• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 07 Desember 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 07 Desember 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Perspektif teknikal, untuk pola pergerakan IHSG dalam pekan ini mensinyal variatif. Indikator lagging baik dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan negatif bagi IHSG. Namun, leading indikator yang tercermin dari MACD dan Stochastic masih terkonfirmasi positif. Resistance bagi IHSG di level 4568, sedangkan support di 4446

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4508.452 -28.930 5,585.749 5,147.289

LQ-45 777.484 -6.354 921.119 3,134.554

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan minggu lalu, IHSG dipengaruhi oleh beberapa sentimen internal dan eksternal. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi bulan November 2015 mencapai 0,21 persen MoM dibanding deflasi selama dua bulan berturut-turut yakni 0,08 persen di Oktober dan 0,05 persen di September lalu. Inflasi tahun kalender (Januari-November) 2015 sebesar 2,37% dan ini merupakan level terendahnya selama lima tahun terakhir. Inflasi November secara tahunan dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY) sebesar 4,89% atau terendah sepanjang 2015. Untuk inflasi inti pada November 2015 ini sebesar 0,16% MoM dan 4,77% YoY atau terendah sepanjang 2015. Inflasi year on year itu masih dialami kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang sebesar 0,44 persen. Ini lebih dikarenakan kenaikan harga rokok. Badan Pusat Statistik (BPS) menilai ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) terbuka, dengan tekanan inflasi yang relatif rendah ini. Dari regional, data resmi Jepang menunjukkan output pabrik Jepang melemah lebih dari yang diharapkan dengan 1,4 persen pada bulan Oktober. Namun angka tersebut membuka kemungkinan kembali bertumbuh pada kuartal keempat setelah ekonomi nomor tiga dunia tergelincir ke dalam resesi pada periode Juli - September. Penguatan didukung oleh masuknya Yuan kedalam SDR IMF, yang mengalahkan sentimen negatif dari aktivitas pabrik China yang melemah. Yuan skrng masuk dalem kategori mata uang elit SDR IMF bersama Euro, USD, GBP, dan Yen. Di sisi lain, data PMI Caixin jasa China pada bulan November turun ke level 51.2, dari 52 di bulan October. Dari Eropa, data tingkat pengangguran di Zona Euro turun ke level terendah empat tahun. Ini merupakan sinyal positif membaiknya kondisi ekonomi di kawasan yang dilanda krisis ekonomi dan keuangan sejak 2011. Namun, Bank Sentral Eropa (ECB) diekspektasikan akan tetap melanjutkan stimulus moneter. Dari pasar globa;, Janet Yellen yang berbicara di ajang Economic Club of Washington, memperkirakan perekonomian Amerika Serikat akan terus tumbuh cukup kuat untuk mendukung kenaikan suku bunga yang pertama dalam sembilan tahun. Namun, dia tidak langsung menjawab rencana The Fed pada pertemuan FOMC berikutnya, yaitu pada dua pekan mendatang. Pada pekan lalu, IHSG ditutup pada level 4508,45, yang mana masih dibayangi oleh aksi jual asing.

Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi pada Jumat pekan lalu. Pekat tersebut beberapa kali mengalami penundaan seiring belum tuntasnya tuntasnya evaluasi pekat kebijakan sebelumnya. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa paket kebijakan tersendat di tiga kementerian, yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Peraturan yang belum dideregulasi sebagian besar dari paket kebijakan tahap pertama. Sedangkan untuk paket keenam sudah diterbitkan semua. Paket kebijakan ekonomi tahap VII ada empat poin yakni; Pertama, keringanan pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21) untuk perusahaan yang memiliki karyawan lebih dari 5.000 orang. Kedua , revisi terhadap Peraturan Pemerintah No. 18/2015 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu. Ketiga, kemudahan untuk mendapatkan sertifikat tanah bagi pedagang kaki lima di sejumlah daerah. Keempat, BKPM menambah jumlah perizinan yang dapat diperoleh investor dalam tiga jam, daei yang sebelumnya tiga menjadi delapan jenis perizinan. Pekat kebijakan ekonomi yang di kelaaurkan pemerintahpada akhir pekan lalu diharapkan menjadi katalis bagi IHSG pada pekan ini. Selin sentimen dari dalam negeri pelaku pasar bursa saham Indonesia akan menyikapi perkembangan yang terjadi dari global terutama, sinyalemen atas kenaikan Fed Rate pada pertemuan FOMC paruh Desember ini.Dalam Sebuha komentarnya pejabatan The Fed yakni, Patrick Harker menginginkan kenaikan suku bunga terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya The Fed beresiko kehilangan kredibilitasnya dan hanya menambah ketidakpastian ke dalam perekonomian jika semakin lama dalam menormalisasi kebijakan. Lebih lanjut Harker mengatakan bahwa dengan kenaikan lebih awal, the Fed lebih dapat menjamin bahwa akomodasi moneter dicabut secara bertahap dan laju inflasi akan kembali dengan mulus menuju target bank sentral sebesar 2%. Sebelumnya pernyataan dari Jenet Yallen, secara tersirat memberikan petunjuk, penambahan pekerja selama tahun ini sudah berkisar antara 200.000 per bulan karena diperlukan dengan penambahan pekerja hanya sebesar 100.000. Artinya ini sebagai sinyal para pejabat the Fed yang semakin besar probilitas fed rate untuk naik, diperkirakn menjadi pemicu positif bagi pasar. Sedangkan, faktor negatif bagi pasar jika minyak mentah berlanjut flukatuasi. Sinyalemen positif baik dari dalam maupun eksternal membuka peluang positif bagi IHSG di pekan ini.

