• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAUAN MENINGKATKAN KEBERADAAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI FUNGSI KEBERHASILAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAUAN MENINGKATKAN KEBERADAAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI FUNGSI KEBERHASILAN SISTEM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAUAN MENINGKATKAN KEBERADAAN SISTEM

INFORMASI SEBAGAI FUNGSI KEBERHASILAN SISTEM

SUATU PENELITIAN SEMU

Abstraksi

Sarsiti (Dosen Fakultas Ekonomi UNSA)

Sistem Informasi (SI) adalah gabungan antara hardware dan software komputer, prosedur-prosedur, dokumentasi, formulir-formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan data dan informasi. Pemakai SI adalah siapa saja yang membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan, terutama manajer perusahaan. Dengan demikian bila pemakai SI telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai SI yang dikembangkan, serta dapat berpartisipasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan hasil yang diharapkan oleh pemakai, maka hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan SI yang dikembangkan. Kualitas informasi didefinisikan sebagai suatu peningkatan hubungan antara pemahaman keberhasilan (perceived success) dengan perubahan yang diharapkan dengan keberadaan sistem. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi dapat digunakan sebagai dasar bagi pembuat keputusan untuk mengembangkan sistem, serta kemanfaatan sistem melukiskan suatu pengukuran yang valid dimana dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan suatu variasi proyek pengembangan sistem. Dan biaya yang diestimasi dari suatu proyek SI menyatakan berpengaruh secara signifikan. Jadi responden dalam penelitian ini menaruh kepercayaan terhadap ketiga variabel pada penelitian yang akan datang.

A. PENDAHULUAN

Perkembangan Sistem Informasi (SI) dewasa ini mewarnai kehidupan organisasi, sehingga perancangan SI yang akurat bisa dianggap sebagai salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan manajemen dalam memenangkan persaingan. Oleh karena itu pembuat keputusan sangat mengharapkan penyediaan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan dan valid.

Pengembangan SI memerlukan suatu perencanaan khusus untuk menghindari

adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, dan kesuksesan pengembangan

system terletakpada kesesuaian antara sistem analisis, pemakai, khusus untuk

menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, dan kesuksesan

pengembangan sistem terletakpada kesesuaian antara sistem analis, pemakai, sponsor dan

costumer (Szajna dan Scammell 1993). Campur tangan manajer dalam campur tangan

(2)

Pada saat ini terdapat konsep yang menggambarkan pengukuran yang berbeda mengenai keberhasilan SI. Dalam taxonomi Kim’s(1993). Perbedaan dibuat antara kepuasan pemakai dengan kualitas dan keefektifan informasi sebagai nilai untuk membantu penetapan validitas alternative yang diukur dari pemahaman keberhasilan SI diidintifikasi dengan cara mengukur keberhasilan SI secara konseptual SI.

Usulan penelitian dari model ini, bahwa kemauan atau kekuatan perilaku seorang individu ditentukan berdasarkan perhitungan kognitif tentang hasil yang diharapkan positif atau negatif dari perilaku dan evaluasi perilaku terhadap penggunaan sistem. Maka dikembangkan penelitian dengan fungsi Intent = f(GC/BM (Nicolaou, et al. 1995). Dari persamaan intent (kemauan menggunakan sistem) tersebut sebagai model dalam penelitian yang disusun ini.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Noer Sasongko “Kemampuan Meningkatkan Keberadaan SI Sebagai Fungsi Keberhasilan Sistem” tahun 2000 yang menguji kemungkinan adanya hubungan antara keberhasilan sistem dengan tingkat kemauan pembuat keputusan meningkatkan keberadaan SI. Kemauan pembuat keputusan meningkatkan penggunaan SI menunjukkan peningkatan keberadaan SI. Keberhasilan sistem dapat diukur dari SI yang berkualitas, pemahaman kemauan sistem dan biaya pengembangan sistem (dalam pembuatan atau perbaikan SI).

Secara khusus penelitian ini akan berusaha melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menguji adanya kemauan pembuat keputusan meningkatkan keberadaan SI sebagai fungsi keberhasilan sistem.

2. Mengetahui hubungan antara intent (kemauan penggunaan SI) dengan Information

Quality, System Usefulness dan Cost.

