• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMATERA UTARA PANAS TERIK, SAMPAI KAPAN?? Edisi Maret Ikhtisar dan Prospek Kondisi Cuaca Kualanamu. Semangat Baru Meraih WBBM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUMATERA UTARA PANAS TERIK, SAMPAI KAPAN?? Edisi Maret Ikhtisar dan Prospek Kondisi Cuaca Kualanamu. Semangat Baru Meraih WBBM"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Stasiun Meteorologi Kualanamu Jl. Tengku Heran No.119

Desa V Kebun Kelapa Kec. Beringin Kabupaten Deli Serdang - 20552

0813 9797 4910 / (061) 7954 811 0813 9797 4910 http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id stametkualanamu@gmail.com

Edisi Maret 2021

FACHKRURAZI

KEPALA BMKG KUALANAMU

Ikhtisar dan Prospek

Kondisi Cuaca Kualanamu

Semangat Baru Meraih

WBBM

SUMATERA

UTARA PANAS

TERIK,

SAMPAI

KAPAN ??

(2)

KATA PENGANTAR

TIM REDAKSI

PELINDUNG FACHKRURAZI, SP (Kepala Stasiun)

PENASEHAT

EKA YUDIANA, M.AP. (Ka. Subbag Tata Usaha) MEGA SIRAIT, SP

(Koordinator Bidang Data & Informasi) DARUL ANWAR, S.T., M.Si

(Koordinator Bidang Observasi)

PEMIMPIN REDAKSI

M. FACHRY, S.Tr.

ANGGOTA REDAKSI

ANDI SYAFRIZAL, S.Sos

NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T. ELLYA V. I. MANURUNG, S.Tr OCTO M. PASARIBU, S.Tr YOLANDA M. TONDANG, S.Kom JAMHARI, S.T.

ASTRI P. ARSA, S.Tr

CRISTINE W. SIMANUNGKALIT, S.Tr DEASSY E. D. DOLOK SARIBU, S.Si RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr

FITRIANA LUBIS, M.Si

EDITOR

M. NOVAL RAMBE, S.Kom IMMANUEL J. A. SARAGIH, S.Tr

P

uji syukur kami panjatkan

kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nya kami Tim Buletin Stasiun Meteorologi Kualanamu dapat menyelesaikan Buletin cuaca ini. Buletin ini dibuat mengingat pentingnya informasi cuaca dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, terkhusus yang berkaitan langsung dengan bidang penerbangan. Informasi cuaca pada saat ini sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan bidang penerbangan. Keadaan cuaca sudah menjadi faktor penting dalam menjamin keselamatan penerbangan. Buletin cuaca ini diharapkan dalam membantu semua pihak yang terkait bidang penerbangan untuk lebih dekat dan mengetahui lagi tentang informasi cuaca khusiusnya di Bandara Kualanamu Deli Serdang.

Akhir kata, kami tim buletin Stasiun Meteorologi Kualanamu berharap agar buletin ini bermanfaaat bagi kita semua khususnya pengguna jasa penerbangan dalam mendukung keselamatan penerbangan.

Deli Serdang, Maret 2021 Plh. Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu

(3)

DAFTAR ISI

SUMATERA UTARA PANAS

TERIK, SAMPAI KAPAN?

IKHTISAR KONDISI CUACA

FEBRUARI 2021

DAN PROSPEK CUACA

MARET 2021

DAFTAR KEJADIAN

BENCANA DI SUMATERA UTARA

FEBRUARI 2021

SERBA SERBI BMKG

KUALANAMU PEBRUARI 2021

ARTIKEL:

“SEMANGAT BARU

MERAIH WBBM”

ARTIKEL:

“PEMANFAATAN INFORMASI

CUACA UNTUK MENDUKUNG

MITIGASI BENCANA”

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

WAKTU TERBIT DAN

TERBENAM MATAHARI

BULAN MARET 2021

(4)

SUMATERA UTARA PANAS TERIK,

SAMPAI KAPAN?

Oleh: Astri

SUMATERA UTARA PANAS TERIK,

SAMPAI KAPAN?

P

anas teriknya cuaca sejak awal

bulan Februari menandakan bahwa wilayah Sumatera Utara mulai memasuki musim kemarau. Matahari yang mulai memasuki wilayah selatan ekuator mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu udara dengan sedikitnya tutupan awan di wilayah SUMUT. Tercatat suhu udara di wilayah Sumatera Utara meningkat sekitar satu derajat dari 33 menjadi 34 derajat celcius, bahkan terdapat beberapa daerah yang mencapai 35 derajat celcius. Peningkatan suhu udara ini terjadi di hampir seluruh kota dan kabupaten di wilayah Sumatera Utara. Lalu sampai kapan kondisi kering ini akan berlangsung?