WEEKLY REPORT

07 Desember 2015

• PTPP targetkan kontrak baru Rp 35 triliun tahun depan • PTPP & WSKT telah mulai bangun tol Trans Sumatera

• PTPP perkirakan pendapatan Rp 1-1,5 T dari kerja sama Jakpro • Anak usaha PGAS peroleh pinjaman USD 600 juta

• AISA tingkatkan penjualan beras bermerek • TLKM kerja sama dengan Bhanda Ghara Reksa • Belanja modal AUTO turun 50% tahun depan • DAJK naikkan kapasita produksi

• AISA tunda lepas saham GOLL

• TRIO kembali gagal bayar bunga obligasi • PNBS ubah fokus bisnis

• BBRI akan terbitkan obligasi Rp 3 triliun pada 2016 • BBNI sasar 40.000 agen tahun depan

• BBNI buka layanan BPJS SPO

• BBTN akan tingkatkan porsi kredit perumahan dari saat ini 89% • BBTN siapkan EBA-SP kedua

• Utang BNBR per 3Q 2015 turun 1,9% dari posisi akhir tahun 2014 • COWL bangun 3 menara apartemen di Surabaya

• BLTA selesaikan pengalihan kapal • HITS realisasikan capex US$20 juta

• BEI kaji opsi perkuat modal perusahaan sekuritas

(2)

     

           

 

 

7 December 2015

7 December 2015

Pembangunan Perumahan (PTPP) akan mendirikan PP Energi, anak usaha di bidang kelistrikan, pada kuartal II-2016. PTPP akan menyuntik PP Energi senilai Rp 1,5 triliun. Perseroan akan memfinalisasi pembentukan PP Energi pada Januari 2016. PTPP akan memberikan modal ke PP Energi secara bertahap. Salah satu sumbernya dapat dari aset anak-anak usaha yang sekarang mengelola pembangkit listrik di Lampung dan Palembang. Nilai aset anak usaha yang mengelola pembangkit listrik tersebut sekitar Rp 400-600 miliar. Perseroan akan fokus pada ekspansi pembangkit listrik mandiri tahun depan.

Pembangunan Perumahan (PTPP) optimistis mampu memperoleh target kontrak baru akhir tahun sebesar Rp 27,5 triliun. Per November 2015, perseroan telah meraih kontrak baru Rp 21 triliun. Tahun depan, PTPP menaikkan target kontrak baru menjadi Rp 35 triliun. Salah satu proyek infrastruktur yang akan digarap adalah kawasan industri Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan sejumlah ruas jalan tol. Tahun depan, perseroan membidik pendapatan di atas Rp 20 triliun, naik 30% dibandingkan target tahun ini Rp 15,63 triliun.

PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak dalam bidang infrastruktur, menjalin kerja sama dengan Pembangunan Perumahan (PTPP) untuk mengembangkan dua bidang, yaitu bidang properti serta bidang infrastruktur. Di bidang properti, kedua pihak tersebut akan memberdayakan aset-aset, terutama lahan, yang ada di wilayah ibukota, salah satunya yaitu lahan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Pembangunan Perumahan (PTPP) memperkirakan pendapatan sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun dari kerja sama dengan PT Jakarta Propertindo. Perseroan mempertimbangkan pembentukan perusahaan patungan atau konsorsium terkait kerja sama dengan Jakarta Propertindo tersebut. Kedua perusahaan itu berencana menggarap sejumlah proyek seperti rumah susun.

Pengecoran bagian atas badan jalan atau "rigid" Tol Trans Sumatera di kawasan Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan telah mencapai 2,9 km pada pekan I Desember 2015. Pada akhir November 2015, panjang jalan yang sedang dibuka dan sedang ditimbun mencapai 5.025 km. Saat itu pembangunan "rigid" atau cor beton setebal 30 cm untuk 4 jalur telah mencapai 1.400 meter, sedangkan rigid untuk 2 jalur sudah sepanjang 2.750 meter. Hingga akhir tahun 2015 ditargetkan sudah dibebaskan lahan tol sepanjang 10 km di ruas Desa Sabahbalau-Terbanggi Besar. Pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni- Terbanggi Besar-Palembang Sumsel sepanjang sekitar 400 km ditargetkan selesai pada Juni 2018 atau sebelum Asian Games 2018 berlangsung. Kontraktor yang melakukan pembangunan tol di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah Pembangunan Perumahan (PTPP), Waskita Karya (WSKT), Adhi Karya (ADHI) dan Wijaya Karya (WIKA). Namun baru PTPP dan Waskita Karya yang sudah mulai melakukan pembangunan Tol Trans Sumatera, sedang Adhi Karya dan Wika masih terkendala lahan yang belum tuntas dibebaskan. Sehubungan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono, kembali menyebutkan pembebasan lahan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung sepanjang 140 km akan selesai pada tahun 2016. Saka Energi Indonesia, anak usaha Perusahaan Gas Negara (PGAS), memperoleh pinjaman senilai USD 600 juta dari sindikasi BNP Paribas, HSBC Ltd, HSBC Securities Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking Corp, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Mizuho

Bank Ltd dan Bank Mizuho Indonesia. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiaya kebutuhan investasi, operasional, serta pembayaran utang kepada pemegang saham. Tahun depan, Saka Energi menyiapkan capex sekitar USD 400-450 juta. Mayoritas capex akan diserap untuk pengembangan sejumlah blok migas yang akan dan sudah berproduksi seperti Blok Muara Bakau dan lapangan Sidayu di Blok Pangkah.

