Lampiran 1
BIODATA ANAK
Nama anak : Anastasia Uli Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 14 Desember 2008 Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 1A Nama orang tua : R. L. Sinaga
Nama anak : Chelsi Peranginangin Tempat/tgl lahir : Medan, 24 November 2008 Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 2 Nama orang tua : B. Peranginangin
Nama anak : Matthew Silalahi
Tempat/tgl lahir : Medan, 15 Desember 2008 Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 15 Nama orang tua : L. Silalahi
Nama anak : Ekklesia Nathaniel Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 12 November 2007
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 1A Nama orang tua : R. L. Sinaga
Nama anak : Samuel Restu Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 3 Desember 2008 Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 5 Nama orang tua : L. Sinaga
Nama anak : Trinito Yohannes Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 10 Desember 2007 Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 23 Nama orang tua : T. Sinaga
Lampiran 2
DATA-DATA
Data 1:
AN1 (2 tahun) : Minta! Minta bang! Minta bang!
AN4 (3 tahun) : Bilang, minta bang. (meminta adeknya meminta dengan lebih lembut)
AN1 : Minta’ bang. AN4 : Cuci tangan dulu!
Data 2:
AN4 : Mamak, Abang yang pegang! Mama : Ceritalah, tadi abang makan apa? AN4 : Makan apa ya?
Mama : Kok mikir? Tadi dedek makan apa? AN1 : Nagget (nugget).
AN4 : Ikan. AN1 : Ikan.
Mama : Yang mana yang betul? AN4 dan AN1 : Ikan
Mama : Dedek makan ikan apa, nang? AN4 : Ikan lele.
AN1 : Adek buang.
Mama : Adek buang? Kenapa? AN1 : Iya.
Mama : Iya, kenapa dibuang? AN4 : Entah.
Mama : Kasih taulah kenapa dibuang.
AN4 : Ma…mana mau mama’ tadi! (Maksudnya AN4sudah memberitahu ibunya, tapi ibunya tidak mendengarkannya).
Mama : Mana mau mama? Mama aja tadi pegi kuliah.
AN4 : Iya, yang waktu tukar baju itu, gak maunya mamak. Abang tanya: Mak, dibuang dedek. (Maksudnya AN4memberi tahu mama bahwa AN1 membuang ikan yang dimakannya).
Mama : Oh, itu kan waktu sudah siap. Mama sudah pulang, sudah siap dedeknya makan.
AN1 : Adek apanya (yang mana)? (AN1 bertanya, untuk menegaskan dedek mana yang dimaksud karena mamanya sedang mengandung adeknya. Mereka menyebut adek yang masih dikandung mamanya ‘adek
lahir’.)
Mama : Adek Tasia Uli,lah. AN4 : Enggak, dibuang dedek Mama : Iya? Gak enak rupanya, dek? AN4 : Enggak. Panas.
AN1 : Panas.
Data 3
Mama : Darah apa itu, nang? AN1 : Da[R]a lah (darahlah). Mama : Darah apa itu?
AN1 : Da[R]a nyamuk.
Mama : Darah nyamuk?
AN1 : Iya.
Mama : Di mana darahnya dibuat nyamuknya, nang?
AN1 : Dingding.
Mama : Dinding yang buat?
AN1 : Iya, dingding. Da[R]a dia ke dingding. Mama : Darah dia ke dinding?
AN1 : Iya. Ini ya nyamuk..ha…da[R]ah dia
Mama : Hmmm.
AN1 : Da[R]a dia. Ke tempak ini dia. Huhh. Ke tempak jo[R]ok- jo[R]ok dia.
Data 4
AN1 : Ih!Ih! Tekaget (terkejut)! Tekaget dedek..hihhh…tekaget dedeknya, bang!
Mama : Kenapa dedek kaget, nang?
AN1 : Itunya.
Mama : Apanya, nang? AN1 : Jalan cosmosnya.
Data 5
Mama : Tadi dedek makan apa?
AN1 : Makan apa? (kalimat interogatif menyungguhkan)
Mama : He eh.
AN1 : Makan apa, mak? Mama : Iya, makan apa?
AN1 : Yang tadilah. Yang dibeli’.
