• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN OKTOBER 2008 DEFLASI 0,22 PERSEN

Pada Bulan Oktober 2008 di Kota Tanjungpinang terjadi deflasi sebesar 0,22 persen. Dari 16 kota IHK di Sumatera tercatat 11 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 1,36 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,12 persen. Sebaliknya 5 kota lainnya mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,30 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 0,03 persen.

Deflasi Kota Tanjungpinang terjadi karena adanya penurunan harga kebutuhan masyarakat yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada dua kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar 2,03 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen. Sebaliknya indeks harga kelompok makanan jadi, minumam, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang dan kelompok kesehatan justru mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,34 persen; 0,16 persen; 3,65 persen dan 0,31 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan ini indeksnya stabil dibanding bulan sebelumnya.

Laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2008 di Kota Tanjungpinang sebesar 10,34 persen dan laju inflasi 'year on year' (Oktober 2008 terhadap Oktober 2007) Kota Tanjungpinang sebesar 13,45 persen

Gambar 1: Perkembangan Inflasi Kota Tanjungpinang Bulan Oktober 2007 s.d Oktober 2008

-1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

Okt'07 Nop'07 Des'07 Jan'08 Peb'08 Mar'08 Apr'08 Mei'08 Jun'08 Jul'08 Ags'08 Sep'08 Okt'08

(2)

Setelah mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1429 H yang lalu, harga kebutuhan masyarakat di Kota Tanjungpinang sedikit menunjukkan penurunan. Hal ini ditandai dengan turunnya Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Oktober 2008 sebesar 0,22 persen atau turun dari 115,35 pada bulan September 2008 menjadi 115,10.

Dari hasil pencatatan perkembangan harga kebutuhan masyarakat Kota Tanjungpinang selama Bulan Oktober 2008 tercatat sebanyak 86 komoditi kebutuhan masyarakat di Kota Tanjungpinang mengalami perubahan harga, 55 komoditi diantaranya mengalami kenaikan harga dan 31 komoditi mengalami penurunan harga dibanding keadaan pada bulan sebelumnya. Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain emas perhiasan, beras, daging ayam ras, cabe merah, ayam goreng, anggur, minyak goreng, gula pasir, sabun detergen bubuk, susu untuk balita, tahu mentah dan bawang putih. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain ikan selar, telur ayam ras, kangkung, bayam, kacang panjang, ikan teri, udang basah, wortel, tongkol, daging sapi, sawi hijau dan nangka muda.

Tabel 1: Inflasi 16 Kota IHK di Sumatera (%)

Oktober Januari - Oktober

Kota 2007 2008 2008 Inflasi Tahun ke Tahun *) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Banda Aceh 2. Lhokseumawe 3. Sibolga 4. Pematang Siantar 5. Medan 6. Padang Sidempuan 7. Padang 8. Pekanbaru 9. Dumai 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang 15. Batam 16. Tanjung Pinang -0,29 -0,60 0,92 -0,07 0,65 0,53 0,41 0,63 0,81 0,16 1,14 1,27 1,30 0,97 0,35 0,74 -0,30 0,35 -0,04 0,63 1,36 0,34 0,99 0,48 0,83 -0,03 -0,09 0,84 0,65 0,43 0,12 -0,22 8,43 10,89 9,88 9,39 9,66 10,99 11,50 8,95 13,85 11,75 11,38 14,01 14,72 18,74 7,89 10,34 10,62 10,20 10,97 11,04 11,07 12,41 13,66 11,17 16,27 13,47 12,81 14,03 15,10 18,52 8,67 13,45

Keterangan : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2008 terhadap IHK Bulan Oktober 2007

Laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2008 di Kota Tanjungpinang tercatat sebesar 10,34 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Oktober 2008 terhadap Oktober

(3)

Dari 16 kota IHK di Sumatera tercatat 11 kota mengalami inflasi pada bulan ini dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 1,36 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,12 persen. Sebaliknya 5 kota IHK lainnya justru mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,30 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 0,03 persen. Selanjutnya bila dilihat dari 66 kota IHK di Indonesia tercatat 53 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Palangka Raya sebesar 1,71 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,03 persen. Sebaliknya 13 kota IHK lainnya mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon yaitu 1,63 persen dan deflasi terendah di Kota Jambi sebesar 0,03 persen.

Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran

Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang Bulan Oktober 2008, tercatat empat kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16 persen; kelompok sandang sebesar 3,65 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen. Sebaliknya indeks harga kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,03 persen dan 0,03 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan ini indeksnya tercatat stabil dibanding keadaan pada bulan September 2008.

Tabel 2: IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Tanjungpinang Menurut Kelompok Pengeluaran

Bulan Oktober 2008 Kelompok Pengeluaran Indeks Oktober 2008 Inflasi Oktober 2008 Andil Inflasi (1) (2) (3) (4) U m u m 1. Bahan Makanan

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan

115,10 123,07 119,54 104,78 111,49 106,78 108,60 117,92 -0,22 -2,03 0,34 0,16 3,65 0,31 -0,03 0,00 -0,22 -0,54 0,07 0,04 0,20 0,01 -0,00 0,00

(4)

1. Bahan Makanan

Indeks harga kelompok bahan makanan pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 2,03 persen atau turun dari 125,62 pada bulan September 2008 menjadi 123,07. Turunnya indeks kelompok ini merupakan dampak dari turunyan indeks subkelompok ikan segar sebesar 6,84 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar 5,14 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 5,71 persen; dan subkelompok sayur-sayuran sebesar 12,13 persen. Sebaliknya indeks subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, subkelompok daging dan hasil-hasilnya, subkelompok kacang-kacangan, subkelompok buah-buahan, subkelompok bumbu-bumbuan dan sub kelompok lemak dan minyak justru mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,69 persen; 2,20 persen; 2,26 persen; 1,78 persen; 2,37 persen dan 0,74 persen. Sedangkan indeks harga subkelompok bahan makanan lainnya pada bulan ini tercatat stabil dibanding dengan keadaan pada bulan September 2008.

Dengan deflasi sebesar 2,03 persen berarti kelompok bahan makanan pada Bulan Oktober 2008 memberikan andil sebesar 0,54 persen terhadap pembentukan deflasi Kota Tanjungpinang.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan ini tercatat indeks subkelompok makanan jadi dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,40 persen dan 0,57 persen. Sedangkan indeks subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan (stabil) dibanding dengan bulan September 2008. Dengan perubahan indeks subkelompok di atas mengakibatkan indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen atau naik dari 119,14 pada bulan September 2008 menjadi 119,54.

Dengan inflasi sebesar 0,34 persen pada bulan ini berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan andil sebesar -0,07 persen terhadap pembentukan deflasi Kota Tanjungpinang.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

(5)

104,78. Dengan inflasi sebesar 0,16 persen berarti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini sedikit memperlambat laju deflasi Kota Tanjungpinang dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen.

Naiknya indeks harga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini disebabkan oleh naiknya indeks harga semua subkelompok yang menyusun kelompok ini, yaitu: indeks subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,11 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,01 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,10 persen dan indeks subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1,03 persen.

4. Kelompok Sandang

Indeks harga kelompok sandang pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 3,65 persen atau naik dari 107,56 menjadi 111,49. Naiknya indeks kelompok ini disebabkan terjadinya kenaikan indeks pada subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang pribadi dan sandang lainnya masing-masing sebesar 0,03 persen dan 13,31 persen. Sedangkan indeks harga sub kelompok sandang laki-laki dan subkelompok sandang anak-anak pada bulan ini tercatat stabil dibanding keadaan pada bulan September 2008.

Dengan terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 3,65 persen berarti kelompok sandang turut memperlambat laju deflasi Tanjungpinang dengan memberikan andil sebesar -0,20 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Naiknya indeks harga subkelompok obat-obatan sebesar 0,56 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,48 persen serta stabilnya indeks subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani telah mengakibatkan indeks harga kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen atau naik dari 106,45 menjadi 106,78.

Dengan kenaikan indeks sebesar 0,31 persen berarti kelompok kesehatan pada bulan ini turut memperlambat laju deflasi Kota Tanjungpinang dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen.