BMKG memperkirakan kondisi ini masih berlangsung di sepanjang Maret hingga pertengahan April. Pada peta garis angin/streamline (Gambar 1), terlihat posisi ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) yang masih cenderung berada di selatan Indonesia menyebabkan keringnya massa udara dan berkurangnya intensitas cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Utara.

Kondisi panas terik ini juga diperkuat oleh minimnya potensi pertumbuhan awan hujan di Sumatera Utara. Dari citra satelit BMKG produk Himawari-8 EH (Gambar 2.) yang menunjukkan suhu puncak awan, terlihat warna hitam dan biru mendominasi wilayah Sumatera Utara. Kedua warna ini mengindikasikan kondisi cerah atau tidak terdapat pembentukan awan yang signifikan.

Gambar 1. Peta garis angin/streamline tanggal 4 Maret 2021 (Sumber: bom.gov.au)

(5)

Diperkirakan kondisi kering ini akan melemah dan beralih ke musim pancaroba di awal hingga pertengahan April, lalu mulai memasuki musim puncak musim hujan di bulan Mei. Hal ini seiring dengan pergerakan matahari melintasi ekuator menuju ke utara sehingga gangguan-ganguan atmosfer penyebab cuaca ekstrem akan mulai terbentuk di wilayah utara ekuator dan menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Sumatera Utara. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terkait keadaan cuaca yang panas dan terik dan potensi cuaca buruk yang akan terjadi di masa peralihan musim yang diprediksi terjadi diawal hingga pertengahan bulan april.

Gambar 2. Tampilan citra satelit BMKG wilayah Sumatera Utara tanggal 4 Maret 2021 pukul 12.10 WIB (sumber: BMKG)

Kondisi langit cerah dan kurangnya pertumbuhan awan mengakibatkan sinar matahari langsung lebih banyak diteruskan ke permukaan bumi sehingga suhu udara di wilayah Sumatera Utara semakin meningkat dan kelembapan udara semakin rendah (kondisi kering). Kondisi kering ini juga memperkuat faktor penyebab berkurangnya curah hujan di wilayah Sumatera Utara. Terlihat pada peta prakiraan curah hujan bulan Maret 2021 (Gambar 3), potensi curah hujan di wilayah Sumatera Utara umumnya berada dalam kategori rendah hingga menengah.

Gambar 3. Peta prakiraan curah hujan Maret 2021 wilayah Sumatera Utara

(sumber: Stasiun Klimatologi Deli Serdang)

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(6)

IKHTISAR KONDISI

CUACA KUALANAMU

FEBRUARI 2021 &

PROSPEK MARET 2021

Oleh: Nensy

ANALISIS CUACA FEBRUARI 2021

1. KONDISI ANGIN PERMUKAAN

Gambar 1.Windrose(a) dan Diagram Distribusi Kecepatan Angin (b) Di Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Februari 2021

(a) (b)

D

ata hasil pengamatan selama bulan Februari terlihat pada Gambar 1 di atas. Gambar tersebut terdiri dari windrose yang menunjukkan arah dan keceptan angin (kiri) dan grafik kecepatan angin (kanan). Dari gambar windrose (kiri) tersebut terlihat selama

bulan Februari, arah angin paling banyak bergerak dari utara, barat daya, dan barat masing-masing sebesar 25%, 23%, dan 18%. Untuk kecepatan angin terlihat pada grafik sebelah kanan dimana kecepatan angin paling tinggi yaitu berkisar 17-11 knot dengan persentase

(7)

sebesar 27.1%, kecepatan angin rata-rata paling banyak terjadi adalah 1-4 Knot

sekitar 48.7% dan Angin Calm terjadi sebesar 4.6%.

2. KONDISI VISIBILITY

Gambar 2 menunjukkan kondisi jarak pandang di wilayah bandar udara Kualanamu pada bulan Februari tahun 2021. Berdasarkan grafik tersebut terlihat jarak pandang mendatar yang terjadi sangat bervariasi mulai dari 0,8 km hingga 10 km.

Jarak pandang mendatar paling rendah yang terjadi adalah sebesar 0,8 km pada tanggal 24. Rata-rata harian jarak pandang mendatar harian yang terjadi selama 30 hari dalam bulan Februari berkisar 5,3–8,9 km.

Gambar 2. Grafik Visibility di Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Februari 2021

3. KONDISI TUTUPAN AWAN

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(8)

KONDISI TUTUPAN AWAN STAMET KUALANAMU BULAN FEBRUARI 2021 JUMLAH AWAN TINGGI DASAR AWAN LAMA PENYINARAN MATAHARI RATA -RATA FEW -

BROKEN 1500-1800 FEET 6,0 JAM

Tabel 1. Distribusi tutupan awan periode Februari 2021 di Bandara Kualanamu

Dilihat dari satelit cuaca untuk keadaan tutupan awan selama bulan Februari 2021 di wilayah Kualanamu, rata-rata jumlah awan berkisar antara FEW hingga

BROKEN dengan tinggi dasar awan 1500 hingga 1800 feet dan rata – rata harian lama penyinaran matahari sebanyak 6,0 jam.

