). Hal ini berarti 31.9 persen data keduanya berhubungan positif signifikan, yang berarti semakin besar motivasi maka semakin tinggi minat beli Produk Madoe honey IPB (Tabel 18).

Tabel 18 Hubungan pengetahuan dan motivasi dengan minat beli terhadap produk Madoe honey IPB

Hubungan Antar Variabel Minat Beli

Pengetahuan -0.215*

Motivasi 0.277*

* Hasil korelasi adalah signifikansi pada level < 0,05(2-tailed)

Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Beli Produk

Madoe honey IPB

Hasil uji pengaruh menunjukkan karakteristik mahasiswa (usia, uang saku, jenis kelamin, dan agama), karakteristik keluarga (usia orang tua, pekerjaan orang tua, besar keluarga dan pendapatan keluarga per kapita per bulan), pengetahuan dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli dilihat dari F hitung sebesar 4.408 (Tabel 19). Namun, variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap minat beli hanya pengetahuandan motivasi. Nilai adjusted Rsquare yang diperoleh sebesar 0.138 menunjukkan sebesar 13.8 persen variabel minat beli dijelaskan oleh variabel yang diteliti, sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

(28)

18

Hasil uji regresi linier menjelaskan bahwa pengetahuan berpengaruh negatif signifikan terhadap minat beli (β=-0.075; p=0.003). Hal ini berarti setiap kenaikan satu skor pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dapat menurunkan skor minat beli sebesar 0.075 poin. Selain itu, motivasi juga berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli (β=0.028; p=0.000). Hal ini berarti setiap kenaikan satu skor motivasi yang dimiliki mahasiswa dapat menaikkan skor minat beli sebesar 0,028 poin. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti (Tabel 19).

Tabel 19 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli

Variabel Koef. tidak

Terstandarisasi ß Koef. Terstandarisasi ß Sig. Konstanta 1.510 0.324 Pengetahuan -0.075 -0.206 0.003* Motivasi Usia (thn)

Jenis Kelamin(1= perempuan, 2= laki-laki)

Uang saku(Rp/bln)

Agama (1= islam, 0=non islam)

Jumlah anggota keluarga Pendapatan orang tua(kap/bln)

0.028 -0.091 -0.257 0.188 0.083 -0.022 2.351E-9 0.289 -0.092 -0.143 0.064 0.060 -0.031 0.013 0.000** 0.199 0.044 0.354 0.386 0.650 0.843 F 4.408 Adjusted R2 0.138 Sig 0.000**

Ket:*signifikan pada level 0.05 (2-tailed) **signifikan pada level 0.01 (2-tailed)

Pembahasan

Sebagian besar (78%) dari mahasiswa mengetahui produk pangan IPB yang sudah dipasarkan. Namun, dari 200 mahasiswa hanya 28.5 persen saja yang mengkonsumsi madu dan hanya 10.5 persen yang mengetahui adanya produk Madoe honey IPB. Hal tersebut bisa dikaitkan dengan hasil penelitian pengetahuan. Pengetahuan mahasiswa dalam penelitian ini masih tergolong ke dalam kategori rendah artinya informasi yang diketahui dengan benar belum mencapai 60 persen. Pengetahuan konsumen seperti diungkapkan Sumarwan (2011) adalah informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Sumber informasi juga menentukan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa. Terdapat dua jenis pencarian informasi yaitu secara internal dan eksternal. Pencarian internal terjadi ketika konsumen menggunakan informasinya yang disimpan ke dalam memori, sedangkan pencarian secara eksternal meliputi pencarian informasi dari lingkungan informasi yang dinginkan karena informasi yang diperoleh sebelumnya tidak dapat diingat kembali dari memori (Pillai 2009). Teman merupakan sumber pencarian informasi secara eksternal yang diperoleh oleh mahasiswa terkait dengan produk pangan IPB. Hal ini sejalan dengan penelitian Hasanah (2003) yang menyatakan bahwa teman merupakan sumber informasi yang cukup efektif dalam memberikan informasi.

(29)

19 Berdasarkan hasil penelitian, motivasi mahasiswa tergolong kedalam kategori yang sedang (62.5%). Walaupun pengetahuan mahasiswa terhadap produk Madoe honey IPB rendah namun motivasi mahasiswa dalam membeli produk Madoe honey IPB termasuk sedang, hal tersebut bisa dikarenakan mahasiswa memandang bahwa madu memiiki banyak manfaat bagi tubuh. Sebanyak 54 persen mahasiswa termotivasi membeli produk Madoe honey IPB karena memiiki banyak manfaat. Mahasiswa yang berminat untuk membeli akan merasa yakin produk tersebut dapat berfungsi optimal dan memberikan manfaat yang diinginkan, seperti penjelasan Khausal dan Anand (2011) bahwa keyakinan sebagai variabel yang paling memengaruhi keputusan pembelian.

