• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor 250/PDT/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor 250/PDT/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

P U T U S A N

Nomor 250/PDT/2016/PT.BDG.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : --- Ny. MIEKE AMALIA PUDJIARTI selaku istri almarhum M. Alief Basuki, bertempat tinggal pada alamat Kompleks. Megapolitan - Jl. Flores No. 71, Blok H Cinere – Depok (16514) dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya bernama IRFAN MELAYU, SH., LL.M Dkk, Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum Irfan Melayu beralamat di Jl. Faletehan Raya No. 2 Jakarta 12160, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 27 Agustus 2015 selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi; ---

M e l a w a n :

HARIANTO IMAM SANTOSO, warga negara Indonesia, dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 8 April 1947 dengan alamat Jl. Waringin 19, RT. 06/RW. 04, Kompleks TNI-AL Pangkalan Jati, Cinere Depok, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi; --- Pengadilan Tinggi tersebut; --- Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 26 Mei 2016, Nomor 250/PEN/PDT/2016/PT.BDG tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini; ---

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini; ---

(2)

Halaman 2 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Membaca, gugatan Penggugat sekarang Terbanding tanggal 30 Juli 2015 yang terdaftar di Kepaniteraan Perdata Pengadilan Negeri Depok dengan register perkara Nomor. 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk yang uraian selengkapnya sebagai berikut : --- 1. Bahwa TERGUGAT yaitu Ny. Mieke Amalia Pudjiarti selaku istri Almarhum M. Alief Basuki telah mengingkari kewajibannya untuk segera membayar sisa hutangnya yaitu pembayaran pinjaman Tahap Kedua sebesar Rp. 167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah) yang telah diketahui dan diakui kebenarannya serta disepakati baik melalui pernyataan lisan maupun Surat Kesepakatan tertulis dengan tanda tangan diatas meterai tertanggal 04 Januari 2013; --- 2. Bahwa fakta kronologis peminjaman dan pengembalian hutang yang telah terjadi adalah sebagai berikut : --- a. Pada tanggal 10 Juli 2008, telah dikirim uang sebanyak Rp.

100,000,000,- (Seratus juta rupiah) ke Bank Mandiri pada Nomor Rekening 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki oleh pengirim Harianto Imam Santoso. Pengiriman tersebut atas permintaan Alief Basuki yang dikatakan sebagai pinjaman untuk kegiatan pengawalan ATM BCA yang akan dilakukan oleh Perusahaannya; --- b. Pada tanggal 23 Juli 2008, telah dikirim uang sebanyak Rp. 35,000,000,-

(Tiga puluh lima juta rupiah) ke Bank Mandiri pada Nomor Rekening 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki oleh pengirim Harianto Imam Santoso. Pengiriman tersebut atas permintaan Alief Basuki yang dikatakan sebagai pinjaman untuk kegiatan pengawalan ATM BCA yang akan dilakukan oleh Perusahaannya; --- c. Pada tanggal 21 Agustus 2008, Alief Basuki telah mengembalikan uang

pinjaman sebesar Rp. 35,000,000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) ke Bank BNI pada Nomor Rekening 000.502.665.9 atas nama Harianto Imam Santoso; --- d. Pada tanggal 3 Februari 2009, telah dikirim uang sebanyak Rp. 250,000,000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) ke Bank Mandiri pada Nomor Rekening 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki oleh pengirim Harianto Imam Santoso. Pengiriman tersebut atas permintaan Alief Basuki yang dikatakan sebagai pinjaman untuk kegiatan pengurukan tanah di Banten yang akan dilakukan oleh Perusahaannya.

(3)

Halaman 3 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

e. Pada tanggal 28 Maret 2010, Alief Basuki telah meninggal dunia karena sakit; --- f. Beberapa hari setelah meninggalnya Almarhum Alief Basuki,

TERGUGAT selaku istri Almarhum Alief Basuki menyatakan tanggung jawabnya untuk menyelesaikan masalah hutang piutang yang menjadi tanggung jawab suaminya almarhum; --- Pernyataan ini disampaikan kepada PENGGUGAT di rumah tinggalnya di Jl. Flores No. 71, Blok H Cinere – Depok, pada saat PENGGUGAT datang bersama Bpk. Sugiri dan Bpk Fritz Mantiri untuk menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Alief Basuki dan menyampaikan masalah adanya hutang Almarhum terhadap Harianto Imam Santoso, Sugiri dan Fritz Mantiri; --- g. Pada bulan Mei 2010, kira-kira 1 (satu) bulan setelah meninggalnya Alif Basuki, TERGUGAT menyatakan komitmentnya untuk membayar/ melunasi hutang Almarhum Alief Basuki kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 350,000,000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah) dengan segala kemampuan yang ada dan jika perlu dengan menjual rumah tinggalnya di Jl. Flores No. 71, Blok H Cinere – Depok. Pernyataan atau komitment ini disampaikan oleh TERGUGAT di rumah tinggal Bpk. Sugiri di Jl. Merawan No. 11 Komp. TNI-AL Pangkalan Jati. Pondok Labu, yang disaksikan oleh Sdr. Yoni dan Sdr. Wiwien yaitu kakak laki-laki dari TERGUGAT dan Bpk. Sugiri serta Ny. Lien Sugiri (Istri Bpk Sugiri); --- h. Pada tanggal 5 Juli 2010, TERGUGAT telah mengembalikan uang pinjaman melalui Bank Mandiri pada Nomor Rekening 101-00-0544172-8 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp. 50,000,000,- (Lima puluh juta rupiah); --- i. Pada tanggal 12 September 2011, TERGUGAT telah mengembalikan uang pinjaman melalui Bank BCA pada Nomor Rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp. 2,000,000,- (Dua juta rupiah); --- j. Pada tanggal 4 Oktober 2011, TERGUGAT telah mengembalikan uang pinjaman melalui Bank BCA pada Nomor Rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp. 2,000,000,- (Dua juta rupiah);

(4)