Mama : Enggak. Yang mama masak. Makan apa, dedek? AN1 : Pake’ daging.
Mama : Daging apa?
AN1 : Daging.
Mama : Daging aaaaaayam! AN1 : Dagi ayam. (daging ayam) Mama : Enak, nang?
AN1 : Enak!
Mama : Enak?
Mama : Abis itu minum apa tadi? Minum apa barusan? AN1 : Main bola lah!
Mama : Main bola? Minum apa! AN1 : Enggak! Main kek gininya! Mama : Main kek mana?
AN1 : Kek (kayak) gitu! (An1 menunjukkan kepada ibunya bahwa ia bermain lompat-lompatan)
Mama : Minum apa dedek tadi?
AN1 : Minum….jus.
Mama : Minum jus? Jus apa, nang? AN1 : Jus je[R]uk.
Mama : Mana bapak kita, nang? AN1 : Belum pulang lah! Mama : Belum pulang?
AN1 : Belum.
Mama : Ke mana rupanya bapak? AN1 : Ke[R]ja lah.
Mama : Kerja
AN1 : Iya!
Mama : Untuk apa bapak bekerja? AN1 : Ya ke[R]ja lah!
Data 6
An1 : Minta’! Minta’ bang! Minta’ bang!
An4 : Bilang, minta bang. (meminta adiknya meminta dengan lebih lembut)
An1 : Minta’ bang. An4 : Cuci tangan dulu!
Data 7
AN4 : Yok! Yok!
AN2 : Aba (panggilan “Abang”). Tulis kita ba.
AN1 : Gini, mak.
Mama : Iya. Tulis lah, Cha. AN4 : Robek! Robek!
AN2 : Opet! Opet! (Robek bukunya)
AN2 : Ini atu ba (Ini punyaku, bang). Butu! (Ini bukuku!) AN4 : Tambah satu tambah dua.
AN2 : Satu, dua….embat (empat), lima, enam, tujuh
AN4 : Habis tujuh?
AN2 : Lapan, bilan (sembilan), puluh (sepuluh). Lapan, bilan, puluh, sabas (sebelas)
Data 8
AN2 : Tunggu.
AN4 : Hah! Gitu aja gak bisa! Hah! Gitu aja jatuh! Mama : Mana bapakmu, Chel?
AN2 : Ini.
Mama : Bapak? Ini bapak?
AN2 : Nggak.
Mama : Mana bapak?
AN2 : Yumah (Bapaknya sedang berada di rumah) Mama : Di rumah? Apa yang dikerjakannya?
AN2 : Bobok.
Mama : Bobok?
AN2 : he eh.
Mama : Capek dia?
AN2 : Cabek. (Bapak tidur karena dia capek) Mama : Capek kenapa?
AN2 : Hah?
Mama : Apa yang dikerjakan bapak?
AN2 : hmm….hmmm…
Mama : Jualan bapak?
AN2 : Hah?
AN2 : Iya. Elja (Kerja).
Data 9
AN4 : Bisa dia pake’ celana. AN2 : Ade’tu (Adekku). Eva : Adek Chelsi mana?
AN2 : Di yumah.
Mama : Ngapai dia?
AN2 : Bobo’.
Mama : Chelsi sudah mandi?
AN2 : Iya. Udah.
Mama : Sudah makan?
AN2 : Udah.
Mama : Makan apa?
AN2 : Hmm. Hmm.
Data 10
Papa : Tadi Iyu ke gereja? AN3 : Hmm?
Papa : Sama siapa aja tadi Yu ke gereja? AN3 : Mama tadi, papa di yumah.
Papa : Kenapa di rumah? Orang papa tadi yang pangku Iyu di gereja. Iya?
AN3 : Iya.
Papa : Siapa lagi yang ke gereja, Yu?
AN3 : Kevin. (Selain ayah dan ibunya, abangnya, Kevin, juga pergi ke gereja)
Papa : Enak di gereja itu? AN3 : Enak.
Papa : Sekarang lagi di rumah siapa, Iyu? AN3 : Pencet gini biar bica dia.
Papa : Kok pintar Iyu? Kok tau? AN3 : Iyalah.
Papa : Dari siapa Iyu tau? AN3 : Papa.