Berbagai alasan dapat mendukung individu dalam menentukan minat atau tidaknya melakukan pembelian suatu produk. Informasi yang jelas mengenai suatu produk cenderung mendorong minat beli individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat beli mahasiswa dalam membeli produk Madoe honey IPB tergolong ke dalam kategori berminat (57%). Hasil uji hubungan antara karakteristik mahasiswa (usia, jenis kelamin, uang saku dan agama) dengan minat beli secara bersama-sama tidak memiiki hubungan, ini bertolak belakang dengan penelitian Istikhomah (2013) yang menyebutkan bahwa uang saku memengaruhi minat beli. Begitu juga dengan hasil uji hubungan antara karakteristik keluarga (jumlah anggota keluarga, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga) dengan minat beli mahasiswa.

Berbeda dengan karakteristik mahasiswa dan karakteristik keluarga, pengetahuan memiiki hubungan negatif yang signifikan dengan minat beli dengan koefisien korelasi sebesar -0.215 (p<0.05) yang berarti bahwa semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki maka semakin rendah minat beli produk Madoe honey IPB. Hal tersebut bisa terjadi karena semakin seseorang mendapatkan infromasi yang lebih terhadap suatu produk maka akan memiiki persepsi yang berbeda dan semakin lebih selektif dalam memilih barang, terutama produk yang termasuk masih baru. Selain pengetahuan, motivasi juga memiliki hubungan yang positif dengan minat beli dengan koefisien korelasi 0.277 (p=<0.05). Hal ini berarti 27.7 persen data keduanya berhubungan positif signifikan, yang berarti semakin besar motivasi maka semakin tinggi minat beli produk Madoe honey IPB. Penelitian Fitria (2012) membuktikan hal yang sama terkait hubungan antara motivasi dan minat beli.

Hasil uji pengaruh menunjukkan karakteristik individu (usia, jenis kelamin, uang saku, dan agama), karakteristik keluraga (jumlah anggota keluarga, pekerjaan orang tua, dan pendapatan keluarga), pengetahuan, dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Nilai adjusted R square yang diperoleh sebesar 0.125 menunjukkan hanya 12.5 persen variabel minat beli dijelaskan oleh seluruh variabel independen, sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kemungkinan variabel lain yang tidak diteliti adalah tingkat kebutuhan mahasiswa tersebut, keterlibatan konsumen, kelompok acuan, dan preferensi. Penelitian sosial yang menggunakan desain cross sectional study memungkinkan banyak faktor yang tidak dapat diprediksi sehingga menyebabkan nilai adjusted R square menjadi rendah, mengacu dari Nugroho (2005). Nilai adjusted R square rendah ini bisa disebabkan karena faktor yang tidak diteliti itu lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang diteliti.

(30)

20

Hasil uji pengaruh secara parsial, variabel pengetahuan dan motivasi yang terbukti berpengaruh terhadap minat beli. Nilai t dari variabel pengetahuan dan motivasi secara berurutan sebesar -3.032 dan 4.217 dengan p-value lebih kecil dari 0.005 dan p-value 0.000 sehingga menunjukkan signifikan berpengaruh terhadap minat beli. Variabel lainnya yang meliputi karakteristik individu (usia, jenis kelamin, uang saku, dan agama), karakteristik keluraga (jumlah anggota keluarga, pekerjaan orang tua, dan pendapatan keluarga) tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat beli.

Sejalan dengan penelitian Pratiwi (2013), motivasi terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli. Bila dorongan dalam diri kuat terhadap suatu produk, kecenderungan untuk melakukan pembelian juga dapat semakin meningkat. Berdasarkan Albari (2002), individu yang memiliki motivasi tinggi terhadap objek/produk tertentu maka akan mendorong perilakunya untuk dapat menguasai objek/produk tersebut, termasuk mengarahkan untuk melakukan tindakan pembelian. Alasan rasa ingin tahu terhadap suatu produk dan keinginan mengungkapkan pengalaman menggunakan produk tersebut kepada orang lain dapat melatarbelakangi tindakan pembelian (Mowen dan Minnor 1998). Mahasiswa yang berminat untuk membeli akan merasa yakin produk tersebut dapat berfungsi optimal dan memberikan manfaat yang diinginkan, seperti penjelasan Khausal dan Anand (2011) bahwa keyakinan sebagai variabel yang paling memengaruhi keputusan pembelian.