Halaman 4 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

k. Pada tanggal 2 November 2011, TERGUGAT telah mengembalikan uang pinjaman melalui Bank BCA pada Nomor Rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp. 2,000,000,- (Dua juta rupiah); l. Pada tanggal 2 Desember 2011, TERGUGAT telah mengembalikan uang

pinjaman melalui Bank BCA pada Nomor Rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp. 2,000,000,- (Dua juta rupiah). m. Pada tanggal 04 Januari 2013, telah ditandatangani Surat Kesepakatan

yaitu antara Ny. Mieke Amalia Pudjiarti selaku istri Almarhum M. Alief Basuki (sebagai Pihak I) dengan Harianto Imam Santoso (sebagai Pihak II), yang antara lain berisikan kesepakatan bahwa Para Pihak menyatakan dengan sebenarnya : --- # Almarhum M. Alief Basuki telah meminjam uang kepada Pihak II pada tanggal 10 Juli 2008 sebesar Rp.100,000,000,- (Seratus juta rupiah) dan berikutnya pada tanggal 3 Februari 2009 sebesar Rp. 250,000,000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah), sehingga Total Pinjaman adalah sebesar Rp. 350,000,000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah); --- # Pihak I telah mengembalikan pinjaman tersebut sejumlah Rp.58,000,000,- (Lima puluh delapan juta rupiah) dengan sisa pinjaman yang belum dibayarkan sebesar Rp. 292,000,000,- (Dua ratus sembilan puluh dua juta rupiah); --- # Sisa pinjaman tersebut akan segera dibayarkan oleh Pihak I dalam 2 (dua) tahapan yaitu Tahap Pertama sebesar Rp.125,000,000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah) dan Tahap Kedua sebesar Rp.167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah); --- CATATAN: Surat Kesepakatan tersebut diatas dibuat setelah TERGUGAT tidak membayar, menunda dan atau mencoba mengingkari besaran rupiah jumlah hutang/pinjaman yang menjadi tanggung jawab TERGUGAT; --- n. Pada tanggal 17 Juni 2013, TERGUGAT telah mengembalikan uang

pinjaman melalui Bank BCA pada Nomor Rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp. 125,000,000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah); --- CATATAN: Pembayaran Tahap Pertama sebesar Rp. 125,000,000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah) baru dibayarkan 5 (lima) bulan setelah Surat Kesepakatan tertanggal 04 Januari 2013 ditandatangani dan sampai saat ini atau 2 (dua) tahun lebih setelah pembayaran Tahap

(5)

Halaman 5 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Pertama, Sisa pinjaman Tahap Kedua yaitu sebesar Rp. 167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah) belum dibayar lunas; --- 3. Bahwa pada tanggal 8 Juni 2015, PENGGUGAT membuat Surat Somasi

karena TERGUGAT belum melaksanakan sepenuhnya Surat Kesepakatan tersebut diatas dan hanya membayar pinjaman Tahap Pertama sebesar Rp.125,000,000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah) pada tanggal 17 Juni 2013 yaitu 5 (lima) bulan setelah adanya Surat Kesepakatan dan sampai dengan Surat Somasi tersebut dibuat, yaitu hampir 2 (dua) tahun setelah pembayaran Tahap Pertama, belum ada pembayaran berikutnya terhadap Sisa Pinjaman Tahap Kedua sebesar Rp.167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah), meskipun PENGGUGAT telah berkali kali mengingatkan TERGUGAT baik melalui komunikasi Telephone/SMS ataupun pertemuan tatap muka secara langsung; --- 4. Bahwa TERGUGAT pada tanggal 25 Juni 2015 telah menanggapi Surat Somasi dari PENGGUGAT tertanggal 8 Juni 2015 yang pada dasarnya MENGINGKARI Surat Kesepakatan yang ditandatangani oleh para pihak diatas Meterai tertanggal 04 Januari 2013; --- Perihal yang diingkari oleh TERGUGAT dan berlawanan dengan Surat Kesepakatan tersebut adalah bahwa TERGUGAT menyatakan jumlah total pinjaman Almarhum M. Alief Basuki hanya sebesar Rp.250,000,000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) sehingga setelah TERGUGAT mengembalikan Rp.58,000,000,- (Lima puluh delapan juta rupiah) dan berikutnya sebesar Rp.125,000,000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah) maka sisa pinjaman yang akan dibayar adalah hanya sebesar Rp.67,000,000,- (Enam puluh tujuh juta rupiah) dan Sisa pinjaman tersebut tidak akan dibayar secara sekaligus tetapi akan dicicil/diangsur secara bertahap setiap bulan minimal Rp.1,000,000,- (Satu juta rupiah); --- 5. Bahwa TERGUGAT sejak awal telah mengetahui bahwa total pinjaman Almarhum M. Alief Basuki kepada PENGGUGAT adalah sebesar Rp. 350,000,000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah) karena pernah dinyatakan kepada TERGUGAT secara langsung di rumah tinggalnya di Jl. Flores No. 71 Blok H Cinere – Depok beberapa hari setelah meninggalnya Almarhum saat PENGGUGAT bersama Bapak Sugiri dan Bapak Fritz Mantiri menyampaikan belasungkawa dan pemberitahuan tentang adanya hutang Almarhum kepada PENGGUGAT dan hutang kepada Bapak Sugiri serta hutang kepada Bapak Fritz Mantiri; ---

(6)