Belanja modal Astra Otoparts (AUTO) pada tahun depan diperkirakan turun hingga 50% dari sekitar Rp 3 triliun tahun ini menjadi Rp 1,5 triliun. Turunnya belanja modal tersebut merupakan akibat dari kelesuan pasar komponen otomotif dalam negeri. Dengan melemahnya permintaan komponen otomotif roda dua maupun roda empat, utilisasi pabrik AUTO saat ini hanya sekitar 80%.

Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) akan menaikkan kapasitas produksi guna memperbesar porsi ekspornya menjadi 20% dari total produksi perseroan tahun depan menyusul meningkatnya permintaan kemasan dari luar negeri. Kapasitas produksi karton akan dinaikkan dari posisi saat ini 4.500 ton per bulan menjadi 4.800 ton per bulan. Selain kemasan karton, perseroan juga memproduksi kemasan dupleks dengan kapasitas hampir 3.000 ton per bulan.

Bakrie and Brothers (BNBR) mencatat utang sebesar Rp 8,69 triliun di kuartal III 2015, atau turun 1,9% dibandingkan posisi akhir tahun 2014 yang sebesar Rp 8,86 triliun. Utang tersebut terdiri dari jangka pendek Rp 6,44 triliun dan jangka panjang Rp 2,25 triliun. Sementara pada akhir tahun 2014 utang jangka pendek tercatat Rp 6,64 triliun dan utang jangka panjang Rp 2,22 triliun. Jumlah utang dalam mata uang rupiah turun Rp 50 miliar atau setara 8,7%, yaitu dari Rp 575 miliar menjadi hanya Rp 525 miliar. Sedangkan utang berbentuk US dolar turun 16,2% atau setara Rp 108 miliar, yaitu dari USD 666 juta (Rp 8,6 triliun) menjadi USD 558 juta (Rp 7,25 triliun).

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menjalin kerja sama dengan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) dalam sistem distribusi pupuk. Perseroan sudah menandatangani nota kesepahaman dengan BGR pada 4 Desember 2015. Perseroan akan menyediakan information and communication technology (ICT) dalam kerja sama tersebut. Untuk rencana pengembangan pada 2016, pada tahap pertama TLKM dan BGR akan menjalankan pilot project transaksi digital pengecer di wilayah Lampung.

Karena harga minyak sawit mentah (CPO) yang mengalamai penurunan sepanjang tahun ini, Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menunda melepas sejumlah saham di Golden Plantation (GOLL). Awalnya perseroan berniat merealisasikan hal tersebut pada akhir tahun ini.

Tiga Pilar Sejahtera (AISA) menargetkan dapat meningkatkan penjualan produk beras dalam kemasan mencapai 70% dari target pendapatan di sektor tersebut. Melalui penjualan produk bermerek tersebut, perseroan mengincar peningkatan margin yang lebih baik. Pada tahun depan, total penjualan dari produk beras kemasan dapat naik menjadi 30% dan diharapkan peningkatan porsi hingga 70% dapat terjadi segera.

Trikomsel Oke (TRIO) kembali gagal membayar bunga surat utang senilai USD 3,9 juta. Sebelumnya, perseroan telah gagal membayar bunga senior fixed notes sebesar USD 3 juta. Perseroan memiliki senior fixed rate notes senilai USD 100 juta dengan tingkat bunga 7,875% dan jatuh tempo Desember 2017.

(3)

     

           

 

 

7 December 2015

7 December 2015

Utang obligasi lainnya jatuh tempo November 2016 senilai USD 115 juta dengan kupon 5,25%. TRIO tengah melakukan pembahasan dengan para pemegang obligasi dan kreditur untuk merestrukturisasi utang-utangnya.

Cowell Development (COWL) mengembangkan tiga menara hunian vertikal di Surabaya dengan kapasitas 1.250 unit apartemen. Proyek tersebut bagian dari proyek properti terpadu seluas 100 ha. Selain apartemen, proyek tersebut akan dilengkapi dengan mal dan perumahan tapak.

Usai menerbitkan efek beragun aset surat partisipasi pertama (EBA-SP) di Indonesia, Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana kembali menerbitkan sekuel dari produk sekuritisasi tersebut pada tahun depan dengan nilai maksimal Rp1,5 triliun. Asumsi awalnya, perseroan sempat memasang target penerbitan sekuritisasi senilai Rp3 triliun. Namun melihat situasi yang belum kondusif jelang akhir tahun ini, BBTN hanya menerbitkan EBA-SP senilai Rp181,6 miliar. Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana meningkatkan porsi kredit untuk perumahan. Hal ini sejalan dengan permintaan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, yang menginginkan BTN fokus sebagai bank penyalur kredit perumahan. Hingga November 2015 porsi kredit untuk sektor perumahan baik untuk KPR mau pun konstruksi rumah telah mencapai 89% dari total seluruh kredit BTN. BBTN menargetkan kredit tahun 2016 akan ada di 16%-20%. Program pembangunan sejuta rumah diprediksi akan mendorong

kenaikkan Net Interest Margin (NIM) namun akan tetap menjaga

ATMR (Aktiva Terimbang Menurut Risiko), sehingga ROE tetap tinggi. Program Sejuta Rumah apalagi untuk KPR subsidi NIM-nya diperkirakan hanya 4% tetapi ATMR-nya 20%.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun pada tahun depan. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penerbitan obligasi senilai Rp 12 triliun yang sudah diterbitkan sebelumnya pada pertengahan 2015. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 13% pada tahun depan. Tahun depan, BBRI akan mengedepankan transactional banking dengan fokus pada penghimpunan dana pihak ketiga.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan dapat membuka dan menjaring hingga 40.000 titik keagenan secara bertahap untuk layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) tahun depan.

