BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1. Umum 1. Umum P
Peemmbbaanngguunnaan n ssuuaattu u ppuussaat t kkeeggiiaattaan n yyaanng g mmeennaarriik k aattaauu me
membmbanangkgkititkakan n lalalu lu lilintntas as papada da lolokakasi si tetertrtenentu tu di di tetepi pi jajalalan n akakanan berpengaruh terhadap lalu lintas di sekitarnya, analisis dampak lalu berpengaruh terhadap lalu lintas di sekitarnya, analisis dampak lalu li
lintntas as didipeperrgugunanakkan an ununtutuk k mememmprprededikiksi si apapakakah ah ininfrfrasastrtrukuktuturr tran
transporsportasi tasi dalam daerah dalam daerah pengpengaruh aruh pembpembangunangunan an terstersebut ebut dapatdapat mel
melayaayani lalu lintni lalu lintas yang adaas yang ada, , ditditamambah denbah dengan lalu lingan lalu lintas yantas yangg dibangkitkan atau ditarik oleh pembangunan tersebut.
dibangkitkan atau ditarik oleh pembangunan tersebut. Jika prasaranaJika prasarana yang ada tidak dapat mendukung lalu lintas maka harus dilakukan yang ada tidak dapat mendukung lalu lintas maka harus dilakukan kajian penanganan prasarana tersebut atau pengaturan manajemen kajian penanganan prasarana tersebut atau pengaturan manajemen terhadap lalu lintasnya.
terhadap lalu lintasnya. Ren
Rencana pembangunan SPcana pembangunan SPBU BU (Stasiun P(Stasiun Pengisian Bahan Bakengisian Bahan Bakar Umumar Umum di
di JalJalan !aliman !alimalaalang, !eng, !ecamcamataatan n SetSetia "armia "arma, a, !a!abupbupateaten n BekBekasiasi dip
diprakrakirairakakan n dapdapat at memenarnarik ik lallalu u linlintas tas dan dan berberpenpengargaruh uh terterhadhadapap ki
kinenerjrja a JaJalalan n yayang ng mmererupupakakan an jajalalan n ararteteri ri skskunundeder r sesebabagagaii penghubung ke daerah lain di
penghubung ke daerah lain di !abupaten Beka!abupaten Bekasi.si. Jalan
Jalan tersebut tersebut memiliki memiliki kapasitas kapasitas dan dan #olume #olume lalu lalu lintas lintas tidak tidak terlaluterlalu besar
besar, , dengadengan n kekecepatcepatan an rata $ rata $ rata kendarrata kendaraan yang aan yang melimelintas jugantas juga sangat tinggi, terutama pada saat jam%jam sibuk, sehingga bila ada sangat tinggi, terutama pada saat jam%jam sibuk, sehingga bila ada gangguan samping dapat berakibat pada turunnya tingkat pelayanan gangguan samping dapat berakibat pada turunnya tingkat pelayanan jalan
jalan yang yang ada ada serta serta ra&an ra&an terhadap terhadap kecelakkecelakaan aan lalu lalu lintas. lintas. 'leh'leh karena itu untuk menghitung besaran dampak pembangunan SPBU di karena itu untuk menghitung besaran dampak pembangunan SPBU di lo
lokkasasi i tetersrsebebut ut teterrhahadadap p jajalalan n yayang ng adada a peperlrlu u didilalakkukukan an nnalalisisisis "amp
"ampak ak )alu )intas, sehingga jika )alu )intas, sehingga jika diprdiprakirakakirakan an timbtimbul ul dampdampak ak lalulalu lintas maka dampak tersebut diharapkan dapat diminimalkan dengan lintas maka dampak tersebut diharapkan dapat diminimalkan dengan memberik
2.
2. Maksud Maksud dan dan TTujuanujuan
*
*akakssud ud ddarari i nnalalisisis is ""amamppak ak ))alalu u )i)inntatas s adadalalah ah ununtutuk k ddapapatat mengantisipasi dampak yang timbul dari
mengantisipasi dampak yang timbul dari pembangunan SPBU tersebutpembangunan SPBU tersebut terhadap kondisi lalu lintas di sekitarnya. Sedangkan tujuannya adalah terhadap kondisi lalu lintas di sekitarnya. Sedangkan tujuannya adalah menganalisis besaran dampak dari pembangunan SPBU tersebut dan menganalisis besaran dampak dari pembangunan SPBU tersebut dan mencari solusi penanganan untuk
mencari solusi penanganan untuk meminimalkmeminimalkan dampak tersebut.an dampak tersebut.
3.
