• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIRD WEEKLY. (MNC Research Division) 22 Februari Februari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIRD WEEKLY. (MNC Research Division) 22 Februari Februari"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BIRD WEEKLY

(MNC Research Division)

22 Februari 2016— 26 Februari 2016

Sepekan kemarin IHSG ditutup dengan pelemahan sebesar 16,80 poin (-0,36%) sehingga IHSG naik +2,28% (year to date), disertai net buy asing Rp 730 miliar ( net buy asing Rp 1,83 triliun year to date). Pekan ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.604-4.774 di tengah tekanan saham perbankan menyusul akan dibatasinya net interest margin perbankan pada kisaran 4% di saat BI rate diturunkan.

Sejumlah bursa regional Asia kompak ditutup menguat pada minggu lalu. Bursa saham China menorehkan penguatan mingguan terbesar dalam dua bulan setelah pemerintah mengisyaratkan dukungan peningkatan bagi perekonomian me-lalui pengeluaran yang lebih tinggi dan langkah-langkah baru untuk meningkatkan pinjaman bank. Pelemahan yen memicu penguatan bursa Jepang dan China.

BURSA GLOBAL Index 12/02 +/- %chg DJIA 15.973,84 +418,15 +2,62 NASDAQ 4.357,51 +146,92 +3,37 NIKKEI 14.952,61 +1.014,56 +6,78 HSEI 18.319,58 +965,92 +5,27 STI 2.539,95 +116,92 +4,60 19/02 16.391,99 4.504,43 15.967,17 19.285,50 2.656,87

Hang Seng Index

HARGA KOMODITAS Komoditas 12/02 19/02 +/- %chg Nymex US/barrel 29,44 29,72 +0,28 +0,95 Batubara US/ton 43,55 43,50 -0,05 -0,11 Emas US/oz 1.238,50 1.226,60 -11,90 -0,96 Nikel US/ton 7.820 8.575 +755 +9,65 Timah US/ton 15.425 15.775 +350 +2,26 CPO RM/ton 2.639 2.586 -53 -2,00 Copper US/pound 2,05 2,09 +0,04 +1,95 BURSA EFEK INDONESIA

Closing (12/02/2016) 4.714,39 Closing (19/02/2016) 4.697,59 Perubahan -16,80 (-0,36%) Kapitalisasi Pasar (Rp tn) (19/02) 4.988 USD/IDR (12/02/2016—19/02/2016) 13.483-13.493 Support-Resistance (22/02—26/02) 4.604-4.774 Oil Gold

Dow Jones Index

Naiknya data inflasi inti (core CPI) ke level tertinggi selama empat setengah tahun terakhir pada level 2,2% YoY yang kemudian diartikan The Fed kembali on track untuk menaikkan FFR serta melemahnya WTI crude price -1,95% ke level US$ 29,72 menjadi faktor DJIA turun -21,44 poin (-0,13%) di hari Jumat pekan lalu. Namun selama 1 minggu, DJIA masih mengalami peningkatan +2,62%.

(2)

2

Wall Street dalam pekan ini

Amerika Serikat mencatatkan inflasi inti paling tajam dalam 4,5 tahun pada Januari. Inflasi inti Amerika Serikat, yang mengecualikan harga energi dan bahan pangan, naik 0,3% pada Januari atau kenaikan tertajam sejak Agustus 2011. Inflasi utama stagnan pada Januari setelah mencatatkan deflasi 0,1% pada Desember. Laju inflasi inti yang dirilis menambah spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada 2016. Probabilitas kenaikan Fed Fund Rate pada Juni naik dari 17% menjadi 24%, sedangkan investor yang berspekulasi pengetatan moneter akan dilakukan pada Desember naik dari 37% menjadi 44%. Fokus minggu ini selain memperhatikan beberapa pidato dari Presiden Federal Reserve seperti: Minneapolis, Dallas, Richmond, St. Louis, Atlanta & Vice Chairman Stanley serta data Personal consumption expenditures (indikator favorite The Fed mengukur inflasi).

Upcoming US Economic Data yang diumumkan Senin (22/02) - Jumat (26/02) Monday

Chicago Fed national activity Market PMI flash

Tuesday

CB Consumer Confidence Existing Home Sales

Wednesday

New Home Sales Crude Oil Inventories

Thursday

Core Durable Goods Orders Unemployment Claims Durable Goods Orders

Friday

Prelim GDP

Goods Trade Balance Personal Spending

(3)

Top Picks (1)

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH Tbk (ITMG)

Last Price Rp 5.600

Target Price Rp 7.300 (Target Price end of year 2016)

Kinerja Full Year Tahun 2015:

Net Revenue turun -18% menjadi USD 1.59 miliar;

Gross Profit turun -14% menjadi USD 350.23 juta;

Operating Profit turun -18% menjadi USD 193.58 juta;

Net Profit turun -68% menjadi USD 63.11 juta;