Bank Negara Indonesia (BBNI) membuka layanan tambahan bagi peserta atau calon peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan Service Point Office (SPO). BPJS Ketenagakerjaan Service Point Office (SPO) merupakan bentuk representasi Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan yang pelaksanaannya dilakukan oleh BNI. Pada tahap awal, pelayanan SPO yang diberikan oleh BNI ini akan berlaku di 8 outlet BNI dan akan terus di perluas ke berbagai kawasan di Indonesia yang belum terjangkau layanan BPJS Ketenagakerjaan. Bentuk pelayanan yang diberikan BNI adalah memberikan informasi program BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Pensiun); melayani Pendaftaran peserta Penerimaan Upah (PU); serta Penerimaan pembayaran iuran peserta. Khusus untuk layanan Pembayaran e-klaim Jaminan Hari Tua, sedang dalam proses pengembangan dan diperkirakan dapat diberikan pada awal Januari 2016. Bank Panin Syariah (PNBS) berencana mengubah fokus bisnis penyaluran pembiayaan dari korporasi menjadi usaha kecil

menengah (UKM), untuk menekan laju non performing financing (NPF). Pada jangka panjang, perseroan berencana meningkatkan komposisi pembiayaan segmen UKM menjadi kisaran 60-65%. Berlian Laju Tanker (BLTA) menyelesaikan transaksi pengalihan 27 unit kapal kepada konsorsium kreditur mandated lead arranger (MLA), NewCo. Hal ini merupakan bagian dari upaya perseroan merestrukturisasi utang obligasi senilai USD 584 juta.

Humpus Intermoda Transportasi (HITS) baru merealisasikan US$20 juta dari total anggaran belanja modal sepanjang 2015 yang sebesar US$45-US$60 juta. Dana tersebut dipakai untuk membeli satu unit kapal tanker LNG yang digunakan untuk proyek power plant PT PLN. Nilai kontrak proyek ditribusi gas untuk bahan bakar pembangkit listrik tersebut menyentuh Rp1,3 triliun dan memiliki jangka waktu selama 7 tahun. Adapun pekerjaannya akan dimulai pada 1 Januari 2016.

Kino Indonesia menetapkan harga IPO di Rp3800/saham dari kisaran Rp3750-5225/saham. Dengan demikian perseroan akan meraih dana IPO sebesar Rp868.6 miliar dari pelepasan 16% atau 228.57 juta saham perseroan ke publik. Perseroan melakukan penawaran umum pada 4-7 Desember dan akan listing pada 11 Desember 2015.

Cikarang Listrindo akan merealisasikan IPO saham pada kuartal I-2016. Perseroan akan melepas 15% sahamnya ke publik. Perseroan diperkirakan membidik dana senilai USD 300-500 juta. PT Prioritas Land Indonesia berencana meningkatkan permodalan dengan menawarkan saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016. Perseroan berencana melepas 20% saham ke publik dengan target dana sekitar Rp 200 miliar. Posisi ekuitas perseroan saat ini mencapai Rp 500 miliar. Saat ini Prioritas Land tengah mengembangkan sejumlah proyek apartemen, antara lain Majestic Point Serpong berkapasitas 900 unit. Perseroan juga akan mengembangkan proyek K2 Park, superblok yang terdiri dari 6 menara. Prioritas Land mengembangkan proyek apartemen Indigo Bekasi berkapasitas 950 unit. Prioritas Land juga membangun 2 proyek vila di Bali.

Freeport McMoran harus mengajukan harga untuk 10,64% saham yang dipersyaratkan untuk divestasi dari anak usahanya di Indonesia, yaitu PT. Freeport Indonesia paling lambat 12 Januari 2016. Dirjen Mineral dan Batubara, Bambang Gatot, menyatakan Freeport mempunya waktu hingga 90 hari setelah 14 Oktober 2015. Pasca menerima penawaran dari Freeport, Indonesia akan memutuskan dalam 60 hari apakah akan membeli saham tersebut atau menawarkannya kepada BUMN dan pemerintah daerah. PT Freeport Indonesia menyatakan komitmennya untuk divestasi saham sebesar 10,64%. Namun Freeport McMoran masih menunggu mekanisme penawaran divestasi yang jelas dari pemerintah. Freeport meminta divestasi melalui skema pencatatan

saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Menurut

Freeport, divestasi merupakan salah satu poin renegosiasi amendemen kontrak karya. Freeport Indonesia sudah menyepakati klausul divestasi itu. Hanya saja pembahasan mengenai mekanisme divestasi itu yang belum menemui titik temu dengan pemerintah. Divestasi bagian dari renegosiasi kontrak karya yang masih berjalan. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot sebelumnya menyatakan batas waktu penawaran divestasi Freeport paling lambat 14 Januari 2016. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

(4)

     

           

 

 