3. Ruang Ruang Lingkup Lingkup PekerjaPekerjaanan
a.
a. +n#en+n#entaristarisasi data dukuasi data dukung (data sekng (data sekunderunder rencan rencana pembanga pembangunanunan SPBU, yang meliputi luas lahan, luas bangunan, lebar jalan keluar SPBU, yang meliputi luas lahan, luas bangunan, lebar jalan keluar masuk dan rencana gambar tapak (
masuk dan rencana gambar tapak (site plansite plan.. b.
b. +n#+n#ententariarisassasi i kkondondisi isi prprasaasaranrana a jaljalan, an, yanyang g melmelipuiputi ti in#in#ententariarisassasii geometrik ruas jalan.
geometrik ruas jalan. c.
c. +n+n#e#entntararisisasasi i dadata ta lalalu lu lilintntas as dedengngan an mmelelakakukukan an peperrhihitutungnganan #olume lalu lintas dari berbagai jenis kendaraan yang melintas di #olume lalu lintas dari berbagai jenis kendaraan yang melintas di ruas jalan.
ruas jalan. d.
d. *el*elakakukukan an anaanalislisis is kinkinerjerja a jaljalan an dendengan dan gan dan tantanpa pa pempembanbangungunanan SPBU.
SPBU. e.
e. *e*elalakkukukan an sosolulusi si pepenanangngananan an dadampmpak ak lallalu u lilintntas as yayang ng teterjrjadadi,i, dengan meminimalkan kon-ik kendaraan keluar masuk SPBU.
dengan meminimalkan kon-ik kendaraan keluar masuk SPBU.
4.
4. Baasan PengerianBaasan Pengerian
Batasan pengertian yang digunakan dalam analisis ini
Batasan pengertian yang digunakan dalam analisis ini adalah adalah a.
a. nnalialisis sis "am"ampapak k )al)alu u )in)intas (ndatas (ndalallalin in adaadalah lah anaanalislisis is penpengargaruhuh pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus lalu lintas disekitarnya, yang diakibatkan oleh bangkitan lalu lintas lalu lintas disekitarnya, yang diakibatkan oleh bangkitan lalu lintas
yang baru, lalu lintas yang beralih dan oleh kendaraan keluar masuk dari ke lahan tersebut.
b. /arikan )alu )intas adalah jumlah kendaraan yang ditarik oleh pusat kegiatan tertentu selama jam sibuk atau rata $ rata per hari.
c. !apasitas ruas jalan adalah #olume lalu lintas maksimum yang dapat dilayani oleh suatu ruas jalan pada kondisi tertentu.
d. "erajat kejenuhan ("S adalah perbandingan antara #olume lalu lintas dengan kapasitasnya pada ruas jalan tertentu, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja ruas jalan. e. Satuan *obil Penumpang (S*P adalah nilai kon#ersi unit $ unit
kendaraan ke dalam satuan mobil penumpang.
f. 0ambatan samping adalah gangguan yang diakibatkan oleh akti#itas yang ada di sekitar ruas jalan, seperti parkir, pejalan kaki, pedagang kaki lima, jalan akses (gang, pintu keluar masuk ka&asan, termasuk kendaraan tidak bermotor.
g. *anajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu lintas dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada, baik pada saat sekarang maupun yang akan direncanakan dengan tujuan meningkatkan keselamatan, melindungi dan memperbaiki kondisi lingkungan, serta penggunaan energi secara e1sien.
BAB II
MET!DE "TUDI
*etode studi yang dilakukan untuk mengkaji dampak lalu lintas dari pembangunan SPBU pada tahap konstruksi dan operasional adalah sebagai berikut
1. Me#da Pengumpu$an Daa
a. Jenis "ata
"ata yang diperlukan dalam kajian lalu lintas pembangunan SPBU meliputi data sekunder dan data primer. "ata sekunder diperoleh dari pemrakarsa pembangunan SPBU yang meliputi
• Siteplan SPBU • )uasan SPBU
• +nformasi !egiatan !onstruksi SPBU
Sedangkan data primer diperoleh dengan melakukan sur#ai langsung di lapangan, meliputi penghitungan dan pengukuran yaitu
• Sur#ai #olume lalu lintas kendaraan terklasi1kasi yang
melintas di Jalan 2ates
• Sur#ai kecepatan kendaraan yang melintas dengan
• *elakukan sur#ai analog di SPBU dengan tipikal jalan
yang hampir sama, untuk melihat lama pengisian dan potensi kendaraan yang melakukan pengisian di SPBU
• *elakukan in#entarisasi terhadap lebar badan Jalan
!alimalang, dan in#entarisasi fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dll.
b. )okasi Sur#ai
)okasi yang di sur#ai adalah
• Ruas Jalan di depan rencana SPBU, untuk sur#ai
#olume lalu lintas kendaraan terklasi1kasi dan kondisi sekitar SPBU sampai radius 344 m ke arah Barat dan /imur.