Debt Equity Ratio menjadi 0.41x

Gross Profit Margin menjadi 22.04%

Operating Profit Margin menjadi 12.18%

Net Profit Margin menjadi 3.97%

ROE menjadi 7.56%

ROA menjadi 5.36%

Proyeksi Kinerja Full Year 2016:

Net Revenue naik +6% menjadi USD 1.68 miliar;

Gross Profit naik +2% menjadi USD 358.85 juta;

Operating Profit naik +5% menjadi USD 203.26 juta;

Net Profit naik +4% menjadi USD 65.63 juta;

Debt Equity Ratio menjadi 0.07x

Gross Profit Margin menjadi 21.30%

Operating Profit Margin menjadi 12.06%

Net Profit Margin menjadi 3.90%

ROE menjadi 7.31%

(4)

4

Top Picks (2)

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

Last Price Rp 1.470

Target Price Rp 1.770 (Target Price 12 months) Reasons :

Pertumbuhan kredit yang jauh di atas rata-rata industri. Sepanjang tahun 2015, penyaluran kredit

didukung oleh Kredit Perumahan Rakyat (KPR), yang mana memiliki porsi 89,9%. Realisasi KPR subsi maupun nonsubsidi pada tahun 2015 mencapai 110% atau sebanyak 431.000 unit.

Program satu juta rumah. Perseroan berpartisipasi dalam program satu juta rumah yang mana perseroan

menguasai sebanyak 30,6% pangsa pasar kredit perumahan di Indonesia.

Perbaikan NPL. Kredit macet pada 2015 mengalami penurunan dari tahun 2012 yang sebesar 4,09%

men-jadi 3,45%. Hal tersebut termen-jadi karena adanya perbaikan collection management system dan penjualan jami-nan kredit yang gagal bayar.

Target pertumbuhan kredit 2016 yaitu 18-20%. Penyaluran kredit masih akan ditopang kredit

pe-rumahan, termasuk KPR subsidi yang mana perseroan menargetkan 300.000 unit dan KPR non subsidi sebe-sar 350.000 unit pada tahun 2016.

Kinerja Kuartal IV Tahun 2015 :

Pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2015 mencapai 19.88% yoy yaitu sebesar Rp 138,9 triliun. Pertumbu-han tersebut di atas rata-rata pertumbuPertumbu-han kredit industri pada November 2015 yang Pertumbu-hanya 9,85% yoy.

Pertumbuhan dana pihak ketiga tahun 2015 mencapai 19,97% yoy yaitu sebesar Rp 127,7 triliun.

Laba bersih masih mengalami kenaikan yang tinggi, yaitu sebesar 61,57% yoy sebesar Rp 1,85 triliun. PER 2016P 7,8x

PBV 2016P 1,2x EPS 2016P Rp 225

(5)

Disclaimer

This research report has been issued by PT MNC Securities It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Securities has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Securities makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accu-racy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Securities and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting ser-vices for or relating to those companies.

MNC Securities

MNC Financial Center Lt 14—16

Jl. Kebon Sirih No.21—27 Jakarta 10340

P. 021-29803111

F. 021-39836857

Research

Edwin J. Sebayang Head of research

[email protected] ext.52233 mining, energy, company groups

Victoria Venny ext.52236

[email protected]

telecommunication, tower

Sharlyta L. Malique ext.52303

[email protected]

miscellaneous industry

Gilang A. Dhirobroto ext.52235

[email protected]

construction, property

Yosua Zisokhi ext.52234

[email protected]

plantation, poultry, cement

[email protected]

banking

Referensi

Dokumen terkait

• Pendapatan usaha di luar pendapatan konstruksi tersebut didukung oleh pertumbuhan volume lalu lintas yang meningkat 2,25 persen dari tahun sebelumnya atau menjadi

• Tahun 2016 diperkirakan konsumsi semen nasional hanya tumbuh <8% dimana permintaan akan ditopang dari proyek infrastruktur pemerintah Indonesia yang mulai

Sepanjang tahun 2015 perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 2,37 triliun turun -9,3% yoy atau hanya mencapai 88% dari forecast kami.. Jika dibandingkan kuartal III yang hanya

Dengan pengalaman, teknologi serta armada yang saat ini dimiliki, jasa pelayaran yang dimiliki perseroan akan terus terserap oleh sejumlah perusahaan migas besar dalam jangka

Debat calon Presiden Amerika Serikat untuk menentukan siapa yang akan menjadi Presiden Amerika Serikat dalam 45 hari kedepan menjadi faktor utama pergerakan indeks di

• Kontrak pengerjaan tambang melalui Pama Persada Nusantara (PAMA) juga membukukan penurunan revenue sebesar 22% menjadi Rp 11.6 triliun disumbang dari penurunan produksi

Market global masih akan dibayangi oleh perekono- mian China yang dikhawatirkan juga akan merembet ke sejumlah negara lain dan semakin mengancam pertumbuhan ekonomi secara

Kennedy, dilantik pada 20 Januari 1961 menggantikan Dwight Eisenhower, DJIA menguat pada saat itu +0.31% sementara ketika Donald Trump dilantik DJIA menguat +94.85 poin