7 December 2015

7 December 2015

Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki modal sebanyak Rp 5 miliar sudah bisa menjalankan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji persyaratan agar Usaha Kecil dan Menegah (UKM) dapat listing bursa. Persyaratan tersebut mengarah ke papan khusus hingga minim modal yang dimiliki perusahaan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji 3 opsi untuk memperkuat modal para broker atau perusahaan sekuritas di pasar modal. Salah satunya adalah melakukan merger atas broker yang memiliki modal minim. Peraturan saat ini, minimum Modal Bersih Disesuaikan (MKBD) sebesar Rp 25 miliar. Nantinya margin broker akan dibatasi berdasarkan klasifikasi modalnya. Bagi broker dengan modal minim, marginnya akan dibatasi. Bentuk klasifikasi untuk pembatas margin broker masih dalam pembahasan bersama Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji pembangunan jalan nasional dengan menggunakan skema Performance Based Annuity Scheme (PBAS). Skema ini membuka kemungkinan keterlibatan swasta dalam pembangunan jalan nasional yang selama ini sepenuhnya dibangun oleh pemerintah dengan APBN. Penerapan skema baru ini akan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur yang diinisiasi pemerintah. Dengan kebijakan ini Kemen PUPR tidak perlu menunggu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk dapat memulai pembangunan satu proyek yang dikerjakan pemerintah, karena pembiayaan proyek tersebut akan diserahkan kepada swasta selaku pelaksana proyek. Nantinya pemerintah akan mencicil pembayaran kepada swasta ketika proyek telah terbangun. Untuk menjamin kualitas proyek, pemerintah akan menetapkan standar spesifikasi teknis bagi jalan nasional sebelum diserahkan pada swasta, yaitu termasuk panjang dan lebar jalan, serta kualitas bahan konstruksi yang digunakan.

The Boston Consulting Group memproyeksi kebutuhan dana investasi proyek infrastruktur sampai 5 tahun ke depan di masa pemerintahan Presiden Jokowi yang akan dibelanjakan oleh pemerintah, swasta sampai BUMN mencapai USD 250 miliar atau setara Rp 3.458 triliun (asumsi USD = Rp 13.832). Total investasi itu untuk proyek jalan tol, kereta api (KA), pelabuhan dan bandara. Alokasi terbesar masih disumbang dari proyek pembangunan dan pengembangan pelabuhan, kereta dan jalan tol. Bila proyek tersebut bisa berjalan sesuai rencana, BCG menilai ada dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekonomi Indonesia. Dampak langsung adalah perekonomian Indonesia bergairah bahkan diproyeksi bisa tumbuh 6%-7%. Selain itu ongkos logistik nasional bisa dipangkas ke angka 15% dari saat ini 20%, karena faktor infrastruktur yang terbangun dan saling terkoneksi. Dampak tidak langsung adalah mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan lapangan kerja. Meski ada dampak besar ke ekonomi, tapi ada tantangan pengembangan infrastruktur di Indonesia. Pertama ialah koordinasi antar Kementerian Lembaga serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam regulasi, perizinan hingga pembebasan lahan. Kedua, ketersediaan dana tapi ini bisa diselesaikan dengan pinjaman ke luar negeri.

Bank Indonesia (BI) memastikan, pelaksanaan rapat dewan gubernur (RDG) Desember akan dilaksanakan setelah Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting. Hal ini sebagai langkah

antisipasi keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed. FOMC The Fed akan dilaksanakan pada 16 Desember 2015 waktus setempat, sehingga RDG dilaksanakan pada 17 Desember 2015. BI akan tetap mewaspadai risiko eksternal termasuk kenaikan tingkat suku bunga AS, yang meski pun diprediksi naik namun tetap menimbulkan ketidakpastian untuk kenaikan selanjutnya.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada bulan Desember 2015 antara 0,4%-0,6% MoM. Target inflasi Bank Indonesia untuk tahun 2015 dan tahun 2016 antara 3% dan 5%. Sementara inflasi tahunan di November tetap berada di bawah 5% yakni 4,89%. BI akan terus memantau kondisi eksternal. Ada potensi resiko berbaliknya arus modal di negara-negara berkembang.

Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) merevisi kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,9% menjadi 4,8% pada akhir tahun 2015. Perlambatan lunak dialami Indonesia, karena penyerapan anggaran yang tidak sesuai harapan dan kinerja ekspor yang melambat. Tingkat pencairan belanja modal pada akhir tahun 2015 diproyeksikan hanya mencapai kisaran 80%-85%, sehingga sedikit membatasi pertumbuhan ekonomi pada semester II 2015. Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2015 sudah stabil pada angka 4,7% YoY dan belanja pemerintah meningkat signifikan tumbuh 6,6% YoY, jauh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Selain itu perekonomian Indonesia telah didukung oleh ekspansi sektor investasi yang didukung percepatan proyek infrastruktur, konsumsi rumah tangga yang kuat serta kontribusi ekspor yang positif. Menurut laporan ADB, pada tahun 2016 kondisi akan lebih baik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan bisa mencapai 5,3%, meski pun sedikit mengalami revisi turun karena pemulihan sektor ekspor yang masih tertunda.

(5)

      

 

 

 

 

 

7 December 2015

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 39,58 -0,39 TLKM (US) 43 14.965 252

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,12 -0,07 ANTM (GR) 0,01 181 -15

Gold (US$)/Ounce 1085,79 -1,06

Nickel (US$)/MT 8980,00 130,00

Tin (US$)/MT 14850,00 55,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 53,00 -9,40

Coal (RB) (US$)/MT* 51,70 -11,66

CPO (ROTH) (US$)/MT 632,50 -5,00

CPO (MYR)/MT 2123,50 0,00

Rubber (MYR/Kg) 599,50 -1,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 801,42 -0,19

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17847,63 2,12 0,14 16,19 15,18 3,08 2,95 5.391,6

USA NASDAQ COMPOSITE 5142,27 2,08 8,58 23,24 19,98 3,70 3,41 8.079,2

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6238,29 -0,59 -4,99 15,66 14,75 1,75 1,70 1.596,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 3690,90 -1,67 8,90 15,06 13,63 1,74 1,59 4.546,1

