• Tidak ada hasil yang ditemukan

Regulasi Total Liga (2018)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Regulasi Total Liga (2018)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Regulasi dan Manual Kompetisi Total Liga U10 , U12,

Regulasi dan Manual Kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18 ini yang dimaksudU14, U16, dan U18 ini yang dimaksud dengan:

dengan: FIFA

FIFAadalahadalah Fédération Internationale de Football AssociationFédération Internationale de Football Association.. Kompetisi

Kompetisiadalah kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18.adalah kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren adalah Sekolah Sepak Bola (SSB), Klub/SSB/Sekolah danadalah Sekolah Sepak Bola (SSB), Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren, sekolah umum dan pesantren yang

Pesantren, sekolah umum dan pesantren yang telah memenuhi persyaratan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkanditetapkan oleh Panitia Total Liga dalam Regulasi ini untuk berpartisipasi di kompetisi Total Liga U10 , oleh Panitia Total Liga dalam Regulasi ini untuk berpartisipasi di kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18.

U12, U14, U16, dan U18. Manual

Manualadalahadalahmanual manual /panduan pelaksanaan kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, /panduan pelaksanaan kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, danU16, dan U18 yang

U18 yang menjadi petunjuk bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi Total Lmenjadi petunjuk bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi Total L iga U10 ,iga U10 , U12, U14, U16, dan U18 yang

U12, U14, U16, dan U18 yang memiliki kekuatan mengikat yang sama dengan Regulasi ini.memiliki kekuatan mengikat yang sama dengan Regulasi ini. Ofisial

Ofisialadalah seseorang yang terlibat di dalam manajemen adalah seseorang yang terlibat di dalam manajemen Klub/SSB/Sekolah dan PesantrenKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren peserta kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18, yang telah memenuhi syarat dan peserta kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18, yang telah memenuhi syarat dan terdaftar dalam Kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16,

terdaftar dalam Kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18.dan U18. Panpel

Panpel adalah Panitia Pelaksana Pertandingan yang dibentuk/ditetapkan olehadalah Panitia Pelaksana Pertandingan yang dibentuk/ditetapkan oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dan/atau

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dan/atau PSSI (yang meliputi Asosiasi Provinsi PSSI),PSSI (yang meliputi Asosiasi Provinsi PSSI), bertanggung jawab kepada Panitia Total Liga, dipimpin dan beranggotakan bertanggung jawab kepada Panitia Total Liga, dipimpin dan beranggotakan personel-personel yang kompeten, untuk bertindak sebagai pelaksana dan penyelanggara personel yang kompeten, untuk bertindak sebagai pelaksana dan penyelanggara pertandingan kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan

pertandingan kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18.U18. Pemain

Pemain adalah seseorang yang memiliki keterampilan untuk bermain sepak bola sertaadalah seseorang yang memiliki keterampilan untuk bermain sepak bola serta terdaftarterdaftar sesuai dengan ketentuan Regulasi ini untuk mengikuti kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, sesuai dengan ketentuan Regulasi ini untuk mengikuti kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18 dengan status amatir sebagaimana diatur dalam kerangka peraturan FIFA dan PSSI. dan U18 dengan status amatir sebagaimana diatur dalam kerangka peraturan FIFA dan PSSI. Perangkat Pertandingan

Perangkat Pertandingan adalah unit yang bertugas mengawasi dan memimpin berjalannyaadalah unit yang bertugas mengawasi dan memimpin berjalannya suatu pertandingan sepak bola yang diselenggarakan dibawah tata kelola PSSI, yang meliputi suatu pertandingan sepak bola yang diselenggarakan dibawah tata kelola PSSI, yang meliputi wasit, asisten wasit, wasit cadangan, yang ditunjuk/ditetapkan oleh PSSI.

wasit, asisten wasit, wasit cadangan, yang ditunjuk/ditetapkan oleh PSSI. Pertandingan

Pertandingan adalah pertandingan sepak bola putra yang dilaksanakan dalam kompetisiadalah pertandingan sepak bola putra yang dilaksanakan dalam kompetisi Total Liga U10 , U12, U14,

Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18.U16, dan U18. PSSI

PSSIadalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. Regulasi

Regulasi adalah regulasi kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18 ini yangadalah regulasi kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18 ini yang mengatur tentang

mengatur tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan pelaksanaanhal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan pelaksanaan Kompetisi Total Liga U10 , U12, U14,

(3)

Seragam

Seragam adalah pakaian yang digunakan oleh Pemain, termasuk penjaga gawang yangadalah pakaian yang digunakan oleh Pemain, termasuk penjaga gawang yang bertanding di kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18, yang terdiri dari kaos, bertanding di kompetisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, dan U18, yang terdiri dari kaos, celana pendek, dan kaos kaki.

celana pendek, dan kaos kaki. Stadion

Stadion adalah stadion yang digunakan dalam komadalah stadion yang digunakan dalam kompetisi Total Liga U10 , petisi Total Liga U10 , U12, U14, U16, danU12, U14, U16, dan U18 yang

U18 yang telah memenuhi persyaratan.telah memenuhi persyaratan.

PASAL 1 PASAL 1

RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP 1.

1. Regulasi ini mengatur hak, kewajiban, tugas dan Regulasi ini mengatur hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab seluruh pihak yangtanggung jawab seluruh pihak yang berpartisipasi dan terlibat didalam persiapan serta pengelolaan Kompetisi.

berpartisipasi dan terlibat didalam persiapan serta pengelolaan Kompetisi. 2.

2. Pihak-pihak yang tunduk terhadap ketentuan-ketentuan dalam Regulasi ini meliputi:Pihak-pihak yang tunduk terhadap ketentuan-ketentuan dalam Regulasi ini meliputi: a.

a. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren;Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren; b.

b. Pemain;Pemain; c.

c. Ofisial;Ofisial; d.

d. Perangkat Pertandingan;Perangkat Pertandingan; e.

e. Panpel; danPanpel; dan f.

f. Penonton termasuk pendukung Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren (Penonton termasuk pendukung Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren ( fans fans).).

PASAL 2 PASAL 2

PESERTA KOMPETISI PESERTA KOMPETISI Kompetisi diikuti oleh: Kompetisi diikuti oleh: 1.

1. Klub;Klub; 2.

2. Sekolah Sepak Bola (SSB);Sekolah Sepak Bola (SSB); 3.

3. Sekolah Umum;Sekolah Umum; 4.

4. Pesantren;Pesantren;

yang telah memenuhi persyaratan pendaftaran Kompetisi sesuai dengan Regulasi ini dan yang telah memenuhi persyaratan pendaftaran Kompetisi sesuai dengan Regulasi ini dan Manual.

(4)

PASAL 3 PASAL 3

KEAMANAN DAN KENYAMANAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN 1.

1. Panpel memiliki peran untuk merencanakan, dan menjalankan sistem keamanan danPanpel memiliki peran untuk merencanakan, dan menjalankan sistem keamanan dan kenyamanan yang baik dalam pelaksanaan Kompetisi di semua tempat yang terkait kenyamanan yang baik dalam pelaksanaan Kompetisi di semua tempat yang terkait (termasuk

(termasuk Control Access Areas) dan melindungi semua personel dan peralatanControl Access Areas) dan melindungi semua personel dan peralatan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

termasuk tetapi tidak terbatas pada: a)

a) Pemain dan Ofisial;Pemain dan Ofisial; b)

b) Perangkat pertandingan;Perangkat pertandingan; c)

c) Pers;Pers; d)

d) Commercial PartnersCommercial Partners; dan; dan e)

e) FansFansdan penonton.dan penonton. 2.

2. Panpel memiliki peran untuk Panpel memiliki peran untuk mengawasi tingkah laku dari Pemain, Ofisial, personel,mengawasi tingkah laku dari Pemain, Ofisial, personel, penonton dan setiap orang yang terlibat dalam Kompetisi atas diri mereka penonton dan setiap orang yang terlibat dalam Kompetisi atas diri mereka masing-masing.

masing. 3.

3. Panpel memiliki peran untuk menjamin keamanan dan kenyamanan sebelum, pada saat,Panpel memiliki peran untuk menjamin keamanan dan kenyamanan sebelum, pada saat, dan setelah berlangsungnya Pertandingan.

dan setelah berlangsungnya Pertandingan. 4.

4. Panpel memiliki peran untuk Panpel memiliki peran untuk menjamin keamanan terhadap akses masuk dan keluarmenjamin keamanan terhadap akses masuk dan keluar khususnya terhadap Pemain dan Perangkat Pertandingan.

khususnya terhadap Pemain dan Perangkat Pertandingan.

PASAL 4 PASAL 4

TANGGUNG JAWAB KLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTREN TANGGUNG JAWAB KLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTREN

1.

1. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren menjamin, membebaskan, dan melepaskan PanitiaKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren menjamin, membebaskan, dan melepaskan Panitia Tota Liga terhadap segala tuntutan dari pihak manapun dan menyatakan bahwa Tota Liga terhadap segala tuntutan dari pihak manapun dan menyatakan bahwa Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bertanggung-jawab sepenuhnya terhadap kecelakaan, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bertanggung-jawab sepenuhnya terhadap kecelakaan, kerusakan, dan kerugian lain yang mungkin timbul berkaitan dengan Pertandingan yang kerusakan, dan kerugian lain yang mungkin timbul berkaitan dengan Pertandingan yang dilaksanakan oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren.

dilaksanakan oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren. 2.

2. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren, baik atas namanya atau orang lain yangKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren, baik atas namanya atau orang lain yang mengatasnamakan mereka, dilarang dalam bentuk apapun memberikan kritik, mengatasnamakan mereka, dilarang dalam bentuk apapun memberikan kritik, mendiskreditkan, atau menyerang Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lain dan Panitia mendiskreditkan, atau menyerang Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lain dan Panitia Total Liga.

Total Liga. 3.

3. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren memiliki kewajiban untuk sebaik mungkin memastikanKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren memiliki kewajiban untuk sebaik mungkin memastikan setiap tindakan dan tingkah laku Pemain, Pelatih, Ofisial dan Penonton atau kelompok setiap tindakan dan tingkah laku Pemain, Pelatih, Ofisial dan Penonton atau kelompok pendukungnya (

pendukungnya ( fans fans atau suporter) tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam Regulasi atau suporter) tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam Regulasi Panitia Total Liga.

(5)

PASAL 5 PASAL 5

PERTANDINGAN PERTANDINGAN 1.

1. Seluruh Pertandingan yang dilaksanakan selama Kompetisi dimainkan sesuai denganSeluruh Pertandingan yang dilaksanakan selama Kompetisi dimainkan sesuai dengan Laws

Laws of the Gameof the Game (edisi 2017/18) yang dibuat oleh(edisi 2017/18) yang dibuat oleh  International Football Association  International Football Association Board

Boarddandan diterbitkan oleh FIFA.diterbitkan oleh FIFA. 2.

2. Hanya 3 (tiga) pemain cadangan yang terdaftar dalam Daftar Susunan Pemain dapatHanya 3 (tiga) pemain cadangan yang terdaftar dalam Daftar Susunan Pemain dapat bermain dalam Pertandingan. Dalam proses pergantian Pemain, wasit cadangan harus bermain dalam Pertandingan. Dalam proses pergantian Pemain, wasit cadangan harus menggunakan papan pergantian Pemain dimana terdapat nomor

menggunakan papan pergantian Pemain dimana terdapat nomor di kedua sisinya.di kedua sisinya. 3.

3. Apabila terdapat kurang dari 7 (tujuh) Pemain dari salah satu Klub/SSB/Sekolah danApabila terdapat kurang dari 7 (tujuh) Pemain dari salah satu Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren khusus U14, U16, dan U18, Pertandingan akan dihentikan dan berlaku Pesantren khusus U14, U16, dan U18, Pertandingan akan dihentikan dan berlaku ketentuan Pasal 12 Regulasi ini. Apabila hal kekurangan Pemain tersebut diketahui ketentuan Pasal 12 Regulasi ini. Apabila hal kekurangan Pemain tersebut diketahui sebelum dimulainya Pertandingan, maka Pertandingan tidak akan dimulai dan sebelum dimulainya Pertandingan, maka Pertandingan tidak akan dimulai dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dianggap tidak hadir di tempat Pertandingan dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dianggap tidak hadir di tempat Pertandingan dan berlaku ketentuan Pasal 11 ayat 2 Regulasi ini.

berlaku ketentuan Pasal 11 ayat 2 Regulasi ini. 4.

4. Panitia Total Liga menetapkan dan mengumumkan jadwal Pertandingan sebelumPanitia Total Liga menetapkan dan mengumumkan jadwal Pertandingan sebelum dimulainya Kompetisi.

dimulainya Kompetisi. 5.

5. Pertandingan dimainkan setiap hari Minggu Pertandingan dimainkan setiap hari Minggu sebagaimana ditetapkan oleh Panitia Totalsebagaimana ditetapkan oleh Panitia Total Liga .

Liga . 6.

6. Panitia Total Liga memiliki hak di setiap saat untuk melakukan perubahan terhadapPanitia Total Liga memiliki hak di setiap saat untuk melakukan perubahan terhadap tanggal dimana Pertandingan akan dimainkan.

tanggal dimana Pertandingan akan dimainkan. 7.

7. Perubahan jadwal dan/atau tempat Pertandingan selain sebagaimana diatur dalam ayatPerubahan jadwal dan/atau tempat Pertandingan selain sebagaimana diatur dalam ayat 8 Pasal ini, dapat dilakukan oleh Panitia Total Liga dengan alasan sebagai berikut :

8 Pasal ini, dapat dilakukan oleh Panitia Total Liga dengan alasan sebagai berikut : a)

a) keamanan;keamanan; b)

b) terdapat suatu keadaan kahar (terdapat suatu keadaan kahar ( force majeure force majeure);); c)

c) terdapat agenda sepakbola nasional/internasional tertentu yang tanggalterdapat agenda sepakbola nasional/internasional tertentu yang tanggal pelaksanaannya berpengaruh pada pelaksanaan Pertandingan di Kompetisi yang pelaksanaannya berpengaruh pada pelaksanaan Pertandingan di Kompetisi yang mengalami perubahan.

mengalami perubahan. 8.

8. Panpel berkewajiban untuk mengurus administrasi perizinan yang diperlukan dalamPanpel berkewajiban untuk mengurus administrasi perizinan yang diperlukan dalam setiap Pertandingan yang dilaksanakan.

(6)

PASAL 6 PASAL 6

DURASI PERTANDINGAN DURASI PERTANDINGAN

1.

1. Pertandingan untuk U10 dan U12 berlangsung selama 30 (tiga puluh) menit yang terbagiPertandingan untuk U10 dan U12 berlangsung selama 30 (tiga puluh) menit yang terbagi atas 2 (dua) babak masing-masing berlangsung 15 (lima belas) menit dengan interval atas 2 (dua) babak masing-masing berlangsung 15 (lima belas) menit dengan interval waktu jeda selama 5 (lima) menit dihitung dari peluit akhir babak pertama sampai waktu jeda selama 5 (lima) menit dihitung dari peluit akhir babak pertama sampai dengan peluit awal babak kedua.

dengan peluit awal babak kedua. 2.

2. Pertandingan untuk U14, U16, dan U18 berlangsung selama 60 Pertandingan untuk U14, U16, dan U18 berlangsung selama 60 (enam puluh) menit yang(enam puluh) menit yang terbagi atas 2 (dua) babak masing-masing berlangsung 30 (tiga puluh) menit dengan terbagi atas 2 (dua) babak masing-masing berlangsung 30 (tiga puluh) menit dengan interval waktu jeda selama 10 (sepuluh) menit dihitung dari peluit akhir babak pertama interval waktu jeda selama 10 (sepuluh) menit dihitung dari peluit akhir babak pertama sampai dengan peluit awal babak kedua.

sampai dengan peluit awal babak kedua.

PASAL 7 PASAL 7

PROSESI JABAT TANGAN PROSESI JABAT TANGAN

Dalam seluruh Pertandingan, Pemain yang bertanding melakukan jabat tangan dengan Dalam seluruh Pertandingan, Pemain yang bertanding melakukan jabat tangan dengan Pemain dari Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dan wasit setelah seremoni Pemain dari Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dan wasit setelah seremoni Pertandingan dan setelah Pertandingan selesai sebagai penghargaan terhadap prinsip Pertandingan dan setelah Pertandingan selesai sebagai penghargaan terhadap prinsip FairFair Play 

Play ..

PASAL 8 PASAL 8

BABAK TAMBAHAN (

BABAK TAMBAHAN (EXTRA TIME)EXTRA TIME) 1.

1. Apabila sebagaimana diatur dalam Regulasi, terdapat Pertandingan yangApabila sebagaimana diatur dalam Regulasi, terdapat Pertandingan yang memerlukan babak tambahan (

memerlukan babak tambahan (extra time)extra time), maka durasi, maka durasi extra timeextra time  berlangsung  berlangsung selama 20 (dua puluh) menit yang terbagi atas 2 (dua) babak yang masing-masing selama 20 (dua puluh) menit yang terbagi atas 2 (dua) babak yang masing-masing berlangsung 10 (sepuluh) menit dengan interval waktu jeda selama 5 (lima) menit berlangsung 10 (sepuluh) menit dengan interval waktu jeda selama 5 (lima) menit dihitung dari peluit akhir babak kedua serta tidak ada interval waktu jeda antara dihitung dari peluit akhir babak kedua serta tidak ada interval waktu jeda antara babak tambahan pertama dan babak tambahan kedua. Khusus untuk U14, U16, dan babak tambahan pertama dan babak tambahan kedua. Khusus untuk U14, U16, dan U18.

U18. 2.

2. Untuk U10 dan U12, tidak ada babak tambahan (Untuk U10 dan U12, tidak ada babak tambahan (Extra Time))Extra Time

PASAL 9 PASAL 9

PENENTUAN PEMENANG MELALU TENDANGAN DARI TITIK

PENENTUAN PEMENANG MELALU TENDANGAN DARI TITIK PENALTIPENALTI

1.