• SPBU 3 Jalan bagian barat, untuk melihat lama
pengisian dan potensi kendaraan masuk SPBU.
• SPBU 5 Jalan bagian timur, untuk melihat lama
pengisian dan potensi kendaraan masuk SPBU.
c. Pelaksanaan Sur#ai
Pelaksanaan sur#ai
• Sur#ai #olume lalu lintas kendaraan terklasi1kasi di
Jalan dilakukan pada &aktu jam sibuk pagi 46.74 $ 48.74 2+B dan jam sibuk siang 37.44 $ 39.44 2+B.
• Sur#ai di SPBU 3 Jalan dilakukan pada jam 33.74 $
35.44 2+B.
• Sur#ai di SPBU 5 Jalan dilakukan pada jalam 3:.44 $
d. !lasi1kasi !endaraan yang Sur#ai
!lasi1kasi kendaraan yang disur#ai adalah
• Sur#ai #olume lalu lintas kendaraan terklasi1kasi
meliputi kendaraan
)ight ;ehicle (); !endaraan ringan, terdiri dari mobil penumpang, taksi, pickup *edium 0ea#y
;ehicle (*0;
!endaraan sedang, terdiri dari bus sedang, truk sedang
0ea#y ;ehicle (0;
!endaraan berat, terdiri dari truk 5 s, truk 7 s atau lebih dan bus besar
*otor <ycle (*< Sepeda motor
Unmotori=ed (U* !endaraan tidak bermotor, meliputi sepeda, becak, dokar dll.
• Sur#ai di SPBU meliputi kendaraan mobil penumpang,
truk dan bus.>>
2. Me#da Ana$isis
*etoda analisis yang dipergunakan untuk memprakirakan dampak lalu lintas dari pembangunan SPBU adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Untuk memperjelas arah analisis maka disusun bagan alir seperti diba&ah ini.
?ambar 5. Bagan lir nalisis /ahap 'perasional
3. Ana$isis Ruas %a$an dan Persimpangan
a. nalisis Jalan )uar !ota
nalisis kapasitas jalan luar kota menurut *!J+, 3@@8 dinyatakan dengan persamaan
< A <' C<2 C<SP C<SC
"engan
<' A !apasitas dasar (smpjam
C<2 A Caktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
C<SP A Caktor penyesuaian akibat pemisahan arah
C<SC A Caktor penyesuaian akibat hambatan samping
b. nalisis Simpang /ak Bersinyal (Prioritas
< A <' C2 C* C<S CRSU C)/ CR/ C*+
"engan
<' A !apasitas dasar (smpjam
C2 A Caktor penyesuaian lebar masuk
C* A Caktor penyesuaian tipe median jalan utama
C<S A Caktor penyesuaian ukuran kota
CRSU A Caktor penyesuaian tipe lingkungan jalan
C)/ A Caktor penyesuaian penyesuaian belok kiri
CR/ A Caktor penyesuaian penyesuaian belok kanan
C*+ A Caktor penyesuaian penyesuaian rasio arus jalan
&. Parameer 'inerja Ruas %a$an
a. "erajat !ejenuhan ("S
"erajat kejenuhan dide1nisikan sebagai rasio arus lalu lintas D (smpjam terhadap kapasitas < (smpjam, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja segmen jalan. Eilai "S menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. "erajat kejenuhan dirumuskan sebagai "S A D<
/abel 3. !arakteristik /ingkat Pelayanan
Tingka Pe$a(an an 'arakerisik ) 'arakerisik Baas Lingkup *+,
!ondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi dan #olume lalu lintas rendah. Pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan
4.44 $ 4.3@ B "alam =one arus stabil. Pengemudi memiliki kebebasan
yang cukup untuk memilih kecepatannya.
4.54 $ 4.99 < "alam =one arus stabil. Pengemudi dibatasi dalam
memilih kecepatannya.
4.9: $ 4.89
"
*endekati arus tidak stabil dimana hampir seluruh pengemudi akan dibatasi. ;olume pelayanan berkaitan dengan kapasitas yang dapat ditolerir (diterima
4.8: $4.F:
G
;olume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitasnya. rus adalah tidak stabil dengan kondisi yang sering berhenti.
4.F: $ 3.4
C
rus yang dipaksakan atau macet pada kecepatan $ kecepatan yang rendah. ntrian yang panjang dan terjadi hambatan $ hambatan yang besar.