CHINA SHENZHEN SE A SH 2336,64 -0,48 58,05 32,05 23,14 3,60 3,20 2.818,3

HONG KONG HANG SENG INDEX 22235,89 -0,81 -5,80 11,13 10,57 1,17 1,10 1.769,6

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4508,45 -0,64 -13,75 16,97 14,75 2,49 2,24 345,3

JAPAN NIKKEI 225 19504,48 -2,18 11,77 18,96 17,11 1,66 1,56 2.888,7

MALAYSIA KLCI 1667,87 -0,36 -5,30 16,44 15,09 1,80 1,70 235,6

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2879,05 -0,17 -14,45 12,63 12,00 1,12 1,07 282,9

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.834,00 -11,00 1000 IDR/ USD 0,07 0,0001

EUR/IDR 15.043,64 2,17 EUR / USD 1,09 -0,0007

JPY/IDR 112,29 -0,38 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.893,30 -7,57 SGD / USD 0,72 -0,0001

AUD/IDR 10.145,99 22,32 AUD / USD 0,73 -0,0005

GBP/IDR 20.899,85 -7,10 GBP / USD 1,51 -0,0004

CNY/IDR 2.160,65 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001

MYR/IDR 3.285,21 10,31 MYR / USD 0,24 0,0007

KRW/IDR 11,87 -0,09 100 KRW / USD 0,09 -0,0006

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.24

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

7 December 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description November-15 October-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.37 2.16 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 4.89 6.25 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % 0.21 -0.08 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 100.71 Bn 101.72 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,982,562.00 2,865,246.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

07 Des Indonesia Foreign Reserves Naik menjadi $100.71 Bn dari $100.70 Bn

07 Des Indonesia Net Foreign Assets --

08 Des US Consumer Credit Turun menjadi $17.50 Bn dari $28.92 Bn

09 Des US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.0% dari 0.5%

09 Des US Wholesale Trade Sales MoM --

10 Des US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.8% dari -0.5%

10 Des US Import Price Index YoY Naik menjadi -9.6% dari -10.5%

10 Des US Initial Jobless Claims Turun menjadi 266 ribu dari 269 ribu

10 Des US Continuing Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 6400 1.59 3.93 UNVR IJ 36175 -1.56 -4.26 EMTK IJ 10500 6.06 3.29 BBCA IJ 13125 -1.32 -4.15 LPPF IJ 16375 2.66 1.20 CPIN IJ 3030 -7.62 -3.98 INTP IJ 20225 1.51 1.07 TLKM IJ 3000 -1.15 -3.43 MIKA IJ 2340 1.96 0.64 KLBF IJ 1310 -2.96 -1.82 BBRI IJ 11300 0.22 0.59 UNTR IJ 15675 -2.64 -1.54 AKRA IJ 6350 2.42 0.58 MEGA IJ 2785 -7.17 -1.44 MNCN IJ 1710 1.18 0.28 HMSP IJ 97200 -0.41 -1.36 LSIP IJ 1325 3.11 0.27 SMMA IJ 5000 -3.85 -1.21 AISA IJ 1460 4.66 0.20 BMRI IJ 8750 -0.57 -1.12 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Dua Putra Utama Makmur

Agriculture Fishery

550.00 1675.00 24-25 Nov 2015 08 Dec 2015 DBS Vickers, BNI Securities Sucorinvest Central Gani PT Indonesia Pondasi

Raya ( Indopora)

Infrastructure & Construction

1280.00 303.00 02-03 Dec 2015 09 Dec 2015 Yuanta Securities Indonesia Minna Padi Investama Tbk

PT Kino Indonesia Consumer 3800.00 228.57 02-04 Dec 2015 09 Dec 2015 Indo Premier, Credit Suisse

Deutsche Securities PT Ateliers Mecaniques

D'Indonesis (Atmindo)

Manufacture & Industries

120-140 240.00 01-03 Dec 2015 09 Dec 2015 Panin Sekuritas Tbk PT Buyung Poetra

Sembada

Consumer 420-500 710.00 10-11 Dec 2015 16 Dec 2015 Bahana Securities

PT Mahaka Radio Integra

(7)

      

 

 

 

 

 

 

7 December 2015

7 December 2015 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TOTO 50.00 Cash Dividend 03 Dec-15 04 Dec-15 08 Dec-15 29 Dec-15

SCMA 55.00 Cash Dividend 03 Dec-15 04 Dec-15 08 Dec-15 22 Dec-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BACA Rights Issue 81:8 102.00 TBA TBA TBA

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

 

GSMF Rights Issue 32:15 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

AGRS Rights Issue 100.00 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

AGRS RUPSLB 08-Dec-15

MAGP RUPSLB 08-Dec-15

GSMF RUPSLB 08-Dec-15

BACA RUPSLB 09-Dec-15

SIMA RUPSLB 09-Dec-15

BBRI RUPSLB 14-Dec-15

PSKT RUPSLB 15-Dec-15

UNVR RUPSLB 15-Dec-15

TMPI RUPSLB 16-Dec-15

AKSI RUPSLB 16-Dec-15

BKSL RUPSLB 17-Dec-15

BMRI RUPSLB 18-Dec-15

MAMI RUPSLB 21-Dec-15

APIC RUPSLB 22-Dec-15

MDRN RUPSLB 28-Dec-15

(8)

      

 

 

 

 

 

7 December 2015

7 December 2015

ASII

TRADING BUY

S1 6250 R1 6475 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 6025 R2 6700

Closing

Price 6400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 6250-Rp 6700 • Entry Rp 6400, take Profit Rp 6700

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 44.58 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 16.09 Positif

Bollinger Band (Mid) 6349 Positif

MA5 6260 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400

May Jun Jul August September October November December ASII Wedge 6,348.75 6,260 6,240.63 5,963.1 5,963.1 5,960.76 5,925 6,400 6,400 6,400 6,450 6,830.68 6,830.68 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 71.96, Stochastic %K = 77.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

71.9577 71.9577 20 77.7778 77.7778 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -32.77, Signal() = -21.92

-32.7722 -21.9199 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = 16.09, Volume() = 35,627,100.00

6.40415 0.00000 16.0933

35,627,100 ASII - William's % R(14) = -24.00, Volume() = 35,627,100.00 -24

35,627,100

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

AKRA

TRADING BUY

S1 6200 R1 6500 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 6100 R2 6600

Closing

Price 6350

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 6200-Rp 6600

• Entry Rp 6350, take Profit Rp 6600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 80.11 Positif

MACD 46.27 Positif

True Strength Index (TSI) 44.91 Positif

Bollinger Band (Mid) 6055 Positif

MA5 6240 Positif 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000 6,200 6,400

May Jun Jul August September October November December

AKRA Wedge 6,184.52 6,143.75 6,055 5,875 5,755.6 5,644.83 5,644.83 6,184.52 6,240 6,350 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 86.78, Stochastic %K = 82.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

82.6316 80 20 82.6316 86.7836 86.7836 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = -46.08, Signal() = -42.79

-46.0825 -42.7931 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = 44.91, Volume() = 8,653,300.00

43.5311 0.00000

44.9059 8,653,300

AKRA - William's % R(14) = -5.00, Volume() = 8,653,300.00 -5

8,653,300

(9)

      

 

 

 

 

 

7 December 2015

7 December 2015

LSIP

TRADING BUY

S1 1280 R1 1355 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1205 R2 1430

Closing

Price 1325

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 1280-Rp 1430 • Entry Rp 1325, take Profit Rp 1430

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 39.22 Positif

MACD 2.90 Positif

True Strength Index (TSI) 18.12 Positif

Bollinger Band (Mid) 1279 Positif

MA5 1270 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800

May Jun Jul August September October November December LSIP Decending Triangle

1,274.38 1,270 1,242.78 1,242.78 1,200 1,200 1,200 1,278.75 1,325 1,325 1,325 1,345 1,488.88 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 55.20, Stochastic %K = 74.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

55.2043 55.2043 20 74.569 74.569 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 LSIP - MACD (5,3) = -11.03, Signal() = -5.87

-11.0318 -5.87404 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 18.12, Volume() = 32,915,100.00

6.08309 0.00000 18.1236

32,915,100 LSIP - William's % R(14) = -13.79, Volume() = 32,915,100.00 -13.7931

32,915,100

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

KLBF

TRADING BUY

S1 1290 R1 1335 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1245 R2 1380

Closing

Price 1310

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 1290-Rp 1380 • Entry Rp 1310, take Profit Rp 11380

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 53.82 Negatif

MACD -4.02 Negatif

True Strength Index (TSI) -12.64 Negatif

Bollinger Band (Mid) 1355 Negatif

MA5 1349 Negatif 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900

May Jun Jul August September October November December KLBF Downward Sloping Channel

1,349 1,335 1,310 1,310 1,310 1,147.14 1,147.14 1,354.5 1,355 1,382.29 1,382.29 1,400 1,425.04 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 45.13, Stochastic %K = 27.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

27.6923 27.6923 20 45.1282 45.1282 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = 8.38, Signal() = 3.64 3.63709 8.37531 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = -12.64, Volume() = 51,070,700.00 -2.99886 -12.6424 0.00000 51,070,700 KLBF - William's % R(14) = -90.00, Volume() = 51,070,700.00 -90 51,070,700

(10)

      

 

 

 

 

 

7 December 2015

7 December 2015

LPKR

TRADING BUY

S1 1285 R1 1340 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1240 R2 1385

Closing

Price 1305

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 1285-Rp 1385 • Entry Rp 1305, take Profit Rp 1385

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 86.82 Negatif

MACD 9.08 Negatif

True Strength Index (TSI) 9.44 Negatif

Bollinger Band (Mid) 1246 Positif

MA5 1325 Negatif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400

May Jun Jul August September October November December LPKR Downward Sloping Channel

1,285 1,275 1,275 1,245.75 1,147.45 1,001.67 1,001.67 1,305 1,305 1,305 1,325 1,325 1,380 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 63.08, Stochastic %K = 44.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

44.2982 44.2982 20 63.0819 63.0819 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LPKR - MACD (5,3) = 1.80, Signal() = -3.07 -3.06845 1.79671 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LPKR - TSI(3,5,3) = 9.44, Volume() = 62,344,800.00 9.44051 0.00000 19.8664 62,344,800 LPKR - William's % R(14) = -32.61, Volume() = 62,344,800.00 -32.6087 62,344,800

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PWON

TRADING BUY

S1 458 R1 475 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 441 R2 492

Closing

Price 466

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 458-Rp 492 • Entry Rp 466, take Profit Rp 492

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 81.60 Negatif

MACD 3.18 Negatif

True Strength Index (TSI) 27.87 Negatif

Bollinger Band (Mid) 448 Positif

MA5 465.8 Positif 320.0 360.0 400.0 440.0 480.0 520.0

May Jun Jul August September October November December PWON Upward Sloping Channel

465.8 462.25 448.05 445 444 444 392.871 466 466 466 478.5 478.5 485 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 65.99, Stochastic %K = 65.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

65 65 20 65.9921 65.9921 80 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = -1.63, Signal() = -2.32

-2.31597 -1.63118 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = 27.87, Volume() = 30,506,900.00

