PUBLIC
EXPOSE
2020
PT SAT NUSAPERSADA Tbk
BATAM, 4 DESEMBER 2020
WELCOME TO
AGENDA
a. Telaahan Kinerja Keuangan Dan Operasional Yang Terkini
Yang Dapat Diungkapkan;
b. Kendalakendala Yang Dihadapi, Termasuk Kondisi
Ketidakpastian;
c. Upaya Untuk Meningkatkan Kinerja Perseroan
d. Outlook Industri Global
KETERANGAN
2020
2019
YOY
JAN -SEP
JAN -SEP
%
Pendapatan 116,056,859 271,048,395 -57%
Beban Pokok (101,042,530) (258,229,051) -61%
Laba Kotor 15,014,329 12,819,344 17%
Beban (9,725,948) (9,103,641) 7%
Laba Usaha 5,288,381 3,715,704 42%
Penghasilan Beban Lain2 350,447 -860,318 -141%
Laba Bersih sebelum Pajak 5,638,828 2,855,385 97%
Pajak Penghasilan (1,306,115) (793,514) 65%
Laba Bersih 4,332,713 2,061,872 110%
Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun
Berjalan 4,317,137 2,048,860 111%
LAPORAN LABA RUGI
IKTISAR KEUANGAN
A. TELAAHAN KINERJA KEUANGAN DAN OPERASIONAL YANG TERKINI YANG DAPAT DIUNGKAPKAN;
Dollar US
2020
2019
%
untuk periode 9 bulan JAN-SEP JAN-SEP
Pertumbuhan
Industri
79,626,102
69%
257,529,619
95%
-69%
Jasa Perakitan
36,430,756
31%
13,518,777
5%
169%
116,056,859
271,048,395
-57%
LAPORAN LABA RUGI
PENDAPATAN
Pendapatan Perseroan selama 9 bulan pertama tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 57% atau turun setara USD 154,991,537 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terutama didorong oleh perubahan business model oleh salah satu pelanggan Perseroan dari yang sebelumnya Industri men-jadi business model Jasa Perakitan.
COMPONENTS
SURFACE MOUNT TECHNOLOGY (SMT)
ASSEMBLY PROCESS TESTING PROCESS PACKAGING PROCESS
BACK END PROCESS PCB BOARD JASA PERAKIT AN PENJU ALAN INDUS TR Y ( B AHAN B AK U + J ASA PERAKIT AN
9M/2020 9M/2019 Difference Percentage
PENDAPATAN INDUSTRI
Asus Global Pte. Ltd. 21,439,668 84,817,353 (63,377,685) -74.72%
Murata Manufacturing Company Ltd. 17,239,609 24,782,024 (7,542,415) -30.44%
Allied Telesis International (Asia) Pte Ltd 11,704,786 11,753,909 (49,122) -0.42%
Asustek Computer Inc 19,866,476 4,287,319 15,579,157 363.38%
Pegatron Corporation 39,898 119,992,294 (119,952,396) -99.97%
Pelanggan lainnya ...
PENDAPATAN JASA PERAKITAN
PT. Pegatron Technology Indonesia 16,835,021 1,550,369 15,284,652 985.87%
PT. Xiaomi Technology Indonesia 14,776,843 4,262,997 10,513,845 246.63%
Singapore Epson Industrial Pte. Ltd. 1,176,803 1,394,084 (217,281) -15.59%
PT Asus Technology Indonesia Batam 448,899 1,637,223 (1,188,324) -72.58%
PT Erajaya Swasembada Tbk 12,305 1,981,687 (1,969,382) -99.38%
Pelanggan lainnya ....
Dollar US
2020
2019
untuk periode 9 bulan JAN-SEP JAN-SEP Penurunan
IKTISAR KEUANGAN
PERBANDINGAN PERIODE 9 BULAN (JAN-SEP)
Pendatapan (USD)
untuk periode 9 bulan
-57%
+17%
+42%
+111%
Gross margin
Jasa Perakitan Gross marginPendapatan Industri
Secara keseluruhan, kinerja keuangan Perseroan mengalami
peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan kinerja 9 bulan ditahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan pada
penjualan secara total akibat penurunan pada penjualan
industri khususnya dari sektor Smarthome akibat perubahan
business model namun penurunan tersebut tidak
mempengaruhi fundamental Perseroan.
