• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan. Kesimpulan dibuat untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya sedangkan saran dibuat untuk pangemudi yang kekurangan tidur dan mengemudi di jalan mononton serta untuk peneliti selanjutnya.

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan rangkaian penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor durasi tidur atau variasi tempo musik klasik mempengaruhi rasio tingkat kantuk pengemudi yang mengalami kekurangan tidur pada malam sebelumnya ketika mengemudi di jalan monoton. Tetapi interaksi atau penggabungan antara 2 faktor tersebut tidak mempengaruhi rasio tingkat kantuk pengemudi yang mengalami kekurangan tidur pada malam sebelumnya ketika mengemudi di jalan monoton.

2. Tempo musik klasik yang dapat menghasilkan rasio tingkat kantuk terendah untuk pengemudi yang mengalami kekurangan tidur pada malam sebelumnya ketika mengemudi di jalan monoton adalah tempo musik klasik yang lambat (<90 bpm). Hasil ini dilihat dari perbedaan yang signifikan antara rasio tingkat kantuk yang dihasilkan oleh variasi tempo musik yang diteliti.

V.2 Saran

Berdasarkan rangkaian penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan untuk pengemudi yang kekurangan tidur ketika mengemudi di jalan monoton adalah dengan mendengarkan musik klasik, pengemudi dapat mengurangi tingkat kantuk yang dirasakan ketika mengemudi agar pengemudi tidak mengalami penurunan performansi ketika mengemudi.

(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya antara lain: 1. Menggunakan faktor-faktor lingkungan lainnya, seperti suhu, bau-bauan,

ataupun pencahayaan untuk mencegah tingginya rasio tingkat kantuk yang dialami.

2. Dapat menentukan tempo musik klasik yang optimal bagi pengemudi yang mengalami kondisi tidur yang normal atau sehat pada malam sebelumnya.

3. Dapat menentukan tempo musik klasik yang optimal bagi pengemudi yang mengalami kondisi kekurangan tidur selama beberapa hari secara beruntun (multiple night).

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, R. H. (2016). Pengaruh Variasi Tempo Musik Klasik Terhadap Kemampuan Kognitif dan Kecepatan Reaksi Pada Kondisi Kekurangan Tidur. Skripsi Teknik Industri. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Arya, A. W., Wahyuning, C. S., Desrianty, A. (2014). Analisis Pengaruh Tempo dan Genre Musik Terhadap Kewaspadaan Pengemudi Mobil Pribadi. Jurnal Teknik Industri. Bandung: Institut Teknologi Nasional.

Badan Pusat Statistik. (2014). Jumlah Kecelakaan, Korban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan kerugian Materi yang Diderita Tahun 1992-2013. Diunduh dari http://www.bps.go.id/ index.php /linkTabelStatis/ 1415. Diakses pada tanggal 20 Juli 2016.

Balkin, T. J., Horrey, W. J., Graeber, R. C., Czeiler, C. A., & Dinges, D. F. (2011). The challenges and opportunities of technological approaches to fatigue management. Accident Analysis and Prevention, 43, 565-572.

Brodsky, W. (2002). The Effects of Music Tempo on Simulated Driving Performance and Vehicular Control. Transportation Research Part 4, 219-241.

Catharina (2014). Pengaruh Jenis Musik dan Aroma Terapi Terhadap Kemampuan Kognitif Mahasiswa Untuk Tiap Tipe Kepribadian. Bandung: Universitas Katolik Parhayangan

Craig, A., Tran, Y., Wijesuriya, N., Boord, P. (2006). A controlled investigation into the psychological determinants of fatigue. Biological Psychology, 72(1), 78-87.

Craig, A., Tran, Y., Wijesuriya, N., & Nguyen, H. (2012). Regional brain wave activity changes associated with fatigue. Pshychophysiology, 49, 574-582. Dacota. (2012). Fatigue. Diunduh dari http://ec.europa.eu/transport/road_safety /specialist/erso/pdf/safety_issues/hazardous_behaviour/06fatigue_en.pdf. Diakses tanggal 15 September 2016.

Dalton, B., H., & Behm. D., G. (2007). Effect of noise and music on human and task performance: A systematic review. Occupational Ergonomics, 7, 152.

(4)

Dawson, D., & McCulloch, K. (2005). Managing fatigue: It’s about sleep. Sleep Medicine Reviews, 9, 365–380.

Dawson, D., Searle, A. K., & Paterson, J. L. (2014). Look before you (s)leep: Evaluating the use of fatigue detection technologies within a fatigue risk management system for the road transport industry. Sleep Medicine Reviews, 18, 141-152.