Halaman 6 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

6. Bahwa TERGUGAT juga terbukti mengetahui jumlah total pinjaman Almarhum M. Alief Basuki karena TERGUGAT pernah mengirim surat yang ditandatangani oleh TERGUGAT tertanggal 12 September 2012 dan ditujukan kepada (1) PENGGUGAT (Harianto Imam Santoso) dan (2) Bpk. Sugiri yang isinya menyatakan bahwa TERGUGAT mengetahui total pinjaman Almarhum M. Alief Basuki kepada PENGGUGAT adalah sebesar Rp.350,000,000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah) yaitu Pinjaman untuk kegiatan Pengerjaan Pengurukan Tanah di Balaraja Tangerang sebesar Rp.250,000,000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) dan Pinjaman lain sebesar Rp. 100,000,000,- (Seratus juta rupiah) melalui beberapa pertemuan yang telah dilakukan; --- 7. Bahwa TERGUGAT pernah mencoba MENGINGKARI jumlah pinjaman Almarhum M. Alief Basuki seperti yang tertulis pada surat lain yaitu pada Surat Kesepakatan tertanggal 12 September 2012 yang telah ditandatangani diatas meterai oleh TERGUGAT yang pada intinya menyatakan seolah-olah pernah ada kesepakatan antara Pihak Pertama yaitu PENGGUGAT (Harianto Imam Santoso) dengan Pihak Kedua yaitu TERGUGAT (Ny. Mieke Amalia Pudjiarti) pada pertemuan tanggal 26 Mei 2012, bahwa Pinjaman untuk kegiatan Pengerjaan Pengurukan Tanah di Balaraja Tangerang yang awalnya sebesar Rp.250,000,000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) disepakati hanya akan dibayarkan sejumlah Rp.125,000,000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah); --- CATATAN: Tidak benar pernah ada kesepakatan pada pertemuan tanggal 26 Mei 2012 untuk mengurangi jumlah pinjaman yang harus dibayar dari awalnya Rp.250,000,000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) menjadi Rp.125,000,000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah); --- 8. Bahwa TERGUGAT juga MENGINGKARI pernyataannya atau janjinya sendiri untuk membayar pinjaman Almarhum M. Alief Basuki secepatnya kepada PENGGUGAT dengan kemampuan yang ada dan jika diperlukan dengan menjual rumah tinggal Almarhum dan keluarga yang berada pada alamat Jl. Flores No. 71 Blok H, Cinere – Depok; --- Pernyataan TERGUGAT untuk membayar dengan cara menjual rumah tinggal seperti tersebut diatas disampaikan kepada PENGGUGAT kira-kira 1 (satu) bulan setelah meninggalnya Almarhum (Tanggal 28 Maret 2010) pada pertemuan di rumah Bapak Sugiri di Jl. Merawan No. 11, Komp. AL Pangkalan Jati, Pondok Labu – Jakarta Selatan; ---

(7)

Halaman 7 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Pertemuan tersebut memang khusus dalam rangka pembicaraan tentang Hutang Almarhum dan Rencana pembayaran/pelunasannya oleh TERGUGAT dengan dihadiri oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT dihadapan saksi Bapak Sugiri dan Ibu Lien Sugiri (Istri Bapak Sugiri) serta Sdr. Yoni dan Sdr. Wiwien (Keduanya adalah kakak laki-laki) dari TERGUGAT; --- Janji/Komitment TERGUGAT untuk segera membayar dan jika perlu dengan menjual rumah tinggal dinyatakan oleh TERGUGAT karena mengetahui/membenarkan adanya janji/komitment dari Almarhum untuk membayar hutang-hutangAlmarhum kepada Bapak Sugiri sebesar Rp.50,000,000,- (Lima puluh juta rupiah), kepada Bapak Fritz Mantiri sebesar Rp.50,000,000,- (Lima puluh juta rupiah) dan kepada PENGGUGAT (Harianto Imam Santoso) sebesar Rp.350,000,000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah); --- Komitment Almarhum untuk segera membayar hutang yang ada tersebut khususnya komitmentnya untuk jika diperlukan dengan menjual rumah tinggal di Jl. Flores No. 71 Blok H Cinere – Depok tersebut dinyatakan oleh Almarhum sendiri kepada Bapak Sugiri saat mengunjungi/membezoek Almarhum yang sedang sakit di rumah tinggal Almarhum kira-kira 1 (satu) minggu sebelum meninggal; --- 9. Bahwa pada tanggal 29 Juni 2015, PENGGUGAT membuat Surat Somasi ke-2 karena TERGUGAT tidak memberikan tanggapan yang positif untuk segera membayar Sisa Pinjaman Tahap Kedua sebesar Rp.167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah) secara sekaligus sesuai dengan yang telah disepakati dalam Surat Kesepakatan tertanggal 04 Januari 2013, seperti tertulis pada butir 2.m. (Angka dua huruf m) tersebut diatas; --- 10. Bahwa PENGGUGAT secara maksimal telah beberapa kali melakukan

upaya-upaya penyelesaian atau pelunasan pinjaman secara kekeluargaan melalui komunikasi telephone, SMS dan atau beberapa kali pertemuan tatap muka secara langsung dengan TERGUGAT setelah pertemuan di rumah Bapak Sugiri pada bulan Mei 2010 (Kira-kira sebulan setelah meninggalnya Almarhum Alief Basuki) yaitu antara lain di Mall Carrefour Lebakbulus, Mall CITOS, Restauran Bakmi GM/Sarinah, Mall Blok M, Mall Cinere dan yang terahir di Restauran Waroeng Indo (diseberang Mall Cinere) pada sekitar ahir Februari 2015 yang kesemuanya selalu disaksikan oleh Bapak Sugiri dan atau dari keluarga TERGUGAT. Namun

(8)