)ebih besar dari 3.4 Sumber : Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Yang Tertib, 1996
b. /undaan
/undaan di persimpangan adalah total &aktu hambatan rata $ rata yang dialami oleh kendaraan se&aktu mele&ati suatu persimpangan. 0ambatan tersebut muncul jika kendaraan terhenti karena terjadi antrian di persimpangan sampai kendaraan itu keluar dari persimpangan karena adanya pengaruh kapasitas persimpangan yang sudah tidak
memadai. Eilai tundaan mempengaruhi nilai &aktu tempuh kendaraan, semakin tinggi nilai tundaan, semakin tinggi pula &aktu tempuhnya.
-. Ana$isis Te#ri Anrian
nalisis antrian menurut *orlok (3@@F dapat dicari dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut
H A I (IK(@K %35L (KI % 5
"engan
H A antrian rata%rata
I A tingkat pelayanan (lama pengisian A tingkat kedatangan kendaraan
K A jumlah no==le
Sebagai dasar perhitungan teori antrian di atas digunakan metode analogi, yaitu dengan melakukan pengamatan pada SPBU yang memiliki luasan dan berlokasi pada ruas jalan yang sejenis. Pengamatan dilakukan dengan mengambil dua sampel SPBU terbangun, yaitu SPBU 3 Jalan bagian barat dan SPBU 5 Jalan bagian timur. SPBU tersebut diambil sebagai sampel karena berlokasi di ruas jalan arah luar kota. "ari pengamatan yang dilakukan diperoleh data #olume kendaraan searah yang melintas di depan lokasi SPBU dan #olume kendaraan masuk SPBU. Selain itu juga diperoleh data tingkat pelayanan (lama pengisian untuk masing%masing jenis kendaraan yang diklasi1kasikan menjadi 7 jenis, yaitu sepeda motor, mobil dan bustruk.
"engan analisis regresi diperoleh persamaan yang menyatakan korelasi antara #olume lalu lintas searah dengan lokasi SPBU
dan #olume kendaraan masuk ke SPBU untuk ketiga jenis kendaraan di atas. Persamaan regresi yang dihasilkan menyatakan potensi tarikan lalu lintas SPBU dari ketiga jenis kendaraan di atas, yaitu sebagai berikut
a. /arikan Sepeda *otor M A 66,8@5 N 4,46@4: O b. /arikan *obil
M A 77,7F N 4,3:: O c. /arikan Bus/ruk
"imana
M A Prediksi tarikan lalu lintas
O A ;olume lalu lintas di ruas jalan
. Ana$isis Penanganan Masa$a/
*enurut /amin (5444 kinerja jaringan akan terpengaruh oleh perubahan permintaan dan sediaan di daerah kajian. Penanganan masalah mengacu kepada kriteria e#aluasi yang meliputi "erajat !ejenuhan ("S setiap ruas jalan dan persimpangan yang selanjutnya akan menentukan jenis penanganan untuk ruas jalan dan persimpangan dalam daerah pengaruh.
Jenis penanganan ruas jalan tersebut dikelompokkan menjadi berikut
a. *anajemen lalu lintas (R3
Pada prinsipnya penanganan ini ditekankan pada pemanfaatan fasilitas ruas jalan yang ada. Jenis penanganan
ini dilakukan bila "erajat !ejenuhan ("S berada antara 4,6 sampai 4,F.
b. Peningkatan ruas jalan (R5
Penanganan ini mencakup perubahan 1sik ruas jalan yang berupa pelebaran atau penambahan lajur sehingga kapasitas ruas jalan dapat ditingkatkan secara berarti. Jenis penanganan ini dilakukan apabila nilai "S sudah lebih besar dari 4,F4.
c. Pembangunan jalan baru (R7
Jenis penanganan ini dilakukan bila pelebaran jalan atau penambahan lajur sudah tidak memungkinkan, terutama karena keterbatasan lahan serta kondisi lalu lintas yang nilai "S%nya jauh lebih besar dari 4,F4.
Sedangkan jenis penanganan dipersimpangan dikelompokkan menjadi
3. Penanganan lampu lalu lintas baru (S3
Penanganan ini dilakukan bagi persimpangan tanpa lampu lalu lintas dengan arus lalu lintas cukup tinggi, sehingga titik kon-iknya cukup berat dan kompleks.
5. Pengaturan kembali &aktu lampu lalu lintas (S5
Pendekatan dapat didasarkan pada besarnya nilai "S ruas jalan yang sudah mendekati 4,F4.
