• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME HASIL PENILIKAN 1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA PT MOHTRA AGUNG PERSADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESUME HASIL PENILIKAN 1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA PT MOHTRA AGUNG PERSADA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME HASIL PENILIKAN 1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

PADA IUPHHK-HA PT MOHTRA AGUNG PERSADA

1.

IDENTITAS LVLK

a.

Nama Lembaga

: PT LAMBODJA SERTIFIKASI

b.

Nomor Akreditasi

: LVLK-015-IDN

c.

Alamat

: Jl. Wijayakusuma V No. 30 Taman Yasmin Sektor I, Bogor –

Jawa Barat

d.

Nomor Telp/Fax/E-mail/

Website

: Telp : 0251-7564159,

Website : www.lambodjasertifikasi.com,

E-mail : contact@lambodjasertifikasi.com

e.

Direktur Utama

: Ir. Sugeng Hariyadi, MM

f.

Standar Audit

: Lampiran 2.1 Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016

g.

Tim Audit

: 1.

Ir. Roch Diardjo

(Lead Auditor)

2.

Edi Wilson, S.Hut (Auditor)

3.

Dede Sopyandi, SP (Auditor Magang)

h.

Pengambil Keputusan

: Ir. Sugeng Hariyadi, MM

2.

IDENTITAS AUDITEE

a.

Nama Pemegang Izin

: PT MOHTRA AGUNG PERSADA

b.

Nomor & Tanggal SK

: Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.400/Menhut-II/2006,

Tanggal 19 Juli 2006

c.

Luas Areal

: ± 50.940 Ha

d.

Lokasi

: Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Halmahera

Tengah - Provinsi Maluku Utara

e.

NPWP

:

01.546.430.8-017.000

f.

Alamat Pemegang Izin

:

Kantor Pusat

: Jl. T.B. Simatupang No.3 Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar

Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Kantor Cabang

: Jl. Kemuning No. 30 Kel. Stadion Kota Ternate, Prov. Maluku

Utara

Telp 0921-3126268

g.

Pengurus Perusahaan

-

Komisaris Utama

: Munira

-

Direktur Utama

: Hasan Muhammad

-

Direktur

: Pitrawan Widhiatmoko

h.

Perwakilan Manajemen

: Ahmad Tobelo

(2)

3.

RINGKASAN TAHAPAN

Tahapan

Waktu dan Tempat

Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan

Instansi Kehutanan

03 & 07 Oktober 2016

Kantor Dinas Kehutanan

Provinsi Maluku Utara, di

Sofifi

Melapor dan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan

Provinsi Maluku Utara terkait pelaksanaan Penilikan

ke-1 VLK PT Mohtra Agung Persada (PT MAP).

Pertemuan

Pembukaan

03 Oktober 2016,

Basecamp Botlol – PT

MAP,

Desa Dotte, Kec. Weda

Timur, Kab. Halmahera

Tengah, Prov. Maluku

Utara.

Dihadiri oleh Tim Audit LVLK PT Lambodja

Sertifikasi, Wakil Manajemen, Deputy Direktur, dan

perwakilan karyawan PT MAP.

Materi

Pertemuan

Pembukaan

diantaranya:

Perkenalan Tim Audit dan Unit Manajemen;

Konfirmasi ruang lingkup audit; Konfirmasi rencana

audit; Konfirmasi Perwakilan Manajemen; Review

hasil audit sebelumnya; Permintaan ketersediaan,

kelengkapan dan transparansi data/dokumen;

Konfirmasi kerahasiaan dan ketidakberpihakan;

Tanya jawab; Meminta penjelasan Akses jalur dan

alur pengangkutan kayu pada masing-masing

simpul; Penandatanganan Berita Acara Pertemuan

Pembukaan.

Verifikasi Dokumen

dan Observasi

lapangan

03 – 07 Oktober 2016,

-

Areal Kerja PT MAP,

Basecamp/Logpond

Botlol, Logpond Messa,

Desa Dotte, Kec. Weda

Timur, Kab. Halmahera

Tengah, Prov. Maluku

Utara.

-

Kantor Cabang PT MAP

– Ternate.