1. Apabila setelahApabila setelah extra timeextra time  berakhir hasil Pertandingan masih imbang, penentuan  berakhir hasil Pertandingan masih imbang, penentuan pemenang dari Pertandingan tersebut dilakukan melalui tendangan dari titik pinalti pemenang dari Pertandingan tersebut dilakukan melalui tendangan dari titik pinalti dengan mengikuti ketentuan yang diatur dalam

(7)

2.

2. Apabila penentuan pemenang melalui tendangan dari titik penalti tidak dapatApabila penentuan pemenang melalui tendangan dari titik penalti tidak dapat diselesaikan karena kondisi cuaca atau alasan lain diluar kemampuan, maka penentuan diselesaikan karena kondisi cuaca atau alasan lain diluar kemampuan, maka penentuan pemenang akan diputuskan melalui undian oleh wasit dengan dihadiri oleh pengawas pemenang akan diputuskan melalui undian oleh wasit dengan dihadiri oleh pengawas pertandingan dan kapten dari 2 (dua) tim yang bertanding.

pertandingan dan kapten dari 2 (dua) tim yang bertanding. PASAL 10

PASAL 10 WAKTU

WAKTUKICK-OFFKICK-OFF Waktu

Waktu kick-off kick-off   harus diputuskan oleh Panitia Total Liga, sebagaimana konteksnya  harus diputuskan oleh Panitia Total Liga, sebagaimana konteksnya memerlukan.

memerlukan.

PASAL 11 PASAL 11

KLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTREN MENOLAK UNTUK BERTANDING KLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTREN MENOLAK UNTUK BERTANDING 1.

1. Apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren menolak untuk bertanding sesuai denganApabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren menolak untuk bertanding sesuai dengan  jadwal yang

 jadwal yang telah ditetapkan, telah ditetapkan, Klub/SSB/Sekolah dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang Pesantren yang bersangkutan akanbersangkutan akan dikenakan sanksi yang diputuskan oleh Panitia Total

dikenakan sanksi yang diputuskan oleh Panitia Total Liga.Liga. 2.

2. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang secara sengaja dan bukan karena keadaan kaharKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang secara sengaja dan bukan karena keadaan kahar (( force  force majeuremajeure) tidak hadir ditempat Pertandingan sesuai dengan jadwal yang telah) tidak hadir ditempat Pertandingan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan berdasarkan alasan yang tidak dapat diterima oleh Panpel akan dikenakan ditetapkan berdasarkan alasan yang tidak dapat diterima oleh Panpel akan dikenakan sanksi:

sanksi: a)

a) dalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakandalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem setengah kompetisi (

dengan sistem setengah kompetisi (round robinround robin), maka:), maka: i)

i) dinyatakan kalah 0-3 (dinyatakan kalah 0-3 ( forfeit  forfeit ) pada Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah) pada Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan menang dengan skor tersebut, dan dalam hal dan Pesantren lawan dinyatakan menang dengan skor tersebut, dan dalam hal kedua Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tidak hadir ditempat Pertandingan kedua Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tidak hadir ditempat Pertandingan keduanya dinyatakan kalah dengan skor 0-3; dan

keduanya dinyatakan kalah dengan skor 0-3; dan ii)

ii) pengurangan 3 (tiga) poin dari keseluruhan perolehan poin yang telahpengurangan 3 (tiga) poin dari keseluruhan perolehan poin yang telah dikumpulkan oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren

dikumpulkan oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan dalamyang bersangkutan dalam Babak tersebut;

Babak tersebut; iii)

iii) serta denda sebesar 250.000 dan diambil dari payment insuranceserta denda sebesar 250.000 dan diambil dari payment insurance Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren.

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren. iv)

iv) Dan apabila dua kali beDan apabila dua kali berturut-turut tidak hadir Pada pertandingan tersebut,rturut-turut tidak hadir Pada pertandingan tersebut, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren didiskualifikasi dari Total Liga.

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren didiskualifikasi dari Total Liga. b)

b) dalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang seluruhnyadalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang seluruhnya dilaksanakan dengan sistem gugur (

dilaksanakan dengan sistem gugur (knockout knockout ), dinyatakan kalah 0-3 pada), dinyatakan kalah 0-3 pada Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan menang dengan skor tersebut, dan dalam hal kedua

menang dengan skor tersebut, dan dalam hal kedua Klub/SSB/Sekolah dan PesantrenKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren tidak hadir ditempat Pertandingan keduanya dinyatakan kalah dengan skor 0

(8)

3.

3. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang secara sengaja, dengan alasan apapun tidakKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang secara sengaja, dengan alasan apapun tidak melanjutkan Pertandingan dan menyebabkan Pertandingan tidak dapat dimainkan melanjutkan Pertandingan dan menyebabkan Pertandingan tidak dapat dimainkan secara penuh setelah batas waktu penundaan yang ditentukan oleh wasit akan secara penuh setelah batas waktu penundaan yang ditentukan oleh wasit akan dikenakan sanksi:

dikenakan sanksi: a)

a) dalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakandalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem setengah kompetisi (

dengan sistem setengah kompetisi (round robinround robin), maka:), maka: i)

i) dinyatakan kalah 0-3 (dinyatakan kalah 0-3 ( forfeit  forfeit ) pada Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah) pada Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan menang dengan skor tersebut, atau apabila dan Pesantren lawan dinyatakan menang dengan skor tersebut, atau apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan saat itu kalah dengan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan saat itu kalah dengan agregat gol yang lebih besar dari 3

agregat gol yang lebih besar dari 3 (tiga), hasil tersebut dipertahanka(tiga), hasil tersebut dipertahankan; dann; dan ii)

ii) pengurangan 3 (tiga) poin dari keseluruhan perolehan poin yang telahpengurangan 3 (tiga) poin dari keseluruhan perolehan poin yang telah dikumpulkan oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren

dikumpulkan oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan dalamyang bersangkutan dalam Babak tersebut;

Babak tersebut; iii)

iii) serta denda sebesar 250.000 dan diambil dari payment insuranceserta denda sebesar 250.000 dan diambil dari payment insurance Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren.

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren. iv)

iv) Dan apabila dua kali beDan apabila dua kali berturut-turut tidak hadir Pada pertandingan tersebut,rturut-turut tidak hadir Pada pertandingan tersebut, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren didiskualifikasi dari Total Liga.

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren didiskualifikasi dari Total Liga. DanDan payment payment insurance

insurance nya tidak akan dikembalikan. nya tidak akan dikembalikan. b)

b) dalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakandalam hal Pertandingan merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem gugur (

dengan sistem gugur (knockout knockout ), Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bersangkutan), Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bersangkutan dinyatakan kalah 0-3 pada Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah dan dinyatakan kalah 0-3 pada Pertandingan tersebut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan menang dengan skor tersebut. Namun apabila Pesantren lawan dinyatakan menang dengan skor tersebut. Namun apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan saat itu kalah dengan agregat Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan saat itu kalah dengan agregat gol lebih besar dari 3(tiga), hasil tersebut dipertahankan.

gol lebih besar dari 3(tiga), hasil tersebut dipertahankan.

PASAL 12 PASAL 12

PERTANDINGAN TERHENTI PERTANDINGAN TERHENTI 1.

1. Apabila Pertandingan dihentikan oleh wasit sebelum berakhirnya durasi normalApabila Pertandingan dihentikan oleh wasit sebelum berakhirnya durasi normal Pertandingan keadaan kahar (

Pertandingan keadaan kahar ( force  force majeuremajeure) atau alasan lain termasuk tidak terbatas) atau alasan lain termasuk tidak terbatas pada lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca, lampu Stadion pada lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca, lampu Stadion padam, tingkah laku buruk atau kericuhan penonton/suporter dan lainnya, kecuali yang padam, tingkah laku buruk atau kericuhan penonton/suporter dan lainnya, kecuali yang diatur dalam ayat Pasal ini, yang menurut pertimbangan wasit menyebabkan diatur dalam ayat Pasal ini, yang menurut pertimbangan wasit menyebabkan Pertandingan tidak dapat dijalankan dengan baik, maka dilakukan prosedur sebagai Pertandingan tidak dapat dijalankan dengan baik, maka dilakukan prosedur sebagai berikut:

berikut: a)

a) Pertandingan secara otomatis dihentikan selama durasi 15 (lima belas) menit.Pertandingan secara otomatis dihentikan selama durasi 15 (lima belas) menit. Selama waktu penghentian ini, wasit dapat memutuskan Pertandingan dapat Selama waktu penghentian ini, wasit dapat memutuskan Pertandingan dapat dilanjutkan sebelum durasi 15 (lima belas) menit pertama tersebut berakhir;

(9)

b)

b) Perpanjangan durasi penghentian Pertandingan kedua dapat dilakukan selama palingPerpanjangan durasi penghentian Pertandingan kedua dapat dilakukan selama paling lama 15 (lima belas) menit apabila wasit berpendapat bahwa Pertandingan belum lama 15 (lima belas) menit apabila wasit berpendapat bahwa Pertandingan belum dapat dimulai kembali setelah dilakukan penghentian Pertandingan sebagaimana dapat dimulai kembali setelah dilakukan penghentian Pertandingan sebagaimana diatur dalam butir a). Apabila

diatur dalam butir a). Apabila durasi penghentian Pertandingan kedua tersebut telahdurasi penghentian Pertandingan kedua tersebut telah berakhir maka wasit harus memutuskan Pertandingan ditunda;

berakhir maka wasit harus memutuskan Pertandingan ditunda; 2.