Dengan menggunakan 20 mahasiswa Universitas Surakarta program studi akuntansi yang sudah lulus mata kuliah Akuntansi, dimana dalam penelitian ini mahasiswa diproxikan

(3)

sebagai seorang decision maker (pembuat keputusan). Variabel-variabel yang dapat digunakan untuk menguji kemauan pembuat keputusan meningkatkan keberadaan SI sebagai fungsi keberhasilan sistem adalah: keberhasilan SI, kemanfaatan sistem dan biaya pengembangan.Keterbatasan dari penelitian ini adalah jumlah sampel yang sangat sedikit dengan waktu penelitian yang sangat singkat

B. KAJIAN LITERATURE Pengertian Sistem Informasi.

Buku ajar yang ditulis oleh Martin et al. (1994), tentang definisi sistem informasi, yang pada intinya adalah gabungan antara hardware dan software komputer, prosedur-prosedur, dokumentasi, formulir-formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan data dan informasi. Sedang untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung darei lingkup mana memandang sistem tersebut.

Pemakai Sistem Informasi.

Pemakai SI adalah siapa saja yang membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan, terutama manajer perusahaan. Dengan demikian bila pemakai SI telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai SI yang dikembangkan, serta dapat berpartisipasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan hasil yang diharapkan oleh pemakai, maka hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan SI yang dikembangkan (Mc Keen et.al, 1994).

(4)

Partisipasi pemakai SI dalam pengembangan sistem meliputi, perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan SI (Barki dan Hartwick, 1994). Kepuasan pemakai merupakan pengungkapan perasaan senang atau tidak yang timbul dalam diri pemakai sehubungan dengan partisipasi yang diberikan selama pengembangan sistem (Chandrarin dan Indriantoro, 1997).

Penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih dan Indriantoro (1998) didapatkan hasil yang menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara partisipas dengan kepuasan pemakai dalam pengembangan SI, hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu Chandrarin dan Indriantoro (1997).

Hubungan antara GC/BM dan Intent dapat dibenarkan oleh prinsip cost/benefit. Dalam fungsi Intent = f(GC/BM), generalized benefit (penyamarataan benefit) didefinisikan sebagai adanya keberhasilan penggunaan/keberadaan SI, dimana dengan keberhasilan tersebut ada kemauan untuk mengembangkan SI. Fungsi generalized benefit merupakan variabel-variabel independen yang terdiri dari pemahaman keberhasilan SI (kualitas informasi dan kemanfaatan sistem) dan biaya pengembangan sistem.

C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Setelah melakukan kajian atas literatur berupa dasar-dasar teori dan hasil-hasil penelitian, hipotesis yang akan dikembangkan dibahas pada bagian dibawah ini.

Hubungan Kualitas Informasi dengan Kemauan Meningkatkan Keberadaan SI.

Dalam penelitian Bailey dan Pearson (1983) kualitas informasi didefinisikan sebagai suatu peningkatan hubungan antara pemahaman keberhasilan (perceived success) dengan perubahan yang diharapkan dengan keberadaan sistem. Atas dasar penelitian tersebut maka hipotesisnya adalah:

(5)

H1: peningkatan kepercayaan pembuat keputusan terhadap kualitas informasi akan mempunyai hubungan yang positif dengan kemauan mereka untuk meningkatkan keberadaan SI.

Hubungan System Usefulness dengan Kemauan Meningkatkan Keberadaan SI.

Davis (1989) mengidentifikasi pengharapan yang mempengaruhi kemanfaatan sistem atas user’s job performance, produktifitas dan lebih utamanya sistem digunakan untuk kerja seseorang. Dalam penelitian ini, system usefulness (kemanfaatan sistem) didefinisikan sebagai suatu konsep dimana adanya hubungan peningkatan pemahaman keberhasilan terhadap perubahan keberadaan SI yang diharapkan. Jadi hipotesisnya ialah:

H2: Peningkatan kepercayaan pembuat keputusan terhadap kemanfaatan sistem akan mempunyai hubungan yang positif dengan kemauan mereka untuk meningkatkan keberadaan SI.

Hubungan Biaya Pengembangan Sistem dengan Kemauan Meningkatkan Keberadaan SI.