7. Perbaikan geometrik persimpangan (S7
Penanganan ini dilakukan bila nilai "S ruas jalan yang menuju persimpangan sudah lebih besat dari 4,F4.
9. Persimpangan tidak sebidang (S7
Penanganan ini terutama diterapkan pada ruas jalan kelas arteri serta yang kondisi lalu lintas di kaki persimpangan atau "S ruas
jalan yang menuju persimpangan tersebut tidak bisa lagi di atasi dengan penanganan R5 dan R7.
BAB III
'!NDI"I LIN0'UN0AN
1. Pemangunan 'an#r dan P##$ M#i$
SPBU di Jalan !alimalang, "esa Setia "arma, !ecamatan <ibitung, !abupaten Bekasi, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan BB* (Bahan Bakar *inyak untuk masyarakat sekitar dan kendaraan dari luar kota yang melintas daerah tersebut. Selain itu, dapat menyerap tenaga kerja lokal untuk penduduk sekitar pembangunan SPBU.
Rencana pembangunan SPBU sendiri berada di atas tanah seluas memiliki luas :44 m5 dengan peruntukan ruang berupa kantor, toko penjualan oli, toilet dan tempat pengisian BB*.
Untuk tempat pengisian BB* terdiri dari 5 pompa BB* premium untuk sepeda motor, 5 pompa BB* premium untuk mobil penumpang, 5 pompa BB* solar untuk mobil penumpang, truk dan bus
2. '#ndisi %aringan %a$an
SPBU tersebut berada di tepi Jalan !alimalang, dimana jalan tersebut merupakan jalan arteri skunder yang didesain untuk kecepatan yang sedang dan kapasitas jalan lebih diprioritaskan. +n#entarisasi terhadap geometrik jalan diketahui bah&a
• )ebar Jalan di depan rencana lokasi pembangunan SPBU
• linyemen jalan di kedua sisi Barat dan /imur SPBU
adalah datar sehingga jarak pandang pengemudi kendaraan dari kedua arah menjadi sangat bebas
3. #$ume La$u Linas
0asil sur#ai #olume lalu lintas kendaraan terjklasi1kasi di Jalan hasil sebagai berikut
/abel 5. ;olume )alu )intas di Jalan (!endJam rah <ibitung
Periode MC Kendaraan Ringan ( LV ) Kendaraan Berat ( HV ) UM Waktu SPM MP AUP PU,TK BUSS BUSB T2AS T3AS !SP
06.30-06.45 509 77 2 16 14 4 2 8 16 06.45-07.00 579 84 1 23 12 5 1 8 32 07.00-07.15 512 62 1 19 15 3 1 6 55 07.15-07.30 585 65 1 24 15 5 0 13 79 Tota" 2#$% 2$$ % $2 %& #' 3% #$2 13.00-13.15 262 65 5 25 14 5 13 1 14 13.15-13.30 285 73 4 38 11 4 13 3 10 13.30-13.45 310 88 4 38 9 7 15 5 12 13.45-14.00 280 67 2 28 9 5 12 6 9 Tota" ##3' 23 #% #2 3 2# %3 #% %
Sumber : Hasil survai !!"
/abel 7. ;olume )alu )intas di Jalan (!endjam rah !e !ota Bekasi
Periode MC Kendaraan Ringan ( LV ) Kendaraan Berat ( HV ) UM Waktu SPM MP AUP PU,TK BUSS BUSB T2AS T3AS !SP
06.30-06.45 286 52 16 16 15 5 3 11 28 06.45-07.00 272 59 1 2 17 14 6 1 5 21 07.00-07.15 278 75 1 0 24 14 2 1 4 13 07.15-07.30 250 57 8 19 16 2 7 4 7
Tota" #*$& 23 & '& % #% #2 2 &
13.00-13.15 267 54 3 14 10 6 11 5 14 13.15-13.30 299 41 4 33 16 5 7 8 11 13.30-13.45 252 61 4 20 15 8 2 9 17 13.45-14.00 256 73 2 25 13 3 4 2 13
Tota" #*' 22 #3 2 % 22 2 2 %%
&. 'eepaan 'endaraan
!ecepatan kendaraan yang melintas di Jalan di depan rencana SPBU diperoleh dengan melakukan metode sp#t speed (kecepatan sesaat terhadap beberapa jenis kendaraan bermotor. 0asil dari sur#ai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
/abel 9. !ecepatan *obil Penumpang dan Sepeda *otor
M#i$ Penumpang "epeda M##r N# 4aku 'e. 'e. 4aku 'e. 'e.