Halaman 8 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

demikian semua komunikasi secara kekeluargaan tersebut tampaknya tidak berhasil yang ditandai dengan semua upaya dan alasan TERGUGAT untuk tidak membayar, menunda dan atau mencoba mengingkari besaran rupiah jumlah hutang/pinjaman yang menjadi tanggung jawab TERGUGAT; --- 11. Bahwa PENGGUGAT juga telah berupaya mengingatkan TERGUGAT untuk melaksanakan kewajibannya seperti yang telah disepakati didalam Surat Kesepakatan tertanggal 4 Januari 2014 melalui pengiriman Surat Somasi kepada TERGUGAT tetap tidak mendapatkan tanggapan positif bahkan dijawab secara tertulis dengan mengingkari besaran rupiah jumlah sisa hutang/pinjaman Tahap Kedua yang menjadi tanggung jawab dan harus segera dibayar yaitu hanya sebesar Rp. 67,000,000,- (Enam puluh tujuh juta rupiah ) yang berarti bukan jumlah sebenarnya seperti yang telah disepakati yaitu sebesar Rp. 167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah) untuk dilunasi secara sekaligus dan juga bukan dicicil sebesar minimal Rp. 1,000,000,- (Satu juta rupiah); --- 12. Bahwa PENGGUGAT melalui Surat Somasi yang pertama maupun Surat Somasi yang kedua juga telah mengingatkan TERGUGAT, bahwa PENGGUGAT akan menyelesaikan masalah pinjaman ini melalui Pengadilan jika TERGUGAT tidak menanggapi secara positif upaya PENGGUGAT untuk penyelesaian secara damai melalui pengiriman Surat Somasi tersebut; --- 13. Bahwa PENGGUGAT mengalami kerugian yang tidak sedikit atas tertundanya atau lambatnya pelunasan hutang oleh TERGUGAT dilihat dari besaran Nilai Rupiah Pinjaman Almarhum Bapak M. Alief Basuki yang menjadi semakin kecil/turun nilai rupiahnya sehubungan dengan adanya fakta angka inflasi yang terjadi selama ini di Indonesia serta fakta bahwa pelunasan hutang Almarhum tertunda semakin lama yang dalam hal ini sudah tertunda selama lebih dari 2 (dua) tahun setelah pembayaran cicilan terahir pada tanggal 17 Juni 2013, atau selama lebih dari 5 (lima) tahun setelah Bapak Alief Basuki meninggal pada tanggal 28 Maret 2010, dan atau berlangsung selama lebih dari 7 (tujuh) tahun sejak pinjaman pertama pada tanggal 10 Juli 2008; --- 14. Bahwa untuk menjamin terpenuhinya tuntutan PENGGUGAT, mohon agar

Pengadilan Negeri Depok meletakan sita jaminan atas seluruh harta benda milik TERGUGAT dan atau dalam hal ini harta tidak bergerak berupa rumah

(9)

Halaman 9 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

tinggal TERGUGAT di Kompleks Megapolitan – Jl. Flores No. 71, Blok H Cinere – Depok (16514); --- Bahwa dengan berdasarkan uraian diatas, PENGGUGAT memohon kepada Ketua Pengadilan pada Pengadilan Negeri Depok c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, untuk dapat memeriksa dan memberikan Putusan sebagai berikut : --- 1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk/secara seluruhnya; --- 2. Menghukum TERGUGAT untuk segera membayar Sisa Hutang yang ada

kepada PENGGUGAT secara sekaligus sebesar Rp.167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah); --- 3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan dalam perkara ini sebagai alternatif pelunasan Sisa Hutang selambat-lambatnya pada waktu yang sesuai dengan azas kepatutan setelah adanya keputusan Majelis Hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap dan mengikat; --- 4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara

ini; --- ATAU

Apabila Majelis Hakim Pengadilan pada Pengadilan Negeri Depok berpendapat lain c.q. Majelis yang mensidangkan Perkara ini, Mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono); ---

Membaca, Surat Jawaban Tergugat sekarang Pembanding yang uraian selengkapnya sebagai berikut : --- A. DALAM KONPENSI : --- I. DALAM EKSEPSI : --- 1. Penggugat Salah Merumuskan Gugatannya Sehingga Gugatan

Penggugat Menjadi Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel); --- 1.1. Di dalam gugatannya, Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat selaku

istri almarhum M. Alief Basuki telah mengingkari kewajibannya (wanprestasi) untuk membayar sisa utang kepada Penggugat; --- 1.2. Namun dalam Petitum gugatannya, Penggugat tidak meminta agar

Tergugat dinyatakan telah ingkar janji atau wanprestasi; --- 1.3. Dengan demikian gugatan yang diajukan Penggugat kepada Tergugat adalah gugatan yang keliru dan salah perumusan hukumnya. Gugatan Penggugat yang keliru secara hukum dan salah perumusan ini membuat gugatan menjadi tidak jelas (obscuur libel); ---

(10)

Halaman 10 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

2. Gugatan Penggugat Kurang Pihak Karena Tidak Memasukkan Adung bin Saripan, dan Tjetjep Kosasih Sebagai Pihak Dalam Gugatan; --- 2.1. Dalam posita gugatannya, Penggugat mendalilkan bahwa almarhum M.

Alief Basuki Koespartomo (suami Tergugat) mempunyai utang kepada Penggugat diantaranya sebesar Rp250.000.000,- yang digunakan untuk pengerukan tanah di Banten yang dijamin dengan sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No.29/Sukamaju Kabupaten Bogor atas nama Adung bin Saripan yang tanah tersebut merupakan milik dari Tjetjep Kosasih; --- 2.2. Karena pinjaman tersebut dijamin dengan tanah maka pemilik tanah

yaitu Tjetjep Kosasih dan nama yang tertera dalam sertifikat tanah yang dijaminkan yaitu Adung bin Saripan harus dijadikan Pihak dalam gugatan ini; --- II. DALAM POKOK PERKARA : --- 3. Mengingat dalil-dalil yang telah Tergugat kemukakan Dalam Eksepsi sangat relevan disampaikan Dalam Pokok Perkara, demi efektifitas penulisan,Tergugat mohon dalil-dalil Dalam Eksepsi tersebut dianggap termuat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari bagian Dalam Pokok Perkara ini; --- 4. Surat Kesepakatan Tanggal 04 Januari 2013 Dibuat Dengan

Memanfaatkan Kelemahan dan Penyalahgunaan Keadaan Tergugat Serta Adanya Kekhilafan Dari Tergugat Memanfaatkan Kelemahan dan Penyalahgunaan Keadaan Tergugat; --- 4.1. Pada tanggal 28 Maret 2010 suami Tergugat yaitu M. Alief Basuki

Koespartomo meninggal dunia. Hanya beberapa hari setelah meninggalnya suami Tergugat tersebut, Penggugat mendatangi tempat tinggal Tergugat dan menyatakan bahwa M. Alief Basuki Koespartomo, suami Tergugat, mempunyai utang kepada Penggugat sebesar Rp350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah); --- 4.2. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa utang seseorang yang meninggal wajib dibayarkan oleh Ahli Warisnya agar arwah almarhum tenang di alam kubur dan amal-amalnya dapat diterima.