2. Apabila Pertandingan ditetapkan untuk dilanjutkan di hari berikutnya atau di Apabila Pertandingan ditetapkan untuk dilanjutkan di hari berikutnya atau di tanggal laintanggal lain yang ditetapkan oleh Panitia Total Liga maka hal-hal berikut ini berlaku:

yang ditetapkan oleh Panitia Total Liga maka hal-hal berikut ini berlaku: a)

a) Komposisi Pemain yang dimainkan oleh Komposisi Pemain yang dimainkan oleh masing-masing Klub/SSB/Sekolah danmasing-masing Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren harus sesuai dengan kondisi p

Pesantren harus sesuai dengan kondisi pada saat pertandingan diputuskan ditunda;ada saat pertandingan diputuskan ditunda; b)

b) Sanksi peringatan (kartu kuning) maupun dikeluarkan dari Pertandingan (kartuSanksi peringatan (kartu kuning) maupun dikeluarkan dari Pertandingan (kartu merah) yang diberikan pada

merah) yang diberikan pada Pertandingan sebelum diputuskan ditunda tetap berlakuPertandingan sebelum diputuskan ditunda tetap berlaku untuk sisa waktu Pertandingan yang dilanjutkan pada tanggal y

untuk sisa waktu Pertandingan yang dilanjutkan pada tanggal y ang berbeda;ang berbeda; c)

c) Jumlah pergantian Pemain yang bJumlah pergantian Pemain yang berlaku bagi masing-masing Klub/SSB/Sekolah danerlaku bagi masing-masing Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren harus sesuai dengan kondisi

Pesantren harus sesuai dengan kondisi pada saat Pertandingan diputuskan ditunda;pada saat Pertandingan diputuskan ditunda; d)

d) Pertandingan harus dimulai kembali di kondisi yang sama pada saat PertandinganPertandingan harus dimulai kembali di kondisi yang sama pada saat Pertandingan diputuskan ditunda. Jika Pertandingan dihentikan pada saat waktu normal sedang diputuskan ditunda. Jika Pertandingan dihentikan pada saat waktu normal sedang berjalan, maka Pertandingan dilanjutkan dengan melakukan

berjalan, maka Pertandingan dilanjutkan dengan melakukan dropped ball dropped ball   sesuai  sesuai dengan ketentuan dalam

dengan ketentuan dalam Laws of the GameLaws of the Game.. 3.

3. Apabila Pertandingan yang dilanjutkan pelaksanaannya disela oleh jadwal PertandinganApabila Pertandingan yang dilanjutkan pelaksanaannya disela oleh jadwal Pertandingan berikutnya dari Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan, maka perhitungan berikutnya dari Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan, maka perhitungan seluruh kartu kuning yang diperoleh pada Pertandingan yang tertunda tersebut untuk seluruh kartu kuning yang diperoleh pada Pertandingan yang tertunda tersebut untuk kepentingan akumulasi kartu yang diperoleh Pemain-pemain terkait ditangguhkan, kepentingan akumulasi kartu yang diperoleh Pemain-pemain terkait ditangguhkan, sedangkan kartu merah dinyatakan tetap berlaku.

sedangkan kartu merah dinyatakan tetap berlaku. 4.

4. Apabila Pertandingan ditetapkan selesai setelah dihentikan wasit sebagaimana diaturApabila Pertandingan ditetapkan selesai setelah dihentikan wasit sebagaimana diatur dalam ayat 1 Pasal ini, maka seluruh kartu kuning yang diperoleh dinyatakan tetap dalam ayat 1 Pasal ini, maka seluruh kartu kuning yang diperoleh dinyatakan tetap berlaku.

berlaku. 5.

5. Apabila Pertandingan dihentikan karena alasan salah satu Klub/SSB/Sekolah dan PesantrenApabila Pertandingan dihentikan karena alasan salah satu Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bermain dengan kurang dari 7 (tujuh) Pemain, Pertandingan harus dihentikan dan bermain dengan kurang dari 7 (tujuh) Pemain, Pertandingan harus dihentikan dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan menang atau apabila pada saat Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan menang atau apabila pada saat Pertandingan dihentikan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang

Pertandingan dihentikan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang kekurangan Pemain tersebutkekurangan Pemain tersebut kalah dengan selisih gol yang lebih besar, hasil

kalah dengan selisih gol yang lebih besar, hasil ini yang berlaku sebagai hasil akhir.ini yang berlaku sebagai hasil akhir. 6.

6. Upaya protes ataupun banding untuk alasan apapun tidak dapat dilakukan terhadapUpaya protes ataupun banding untuk alasan apapun tidak dapat dilakukan terhadap penundaan Pertandingan dan/atau penetapan Pertandingan selesai berdasarkan Pasal penundaan Pertandingan dan/atau penetapan Pertandingan selesai berdasarkan Pasal ini. ini. PASAL 13 PASAL 13 PEMBATALAN PERTANDINGAN PEMBATALAN PERTANDINGAN

(10)

1.

1. Apabila karena alasanApabila karena alasan force majeure force majeure dan alasan lain termasuk tetapi tidak terbatas pada dan alasan lain termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca, lampu stadion padam lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca, lampu stadion padam dan lainnya yang menyebabkan Pertandingan tidak bisa dilaksanakan setelah dan lainnya yang menyebabkan Pertandingan tidak bisa dilaksanakan setelah kedatangan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang kedatangan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bertanding, maka wasit berhak memutuskan apakah Pertandingan tersebut dapat bertanding, maka wasit berhak memutuskan apakah Pertandingan tersebut dapat dimainkan atau tidak.

dimainkan atau tidak. 2.

2. Jika wasit memutuskan bahwa Pertandingan tidak dapat dilaksanakan, makaJika wasit memutuskan bahwa Pertandingan tidak dapat dilaksanakan, maka Pertandingan tersebut harus dimainkan di hari berikutnya atau pada tanggal lain yang Pertandingan tersebut harus dimainkan di hari berikutnya atau pada tanggal lain yang ditetapkan oleh Panitia Total Liga.

ditetapkan oleh Panitia Total Liga.

PASAL 14 PASAL 14

STADION/LAPANGAN STADION/LAPANGAN 1.

1. Seluruh Pertandingan di Kompetisi harus dimainkan di Seluruh Pertandingan di Kompetisi harus dimainkan di stadion/lapangan yang telahstadion/lapangan yang telah memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan oleh Panitia

memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan oleh Panitia Total Liga.Total Liga. 2.

2. Apabila terdapat keadaan tertentu terkait dengan kondisi lapangan permainan yangApabila terdapat keadaan tertentu terkait dengan kondisi lapangan permainan yang terjadi setelah para Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang akan bertanding berada di terjadi setelah para Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang akan bertanding berada di kota Pertandingan, wasit harus memutuskan apakah lapangan permainan dapat kota Pertandingan, wasit harus memutuskan apakah lapangan permainan dapat digunakan atau tidak. Jika wasit

digunakan atau tidak. Jika wasit menyatakan bahwa Pertandingan tidak dapat dimainkanmenyatakan bahwa Pertandingan tidak dapat dimainkan karena alasan

karena alasan  force  force majeuremajeure  atau alasan lain termasuk tetapi tidak terbatas pada  atau alasan lain termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca dan lainnya, maka lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca dan lainnya, maka pertandingan ditunda pada minggu berikutnya.

pertandingan ditunda pada minggu berikutnya. 3.

3. Panitia Total Liga dapat melakukan inspeksi Stadion/Lapangan di setiap saat sebelumPanitia Total Liga dapat melakukan inspeksi Stadion/Lapangan di setiap saat sebelum dan pada saat berlangsungnya Kompetisi untuk memeriksa kondisi Stadion/Lapangan dan pada saat berlangsungnya Kompetisi untuk memeriksa kondisi Stadion/Lapangan sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.

sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan. PASAL 15

PASAL 15

LAPANGAN PERMAINAN LAPANGAN PERMAINAN 1.

1. Panpel harus memastikan lapangan permainan dalam kondisi yang Panpel harus memastikan lapangan permainan dalam kondisi yang siap dan layak untuksiap dan layak untuk pelaksanaan Pertandingan.

pelaksanaan Pertandingan. 2.

2. Panitia Pertandingan akan melakukan inspeksi terhadap Stadion/Lapangan sebelumPanitia Pertandingan akan melakukan inspeksi terhadap Stadion/Lapangan sebelum tanggal Pertandingan dan memastikan seluruh aspek telah sesuai dengan

tanggal Pertandingan dan memastikan seluruh aspek telah sesuai dengan Laws of theLaws of the Game

Game..