Ekanayake, H. (2015). P300 and Emotiv Epoc : Does Emotiv Epoc Capture Real EEG ? Researce Use of Emotiv Epoc.

Fachrudin, F., Wahyuning, C.S., dan Yuniar. (2015). Analisis Pengaruh Tingkat Kantuk Terhadap Kecepatan Reaksi Masinis Daerah Operasi II Bandung. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, 3(1).

Fadel, M., Muis, M., & Russeng, S. S. (2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pengemudi Pengangkutan BBM Di TBBM PT. Pertamina Parepare. Jurnal Teknik Industri. Makasar: Universitas Hasanuddin. Ferdinand, R. (2016). Penentuan Suhu Ruang Kemudi dengan Memerhatikan

Variabel Kondisi Pengemudi yang Kekurangan Tidur dan Kondisi Jalan. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Foong, R., Ang, K. K., Quek, C., Guan, C., & Wai, A. A. P (2015). An analysis on driver drowsiness based on reaction time and EEG band power. IEEE, 15, 7982.

Gallahue, D., Ozmun, J. C. (1998). Understanding Motor Development. New York: McGraw-Hill.

Garliah, L. (2009). Pengaruh Tidur Bagi Prilaku Manusia. Skripsi Psikologi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Gastaldi, M., Rossi, R., & Gecchele, G. (2014). Effects of driver task-related fatigue on driving performance. Social and Behavioral Sciences, 111, 955-964.

Hirshkowitz, M., Whiton, K., Albert, S. M., Alessi, C., Bruni, O., DonCarlos, L., Hazen, N., Herman, J., Katz, E. S., Kheirandish-Gozal, L., Neubauer, D. N., O'Donn’ell, A. E., Ohayon, M., Peever, J., Rawding, R., Sachdeva, R. C., Setters, B., Vitiello, M. V., & Ware, J. C., Hillard, P. J. A. (2015). National Sleep Foundation's sleep time duration recommendations: methodology and results summary. Sleep Health, 1, 40-43.

(5)

Jap, B. T., Lal, S., Fischer, P., & Bekiaris, E. (2009). Using EEG spectral components to assess algorithms for detecting fatigue. Expert Systems with Applications, 36, 2352-2359.

Johns, M. W. (2009). What is Excessive Daytime Sleepiness? Sleep Deprivation: Cause, Effects and Treatment, 55-94. New York: Nova Science

Johnson, R. R., Popovic, D. P., Olmstead, R. E., Stikic, M., Levendowski, D. J., & Berka, C. (2011). Drowsiness/ alertness algorithm development and validation using synchronized EEG and cognitive performance to individualize a generalized model. Biological Psychology, 87, 241-250. Kartika, M. (2009). Analisis Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengendara

Sepeda Motor di Wilayah Depok. Depok: Universitas Indonesia.

Lal, S. K. L & Craig, A. (2001). A critical review of the psychophysiology of driver fatigue. Biological Psychology, 55, 173-194

Larue, G. S., Rakotonirainy, A., & Pettitt, A. N. (2011). Driving performance impairments due to hypovigilance on monotonous roads. Accident Analysis and Prevention, 43, 2037-2046.

Mahachandra, A. S. S. M. (2012). Pengembangan Metode Deteksi Kantuk Berbasiskan Perubahan Fisiologis dan Kewaspadaan Pengemudi Mobil Penumpang. Disertasi Teknik dan Manajemen Industri. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Martin, D. W. (2008). Doing Psychology Experiment, 7th Edition. North Carolina, United States: Thomson Wadsworth.

Maxwell, S. E. & Delaney, H. D. (2004). Designing Experiments And Analyzing Data: A Model Comparison Perspective, Second Edition. New Jersey, United States: Lawrence Erlbaum Associates.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2002). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dana Industri. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2015). Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 111 Tahun 2015.

Montgomery, D. C. & Runger, G. C. (2002). Applied Statistics And Probability For Engineers, Third Edition. India: John Wiley & Sons.

(6)

NHTSA. (2008). Traffic Safety Facts: Comparison of Crash Fatalities by Sex and Age Group. New Jersey: NHTSA's National Center for Statistic and Analysis.

Obst, P., Armstrong, K., Smith, S., & Banks, T. (2011). Age and gender comparisons of driving while sleepy: Behaviours and risk perceptions. Transportation Research Part F: Traffic Pshychology and Behaviour, 14, 539-542.