Melakukan verifikasi dokumen dan observasi

lapangan serta klarifikasi melalui wawancara dengan

unit manajemen untuk seluruh prinsip, kriteria,

indikator dan verifier sesuai dengan ruang lingkup

dan standar audit mengacu kepada Perdirjen PHPL

No. P.14/PHPL/SET/4/2016 Lampiran 2.1 Standar

Verifikasi Legalitas Kayu pada IUPHHK-HA/HT/RE/Hak

Pengelolaan.

Pertemuan

Penutupan

07 Oktober 2016,

Kantor Cabang PT MAP,

Ternate – Maluku Utara.

Dihadiri oleh Tim Audit LVLK PT Lambodja

Sertifikasi, Wakil Manajemen dan perwakilan

karyawan PT MAP.

Materi

Pertemuan

Penutupan

diantaranya:

Penyampaian hasil audit/verifikasi lapangan;

Permintaan tanggapan dari auditee atas hasil

verifikasi yang disampaikan; Konfirmasi temuan

lapangan dan pemenuhan bukti audit; Penjelasan

tahapan sertifikasi selanjutnya setelah audit

lapangan; Tanya jawab; Penandatanganan BA

Pertemuan Penutupan.

Pengambilan

Keputusan

21 Oktober 2016,

Kantor PT. Lambodja

Sertifikasi, Kota Bogor –

Jawa Barat

Hasil audit lapangan Tim Audit dapat diterima oleh

Pengambil Keputusan.

Keputusan hasil Penilikan ke-1 VLK IUPHHK-HA PT

Mohtra Agung Persada adalah “Memenuhi” dan

Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) IUPHHK-HA PT

Mohtra Agung Persada dapat “Dilanjutkan”.

(3)

4.

RESUME HASIL VERIFIKASI

Prinsip / Kriteria /

Indikator / Verifier

Status*

Ringkasan Justifikasi

P.1

Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan

K.1.1

Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.

1.1.1

Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.

a.

Dokumen legal terkait

perizinan usaha (SK

IUPHHK)

M

Tersedia SK IUPHHK-HA PT MAP yaitu Keputusan

Menteri Kehutanan No: SK.400/Menhut-II/2006

Tanggal 19 Juli 2006 tentang Pemberian

IUPHHK-HA kepada PT MAP atas areal Hutan Produksi

seluas 50.940 Ha di Provinsi Maluku Utara, yang

dilengkapi dengan Peta lampiran.

Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK-HA PT

MAP serta kesesuaian kawasan telah terpenuhi.

b.

Bukti pemenuhan kewajiban

Iuran Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu. (IIUPHHK).

M

Seperti yang telah dijelaskan pada hasil audit awal

tahun 2015, PT MAP telah melunasi IIUPHHK

pada tanggal 04 Desember 2006, sesuai dengan

SPP IIUPHHK No: S.681/VI-BIKPHH/2006 yang

diterbitkan tanggal 22 Agustus 2006 yaitu sebesar

Rp 5.730.750.000,00.

c.

Penggunaan kawasan yang

sah di luar kegiatan IUPHHK

(jika ada).

NA

Sampai dengan Penilikan ke-1 tahun 2016 ini,

tidak terdapat penggunaan kawasan yang sah di

luar kegiatan IUPHHK di dalam areal PT MAP.

P.2

Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah

K.2.1

Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat

yang berwenang

2.1.1

RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang

berwenang.

a.

Dokumen RKUPHHK/RPKH,

RKT/Bagan Kerja/ RTT

beserta lampirannya yang

telah disahkan oleh pejabat

yang berwenang, meliputi :

Dokumen RKUPHHK/RPKH

& lampirannya yang

disusun berdasar-kan

IHMB/risalah hutan dan

dilaksanakan oleh Ganis

PHPL Timber Cruising

dan/atau Canhut.

Dokumen RKT/RTT yang

disusun berdasarkan

RKU/RPKH dan disahkan

oleh pejabat yang

berwenang atau yang

disahkan secara self

M

PT MAP telah memenuhi Kelengkapan dan

keabsahan dokumen Rencana Kerja yaitu:

1.