27.8685

0.00000

35.6237 30,506,900

PWON - William's % R(14) = -31.67, Volume() = 30,506,900.00 -31.6667 30,506,900

(11)

      

 

 

 

 

 

 

7 December 2015

7 December 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

04-12-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 17600 17600 17400 16950 17400 17850 18300 Negatif Negatif Negatif 22100 16950

LSIP Trading Buy 1325 1325 1355 1205 1280 1355 1430 Positif Positif Positif 1580 1200

SGRO Trading Buy 1485 1485 1515 1395 1455 1515 1575 Positif Positif Positif 1500 1025

Mining

PTBA Trading Sell 5175 5175 5050 4760 5050 5350 5650 Negatif Negatif Negatif 7825 5200

ADRO Trading Sell 525 525 515 497 515 535 555 Negatif Negatif Negatif 680 525

MEDC Trading Sell 960 960 935 870 935 1000 1065 Negatif Negatif Negatif 1450 950

INCO Trading Sell 1530 1530 1500 1420 1500 1580 1660 Negatif Negatif Negatif 2515 1545

ANTM Trading Sell 321 321 317 308 317 326 335 Negatif Negatif Negatif 405 306

TINS Trading Sell 520 520 505 505 515 525 535 Negatif Negatif Negatif 700 510

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 870 870 830 830 860 890 920 Negatif Negatif Negatif 1090 885

SMGR Trading Sell 10950 10950 10700 10700 10875 11050 11225 Negatif Negatif Negatif 11775 9625

INTP Trading Sell 20225 20225 19550 18375 19550 20725 21900 Negatif Negatif Positif 21400 17700

SMCB Trading Sell 1050 1050 1010 1010 1040 1070 1100 Negatif Negatif Negatif 1140 995

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6400 6400 6700 6025 6250 6475 6700 Positif Positif Positif 6850 5725

GJTL Trading Sell 530 530 515 492 515 540 565 Negatif Positif Negatif 645 530

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 5050 5050 4990 4840 4990 5150 5300 Negatif Negatif Negatif 6400 4875

GGRM Trading Buy 51300 51300 51825 49525 50675 51825 52975 Positif Positif Positif 52650 42300

UNVR Trading Sell 36175 36175 35850 35000 35850 36700 37550 Negatif Negatif Negatif 39200 34500

KLBF Trading Buy 1310 1310 1380 1245 1290 1335 1380 Negatif Negatif Negatif 1485 1305

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1735 1735 1750 1700 1725 1750 1775 Positif Positif Negatif 1795 1550

PTPP Trading Buy 3710 3710 3750 3620 3685 3750 3815 Positif Positif Positif 3930 3595

WIKA Trading Buy 2750 2750 2785 2665 2725 2785 2845 Positif Positif Negatif 3150 2690

ADHI Trading Sell 2185 2185 2205 2145 2175 2205 2235 Negatif Negatif Negatif 2410 2105

WSKT Trading Sell 1645 1645 1670 1590 1630 1670 1710 Negatif Negatif Negatif 1770 1605

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2835 2835 2865 2745 2805 2865 2925 Positif Positif Positif 3095 2560

JSMR Trading Buy 4805 4805 4825 4735 4780 4825 4870 Positif Positif Positif 5425 4500

ISAT Trading Sell 5400 5400 5275 5025 5275 5525 5775 Negatif Negatif Negatif 5700 3955

TLKM Trading Buy 3000 3000 3045 2955 2985 3015 3045 Positif Positif Positif 3095 2660

Finance

BMRI Trading Sell 8750 8750 8575 8575 8700 8825 8950 Negatif Negatif Negatif 9650 8150

BBRI Trading Buy 11300 11300 11525 11000 11175 11350 11525 Positif Positif Positif 11700 10200

BBNI Trading Buy 4955 4955 4985 4845 4915 4985 5050 Positif Positif Positif 5375 4650

BBCA Trading Sell 13125 13125 13050 12850 13050 13250 13450 Negatif Negatif Positif 13775 12375

BBTN Trading Buy 1270 1270 1285 1225 1255 1285 1315 Positif Positif Negatif 1305 1085

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 15675 15675 15475 14950 15475 16000 16525 Negatif Negatif Negatif 20900 16025

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Teori himpunan fuzzy digunakan dalam penelitian ini karena pengambil keputusan sulit untuk menentukan nilai kinerja kandidat mitra pada kriteria-kriteria pemilihan dalam

pihak menyelesaikan sengketanya melalui cara-cara penyelesaian sengketa yang dikenal dalam hukum (perdagangan) internasional, yakni negosiasi, mediasi, konsiliasi, arbitrase,

Penambahan enzim selulase pada proses ekstraksi dengan etanol ternyata tidak mengubah total tanin yang terekstraksi dari kulit buah manggis. Temuan ini berbeda dengan

Dari analisa rendemen dari proses pirolisa diperoleh semakin lama waktu pirolisis dilakukan maka semakin besar jumlah rendemen arang cangkang kelapa sawit

Karbon aktif biasa dibuat dari tongkol jagung, ampas penggilingan tebu, ampas pembuatan kertas, tempurung kelapa, sabut kelapa, sekam padi, serbuk gergaji, kayu keras, dan

Dari basil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai t-hitung variabel Komunikasi X2 lebih besar dari nilai t hitung, basil ini memmjuk:an bahwa Komwukasi X2 mempunyai pengaruh

Mengenal lebih dalam tentang teknologi yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS dengan penerapan teknologi di

Data proses pengembangan dihimpun menggunakan angket validasi ahli desain dan ahli materi, angket respon guru dan siswa serta data lembar observasi karakter siswa berupa sikap