ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KERANGKA KERJA BIAYA INTERAKSI DALAM VISUALISASI INFORMASI
Primaditya Fajar Baskoro¹, Wiwin Suwarningsih², M.t.³
¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom
Abstrak
Visualisasi informasi (information visualization) atau biasa disingkat dengan infovis, merupakan suatu sarana untuk menyampaikan sebuah informasi yang diperoleh dari data-data abstrak di lingkungan sekitar. Data-data tersebut ditampilkan ke dalam bentuk visual teks dan gambar melalui media sebuah komputer agar dapat lebih mudah dimengerti oleh akal manusia sehingga informasi dapat lebih mudah dicerna oleh manusia.
Di dalam dalam tugas akhir ini, diimplementasikan sebuah visualisasi informasi pada Data Klimatologi daerah Bandung tahun 2005 – 2009 dimana tahap pembangunan dan pendesainannya menggunakan sebuah kerangka kerja biaya interaksi (Framework of Interaction Cost/FoIC) yang merupakan hasil riset Heidi Lam yang mengadaptasi tujuh langkah aksi Norman. Kerangka kerja ini dipilih karena masih kurangnya perhatian dalam pertimbangan biaya interaksi dalam
pembuatan infovis yang mengakibatkan adanya jurang pemisah pemahaman antara maksud dari informasi yang ingin disampaikan sistem dengan hasil pemahaman pengguna.
Kerangka kerja ini diimplementasikan dengan cara mempersempit jurang eksekusi dan evaluasi yang sudah didefinisikan oleh Norman, serta mendefinisikan satu jurang tambahan yaitu jurang pembentukan tujuan. Ketiga jurang tersebut dipersempit berdasarkan pertimbangan tujuh biaya interaksi. Di dalam analisis implementasinya digunakan sebuah situs meteorologi dari Australia sebagai media training nya.
Hasil pengimplementasian FoIC ini berupa sebuah sistem aplikasi dalam bentuk prototipe situs web infovis. Sistem aplikasi infovis hasil implementasi FoIC diujikan dengan dua macam pengujian kualitatif, perbandingan dengan sistem sejenis dan usability testing berdasarkan kriteria human computer interaction (HCI), interaksi manusia komputer, yaitu efektifitas dan efisiensi.
Kata Kunci : Hasil pengimplementasian FoIC ini berupa sebuah sistem aplikasi dalam bentuk prototipe situs web infovis. Sistem aplikasi infovis hasil implementasi FoIC diujikan dengan dua macam pengujian kualitatif, perbandingan dengan sistem sejenis dan usability test
Visualization Information or commonly abbreviated to infovis, is a means to convey information from an abstract data in the environment around. These data are displayed in a visual form of text and images through the medium of a computer that can be more easily understood by human sense so that information can be easily digested by humans.
Within in this thesis, infovis is implemented on Bandung Climatology Data between years 2005 – 2009. The stages of development and designing the infovis was using a framework of interaction cost (FOIC) which is the result of Heidi Lam research which adapts Norman seven stages of action. This framewrok was chosen to be implemented because there is still lack of attention in consideration to interaction cost in making a infovis that resulted in the gulf of understanding between the purposes of the information to be conveyed by the system to the users
understanding.
This framework is implemented by way of narrowing the three gulf of understanding, the gulf of execution and evaluation that hass been defined by Norman, as well as defining an additional gulf of goal formation. The all three gulf is narrowed by consideration of the seven interaction costs. During the analysis and planning, an infovis website, a meteorology site from Australia is used as media training.
The result of the FoIC implementation is an application system in the form of infovis website prototype. The infovis application system which is the result of FoIC implementation will be tested by two different kinds of qualitatative testing; comparison with similar system and the usability testing based on criteria of human computer interaction (HCI), the effectivesness and efficiency.