4. KEADAAN CUACA

Berdasarkan Gambar 4, terlihat pada bulan Februari terjadi 7 hari hujan. Pada dasarian I terjadi 5 hari hujan, dasarian II terjadi 1 hari hujan, dan dasarian III terjadi 1 hari hujan. Curah hujan paling rendah terjadi pada tanggal 3yaitu sebesar 0,2 mm dan curah hujan paling

tinggi terjadi pada tanggal 10 yaitu sebesar 43 mm. Hal tersebut menunjukkan bahwa curah hujan paling banyak terjadi pada dasarian I di Februari Berdasarkan grafik curah hujan di atas, bulan Februari termasuk dalam musim hujan karena kondisi yang cukup kering.

(9)

5. SUHU UDARA PERMUKAAN

Pada bulan Februari 2021 Suhu udara yang terjadi di wilayah Kualanamu berkisar antara 22,2 –32,6°C. Suhu udara tertinggi terjadi pada tanggal 6 yaitu sebesar 32,6oC dan paling rendah terjadi pada tanggal 17 yaitu sebesar 22,2oC.

Rata-rata suhu udara harian yang terjadi selama bulan Februari berkisar 25,8-28,3oC. Jika dibandingkan dengan bulan Januari, kondisi suhu di wilayah Kualanamu pada bulan Februari secara umum terlihat lebih tinggi.

Gambar 5. Distribusi suhu udara permukaan periode Februari 2021 di Bandara Kualanamu

6. TEKANAN UDARA PERMUKAAN

Gambar 6. Distribusi tekanan udara permukaan periode Februari 2021 di Bandara Kualanamu

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(10)

Gambar 6 menunjukkan grafik tekanan udara di Stasiun Meteorologi Kualanamu pada bulan Februari tahun 2021. Tekanan udara paling tinggi terjadi pada tanggal 2 dengan nilai sebesar 1013,3 mb dan tekanan udara paling rendah terjadi sebesar 1005.0 mb pada tanggal 27.

Rata-rata tekanan udara harian berkisar 1005,1 mb hingga 1011,3 mb. Secara umum kondisi tekanan udara harian memiliki pola fluktuasi yang sangat bervariasi dan jika dibandingkan dengan bulan Februari, memiliki rata-rata nilai yang lebih rendah.

PROSPEK CUACA MARET 2021

Setelah mengetahui kondisi atmosfer dari beberapa parameter pada bulan Februari 2021, tentunya kita juga ingin mengetahui bagaimana prakiraan cuaca bulan Maret 2021 di wilayah

Kualanamu. Sehingga perlu diperhatikan beberapa parameter yang dapat menentukan prakiraan cuaca, seperti berikut ini.

MJO (Madden-Julian Oscillation)

Gambar 7.

Prakiraan penjalaran MJO tanggal 03-17 Maret 2021

(Sumber :

https://www.cpc.ncep.noaa.gov/products /precip/CWlink/MJO/foregfs.shtml)

Berdasarkan diagram MJO diatas, dapat dilihat bahwa fase MJO yang terlihat pada garis merah berada di kuadra 6, 7, kemudian masuk ke dalam lingkaran di tengah. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada awal bulan Maret, MJO tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

(11)

IOD (Indian Ocean Dipole)

Gambar 8. Prakiraan IOD bulan Maret 2021

(Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/model-summary/#tabs=Indian-Ocean)

Dari gambar diatas terlihat bahwa prakiraan IOD pada bulan Maret dominan berada pada nilai positif namun masih

dalam kondisi netral sehingga tidak mendukung dalam penambahan curah hujan di wilayah Indonesia.

Streamline

Gambar 9. Normal angin 3000 ft (kiri) dan prakiraan angin 3000 ft (kanan) bulan Maret 2021

Berdasarkan gambar normal angin bulan Maret, di wilayah Sumatera Utara pesisir timur angin dominan bergerak dari arah utara dan timur laut, sedangkan wilayah Sumatera Utara bagian barat angin dominan dari arah barat.

Gangguan tropis diperkirakan terjadi di perairan sebelah barat Aceh dan perairan barat Sumatera bagian selatan, Teluk Benggala, Jawa bagian timur dan utara Australia. Konvergensi banyak terjadi di wilayah pesisir barat Sumatera bagian METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(12)

Kesimpulan

Berdasarkan analisis beberapa parameter

cuaca pada bulan Februari 2021 dan prakiraan beberapa parameter cuaca untuk bulan Maret 2021, maka diambil kesimpulan untuk bulan Maret diprakirakan monsun Timur Laut masih aktif sehingga massa udara masih

berpotensi kering , sedikitnya tutupan awan serta kecilnya potensi cuaca buruk di wilayah Bandar Udara Kualanamu. Karakteristik cuaca cerah hingga berawan sepanjang hari serta tetap diwaspadai asap kiriman yang berpotensi terjadi selama bulan Maret.

tengah hingga selatan, Kalimantan selatan, dan Jawa Timur hingga utara Australia.