Pascawati, R. (2016). Studi Kelelahan Aktivitas Mengemudi pada Simulator Kereta Api dengan Memanfaatkan Electoencephalogram (EEG). Tesis Teknik dan Manajemen Industri. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Phillips, R. O. (2015). A review of definitions of fatigue – And a step towards a

whole definition. Transportation Research Part F, 29, 48-56.

Prabaswara, S. (2013). Studi Kelelahan Dalam Aktivitas Mengemudi Berdurasi Panjang. Bandung: Insitut Teknologi Bandung.

Queensland Department of Justice and Attorney-General (2015). Effects of Fatigue. Diunduh dari http://www.worksafe.qld.gov.au/.

Rahayu, R. P. P. (2013). Eektivitas Musik Pengiring kerja Dalam Mengurangi Kebosanan dan Kelelahan Kerja. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ratnasari, F., Kumaat, L., & Mulyadi. (2014). Hubungan Karakterisitk Remaja Dengan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada Komunitas Motor Sulut King Community (SKC) Manado. Jurnal Ilmu Keperawatan. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Sari, Y. K., Wijayanto, H., Srie, N. K. (2014). Pengaruh Jenis Musik Terhadap Kecemasan Pengemudi. The 17th International Symposium. Jember: Universitas Jember.

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2011). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks.

Silver, R. & LeSauter, J. (2008). Circadian and Homeostatic Factors in Arousal. Annals of the New York Academy of Science. 263-274.

Smolensky, M., Di Milia, L., Ohayon, M., & Philip, P. (2011). Sleep Disorder, Medical Conditions, and Road Accident Risk. Accident Analysis and Prevention. 43, 533-548.

(7)

Staubach, M. (2009). Factors correlated with traffic accident as a basis for evaluating advanced driver assistance system. Accident Analysis and Prevention, 41, 1025-1033.

Thiffault, P. & Bergeron, J. (2003). Monotony of road environment and driver fatigue: a simulator study. Accident Analysis and Prevention, 35, 381-391. Unal, A., B., Steg, L., & Epstude, K. (2012). The influence of music on mental effort and driving performance. Accident Analysis and Prevention, 48, 271-278.

WHO. (2015). Global Status Report On Road Safety 2015. Geneva, Switzerland: World Health Organization.

WHO. (2014). Road Traffic Death and Proportion of Road User by Country/Area. Diunduh dari http://www.who.int/violence_injury_prevention/road_safety_ status/2015/TableA2.pdf?ua=1. Diakses tanggal 21 juli 2016.

Zhao, C., Zhao, M., Liu, J., & Zheng, C. (2012). Electroencephalogram and electrocardiograph assessment of mental fatigue in a driving

simulator. Accident Analysis and Prevention, 45, 83-90.

Zhuang, T., Zhao, H., & Tang, Z. (2009). A study of brainwave entrainment based on EEG brain dynamics. Computer and Information Science, 2, 2.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional, sehubungan dengan adanya pengaruh rasio investasi pemerintah daerah dan rasio pengeluaran/konsumsi pemerintah dengan

Konsep identitas dan harapan bersama juga menjadi sebuah interaksionis simbolik yang dimiliki oleh kelompok musik BABATU sebagai komunitas musik yang bersifat inklusi, di mana

Cara agar remaja tidak membeda-bedakan teman adalah dengan melihat sisi positif dari setiap teman yang dijumpai, belajar melihat kekurangan dan kelebihan yang ada pada

Kardiono, R., 2014, Uji Efek Sedasi dan Durasi Waktu Tidur Ekstrak Air Herba Putri malu (Mimosa pudica L.) pada Mencit (Mus musculus) Galur Swiss, Skripsi, Sarjana

K., 2014, Uji Efek Sedasi dan Durasi Waktu Tidur Ekstrak Etanol 96 % Herba Putri Malu (Mimosa microphylla D.) pada Mencit (Musculus) Galur Swiss, Skripsi, Sarjana

Pada segmen penelitian ini mimiliki tujuan utamanya sebagai komparasi dengan menemukan persamaan dan perbedaan dari tata massa, denah, sosok, dan ornamentasi dari candi Jawa

Aplikasi ini masih memiliki kekurangan sehingga diharapkan pengembang aplikasi yang berikutnya dapat lebih baik dan dapat mengembangkan aplikasi sebagai media alternatif untuk memantau

2 mempunyai perbandingan besaran rasio nilai koefisien upah tenaga kerja lebih besar dan lebih kecil diantaranya adalah Pekerjaan Bekisting Kolom K1 ulir D19 rasio koefisien mandor pada