(6)

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Indeks harga kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 0,03 persen atau turun dari 108,63 pada bulan september 2008 menjadi 108,60. Turunnya indeks kelompok ini disebabkan turunnya indeks subkelompok rekreasi sebesar 0,15 persen. Namun indeks subkelompok pendidikan justru mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen dan sedikit memperlambat laju deflasi kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Sedangkan indeks harga sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan sub kelompok olahraga pada bulan ini stabil dibanding indeks pada bulan September 2008.

Dengan penurunan indeks yang hanya sebesar 0,03 persen berarti andil kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terhadap pembentukan deflasi Kota Tanjungpinang pada bulan ini sangat kecil sekali (-0,001 persen).

7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Indeks harga kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan (stabil) dibanding keadaan pada bulan September 2008.

(7)

Tabel 3: Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 66 Kota di Indonesia Bulan Oktober 2008 (Tahun 2007 = 100)

Kota IHK Inflasi

(1) (2) (3) 1. Banda Aceh 2. Lhokseumawe 3. Sibolga 4. Pematang Siantar 5. Medan 6. Padang Sidempuan 7. Padang 8. Pekan Baru 9. Dumai 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar lampung 14. Pangkal Pinang 15. Batam 16. Tanjungpinang 17. Jakarta 18. Bogor 19. Sukabumi 20. Bandung 21. Cirebon 22. Bekasi 23. Depok 24. Tasikmalaya 25. Purwokerto 26. Surakarta 27. Semarang 28. Tegal 29. Yogyakarta 30. Jember 31. Sumenep 32. Kediri 33. Malang 34. Probolinggo 35. Madiun 36. Surabaya 37. Serang 38. Tangerang 39. Cilegon 40. Denpasar 41. Mataram 42. Bima 43. Maumere 44. Kupang 111,70 112,34 113,00 112,32 112,76 114,16 114,81 112,77 117,77 114,87 116,16 117,22 118,18 119,42 109,84 115,10 112,61 116,06 114,26 113,59 117,49 112,49 114,25 115,04 113,45 109,02 113,06 112,44 113,36 115,44 111,06 113,27 113,37 116,45 117,86 111,61 116,24 116,15 114,11 110,66 115,15 118,78 123,63 111,05 -0,30 0,35 -0,04 0,63 1,36 0,34 0,99 0,48 0,83 -0,03 -0,09 0,84 0,65 0,43 0,12 -0,22 0,45 0,51 1,27 0,72 0,45 -0,17 0,48 1,20 1,08 0,66 0,53 0,49 0,62 0,28 0,95 0,60 0,56 0,56 0,32 0,40 0,84 0,45 0,73 0,32 0,28 0,66 0,71 -0,05

(8)

Kota IHK Inflasi (1) (2) (3) 45. Pontianak 46. Singkawang 47. Sampit 48. Palangkaraya 49. Banjarmasin 50. Balikpapan 51. Samarinda 52. Tarakan 53. Manado 54. Palu 55. Watampone 56. Makassar 57. Pare-pare 58. Palopo 59. Kendari 60. Gorontalo 61. Mamuju 62. Ambon 63. Ternate 64. Manokwari 65. Sorong 66. Jayapura 115,09 116,76 112,62 116,13 114,44 115,07 118,13 120,81 115,11 115,16 121,70 113,35 119,62 120,79 117,65 113,46 117,74 114,38 116,21 122,37 130,83 115,28 0,24 0,20 0,78 1,71 1,39 0,96 1,03 -0,61 0,09 0,03 0,74 -0,18 0,54 0,15 0,91 0,22 -1,56 -1,63 -0,64 0,35 -1,57 0,28

(9)

Tabel 4: Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang Bulan September dan Oktober 2008 (Tahun 2007 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok September IHK 2008 % Perub thd Agustus 2008 IHK Oktober 2008 % Perub thd September 2008 (1) (2) (3) (4) (5) UMUM I. BAHAN MAKANAN