Keywords : data, information, visualization, interaction cost, framework, human computer interaction
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
1
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyampaian sebuah informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media. Bisa secara lisan, tulisan, maupun dengan memakai gambar atau alat bantu. Hal yang paling lumrah yang dipakai dalam menyampaikan suatu informasi biasanya menggunakan tulisan dan tabel data. Namun, biasanya sebagian orang merasa malas dan bosan apabila diharuskan untuk menyerap suatu informasi melalui perantara tulisan atau tabel data yang membutuhkan waktu untuk memahami informasi yang terkandung di dalamnya.
Terkadang, informasi yang hendak disampaikan bisa jadi tidak secara utuh tersampaikan karena keterbatasan dari media tulisan dan tabel. Untuk itu, diperlukan suatu media lain yang dapat menyampaikan suatu informasi lebih fleksibel dibandingkan jika hanya melalui tulisan dan tabel. Informasi tersebut bisa ditampilkan melalui sebuah diagram, pattern, peta, bahkan lukisan. Dibutuhkan suatu cara khusus untuk merepresentasikan data atau informasi tersebut sehingga informasi dapat dicerna dengan mudah oleh orang lain dan tidak butuh waktu yang lama untuk memahaminya. Cara khusus tersebut adalah dengan menerapkan Information Visualization (IV atau Infovis).
Infovis atau yang terkadang juga disebut dengan visual representation telah menjadi objek yang banyak diperbincangkan dan banyak juga mengalami banyak adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dunia informasi. Infovis ini dimaksudkan untuk merepresentasikan sekumpulan data abstrak melalui dukungan komputer agar interaktif dan memperkuat pengamatan. Pada dasarnya merupakan transformasi berbasis komputer (berbeda dari data fisik – bumi, molekul, sel, tubuh manusia, atau yang lainnya) ke dalam gambaran visual inetraktif mengarah pada pemahaman – yang pada gilirannya diterjemahkan menjadi penemuan, pengambilan keputusan, dan penjelasan.[6]
Pada tugas akhir ini diterapkan infovis pada sebuah aplikasi, dengan penggunaan Framework of Interaction Cost (kerangka kerja biaya interaksi), yang akan disingkat menjadi FoIC, dari paper riset milik Heidi Lam di tahun 2008. Kerangka kerja ini dalam mem-visualisasikan informasi yang berupa data abstrak dilakukan dengan menimbang terlebih dulu biaya interaksi yang akan terjadi, yaitu saat dimana pengguna menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sehingga menjadi sadar akan User Interface (UI atau antarmuka) sebagai hambatan yang harus diatasi. Kerangka kerja ini dipilih untuk diimplementasikan karena masih kurangnya perhatian terhadap pertimbangan biaya interaksi dalam infovis.[5]
Biaya interaksi pada kerangka kerja ini diklasifikasi berdasarkan tujuh tingkat aksi milik Norman.[5] Hasil akhir visualisasi dievaluasi berdasarkan dua kriteria Human Computer Interaction (HCI/interaksi manusia komputer) yaitu efektifitas dan efisiensi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan dua metode pengujian
2 kualitatif dengan melakukan perbandingan sistem FoIC dengan sistem yang serupa (situs meteorologi Australia www.bom.gov.au) dan usability testing terkait dengan pemaknaan informasi dari minimal lima sampel user. Pemilihan situs Australia tersebut dikarenakan situs tersebut mempunyai sumber data yang serupa yaitu menggunakan data klimatologi yang sudah terkumpul selama bertahun-tahun dan jumlah minimal lima sampel user berdasrkan saran usability testing dari Carles Farre[3] yang mengatakan lima orang sampel user sudah cukup untuk merepresentasikan masalah-masalah utama yang terjadi dalam sistem sebesar 85%.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini antara lain :
1) Bagaimana cara mengimplementasi FoIC dalam IV pada sebuah aplikasi?
2) Bagaimana evaluasi hasil penerapan infovis FoIC berdasarkan kriteria HCI; efektifitas dan efisiensi?