Untuk kondisi angin pada bulan Maret diprakirakan monsun Timur Laut masih aktif, gangguan-gangguan tropis terjadi di

perairan barat Kalimantan, Samudera Hindia bagian tenggara, perairan selatan Jawa, dan perairan Filipina. Konvergensi angin di perkirakan terjadi di Sumatera bagian selatan, Laut Jawa hingga selatan Papua.

METEOPEDIA

Angin

didefinisikan sebagai massa udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan. Angin bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah.

Angin Permukaan

didefinisikan sebagai angin yang bertiup di atas permukaan bumi diukur pada ketinggian 10 meter dari permukaan, karakteristik dan variabilitas sirkulasi angin permukaan akibat proses interaksi antara laut dan atmosfer yang dipengaruhi pergerakan posisi matahari.

Presipitasi

segala bentuk jatuhan hidrometeor yang sampai ke permukaan bumi baik cair (hujan) atau padat (es, salju). Satu milimeter hujan berarti air hujan yang turun di wilayah seluas satu meter persegi akan memiliki ketinggian satu milimeter jika air hujan tidak meresap, mengalir, atau menguap.

(13)
(14)

DAFTAR KEJADIAN BENCANA

DI SUMATERA UTARA - FEBRUARI 2021

Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits

09/02/ 2021 Erupsi Gunung Berapi Gunung Sinabung, Kab. Karo, Sumatera Utara

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) kembali erupsi dengan meluncurkan guguran awan panas sejauh 2,5 kilometer, Selasa (6/2/2021) pagi. Luncuran abu awan panas ini terpantau menuju timur dan tenggara Gunung Sinabung. Kepala Pos Pengamatan Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan, abu Gunung Sinabung tersebut jelas terlihat. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah. Guguran awan panas ini tercatat dengan amplitudo 100 mm dengan durasi gempa selama 340 detik.

https://sumut.inew s.id/

(15)

Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits 12/02/ 2021 Erupsi Gunung Berapi Gunung Sinabung, Kab. Karo, Sumatera Utara

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, kembali erupsi dengan meluncurkan guguran awan panas disertai lava pijar sejauh dua kilometer. Kepala Pos Pengamatan Gunung Sinabung, Armen Putra, Sabtu, mengatakan erupsi terjadi pada Jumat malam (12/2/2021). Luncuran lava pijar terpantau menuju timur dan tenggara Gunung Sinabung. Selain itu, guguran awan panas sejauh 1 km juga terpantau ke arah timur, tenggara, dan selatan Gunung Sinabung. Guguran awan panas ini tercatat dengan amplitudo 120 mm dengan durasi gempa selama 159 detik. Saat ini Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga).

https://sumatra.bis nis.com/

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(16)

Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits

15/02/ 2021

Gempa Bumi Kota Padang Sidimpuan, Sumatera Utara

Gempa kembali getarkan wilayah Indonesia hari ini, Senin (15/2/2021). Hingga pukul 19.30 WIB, gempa terjadi satu kali di wilayah Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Lewat laman resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa di Padangsidimpuan terjadi siang tadi, pukul 11:57:14 WIB. Gempa bermagnitudo 5,1 tersebut juga dilaporkan tak berpotensi tsunami. Namun begitu getarannya terasa hingga Aek Godang, Sibolga, dan Pandan dalam skala III MMI (Modified Mercalli Intensity).

https://www.liputa n6.com/

(17)

Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits 19/02/ 2021 Angin Puting Beliung Gunung Sitoli, Sumatera Utara

Angin puting beliung menerjang empat desa di Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (19/2/2020). Bencana yang terjadi dini hari tadi itu mengakibatkan puluhan rumah warga rusak. Sementara korban jiwa tidak ada. Empat desa di wilayah pemekaran Kabupaten Nias itu yang terkena dampak puting beliung, yakni Desa Moawo, Desa Saewe, Desa Hilihao, dan Kelurahan Ilir.

https://sumut.inew s.id/

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(18)

SEMANGAT BARU MERAIH WBBM

Oleh : Immanuel Jhonson

H

ai Sobat Meteonet-Magz, pasti sudah pernah dengar kan istilah Reformasi Birokrasi? Nah, kali ini mimin mau kasih info bagaimana Reformasi Birokrasi itu diterapkan di Stasiun Meteorologi Kualanamu melalui Pembangunan Zona Integritas (ZI). Dan apa pentinngnya sih program ini untuk masyarakat?