Laba Kotor (USD)
untuk periode 9 bulan Laba Usaha (USD)untuk periode 9 bulan Laba Komprehensif (USD)untuk periode 9 bulan
2020 2020 2020 2020 2020 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2018 USD 2 71,04 8,395 USD 12,819,34 4 USD 3,715,7 04 USD 2,04 8,860 USD 116,056,85 9
28.5%
21.82 %
5.80%
3.83 %
USD 15,014,329 USD 5,288,381 USD 4,317
,13
KETERANGAN
2020
2019
YOY
PER 30 SEP PER 31 DES %
ASET LANCAR 63,934,101 74,769,571 -14% ASET TIDAK LANCAR 87,840,812 86,480,197 2%
TOTAL ASET 151,774,913 161,249,768 -6%
LIABILITAS JANGKA PENDEK 44,498,089 62,255,724 -29% LIABILITAS JANGKA PANJANG 24,746,170 28,442,878 -13%
TOTAL LIABILITAS 69,244,259 90,698,602 -24%
EKUITAS 82,530,655 70,551,166 17%
LAPORAN POSISI KEUANGAN
IKTISAR KEUANGAN
TOTAL ASET LANCAR
Secara keseluruhan, total aset lancar mengalami penurunan sebesar 14% jika dibandingkan dengan posisi per 31
desember 2019, hal tersebut
dikarenakan oleh adanya penurunan
pada Perserdiaan sebesar USD 15,5 juta. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan pada penjualan yang
berbasis Industri.
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
Secara keseluruhan, total aset tidak
lancar mengalami kenaikan sebesar 2 % jika dibandingkan dengan posisi per 31 desember 2019, hal tersebut
dikarenakan oleh adanya kenaikan pada pembangunan dan renovasi pabrik yang digunakan untuk ekspansi Perusahaan.
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Liabilitas Jangka Pendek mengalami penurunan sebesar 29% jika dibanding-kan dengan posisi per 31 desember 2019, hal tersebut dikarenadibanding-kan oleh adanya penurunan signifikan pada Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga serta pelunasan hutang bank jangka pendek. Penurunan Hutang usaha kepada Pihak Ketiga
akibat penurunan penjualan yang berbasis Industri.
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas Jangka Panjang mengalami penurunan sebesar 13% jika dibanding-kan dengan posisi per 31 desember 2019, hal tersebut dikarenadibanding-kan oleh adanya penurunan pada hutang Bank.
EKUITAS
Ekuitas mengalami kenaikan sebesar 17% jika dibandingkan dengan posisi per 31 desember 2019, hal tersebut dikarenakan oleh adanya laba berjalan untuk periode 9 bulan 2019.
IKTISAR OPERASIONAL
Angka Produksi Smartphone
SMARTPHONE NETWORK & SMARTHOME
PRODUCTS PRODUCTS
Angka Produksi Network dan Smarthome
9 BULAN
JAN - SEP+48%
+266%
Secara keseluruhan, kinerja Operasional Perseroan masih mengalami kenaikan ditengah pandemi covid-19, hal tersebut tidak terlepas dari peningkatan kebutuhan pada beberapa produk elektron-ik seperti produk smartphone maupun smarthome ditengah maraknya study from home dan work from home pada masa PSBB maupun lock down dibeberapa negara.
03:12 MPWNO 12/12/2 0 PM SUNNY DAYOM PinterestP hoto Facebook
BrowserL inkeldin Camera Dribbble TwitterI nstagram Youtube
B. KENDALAKENDALA YANG DIHADAPI, TERMASUK KONDISI
KETIDAKPASTIAN;
KENDALA DAN
KETIDAKPASTIAN YANG
DIHADAPI OLEH
PERSEROAN
PANDEMI COVID-19
ADANYA KETERBATASAN MASKER
PEMBATASAN PENERBANGAN
C. UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEROAN
UPAYA UNTUK
MENINGKATAKAN
KINERJA
PERSEROAN
PANDEMI COVID-19Adanya pandemi Covid-19 diawal tahun 2020 menyebabkan beberapa negara mengalami lock down terutama di China sehingga menyebabkan arus logistik
bahan baku menjadi terkendala dimana beberapa supplier tidak beroperasi akibat lock down dan beberapa penerbangan dibatasi sehingga terjadi kelangkaan ba-han baku serta meningkatnya biaya logistik. Hal tersebut juga menyebabkan penurunan pada penjualan seperti pada sektor otomotif.