per 155 m m+de km+jam per 155 m m+de km+jam 3 8.63 37.39 98.73 F.4: 35.95 99.85 5 F.7F 33.@7 95.@6 6.F 39.83 :5.@9 7 F.49 35.99 99.8F F.36 35.5: 99.35 9 8.47 39.55 :3.53 8.63 37.39 98.73 : 8.88 35.F8 96.77 6.98 3:.96 ::.69 $ata %
rata &6'( &)'9(
Sumber 0asil Sur#ai
/abel :. !ecepatan Bus dan /ruk Besar
Bus Truk Besar 63 As7 N# 4aku 'e. 'e. 4aku 'e. 'e.
per 155 m m+de km+jam per 155 m m+de km+jam 3 8.@8 35.:: 9:.38 @.:8 34.9: 78.65 5 6.46 36.:4 :@.93 F.F3 33.7: 94.F6 7 6.47 36.:F :@.84 @.3: 34.@7 7@.79 9 8.5: 37.8@ 9@.66 34.3 @.@4 7:.69 : 8.F3 35.F4 96.4@ @.3: 34.@7 7@.79 $ata % rata ('!1 *)'(6
Sumber 0asil Sur#ai
"ari hasil sur#ai tersebut diperoleh kecepatan rata $ rata kendaraan yang melintas di lokasi rencana SPBU sebagai berikut
• !ec. rata sepeda motor
A 96.:5
kmja m
• !ec. rata mobil penumpang
A 9F.@:
kmja m
• !ec. rata bus
A :5.43
kmja m
• !ec. rata truk besar
A 7F.:6
kmja m
• !ec. rata % rata
A 96.:3
kmja m
-. 'inerja %a$an di Ring R#ad Uara 6Tanpa Pr#(ek7
0asil analisis dengan menggunakan metode *!J+ 3@@8, terhadap kinerja Jalan di dekat SPBU dapat dilihat pada beberapa tabel diba&ah ini
/abel 6. !apasitas Jalan (smpjam
Ara/ 'e Lear ,# 8,4 8,"P 8,"8 ,
Barat 7,: 7844 4.@4 4.@4 4.@: 5F98 /imur 7,: 7844 4.@4 4.@4 4.@: 5F98
Sumber : Hasil Analisis, !!"
/abel 8. ;olume )alu )intas di Jalan (smpjam
Ara/ 'e 4ak u L H MH M, T#a$ Barat Pagi 78: F9 87 34@7 3659 Siang 978 379 :6 :6@ 33@: /imur Pagi 76: 88 88 :97 3463 Siang 779 34: 84 :78 3496
Sumber 0asil nalisis 5448
/abel F. 0asil nalisis !inerja Jalan (/anpa Proyek
Ara/ 'e 4aku #$ume$a$in 6smp+jam7 'apasias ja$an 6smp+jam7 Deraja 'ejenu/an 6D"7 Barat Pagi 3659 5F98 4.:84 Siang 33@: 5F98 4.954 /imur Pagi 3463 5F98 4.787 Siang 3496 5F98 4.768
Sumber 0asil nalisis 5448
0asil analisis dari tabel F di atas menunjukkan bah&a derajat kejenuhan pada Jalan rata $ rata berada pada angka diba&ah 4.: atau masih diba&ah tingkat pelayanan <, dimana pada kondisi tersebut adalah
• !ondisi arus bebas dengan kecepatan sedang dengan #olume
lalu lintas sedang.
• "alam =one arus stabil, pengemudi memiliki kebebasan yang
BAB I
PRA'IRAAN DAN PEN0EL!LAAN DAMPA' LALU LINTA"
1. Prakiraan Dampak La$u Linas
Prakiraan dampak dari pembangunan SPBU khususnya dampak lalu lintas yang terjadi adalah
a. Ta/ap '#nsruksi
Pada tahap konstruksi dampak lalu lintas dari kegiatan pembangunan SPBU adalah timbulnya bangkitan lalu lintas dari pergerakan truk pengangkut tanah dan material. Secara detil dampak lalu lintas yang terjadi dijelaskan sebagai berikut
17. 0angguan 'e$anaran La$u Linas
Pada tahap konstruksi timbulnya gangguan kelancaran pada jaringan jalan di sekitar pembangunan SPBU akibat lalu lintas truk yang keluar masuk lokasi proyek. Pada tahap ini pekerjaan yang dilaksanakan adalah melakukan pengurugan tanah dan pembangunan SPBU. ;olume pengurugan tanah diprakirakan sebesar :.444 m7 dan untuk pekerjaan pembangunan #olumenya tidak terlalu besar karena hanya membangun gedung kantor dan fasilitas pelengkapnya. !egiatan ini diprakirakan
menimbulkan bangkitan lalu lintas khususnya pergerakan truk pengangkut tanah dan material yang keluar masuk lokasi proyek. Prakiraan #olume lalu lintas truk, jika diasumsikan 3 (satu truk dapat mengangkut : m7, maka besarnya lalu lintas yag dibangkitkan sebesar 3444 truk. pabila pekerjaan ini akan diselesaikan selama 3 bulan, maka lalu lintas truk hari menjadi 77 truk atau 7%9 trukjam (masa kerja 34 jamhari.