Tingginya kenaikan biaya pengembangan sistem biasanya bergerak sesuai dengan situasi di masa yang akan datang, sedangkan probabilitasnya menjadi lebih rendah pergerakannya (Nicolaou et. Al, 1995). Atas dasar penelitian tersebut, maka disusunlah hipotesis ketiga, yaitu:

H2: Peningkatan terhadap biaya pengembangan sistem akan mempunyai hubungan yang negatif dengan kemauan mereka untuk meningkatkan keberadaan SI.

(6)

Untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah disusun populasi yang dipilih adalah mahasiswa Universitas Surakarta program studi Akuntansi yang sudah lulus mata kuliah sintem informasi akuntansi sejumlah 20 orang. Dalam penelitian ini mahasiswa dianggap sebagai seorang decision maker (pembuat keputusan), sedangkan alasan pemilihan populasi karena keterbatasan waktu dan skope/luasnya daerah penelitian yang disediakan. Walaupun demikian diharapkan hasilnya dapat menggambarkan kemungkinan adanya hubungan antara keberhasilan sistem dengan tingkat kemauan pembuat keputusan dalam meningkatkan keberadaan SI. Sedangkan Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara membagikan/ memberikan kuesioner kepada responden yang dimaksud.

Pengukuran Variabel Penelitian.

Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian sebelumnya yang telah teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Dalam penelitian ini, variabel yang hendak diteliti diklasifikasikan ke dalam variabel dependen dan independen. Penjelasan lebih rinci dari variabel-variabel tersebut akan diterangkan pada bagian dibawah ini.

Variabel Dependen

Variabel dependen penelitian ini adalah kemauan untuk pengembangan SI (Intention to Develop). Instruksi pada instrumen ini menekankan pada seleksi proyek yang mungkin

dapat dikerjakan atau tidak dapat dikerjakan. Hanya ada satu item untuk mengukur intent, hal ini konsisten dengan literatur psikologi sosial (Ajzen dan Fishbein 1980). Satu item itu diukur dengan menggunakan 9 skala Likert, untuk mengukur tiap item berkisar dari (-4) samapai dengan (+4), dengan batas “pasti tidak jalan – pasti jalan”.

(7)

Variabel Independen

Ada tiga variabel yang hendak diuji dalam penelitian ini dalam hubungannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap kemauan untuk mengembangkan SI. Ketiga variabel akan dijelaskan dibawah ini.

IS Succes (Keberhasilan SI)

Kualitas informasi, pemahaman pengukuran kualitas informasi diukur dengan keakuratan, reliabilitas, ketelitian, relevansi dan kelengkapan dari informasi (Bailey dan Pearson 1983, dan Ives, et al. 1983). Kelima item tersebut diukur dengan menggunakan 7 skala likert, untuk mengukur tiap item berkisar dari (-3) samapai dengan (+3).

System Usefulness (Kemanfaatan Sistem)

Terdapat 6 item instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman kemanfaatan sistem, seperti productivity, job performance/effectiveness, importance to job dan overall

usefulness (Davis 1989). Kenam item tersebut diukur dengan menggunakan 7 skala likert,

untuk mengukur tiap item berkisar dari (-3) samapai dengan (+3), dengan batas ‘sangat tidak setuju – sangat setuju”.

Cost (Biaya Pengembangan Sistem)

Cost dari proyek SI diukur dengan 3 item, yaitu cost relative untuk proyek SI lain, cost relative untuk sumberdaya keuangan dan cost sebagai proporsi dari capital budget

(Nicolaou, et al. 1995). Ketiga item tersebut diukur dengan menggunakan 7 skala Likert, untuk tiap item berkisar dari (-3) sampai dengan (+3), dengan batas”sangat tidak setuju – sangat setuju”.

E. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sejumlah data yang telah berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini akan dipilah/dikelompokkan ke dalam variabel-variabel yang digunakan dan nilai variabel tersebut

(8)

dimasukkan dalam program SPSS, Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah multiple regression untuk menguji kekuatan hubungan antara kemauan meningkatkan keberadaan sistem dengan kualitas informasi, kemanfaatan sistem dan biaya pengembangan sistem. Adapun model penelitian ini adalah:

Dari model tersebut, maka dapat diambil rumus sebagai berikut:

Intent = α1 + α2 Information Quality + α3 System Usefulness + α4 Cost +

Keterangan

Intent adalah maksud/kemauan untuk meningkatkan keberadaan sistem.