Papa : Mana abang Iyu? AN3 : Itu.
Papa : Siapa namanya? AN3 : Kevin.
Papa : Sayang Iyu sama Kevin itu? AN3 : Cayang.
Papa : Sayang ya. Tapi kelen sering berantam-berantam. AN3 : Tapi aku menang.
Papa : Menang Iyu, ya? Waktu main gambar siapa menang? AN3 : Aku.
Papa : Iya? Kek mana cara Yu kok bisa menang? AN3 : Iyalah.
Papa : Kek mana caranya?
AN3 : Kita main gambar, papa (An3 tidak menyelesaikan kalimatnya) Papa : Duduklah bagus di situ, Yu.
AN3 : Tinggi kali ini. (Sofa yang akan didudukinya cukup tinggi, sehingga susah baginya untuk naik ke sofa itu)
Papa : Ya nggak pa-pa. AN3 : (Batuk)
Papa : Batuk Yu? Minum obatlah.
AN3 : Ga ada’ di sini bawa’ obat. Ga ada’.
Data 11
Mama : Bebek siapa itu, Yu? AN3 : Bebek Iyu.
Mama : Siapa beli’nya, Yu? AN3 : Mama.
Mama : Bilanglah makasih, Yu. AN3 : Makacih mama.
AN3 : Eee..Ini, ini (menunjukkan tiga jarinya) Mama : Tiga ribu?
AN3 : Iya.
Mama : Ada uangmu tadi? AN3 : Ga ada’ tadi. Mama : Ga ada’
AN3 : Nanti aku beli uangku! Mama : hah?
AN3 : Nanti aku beli uang aku! Mama : Iya?
AN3 : Iya.
Mama : Kan kemarin ada dikasih opung kau uang? AN3 : Uang belapa? Uang belapa?
Mama : Lima puluh ribu.
Data 12
AN4 : Pak, pak, badan abang tengok! Harum kan? Bapak : He eh. Harum kali. Bapak make’lah nanti ya? AN4 : Eh! Itu untuk abang-abang sama dedek-dedek. Bapak : Oh, iya nya?
AN4 : Iya.
AN4 : Iya. Bapak, bapak! Bapak : Mama’ juga’?
AN4 : Nggak!
Bapak : Bah!
AN4 : Ya, kan? Hah! Kata mama’ nggak. Mama : Kenapa abang cengeng kali?
AN4 : Hah?
Mama : Kok nangis-nangis terus? AN4 : Orang dimarahin kakak, abang. Mama : Apa rupanya dibilang kakak?
AN4 : Nggak. Abang nangis, cocok-cocokkan. Hah! Mama : Hah? Adek nangis-nangis, dek?
AN1 : (mengangguk tanpa mengatakan apa-apa) Mama : Iya?
AN4 : Abang nggak. Abang diam-diam kan, mak?
Mama : Ah, nangis-nangisnya abang tadi. Makan pun gitu. Mandi pun gitu. AN4 : Aaah! (merengek)
Mama : Hah! Itu pun udah mau nangis lagi. Bapak : Semua harus diselingi dengan nangis.
Data 13
AN1 : Tak…tak.
AN4 : Aahhh..ini ….ini…..(merengek) Mama : Jangan gitu, mang.
AN4 : Ini yang rusak. Ini yang, ini yang gak bagus lagi. Mana!
AN1 : Uhh…uhhh…
Mama : Jangan berantam-berantam apa mamak bilang. Mama apain itu nanti?
AN1 : Diambi’nya power rangers dedek!
Mama : Kalo’ berantam-berantam kek mana abang?
AN4 : Hmmm?
Mama : Diapain kalo’ berantam-berantam?
AN4 : Hmmm…mak mau ini.
Mama : Biar aja. Mamak mau merekam. abang ngomong-ngomong sama dedek.
AN4 : Merekam apa?
Mama : Merekam suara abang lah sama dedek.
AN4 : Sini?
Mama : He eh
AN4 : Buatlah!
Mama : Ya, ngomong-ngomonglah!
AN4 : Adek!
AN4 : Adek! Minta’! Minta’!Ya di hp lah, mak! Mama : Apanya di hp?