Tersedia RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode

2013 s/d 2022 yang disahkan melalui

Keputusan

Menteri

Kehutanan

No.

SK.03/BUHA-2/2014 tanggal 27 Januari 2014.

2.

Tersedia RKTUPHHK-HA tahun 2015 sesuai

Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi

Maluku Utara Nomor: 522.1/Kpts/45/2014

tanggal 15 Maret 2015 tentang Persetujuan

RKTUPHHK-HA tahun 2015 dan sisa kegiatan

RKTUPHHK-HA Tahun 2014 (Carry Over)

untuk dilaksanakan tahun 2015, dan

RKTUPHHK-HA tahun 2016 sesuai Keputusan

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara

Nomor: 522.1/Kpts/138/2015 tanggal 31

Desember

2015

tentang

Persetujuan

RKTUPHHK-HA tahun 2016 dan sisa kegiatan

(4)

Prinsip / Kriteria /

Indikator / Verifier

Status*

Ringkasan Justifikasi

areal kerja yang dibuat

oleh Ganis PHPL Canhut.

3.

untuk dilaksanakan tahun 2016.

Masing-masing dokumen tersebut di atas

dilampiri dengan Peta Rencana Kerja yang

sudah disahkan pejabat bebrwenang sesuai

Surat Keputusan tersebut.

b.

Peta areal yang tidak boleh

ditebang pada RKT/Bagan

Kerja/RTT dan bukti

implementasinya di

lapangan.

M

PT MAP telah memiliki peta kerja yang

menggambarkan areal yang tidak boleh ditebang,

dan hasil perbandingan antara peta

RKTUPHHK-HA Tahun 20105 dan 2016 dengan peta

RKUPHHK-HA peridoe 2013-2022 menunjukkan

kesesuaian.

Hasil uji petik keberadaan areal yang tidak boleh

ditebang pada peta Blok RKT tahun 2015 dan

2016 berupa Sempadan Sungai, Petak Ukur

Permanen (PUP) dan Kebun Bibit, di lapangan

keberadaan lokasi tersebut terbukti dan sudah

sesuai dengan koordinat di peta.

c.

Penandaan lokasi blok

tebangan/ blok RKT/petak

RTT yang jelas di peta dan

terbukti di lapangan.

M

Terdapat peta kerja RKT tahun 2015 dan RKT

tahun 2016 yang sudah mendapat pengesahan

dari yang instansi berwenang dan blok tebangan

sudah dibubuhi dengan stempel/cap Basah Dinas

Kehutanan Provinsi Maluku Utara.

Terdapat penandaaan lokasi blok dan petak

tebangan di lapangan, serta posisi blok dan petak

tebangan di lapangan sudah sesuai dengan peta

yang disahkan.

K.2.2

Adanya rencana kerja yang sah

2.2.1

Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

a.

Dokumen Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK)

(bisa dalam proses)

dengan

lampiran-lampirannya.

M

Tersedia dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB

PT MAP periode 2013 s/d 2022 beserta dengan

lampiran-lampirannya yang telah disahkan oleh

Menteri Kehutanan dengan No.

SK.03/BUHA-2/2014, tanggal 27 Januari 2014.

Dokumen RKUPHHK-HA PT MAP tidak mengalami

perubahan sejak penilaian awal tahun 2015.

b.

Kesesuaian lokasi dan

volume pemanfaatan kayu

hutan alam pada areal

penyiapan lahan yang

diizinkan untuk

pembangunan hutan

tanaman industri.

NA

PT MAP merupakan pemegang Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

(IUPHHK-HA), dan tidak terdapat pemanfaatan

kayu yang berasal dari areal penyiapan lahan

untuk pembangunan hutan tanaman industri (PT

MAP tidak memiliki IUPHHK-HT).

P.3

Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat

K.3.1

Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu

(TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar,

mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.

(5)

Prinsip / Kriteria /

Indikator / Verifier

Status*

Ringkasan Justifikasi

Dokumen LHP yang telah

disahkan oleh pejabat yang

berwenang.

M

1.