4.3. Karena pada saat itu masih dalam suasana duka cita, Tergugat belum dapat berpikir secara tenang dan jernih serta Tergugat sangat mencintai suaminya, tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu atas

(11)

Halaman 11 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

dokumen-dokumen pinjaman dan hanya menggantungkan kepada kejujuran Penggugat, Tergugat menyatakan akan membayar utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo kepada Penggugat. Kemudian Penggugat membuat Surat Kesepakatan tanggal 4 Januari 2013 untuk ditandatangani oleh Tergugat; --- 4.4. Dengan demikian Surat Kesepakatan tanggal 4 Januari 2013 dibuat

dengan memanfaatkan kelemahan dan penyalahgunaan keadaan Tergugat yaitu ketika Tergugat tidak dapat berpikir dengan jernih dan dalam kondisi duka cita karena meninggalnya suami Tergugat; --- 4.5. Dalam kondisi Tergugat yang tidak dapat berpikir dengan jernih dan

dalam kondisi duka cita, Tergugat melakukan pembayaran-pembayaran kepada Penggugat sebesar Rp 183.000.000,- (seratus delapan puluh tiga juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut : --- a. Pada tanggal 5 Juli 2010, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank Mandiri pada nomor rekening 101-00-0544172-8 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); --- b. Pada tanggal 12 September 2011, Tergugat melakukan pembayaran kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- c. Pada tanggal 4 Oktober 2011, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- d. Pada tanggal 2 November 2011, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- e. Pada tanggal 2 Desember 2011, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- f. Pada tanggal 17 Juni 2013, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah); ---

(12)

Halaman 12 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Adapun pembayaran sebesar Rp 58.000.000,- berasal dari uang tabungan Tergugat pribadi, sedangkan pembayaran sebesar Rp 125.000.000,- berasal dari pinjaman yang sampai saat ini belum dapat Tergugat lunasi mengingat Tergugat hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan tetap; --- Adanya Kekhilafan Dari Tergugat Atas Jumlah Utang Yang Sebenarnya Dari Almarhum M. Alief Basuki Koespartomo; --- 4.6. Dalam posita gugatan, Penggugat pada pokoknya menyatakan nilai

utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo sebesar Rp 350.000.000,- terdiri dari : --- a. Uang yang dikirim Penggugat pada tanggal 10 Juli 2008 ke rekening Bank Mandiri Nomor 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki Koespartomosebesar Rp100.000.000,- ; --- b. Uang yang dikirim Penggugat pada tanggal 3 Februari 2009 ke rekening Bank Mandiri Nomor 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki Koespartomo sebesar Rp250.000.000,-.; --- 4.7. Setelah Tergugat menandatangani Surat Kesepakatan yang dibuat

oleh Penggugat dan Tergugat melakukan pembayaran kepada Penggugat sebesar Rp 183.000.000,-, Penggugat barulah memberikan dokumen berupa fotokopi bukti pengiriman uang dari Penggugat kepada almarhum M. Alief Basuki Koespartomo; --- 4.8. Dari fotokopi bukti pengiriman uang yang diberikan oleh Penggugat

tersebut diketahui bahwa untuk uang yang dikirim Penggugat pada tanggal 10 Juli 2008 ke rekening Bank Mandiri Nomor 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki Koespartomo sebesar Rp 100.000.000,- bukanlah merupakan utang sebagaimana didalilkan oleh Penggugat, namun merupakan setoran saham dalam PT Prima Indo Security yang dikelola oleh almarhum M. Alief Basuki Koespartomo bersama-sama dengan Penggugat dan beberapa orang lainnya. Hal ini sesuai dengan Formulir Pengiriman Uang Bank BNI yang ditandatangani oleh Penggugat yang dalam uraiannya disebutkan sebagai pembelian saham PT Prima Indo Security; --- 4.9. Uang yang dikirim Penggugat pada tanggal 3 Februari 2009 ke

rekening Bank Mandiri Nomor 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki Koespartomo sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) memang merupakan pinjaman dari almarhum M. Alief Basuki Koespartomo namun atas pinjaman tersebut telah diberikan

(13)

Halaman 13 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

jaminan berupa sebidang tanah seluas 7.315m2 sebagaimana

Sertipikat Hak Milik No. 29/Sukamaju Kabupaten Bogor atas nama Adung bin Saripan yang tanah tersebut merupakan milik dari Tjetjep Kosasih; --- 4.10. Dengan demikian pinjaman dari almarhum M. Alief Basuki

Koespartomo kepada Penggugat hanyalah sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan atas pinjaman tersebut telah diberikan jaminan tanah seluas 7.315m2 yang sertipikat hak milik atas

tanah tersebut telah diserahkan kepada Penggugat dan sampai dengan saat jawaban ini diberikan sertifikat tersebut masih berada dalam kekuasaan Penggugat; --- 4.11. Berdasarkan uraian tersebut Penggugat telah memberikan keterangan yang tidak benar tentang jumlah utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo dan ketidakbenaran keterangan Penggugat tersebut menyebabkan kekhilafan Tergugat tentang jumlah utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo yang sebenarnya serta adanya jaminan atas utang tersebut; --- 5. Penggugat beritikad buruk; --- 5.1. Pada saat Tergugat dalam kondisi duka cita dan tidak dapat berpikir

secara jernih karena meninggalnya suami Tergugat, Penggugat dengan memanfaatkan kelemahan dan penyalahgunaan keadaan Tergugat tersebut melakukan penagihan dan menyatakan almarhum M. Alief Basuki Koespartomo mempunyai utang kepada Penggugat; --- 5.2. Selain itu, Penggugat telah memberikan keterangan tidak benar atas

jumlah utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo, (suami Tergugat) dengan menyatakan bahwa jumlah utang suami Tergugat adalah sebesar Rp 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) padahal jumlah utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo adalah sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah). Karena uang yang dikirim Penggugat pada tanggal 10 Juli 2008 ke rekening Bank Mandiri Nomor 101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki Koespartomo sebesar Rp 100.000.000,- merupakan setoran saham dalam PT Prima Indo Sekurity yang dikelola oleh Almarhum M. Alief Basuki Koespartomo bersama-sama dengan Penggugat dan beberapa orang lainnya dan bukan merupakan utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo (suami Tergugat); ---