Keterbatasan penelitian ini adalah mahasiswa yang menjadi contoh belum semuanya mengetahui produk Madoe honey IPB, karena informasitentang produk tersebut tidak dicantumkan dikuesioner yang menyebabkan setiap contoh tidak memperoleh keseragaman informasi dasar tentang produk. Selain itu, belum mengetahui informasi apakah mahasiswa yang menjadi contoh membutuhkan madu. Secara keseluruhan, mahasiswa perlu mengetahui informasi yang jelas mengenai produk Madoe honey IPB jika hendak membeli produk tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang produk Madoe honey IPB masih tergolong ke dalam kategori rendah. Motivasi mahasiswa juga tergolong ke dalam kategori yang sedang. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pengetahuan dengan minat beli artinya semakin tinggi pengetahuan mahasiswa maka semakin rendah minat beli, sedangkan motivasi juga memiliki hubungan yang positif dengan minat beli. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap minat beli produk Madoe honey IPB adalah pengetahuan dan motivasi.

Saran

Untuk meningkatkan minat beli mahasiswa dapat dilakukan dengan cara promosi. Promosi tersebut bisa dilakukan dengan membagikan leaflet di lingkungan Kampus IPB Dramaga yang mencakup manfaat produk yang menjadi daya tarik produk tersebut. Selain itu, dapat dilakukan dengan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan minat beli mahasiswa IPB terhadap produk pangan maupun non pangan yang dikembangkan oleh IPB. Sosialisasi dapat dilakukan melalui staf

(31)

21 pengajar IPB, kegiatan pameran, dan media sosial untuk dapat menarik konsumen. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat menganalisis mengenai pengaruh variabel pengetahuan, motivasi, dan keterlibatan konsumen secara bersama-sama terhadap minat beli dengan penyebaran kuesioner dapat diberikan kepada civitas akademika IPB sesuai dengan segmentasi produk. Penelitian dapat juga melibatkan contoh dengan usia yang lebih tua dalam pengisian kuesioner untuk mengetahui seberapa besar minat beli produk IPB, serta dalam pengambilan contoh seharusnya yang sudah mengetahui produk, jika tidak mengetahui produk harus di beritahu.

DAFTAR PUSTAKA

Albari. 2002. Mengenal Perilaku Konsumen Melalui Penelitian Motivasi. Jurnal Siasat Bisnis: 1(7): 65-79.

Assael H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action. Second edition. Boston : Kent Publishing Company

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Kota Bogor dalam Angka 2013. Bogor (ID): BPS Kota Bogor.

Bamber D, Phadke S, Jyotishi A. 2012. Product-Knowledge, Ethnocentrism and Purchase Intention: COO Study in India. Journal of NMIMS Management Review. 22:59-81.

BKKBN [Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional]. 1998. Badan Kebijakan Progam Keluarga Berencana Nasional. Jakarta (ID): BKKBN. Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1995. Perilaku KonsumenJilid 2. Budianto

FX, penerjemah. Jakarta (ID): Binapura Aksara. Terjemahan dari: Consumer Behaviour.

Fitria NA. 2012. Analisis gaya hidup, motivasi, dan minat beli produk pangan IPB pada mahasiswa progam sarjana [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Ferdinand A. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hammad S. 2009. 99 Resep Sehat dengan Madu. Solo: Aqwamedika.

Hasanah U. 2003.Pengaruh kelompok acuan, media informasi, dan faktor lainnya perilaku konsumsi pakaian remaja di DKI Jakarta.[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hayati A, Hartoyo, Retnaningsih. 2011.The level of knowledge, perception, consumer preference, and behavior of natural gas utilization in Bogor district. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. 4(2):182-189.

Istikomah E. 2013. Pengaruh kelompok acuan dan pengetahuan terhadap minat beli produk pangan IPB pada mahasiswa program sarjana [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kotler P, Keller KL. 2007. Manajemen Pemasaran: Edisi 12 Jilid 1. Jakarta (ID): PT. Indeks.

Khausal SK, Anand S. 2011. An empirical study of motivation factors for purchasing the bike. AIJBS.3(1): 41-51.

Mowen JC, Minor M. 1998. Consumer Behavior fifth edition.New Jersey (US):Prentice Hall. Inc.

(32)

22

Nugroho BA. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta (ID):Andi Offset.

Oyefugaet. al. 2012. Honey consumption and its anti-ageingpotency in White Wister albino rats. Scholarly Journal of Biological Science. 1(2): 15-19 Ocvilia I. 2005. Analisis perilaku konsumen madu dan implikasinya terhadap

pengembangan produk madudi Bogor [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Pratiwi Y. 2013. Pengaruh motivasi dan persepsi risiko Terhadap minat beli day cream Berbahan baku rumput laut [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Prihatiningsih.2008. Pola Perilaku Keputusan Pembelian pada Segmen Pasar Ibu.Jurnal Pengembangan Humaniora. 8 (1).