Tersedia lengkap dokumen LHP periode bulan

November 2015 s.d. September 2016. LHP

periode November s.d. Desember 2015

diterbitkan oleh petugas pembuat LHP (Wales

T. Kulas), diperiksa dan disahkan oleh P2LHP

(Djaniba Ismail, S.Hut, No. Reg.

00324-16/WAS-PKB-R/XXXI/2013).

LHP

periode

Januari s.d. September 2016 dibuat dan

ditandatangai oleh petugas pembuat LHP

(Wales T. Kulas), yang diterbitkan melalui

aplikasi SIPUHH.

2.

Hasil uji petik yang dilakukan di Blok Tebangan

dan TPK Antara/Logpond Botlol menunjukkan

bahwa nomor batang di LHP dapat ditemukan

di lapangan dan terdapat kesesuaian antar fisik

kayu bulat dengan dokumen.

3.1.2

Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil

hutan.

Surat keterangan sahnya hasil

hutan dan lampirannya dari:

TPK hutan ke TPK Antara,

TPK hutan ke industri

primer dan/atau

penampung kayu terdaftar,

TPK Antara ke industri

primer hasil hutan dan/atau

penampung kayu terdaftar

M

1.

Selama 12 bulan terakhir, kayu yang diangkut

dari blok tebangan ke luar areal (dari TPK

Hutan Desa Dotte/KM 05 ke TPK Antara Botlol,

dari TPK Hutan Desa Messa ke TPK Antara

Messa), dan dari TPK Antara (Logpond Botlol

dan Logpond Messa) ke tujuan pembeli telah

dilindungi dengan surat keterangan sahnya

hasil hutan sesuai ketentuan yaitu SKSHHK

yang diterbitkan melalui aplikasi SIPUHH.

2.

Hasil uji petik persedian kayu yang tercantum

di LMKB bulan September 2016 (di TPK Antara

Botlol) menunjukkan bahwa fisik kayu bulat

sesuai dengan dokumen terkait.

3.1.3

Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.

a.

Tanda-tanda PUHH/

barcode pada kayu dari

pemegang IUPHHK-HA bisa

dilacak balak.

M

Tanda-tanda PUHH (label warna merah pada

tunggak dan ID barcode pada kayu bulat) yang

diterapkan oleh PT MAP telah sesuai dengan

dokumen dan dapat dilacak balak.

b.

Identitas kayu diterapkan

secara konsisten oleh

pemegang izin.

M

Terdapat sistem yang dapat ditelusuri terkait asal

kayu dari dokumen SKSHH ke dokumen LHP dan

dapat ditemukan di lapangan, serta identitas kayu

bulat diterapkan secara konsisten.

3.1.4

Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Arsip SKSKB dan dilampiri

Daftar Hasil Hutan (DHH)

untuk hutan alam, dan arsip

FAKB dan lampirannya untuk

hutan tanaman

M

1.

Tersedia arsip SKSHHK dan DK yang lengkap

dan sah selama periode Januari s.d.

September 2016 untuk pengangkutan kayu

bulat dari TPK Hutan ke TPK Antara/Logpond,

dan dari TPK Antara ke Tujuan Pengiriman/

Pembeli.

(6)

Prinsip / Kriteria /

Indikator / Verifier

Status*

Ringkasan Justifikasi

petugas penerbit SKSHHK KB PT MAP a.n.

Wales T. Kulas (No.reg:

00122-16/PKB-R/XXXI/2014).

K.3.2

Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu

3.2.1

Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber

Daya Hutan (PSDH).

a.

Dokumen SPP (Surat

Perintah Pembayaran) DR

dan/atau PSDH telah

diterbitkan

M

Dokumen SPP PSDH dan DR yang diterbitkan

telah sesuai dengan jumlah volume kayu yang

telah di-LHP-kan, baik menurut kelompok jenis,

volume maupun tarif yang berlaku.

b.

Bukti Setor DR dan/atau

PSDH.

M

PT MAP telah melunasi kewajiban DR dan PSDH

selama periode November 2015 s.d. September

2016 sesuai dengan dokumen SPP yang

diterbitkan.

c.