AN4 : Bicaraannya. Mama : Kan direkam dulu? AN1 : Halo! Halo, bang!
AN4 : Ga’ mau!
Mama : Hah…masak gitu? Dah sakit pun bibir adeknya. AN4 : Minta’! Minta’lah! Biar kawan kita. Minta’.
Mama : Ngomonglah!
Data 14
Bapak Samuel : Siapa namamu?
AN5 : Muel
Bapak Samuel : Kuat bilang! Siapa namamu?
AN5 : Samuel!
Bapak Samuel : Marga apa?
AN5 : Cinaga (Margaku Sinaga) Bapak Samuel : Boru apa mamakmu?
AN5 : Boru ombing (Mamaku boru Sihombing). Bapak Samuel : Sekolah di mana Muel?
AN4 : Aku pun di Galiley... Galilea nya! (Aku juga bersekolah di Galilea)
Bapak Samuel : Mana? Mana? Kan?
AN5 : Aku di Galile….a. (Aku bersekolah di Galilea) Bapak Samuel : Iya, Galilea
AN4 : Aku pun di Galileanya! Bapak Samuel : Mana? Samuel aja di situ. AN4 : Aku pun Galilea!
Bapak Samuel : Mana mau si Muel. Iya kan, Muel? AN5 : Mau lo, abang itu. Bisa lo, bapak. Bapak Samuel : Nggak! Si Cheryl aja.
AN5 : Bisa kan, bang? Kan? Bapak Samuel : Cheryl kawan dia.
AN5 : Gak boleh! (Aku tidak mau berteman dengan Cheryl). Bapak Samuel : Boleh.
AN5 : Gak boleh! Tembak kau nanti! Bapak Ekklesia : Jadi mulai kapan sekolah? Besok? AN5 : Hari inilah! Udah jam lima.
Data 15
AN4 : Ayoklah!
AN4 : Cuci tangan yok!
AN5 : Di belakang aja cuci…tangan. Di belakang aja, dek.
AN1 : Di mana?
AN5 : Ini air, ini. Ini. Cuci! Dek! Dek! Cuci tangan! Bapak Ekklesia : He, jangan! Jorok itu!
AN5 : Cucilah!
Bapak Ekklesia : Jorok itu!
Data 16
Luis : Dia gak yang bersayap, yang warnanya hitam. AN6 : Hah?
Luis : Warnanya hitam. Kutu, ato nyamuk, ato … AN6 : Aku tau! Aaaah…nyamuuuuuk!
Luis : Nyamuk? Hah? Nyamuk? AN6 : Iya.
Luis : Dia gak punya sayap? Warnanya hitam? Bera’ti (berarti) kutu. AN6 : Kutu? Kutu, kutu, kan? Ajarkanlah! Mak, ku…kutu, mak, itam? Mama : Iya.
AN6 : Nggak, balalti kan, kutu kan, alnanya coklat. (Nggak, berarti kutu warnanya coklat)
Mama : Iya, ada juga coklat, tapi ada juga itam.
hitam) Mama : Ooh.
Data 17
AN6 : Cedikit ya? Mama : Iya.
AN6 : Mak, yang ini, mak, apa? Mama : Sendok.
AN6 : Cendok untuk gula? Mama : Iya.
Luis : Enaklah gulanya, ya kan, mak?
AN6 : Mamak, potokan aku? (Apakah mama sedang mengambil fotoku?)
Mama : Iya. Udah. Makanlah! Do’a dulu!
AN6 : (menggumamkan sesuatu yang tidak jelas) Amen!
Mama : Ulangi dulu! Kok, kok nggak jelas ngomongmu berdo’a. Ulangi! Ayok!
AN6 : (mengatakan sesuatu yang tidak jelas) Mama : Ya udah. Makanlah! Makan sayurnya! AN6 : Nggak!
Mama : Sikit aja. Sikit.
Mama : Iya, iya, iya. Besok nggak usah pake’ sayur. Udah, makanlah! Mari mamak suwir-suwir ikannya.
AN6 : Kalo’ ada cayul, talok ke pinggilnya? Mama : Iya. Makan! Bukan tarok pinggir. Makan! AN6 : Mak! Ambi’kanlah cendoknya!