Stasiun Meteorologi Kualanamu

Terima Status

“WBK”

Pemerintah lewat Kementerian PAN RB tiap tahunnya menetapkan satuan kerja yang akan dijadikan wilayah percontohan Reformasi Birokrasi. Namanya Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Stasiun Meteorologi Kualanamu menjadi salah satu dari sepuluh UPT BMKG yang diusulkan dalam Pembangunan ZI menuju WBBM pada tahun 2021 oleh Inspektorat BMKG kepada Kementerian PAN RB. Tentu hal ini merupakan tindak lanjut dari penerimaan apresiasi WBK dari Kementerian PAN RB kepada Stasiun

Meteorologi Kualanamu yang dilaksanakan pada Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK-WBBM Tahun 2020 pada 21 Desember 2020.

Stasiun Meteorologi Kualanamu telah tiga tahun lamanya berproses dalam Pembangunan ZI menuju WBK, dimulai dari tahun 2018 hingga 2020. Pembentukan Tim Kelompok Kerja (POKJA) dimulai pada tahun 2018, dimana saat itu Djoko Sumardiono, ST sebagai Kepala Stasiun. Di tahun 2019, Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu dijabat oleh Bambang Setiajid, MT. Di tahun 2020, Stasiun Meteorologi Kualanamu meraih WBK, yang merupakan masa penilaian ketiga Pembangunan ZI di Stasiun Meteorologi Kualanamu. Tahun 2021, Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu dijabat oleh Fachrurazi, SP. Bersamaan dengan pergantian pimpinan dan penilaian Pembangunan ZI menjadi semangat baru Stasiun Meteorologi Kualanamu untuk meraih WBBM.

(19)

Berikut profil singkat Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu:

Nama : Fachkrurazi, SP NIP : 196509301990031002 Tempat/Tanggal Lahir :

Cot Trueng, 30 September 1965

Riwayat Pendidikan:

-D-III Meteorologi–BPLMG (1989)

-S1 Agronomi – Universitas Abulyatama (1998)

Riwayat Jabatan:

-Kepala Stasiun Meteorologi FL Tobing –

Sibolga (2008-2012)

-Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda–Aceh (2012-2018)

-Kepala Stasiun Meteorologi Serang (2018-2020)

-Kepala Stasiun Meteorologi Depati Amir–

Pangkal Pinang (2020)

-Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu –

Deli Serdang (2021-sekarang)

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(20)
(21)

SERBA SERBI BMKG KNO

BULAN FEBRUARI 2021

Oleh : Yolanda

SOSIALSASI WBBM DI STASIUN

METEOROLOGI KUALANAMU

Pada hari Rabu (03/02/2021) Stasiun Meteorologi Kualanamu mendapat kunjungan dari Plt. Inspektur BMKG, Bapak Drs. Nur Himawan, M.Si, QIA beserta tim dari Inspektorat BMKG. Kunjungan ini dalam rangka Sosialisasi WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) di Stamet Kualanamu.

Sosialisasi WBBM ini merupakan tindak lanjut dari diterimanya Predikat WBK (Wilayan Bebas Korupsi) atas

Pembangunan Zona Integritas di Stasiun Meteorologi Kualanamu pada tahun 2020. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu beserta pegawai Stamet Kualanamu baik secara langsung maupun online.

Dalam kegiatan tersebut, Plt. Inspektur BMKG juga menyampaikan apresiasinya juga menyerahkan sertifikat Predikat WBK yang diterima dari Kmenterian PAN RB.

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(22)

DISEMINASI METEOET-DISC EDISI FEBRUARI 2021

Pada hari Kamis (11/02/2021) Tim Buletin Cuaca Stasiun Meteorologi Kualanamu melakukan diseminasi buletin cuaca Meteonet-Magz Edisi Februari 2021.

Buletin cuaca tersebut sebagai bahan edukasi informasi kepada user, stakeholder, dan komunitas masyarakat di lingkungan Bandara Kualanamu.

Kegiatan diseminasi ini rutin dilakukan tiap bulan, Informasi yang disampaikan diantaranya informasi ikhtisar dan prospek cuaca di wilayah Kualanamu, waktu terbit dan terbenam matahari, dan artikel cuaca.

(23)

SEMINAR ONLINE METEONET-DISC #07

Kamis (18/02/2021) Stasiun Meteorologi Kualanamu menyelenggarakan Seminar Online Meteonet-Disc #07 dengan tema

“Optimalisasi Penatausahaan Aset Barang Milik Negara(BMN)”.

Seminar Online dibuka oleh Kepala Biro Umum dan SDM BMKG, Bapak Petrus Demon Sili, S.IP, M.Si. Dalam Opening Speech-nya, Kepala Biro Umum dan SDM BMKG mengapresiasi semangat Tim dari Stasiun Meteorologi Kualanamu melalui penyelenggaraan Seminar Online Meteonet-Disc yang tidak hanya mengangkat satu topik teknis, namun menyesuaikan dengan trending dan kebutuhan organisasi. Khusus untuk staf yang menangani BMN, beliau menitipkan pesan untuk tetap menjalankan tugas dengan baik, walaupun dalam keadaan perangkapan tugas. Hal ini karena tidak sedikit di UPT BMKG di daerah, lulusan STMKG yang tidak memiliki basic pengelolaan BMN karena keterbatasan personil ditugaskan untuk mengelola BMN di stasiun masing-masing.