Kesesuaian tarif DR dan

PSDH atas kayu hutan alam

(termasuk hasil kegiatan

penyiapan lahan

untukpembangunan hutan

tanaman) dan kesesuaian

tarif PSDH untuk kayu

hutan tanaman.

M

Pembayaran DR dan PSDH PT MAP telah

dilakukan sesuai dengan persyaratan ukuran dan

dibayar menurut tarif yang berlaku.

K.3.3

Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

3.3.1

Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Dokumen PKAPT

M

Penjualan kayu PT MAP selama ini dilakukan

secara Free On Board (FOB) di atas kapal pembeli

di Logpond PT MAP. Namun demikian, PT MAP

mendapatkan Rekomendasi PKAPT No.

290/01-XI/2015 dari Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi dan UKM Kabupaten Halmahera Tengah

tanggal 24 November 2015, sebagai rujukkan

untuk mendapatkan dokumen PKAPT.

3.3.2

Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia

dan memiliki izin yang sah.

Dokumen yang menunjukkan

identitas kapal.

M

Dokumen Persetujuan Berlayar menunjukan

bahwa setiap kapal pengangkut kayu PT MAP

adalah kapal berbendera Kebangsaaan Indonesia.

K.3.4

Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal

3.4.1

Implementasi Tanda V-Legal

Tanda V-Legal yang

dibubuhkan sesuai ketentuan

M

Seluruh Kayu bulat PT MAP telah menggunakan

Tanda V- Legal sesuai ketentuan (Tanda V-Legal

pada fisik kayu dibubuhkan bersamaan dengan

barcode). Selain itu Tanda V-Legal juga

dibubuhkan pada dokumen SKSHHK.

(7)

Prinsip / Kriteria /

Indikator / Verifier

Status*

Ringkasan Justifikasi

K.4.1

Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang

dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.

4.1.1

Pemegang izin telah memiliki Dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang

berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.

Dokumen

AMDAL/DPPL/UKL-UPL/RKL-RPL.

M

Tidak terdapat perubahan dokumen Lingkungan

PT MAP sejak penilaian awal tahun 2015.

Tersedia dokumen Analisa Dampak Lingkungan

(ANDAL) PT MAP yang telah disetujui/disahkan

oleh a.n. Menteri Kehutanan, Ketua Komisi AMDAL

Pusat (Ir. Harsono, NIP 080019612) dengan surat

No. 505/Menhut-II/2001, tanggal 9 April 2001.

Dokumen tersebut telah dilengkapi dengan

KA-ANDAL, RKL, RPL, dan Lampiran ANDAL.

4.1.2

Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan

tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial.

a.

Dokumen RKL dan RPL

M

Tidak terdapat perubahan pada dokumen RKL dan

RPL PT MAP sejak penilaian awal tahun 2015.

Terdapat dokumen RPL dan RKL yang disusun

mengacu pada dokumen ANDAL dan telah

disetujui/disahkan oleh a.n. Menteri Kehutanan,

Sekretaris Jenderal Selaku Ketua Komisi AMDAL

Pusat dengan surat No.505/Menhut-II/2001,

tanggal 9 April 2001.

b.

Bukti pelaksanaan

pengelolaan dan

pemantauan dampak

penting aspek fisik-kimia,

biologi dan sosial.

M

PT MAP telah melaksanakan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan di lapangan, namun

belum sepenuhnya mengacu kepada dokumen

RKL-RPL

dan

realisasinya

masih

perlu

ditingkatkan.

PT MAP telah menyusun laporan realisasi

pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

Semester II 2015 dan semester I tahun 2016 dan

telah dilaporkan ke BLH Provinsi Maluku Utara.

P.5

Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan

K.5.1

Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1

Prosedur dan Implementasi K3

a.

Pedoman/prosedur K3

M

Tidak terdapat perubahan/revisi prosedur K3 PT

MAP dan personil penanggungjawab implementasi

prosedur K3 masih sama sejak penilaian awal

tahun 2015.