Berarti dengan tambahan #olume lalu lintas tersebut tidak berpengaruh secara signi1kan terhadap kapasitas jalan yang ada, seperti terlihat pada tabel berikut
/abel @. 0asil nalisis !inerja Jalan /ahap !onstruksi
Tanpa Pr#(ek Dengan Pr#(ek
Ara/ 'e 4aku #$ume$a$ in 6smp+jam7 Deraja 'ejenu/an 6D"7 #$ume$a$ in 6smp+jam7 Deraja 'ejenu/an 6D"7 Barat Pagi 3659 4.:84 365@ 4.:85 Siang 33@: 4.954 3544 4.953 /imur Pagi 3463 4.787 3466 4.789 Siang 3496 4.768 34:3 4.76@
Sumber 0asil nalisis 544:
27. 0angguan 'ese$amaan La$u Linas
"ampak lalu lintas lainnya yang berpengaruh secara signi1kan dari pekerjaan konstruksi pembangunan SPBU adalah gangguan keselamatan lalu lintas. 0al ini disebabkan karena umumnya truk material memiliki dimensi atau ukuran yang lebih besar dibanding mobil penumpang, maka pada saat manu#er keluarmasuk lokasi proyek akan memakan sebagian jalanyang ada. !ondisi ini akan menimbulkan kon-ik dengan lalu lintas menerus, sehingga ra&an terjadi kecelakaan.
37. Menurunn(a 'ua$ias Udara
Pada proses pengangkutan tanah ke lokasi proyek seringkali menimbulkan ceceran tanah pada lintasan jalan yang dilalui oleh truk pengangkut tanah. <eceran tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas udara dengan timbulnya debu sekitar lokasi proyek.
. Ta/ap !perasi#na$
Pada tahap operasional dampak lalu lintas dari SPBU adalah adanya tarikan lalu lintas kendaraan yang akan mengisi BB*. kibat dari tarikan lalu lintas tersebut maka dampak lalu lintas yang mungkin timbul adalah
17. 0angguan 'e$anaran La$u Linas
?angguan kelancaraan lalu lintas dari SPBU adalah
• /imbulnya tundaan pada lalu lintas menerus akibat
kendaraan yang keluar masuk SPBU.
nalisis tundaan akibat SPBU pada Jalan 2ates dengan menggunakan metode *!J+, 3@@8 adalah sebagai berikut
/abel 34. !inerja Pintu !eluar *asuk SPBU
ariae$ Ni$ai
rus lalu lintas, D 759F smpjam
!apasitas, < 9F36 smpjam
"erajat !ejenuhan, "S 4.68
/undaan, " 34.83 detsmp
Peluang antrian, DPQ 3@%7F
0asil analisis di atas menunjukkan bah&a tingkat gangguan dari kendaraan yang keluar masuk ke SPBU mengakibatkan tundaan sebesar 34.83 detsmp dan memberikan pengaruh terhadap kapasitas di jalan masuk sebesar 4.68 artinya bah&a pergerakan kendaraan keluar masuk SPBU tidak terlalu mengganggu lalu lintas di Jalan 2ates.
• /imbulnya antrian kendaraan pada &aktu
pengisian BB* sampai meluber ke jalan.
"engan menggunakan metode antrian dari *orlok (3@@F dan analogi dari SPBU 3 dan SPBU 5 diperoleh besarnya antrian rata $ rata kendaraan adalah sepeda motor 3.5 kendmenit, mobil 4.F7 kendmenit, dan bus truk 4.33 kendmenit. Berarti peluang antrian lebih besar pada sepeda motor, karena dalam #olume lalu lintas jumlahnya relatif lebih banyak dibanding dengan kendaraan lain. /etapi karena dimensi (ukuran sepeda motor lebih kecil dibanding kendaraan bermotor yang lain, maka pengaruh antrian tidak terlalu signi1kan terhadap gangguan kelancaran lalu lintas. Sedangkan untuk antrian kendaraan bermotor roda 9 atau lebih, umumnya persepsi pengemudi jika terdapat antrian kendaraan di SPBU lebih dari 9 kendaraan maka mereka cenderung enggan untuk ikut dalam antrian tersebut menunggu saat pengisian BB*. "alam desain SPBU tapak masing $ masing pompa pengisian mampu menampung jumlah antrian lebih dari 9
kendaraan, sehingga diprakirakan panjang antrian kendaraan tidak meluber ke jalan.