Hal di atas senada dengan Pengantar yang disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu, Bapak Fachkrurazi, SP dimana pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang baik merupakan kewajiban sekaligus tantangan bagi setiap Lembaga Negara, termasuk BMKG, sehingga optimalisasi pengelolaan aset harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, sangat diperlukan peningkatan disiplin dari petugas pengelola. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus.

Untuk menghasilkan pengelolaan BMN yang optimal, sangat diperlukan persamaan persepsi atas pelaksanaan implementasi peraturan-peraturan di bidang Pengelolaan Kekayaan Negara, sarana komunikasi dalam rangka mencari win win solution terhadap permasalahan terkait pengelolaan BMN serta sharing knowledge dalam rangka revaluasi aset.

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(24)

Oleh karena itu, Seminar Online Meteonet-Disc seri ke-7 mengangkat tema

“Optimalisasi Penatausahaan Aset BMN”

dan menghadirkan dua Narasumber yang kompeten dalam pengelolaan BMN. Narasumber pertama, Bapak Hendra Jan Sadarmo Purba, S.H., M.Ec. Dev (Plt. Kepala Seksi PKN – KPKNL Medan). Narasumber kedua, Bapak Khusnul Jakin Imron, SP, MMSi (Kepala Bagian Perlengkan dan BMN BMKG). Melalui pembahasan kita pada seminar online hari ini, kami berharap mampu membuka wawasan kita terkait pengelolaan aset BMN yang optimal.

Seminar online Meteonet-Disc #07 dilaksanakan secara langsung melalui ZOOM Meeting dan YouTube. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar serratus dua puluh peserta secara Nasional dari internal BMKG, stakeholder, dan masyarakat yang sebagian besar adalah staf pengelola BMN di UPT masing-masing.

Semoga materi dan diskusi yang disampaikan oleh Narasumber dalam Meteonet-Disc #07 dapat bermanfaat dan menambah wawasan seluruh peserta terhadap pengelolaan BMN yang optimal.

Seminar Meteonet-Disc #08 akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021 dengan tema “Gempa Bumi dan Tsunami di Wilayah Indonesia”. Untuk Bapak/Ibu yang ingin menjadi Narasumber dalam kegiatan Meteonet-Disc dapat mengajukan permohonan melalui link

https://bit.ly/NarasumberMeteonetdisc

atau melalui email ke

(25)

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(26)

RAPAT METEOROLOGIST STASIUN MTEOROLOGI KUALANAMU

Pada tanggal 25 Februari 2021 Stasiun Meteorologi Kualanamu mengadakan rapat meteorologist secara online melalui ZOOM Meeting. Kegiatan rapat diikuti oleh Kepala Stasiun, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Koordinator Bidang Data dan Informasi, Koordinator Bidang Observasi dan seluruh staf meteorologist.

Agenda dalam rapat tersebut diantaranya Pengumuman dan Penyerahan Reward

Meteorologist Terbaik periode Semestar II Tahun 2020, Arahan Kepala Stasiun, serta Evaluasi dan Diskusi terkait Opearasional Meteorologist. Beradasarkan penilaian yang dilakukan selama periode Juli-Desember 2020 Immanuel Jhonson Arizona Saragih, S.Tr terpilih sebagai Meteorologist terbaik selama periode Semester 2 2020.

(27)

FORUM DISKUSI PENGKAJIAN DAN PRAKIRAAN MKG

WILAYAH SUMUTARA UTARA BULAN FEBRUARI 2021

Pada hari Senin 15 Februari 2021 BBMKG Wilayah 1 menyelenggarakan kegiatan forum Diskusi Pengkajian dan Prakiraan MKG wilayah Sumatera Utara bulan Februari 2021. Kegiatan rutin bulanan yang biasa disebut Mapdis ini dilakukan secara virtual karena masih dalam pandemi Covid 19.

Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala BBMKG Wilayah 1, Eridawati, SE, M.Si. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala UPT BMKG di wilayah Sumut beserta pegawai, diantaranya BBMKG Wilayah 1, Stasiun Meteorologi Kualanamu, Stasiun Klimatologi Deli Serdang,

Stasiun Geofisika Deli Serdang, Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Stasiun Meteorologi Silangit, Stamet Aek Godang, Stamet FL. Tobing, Stamet Binaka, dan Stasiun Geofisika Gunung Sitoli. Maisng2 UPT mmeberikan paparan terkait analisis MKG bulan Januari-Februarai 2021 dan prakiraan untuk bulan Maret 2021.

Stasin Meteorologi Kualanamu menjadi tuan rumah (Host) dalam pelaksanaan kegiatan yang dikenal dengan istilah mapdis ini. Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini dipandu oleh moderator Mega Sirait, SP (Koordinator Bidang Data dn Informasi Stasiun Meteorologi Kualanamu).