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya

Ikan segar Ikan diawetkan

Telur, susu dan hasil-hasilnya Sayuran

Kacang-kacangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

Makanan jadi

Minuman yang tidak beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR

Biaya tempat tinggal

Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumah tangga Penyelenggaraan rumah tangga

IV. SANDANG

Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak

Sandang pribadi dan sandang lainnya

V. KESEHATAN

Jasa kesehatan Obat-obatan

Jasa Perawatan jasmani

Perawatan jasmani dan kosmetik

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA

Jasa pendidikan

Kursus-kursus/Pelatihan

Perlengkapan / peralatan pendidikan Rekreasi

Olah raga

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

Transpor

Komunikasi dan pengiriman Sarana dan penunjang transport Jasa keuangan 115,35 125,62 113,47 137,97 127,09 149,33 124,87 114,96 112,76 127,64 133,46 135,84 123,72 119,14 122,43 121,14 109,96 104,61 104,35 103,14 105,13 111,12 107,56 105,56 104,36 104,31 115,83 106,45 100,19 115,28 102,42 108,94 108,63 108,55 108,92 114,92 104,65 104,07 117,92 127,29 100,67 109,06 108,96 0,21 -0,11 0,27 4,90 0,82 7,45 2,31 -5,82 2,21 2,94 -6,27 -3,34 0,00 0,52 1,03 -0,98 0,21 0,33 0,18 0,71 0,55 0,02 -0,08 0,00 0,09 0,00 -0,38 0,33 0,00 0,16 0,00 0,64 1,40 0,00 0,00 1,39 4,82 0,00 0,01 0,08 -0,18 0,00 0,00 115,10 123,07 115,39 141,01 118,40 141,65 117,74 101,02 115,31 129,91 136,62 136,85 123,72 119,54 122,92 121,83 109,96 104,78 104,47 103,15 105,23 112,27 111,49 105,56 104,39 104,31 131,25 106,78 100,19 115,93 102,42 109,46 108,60 108,57 108,92 114,92 104,49 104,07 117,92 127,29 100,67 109,06 108,96 -0,22 -2,03 1,69 2,20 -6,84 -5,14 -5,71 -12,13 2,26 1,78 2,37 0,74 0,00 0,34 0,40 0,57 0,00 0,16 0,11 0,01 0,10 1,03 3,65 0,00 0,03 0,00 13,31 0,31 0,00 0,56 0,00 0,48 -0,03 0,02 0,00 0,00 -0,15 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Gambar

Gambar 1:  Perkembangan Inflasi Kota Tanjungpinang   Bulan Oktober 2007 s.d Oktober 2008
Tabel 1:  Inflasi 16 Kota IHK di Sumatera (%)  Oktober  Januari - Oktober  Kota  2007  2008  2008  Inflasi Tahun ke Tahun *)  (1)  (2)  (3)  (4)  (5)  1
Tabel 2:  IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Tanjungpinang  Menurut Kelompok Pengeluaran
Tabel 3:  Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 66 Kota di Indonesia  Bulan Oktober 2008 (Tahun 2007 = 100)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Temuan penelitian ini sebagai berikut: (1) pengelolaan wisata religi di makam Tuan Guru langsung ditangani oleh juru kunci makam,yang telah dipercayai

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

(4) Untuk kepentingan Daerah, Bupati berwenang memberi izin tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Probabilitas kenaikan Fed Fund Rate pada Juni naik dari 17% menjadi 24%, sedangkan investor yang berspekulasi pengetatan moneter akan dilakukan pada Desember

Junaedin Wadu. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Serta Perilaku Petani dan Strategi Menghadapi Risiko produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan

mencontoh segala sesuatu yang baik-baik dalam perkataan dan perbuatan. Berdasarkan observasi dan wawancara penulis pada beberapa peserta didik dan masyarakat

dapat menyediakan informasi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bagi DPPU Halim Perdanakusuma dan dapat dilihat dari beberapa dimensi sehingga memudahkan pihak eksekutif

Saat ini sedang melakukan penelitian mengenai “Kredibilitas Tukul Arwana sebagai Pembawa Acara Bukan Empat Mata di Trans 7 terhadap Intensitas Menonton bapak-bapak Muara-Angke RT