Sedangkan batasan masalah pada tugas akhir ini yaitu :
1) Penggunaan situs meteorologi Australia sebagai media training dan sebagai sistem yang dijadikan sistem pembanding pada evaluasi perbandingan hanya pada bagian sistem average annual, seasonal, and monthly rainfall. (bisa diakses pada: http://www.bom.gov.au/jsp/ncc/climate_averages/rainfall/index.jsp?pe riod=an#maps)
2) Penerapan infovis dibatasi hanya pada satu buah aplikasi sebagai bagian eksperimen.
3) Data yang digunakan merupakan data mentah yaitu data klimatologi BMKG tahun 2005-2009.
4) Responden survey atau eksperimen minimal sejumlah 5 orang.[3] Karena jumlah 5 orang sudah cukup merepresentasikan 85% masalah yang terjadi pada sistem
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1) Menganalisis dan mengimplementasikan FoIC dalam pembuatan visualisasi informasi dengan target pengguna adalah pengguna umum. 2) Mengevaluasi hasil penerapan infovis dengan FoIC pada aplikasi
berdasarkan kriteria HCI: efektifitas dan efisiensi, dengan target pengguna adalah pengguna umum yang beragam latar belakangnya.
1.4. Metodologi Penyelesaian Masalah
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah :
3 1) Studi literatur
Pencarian materi yang berhubungan dengan permasalahan, seperti kerangka kerja biaya interaksi, visualisasi informasi, tujuh langkah bertingkat dalam penentuan biaya interaksi menurut Norman, evaluasi infovis atau evaluasi representasi visual.
2) Pengumpulan data
Data yang digunakan merupakan data klimatologi yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung tahun 2005 – 2009.
3) Analisis dan perancangan kerangka kerja biaya interaksi
Mengidentifikasi biaya interaksi yang akan digunakan dalam kerangka kerja yang bersumber dari tujuh tahapan langkah Norman [5]: biaya keputusan untuk membentuk tujuan (Decision costs to form goals), biaya kekuatan sistem untuk membentuk operasi sistem (System-power costs to form system operations), biaya modus masukan ganda untuk membentuk urutan fisik (multiple input mode cost to form physical sequences), biaya gerakan fisik untuk mengeksekusi urutan langkah (physical motion costs to execute sequences), biaya kekacauan visual untuk memahami keadaan (visual-cluttering costs to perceive state), biaya perubahan tampilan untuk menginterpretasi pemahaman (view-change costs to interpret perception), dan biaya perubahan keadaan untuk mengevaluasi interpretasi (State-change costs to evaluate interpretation). Dari analisis kerangka kerja tersebut dapat dirancang aplikasi dengan antarmuka yang dapat menjadi media interaksi antara pengguna dan data yang tersaji, sehingga pengguna aplikasi dapat menyerap informasi-informasi yang diberikan.
4) Pembuatan aplikasi visualisasi informasi
Aplikasi akan dibuat dengan menerapkan kerangka kerja biaya interaksi dengan tujuh langkah yang ada di dalamnya. Namun dengan tidak lupa untuk tetap memperhatikan urutan langkah pengembangan visualisasi secara umum. Tahapan-tahapan pembangunannya[7] adalah sebagai berikut: preprocessing dan transformasi data (preprocessing and data transformation), pemetaan visual (visual mapping) dan penciptaan pandangan (views). Dan tahapan untuk mendesainnya dibagi lagi menjadi lima langkah: mendefinisikan masalah (define the problem), memeriksa sifat data terepresentasi (examine the nature of the data represent), menentukan jumlah jumlah dimensi (number of dimensions), menentukan struktur data (data structure), dan tipe interaksi (type of interaction). 5) Evaluasi aplikasi infovis
Evaluasi dilakukan dengan metode kualitatif. Dengan melakukan uji banding dua sistem antara sistem yang dibangun dengan kerangka kerja biaya interaksi dengan sistem yang lebih dulu ada yaitu www.bom.gov.au. Evaluasi digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas sistem. 6) Pengambilan kesimpulan dan penyusunan buku
Pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil analisis, perancangan, pembuatan, dan evaluasi.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
56
5.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisi dari hasil pengujian sistem, dapat diambil kesimpulan terkait pengimplementasian FoIC dalam infovis:
1. FoIC diterapkan dalam infovis dengan cara meminimalkan tujuh buah biaya interaksi yang diadaptasi dari model tujuh langkah aksi Norman yang terlingkupi dalam jurang-jurang pemisah; yaitu jurang pembentukan tujuan (Biaya nomor 1), jurang eksekusi (Biaya nomor 2, 3, dan 4) dan jurang evaluasi (Biaya nomor 5, 6, dan 7). Peminimalan biaya interaksi untuk menyempitkan suatu jurang pemisah, bisa saja membuat jurang pemisah lain menjadi semakin lebar apabila tidak dilakukan berhati-hati. Untuk itu harus ada keseimbangan saat meminimalkan jurang-jurang tersebut agar didapat solusi yang optimal. Implementasi FoIC harus juga menyertakan konsiderasi pemetaan visual agar dapat mendukung interaksi yang sudah diciptakan berdasar tujuh biaya interaksi.