Information quality adalah pemahaman kualitas informasi dari sistem baru secara relatif

dengan keberadaan SI

System usefulness adalah pemahaman kemanfaatan pada sistem baru yang secara relatif

dengan keberadaan SI Kualitas Informasi (KI)

Kemanfaatan Sistem (KS) Biaya Pengembangan (BP) Kemauan Meningkatkan Keberadaan SI (Intent) (INT)

(9)

Cost adalah pemahaman biaya pengembangan sistem dari proyek SI yang akan menghasilkan

pengembangan sistem baru.

Adapun hasil regresi untuk masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya tampak pada tabel berikut ini:

UNSTANDARDIZED COEFFICIENTS T SIG Model B Std. Error 1. (Constans) 1,520 0,533 6,491 0,000 KI 0,068 0,042 2,649 0,010 KS 0,044 0,022 2,017 0,048 BP -0,140 0,030 -4,424 0,000

Untuk menguji ketiga hipotesis diatas, dapat dilihat dari nilai koefisien β dan nilai signifikan t (p-val) dari tiap-tiap variabel independen. Apabila nilai β positif maka ada hubungan positif demikian sebaliknya, dan bila nila signifikan t (p-val) lebih kecil dari tingkat alpha yang digunakan, maka hipotesis alternatif berhasil didukung. Tingkat keyakinan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% (α=5%).

Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan peningkatan kepercayaan pembuat keputusan terhadap kualitas informasi akan mempunyai hubungan positif dengan kemauan pembuat keputusan untuk meningkatkan keberadaan SI yang didukung secara signifikan

(β1=0,068, P.val=0,010 lebih kecil dari 0,050 atau 5%)

Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan peningkatan kepercayaan pembuat keputusan terhadap kemanfataan sistem akam mempunyai hubungan positif dengan kemauan mereka

(10)

untuk meningkatkan keberadaan SI terdukung secara signifikan (β2=0,044, P.val=0,048 lebih kecil dari 0,050 atau 5%)

Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan peningkatan terhadap biaya pengembangan sistem akan mempunyai hubungan negatif dengan kemauan mereka untuk meningkatkan

keberadaan SI yang didukung secara signifikan (β3= -0,140, P.val=0,000 lebih kecil dari 0,050 atau 5%)

Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi dapat digunakan sebagai dasar bagi pembuat keputusan untuk mengembangkan sistem, serta kemanfaatan sistem melukiskan suatu pengukuran yang valid dimana dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan suatu variasi proyek pengembangan sistem. Dan biaya yang diestimasi dari suatu proyek SI menyatakan berpengaruh secara signifikan. Jadi responden dalam penelitian ini menaruh kepercayaan terhadap ketiga variabel pada penelitian yang akan datang.

F. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kemauan untuk meningkatkan keberadaan sistem dan mengembangkan sistem bagi pembuat keputusan berhubungan positif dengan kualitas informasi dari sistem yang hasilnya sudah dirasakan oleh pemakai, serta kemauan meningkatkan keberadaan sistem berhubungan positif dengan kemanfaatan sistem yang dimengerti dan dirasakan manfaatnya oleh pemakai pada saat menggunakan sistem. Dan kemauan untuk meningkatkan keberadaan sistem berhubungan berbalik atau negatif dengan biaya pengembangan sistem, bila biaya pengembangan besar sementara hasil tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan maka pemakai cenderung membatalkan kemauannya untuk meningkatkan keberadaan sistem.

Keterbatasan dari penelitian ini adalah sedikitnya jumlah responden dan respondenpun harus diproxikan serta sedikitnya waktu yang disediakan.

(11)

Penelitian ini dapat memberikan peluang bagi peneliti berikutnya, yaitu dengan memisahkan antara sistem yang lama dengan sistem yang baru, pada penelitian ini tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu dan responden. Disamping itu adanya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kemauan untuk mengembangkan sistem yang mungkin dapat dikembangkan oleh peneliti berikutnya yang belum diteliti dalam penelitian ini.