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(28)

PENUTUPAN REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN

SEMESTER II TAHUN 2021

Pada hari Senin 16 Februari 2021 Stasiun Meteorologi Kualanamu mengikuti kegiatan penutupan Rekonsisliasi Laporan Keuangan Semeter II Tahun Anggaran 2020 di Lingkungan BMKG. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh UPT BMKG secara nasional dan dilaksnakan secara virtual. Stamet Kualanamu diwakilin oleh Kepala Stamet Kualanamu Bapak Fachkrurazi, SP didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Eka Yudiana, M.AP dan petugas SIMAK dan SAIBA, Immanuel Jhonson Arizona Saragih, S.Tr dan Andi Syafrizal, S.Sos.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M. Sc, Ph. D menyampaikan apresiasi kepada 9 UPT BMKG atas kerja keras telah berhasil mendapatkan predikat wilayah bebas korupsi ( WBK) tahun 2020 dan KemenPan RB, salah satu diantaranya adalah Stamet Kualanamu.

(29)

PEMANFAATAN INFORMASI

CUACA UNTUK MENDUKUNG

MITIGASI BENCANA

oleh: Octo Mario

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat sering mengalami bencana alam. Selama tahun 2019 saja, BNPB mencatat terjadi 3.768 kejadian bencana di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi, sedangkan 1 persen lainnya merupakan bencana geologi. Bencana alam hidrometeorologi adalah salah satu bentuk bencana yang disebutkan dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Bencana hidrometeorologi (disebut juga bencana meteorologi) adalah bencana yang berhubungan dengan cuaca, iklim dan siklus hidrologi di permukaan dan atmosfer bumi. Contoh bencana hidrometeorologi yaitu banjir, longsor, gelombang pasang, puting beliung, kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.

Perlu dilakukan langkah nyata dalam upaya pencegahan bencana hidrometeorologi. Mitigasi bencana adalah langkah awal untuk mengurangi atau meminimalkan bahkan meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul akibat bencana. Langkah awal ini dititikberatkan pada tahap sebelum atau masa awal terjadinya bencana. Informasi cuaca dan iklim harus dimanfaatkan untuk langkah-langkah antisipatif meliputi adaptasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi.

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(30)

Sesuai amanat dalam UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan satu-satunya lembaga negara yang berhak dan wajib melaksanakan penyelenggaraan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG adalah mendiseminasikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem untuk keperluan antisipasi dan/atau mitigasi bencana sebagai bentuk partisipasi BMKG dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan bencana di Indonesia. Sebagai tindak lanjut UU No. 31 Tahun 2009, Kepala BMKG mengeluarkan Peraturan Kepala BMKG (Perka BMKG) No. Kep. 009 Tahun 2010 tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrem. Salah satu mandate BMKG dalam Perka BMKG No. Kep. 009 Tahun 2010 adalah diseminasi informasi meteorologi yang cepat (fast), tepat (precise), akurat (accurate), luas (wide coverage), dan mudah dipahami (understandable) serta dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu informasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan instansi atau terkait dalam upaya mitigasi bencana adalah informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang dapat diakses melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id/ atau website BMKG Stasiun Meteorologi Kualanamu http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id/ khusus untuk informasi cuaca penerbangan di Bandara Kualanamu dan sekitarnya. Informasi peringatan dini cuaca tersebut akan selalu diperbarui bila terdapat potensi cuaca buruk yang dapat mengganggu atau bahkan berbahaya bagi kehidupan masyarakat karena dapat berpotensi menimbulkan bencana. Bila masyarakat dan instansi atau pihat terkait lebih sadar akan pentingnya informasi peringatan dini tersebut, diharapkan dapat meminimalkan dampak dan kerugian akibat bencana.

(31)

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(32)
(33)

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(34)
(35)

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(36)
(37)

Hai Sob, bertemu lagi nih di artikel

“Senjata Operasional”. Pada bulletin edisi akhir tahun lalu, kita sudah pernah membahas salah satu alat pengamatan cuaca untuk udara atas, yaitu PIBAL. Nah, selain PIBAL, ada satu alat lagi yang digunakan untuk mengamati cuaca udara atas, alat itu bernama Radiosonde. Sebelum kita bahas, ada baiknya sobat pahami terlebih dahulu apa maksudnya udara atas. Udara atas yang dimaksud adalah area yang berada di atas permukaan bumi, atau bisa juga disebut atmosfer. Secara prisip PIBAL dan Radiosonde adalah sama, namun pada Radiosonde parameter cuaca yang diamati lebih lengkap dibandingkan PIBAL.

Apa itu Radiosonde?