PASAL 16 PASAL 16 TEAM BENCH

TEAM BENCHDANDAN TECHNICAL AREA TECHNICAL AREA 1.

1. Hanya 7 (tujuh) Ofisial dan 7 (tujuh) Pemain cadangan yang diperbolehkan duduk diHanya 7 (tujuh) Ofisial dan 7 (tujuh) Pemain cadangan yang diperbolehkan duduk di bangku cadangan (

bangku cadangan (team benchteam bench). Nama-nama dari personel tersebut dan fungsinya harus). Nama-nama dari personel tersebut dan fungsinya harus terdaftar di formulir Pertandingan dan mendapatkan pengesahan dari Panitia terdaftar di formulir Pertandingan dan mendapatkan pengesahan dari Panitia pertandingan Total Liga. Panitia Pertandingan Total Liga dapat melakukan pengusiran pertandingan Total Liga. Panitia Pertandingan Total Liga dapat melakukan pengusiran

(11)

terhadap personel yang tidak berhak berada di

terhadap personel yang tidak berhak berada di team benchteam bench serta memastikan personel serta memastikan personel yang berada di

yang berada di teamteam benchbench bukan personel atau orang yang tidak memiliki kepentinganbukan personel atau orang yang tidak memiliki kepentingan atau tidak berhak

atau tidak berhak duduk di posisi tersebut.duduk di posisi tersebut. 2.

2. Ofisial yang wajib duduk diOfisial yang wajib duduk di team benchteam bench adalah manajer tim, pelatih kepala dan dokter tim. adalah manajer tim, pelatih kepala dan dokter tim. 3.

3. Ofisial yang berada diOfisial yang berada di team benchteam bench harus memakai tanda pengenal Klub/SSB/Sekolah dan harus memakai tanda pengenal Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren setiap saat selama berlangsungnya Pertandingan dan rangkaian kompetisi. Pesantren setiap saat selama berlangsungnya Pertandingan dan rangkaian kompetisi. 4.

4. Seluruh personel yang duduk diSeluruh personel yang duduk di team benchteam bench harus menggunakan pakaian yang  harus menggunakan pakaian yang warnanyawarnanya kontras dengan seragam Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bertanding serta kontras dengan seragam Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bertanding serta seragam wasit.

seragam wasit. 5.

5. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang namanya disebut lebih dahulu dalam jadwalKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang namanya disebut lebih dahulu dalam jadwal Pertandingan tertentu berposisi sebagai tim tuan rumah (

Pertandingan tertentu berposisi sebagai tim tuan rumah (home teamhome team) pada) pada Pertandingan tersebut dan akan menempati bangku cadangan sebelah kiri (dilihat dari Pertandingan tersebut dan akan menempati bangku cadangan sebelah kiri (dilihat dari tribun barat Stadion yang terletak di

tribun barat Stadion yang terletak di belakangbelakang team benchteam bench).).

6.

6. Hanya 1 (satu) orang (Pelatih atau Ofisial lain yang terdaftar dalam formulirHanya 1 (satu) orang (Pelatih atau Ofisial lain yang terdaftar dalam formulir

Pertandingan) dari tiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bertanding yang dapat Pertandingan) dari tiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bertanding yang dapat memberikan instruksi di dalam

memberikan instruksi di dalam technical areatechnical area  kepada Pemain selama Pertandingan  kepada Pemain selama Pertandingan berlangsung. Setelah memberikan instruksi, orang tersebut harus segera kembali duduk berlangsung. Setelah memberikan instruksi, orang tersebut harus segera kembali duduk di

di team benchteam bench..

PASAL 17 PASAL 17 PEMANASAN (

PEMANASAN (WARMING UP)WARMING UP)

1.

1. Setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren berhak mendapatkan kesempatan untukSetiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren berhak mendapatkan kesempatan untuk melakukan

melakukan warming upwarming up  di lapangan permainan sebelum dimulainya Pertandingan  di lapangan permainan sebelum dimulainya Pertandingan kecuali karena alasan cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilakukan

kecuali karena alasan cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilakukan warming upwarming up

dengan memperhatikan kondisi sebagai berikut : dengan memperhatikan kondisi sebagai berikut : a)

a) setiap tim menggunakan setengah luas lapangan setiap tim menggunakan setengah luas lapangan permainan yang berdekatanpermainan yang berdekatan dengan

denganteam benchteam bench yang bersangkutan;yang bersangkutan; b)

b) DurasiDurasi warming upwarming up adalah 10 (sepuluh) menit; adalah 10 (sepuluh) menit;

2.

2. Selama Pertandingan berlangsung, maksimum 6 (enam) Pemain cadangan dari masing-Selama Pertandingan berlangsung, maksimum 6 (enam) Pemain cadangan dari masing-masing tim diperbolehkan melakukan pemanasan pada saat yang bersamaan tetapi tidak masing tim diperbolehkan melakukan pemanasan pada saat yang bersamaan tetapi tidak diperbolehkan menggunakan bola (kecuali untuk penjaga gawang). Tempat

diperbolehkan menggunakan bola (kecuali untuk penjaga gawang). Tempat warming upwarming up berada di tempat yang telah ditentukan oleh Panitia pertandingan Total Liga. Pemain dapat berada di tempat yang telah ditentukan oleh Panitia pertandingan Total Liga. Pemain dapat didampingi oleh maksimum 2 (dua) Ofisial yang terdaftar di formulir pertandingan.

didampingi oleh maksimum 2 (dua) Ofisial yang terdaftar di formulir pertandingan.

3.

3. Pada jeda paruh waktu babak pePada jeda paruh waktu babak pertama, pemain cadangan diperbolehkan melakukanrtama, pemain cadangan diperbolehkan melakukan pemanasan di lapangan permainan dengan menggunakan rompi.

pemanasan di lapangan permainan dengan menggunakan rompi.

PASAL 18 PASAL 18

(12)

BOLA RESMI BOLA RESMI

Setiap Pertandingan wajib menggunakan bola resmi Total Liga. Setiap Pertandingan wajib menggunakan bola resmi Total Liga.

PASAL 19 PASAL 19

SISTEM KOMPETISI SISTEM KOMPETISI 1.

1. Kompetisi terbagi dalam 3 Putaran, yaitu:Kompetisi terbagi dalam 3 Putaran, yaitu: a)

a) Putaran Kabupaten/Kota;Putaran Kabupaten/Kota; b)

b) Putaran Provinsi; danPutaran Provinsi; dan c)

c) Putaran Nasional.Putaran Nasional. 2.

2. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang menempatiKlub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang menempati peringkat pertama pada Grup/Pool lolos ketingkat Provinsi.

peringkat pertama pada Grup/Pool lolos ketingkat Provinsi. Apabila terdapat 2Apabila terdapat 2 grup/pool atau lebih di

grup/pool atau lebih di kabupaten/kota, maka dilakukan sistem gugur untukkabupaten/kota, maka dilakukan sistem gugur untuk menentukan wakil yang lolos ke tingkat Provinsi.

menentukan wakil yang lolos ke tingkat Provinsi. 3.

3. Putaran Provinsi diselenggarakan dengan sistem setengah kompetisi Putaran Provinsi diselenggarakan dengan sistem setengah kompetisi ((round robinround robin) dan) dan format Piala Dunia

format Piala Dunia.. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang  Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang menempati peringkatmenempati peringkat tertinggi di akhir penyelenggaraan Putaran Provinsi memperoleh

tertinggi di akhir penyelenggaraan Putaran Provinsi memperoleh gelar Juara Provinsigelar Juara Provinsi pada Kompetisi Total Liga.

pada Kompetisi Total Liga. 4.

4. Putaran Nasional diselenggarakan dengan sistem setengah kompetisi (Putaran Nasional diselenggarakan dengan sistem setengah kompetisi (round robinround robin) dan) dan format Piala Dunia

format Piala Dunia..  Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang menempati peringkat  Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang menempati peringkat tertinggi di akhir penyelenggaraan Putaran Nasional memperoleh gelar Juara Nasional tertinggi di akhir penyelenggaraan Putaran Nasional memperoleh gelar Juara Nasional pada Kompetisi Total Liga.

pada Kompetisi Total Liga.

PASAL 20 PASAL 20 POIN DAN

POIN DAN PENENTUAN PERINGKATPENENTUAN PERINGKAT

1.

1. Dalam Pertandingan pada grup/pool yang dilakukan dengan sistem setengahDalam Pertandingan pada grup/pool yang dilakukan dengan sistem setengah kompetisi (

kompetisi (round robinround robin) dan/atau kompetisi penuh () dan/atau kompetisi penuh (double round robindouble round robin) dari Putaran) dari Putaran manapun di Kompetisi, berlaku sistem perolehan poin dan penentuan peringkat. manapun di Kompetisi, berlaku sistem perolehan poin dan penentuan peringkat. 2.

2. Perolehan poin Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang didapat dari suatu PertandinganPerolehan poin Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang didapat dari suatu Pertandingan yang merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem yang merupakan bagian dari Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem setengah kompetisi (

setengah kompetisi (round robinround robin) dan/atau kompetisi penuh () dan/atau kompetisi penuh (double round robindouble round robin)) adalah sebagai berikut:

adalah sebagai berikut: a)

a) apabila menang, mendapatkan 3 (tiga) poin;apabila menang, mendapatkan 3 (tiga) poin; b)

b) apabila seri, mendapat 1 (satu) poin;apabila seri, mendapat 1 (satu) poin; c)

(13)

3.