27. 0angguan 'ese$amaan La$u Linas
"ampak lalu lintas lainnya saat SPBU beroperasi yang mungkin mengganggu adalah terjadinya kon-ik antara kendaraan lalu lintas di Jalan dengan kendaraan yang keluar masuk ke SPBU, kecepatan rata $ rata kendaraan bermotor yang melintas di Jalan cukup tinggi yaitu sekitar 96.:3 kendjam. !ondisi ini dapat menimbulkan kera&anan terhadap kecelakaan lalu lintas, prakiraan kon-ik $ kon-ik lalu lintas yang terjadi dapat dilihat pada gambar diba&ah ini
?ambar 9 !on-ik )alu )intas di Pintu !eluar *asuk SPBU
2. Penge$#$aan Dampak La$u Linas Jalan !alimalang
"ampak lalu lintas yang muncul akibat pembangunan SPBU harus dikelola oleh pemrakarsa untuk meminimalkan dampak yang terjadi, baik pada tahap konstruksi maupun pada tahap operasi. a. Ta/ap '#nsruksi
Pada tahap konstruksi, untuk mengurangi dampak lalu lintas upaya yang harus dilakukan adalah
3. "alam rangka mencegah dan menghindari kon-ik antara truk proyek dengan kendaraan yang melintas di Jalan !alimalang, pada pintu keluar masuk SPBU diberi papan peringatan sering keluar masuk kendaraan proyek, dan ditempatkan petugas yang membantu mengatur keluar masuknya truk proyek.
5. /anah yang diangkut oleh truk proyek seringkali menimbulkan ceceran pada lintasan jalan yang dilaluinya, untuk mengurangi dampak tersebut terhadap lingkungan sekitarnya, proses pengangkutan harus ditutupi dengan penutup yang memadai, agar tidak menimbulkan debu pada jalan sekitarnya.
. Ta/ap !perasi#na$
Pada tahap operasional pengaruh yang signi1kan dari SPBU adalah timbulnya kon-ik dan gangguan keselamatan pada Jalan !alimalang, hal yang direkomendasikan adalah
3. Untuk memperlancar kendaraan keluar masuk ke SPBU, maka perlu penyesuaian geometrik pada pintu masuk dan keluar agar kendaraan yang keluar masuk dapat melakukan pergerakan dengan lancar, tidak mengganggu lalu lintas di Jalan !alimalang.
5. *emasang lampu +arning ligt (lampu kedip ber&arna kuning dan memasang informasi SPBU, serta lampu penerangan yang memadai khususnya untuk malam hari.
7. *emasang rambu SPBU pada jarak yang cukup, kira :4 $ 344 m sebelum lokasi SPBU, agar para pengguna jalan dapat mengetahui dengan jelas bah&a ada SPBU yang akan dilalui.
BAB
'E"IMPULAN
3. Pada periode konstruksi, dampak lalu lintas yang signi1kan adalah timbulnya gangguan keselamatan lalu lintas dari truk yang keluar masuk proyek dan timbulnya ceceran tanah pada lintasan yang dilalui oleh truk pengangkut tanah tersebut. Untuk meminimalkan dampak lalu lintas tersebut upaya yang dilakukan adalah menempatkan petugas pada pintu keluar masuk lokasi proyek, memasang papan peringatan kepada pengguna jalan yang melintas dan memberikan penutup yang memadai untuk truk yang mengangkut tanah.
5. Pada saat beroperasi, dampak lalu lintas dari SPBU adalah adanya tarikan lalu lintas kendaraan yang sedang mengisi BB*, yang diprakirakan menimbulkan tundaan, antrian kendaraan dan gangguan keselamatan lalu lintas. "ari hasil kajian di atas pengaruh yang signi1kan pada pengoperasian SPBU adalah gangguan keselamatan lalu lintas pada saat kendaraan yang mengisi BB* keluar masuk SPBU. Upaya yang dilakukan adalah melakukan penyesuaian geometrik pada jalan masuk ke SPBU, memasang lampu kedip yang ber&arna kuning, memasang papan informasi SPBU dan memasang rambu SPBU pada jarak tertentu sebelum lokasi SPBU agar pengemudi yang melintas lebih berhati % hati.