2. Kerangka kerja biaya interaksi efektif dan efisien untuk diterapkan dalam visualisasi informasi dengan contoh data seperti data klimatologi BMKG 2005 – 2009. Keefisienan dan keefektifan sistem FoIC terbukti dari hasil uji sistem setelah dibandingkan dengan sistem lain sejenis dan setelah melalui usability testing terhadap beberapa subjek tes secara acak dimana semua subjek tes mampu menyelesaikan tugas dalam testing dengan sukses.
5.2. Saran
1. Studi kasus untuk pengimplementasian biaya interaksi dalam visualisasi informasi ini masih dapat dikembangkan lagi dengan lebih mengkonsiderasi langkah-langkah pembangunan dan pendesainan infovis secara umum, seperti efek penggunaan properti grafis; warna dan pattern. 2. Pengimplentasian FoIC juga dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan
mnyertakan sisi psikologis dari calon pengguna sistem seperti kemauan untuk membaca lebih detail.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
57
REFERENSI
[1] Arham, Zainul dkk. 2009. Analisis Iklim Dengan Pendekatan Isohyet Normal Pada Curah Hujan (Studi Kasus: Kabupaten Bandung). Seminar Nasional Himpunan Informatika Pertanian Indonesia. Bogor.
[2] BMKG DKI Jakarta. 2011. Analisis Hujan Bulan Oktober 2011 dan Prakiraan Hujan Bulan Desember 2011, Januari dan Februari 2012. BMKG. Jakarta.
[3] Farré, Carles. 2010. Web Usability (Slideshare version). Seminari d'Enginyeria de Serveis. Barcelona.
[4] Hannifah, Annie dan Hendarwin. 2011. Analisis Intensitas Curah Hujan Wilayah Bandung Pada Awal 2010. Jurnal Meteorologi dan Geofisika Volume 12 Nomor 2. Bandung.
[5] Lam, Heidi. 2008. A Framework of Interaction Cost in Information Visualization. InfoVis Conference. Columbus, Ohio.
[6] Lima, Manuel. Information Visualization Framework - extinct chapter of Visual Complexity: Mapping Patterns of Information. www.visualcomplexity.com. Diakses tanggal 15 November 2011 pukul 14.00. [7] Mazza, Ricardo. 2009. Introduction to Information Visualization. Springer-verlag. London.
[8] Nielsen, Jakob. 2000. Why You Only Need to Test with 5 Users. www.useit.com. Diakses tanggal 20 Juni 2012 pukul 09.00.
[9] Norman, Donald A. 1988. Design of Everyday Things. Doubleday/Currency. Broadway, New York
[10] Park, Albert. 2006. Intended Use Evaluation Approach for Information for Information Visualization. Virginia Polytechnic Institute and State University. Blacksburg, Virginia.
[11] S.Slamet, Lilik dkk. 2011. Analisis Curah Hujan dan Suhu Untuk Menyusun Pola Tanam Tanaman Pangan di Jawa Barat.
[12] Wilbert. 2007. The Essential Guide to User Interface Design: An Introduction to GUI Design Principles and Techniques, Third Edition. Wiley. Indianapolis.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)