Radiosonde berasal dari dua kata, yaitu radio dan sonde. Radio adalah gelombang elektromagnetik yang merambat pada frekuensi 100 kHz – 100 GHz, sedangkan sonde merupakan bahasa Perancis dari probe (penyelidik=sensor). Lebih jelasnya pengertian Radiosonde adalah alat untuk mengukur tekanan udara, suhu udara, kelembapan udara, arah dan kecepatan angin diberbagai ketinggian/lapisan udara.

Bagaimana Radiosonde bekerja?

Radiosonde diterbangkan ke atmosfer menggunakan sebuah balon yang terbuat dari karet dan diisi dengan gas helium atau hidrogen. Radiosonde mengirimkan data parameter cuaca ke komputer penerima yang berada di permukaan bumi.

#

Senjata Operasional

#Pengenalan Alat Alat

Operasional BMKG

Oleh : Noval

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(38)

Terdapat beberapa komponen pada radiosonde, yaitu sensor parameter cuaca, transimer, GPS, antena dan baterai. Pada saat diterbangkan, sensor mengamati parameter cuaca dan mengrimikannya melalui transimter secara real time ke receiver yang ada di permukaan bumi, data yang diterima kemudian di olah sehingga menghasilkan output data parameter cuaca. Jalur atau track balon Radiosonde dapat dipantau pada layar monitor. Hasil akhir dari pengamatan ini yaitu berupa sandi data cuaca di beberapa ketinggian yang selanjutnya dikirim ke BMKG Pusat melalui komunikasi data CMSS. Hasil pengamatan radiosonde sangat lengkap dan bermanfaat untuk mengetahui kondisi labilitas atmosfer setiap lapisan. Selain itu data-data yang dihasilkan juga digunakan untuk analisa dan prediksi cuaca secara lebih akurat, serta menjadi salah satu data input utama untuk pembuatan wind chart dan temperature chart yang biasanya digunakan pada Gambar 1. Mekanisme Radiosonde

(39)

Pada umumnya berat alat radiosonde berkisar 250 gram, diterbangkan dengan balon berdiameter kurang lebih 1000mm, dengan berat balon berkisar 250 gram. Ketinggian balon yang membawa radiosonde dapat mencapai 10 km tergantung dari kekuatan balon dan baterai. Pada ketinggian tertentu balon akan pecah dan alat radiosonde akan jatuh Kembali ke permukaan bumi, oleh karenanya disediakan parasut agar alat yang jatuh tidak membahayakan manusia ataupun benda yang ada di permukaan.

Alat radiosonde bisa jatuh dimana saja, untuk itu agar tidak membingungkan atau menimbulkan kecemasan bagi siapa saja yang menemukannya, biasanya pada alat dituliskan keterangan tentang alat tersebut. Terdapat lebih dari 800 tempat peluncuran radiosonde di seluruh dunia. Beberapa negara saling berbagi data radiosonde melalui perjanjian internasional. Peluncuran radiosonde dilaksanakan dalam dua kali sehari yaitu pada jam 00.00 UTC dan 12.00 UTC.

METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021

(40)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Gambar

Gambar 1.  Peta garis angin/streamline  tanggal 4 Maret 2021 (Sumber:
Gambar 2.  Tampilan citra satelit BMKG  wilayah Sumatera Utara tanggal 4 Maret 2021 pukul 12.10 WIB (sumber: BMKG)
Gambar 1. Windrose (a) dan Diagram Distribusi Kecepatan Angin (b)  Di Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Februari 2021
Gambar 2. Grafik Visibility di Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Februari 2021
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Outline Definisi Masalah ke Algoritma dgn Flowchart START READ Bil_1 READ Bil_2 READ Bil_3 Total=Bil_1+Bil_2+ Bil_3 WRITE Total END START READ Bil_1 READ Bil_2 READ

Untuk menunjuk ke masing-masing elemen tabel diperlukan sebuah subscript yg dapat berupa literal numerik (bilangan bulat positif) ataupun suatu identifier yg berisi bilangan

Kegiatan budidaya udang yang pada dasarnya menciptakan suatu lingkungan perairan yang sesuai dengan habitat alami udang, di dalam pelaksanaanya tidak bisa

Untuk informasi lebih lanjut mengenai memasang ulang Windows menggunakan drive pemulihan USB, lihat bagian Pemecahan Masalah dari Manual Servis produk Anda di

Rata-rata curah hujan bulanan di pos Bandung periode tahun 1990 – 2003, jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan jumlah curah hujan dengan jumlah curah

Disebabkan dapatan kajian menunjukkan elemen dalam model McKinsey masih relevan dengan pentadbiran di era abad ini, maka pengunaan instrumen 7s-McKinsey bagi mengukur

Dalam mewujudkan visi dedikasi kepada anak-anak di wilayah pedesaan Tegalweru, Sanggar Baca PANDA membangun kemitraan jaringan dengan sejumlah organisasi yang

Kemampuan dalam membuat perancangan pembelajaran, dengan indikator antara lain: (1) Mampu merencanakan pengorganisasian bahan pembelajaran, seperti mampu menelaah dan