(14)

Halaman 14 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

5.3. Untuk pinjaman almarhum M. Alief Basuki Koespartomo sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) telah diberikan jaminan berupa tanah dan sertifikat tanah tersebut dipegang oleh Penggugat. Untuk itu Penggugat haruslah terlebih dahulu mengeksekusi tanah jaminan untuk pelunasan pinjaman almarhum M. Alief Basuki Koespartomo kepada Penggugat berupa sebidang tanah seluas 7.315m2 atas nama Adung bin Saripan sebagaimana Sertipikat

Hak Milik No.29/Sukamaju Kabupaten Bogor. Bukannya meminta pembayaran dari Tergugat selaku salah satu ahli waris dari almarhum M. Alief Basuki Koespartomo dan meminta meletakkan sita jaminan atas seluruh harta benda milik Tergugat dan atau rumah tinggal Tergugat di Komplek Megapolitan Jl. Flores No. 71 Blok H Cinere, Depok; --- 6. Tuntutan Pembayaran Utang Almarhum M. Alief Basuki Koespartomo Tidak Berdasar Hukum; --- Oleh karena gugatan Penggugat didasarkan pada alas hak yang tidak sah atau cacat hukum bahkan bertentangan dengan hukum yaitu Surat Kesepakatan tanggal 4 Januari 2013 yang dibuat dengan adanya penyalahgunaan keadaan, kekhilafan dan keterangan yang tidak benar maka dalil tuntutan Penggugat atas pembayaran utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo haruslah ditolak; --- 7. Permohonan Sita Jaminan Penggugat Tidak Berdasar Hukum; --- Permohonan sita jaminan yang diajukan Penggugat dalam angka 14 Surat Gugatan haruslah ditolak karena : --- a. Gugatan Penggugat berdasarkan Surat Kesepakatan yang cacat hukum

dan bertentangan dengan hukum; --- b. Sebidang tanah dan bangunan yang ada di atasnya yang terletak di Kompleks Megapolitan Jl. Flores No.71, Blok H Cinere, Depok merupakan harta bawaan dari Tergugat yang Tergugat beli sebelum Tergugat menikah dengan almarhum M. Alief Basuki Koespartomo; --- B. DALAM REKONPENSI : --- 1. Mengingat dalil-dalil yang telah Penggugat Rekonpensi/Tergugat

kemukakan Dalam Konpensi sangat relevan disampaikan Dalam Rekonpensi, Penggugat Rekonpensi/Tergugat mohon dalil-dalil Dalam

(15)

Halaman 15 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Konpensi tersebut dianggap termuat dan merupakan satu kesatuan pada bagian Dalam Rekonpensi ini; --- 2. Pasal 1321 KUHPerdata menyatakan : --- “Tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau diperolehnya dengan paksaan atau penipuan.”

Dalam hal kesepakatan yang menjadi syarat sahnya perjanjian dibuat atas suatu paksaan, kekhilafan, atau penipuan, perjanjian menjadi dapat dibatalkan; --- 3. Berdasarkan uraian Dalam Konpensi bahwa Surat Kesepakatan tanggal 4

Januari 2013 dibuat oleh Tergugat Rekonpensi/Penggugat dengan memanfaatkan kelemahan dan penyalahgunaan keadaan Penggugat Rekonpensi/Tergugat yaitu ketika Penggugat Rekonpensi/Tergugat tidak dapat berpikir dengan jernih dan dalam kondisi duka cita karena meninggalnya suami Penggugat Rekonpensi/Tergugat, serta adanya keterangan yang tidak benar dari Tergugat Rekonpensi/Penggugat atas jumlah utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo, maka Surat Kesepakatan tertanggal 4 Januari 2013 cacat hukum dan harus dibatalkan; 4. Tergugat Rekonpensi/Penggugat telah memanfaatkan keadaan Penggugat

Rekonpensi/Tergugat serta telah memberikan keterangan yang tidak benar atas jumlah utang almarhum M. Alief Basuki Koespartomo, maka Tergugat Rekonpensi/Penggugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum; --- 5. Berdasarkan uraian Dalam Konpensi bahwa Penggugat Rekonpensi/Tergugat dalam kondisi tidak dapat berpikiran jernih telah melakukan pembayaran-pembayaran kepada Penggugat sebesar Rp 183.000.000,- (seratus delapan puluh tiga juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut : --- a. Pada tanggal 5 Juli 2010, Tergugat melakukan pembayaran kepada

Penggugat melalui Bank Mandiri pada nomor rekening 101-00-0544172-8 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); --- b. Pada tanggal 12 September 2011, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- c. Pada tanggal 4 Oktober 2011, Tergugat melakukan pembayaran

(16)

Halaman 16 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- d. Pada tanggal 2 November 2011, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- e. Pada tanggal 2 Desember 2011, Tergugat melakukan pembayaran

kepada Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah); --- f. Pada tanggal 17 Juni 2013, Tergugat melakukan pembayaran kepada