Perseroan melakukan komunikasi intensif dengan pelanggan Perseroan untuk melakukan perencanaan pemasukan bahan baku lebih awal dari rencana dan
mencari supplier baru guna untuk memitigasi ganguan pada logistik supply chain untuk mengurangi dampak kehabisan bahan baku.
KETERBATASAN MASKER
Dengan adanya pandemi Covid-19 menyebabkan kelangkahan pada masker bedah serta melambungnya harga masker dipasaran. Perseroan terpaksa harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk membeli masker untuk diberikan kepada semua karyawan Perseroan. Hal tersebut tentu saja akan sangat memberatkan Perseroan dalam jangka panjang.
Perseroan mengambil keputusan untuk memproduksi masker bedah sendiri melalui anak perusahaannya PT SM Engineering sehingga dapat memproduksi masker sendiri serta menjual masker tersebut kepada masyarakat dengan harga terjangkau.
C. UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEROAN
UPAYA UNTUK
MENINGKATAKAN
KINERJA
PERSEROAN
PEMBATASAN PENERBANGANDengan adanya pembatasan penerbangan dan pembatasan Visa untuk kunjungan ke Indonesia membuat beberapa pembahasan dengan calon
pelanggan baru menjadi tertunda, hal tersebut dikarenakan untuk melakukan kerja sama produksi, calon pelanggan harus mengaudit fasilitas dan standar produksi Perseroan.
Namun Perseroan terus bekerja sama dengan calon Pelanggan dengan
melakukan pembahasan melalui media online dan melakukan audit via online sambil menunggu terjadinya relaksasi pengajuan Visa untuk orang asing.
PILPRES AMERIKA SERIKAT
Memasuki tahun politik di Amerika Serikat dimana akan diadakan pemilihan presiden di awal bulan November 2020, membuat sebagian besar pelanggan khususnya yang menjual produknya di pasar Amerika Serikat menunda langkah expansi sambil menunggu arah perubahan geo politik di negara paman sam
tersebut.
Perseroan terus melakukan pendekatan ke setiap pelanggan untuk mengetahui arahan kebijakan mereka serta terus meningkatkan efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan oleh Perseroan sehingga dapat menjadi pilihan business partner pelanggan maupun calon pelanggan Perseroan dimasa yang akan datang.
D. OUTLOOK INDUSTRI GLOBAL
Seiring dengan adanya vaksin Covid-19 yang rencananya akan mulai di suntikan ke
mas-yarakat pada awal tahun 2021, hal tersebut tentu saja membawa angin segar bagi
per-ekonian dunia dan diharapkan segala kegiatan ekonomi dapat segera pulih kembali.
Meskipun demikian, ketersediaan vaksin masih sangat terbatas sehingga memerlukan
waktu yang cukup panjang agar semua orang mendapatkan vaksin tersebut dan kita
ma-sih harus hidup di era new normal serta menerapkan protokol kesehatan
untuk beberapa tahun kedapan.
Namun Perseroan tetap optimis bahwa kebutuhan untuk perangkat elektronik akan
ter-us naik khter-uster-usnya sektor telekomunikasi seperti produk smartphone dan smart home
dan sektor jaringan seperti produk networking.
Vivo 24.1% Oppo 21.7% Xiaomi 18.1% Samsung 17.2% Realme 14.5% Others 4.4% Vivo 21.2% Oppo 20.6% Samsung 19.6% Xiaomi 17.9% Realme 13.6% Others 7.1% Sumber : https://tekno.kompas.com/read/2020/11/27/09110097/ini-dia-5-penguasa-pasar-smartphone-di-indonesia-kuartal-iii-2020?page=all Kompas.com - 27/11/2020, 09:11 WIB
TOP 5 PERUSAHAAN SMARTPHONE DI NDONESIA
Q3 2020 Q2 2020
SMARTHOME PRODUCT
https://www.androidauthority.com/coronavirus-smart-home-1101558/
Smart home tech sales could jump 30% as consumers combat the coronavirus April 1, 2020
Though the smartphone industry has taken a big hit amid the coronavirus pandemic, smart home tech just might see the opposite scenario. According to global tech mar-ket advisory firm ABI Research, smart home devices could see a 30% YoY sales surge in the coming months despite the negative impact COVID-19 has had on Chinese factories in Q1 2020.