PT MAP telah memiliki prosedur K3 dengan No:

SOP-MAP/05-11-15, dan untuk pelaksanaan

kegiatan K3 di lapangan telah membentuk P2K3

sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama

No.08/PP/P2K3-MAP/XI/2015,

tanggal

5

(8)

Prinsip / Kriteria /

Indikator / Verifier

Status*

Ringkasan Justifikasi

b.

Ketersediaan peralatan K3

M

Pada PT MAP telah tersedia peralatan K3 seperti:

Helm, sepatu boot, baju rompi/pelampung,

masker, jas hujan, dan tersedia juga peralatan

pemadam Api Ringan (APAR) serta tersedia kotak

P3K dan persedian obat-obatan yang belum

kadaluarsa.

c.

Catatan kecelakaan kerja

M

Terdapat laporan kecelakaan kerja periode

Oktober 2015 s.d. September 2016 yang cukup

lengkap yang memuat informasi seperti: identitas

korban (nama pekerja, jabatan, umur), hari dan

tanggal kejadian kecelakaan, status kecelakaan,

kronologis kecelakaan, bagian tubuh yang cedera,

dan tindakan penanganan.

Selama periode tersebut terjadi 3 kali kecelakaan

kerja ringan dan telah ditangani dengan baik.

Terdapat

upaya

untuk

menekan

tingkat

kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.

K.5.2

Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1

Kebebasan berserikat bagi pekerja.

Serikat pekerja atau kebijakan

perusahaan (Auditee) yang

membolehkan untuk

membentuk atau terlibat dalam

kegiatan serikat pekerja.

M

Sampai dengan Penilikan 1 tahun 2016, pada PT

MAP tidak terdapat serikat pekerja namun

terdapat SK Direktur Utama PT MAP No.

10/SK-MAP/XI/2015, tanggal 5 November 2015, tentang

kebijakan untuk memberikan kebebasan kepada

karyawan PT MAP untuk membentuk atau terlibat

dalam kegiatan Serikat Pekerja.

Hasil wawancara dengan perwakilan karyawan

menyatakan bahwa perusahaan telah memberikan

kebebasan kepada seluruh karyawan untuk

membentuk atau terlibat dalam anggota serikat

pekerja.

5.2.2

Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Ketersediaan Dokumen KKB

atau PP

M

Tersedia dokumen Peraturan Perusahaan PT MAP,

dan telah didaftarkan ke Kantor Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku Utara,

dengan surat Direktur Utama

No.07/PPP-MAP/XI/2015, tanggal 05 November 2015, serta

tanda terima dokumen/surat yang diterima oleh

sdr. Taufik Z, tanggal 9 November 2015.

5.2.3

Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan).

Pekerja yang masih di bawah

umur

M

Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur

yang bekerja pada IUPHHK-HA PT MAP.

Usia karyawan termuda pada saat audit adalah 19

tahun (kelahiran 15 Februari 1997).

Referensi

Dokumen terkait

NA Berdasarkan telaah dokumen, IUPHHK-HA Koperasi Wailo Wanalestari merupakan izin pemanfaatan kayu pada hutan alam pada hutan produksi dan bukan untuk areal

Panambangan telah memiliki RKUPHHK-HA yang disahkan dengan No.SK.93/BUHA-2/2012 tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada

NA PT WML merupakan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA), dan tidak terdapat pemanfaatan kayu yang berasal dari areal

IPK pada areal yang dilepaskan N/A Pemanfaatan kayu PT Berau Karetindo Lestari bukan merupakan izin IPK untuk pemukiman transmigrasi.. 11

PT Hidup Bahagia Industri memiliki Bagan Kerja Rencana Penebangan Izin Pemanfaatan Kayu pada areal pelepasan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) untuk perkebunan

lampiran IPK N/A Areal IPK atas nama KSU. Sinar Wehea Mandiri bukan berasal dari areal kawasan hutan yang dilepaskan untuk kegiatan non kehutanan, melainkan IPK pada

NA PT GSA Unit Sungai Telakai adalah pemegang IUPHHK-HA dan tidak terdapat pemanfaatan kayu yang berasal dari areal penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman

: Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan hutan negara untuk kegiatan non-kehutanan yang tidak mengubah status hutan..