Penggugat melalui Bank BCA pada nomor rekening 2671353341 atas nama Harianto Imam Santoso sebesar Rp 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah); --- 6. Oleh karena pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh Penggugat Rekonpensi/Tergugat kepada Tergugat Rekonpensi/Penggugat tersebut dilakukan dalam kondisi tidak wajar dan tanpa adanya dasar perikatan yang sah, maka pembayaran-pembayaran tersebut harus dikembalikan kepada Penggugat Rekonpensi/Tergugat; --- 7. Mengingat gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat didasari pula

bukti-bukti otentik yang cukup secara hukum dan untuk menjamin agar gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat tidak sia-sia dikemudian hari maka wajar menurut hukum bila diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap harta kekayaan Tergugat Rekonpensi/Penggugat yang rinciannya akan disusulkan kemudian; --- 8. Gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat juga didukung bukti-bukti otentik, kuat secara hukum, dan tak terbantah sebagaimana disyaratkan Pasal 180 HIR. Untuk itu cukup alasan bagi Penggugat Rekonpensi/Tergugat untuk memohon agar putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan lebih dulu (serta merta) sekalipun ada perlawanan, banding, ataupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad); --- Berdasarkan uraian-uraian di atas maka Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi memohon Majelis Hakim Yang Terhormat memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini dengan amar sebagai berikut : --- DALAM KONPENSI : --- I. DALAM EKSEPSI : --- 1. Menyatakan menerima eksepsi Tergugat seluruhnya; ---

(17)

Halaman 17 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard); --- II. DALAM POKOK PERKARA : ---

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; --- 2. Menolak permohonan Sita Jaminan yang diajukan oleh Penggugat; --- DALAM REKONPENSI : --- 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat seluruhnya; --- 2. Menyatakan batal dan atau tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

mengikat Surat Kesepakatan tanggal 4 Januari 2013 antara Harianto Imam Santoso dengan Ny. Mieke Amalia Pudjiarti selaku isteri almarhum M. Alief Basuki Koespartomo; --- 3. Menyatakan Tergugat Rekonpensi/Penggugat telah melakukan Perbuatan

Melawan Hukum; --- 4. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Penggugat untuk mengembalikan atau membayar kepada Penggugat Rekonpensi/Tergugat sebesar Rp 183.000.000,- (seratus delapan puluh tiga juta rupiah); --- 5. Menyatakan sah dan berharga serta meletakkan sita jaminan atas harta Tergugat Rekonpensi/Penggugat yang rinciannya akan disusulkan kemudian; --- 6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

(serta merta) sekalipun ada perlawanan, banding, ataupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad); --- DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI : --- Menghukum Penggugat/Tergugat Rekonpensi membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; --- Atau bila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain maka Tergugat/Penggugat Rekonpensi memohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); --- Membaca putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 18 Januari 2016, Nomor 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk yang Amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : --- I. DALAM KONVENSI : --- DALAM EKSEPSI : ---

(18)

Halaman 18 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

- Menolak eksepsi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya; --- DALAM POKOK PERKARA : --- 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi

untuk sebagian; --- 2. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk segera membayar Sisa Hutang yang ada kepada Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi secara sekaligus sebesar Rp.167,000,000,- (Seratus enam puluh tujuh juta rupiah); --- 3. Menolak gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk

selain dan selebihnya; --- II. DALAM REKONVENSI : --- - Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk

seluruhnya; --- III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : ---

- Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp. 626.000,00 (enam ratus dua puluh enam ribu Rupiah); --- Membaca, risalah pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Depok yang menyatakan bahwa pada tanggal 26 Januari 2016 Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi melalui perantaraan kuasa hukumnya telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang diputus oleh Pengadilan Negeri Depok tanggal 18 Januari 2016, Nomor 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding; --- Membaca, relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Depok yang menyatakan bahwa pada tanggal 08 Maret 2016 permohonan banding tersebut telah disampaikan dan diberitahukan secara sah dan saksama kepada Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi; --- Membaca, memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi pada tanggal 7 Maret 2016 dan memori banding tersebut telah diberitahukan secara sah kepada Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi pada tanggal 08 Maret 2016; ---

(19)

Halaman 19 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Membaca, Kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi pada tanggal 19 Maret 2016 dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan secara sah kepada pihak Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi pada tanggal 12 April 2016; --- Membaca, risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas (inzage) perkara Nomor 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Depok telah memberikan kesempatan kepada pihak Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi pada tanggal 07 Maret 2016 dan kepada Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi pada tanggal 08 Maret 2016; ---

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; --- Menimbang, bahwa terhadap putusan a quo, Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi melalui Kuasanya telah mengajukan keberatan-keberatan sebagaimana telah diuraikan dalam memori bandingnya tertanggal 7 Maret 2016 yang pada pokoknya sebagai berikut : --- Dalam Eksepsi : --- - Bahwa Majelis Hakim Judex Facti tidak teliti dalam pertimbangan hukumnya

terhadap eksepsi Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi; --- - Penggugat salah merumuskan gugatannya sehingga gugatan Penggugat

menjadi kabur dan tidak jelas (Obscuur Lible); --- - Gugatan Penggugat kurang pihak karena tidak memasukan Adung Bin

Saripan dan Tjetjep Kosasih sebagai pihak dalam gugatan; --- Dalam Pokok Perkara : --- - Dari fotokopi bukti pengiriman uang yang diberikan oleh Terbanding/ Penggugat tersebut (bukti P-3 yang sama dengan bukti T-5) Pembanding/ Tergugat baru mengetahui bahwa untuk uang yang dikirim Terbanding/ Penggugat pada tanggal 10 Juli 2008 ke rekening Bank Mandiri Nomor

(20)

Halaman 20 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

101.000.443019.3 atas nama M. Alief Basuki Koespartomo sebesar Rp 100.000.000,- bukanlah merupakan utang sebagaimana didalilkan oleh Terbanding/Penggugat, namun merupakan setoran saham dalam PT Prima Indo Security yang dikelola oleh Almarhum M. Alief Basuki Koespartomo bersama-sama dengan Terbanding/Penggugat dan beberapa orang lainnya; - Berdasarkan keterangan saksi Lestariono apabila Pembanding/Tergugat

mengetahui bahwa pengiriman uang sebesar Rp 100.000.000,- tersebut adalah setoran saham maka Pembanding/Tergugat tidak akan mau menandatangani perjanjian 4 Januari 2013 dan tidak akan mau melakukan pembayaran kepada Terbanding/Penggugat; --- - Bahwa Surat Kesepakatan tanggal 4 Januari 2013 dibuat dalam keadaan