Putri NT. 2012. Analisis pengetahuan sikap dan pengaruhnya terhadap pembentukan intensi dan perilaku konsumsi beras merah (Oryza nivare) menggunakan pendekatan theory of planned behaviour [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sigit M. 2006. Pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat beli mahasiswa Sebagai konsumen potensial produk pasta gigi close up. Dalam Jurnal Siasat Bisnis [internet]. [29 Januari 2012]. 11, 81-91. Tersedia pada: http://www.journal.uii.ac.id.pdfSchiffman LG, Kanuk LL. 2010. Consumer Behavior Tenth Edition. New Jersey (US): Pearson Prentice Hall.

Setiadi NJ. 2010. Perilaku Konsumen (Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen Edisi Keempat. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group

Solomon MR. 2009. Consumer Behavior Buying, Having, and Being Eighth Edition. New Jersey (US): Pearson Prentice Hall.

Sumarwan U. 2011.Perilaku konsumen.Edisi kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. Suradi, Mujiono, Yunelly. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli

konsumen terhadap produk tepung sagu (studi kasus pada masyarakat desa selat akar merbau). Jurnal Administrasi Niaga.

Saidami B, Arifin S. 2012. Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen dan minat beli pada ranch market. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) . 3(1):1-22

Schiffman LG, Kanuk LL. 2010. Consumer Behavior Tenth Edition. New Jersey (US): Pearson Prentice Hall.

Topaloğlu C. 2012. Consumer motivation and concern factors for online shopping in Turkey.Asian Academy of Management Journal. 7(2): 1–19.

(33)

24

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 16 November 1991.Penulis merupakan anak ketiga dari pasangan Bapak Mugiyatna dan Ibunda Dede Narsih.Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama pada tahun 2007 di SMP Negeri 01 Leuwiliang.Selanjutnya, pendidikan menengah atas diselesaikan di SMA Muhammadiyah 01 Klaten pada tahun 2010.Penulis melanjutkan ke perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI.Penulis berkuliah di Mayor Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Minor Manajemen.

Selama mengikuti pendidikan, penulis aktif dalam organisasi kampus.Pada periode2010-2011 penulis aktif menjadi reporter di Koran Kampus.Pada periode 2011-2012 penulis aktif menjadi anggota divisi KOMINFOREL di BEM FEMA.Setelah itu, pada tahun 2012-2013 penulis aktif menjadi anggota divisi PUBIKASI di HIMAIKO.Selain mengikuti organisasi penulis juga aktif di berbagai kepanitian diantaranya menjadi ketua acara Duta Konsumen tahun 2012 lalu acara Hari Kelurga dan Family and Consumer Day.

Gambar

Gambar  1  Kerangka  pemikiran  pengaruh  pengetahuan  dan  motivasi  terhadap  minat beli
Tabel 2 Variabel, skala dan kategori data penelitan  Variabel  Skala data  Kategori data  Karakteristik mahasiswa
Tabel 2  Variabel, skala dan kategori data penelitan (lanjutan…)  Variabel  Skala data  Kategori data
Tabel 5 Sebaran mahasiswa berdasarkan uang saku
+7

Referensi

Dokumen terkait

startup Complementary metal-oxide semiconductor memory Digunakan pada beberapa chip RAM, chip flash memory, dan chip memory jenis lain.. Expansion Slots and Adapter

Hasil penelitian dan pemba- hasan dapat disimpulkan bahwa: Ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap penguasaan konsep siswa dengan pembelajaran kooperatif

Tepung ikan asin bawah standar (IABS) sebagai substitusi tepung ikan lokal dalam pakan buatan bisa mensubstitusi hingga 17%, IABS 17% memperlihatkan pengaruh yang

pertama, pada dimensi budaya dari ekonomi, simbolisasi serta pemakaian benda-benda material sebagaimana para komunikator’ tidak sekadar rnenggunakannya, dan kedua,

Causal Loop peningkatan market share profit margin perubahan trend pasar biaya produksi pendapatan UKM - jumlah produksi kapasitas produksi fasilitas produksi perubahan

Setelah semua kewajiban sebagaimana tertuang pada Surat Keputusan Pemberian HPL tersebut dipenuhi oleh pemohon, selanjutnya oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Dalam konteks situasi tutur, penutur lebih berkuasa (+K), sudah akrab(+S) dan dilakukan secara pribadi/berdua saja (-P) tindak tutur direktif antara anak dan orang tua di

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap sistem penerjemah bahasa ASL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem ini mampu menampilkan huruf hasil pengolahan data pada sistem