3. Penentuan peringkat Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dalam grup/pool yangPenentuan peringkat Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dalam grup/pool yang dilaksanakan dengan sistem setengah kompetisi (

dilaksanakan dengan sistem setengah kompetisi (round robinround robin) dan/atau kompetisi) dan/atau kompetisi penuh (

penuh (double round robindouble round robin) adalah sebagai berikut:) adalah sebagai berikut: a)

a)  jumlah poin yang diperoleh Klub/SSB/Sek jumlah poin yang diperoleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dari olah dan Pesantren dari hasil Pertandingan-hasil Pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan dalam Babak tersebut;

pertandingan yang telah dimainkan dalam Babak tersebut; b)

b) apabila terdapat 2 Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren atau lebih memiliki jumlah poinapabila terdapat 2 Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren atau lebih memiliki jumlah poin yang sama, maka penentuan peringkat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria dan yang sama, maka penentuan peringkat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria dan urutan sebagai berikut:

urutan sebagai berikut: i.

i. head-to-headhead-to-headdengan urutan kriteria sebagai berikut:dengan urutan kriteria sebagai berikut: a)

a)  jumlah poin yang lebih tinggi yang  jumlah poin yang lebih tinggi yang didapat masing-masing Klub/SSB/Sekolahdidapat masing-masing Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dari Pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan dan Pesantren dari Pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan diantara Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren diantara Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren terkait dalam Babak tersebut;

terkait dalam Babak tersebut; b)

b) selisih gol yang lebih baik dari masing-masing Klub/SSB/Sekolah danselisih gol yang lebih baik dari masing-masing Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dari Pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan diantara Pesantren dari Pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan diantara Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren terkait Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren terkait dalam Babak tersebut;

dalam Babak tersebut; c)

c)  jumlah gol memasukkan masing-masing Klu jumlah gol memasukkan masing-masing Klub/SSB/Sekolah db/SSB/Sekolah dan Pesantren daran Pesantren darii Pertandingan-pertandin

Pertandingan-pertandingan yang gan yang dimainkan diantara Klub/SSB/Sekolah dandimainkan diantara Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SS

Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren terkait B/Sekolah dan Pesantren terkait dalam Babak dalam Babak tersebut;tersebut; ii.

ii. selisih gol Klub/SSB/Sekolah dan Peselisih gol Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantrensantren-Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren terkait dalam Pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan dalam Babak terkait dalam Pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan dalam Babak tersebut;

tersebut; iii.

iii.  jumlah gol memasukk jumlah gol memasukkan masing-masing Klub/SSB/Sekan masing-masing Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dalam Bolah dan Pesantren dalam Babakabak tersebut;

tersebut; iv.

iv. Undian, dengan mekanisme yang akan ditentukan oleh Panitia Total Liga.Undian, dengan mekanisme yang akan ditentukan oleh Panitia Total Liga.

PASAL 21 PASAL 21

KLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTREN PESERTA KLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTREN PESERTA 1.

1. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren wajib untuk memenuhi Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren wajib untuk memenuhi persyaratan keikusertaan dipersyaratan keikusertaan di Kompetisi, sebagai berikut:

Kompetisi, sebagai berikut: a)

a) mengisi dokumen keikutsertaan resmi dari Panitia Total Liga dan wajibmengisi dokumen keikutsertaan resmi dari Panitia Total Liga dan wajib dikirimkan ke Panitia Total Liga selambat-lambatnya tanggal 24 Juni 2018 dikirimkan ke Panitia Total Liga selambat-lambatnya tanggal 24 Juni 2018 melalui aplikasi (Sport Poin Gocex)

melalui aplikasi (Sport Poin Gocex) ; ; b)

b) membayar payment insurmembayar payment insurance sebesar Rp. 500.000,- ance sebesar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu (Lima ratus ribu rupiah)rupiah) untuk setiap tingkatan usia Total Liga

untuk setiap tingkatan usia Total Liga setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren.setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren. c)

c) menghormati dan mematuhi seluruh peraturan, regulasi, arahan dan keputusanmenghormati dan mematuhi seluruh peraturan, regulasi, arahan dan keputusan terkait dengan integritas Kompetisi yang dikeluarkan oleh

(14)

2.

2. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tidak lagi menjadi peserta Kompetisi Total Liga karena:Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tidak lagi menjadi peserta Kompetisi Total Liga karena: a)

a) pengunduran diri; ataupengunduran diri; atau b)

b) didiskualifikasi berdasarkdidiskualifikasi berdasarkan ketentuan dalam Regulasi ini an ketentuan dalam Regulasi ini maupun peraturan lain yangmaupun peraturan lain yang diterapkan Panitia Total Liga.

diterapkan Panitia Total Liga. c)

c) Payment insurance Klub/SSB/Sekolah/Pesantren dan pemain menjadi Payment insurance Klub/SSB/Sekolah/Pesantren dan pemain menjadi hangus.hangus. PASAL 22

PASAL 22

TUGAS DAN KEWAJIBAN

TUGAS DAN KEWAJIBAN KLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTRENKLUB/SSB/SEKOLAH DAN PESANTREN 1.

1. Dalam mengikuti Kompetisi Total Liga, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren setuju dan menjaminDalam mengikuti Kompetisi Total Liga, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren setuju dan menjamin untuk:

untuk: a)

a) memahami dan mematuhi seluruh regulasi, kebijakan, keputusan, panduan,memahami dan mematuhi seluruh regulasi, kebijakan, keputusan, panduan, himbauan dari Panitia Total Liga.

himbauan dari Panitia Total Liga. b)

b) memahami dan mematuhimemahami dan mematuhi Laws of the GameLaws of the Game yang diterbitkan oleh yang diterbitkan olehInternational International  Football Association Board

Football Association Board (IFAB);(IFAB); c)

c) menghormati asas-asasmenghormati asas-asasFair Play Fair Play ;; d)

d) bertanding di seluruh pertandingan sesuai dengan bertanding di seluruh pertandingan sesuai dengan Regulasi serta jadwal yang telahRegulasi serta jadwal yang telah ditetapkan oleh Panitia Total Liga;

ditetapkan oleh Panitia Total Liga; e)

e) memainkan seluruh pertandingan di Kompetisi di memainkan seluruh pertandingan di Kompetisi di dalam Stadion/lapangan yang telahdalam Stadion/lapangan yang telah diatur oleh Panitia Total Liga;

diatur oleh Panitia Total Liga; f)

f) bertanggung jawab terhadap tingkah laku Pemain, Ofisial, personel, penonton sertabertanggung jawab terhadap tingkah laku Pemain, Ofisial, personel, penonton serta setiap orang dalam tugasnya di pelaksanaan Kompetisi, baik dalam di kandang setiap orang dalam tugasnya di pelaksanaan Kompetisi, baik dalam di kandang maupun pada saat tandang;

maupun pada saat tandang; g)

g) menjamin bahwa tidak ada menjamin bahwa tidak ada personil yang tidak berhak untuk memasuki ruang personil yang tidak berhak untuk memasuki ruang gantiganti yang disediakan untuk Klub/SSB/Sekolah dan

yang disediakan untuk Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren di Stadion/lapangan tempatPesantren di Stadion/lapangan tempat Pertandingan;

Pertandingan; h)

h) menyampaikan data dan informasi yang benar menyampaikan data dan informasi yang benar dan dapat dibuktikan keabsahannyadan dapat dibuktikan keabsahannya untuk keperluan administratif apapun kepada Panitia Total Liga;

untuk keperluan administratif apapun kepada Panitia Total Liga; dandan i)

i) mengikutsertakan Pemain dan Ofisial yang memenuhi syarat-syarat mengikutsertakan Pemain dan Ofisial yang memenuhi syarat-syarat yang diaturyang diatur dalam Regulasi ini, dalam keikutsertaaanya di Kompetisi Total Liga.

dalam Regulasi ini, dalam keikutsertaaanya di Kompetisi Total Liga.  j)

 j) membayar payment insurancmembayar payment insurance sebesar Rp. 500.000,- e sebesar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu ru(Lima ratus ribu rupiah) untukpiah) untuk setiap tingkatan usia Total Liga

setiap tingkatan usia Total Liga setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren.setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren. k)

k) Apabila payment insurance Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren kurang dari Rp.Apabila payment insurance Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren kurang dari Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) yang di akibatkan dari pemotongan denda 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) yang di akibatkan dari pemotongan denda Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren maka wajib

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren maka wajib menambah payment insurance yangmenambah payment insurance yang tersisa sehingga payment insurance Klub/SSB/Sekolah dan

tersisa sehingga payment insurance Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren kembaliPesantren kembali menjadi Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

(15)

2.

2. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren diperbolehkan menggunakan nama dan/atau Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren diperbolehkan menggunakan nama dan/atau logologo setelah memenuhi hal-hal sebagai berikut:

setelah memenuhi hal-hal sebagai berikut: a)

a) nama Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren nama Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren sesuai dengan statuta Klub/SSB/Sekolah dansesuai dengan statuta Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren;

Pesantren; b)

b) nama dan logo tidak mengacu kepada namanama dan logo tidak mengacu kepada nama partner  partner  komersial Panitia Total Liga dan komersial Panitia Total Liga dan Kompetisi Total Liga.

Kompetisi Total Liga.

Apabila diminta, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren wajib

Apabila diminta, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren wajib untuk memberikan bukti atauuntuk memberikan bukti atau data yang diperlukan kepada Panitia Total Liga.

data yang diperlukan kepada Panitia Total Liga.

PASAL 23 PASAL 23

PENGUNDURAN DIRI PENGUNDURAN DIRI 1.

1. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang secara Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang secara sengaja dengan alasan apapun tidaksengaja dengan alasan apapun tidak melanjutkan Kompetisi sesuai jadwal yang telah

melanjutkan Kompetisi sesuai jadwal yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi:ditetapkan akan dikenakan sanksi: a)

a) Diskualifikasi dari Kompetisi yang sedang berjalan;Diskualifikasi dari Kompetisi yang sedang berjalan; b)

b) Tidak bisa mengikuti kompetisi Total Liga Tidak bisa mengikuti kompetisi Total Liga pada musim-musim berikutnya;pada musim-musim berikutnya; c)

c) Payment insurancePayment insurance tidak dikembalikan (hangus); tidak dikembalikan (hangus); 2.

2. Apabila terdapat Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang mengundurkan diri pada saatApabila terdapat Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang mengundurkan diri pada saat berjalannya Kompetisi maka pertandingan yang dijalani oleh Klub/SSB/Sekolah dan berjalannya Kompetisi maka pertandingan yang dijalani oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut dianggap tidak ada (yang dihitung pada saat babak dimana terjadi Pesantren tersebut dianggap tidak ada (yang dihitung pada saat babak dimana terjadi pengunduran diri) serta dihilangkan dari klasemen.

pengunduran diri) serta dihilangkan dari klasemen. 3.

3. Dengan mempertimbangkan aspek kompetitif, panitia Total Liga memiliki kewenanganDengan mempertimbangkan aspek kompetitif, panitia Total Liga memiliki kewenangan absolut untuk mengambil keputusan dalam hal terdapat keadaan tertentu yang tidak absolut untuk mengambil keputusan dalam hal terdapat keadaan tertentu yang tidak diatur dalam Pasal ini. Banding tidak dapat

diatur dalam Pasal ini. Banding tidak dapat diajukan terhadap keputusan ini.diajukan terhadap keputusan ini.

PASAL 24 PASAL 24

JUMLAH PEMAIN DAN OFISIAL

JUMLAH PEMAIN DAN OFISIAL DALAM PERTANDINGANDALAM PERTANDINGAN Setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren b

Setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren berhak untuk mendaftarkan maksimal 18 (delapanerhak untuk mendaftarkan maksimal 18 (delapan belas) Pemain dan 7 (tujuh) Ofisial yang secara resmi terdaftar di Panitia Total Liga

belas) Pemain dan 7 (tujuh) Ofisial yang secara resmi terdaftar di Panitia Total Liga dalamdalam Pertandingan. Pertandingan. PASAL 25 PASAL 25 PEMAIN PEMAIN

(16)

1.

1. Seorang Pemain sah untuk dapat bermain dalam Kompetisi wajib memenuhiSeorang Pemain sah untuk dapat bermain dalam Kompetisi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

persyaratan sebagai berikut: a)

a) terdaftar di Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dan Panitia Total Liga;terdaftar di Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dan Panitia Total Liga; b)

b) terdaftar di Panitia Total Liga terdaftar di Panitia Total Liga berdasarkan pendaftaran oleh Klub/SSB/Sekolah danberdasarkan pendaftaran oleh Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren sesuai dengan Regulasi;

Pesantren sesuai dengan Regulasi; c)

c) status amatir.status amatir. d)

d) Membayar payment insurance sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu) setiap pemain.Membayar payment insurance sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu) setiap pemain. e)

e) Pemain dengan kelahiran:Pemain dengan kelahiran: i.

i. U10 dari 1 Januari 2008 dan U10 dari 1 Januari 2008 dan sesudahnya.sesudahnya. ii.

ii. U12 dari 1 Januari 2006 dan U12 dari 1 Januari 2006 dan sesudahnya.sesudahnya. iii.

iii. U14 dari 1 Januari 2004 dan U14 dari 1 Januari 2004 dan sesudahnya.sesudahnya. iv.

iv. U16 dari 1 Januari 2002 dan U16 dari 1 Januari 2002 dan sesudahnya.sesudahnya. v.

v. U18 dari 1 Januari 2000 dan U18 dari 1 Januari 2000 dan sesudahnya.sesudahnya.

2.

2. Seorang Pemain dinyatakan tidak sah jika:Seorang Pemain dinyatakan tidak sah jika: a)

a) ia belum mendapatkan pengesahan dari Panitia ia belum mendapatkan pengesahan dari Panitia Total Liga (Aplikasi SPORT POINTotal Liga (Aplikasi SPORT POIN Gocex);

Gocex); b)

b) diketahui bahwa ia menggunakan atau menyampaikan data diketahui bahwa ia menggunakan atau menyampaikan data atau informasi palsuatau informasi palsu atau tidak benar dalam proses administratif/pendaftaran sebagai peserta atau tidak benar dalam proses administratif/pendaftaran sebagai peserta Kompetisi;

Kompetisi; c)

c) diketahui bahwa keikutsertaan Pemain tersebut melanggar ketentuan mengenaidiketahui bahwa keikutsertaan Pemain tersebut melanggar ketentuan mengenai batas usia Pemain (pencurian umur) dan ketentuan lain dalam ayat 1 dan

batas usia Pemain (pencurian umur) dan ketentuan lain dalam ayat 1 dan 2 Pasal2 Pasal ini;

ini; d)

d) namanya tidak tercantum dalam Daftar Susunan Pemain yang namanya tidak tercantum dalam Daftar Susunan Pemain yang disampaikandisampaikan sebelum Pertandingan (sesuai dengan

sebelum Pertandingan (sesuai dengan Pasal 29 Regulasi iniPasal 29 Regulasi ini);); e)

e) ia berada dalam status hukuman ia berada dalam status hukuman yang meliputi akumulasi kartu kuning, laranganyang meliputi akumulasi kartu kuning, larangan bermain karena memperoleh kartu merah di Pertandingan sebelumnya bermain karena memperoleh kartu merah di Pertandingan sebelumnya dan/atau sanksi disipliner lainnya b

dan/atau sanksi disipliner lainnya berdasarkan peraturan-peraturan Panitia Totalerdasarkan peraturan-peraturan Panitia Total Liga;

Liga; f)

f) ia dimainkan sebagai pemain pengganti ke-6 ia dimainkan sebagai pemain pengganti ke-6 dalam suatu Pertandingan;dalam suatu Pertandingan; g)

g) ia bermain untuk 2 ia bermain untuk 2 (dua) Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang berbeda yang(dua) Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang berbeda yang merupakan peserta Kompetisi dan tidak sesuai

merupakan peserta Kompetisi dan tidak sesuai dengan ketentuan perpindahandengan ketentuan perpindahan Pemain berdasarkan Regulasi ini;

Pemain berdasarkan Regulasi ini; h)

h) ia terkena sanksi berupa denda dari Panitia Total Liga yang dipotong dariia terkena sanksi berupa denda dari Panitia Total Liga yang dipotong dari payment insurance pemain dan apabila pemain

(17)

payment insurance sebesar denda yang

payment insurance sebesar denda yang tercantum maka pemain tersebut tidaktercantum maka pemain tersebut tidak dapat bermain pada pertandingan berikutnya.

dapat bermain pada pertandingan berikutnya. 4.

4. Setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang terbukti melakukan pelanggaran denganSetiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang terbukti melakukan pelanggaran dengan mengikutsertakan selama pelaksanaan Kompetisi dan/atau memainkan Pemain tidak mengikutsertakan selama pelaksanaan Kompetisi dan/atau memainkan Pemain tidak sah berdasarkan ketentuan ayat 3

sah berdasarkan ketentuan ayat 3 Pasal ini akan dikenakan sanksi sebagai berikut:Pasal ini akan dikenakan sanksi sebagai berikut: a)

a)  jika  jika pelanggaran pelanggaran ditemukan ditemukan pada pada Babak Babak tertentu tertentu yang yang dilakukan dilakukan dengan dengan formatformat setengah kompetisi (

setengah kompetisi (round robinround robin) atau kompetisi penuh () atau kompetisi penuh (double round robindouble round robin), maka), maka Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan didiskualifikasi dari Kompetisi Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan didiskualifikasi dari Kompetisi Total Liga; atau

Total Liga; atau b)

b)  jika pelanggaran dit jika pelanggaran ditemukan pada tahap tertemukan pada tahap tertentu dalam pelaksanaaentu dalam pelaksanaan Babak tertentun Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem gugur (

yang dilaksanakan dengan sistem gugur (knockout round knockout round ):): i)

i) apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bersangkutan telah menjalankanapabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bersangkutan telah menjalankan setidaknya satu Pertandingan pada Babak

setidaknya satu Pertandingan pada Babak knockout round knockout round   tersebut,  tersebut, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut dinyatakan kalah 0-3 pada Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut dinyatakan kalah 0-3 pada Pertandingan terakhir yang dijalankannya, dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren Pertandingan terakhir yang dijalankannya, dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawannya pada Pertandingan tersebut dinyatakan sebagai pemenang dengan skor lawannya pada Pertandingan tersebut dinyatakan sebagai pemenang dengan skor tersebut (apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melanggar kalah dengan tersebut (apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melanggar kalah dengan selisih gol yang lebih besar dari 0-3, maka hasil tersebut yang berlaku). Apabila selisih gol yang lebih besar dari 0-3, maka hasil tersebut yang berlaku). Apabila Pertandingan tersebut menentukan kelolosan ke Babak selanjutnya, maka Pertandingan tersebut menentukan kelolosan ke Babak selanjutnya, maka Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawannya yang

Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawannya yang dinyatakan lolos; ataudinyatakan lolos; atau ii)

ii) apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bersangkutan belum menjalankanapabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren bersangkutan belum menjalankan Pertandingan pada Babak

Pertandingan pada Babak knockout knockout   tersebut, keabsahan Klub/SSB/Sekolah dan  tersebut, keabsahan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut untuk mengikuti Babak tersebut dicabut dan Pesantren tersebut untuk mengikuti Babak tersebut dicabut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang menempati peringkat berikutnya di Babak Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang menempati peringkat berikutnya di Babak sebelumnya dipilih untuk mengganti posisi Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang sebelumnya dipilih untuk mengganti posisi Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melakukan pelanggaran.

melakukan pelanggaran. c)

c) Panitia Total Liga memiliki kewenangan Panitia Total Liga memiliki kewenangan absolut untuk menentukan hal-hal yangabsolut untuk menentukan hal-hal yang tidak diatur dalam ketentuan ini.

tidak diatur dalam ketentuan ini. 7.

7. Setiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang terbukti melakukan pelanggaran denganSetiap Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang terbukti melakukan pelanggaran dengan memainkan Pemain tidak sah berdasarkan ketentuan ayat 4 Pasal ini akan dikenakan memainkan Pemain tidak sah berdasarkan ketentuan ayat 4 Pasal ini akan dikenakan sanksi sebagai berikut:

sanksi sebagai berikut: a)

a)  jika  jika pelanggaran terjadi pelanggaran terjadi pada pada salah satu salah satu Pertandingan yang Pertandingan yang merupakan bagian merupakan bagian daridari suatu Babak yang dilakukan dengan sistem setengah kompetisi (

suatu Babak yang dilakukan dengan sistem setengah kompetisi (round robinround robin) atau) atau kompetisi penuh (

kompetisi penuh (double round robindouble round robin), maka:), maka: i)

i) apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan kalah padaapabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan kalah pada Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan, maka jumlah gol kemasukan Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan, maka jumlah gol kemasukan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut pada Pertandingan tersebut Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut pada Pertandingan tersebut ditambahkan 3 (contoh: kalah 0-1 dianggap menjadi kalah 0-4) dan ditambahkan 3 (contoh: kalah 0-1 dianggap menjadi kalah 0-4) dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi denda sebesar Rp. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi denda sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus ribu Rupiah) untuk setiap Pemain yang tidak sah;

(18)

ii)

ii) apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan menang ataupunapabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan menang ataupun imbang pada Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan, maka hasil imbang pada Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan, maka hasil Pertandingan tersebut dianulir dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang Pertandingan tersebut dianulir dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melakukan pelanggaran dinyatakan kalah 0-3 dan Klub/SSB/Sekolah dan melakukan pelanggaran dinyatakan kalah 0-3 dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan sebagai pemenang dengan skor tersebut dan Pesantren lawan dinyatakan sebagai pemenang dengan skor tersebut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi denda sebesar Rp. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi denda sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus ribu Rupiah) untuk setiap Pemain yang tidak sah; dan

(tiga ratus ribu Rupiah) untuk setiap Pemain yang tidak sah; dan iii)

iii) selain daripada penerapan butir i) atau ii) diatas, Klub/SSB/Sekolah danselain daripada penerapan butir i) atau ii) diatas, Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi pengurangan 3 poin

Pesantren dikenakan sanksi pengurangan 3 poin pada Babak tersebut.pada Babak tersebut. b)

b)  jika pelanggaran terj jika pelanggaran terjadi pada salah satadi pada salah satu Pertandingan yang meru Pertandingan yang merupakan bagian suaupakan bagian suatutu Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem gugur

Babak tertentu yang dilaksanakan dengan sistem gugur (knockout round (knockout round ), maka:), maka: i)

i) apabila pada Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan Klub/SSB/Sekolahapabila pada Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan kalah, maka jumlah gol kemasukan dan Pesantren yang bersangkutan kalah, maka jumlah gol kemasukan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut pada Pertandingan tersebut Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren tersebut pada Pertandingan tersebut ditambahkan 3 (contoh: kalah 0-1 dianggap menjadi kalah 0-4) dan ditambahkan 3 (contoh: kalah 0-1 dianggap menjadi kalah 0-4) dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi denda sebesar Rp. Rp. Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi denda sebesar Rp. Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu Rupiah) untuk setiap Pemain yang tidak sah; atau 300.000,- (tiga ratus ribu Rupiah) untuk setiap Pemain yang tidak sah; atau ii)

ii) apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan menang padaapabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang bersangkutan menang pada Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan, maka hasil Pertandingan tersebut Pertandingan dimana pelanggaran dilakukan, maka hasil Pertandingan tersebut dianulir dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melakukan pelanggaran dianulir dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melakukan pelanggaran dinyatakan kalah 0-3 dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi dinyatakan kalah 0-3 dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren dikenakan sanksi denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu Rupiah) untuk setiap Pemain yang denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu Rupiah) untuk setiap Pemain yang tidak sah.

tidak sah. iii)

iii) terlepas dari sanksi yang dijatuhkan berdasarkan butir i) dan ii) diatas, apabilaterlepas dari sanksi yang dijatuhkan berdasarkan butir i) dan ii) diatas, apabila Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melakukan pelanggaran telah lolos ke Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren yang melakukan pelanggaran telah lolos ke Babak selanjutnya, hak tersebut dicabut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren Babak selanjutnya, hak tersebut dicabut dan Klub/SSB/Sekolah dan Pesantren lawan dinyatakan lolos ke Babak selanjutnya.

lawan dinyatakan lolos ke Babak selanjutnya. c)

c) Panitia Total Liga memiliki kewenangan Panitia Total Liga memiliki kewenangan absolut untuk menentukan hal-hal yangabsolut untuk menentukan hal-hal yang tidak diatur dalam ketentuan ini.

tidak diatur dalam ketentuan ini.

PASAL 26 PASAL 26

DOKUMEN PENDAFTARAN PEMAIN DOKUMEN PENDAFTARAN PEMAIN 1.

1. Terhadap proses pendaftaran Pemain di Kompetisi Total Liga, seluruh Pemain harusTerhadap proses pendaftaran Pemain di Kompetisi Total Liga, seluruh Pemain harus terdaftar dengan mengisi formulir pendaftaran Pemain Kompetisi Total Liga secara terdaftar dengan mengisi formulir pendaftaran Pemain Kompetisi Total Liga secara online melalui aplikasi Sport Poin Gocex.

online melalui aplikasi Sport Poin Gocex.

2.

2. Dokumen yang harus diserahkan untuk pendaftaran Pemain adalDokumen yang harus diserahkan untuk pendaftaran Pemain adal ah sebagai berikut:ah sebagai berikut: a)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu sebagai pembelajaran yang diinginkan dan disukai siswa, pembelajaran ini sangat patut diperhitungkan manfaatnya untuk membangun suasana kelas yang

yaitu kepemilikn asing sehingga menghasilkan kesimpulan yang terbatas hanya mengenai pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan, 2) Penelitian ini dibatasi

Berdasarkan tingkat pendidikan ibu yang menjadi responden pada penelitian ini, didapatkan ibu dengan tingkat pendidikan rendah memiliki balita stunting lebih banyak

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi timbal dan seng, IUPK Operasi Produksi timbal dan seng, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian

4. rencana kerja sarna dilakukan an tara Pemegang IUP Operasi Produksi yang diterbitkan oleh bupati/walikota atau IUP Operasi Produksi yang diterbitkan oleh gubernur

Keterampilan berbicara adalah kertrampilan bahasa inggris untuk berkomunikasi dengan orang lain. Keterampilan berbicara sangatlah penting untuk semua orang

IPO Chart pada gambar dibawah ini memiliki beberapa inputan antara lain data pegawai, data pejabat komitmen, data pejabat struktural, data instansi pengguna

Parfum Laundry Tembalang Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI JENIS PRODUK NYA:.. Kimia Untuk Laundry Kiloan maupun