Pembanding semula Tergugat dalam keadaan tidak dapat berpikir secara tenang dan jernih, mengingat Surat Kesepakatan a quo mulai dibicarakan beberapa hari setelah Almarhum M. Alief Basuki Koespartomo meninggal dunia dan keadaan tersebut berlanjut sampai dengan ditandatanganinya Surat Kesepakatan tertanggal 4 Januari 2013; --- - Patut diketahui ternyata setelah Pembanding/Tergugat melakukan

pembayaran secara mencicil utang Almarhum M. Alief Basuki baru diketahui ternyata uang sebesar Rp 100.000.000,- yang diterima Almarhum merupakan penyertaan modal, sehingga sangat beralasan apabila Pembanding/Tergugat keberatan atas dalil Terbanding/Penggugat bahwa uang sebesar Rp 100.000.000,- yang diberikan Almarhum sebagai pinjaman. Dengan demikian sisa utang Almarhum M. Alief Basuki bukanlah sebesar Rp 167.000.000,- namun sisa hanyalah Rp 67.000.000,-; --- Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi tersebut diatas, Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi telah mengajukan tanggapan dalam Kontra Memori bandingnya tertanggal 19 Maret 2016 pada pokoknya sebagai berikut : --- - Bahwa putusan Judex Facti a quo sudah tepat dan Terbanding sependapat dengan seluruh pertimbangan Hukum Majelis Hakim tingkat pertama untuk itu Putusan Pengadilan Negeri Depok, Nomor 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk tanggal 18 Januari 2016 harus dikuatkan; ---

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah meneliti dan mencermati keberatan-keberatan yang diajukan dalam memori banding yang dibuat oleh

(21)

Halaman 21 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

kuasa Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi tersebut ternyata merupakan pengulangan dari Dalil jawaban dan Duplik Tergugat/Pembanding serta tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan, oleh karena itu keberatan tersebut harus dikesampingkan; ---- Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti secara cermat dan saksama berkas perkara, beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk tanggal 18 Januari 2016 dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan saksama memori banding yang diajukan oleh Kuasa Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi dan kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi, yang ternyata tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan, dan lagi pula pertimbangan dan putusan Pengadilan tingkat pertama yang pada pokoknya menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar sebesar Rp 167.000.000,- (seratus enam puluh tujuh juta rupiah) kepada Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi adalah sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan sehingga dengan demikian Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan membenarkan putusan Hakim tingkat pertama, karena sudah tepat dan benar dan dianggap telah tercantum pula dalam putusan ditingkat banding; --- Menimbang, bahwa putusan dan pertimbangan Pengadilan tingkat pertama sudah tepat dan benar, maka pertimbangan-pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar pertimbangan-pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi sendiri, dan putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk tanggal 18 Januari 2016 dapat dipertahankan maka dikuatkan dalam peradilan Tingkat Banding; ---

Menimbang, bahwa karena putusan Hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar sebagaimana dipertimbangkan diatas, dimana kontra memori banding hanya mendukung putusan Hakim tingkat pertama, maka dengan demikian Kontra memori banding tersebut dipandang telah dipertimbangkan pula dalam pokok perkara; ---

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi tetap dipihak yang dikalahkan baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam peradilan tingkat banding, maka semua biaya dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya; ---

(22)

Halaman 22 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Mengingat, Undang-undang Nomor 20 tahun 1947 tentang Pemeriksaan Ulang di Jawa dan Madura, Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-undang Nomor 49 tahun 2009 tentang Peradilan Umum; ---

M E N G A D I L I

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi; --- - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor 142/Pdt.G/2015/PN.Dpk tanggal 18 Januari 2016 yang dimohonkan banding tersebut; --- - Menghukum Pembanding semula Tergugat dalam Konvensi/ Penggugat dalam Rekonvensi untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus limapuluh ribu rupiah); ---

Demikian diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim, pada hari Senin tanggal 27 Juni 2016 oleh kami AA. Anom Hartanindita, SH., MH. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jawa Barat selaku Ketua Majelis dengan H. Edwarman, SH. dan A. Fadlol Taman, SH., M.Hum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Rabu tanggal 29 Juni 2016 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim anggota, serta dibantu oleh Asep Gunawan, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara; --- Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua

Ttd Ttd

H. Edwarman, SH.

AA. Anom Hartanindita, SH., MH. Ttd

A. Fadlol Tamam, SH., M.Hum. Panitera Pengganti

Ttd

(23)

Halaman 23 dari 23 halaman putusan Nomor 250/PDT/2016/PT BDG

Perincian biaya perkara :

1. Biaya Materai ...……… Rp. 6.000,- 2. Biaya Redaksi putusan ……. Rp. 5.000,- 3. Biaya Pemberkasan ………. Rp. 139.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Dengan begitu dapat diperoleh arang murni yang permukaannya pun bersih sehingga adsorbat dapat mudah untuk terserap pada permukaannya pun bersih sehingga adsorbat dapat mudah

Yang terjadi bukanlah sebuah kebetulan semata, sebagaimana yang akan terlihat, karena (berdasarkan penelitian) puncak yang runcing pada barisan EKG berhubungan

Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk

• Pengeluaran kas untuk pembayaran biaya • Pembayaran angsuran atau pelunasan utang • Penarikan kembali saham yang beredar. • Pembelian saham atau aktiva

(i) Nasabah setuju bahwa Bank akan menggunakan usaha yang wajar untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan dari fasilitas untuk dapat memberikan instruksi permintaan

Tingkat stres kerja pada anak buah kapal yang bekerja di kamar mesin kapal Manado-Sangihe adalah stres kerja tinggi dengan 25 responden, stres kerja sedang 21

Dari kualitas pelayanan jasa pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas dapat terbentuk apabila seorang konsumen mendapatkan kualitas jasa yang memuaskan

monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb