• Tidak ada hasil yang ditemukan

RASA MALU DAN RASA BERSALAH SEORANG KORUPTOR SERTA DAMPAKNYA BAGI TINDAKAN KORUPSI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RASA MALU DAN RASA BERSALAH SEORANG KORUPTOR SERTA DAMPAKNYA BAGI TINDAKAN KORUPSI SKRIPSI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RASA MALU DAN RASA BERSALAH SEORANG KORUPTOR

SERTA DAMPAKNYA BAGI TINDAKAN KORUPSI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Agama

Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Filsafat

OLEH

Yudius Taman

No. Reg: 611 08 083

FAKULTAS FILSAFAT AGAMA

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

2012

RASA MALU DAN RASA BERSALAH SEORANG KORUPTOR SERTA DAMPAKNYA BAGI TINDAKAN KORUPSI

(2)

OLEH YUDIUS TAMAN

611 08 083

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Rm. Drs. Yoseph Nahak Pr, MA Rm. Drs. Leonardus Mali, Pr. L. Ph

Mengetahui

Dekan Fakultas Filsafat Agama

Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Rm. Drs. Hironimus Pakaenoni, Pr. L. Th.

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dan Diterima untuk Memenuhi

Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Filsafat Agama

(3)

Mengesahkan

Dekan Fakultas Filsafat Agama

Rm. Drs. Hironimus Pakaenoni, Pr. L.Th

Dewan Penguji:

1. Rm . Drs. Titus Jago, Pr. Lic Iur Can :……… 2. Rm . Drs. Leonardus Mali Pr, L. Ph :……… 3. Rm . Drs. Yoseph Nahak Pr, MA :………..

Motto:

“Bersama-Mu Selalu Menjadikanku Sanggup dan Mampu. Engkaulah Kaki Bagi Langkahku. Mata Bagi Penglihatanku. Arah Bagi Tujuan Hidupku”

(4)

Persembahan:

Untuk Bapa Alexander Aluman Taman &

Mama Yosefina Balok Amsikan

Allah tidak pernah berjanji langit selalu berwarna cerah Matahari selalu bersinar terang cuaca selalu bersahabat mesra namun, saat badai

menerpa saat terik telah menderaa, saat asa menjauh sirna, Allah berjanji akan selalu setia menyertai bersama melewati perih derita

mencapai makna Bahagia…

KATA PENGANTAR

Manusia adalah makluk yang berkeinginan. Dan ia tidak pernah puas dengan apa yang ada. Mengutip tesis utama dari Nietsche yang mengatakan bahwa “keinginan terbesar manusia adalah keinginan untuk berkuasa.” Dan salah satu target untuk berkuasa ialah dengan cara memperkaya diri, karena keinginan terbesar manusia adalah rasa ingin akan sesuatu hal atau barang.

Berbicara tentang korupsi bukanlah sesuatu hal yang baru. Korupsi telah menjadi sebuah penyakit sosial dalam kehidupan manusia Indonesia. Korupsi sebagai satu penyakit sosial sesungguhnya adalah satu kesalahan hukum dan kesalahan moral yang harus dihindari manusia zaman ini. Sebab bagaimana pun juga, korupsi sudah menjadi salah satu masalah serius, yang

(5)

sedang dihadapi masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia. Hal ini jelas tampak dalam kenyataan dewasa ini bahwa banyak aspek kehidupan di negara ini telah terserang “virus” korupsi dan keterlibatan banyak pihak dalam menyuburkan pertumbuhan korupsi. Karena itu, korupsi di Indonesia tidak lagi sekedar hanya sebagai sebuah tindak pidana kriminal, melainkan telah menjadi tata laku, kebiasaan, yang secara dashyat dapat mengubah watak masyarakat dan nilai-nilai hidup yang mendasarinya.

Korupsi sebagai tindakan memperkaya diri, menampilkan termasuk yang buruk dan tidak sesuai dengan standar umum yang berlaku dalam masyarakat. Sebab dalam masyarakat dengan aneka normanya, korupsi merupakan suatu tindakan yang tidak baik. Konsekuensinya, siapa yang melakukan tindakan korupsi sudah pasti harus bersalah dan merasa malu, karena telah melawan hati nuraninya.

Rasa malu dan rasa bersalah merupakan suatu kenyataan eksistensial, tak terhindarkan untuk semua manusia normal. Rasa malu dan rasa bersalah berkembang sesuai dengan usia manusia. Karena sebab utama dari perasaan malu dan bersalah adalah kesalahan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri, maka perasaan malu dan bersalah ini merupakan suatu perasaan yang objektif. Artinya perasaan malu dan bersalah itu muncul karena ada kesalahan.

Skripsi sederhana ini tidak jadi begitu saja tanpa campur tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, di atas lembaran bisu ini, penulis dari hati yang paling dalam mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Syukur bagi-Mu atas anugerah berupa waktu, kesempatan bagi saya untuk sedikit mengais ilmu yang berguna untuk masa depan hamba-Mu ini.

Terima kasih berlimpah juga penulis haturkan kepada pribadi-pribadi muliah yang sudah member dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan kesempatan belajar dengan baik.

(6)

1. Pimpinan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. P. Yulius Yasinto, SVD, yang telah memimpin lembaga ini dengan dedikasi yang tinngi.

2. Dekan Fakultas Filsafat Agama, Rm. Drs. Hironimus Pakaenoni, Pr. L. Th., dan

segenap jajaran staf dosen, perpustakaan dan kesekretariatan kerena bantuan-bantuan akedemis dan administratif, referensi literer yang sangat penting bagi skripsi ini.

3. Terkusus saya ucapkan limpah terima kasih untuk pribadi yang luar biasa, Rm.

Drs. Yoseph Nahak, Pr., MA sebagai pembimbing I yang sudah dengan sengenap hati, dan dengan seluruh ilmunya memberikan bimbingan, arahan, dukungan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Untuk Rm. Drs. Leonardus Mali, Pr, L.Ph yang sudah meluangkan waktu, pikiran

untuk membimbing penulis selaku pembimbing II. Tuhan yang akan membalas semua kebaikan Romo.

5. Civitas Akedemi Fakultas Filsafat Agama yang telah menyumbangkan berbagai

pikiran, informasi dan tenaga bagi penulis dalam merampung karya tulis ini.

6. Untuk teman-teman seangkatan saya, angkatan 2008/2009, baik yang masih calon

imam maupun yang sudah awam. Dan kususnya buat fr. Anton Kapitan, fr. Herman Bau Rua, fr. Bob Ndun, fr. Yanto Nino, Yapi Seran, Dani Bria, saudari Enchyk Ria, An Sada, Lenthy, Selvi, Tince, Desta, Kalian semua adalah pribadi-pribadi ungul yang selalu memberi arti perjuangan bagi saya, dan telah mengorbankan waktu menbantu saya meringankan pekerjaan.

Semoga kebaikan dan kasih kalian semua mendapat berkat yang melimpah dari Tuhan.

(7)

Penulis DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i PERSETUJUAN ... ii PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

(8)

DAFTAR ISI... vii PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penulisan ... 5 1.4 Kegunaan Penulisan ... 6

1.4.1 Bagi Civitas Akademika Fakultas Filsafat Agama ... 6

1.4.2 Bagi Masyarakat ... 6

1.4.3 Bagi Peneliti sendiri ... 7

1.5 Metode Penulisan ... 7 1.5.1 Interpretasi ... 7 1.5.2 Induksi- Deduksi ... 8 1.5.3 Koherensi Internal ... 8 1.5.4 Holistika ... 8 1.5.5 Refleksi Pribadi ... 9 1.6 Sistematika Penulisan ... 9

BABII RASA MALU DAN RASA BERSALAH 2. 1 Rasa Malu ... 10

2.1.1 Pengertian Rasa Malu ... 10

2.1.2 Jenis- Jenis Rasa Malu ... 11

2.1.3 Mengapa Orang Merasa Malu ... 12

2.1.4 Ciri- Ciri Rasa Malu... 14

(9)