REFERENSI

Ajzen L., dan M. Fishbein, “Attitude-Behavior Relations: A Theoretical Analysis and Review of Empirical Research”, Psychology Bulletin, Vol. 84, 1997, pp. 888-918.

(12)

Ajzen L., dan M. Fishbein, Uderstanding Attitude and Predicting Social Behavior, Prentice Hall, Englewood, N.J., 1980.

Bailey, J.E., dan S.W. Pearson, “Development of a Tool for Measuring and Analiyzing Computer User Satisfaction”, Management Scince, May 1983, pp. 530-545.

Barki, H., dan J. Hartwick, “Rethinking The Concept of User Involvement” MIS Quarterly, March 1989, pp 53-63.

Chandrarin, Grahita dan Nur, Indriantoro, “Hubungan antara Pertisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Berbasis Komputer: Suatu Tinjauan Dua Faktor Kontijensi”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.13, No. 1, 1997.

Davis, F. D., “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology”, MIS Quarterly, September 1989, pp. 319-340.

Hunton, J.E., dan H.P., Kenneth, “A Framework for Investigating Involvement Strategies in Accounting Information System Development”, Behavioral Research in Accounting, Vol. 6, 1994.

Igbaria, M.,P. Saroj dan K. B., Michael, “ Work Experience, Job Involvement, and Quality Work of Life Among Information System Personnel”, MIS Quarterly, June 1994, pp. 175-201.

Indriantoro, Nur, “Effect of Participative Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction with Locus of Control and Cultural Dimensions as Moderating Variables”, Phd. Dissertation, University of Kentucky, 1993.

Ives, B., and M.H. Olson, “ User Involvement and MIS Success: A Review of Research”, Management Science, May 1984. pp. 586-603.

---, S. Hamilton, and G.B.Davis, “ A Framework for Research in Computer-Based Management Information Systems”, Management Science, September 1980, pp. 910-934.

---, M.H.Olson, and J.J.Baroudi, “The Measurement of User Information Processing Startegies”, Communications of The ACM, October 1983, pp. 785-793.

(13)

Lawrence, M dan L, Graham, “Exploring Individual User Satisfaction Within User Led Development”, MIS Quarterly, June, 1993.

Mc Keen D.J, Tor Guimaraes, dan James C. Wheterbe, “The Relationship of User Participation and User Satisfaction: An Investigation of Four Contigency Factors”, MIS Quarterly, December 1994.

Nicolaou, A.I., M.M. Masoner, dan R.B. Welker, 1995, “Intent to Enhance Information Systems as a Function of System Success”, Journal of Information System, Fall 1995, pp. 93-108.

Setianingsih, Sunarti dan Nur Indriantoro, “Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai-pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pamakai dalam Pengembangan Sistem Informasi”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 1, No. 2, 1998.

Szajna, bernadette dan Rizard W. Scammell, “The Effect of Information System User Expectation on The Performance and Perception”, MIS Quarterly, December, 1993.

Referensi

Dokumen terkait

N, maka dilanjutkan dengan evaluasi, dengan hasil evaluasi akhir dengan masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun

016 Tercapaianya Service Level Agreement Penugasan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) 017 Skor Penilaian Kinerja BUMN (Jumlah BUMN yang masuk kategori Good Performance) 2623.005

(c) Diandaikan bahawa faktor dalam eksperimen ini diwakili dengan abjad (A, B,dan sebagainya), apakah generator reka bentuk bagi faktor yang melebihi reka bentuk asas. (d)

Menurut Sutabri (2005:42) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi haruan yang mendukung

Selain itu, masyarakat yang tidak lagi bekerja di PTPN-VII sebagai buruh harian lepas karena 300 Ha lahan PTPN-VII yang dialihfungsikan sebagai pembangunan ITERA

Menurut Hayati (2007), spektroskopi infra merah mengandung banyak serapan yang berhubungan dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam suatu molekul akan memberikan

Berdasarkan hasil kategorisasi diketahui bahwa kualitas pelayanan PD BKK Pemalang sudah baik, suku bunga yang ditetapkan PD BKK Pemalang cocok dengan harapan