2.1.5.1 Kontrol Sosial Masyarakat ... 15

2.1.5.2 Pembinaan Suara Hati ... 16

2.2 Rasa Bersalah ... 17

2.2.1 Pemahaman Tentang Rasa Bersalah ... 17

2.2.2 Salah dan Dosa ... 18

2.2.3 Macam- Macam Rasa Bersalah ... 19

2.2.4 Aspek-aspek Rasa Bersalah ... 21

2.2.4.1 Bersalah Secara Hukum ... 21

2.2.4.2 Bersalah Secara Teologis ... 22

2.2.4. 3 Bersalah Secara Psikologis ... 22

2.2.4. 4 Bersalah Secara Moral ... 23

2.2.5 Bilamana Orang Merasa Bersalah ... 24

2.2.6 Ciri- cirri Rasa Bersalah ... 25

2.2.6.1 Kepekaan... 25

2.2.6.2 Kesedian Untuk Mengakui Kesalahan ... 26

2.2.6.3 Minta Maaf... 27

2.2.7 Fungsi Rasa Bersalah ... 28

2.2.8 Perkembangan Rasa Malu dan Rasa Bersalah ... 29

2.2.9 Rasa Bersalah dan Rasa Malu Sebagai Kunci Hidup Bermasyarakat ... 30

2.3 Manusia Merasa Malu dan Bersalah Karena “Merusak Tatanan Nilai Moral” ... 31

2.4 Hati Nurani Sebagai Sumber Rasa Malu dan Rasa Bersalah ... 33

2.4.1 Hati Nurani yang Pasti ... 33

(10)

2.4.3 Hati Nurani yang Keliru... 34

2.4.4 Hati Nurani Yang Bingung ... 35

2.4.5 Hati Nurani yang Ragu-ragu ... 36

2.5 Pertumbuhan Hati Nurani ... 37

2.6 Rangkuman Hati Nurani Sebagai Sumber ... 38

BAB III KORUPSI 3.1 Definisi ... 39

3.2 Macam- Macam Korupsi…. ... 40

3.3 Sebab- Sebab Terjadinya Korupsi ... 43

3.4 Korupsi Dalam Rasa Aman Yang Palsu ... 45

3.5 Jabatan Adalah Peluang Emas Bagi Sang Koruptor ... 46

BAB IV RASA MALU DAN RASA BERSALAH SEORANG KORUPTOR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP TINDAKAN KORUPSI 4.1 Rasa Malu dan Rasa Bersalah Seorang Koruptor ... 50

4.1.1 Rasa Malu dan Rasa Bersalah Seorang Koruptor Dalam Hubungan dengan Hukum ... 50

4.1.2 Rasa Malu dan Rasa Bersalah Seorang Koruptor Dalam Hubungan dengan Allah ... 51

4.1.3 Rasa Malu dan Rasa Bersalah Seorang Koruptor Dalam Hubungan dengan Moral ... 52

4.2 Dampak Rasa Malu dan Rasa Bersalah Seorang Koruptor Terhadap Tindakan Korupsi ... 53

(11)

4.4 Dampak Rasa Bersalah Terhadap Tindakan Korupsi ... 60

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 63 5.2 Usul-Saran... 66

Referensi

Dokumen terkait

Produk Amoniak Kaltim Industrial Estate Bontang, Kalimantan Timur.. Alamat Surat: Wisma

PENGARUH BUDAYA BAHASA PERTAMA DALAM PERKEMBANGAN BELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA ASING: STUDI KASUS PADA PENUTUR BAHASA JEPANG. Apriliya Dwi Prihatiningtyas

Induksi magnetik di titik yang berjarak 10 cm dari sebuah penghantar lurus. dan panjang adalah 2x10 -6 Wb

Problem : Sebuah mesin pada manufacturing shop membuat sebuah parts setiap 5 menit, yang kemudian diperiksa oleh seorang inspektor dengan waktu 1 – 7 menit (4 +- 3) untuk setiap

9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan akan sangat memberatkan pemohon, karena adanya keharusan/ kewajiban bagi peserta didik untuk menanggung biaya penyelenggaran

[r]

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat inteligensi dengan tingkat kreativitas pada siswa kelas akselerasi di SMUN 78